115

TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign
Page 2: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

STRATEGI KOMUI\TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR DALAMMENJALAIYIGN PROGRAM PENDIDIKAN, SOSIAL

EKONOI\{I DAIY BUDAYA PAI}A MASYARAI(ATKOTA BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUntuk Mernenuhi persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.kom.f)

Oleh:

Maulana Fitvan AunilahNIM: 1110051000129

Di ba'*,ah bimbingan :

WqAde Rina Farida. M.Si

itilP: 19770513 200701 2 OtB

JI'RUSAN KOI\{TTNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKT'LT.,\S IL}{U DAK\\'AH DAN ILMU KOMUNIKASI

LINIVERSITAS ISLANI NEGERIS\ ARIF HIDAYATULLAH

JAI(ARTAl.136Hi2015NI

Page 3: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

PENGESAHAN PANITTA UJIAN

Skripsi ),ang berjudul ('strategi Komunikasi Paguyuban Bogor DalamMenjalankan Program Pendidikan, Sosial - Ekonomi Dan Budaya padaMasyarakat Kota Bogor". Telah diujikan daliim sidang munaqosyah FakultasIlmu Dakwah dan Ilmu komunikasi Unuversitas Islam Negeri Or$ SyarifHidayatullah Jakarta pada Septernber 20i5. Skripsi ini telah diterima sebagaisyarat untuk meraih gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Iakarta, 9 September 2015

Sidang N{unaqosyah,

Sekertaris Merangkap Anggo ta,

NIP: 19670906 199403 I 002

Anggota,

Pengu.fi il

Noor Bekti Negoro. iVI.Si

l{IP:19650301 199903 1 001

Pembimbing

WAde Rina Farida M.Si

Penguji

1,,fut'

1021 200801 1 009

NI'P: 19770513 200701 2 018

Page 4: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

2.

aJ.

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Sikripsi ini adalah hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salahsatu persyaratan meraih gelar Strata Satu di Unuversitas Islam Negeri SyarifHidayatullah JakartaSemua sumber ysng saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkansesuai dengan ketnentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah JakartaJika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya ataumerupakan hasil duplikasi dari karya orang lain, maka saya bersediamenerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Jakarta, 28 Agustus 2015

Maulana Fityan Aunilah.

Page 5: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

i

ABSTRAK

Maulana Fityan Aunilah, NIM. 1110051000129, Strategi Komunikasi

Paguyuban Bogor Dalam Menjalankan Program Pendidikan, Sosial - Ekonomi

Dan Budaya Pada Masyarakat Kota Bogor, di bawah bimbingan Ade Rina

Farida, M. Si

Kota Bogor dihadapkan pada sekian banyak permasalahan dalam berbagai

bidang, baik dari sisi pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya, moral, kemiskinan,

ketidakarifan budaya lokal dan sikap apatis terhadap usaha pembangunan Kota

Bogor baik sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Dalam hal ini

pemuda tentunya ikut bertanggung jawab untuk menanggulangi hal-hal tersebut

sesuai dengan kapasitasnya sebagai generasi, penggerak atau inisiator. Untuk

itulah paguyuban Kota Bogor didirikan.

Paguyuban Bogor sebagai wadah kemasyarakatan Kota Bogor turut andil

membangun potensi, karakter, kreativitas, integritas, kearifan budaya lokal,

ekonomi kreatif dan kesadaran masyarakat Kota Bogor dengan merangkul

pemuda, pelajar ataupun mahasiswa melalui program-program yang telah dikemas

sebaik dan semenarik mungkin. Untuk mencapai keberhasilan programnya

Paguyuban Bogor memiliki Strategi Komunikasi yang baik. Terbukti dengan

partisipasi aktif dan massif masyarakat Kota Bogor dalam mengikuti program

Paguyuban Bogor. Oleh karena itu penulisan Skripsi ini untuk mengetahui strategi

komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program pendidikan sosial-

ekonomi dan budaya pada masyarakat Kota Bogor.

Adapun perumusan masalah meliputi strategi komunikasi apa yang

dilakukan Paguyuban Bogor? Program apa saja yang telah dicapai Paguyuban

Bogor dalam pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya? Apa faktor pendukung dan

penghambat Paguyuban Bogor dalam menjalankan program pendidikan, sosial-

ekonomi dan budaya? Apakah upaya yang dilakukan Paguyuban Bogor berhasil

atau tidak?

Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis,

di mana peneliti mendeskripsikan atau mengkonstruksi dari bahan-bahan atau

buku-buku yang mendukung sesuai subjek penelitian, terutama hasil wawancara

dengan Mantan Ketua Paguyuban Bogor, Ketua Paguyuban Bogor yang baru dan

anggota Paguyuban Bogor. Dengan demikian penelitian ini menggunakan model

kualitatif.

Dalam menjalankan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya,

Paguyuban Bogor menggunakan strategi komunikasi yang komprehensif,

meliputi rumusan strategi yang menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman. Setelah itu melakukan implementasi dan diakhiri dengan evaluasi.

Dalam upayanya tersebut, Paguyuban Bogor telah berhasil menjalankan banyak

program-program yang mampu menarik perhatian banyak khalayak. Sebagai

contoh program B-next, penataan kota, pelatihan usaha kreatif dan penampilan-

penampilan seni budaya, dimana program tersebut disosialisaikan melaui media

massa cetak maupun elektronik dan media online. Keyword : Strategi Komunikasi, Paguyuban Bogor, Program pendidikan, sosial-ekonomi

dan budaya

Page 6: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, Puji dan syukur peneliti ucapkan

kehadirat Allah subhanahuwata’ala, atas nikmat, rahmat dan karunia-Nya

sehingga peneliti selalu diberikan kekuatan, kesehatan dan semangat hingga dapat

menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang berjudul ”Strategi Komunikasi

Paguyuban Bogor Dalam Menjalankan Program Pendidikan, Sosial - Ekonomi

dan Budaya Pada Masyarakat Kota Bogor” dengan baik. Shalawat serta salam

semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu

‘alaihiwasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya

sampai akhir zaman, aamiin.

Dalam penyelesaian Skripsi ini peneliti banyak mengalami kesulitan, akan

tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan

Skipsi ini tepat pada waktunya. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Arief Subhan selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Wakil

Dekan Bidang Akademik, Suparto M.Ed, Ph.D, Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Dr. Hj. Roudhonah, MA, Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan, Dr. Suhaimi, M.Si

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs. Masran, MA dan

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Ibu Fita Fathurokhmah,

M.Si, yang telah memberikan sarana dan prasarana yang baik selama peneliti

berada di fakultas ini.

Page 7: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

iii

3. Ade Rina Farida, M.Si selaku pembimbing yang senantiasa sabar

memberikan arahan, petunjuk dalam bimbingan, dan asyik dalam berdiskusi,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Murodi, MA selaku Penasehat Akademik yang selalu memberikan

nasehat selama saya berada di kampus ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan pengalaman serta ilmu kepada peneliti.

6. Keluarga, terutama kedua orang tua tercinta, mamah Itoh dan bapak Sugandi

yang dengan penuh kesabaran, ketulusan dan keikhlasan selalu memberikan

semangat dan dukungan serta do’a selama peneliti menjalani pendidikan

sarjana ini. Juga kepada adik-adik tercinta, Siti Fahridhatul Adawiyah,

Muhammad Ramdhani dan Siti Rahma Aliah yang selalu nanya kapan

peneliti wisuda.

7. Pimpinan Paguyuban Bogor Dr. Bima Arya dan Kang Iwan Setiawan, juga

segenap keluarga besar Paguyuban Bogor khususnya Kang Riadul Muslim,

S.Sos,i yang telah memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam

penulisan skripsi ini.

8. Kekasih, Lidia JN, S.Tr.Keb yang senantiasa mejadi sandaran, memberikan

semangat, dukungan dan selalu setia menemani peneliti dalam suka dan duka

sampai skripsi ini selesai.

9. Sahabat-sahabat terbaik, Ahmad Azis Hidayat, Isnandi Hakim, Muis Alya

Ardhi, SE, Asep Ramdhani (Epot), Muhammad Ikbal (Oge), Sonson Laksana

Putra, Putri Ellyana Sari, yang selalu memberikan kesan dan pesan yang luar

biasa di saat peneliti pusing dengan proses skripsi ini. Tidak lupa buat

sahabat-sahabat peneliti yang begitu banyak dan tidak bisa disebutkan satu

per satu yang pernah bersimpati pada peneliti.

Page 8: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

iv

10. Teman-teman kelas KPI D 2010, khususnya Fahmi Hayatuddin S.Kom,i,

Abdurrahman Elfarizy, S.Kom,i, Zainun Najmi, Helmi Afandi, S.Kom,i,

Agung Sulistiono. Juga sahabat diskusi yang militant dan progres, Achdan

Mubarak, Aditia Purnomo, Fadhil Arrosyad, Arifin Ilham (Kak Ipin), Boim

Gerakan Mahasiswa Indonesia, Bang Tope dan Bang Cuplay.

11. Keluarga besar KM. UIN Jakarta, Himpunan Mahasiswa Bogor, Lembaga

Pers Mahasiswa UIN Jakarta, Dewan Perwakilan Mahasiswa UIN Jakarta,

kawan-kawan seperjuangan dan sepertarungan yang pernah memberikan

banyak ilmu dan pengalaman di luar kelas kuliah.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya. Untuk itu peneliti

mengharapkan saran dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun

kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti

khususnya. Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih.

Jakarta, 28 Agustus 2015

Maulana Fityan Aunilah

Page 9: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...……………………………………………………………...............

KATA PENGANTAR …...……………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………...

i

ii

v

viii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..... 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………..…………

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .…………………………...

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………….....

D. Metodologi Penelitian ……………………………………….......

E. Tinjauan Pustaka ...........................................................................

F. Sistematika Penulisan....................................................................

1

7

8

9

12

13

BAB II LANDASAN TEORI …….....……………………………................ 15

A. Strategi Komunikasi..............................………………………...

1. Pengertian Strategi....................................................................

2. Pengertian Strategi Komunikasi...............................................

3. Tahapan-tahapan Strategi........................................................

B. Komunikasi ..................................................................................

1. Pengertian Komunikasi............................................................

2. Komponen Komunikasi............................................................

3. Media Komunikasi...................................................................

C. Pengertian Paguyuban……..........................................................

D. Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya....................................

1. Pengertian dan Peran Pendidikan.............................................

2. Jalur Pendidikan.......................................................................

3. Pendidikan Nonformal..............................................................

15

15

18

20

22

22

24

26

29

33

33

37

38

Page 10: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

vi

4. Fungsi Pendidikan Nonformal.................................................

5. Tujuan Pendidikan Nonformal.................................................

6. Pengertian Sosial-Ekonomi......................................................

7. Pengertian Budaya....................................................................

8. Unsur-unsur Budaya.................................................................

9. Wujud Budaya..........................................................................

39

43

44

47

49

51

BAB III GAMBARAN UMUM PAGUYUBAN BOGOR...……………….. 55

A. Sejarah Paguyuban Bogor………………....................................

B. Prinsip Dasar Paguyuban Bogor...................................................

C. Program Kerja Paguyuban Bogor.................................................

1. Pendidikan................................................................................

2. Sosial-Ekonomi........................................................................

3. Budaya......................................................................................

D. Struktur Organisasi paguyuban bogor ……………………….....

E. Visi dan misi Paguyuban Bogor...................................................

55

56

56

57

60

60

61

62

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS .............................................................. 63

A. Strategi Komunikasi Paguyuban Bogor.......................................

B. Strategi Komunikasi Paguyuban Bogor dalam Praktek

Menjalankan Program..................................................................

1. Perumusan Strategi...................................................................

2. Implementasi Strategi...............................................................

3. Evaluasi Strategi.......................................................................

C. Analisis Optimalisasi Komunikasi Paguyuban Bogor.................

63

65

65

70

76

77

Page 11: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

vii

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 81

A. Kesimpulan................................................................................... 81

B. Saran............................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Form Wawancara

Lampiran 3 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Dokumentasi

Page 13: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini nilai sosial dan budaya yang sudah

tertanam dalam diri masyarakat mulai bergeser dengan perkembangan

kebudayaan yang berakibat adanya penyerapan budaya asing. Hal ini

membuat nilai, norma atau aturan bersama dalam lingkungan suatu daerah

semakin hilang dan semakin tidak dikenal oleh masyarakat itu sendiri

berikut generasi-generasi selanjutnya.

Sosial dan budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling

dekat dengan kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak

pernah lepas dari unsur sosial dan budaya. Sebab sebagian besar dari

kegiatan manusia dilakukan secara berkelompok, berinteraksi dan

menganut nilai-nilai sosial budaya yang ada pada lingkungannya.

Semakin berkembangnya permasalahan yang harus dihadapi

manusia, seperti banyaknya populasi manusia, makin berkurangnya

sumber daya alam, berkembangnya teknologi modern dan semakin

menguatnya persaingan membuat manusia lebih individualistik untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri ketimbang hidup berkelompok untuk

memenuhi kebutuhan bersama.

Di Kota Bogor misalnya, banyak generasi muda di kalangan siswa,

mahasiswa maupun pekerja, tidak sedikit yang acuh terhadap nilai-nilai

sosial, kearifan budaya lokal serta kepedulian terhadap lingkungannya.

Generasi muda di Kota Bogor lebih banyak mengadopsi budaya barat yang

Page 14: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

2

terkesan hedonis, individualis dan westernis. Padahal, Kota Bogor

memiliki banyak peninggalan budaya dari nenek moyang yang sejatinya

harus dijaga sebagai cipta, rasa, karsa dan karya yang khas. Jika tidak di

jaga, maka generasi muda di Kota Bogor akan kehilangan jati dirinya

sebagai Orang Sunda.

Manusia memiliki unsur-unsur budaya yaitu pikiran (cipta), rasa

dan kehendak (karsa), dan karya. Hasil keempat potensi budaya itulah

yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta,

rasa, karsa, dan karya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam yang

menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan

panca inderanya yang menimbulkan karya-karya seni atau kesenian.

Dengan karsa manusia mengkhendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan

dan kebahagiaan sehingga berkembang kehidupan beragama. Dengan

karya manusia menghasilkan berbagai sarana untuk membantu kemudahan

dalam hidupnya.1

Menurut Ki Hajar Dewantara, “Kebudayaan adalah buah budi

manusia dalam hidup bermasyarakat” sedangkan menurut

Koentjaraningrat, “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat

yang dijadikan milik diri manusia”.

Oleh karena itu manusia sering disebut makhluk sosial budaya,

artinya makhluk yang harus hidup bersama dengan manusia lain dalam

1 Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.22

Page 15: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

3

satu kesatuan yang disebut dengan masyarakat atau lingkungan sosial. Di

samping itu, manusia adalah makhluk yang menciptakan kebudayaan dan

menggunakannya sebagai acuan dalam bermasyarakat. Dengan budaya

itulah manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya akan nilai-nilai

sebagai acuan. Manusia tidak dapat dilepas dari kebudayaan, sehingga di

mana ada manusia, disitulah ada pula kebudayaan.2

Setiap lingkungan sosial budaya itu senantiasa memberlakukan

adanya nilai-nilai sosial budaya yang diacu oleh warga masyarakat

penghuninya. Melalui suatu proses belajar atau dalam pendidikan secara

berkesinambungan setiap manusia akan menganut suatu nilai yang

diperoleh dari lingkungannya. Nilai-nilai itu diadopsi dan kemudian

diimplementasikan dalam suatu bentuk “kebiasaan” ialah pola sikap dari

perilaku sehari-hari. Dengan demikian pola perilaku seseorang dalam

berinteraksi dengan orang lain, akan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang

diperoleh dari lingkungan sosial budayanya.3

Untuk membangun potensi, kreatifitas, kemampuan, kearifan

budaya lokal, nilai, norma, maupun ekonomi masyarakat dalam suatu

daerah, diperlukan wadah yang mampu memberikan ruang secara

langsung pada masyarakat. Wadah yang mampu berinteraksi secara

langsung dengan masyarakat adalah organisasi. Dimana organisasi

merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama.

Paguyuban Bogor sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan, terus

berupaya meningkatkan peran sentralnya di tengah-tengah masyarakat

2 Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.22

3 Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.27

Page 16: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

4

Bogor. Berangkat dari kecintaan dan kepedulian pada kampung halaman,

Paguyuban Bogor terlahir, tumbuh, dan lambat laun mengukir namanya di

hati masyarakat Bogor tak kurang selama tiga tahun terakhir. Paguyuban

Bogor bertransformasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam denyut nadi

aktivitas masyarakat di Kota Hujan pada khususnya. Bergerak di bidang

pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya, Paguyuban Bogor terus berupaya

melakukan sinergi yang positif dengan instansi terkait.4

Hadirnya Paguyuban Bogor tentu sangat diperlukan dan menjadi

harapan baru bagi masyarakat Kota Bogor sebagai suatu wadah yang

dapat menghimpun atau mempermudah masyarakat Kota Bogor dalam

bersosialisasi dan bekerjasama. Dengan berkumpulnya warga Bogor dalam

satu wadah, akan semakin mudah menyamakan persepsi dan merapatkan

barisan demi terwujudnya Bogor yang lebih baik. Organisasi merupakan

suatu sarana yang beranggotakan orang-orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama. Menurut Robbins, organisasi merupakan

“..Consclously coordinated social entity with a relatively identifiable

boundary, that functions on a relatively continuous basis to acnieve a

common goals or a set of goals”, Robbins mengemukakan bahwa

organisasi merupakan entitas sosial. Unit-unit dari organisasi terdiri atas

orang atau sekelompok orang yang saling berinteraksi. Iteraksi tersebut

terkoordinasi secara sadar artinya dikelola dalam upaya mencapai

tujuannya.

4 Muhammad Khozaini, Paguyuban Bogor; Regenerasi dan Konstribusi, (Hei Bogor,

Edisi 14 Desember 2014), http://www.heibogor.com/detail/7057/Paguyuban-Bogor-Regenerasi-

dan-Kontribusi, diakses pada 21 Januari 2015

Page 17: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

5

Namun dalam sebuah organisasi memerlukan komunikasi yang

baik dan terus menerus, karena salah satu alat ukur efektivitas dan efisiensi

suatu lembaga atau organisasi adalah seberapa baiknya komunikasi

dilakukan. Komunikasi ini dapat memberikan informasi dengan baik dan

diterima oleh personal maupun kelompok menghasilkan suatu perubahan

sikap dan tindakan dalam melakukan pekerjaan.

Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan

dan politik sudah didasari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang

hidup ratusan tahun sebelum masehi, fungsi komunikasi tidak hanya

sebegai pertukaran informasi dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu

dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Maka dunia

pendidikan komunikasi berfungsi sebagai pengalihan ilmu pengetahuan

sehinga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak atau

akhlak, keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan.5

A, B. Susanto, dalam bukunya Manajemen Aktual, komunikasi

merupakan sarana untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu permasalahan untuk pengambilan keputusan.

Komunikasi juga berfungsi untuk menyatakan ekspresi emosional.6

Komunikasi sebagai salah satu aspek penting bagi anggota

Paguyuban Bogor memerlukan perhatian dan perencanaan yang tepat dari

manajemen puncak. Oleh sebab itu, perlu adanya pengelolaan informasi

5 H. A. W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan Kemasyarakatan, (Jakarta Bumi Aksara

1997), h.11 6 A. B. Susanto, Manajemen Aktual Topik-topik actual Manajemen dalam Riak

Perubahan, (Jakarta: PT. Grasindo, 1997), h. 73

Page 18: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

6

yang baik dengan strategi komunikasi yang tepat sebagai langkah

mencapai tujuan Paguyuban Bogor menjalankan program Pendidikan,

Sosial-Ekonomi dan Budaya.

Pentingnya strategi untuk Paguyuban Bogor khususnya pada aspek

komunikasi membentuk eksistensi Paguyuban Bogor di mata anggota dan

masyarakat Bogor, karena semua rencana atau program dilakukan dengan

baik mengacu pada langkah-langkah yang ditetapkan pimpinan untuk

kemajuan organisasi. Kebutuhan untuk mencapai tujuan yang baik

biasanya dimiliki organisasi yang ingin terus berkembang. Oleh karena itu,

perlu adanya perencanaan yang matang dan siap mengendalikan tantangan

yang dihadapi Paguyuban Bogor.

Dalam hal ini, strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam

menjalankan program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya di Kota

Bogor menjadi menarik untuk disorot. Setidaknya, sejak berdirinya

Paguyuban Bogor, terdapat beberapa program yang mampu menarik

banyak perhatian masyarakat Kota Bogor dan selalu dirindukan oleh

masyarakat dan pelajar dilihat dari pemberitaan berbagai media lokal di

Kota Bogor. Sehingga penulis mempertanyakan bagaimana strategi yang

digunakan Paguyuban Bogor dalam menjalankan Program Pendidikan,

Sosial-Ekonomi dan Budaya?

Strategi komunikasi Paguyuban Bogor sangatlah diperlukan dalam

proses menjalankan program-programnya, karena berhasil atau tidaknya

kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi

komunikasi. Terutama jika Komunikasi dilakukan oleh media massa yang

Page 19: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

7

memiliki kelayakan lebih luas dan beragam, maka Paguyuban Bogor

seharusnya menyiapkan perencanaan yang matang dalam menyampaikan

pesan yang ingin disosialisasikan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak melebar dari tema yang

dibahas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada

“Strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program-

program kerja pada periode 2011-2015, yakni tahun sejak didirikannya

Paguyuban Bogor. Adapun pembatasan lokasi penelitian di fokuskan

di wilayah Kota Bogor.

2. Perumusan Masalah

Penulisan skripsi ini dirumuskan dalam pertanyaan berikut :

1. Bagaimana strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam

menjalankan program-program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan

Budaya kepada masyarakat Kota Bogor?

2. Program apa saja yang telah dicapai Paguyuban Bogor dalam

Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat Paguyuban Bogor dalam

menjalankan program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya?

Page 20: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penulisan Skripsi ini selain bertujuan sebagai tugas akhir

kuliah, juga bertujuan untuk:

a) Memahami strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam

menjalankan program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya

kepada masyarakat Kota Bogor

b) Mengetahui program-program apa saja yang telah dicapai oleh

Paguyuban Bogor

c) Mengetahui dukungan dan hambatan-hambatan yang dihadapi

Paguyuban Bogor dalam menjalankan program tersebut

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

a) Manfaat Akademis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan bagi

pengembangan wacana keilmuan komunikasi khususnya dalam

ilmu komunikasi organisasi.

b) Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat mengetahui kekurangan dan

kelebihan Paguyuban Bogor sebagai Organisasi Masyarakat

yang ikut berkonstribusi membangun Kota Bogor melalui

Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya. Juga dapat berguna

bagi Paguyuban Bogor dalam mengembangkan komunikasi

yang efektif dalam menjalankan program tersebut.

Page 21: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

9

D. Metodologi Penelitian

Skripsi ini ditulis dengan menggunakan pendekatan deskriptif

analitis, dimana penulis berupaya memberikan penjelasan secara

komperhensif mengenai strategi Paguyuban Bogor dalam menjalankan

program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya kepada masyarakat

Kota Bogor. Dengan demikian penelitian ini menggunakan pendekatan

model kualitatif, sehingga yang menjadi objek penelitian adalah

Paguyuban Bogor.

Penelitian ini melakukan penelusuran terhadap berbagai literatur.

Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif,7 di mana

peneliti mendeskripsikan atau mengkonstruksi dari bahan-bahan atau

buku-buku yang mendukung sesuai dengan subjek penelitian dan hasil

wawancara terhadap subjek penelitian. Selanjutnya peneliti bertindak

sebagai aktivis yang ikut memberi makna secara kritis pada realitas yang

dikonstruksi subjek penelitian.

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan secara bertahap sampai peneliti mendapatkan

data yang diperlukan. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian

adalah Kantor Paguyuban Bogor, tepatnya di Jl. Pandu Raya, Bogor Utara,

Kota Bogor.

7 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001), h.3

Page 22: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

10

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga,

yakni dimulai dari observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi dalam hal ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu teks

berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sasaran

utama dalam analisis, sedangkan data sekunder diperlukan guna

mempertajam analisis data primer, sekaligus dapat dijadikan bahan

pelengkap ataupun pembanding. Dalam hal ini peneliti menggunakan

data primer dan sekunder dalam mengumpulkan data-data.

1) Data Primer (Primary-Sources), yaitu hasil wawancara yang

mendalam dengan Ketua Umum Paguyuban Bogor.

2) Data sekunder (Secondary-Sources), yaitu berupa buku-buku dan

tulisan berkaitan dengan masalah yang menjadi objek studi ini.

a) Field Work Research, yaitu mengumpulkan data dari penelitian

yang dilakukan secara langsung di lapangan. Untuk

mempermudah penelitian di lapangan perlu ditentukan teknik

pengumpulan data agar yang dihimpun dapat efektif dan

efisien.

b) Library Research, yaitu suatu penelitian dengan cara

mempelajari dan mengumpulkan berbagai bacaan atau literatur,

dokumen, serta media massa yang ada hubungannya dengan

penulisan penelitan.

Page 23: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

11

b. Wawancara

Wawancara terstruktur, wawancara yang telah dipersiapkan oleh

peneliti sebagai pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Penulis

mewawancarai dua narasumber dari Paguyuban Bogor, yakni Bima

Arya (Walikota Bogor) selaku pendiri serta mantan Ketua Umum dan

Iwan Setiawan, selaku Ketua Umum Paguyuban Bogor yang baru.

c. Dokumentasi

Dokumentasi biasa berupa dokumen publik ataupun privat. Dokumen

public contohnya adalah media cetak maupun media online. Adapun

dokumen privat adalah dokumen yang merupakan arsip instansi

ataupun perorangan.8

3. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam pendekatan kualitatif-konstruktif didahului

oleh upaya mengungkap trustworthiness dari para subjek penelitian. Yaitu

menguji kebenaran dan kejujuran subjek penelitian dalam mengungkap

realitas. Trustworthiness ini diuji melalui pengujian: credibility subjek,

dengan menguji jawaban-jawaban pertanyaan berkaitan dengan

pengalaman dan pengetahuan mereka yang khas. Berikutnya adalah

menguji authenticity, yaitu penulis memberi kesempatan dan memfasilitasi

pengungkapan konstruksi personal yang lebih detail.

Setelah melakukan dialog dan menguji keabsahan sumber, maka

penulis melakukan analisis SWOT (Streengt, Weakness, Opportunity,

8 Kriyantoro, Rachmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2006), h.388

Page 24: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

12

Treathment), menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

untuk mensosialisasikan program pendidikan, sosial dan budaya. Kekuatan

apa saja yang dimiliki Paguyuban Bogor, baik itu media, ataupun jaringan

pemerintah, kelemahan apa saja yang menghambat sosialisasi, peluang apa

saja yang dimiliki Paguyuban Bogor, dan ancaman apa saja yang

menghambat sosialisasi program.

Adapun dalam teknik penulisan, peneliti berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Skripsi, Tesis, dan Disertasi”, ceQda

(Center For Quality Development and Assurance) UIN Jakarta pada

Tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi

komunikasi terutama pada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi diantaranya:

1. Strategi Komunikasi Majelis Ulama Indonesia Dalam

Mensosialisasikan Fatwa Haram Korupsi Kepada Umat Islam

Indonesia (Skripsi Indra Gunawan, UIN Jakarta 2010). Skripsi ini

menjelaskan strategi MUI dalam mensosialisasikan fatwa haram

korupsi kepada umat islam di Indonesia. Objek penelitian ini berbeda

dengan penulis. Objek penelitian dalam judul ini yaitu strategi

komunikasi MUI dalam mensosialisasikan fatwa bukan strategi

komunikasi dalam menjalankan program.

Page 25: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

13

2. Strategi Komunikasi Marketing Radio Dakta 107 FM Dalam

Meningkatkan Eksistensi Di Kalangan Pendengar (Skripsi Arini

Rosdiana, UIN Jakarta 2011). Objek dalam skripsi ini menjelaskan

strategi marketing radio.

3. Strategi dakwah Sanggar Budaya Betawi Si Pitung Dalam Pembinaan

Pemuda Diwilayah Rawa Belong Jakarta Barat (Skripsi Ahmad Rifqi,

UIN Jakarta 2011) skripsi ini membahas tentang budaya namun lebih

kepada pendekatan Strategi Dakwah.

4. Strategi Komunikasi KH. Ahmad Syarifuddin Abdul Ghani dalam

pembinaan Akhlak Pada Masyarakat Lingkungan Pondok Pesantren

Al-Hidayah Jakarta Barat (Skripsi Ahmad Mursyidi, UIN Jakarta

2011). Skripsi ini membahas tentang Strategi komunikasi terhadap

pembinaan akhlak pada Ponpes Al-Hidayah Jakarta Barat. Subjek

dalam penelitian ini berbeda dengan penulis. Subjek penelitian ini

adalah KH. Ahmad Syarifudin Abdul Ghani bukan organisasi

kemasyarakatan.

Skripsi yang di garap penulis berisi tentang strategi komunikasi

paguyuban yang merupakan organisasi kemasyarakatan dalam

menjalankan Program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan membahas latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

Page 26: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

14

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teoritis membahas strategi, komunikasi,

setrategi komunikasi, pengertian paguyuban, pendidikan,

sosial-ekonomi dan budaya

BAB III Gambaran Umum Paguyuban Bogor Menjelaskan

sejarah berdirinya Paguyuban Bogor, visi dan misinya, apa

saja yang melatar belakangi berdirinya Paguyuban Bogor,

struktur Paguyuban Bogor, serta respon warga Kota Bogor

dalam menanggapi program-program yang di jalankannya.

BAB IV Analisis Penelitian Bab ini merupakan inti dari penelitian.

Dimana penulis menjelaskan strategi komunikasi

Paguyuban Bogor berdasarkan penjelasan pengurus

Paguyuban Bogor, serta dijelaskan kekuatan dan kelemahan

strategi Paguyuban Bogor.

BAB V Penutup membahas kesimpulan dan saran-saran.

Page 27: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi

Strategi secara etimilogi berasal dari kata majemuk bahasa.

Yunani, yakni Stratos yang berarti pasukan dan kata agein yang berarti

memimpin. Jadi strategi berarti perihal memimpin pasukan. Ilmu

strategi adalah ilmu tentang memimpin pasukan.1 Konteks awalnya,

strategi diartikan sebagai generalship atau suatu yang dilakukan oleh

para jendral dengan membuat rencana untuk menaklukan musuh dan

menaklukan peperangan.2 Sehingga konsep strategi kerap melekat pada

lingkungan militer dan usaha untuk memenangkan perang.

Pengertian strategi mengalami perluasan. Perang sebagai gejala

kenegaraan, perang sebagai gejala kemasyarakatan, perang sebagai

gejala sejarah dan kemanusiaan, merupakan kenyataan yang sangat

kompleks yang paling berkaitan satu sama lain di mana terdapat

interelasi antara berbagai faktor, baik yang berkenaan dengan tujuan

yang akan dicapai, sasaran-sasaran, batas waktu dan konsekuensi

lainnya.

Kompleksitas ini membawa perang menjadi semakin bersifat total,

dan bahkan batas antara perang dan damai pun menjadi sukar untuk

1 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta : Centre for Strategic and Internasional

Studies-CSIS, 1978). H.7 2 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkifirmansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep

Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999). H. 8

Page 28: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

16

ditegaskan. Kompleksitas ini membuat manusia meluaskan paham dan

pengertiannya mengenai apa yang dinamakan strategi. Orang mulai

dengan membedakan antara strategi dan direk indirek. Orang mulai

berbicara tentang strategi militer, strategi politik, strategi ekonomi,

strategi sosial, strategi budaya, strategi komunikasi dan lain sebagainya.

Semuanya membahas strategi dalam arti luas dan sempit. Strategi pada

hakikatnya menjadi berarti. Hal-hal yang berkaitan dengan cara pakai

dan usaha menguasai dan mendayagunakan segala sumber daya suatu

masyarakat, suatu bangsa untuk mencapai tujuannya. Sudah jelas bahwa

di Indonesia mengikuti paham strategi yang luas.3

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan adalah ilmu dan seni

menggunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan

kebijakan tertentu dalam keadaan perang dan damai. Atau rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran ksusus.4

Sedangkan dalam manajemen suatu organisasi, strategi diartikan

sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang sebagai sistematik

dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan

strategi organisasi.5

Kemudian menurut Stainer dan Minner, strategi adalah

penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dalam

meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan

3 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta : Centre for Strategic and Internasional

Studies-CSIS, 1978), h. 8 4 Pustaka Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092 5Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,

(Yogyakarta, Gadjah Mada Press, 2000), h. 147

Page 29: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

17

dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan implementasinya

secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran organisasi akan tercapai.6

Dengan demikian strategi merupakan suatu rumusan rencana

terhadap suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan

dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan segala sumberdaya yang

ada. Strategi pada umumnya dilakukan oleh suatu organisasi dalam

menjalankan kegiatannya, namun strategi juga dapat dilakukan oleh

individu-individu dalam mencapai maksud yang diinginkan.

Menurut Ali Mustopo, Strategi mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Memusatkan perhatian pada kekuatan. Dalam pendekatan strategis,

kekuatan bagaikan fokus pokok.

b. Memusatkan perhatian kepada analisa dinamik, analisa gerak dan

analisa aksi.

c. Strategi memusatkan perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai

serta gerak untuk mencapai tujuan tersebut.

d. Strategi memperhitungkan faktor-faktor waktu (masa lalu, masa

kini dan terutama masa depan) serta faktor lingkungan.

e. Strategi berusaha menemukan masalah - masalah yang terjadi dari

peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan, kemudian

mengadakan analisis mengenai kemungkinan-kemungkinan serta

6Gerorge Steiner dan John Minner, Manajemen Strategi: (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 20

Page 30: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

18

memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah-langkah yang dapat

diambil dalam rangka gerak menuju kepada tujuan itu.7

Adapun pengambilan keputusan strategi (strategic decision)

meliputi tiga aspek, yakni:

a) Penentuan Tujuan

b) Macam-macam perumusan kebijaksanaan

c) Pelaksanaan (operasional)8

Berdasarkan pengertian di atas, strategi merupakan hal yang sangat

penting di gunakan untuk mencapai tujuan, sasaran-sasaran, batas

waktu dan konsekuensi yang akan dihadapi. Dari situlah orang-orang

meluaskan paham mengenai strategi, baik tentang strategi militer,

strategi pilitik, strategi ekonomi, strategi sosial, strategi budaya, strategi

komunikasi dan lain sebagainya. Kemudian, dalam organisasi strategi

diartikan sebagai kiat, cara dan tektik utama yang dirancang sebagai

sistematik dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada

tujuan organisasi.

2. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komuniaksi adalah paduan antara perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus mampu

7 Ali Mustopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Centre For Strategic and International

Studies-CSIS, 1978), h. 8 8 Bintoro Tjokroamidjojo, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, (Jakarta: Haji

Masagung, 1988), h.15

Page 31: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

19

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan.

Dalam arti pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung situasi

dan kondisi.

Dengan demikian strategi komunikasi adalah keseluruhan

perencanaan taktik, cara yang akan dipergunakan guna melancarkan

komunikasi dengan memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada pada

proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.9 Berbeda

dengan pengertian strategi secara umum, strategi komunikasi terletak

pada perancangan dari komunikator untuk menyampaikan pesan atau

tujuan agar dapat diterima dengan baik oleh komunikan.

Barbara O‟Keefe mengajukan dua pendekatan mengenai teori

produksi pesan yang disebutyna sebagai model pilihan strategi (strategy

choice) dan disain pesan (message disain). Model pilihan strategi

melihat bagaimana komunikator memilih diantara berbagai strategi

pesan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan model disain pesan

memberikan perhatiannya pada bagaimana komunikator membangun

pesan untuk mencapai tujuan.

Upaya agar orang lain mematuhi apa yang kita inginkan merupakan

tujuan komunikasi yang paling umum dan paling sering digunakan.

Mendapatkan kepatuhan (gaining compliance) adalah upaya yang kita

lakukan agar orang lain melakukan apa yang kita ingin mereka lakukan

atau agar mereka menghentikan pekerjaan yang tidak kita sukai. Pesan-

pesan yang dibuat agar orang memiliki kepatuhan (compliance gaining

9 Dr. Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet.6, h.

65-66

Page 32: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

20

messages) merupakan salah satu topic yang paling banyak diteliti dalam

ilmu komunikasi. Banyak riset mengenai strategi memperoleh

kepatuhan ini terutama didorong oleh terbitnya hasil penelitian dari

Gerald Marwell dan David Schmitt.

Marwell dan Schmitt menggunakan pendekatan teori pertukaran.

Menurut mereka, kepatuhan adalah suatu pertukaran dengan sesuatu hal

lain yang diberikan oleh pencari kepatuhan. Jika anda mengerjakan apa

yang saya inginkan, maka saya memberikan anda sesuatu sebagai

imbalannya seperti penghormatan, persetujuan, uang, pembebasan

kewajiaban, perasaan yang menyenangkan dan sebagainya. Pendekatan

berdasarkan pertukaran, yang sering digunakan dalam teori sosial,

disusun berdasarkan asumsi bahwa orang bertindak untuk mendapatkan

sesuatu dari orang lain sebagai pertukaran bagi hal lainnya. Model ini

memiliki orientasi pada kekuasaan. Dengan kata lain, anda akan

memperoleh kepatuhan mereka jika anda memiliki sumber daya yang

cukup untuk memberikan atau tidak memberikan sesuatu yang mereka

inginkan.10

3. Tahapan-tahapan Strategi

Menurut Fred. R. David, proses strategi tidak hanya sebatas

merumuskan konsep hingga implementasi , melainkan juga harus

disertai evaluasi untuk mengukur sejauh mana strategi itu tercapai.

10

Morissan, Andi Corry Wardhany, Teori Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009),

h. 106

Page 33: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

21

Secara garis besar teori manajemen strategi Fred R. David melalui tiga

tahapan, yaitu:11

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi, konseptor harus

mempertimbangkan mengenai peluang dan ancaman eksternal,

menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternative

dan memilih strategi untuk dilaksanakan.

Perumusan strategi berusaha menemukan masalah-masalah

yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks

kekuatan, kemudian mengadakan analisis mengenai kemungkinan-

kemungkinan serta memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah-

langkah yang dapat diambil dalam rangka gerak menuju kepada

tujuan itu.12

b. Implementasi Strategi

Langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang

ditetapkan tersebut. Dalam tahapan pelaksanaan, strategi yang

dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam

pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi

hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan.

Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan

pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui

11

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3 12

Ali Mustopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta : Centre for Strategic and International

Studies-CSIS, 1978), h. 8

Page 34: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

22

penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang

dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.13

c. Evaluasi Strategi

Tahap terakhir dari strategi adalah mengevaluasi implementasi.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai

dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.

Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan

kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk

memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai.

Setidaknya ada tiga macam langkah dasar untuk mengevaluasi

strategi, yaitu :

a) Meninjau factor-faktor eksternal dan internal

b) Mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang

diharapkan dengan kenyataan

c) Mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa

prestasi sesuai dengan rencana.

B. Komunikasi

1. Pengertian

Komunikasi secara etimologi berasal dari bahasa latin

“communication.” Istilah ini bersumber dari perkataan communis yang

artinya „sama‟, sama disini maksudnya serupa makna dan artinya. Jadi

13

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3

Page 35: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

23

komunikasi terjadi jika terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan

yang disampaikan oleh komunikator yang diterima oleh komunikan.14

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia yang

dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaa seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Dalam bahasa komunikasi, pernyataan dinamakan pesan (message),

orang yang menyatakan pesan disebut komunikator (communicator),

sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan

(communicant).

Pendapat tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan Astrid S

Susanto, yaitu perkataan komunikasi berasal dari kata communicare

yang dalam bahasa latin memiliki arti „berpartisipasi‟ atau

„memberitahukan‟. Kata communis berarti „milik bersama‟ atau

„berlaku dimana-mana.‟15

Para ahli komunikasi juga mempunyai

pendapat yang berbeda satu sama lain dalam menafsirkan makna

komunikasi sebagai penyampaian informasi, ide, gagasan, emosi,

keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan simbol kata, gambar,

angka, grafis, dan lain-lain. Kemudian Shammon dan Weaver

mengartikan komunikasi sebagai mencakup prosedur melalui makna

pikiran seseorang dapat mempengaruhi orang lain.16

Menurut Onong Uchjana Effendy, ada beberapa sebab mengapa

manusia melakukan komunikasi, yaitu untuk:

14

Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1992), h. 3 15

Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1998),

h. 10 16

Aubery Fisher, Teori Komunikasi, (Bandung : Remaja Karya, 1986), h. 10

Page 36: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

24

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini, pendapat, pandangan (to change opinion).

c. Mengubah perilaku (to change behaviour)

d. Mengubah masyarakat (to change the society)

2. Komponen Komunikasi

Dalam bahasa komunikasi komponen atau unsur adalah sebagai

berikut:

a. Sumber (Source)

Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian

pesan yang digunukan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.

Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.17

b. Penyampai Pesan (Commnicator)

Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara,

menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi seperti: surat

kabar, radio, televise, film dan sebagainya. Komunikator dalam

penyampaian pesannya bisa juga sebagai komunikan, begitu juga

sebaliknya. Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang

komunikator di antaranya adalah:

1) Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya

2) Keterampilan berkomunikasi

3) Mempunyai pengetahuan yang luas

4) Sikap

5) Memiliki daya tarik

17

Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 11

Page 37: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

25

c. Pesan (Message)

Pesan keseluruhan dari apa yang disampaikan si komunikator.

Pesan dapat berupa informative, memberi keterangan-keterangan

yang kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.

Persuasif bujukan, yakni membangkitkan kesadaran seseorang

bahwa apa yang kita sampaikan akan berupa pendapat atau sikap,

sehingga ada perubahan. Coersif memaksa dengan menggunakan

sanksi-sanksi, coersif dapat berbentuk perintah, instruksi.

d. Saluran (Channel)

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat

diterima melalui panca indera atau menggunakan media. Pada

dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung

menurut dua saluran, yaitu:

1) Saluran formal atau bersifat resmi

2) Saluran informal atau bersifat tidak resmi

e. Penerima Pesan (Communicant)

Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan menjadi

tiga jenis, yaitu: personal, kelompok, dan massa.

f. Hasil (Effect)

Efek adalah hasil akhir proses komunikasi, yakni sikap dan

tingkah laku orang, baik sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita

inginkan.18

18Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 12

Page 38: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

26

2. Media Komunikasi

Media massa saat ini telah merasuk (pervasive) ke dalam

kehidupan modern. Melalui media, orang mampu membentuk opini dari

informasi dan interpretasi atas informasi yang mereka terima. Ini berarti

bahwa bahkan liputan berita setajam sekalipun, mengandung unsur

persuasi. Akan tetapi upaya media untuk melakukan persuasi biasanya

dilakukan melalui editoral (tajuk rencana) dan alasan atau komentar

yang jelas-jelas bertujuan persuasi. Hampir semua media memisahkan

antara materi yang didesain untuk membujuk dengan materi berita.

Koran mengemas artikel opininya dalam bagian editoral. Ulasan di

televise biasanya berupa opini.

Pesan media yang paling jelas dimaksudkan untuk keperluan

persuasi adalah advertisement (iklan). Iklan mengajak audiens atau

pembaca untuk menuruti apa yang dikehendaki iklan, contohnya

membeli pasta gigi, makanan ataupun lainnya. Public relations adalah

persuasi yang lebih halus, berusaha membujuk tetapi biasanya tidak

mengajak untuk melakukan tindakan langsung. Public relations

berusaha membentuk sikap, biasanya dengan mengajak audiens media

massa untuk melihat suatu institusi atau aktivitas tertentu dari sudut

pandang tertentu. John Vivian menyebutkan ada tujuh media

komunikasi, yakni buku, majalah, Koran, radio, advertising, internet,

dan televisi.19

19

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 22

Page 39: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

27

Adapun jenis-jenis media massa yang bersifat “komunikasi massa”

telah berkembang pesat dari segi kuantitas maupun kualitas, antara lain

adalah:

a) Buku

Produksi buku secara massal pertama kali dilakukan pada

pertengahan 1400-an, telah mengubah sejarah manusia dengan

mempercepat pertukaran ide dan informasi antar manusia. Buku

merupakan gudang penyimpan kebudayaan. Nuku adalah wahana

utama dalam mengajarkan nilai-nilai sosial kepada generasi baru

dan sarana utama bagi generasi baru untuk memahami pelajaran

dari generasi lama.

b) Koran

Koran adalah medium massa utama bagi orang untuk

memperoleh berita. Di sebagian besar kota, tidak ada sumber berita

uang bisa menyamai keluasan dan kedalaman liputan berita koran.

Ini memperkuat popularitas dan pengaruh koran. Banyaknya para

pembaca membuat koran menjadi media efektif dalam

menyampaikan pesan.

c) Majalah

Saat ini majalah-majalah besar merupakan medium massa

yang mempengaruhi kultur Negara-negara maju, termasuk

Amerika. Literature besar dan ide-ide besar lainnya masuk dalam

Page 40: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

28

format majalah yang berbeda dengan buku, dapat dijangkau oleh

hamper semua orang.

Periklanan memanfaatkan majalah diantaranya membangun

pasar nasional untuk produk-produk mereka. Karena orang

mempunyai selera yang sangat luar biasa pada majalah. Singkatnya

majalah adalah medium pervasive. Keluasan audiens majalah

membuat majalah menjadi medium yang amat kompetitif.20

d) Advertising

Advertising adalah ekonomi konsumen yang penting. Tanpa

iklan, orang sulit mengetahui bermacam-macam produk dan jasa

yang tersedia. Advertising juga merupakan basis finansial dari

media massa yang kontemporer. Walaupun demikian, advertising

bukan medium massa, tetapi mengandalkan pada media untuk

menyampaikan pesannya.

e) Radio

Radio telah menjadi medium massa yang sangat luas, ada di

berbagai tempat dan di sepanjang waktu. Tetapi sebagai sebuah

industry, ada tanda-tanda yang menggelisahkan. Acara utama

radio, yakni music, telah tersedia dalam bentuk perangkat lain dan

banyak yang tanpa iklan. Audiens utama radio, yakni kelompok

usia 18 sampai 24 tahun telah banyak berkurang.

20

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, , (Jakarta: Kencana, 2008), h. 107

Page 41: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

29

f) Televisi

Banyaknya audiens televisi menjadikannya sebagai medium

dengan efek yang besar terhadap orang dan kultur dan juga terhdap

media lain. Sekarang televisi adalah medium massa dominan untuk

hiburan dan berita. Tidak bisa dipungkiri, di Indonesia hampir

setiap rumah tangga memiliki satu televisi. Jelas bahwa televise

mampu mempengaruhi gaya hidup masyarakat.

g) Internet

Internet muncul sebagai medium massa besar yang melalui

media tradisional dalam banyak hal. Setiap perusahaan media

massa besar menempatkan produknya di internet. Tekhnologi ini

sangat langsung dan akses murah, sehingga jutaan individu bisa

membuat situs milik sendiri.21

C. Pengertian Paguyuban

Dalam bahasa Sunda, Paguyuban memiliki arti serikat atau

perkumpulan. Sedangkan dari kata dasarnya “guyub” mempunyai arti

sehati atau setujuan. Dalam bahasa Inggris Paguyuban disebut community

dan dalam bahasa Jerman disebut Gemeinschaft.

Konsep paguyuban (Gemeinschaft) di kemukakan oleh Ferdinand

Tonnies. Pengertian paguyuban adalah suatu bentuk kehidupan bersama, di

mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan

bersifat alamiah, serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta

21

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana, 2008), h.262

Page 42: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

30

dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan

tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organis,22

sebagaimana dapat

diumpamakan dengan organ tubuh manusia atau hewan. Bentuk

paguyuban terutama akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok

kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.

Oleh Tonnies dikatakan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft)

mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut:23

1. Intimate, artinya hubungan menyeluruh yang mesra.

2. Private, artinya hubungan yang bersifat pribadi, yaitu khusus

untuk beberapa orang saja.

3. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan

tidak untuk orang-orang lain di luar “kita”.

Di dalam kehidupan setiap masyarakat akan selalu dapat kita

jumpai paguyuban. Tipe paguyuban antara lain:24

a. Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood), yaitu

paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan

darah atau keturunan. Paguyuban ini dapat disebut sebagai

kelompok genelogis yaitu kelompok yang terbentuk berdasarkan

hubungan sedarah. Kelompok genelogis memiliki tingkat

solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan

nenek moyang, contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

22

Ferdinand Tonnies and Charles P. Loomis: “Gemeinschaft and Gesellschaft” dalam

Reading in Sociology, editor Alfred Mc Clung Lee, cetakan ke-5, Barnes & Noble College Outline

Series, 1960, hlm. 82 dan seterusnya. 23

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar/Soerjono Soekanto, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2012), h. 118 24

Ferdinand Tonnies, Gemeinschaft and Gesellschaft yang dikutip dalam Setangkai

Bunga Sosiologi, h. 461 dan seterusnya

Page 43: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

31

b. Paguyuban karena tempat (Gemeinschaft of place), yaitu suatu

paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat

itnggal sehingga dapat saling tolong menolong. Contoh: Rukun

Tetangga, Rukun Warga.

c. Paguyuban Karena jiwa-pikiran (Gemeinschaft of Mind), yaitu

merupakan suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang

walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat

tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai jiwa dan

pikiran sama, ideology yang sama. Paguyuban semacam ini

biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah atau

keturunan.

Paguyuban diartikan sebagai persekutuan atau kebersamaan

aneka ragam orang dalam batas teritori dan kategori tertentu,

dengan nilai-nilai umum sebagai berikut:

a) Disemangati kebersamaan, keterlibatan, komunikasi, relasi

yang terjadi terus-menerus, sehati dan sejiwa dalam suka dan

duka, untuk menghidupi dan menghayati tugas, karya, dan

panggilan hidup dalam mewujudkan visi-misi paguyuban

tersebut.

b) Kebersamaan setiap anggotanya yang se-detak jantung, yang

hidup dalam kebersamaan, memiliki kepekaan dan bertindak

saling mengasihi sehingga terbentuk suatu komunitas yang

sehati-sejiwa.

Page 44: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

32

c) Bentuk kehidupan bersama yang menghayati solidaritas,

toleransi dan prisnsip subsidiaritas dalam memanfaatkan segala

perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.

d) Kebutuhan utnuk hidup berkelompok yang berlandaskan pada

kepercayaan yang satu.25

Dapat dikatakan bahwa semua paguyuban adalah sebuah

organisasi, akan tetapi tidak semua organisasi merupakan

puguyuban. Alasannya bahwa dasar dari sebuah organisasi belum

tentu cinta kasih atau persaudaraan, bisa jadi hanya berdasarkan

pada kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu atau hanya atas

dasar kepentingan saja. Tetapi dasar paguyuban adalah rasa

persaudaraan, toleransi dan prinsip saling membantu dengan

memanfaatkan segala perbedaan untuk mencapai tujuan bersama

dimana para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni,

alamiah, serta sehati-sejiwa.

Paguyuban adalah pola masyarakat yang ditandai dengan

hubungan anggota-anggotanya bersifat pribadi, sehingga

menimbulkan ikatan yang sangat mendalam dan batiniah. Misalnya

pola kehidupan masyarakat pertanian, umumnya bersifat komunal

yang ditandai dengan ciri-ciri masyarakat yang homogeny,

hubungan sosialnya bersifat personal, saling mengenal, serta

memperhitungkan untung rugi.

25

Blogspot Paguyuban Sekar Saluyu 12 April 2009, Pokok-pokok penting

Paguyuban Mekar Saluyu. Diakses pada 7 Mei 2015 dari:

Mekarsaluyu.blogspot.com/2009/12/pokok-pokok-penting-paguyuban-mekar.html?m=1,

Page 45: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

33

D. Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya

1. Pengertian dan Peran Pendidikan

Dunia pendidikan merupakan bangunan atas dari suatu sistem

ekonomi. Ia merupakan cermin dari sistem ekonomi. Sebagai bangunan

atas, pendidikan menjadi suatu keyakinan dapat meningkatkan

kesejahteraan hidup. Oleh sebab itu pendidikan menjadi salah satu

tujuan yang harus di capai, namun untuk mencapainya membutuhkan

cara dan alat. Cara dan alat itu di realisasikan dalam bentuk ukuran

satuan uang dari pendapatan masyarakat.

Dalam sistem sosial kapitalisme, masyarakat yang memiliki

pendapatan rendah, sulit untuk mengikuti pendidikan; pendidikan hanya

bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki cukup pendapatan.

Pendidikan dalam sistem sosial yang demikian menjadi barang

dagangan, siapa yang punya daya beli dapat menikmati pendidikan.

Peran negara dalam pendidikan kurang optimal, karena negara

cenderung melayani kepentingan para pemilik modal.26

Dalam falsafah pendidikan islam menurut Ibnu Taimiyah adalah

ilmu yang bermanfaat merupakan asas bagi kehidupan yang cerdas dan

unggul. Sementara mempergunakan ilmu itu dapat menjamin

kelestarian dan kelangsungan masyarakat, tanpa itu masyarakat akan

terjerumus ke dalam kehidupan yang sesat. Ilmu yang bermanfaat

artinya adalah mengajak pada kehidupan yang benar yang diarahkan

26

Darsono Prawironegoro, Budaya Organisasi, (Jakarta: Nusantara Consulting, 2010), h.

411

Page 46: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

34

pada hubungan dengan Tuhan serta dihubungkan dengan kenyataan-

kenyataan makhluk serta memperteguh rasa kemanusiaan.27

Tujuan pendidikan islam yang harus dicapai menurut Ibnu

Taimiyah, yakni:

a. Tujuan Individual

Tujuan pendidikan harus diarahkan pada terbentuknya pribadi yang

baik, yaitu seorang yang berfikir, merasa dan bekerja pada berbagai

lapangan kehidupan pada setiap waktu sejalan dengan apa yang ada

pada Al Qur‟an dan As Sunnah. Pribadi yang baik menurutnya

adalah pribadi yang sempurna kepribadiannya yaitu mereka yang

lurus jalan pikiran serta jiwanya, bersih keyakinannya, kuat

jiwanya serta sanggup menjalankan perintah Allah Swt

b. Tujuan Sosial

Bahwa Pendidikan Islam harus diarahkan pada terciptanya

masyarakat yang baik dan sejalan dengan ketentuan Al Qur‟an dan

As Sunnah dimana manusia bisa hidup bersama dengan orang lain,

saling membantu, saling menasehati serta membantu mengatasi

masalah orang lain dan lain sebagainya.

c. Tujuan Dakwah Islamiyah

Tujuan pendidikan harus bisa mengarahkan ummat agar siap dan

mampu memikul tugas dakwah islamiyah keseluruh dunia. Hal ini

didasarkan bahwa Allah mengutus para Rasulnya untuk memberi

27

Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005). H. 85

Page 47: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

35

kabar gembira dan memberi peringatan, sehingga segenap manusia

mau menerima dan mengikuti ajaran-Nya.28

Sedangkan jika kita membicarakan dunia pendidikan menurut John

Comenius (Jan Komensky, 1592-1670), seorang uskup Moravian

Brethren, yang menulis buku cetakan berilustrasi untuk yang pertama

kali yang digunakan selama 250 tahun. Dalam karyanya yang berjudul

Didactica Magna (Seni Pengajaran yang Agung), Comenius

menjabarkan berbagai prinsip pendidikan saat ini.

Prinsip paling penting dari seni pengajaran yang agung tersebut

adalah “pendidikan untuk semua” (education for everyone). Comenius

berprinsip bahwa tidak hanya anak orang kaya atau yang punya

kekuasaan saja yang bisa menikmati pendidikan. Tapi, semua anak laki-

laki dan perempuan, anak orang terhormat atau tidak terhormat, anak

orang kaya atau miskin, maupun yang berasal dari kota atau desa,

semua harus bisa menikmati pendidikan.

Selain itu, Comenius juga berprinsip bahwa pendidikan itu harus

berlangsung sepanjang masa (long life education), yang berarti bahwa

setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan di sepanjang

kehidupannya, tanpa ada batasan, kungkungan, dan berbagai tetek-

bengek birokratisme pendidikan. Itu berarti, setiap anak bangsa harus

mendapatkan pendidikan, baik itu secara formal, non formal maupun

informal; dan tidak boleh ada sekat bahwa karena seorang anak itu

miskin, maka tidak boleh sekolah; dan bahwa karena anak itu cacat,

28

Nana Ronawan Rambe Blogspot, Pendidikan Islam Menurut Beberapa Tokoh, 29

Agustus 2013. Diakses pada 22 September 2015 dari:

nanarambe.blogspot.com/2013/08/pendidikan-islam-menurut-beberapa-tokoh-.html?m=1

Page 48: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

36

maka tidak boleh memperoleh pendidikan. Mereka semua berhak

mendapatkan pendidikan sepanjang kehidupannya.29

Pengertian pendidikan menurut Ki. Hajar Dewantara, pendidikan

umumnya berarti “Daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter,

kekuatan batin), pikiran (intellect), dan jasmani anak-anak selaras

dengan alam dan masyarakatnya.”30

Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

Nomor 20 Tahun 2003, pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara.31

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan berlaku untuk semua manusia secara merata yang hidup

dalam masyarakat tanpa memandang kedudukan atau harta kekayaan.

Pendidikan juga merupakan suatu usaha yang terencana untuk

meningkatkan kemampuan berpikir, keterampilan, kepribadian

sehingga bisa menjadi manusia yang berkualitas dan mampu

mewujudkan tujuan-tujuan dalam hidupnya serta mampu menjalankan

tugasnya dalam masyarakat.

Pendidikan tidak hanya dilakukan tanpa peranan yang jelas.

Tentunya pendidikan dilaksanakan karena adanya peranan yang begitu

29

Nurani Soyomukti, Metode Pendidikan Marxis Sosialis: Antara Teori dan Praktik

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), h. 5-9 30

Dedy Mulyasana, op.cit., h. 3 31

Sabri Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 7

Page 49: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

37

penting dari pendidikan itu sendiri untuk masyarakat. Menurut Andi

Makkulau peranan pendidikan adalah “Untuk mengembangkan

sumberdaya insaniyah agar manusia menyadari dan mampu

melaksanakan fungsi kekhalifahannya, maka sasaran pengembangan

adalah meningkatkan daya pikir, daya fisik, dan daya pertimbangan

nilai. Ketiga daya tersebut perlu dikembangkan secara optimal, serasi

dan sedini mungkin.”32

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa pendidikan

itu memiliki peranan untuk meningkatkan daya pikir, daya fisik dan

daya pertimbangan manusia, agar manusia itu mampu melaksanakan

tugasnya sebagai khilafah di muka bumi, yang tentunya pengembangan

itu harus dilaksanakan secara serasi dan sedini mungkin maka daya

pikir, daya fisik dan daya pertimbangan manusia tidak bisa berjalan

secara optimal.

2. Jalur Pendidikan

Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang

dikutip oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama

bahwa “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan

informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.”33

Menurut Combs dan Ahmad pendidikan formal, nonformal dan

informal adalah:

32

Andi Makkalau, Strategi Pengembangan Potensi Sumber Daya Insaniyah: Konsep

Ideal, Alumni Jurnal Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, Vol. 1 No , 1991., h. 22 33

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-Undang dan

Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, 2006., h. 13

Page 50: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

38

a. Pendidikan Formal adalah sistem pendidikan yang terstruktur,

hierarkis, dilaksanakan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi,

studi akademik, beragam program spesialis dan beragam isntitusi,

full time, berupa latihan teknis maupun profesional.

b. Pendidikan Informal adalah proses pendidikan sepanjang hayat,

dimana setiap individu memperoleh sikap, nilai keterampilan dan

pengetahuan, dari pengalaman sehari-hari, dan dari pengaruh

pendidikan dan sumber-sumber lingkungannya seperti dari

keluarga, tetangga, pekerjaan dan ketika bermain, dari pasar dan

jalan raya, dari perpustakaan dan media massa.

c. Pendidikan Nonformal adalah setiap kegiatan pendidikan yang

terorganisasi di luar sistem sekolah formal, apakah dilaksanakan

tersendiri ataukah merupakan bagian dari kegiatan yang lebih

besar, yang dimaksudkan untuk melayani sasaran didik tertentu dan

tujuan belajar.34

3. Pendidikan Nonformal

Menurut M. Sudomo, pendidikan non formal adalah “Setiap

kegiatan pendidikan yang diorganisir di luar sistem pendidikan formil,

baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas untuk memenuhi

kebutuhan pelajar (clientele) dan mencapai tujuan-tujuan belajar.”35

34

Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal: Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,

Pelatihan, dan Andragogi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 145 35

Sismanto, Penddikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: CV

Era Swasta, 1984), h. 7

Page 51: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

39

Menurut Soelaiman Joesoef pendidikan non formal adalah

“pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu

mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat.”36

Menurut Combs dalam buku Penelitian Tindakan Dalam

Pendidikan Nonformal menyatakan bahwa “Pendidikan nonformal

(nonformal education) adalah setiap kegiatan pendidikan yang

diorganisasikan diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan

secara sengaja untuk melayani peserta didik tertentu guna mencapai

tujuan belajarnya.37

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan

nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang”.38

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan nonformal adalah suatu proses pendidikan yang

dilaksanakan secara terbuka, terstruktur dan berjenjang yang tidak

memiliki aturan-aturan yang baku serta dilaksanakan dalam rangka

memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat tertentu.

4. Fungsi Pendidikan Nonformal

Fungsi pendidikan nonformal adalah membelajarkan individu atau

kelompok agar mampu memberdayakan dan mengembangkan dirinya

sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan/perkembangan

36

Soelaiman Joesoef, op.clt, h. 79 37

Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi, Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan

Nonformal, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 19 38

Moh. Alifuddin, Kebijakan Pendidikan Nonformal: Teori, Aplikasi dan Implikasi,

(Jakarta: Magna Script Publishing, 2011), h. 19

Page 52: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

40

zaman, berdasarkan fungsi tersebut pendidikan nonformal menurut

Soegimin Gitoasmoro dapat melayani kebutuhan sebagai berikut:

a. Pendidikan suplemen: kesempatan untuk menambah/meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan tertentu di luar pendidikan

sekolah/formal.

b. Pendidikan komplemen: kesempatan untuk menambah/melengkapi

pendidikan sekolah/formal.

c. Pendidikan kompensasi/pengganti: kesempatan untuk memperoleh

pendidikan bagi yang tidak pernah mengalami pendidikan di

sekolah.

d. Pendidikan substitusi: kesempatan untuk belajar pada jenjang

pendidkan tertentu berhubung belum adanya pendidikan disekitar

tempat tinggal.

e. Pendidikan alternatif: kesempatan untuk memilih jalur pendidikan

nonformal sehubungan dengan peluang atau waktu yang dimiliki.

f. Pendidikan pengayaan/penguatan: kesempatan untuk

memperkaya/memperluas/ meningkatkan kemampuan yang

diperoleh dari pendidikan sekolah/formal.

g. Pendidikan pemutakhiran/updating: kesempatan untuk

memutakhirkan atau meremajakan pengetahuan dan keterampilan

yang telah dimiliki.

h. Pendidikan pembentukan keterampilan: kesempatan untuk

memperoleh keterampilan baru di samping keterampilan yang telah

dimiliki.

Page 53: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

41

i. Pendidikan penyesuaian: kesempatan untuk memperoleh

pendidikan penyesuaian diri sehubungan adanya mobilitas

territorial, pekerjaan, dan perubahan sosial.

j. Pendidikan pembibitan: kesempatan untuk memperoleh pendidikan

atau latihan keterampilan tertentu melalui proses belajar bersama

sambil mengadakan usaha bersama dalam kelompok belajar usaha

bersama.

Selain itu Pendidikan nonformal berfungsi mengatasi berbagai

kesenjangan yang ada di masyarakat. Menurut Hunter ada beberapa

kesenjangan yang dapat diatasi melalui pendidikan nonformal,

yaitu:

a) Kesenjangan pekerjaan (the job gap), yaitu adanya ketidak

sesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja atau

keterampilan kerja yang dinutuhkan.

b) Kesenjangan efisiensi (the efficiency gap), yaitu kurangnya

pemanfaatan secara tepat sumber daya manusia dan sumber

finansial.

c) Kesenjangan permintaan dan penyediaan (the demand and

supply gap), yaitu meningkatnya permintaan pendidikan dan

konsekuensi rendahnya mutu pendidikan.

d) Kesenjangan populasi (population gap), yaitu gagalnya

sekolah untuk mengatasi pertumbuhan penduduk usia sekolah.

Page 54: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

42

e) Kesenjangan bayaran sebagai pendapatan (the wage gap), yaitu

tingginya bayaran di sector perkotaan mengakibatkan migrasi

dari desa ke kota.

f) Kesenjangan persamaan hak (the equity gap), yaitu

ketidakmampuan sekolah memberikan kesempatan kepada

semua orang; hanya bagi orang-orang yang punya kemampuan

untuk membiayai karena semakin tinggi tingkatan

pendidikannya semakin tinggi pula ongkosnya.

g) Kesenjangan beradaptasi (the adaptability gap), yaitu

kekakuan atau ketidakluwesan sekolah yang menyebabkan

sulitnya mereka merespons kebutuhan sosial dan ekonomi.

h) Kesenjangan evaluasi (evaluation gap), kesenjangan ini timbul

karena sulitnya menilai kinerja individu dalam pekerjaan

karena keterampilan pekerja lebih cepat daripada

supervisornya.

i) Kesenjangan harapan (expectation gap) yang terlihat dari

adanya migrasi dari desa ke kota dan mengejar pendidikan

guna mencari kerja yang sering kali tidak tersedia.39

Dari beberapa pernyataan yang telah dikemukakan di atas

dapat kita simpulkan bahwa fungsi dari pendidikan nonformal

adalah memberikan kebutuhan akan pendidikan bagi masyarakat

luas baik itu sebagai pelengkap atau pengganti, sesuai dengan yang

masyarakat butuhkan serta pendidikan nonformal berfungsi untuk

39

Saleh Marzuki, Dimensi-dimensi Pendidikan Nonformal, (Malang: Rosindo, 2009), h.

147

Page 55: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

43

menyelesaikan masalah-masalah kesenjangan di masyarakat baik

itu kesenjangan pendidikan, sumber daya manusia atau

kesenjangan lainnya.

5. Tujuan Pendidikan Nonformal

Pada dasarnya, pendidikan nonformal memiliki tujuan yang sama

dengan pendidikan formal pada umumnya. Seperti yang dimyatakan

oleh Soedijarto bahwa:

Pendidikan nonformal mempunyai tujuan nasional yang sama

dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, BAB II

Pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.40

Berdasarkan hal tersebut, bisa kita lihat bahwa tujuan dari

pendidikan nonformal sama dengan tujuan pendidikan nasional yang

pada intinya memberikan kecakapan dan pengetahuan bagi masyarakat

agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab.

Sedangkan secara operasional, pendidikan nonformal mempunyai

tujuan institusional yang memungkinkan warga masyarakat memiliki:

a. Kesempatan mengembangkan kepribadian dan mengaktualisasikan

diri;

b. Kemampuan menghadapi tantangan hidup baik dalam lingkungan

keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat,

c. Kemampuan membina keluarga sejahtera untuk memajukan

kesejahteraan;

40

Soedijarto, Landasan Dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Gramedia, 2008),

h. 59

Page 56: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

44

d. Kemampuan wawasan yang luas tentang hak dan kewajiban

sebagai warga negara;

e. Kemampuan kesadaran berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat

dalam rangka pembangunan manusia dan masyarakat;

f. Kemampuan menciptakan atau membantu menciptakan lapangan

kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.41

6. Pengertian Sosial-Ekonomi

Sejarah sosial ekonomi berhubungan dengan keadaan-keadaan

dimana manusia-manusia itu hidup, kemungkinan-kemungkinan

perkembangan materi dan batas-batasnya yang tidak bisa diikuti

manusia. Penduduk dan kepadatan penduduk, konsumsi dan produksi

pangan, perumahan, sandang, kesehatan dan penyakit, sumber-sumber

kekuatan dan pada tingkat dasarnya faktor-faktor ini berkembang tidak

menentu dan sangat drastis mempengaruhi kondisi-kondisi dimana

manusia itu harus hidup (Ahmad, 1992).

Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang

sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang

sejarah, manusia terus mencari jawaban bagaimana sumber daya bumi

ini dapat dipergunakan dan dibagikan dengan baik. Kata sosial berasal

dari kata “socious” yang artinya kawan, teman. Dalam hal ini arti

kawan bukan terbatas sebagai teman sepermainan, teman kerja, teman

sekampung dan sebagainya. Dalam hal ini kawan adalah mereka

(orang-orang) yang ada disekitar kita, yakni yang tinggal dalam satu

lingkungan tertentu dan mempunyai sifat yang saling mempengaruhi

satu sama lain (Mahadi, 1993).

41

Soegimin Gitoasmoro, loc.cit, h. 41

Page 57: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

45

Kata sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan

masyarakat (Suharso,2005). Sedangkan dalam konsep sosiologis,

manusia sering disebut makhluk sosial yang artinya bahwa manusia itu

tidak dapat hidup dengan wajar tanpa orang lain disekitarnya.

Istilah Ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu

“Oikos” yang artinya rumah tangga dan “Nomos” artinya mengatur.

Jadi secara harafiah, ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ini

adalah pengertian yang paling sederhana. Namun seiring dengan

perkembangan dan perubahan masyarakat, maka pengertian ekonomi

juga sudah lebih luas. Ekonomi juga sering diartikan sebagai cara

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.42

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang

diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu

dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai dengan

seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa

status (Koentjaraningrat, 1990).

Menurut Melly G. Tan bahwa bahwa kedudukan sosial ekonomi

meliputi tiga faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.

Pendapat diatas didukung oleh Mahbud UI Hag dari Bank Dunia

bersama dengan James Grant dari Overseas Development Council

mengatakan bahwa kedudukan sosial ekonomi dititikberatkan pada

pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehat yang

42

Wikipedia 2015, Ekonomi. Diakses pada 6 Juli 2015 dari: ,

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

Page 58: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

46

didukung oleh pekerjaan yang layak. (Tan dalam Koentjaraningrat,

1981)

Pengertian Sosiologi Ekonomi dapat dilihat dari dua segi, yaitu :43

1. Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu kajian yang

mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya terjadi

suatu interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan itu dapat

kita lihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi dan

bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat.

2. Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu pendekatan sosiologis

yang diterapkan pada fenomena ekonomi.

Dalam sosiologi ekonomi, konsep masyarakat mempengaruhi

ekonomi dapat kita lihat contohnya dalam kegiatan ekonomi.

Masyarakat sebagai realitas eksternal-objektif akan menuntun

individu dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti apa yang

boleh diproduksi, bagaimana memproduksinya dan dimana

memproduksinya. Dari kegiatan yang dilakukan masyarakat ini

menunjukkan bahwa masyarakatlah yang mempengaruhi ekonomi.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat di

simpulkan bahwa pada dasarnya kelas sosial ekonomi adalah status

atau kedudukan seseorang di masyarakat, di mana berdasarkan

pada pembedaan masyarakat ke dalam kelas- kelas secara vertikal,

yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang

43

Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009), h. 57

Page 59: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

47

tinggi ke yang rendah dengan mengacu pada pengelompokan

menurut kekayaan.

7. Pengertian Budaya

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti

cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa

Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi

atau akal. Dalam bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture,

dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dalam bahasa

Latin, berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan,

menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani).44

Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu

sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan

mengubah alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari

beberapa ahli:45

a. Menurut E. B. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks

yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

keilmuan, hokum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta

kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

b. Menurut R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai

konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku

yang dipelajari, di mana unsur pembentuknya didukung dan

diterusan oleh anggota masyarakat lainnya.

44

Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Kencana, 2008), h. 27 45

Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Kencana, 2008), h. 27-28

Page 60: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

48

c. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah

keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.

d. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa

kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

e. Sedangkan menurut Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari

lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.

Prestasi manusia sepanjang sejarahnya merupakan kebudayaan.

Untuk memahami manusia, seyogyanya ia ditempatkan pada konteks

kebudayaannya. Dalam kebudayaan tercermin segala kenyataan yang

bernilai dan berharga dari prestasi manusia. Dalam kebudayaannya kita

bertemu dengan segala gejala kehidupan yang telah diolah serta diatur

menurut tata cara tertentu. Manusia bukan hidup liar, tetapi hidup dalam

lingkungan yang serba budaya. Disinilah manusia “dibentuk dan

dibesarkan.” Ini merupakan ciri khas manusia.

Kebudayaan merupakan kancah, dimana setiap orang seharusnya

dapat berjuang dan mempergunakan segala kemampuannya untuk

meningkatkan kualitas hidupnya. Keadaan yang demikian berubah dan

berkembang secara evolutif. Weston La Barre yang dikutip Parsudi

Suparlan (1984:4) menjelaskan bahwa evolusi yang dialami oleh

manusia bukanlah evolusi tubuh semata-mata, tetapi juga keseluruhan

pemikiran-pemikiran dan hasil-hasil teknologinya.46

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai berbagai

macam kebudayaan, yang berujud benda, perilaku, pengetahuan, dan

46

Darsono Prawironegoro, Budaya Organisasi (Jakarta: Nusantara Konsulting, 2010), h.

9

Page 61: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

49

tata nilai. Manusia bekerja untuk mencari nafkah; belajar untuk

menuntut ilmu; menari untuk mengungkapkan kegembiraan. Bekerja,

belajar, menari adalah tingkah laku manusia yang mempunyai nilai

kultiral yaitu gabungan nilai sosial, estetis, dan nilai etis. Ketiga bentuk

itu merupakan unsur hakiki dalam kebudayaan, di mana satu dengan

yang lainnya saling berhubungan.47

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian

mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat

pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam

pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu

bersifat abstrak.

edangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang

diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa

perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola

perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan

lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

8. Unsur-unsur Budaya

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai

komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur

pokok, yaitu:48

47

Darsono Prawironegoro, Budaya Organisasi (Jakarta: Nusantara Konsulting, 2010), h.

9 48

Wikipedia 2015, Budaya, https//id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya, (diakses pada 30 Juni

2015)

Page 62: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

50

a. alat-alat teknologi

b. sistem ekonomi

c. keluarga

d. kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang

meliputi:49

a) Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para

anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam

sekelilingnya

b) Organisasi ekonomi

c) Alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk

pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

d) Organisasi kekuatan (politik)

Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara

universal (universal categories of culture) yaitu:

1 Bahasa

2 Sistem pengetahuan

3 Sistem tekhnologi, dan peralatan

4 Sistem kesenian

5 Sistem mata pencarian hidup

6 Sistem religi

7 Sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan

49

Wikipedia 2015, Budaya, https//id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya, (diakses pada 30 Juni

2015)

Page 63: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

51

9. Wujud Budaya

Menurut J.J Hoenigman (dalam Koentjarningrat, 1986), wujud

kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

a. Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang

berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,

peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba

atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala

atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut

menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi

dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku

hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

b. Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan

berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula

disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-

aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,

serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu

yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi

dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan

didokumentasikan.

c. Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil

dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam

Page 64: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

52

masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,

dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara

ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan

bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa

dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh:

wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada

tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa

elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

a) Kebudayaan Material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat

yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini

adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian

arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan

seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-

barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,

pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

b) Kebudayaan Nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang

diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa

dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

c) Lembaga Sosial

Lembaga social, dan pendidikan memberikan peran yang

banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam

Page 65: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

53

masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara

akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan

social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa

dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi

apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di

kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita

memilik karier

d) Sistem Kepercayaan

Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun

system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini

akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam

masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam

kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara

mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana

berkomunikasi.

e) Estetika

Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita,

dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan

berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap

masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini

perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita

sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di

beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan

membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur

Page 66: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

54

kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap

derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang

mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara

tersebut.

f) Bahasa

Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa

untuk setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan

yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa

merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa

memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat

dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan

kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar

komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai

empati, dan simpati dari orang lain.

Page 67: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

55

BAB III

GAMBARAN UMUM PAGUYUBAN BOGOR

A. Sejarah Paguyuban Bogor

Paguyuban Bogor merupakan sebuah organisasi atau kelompok sosial

yang berdiri di tengah-tengah masyarakat modern. Di galang oleh para

pemuda Kota Bogor yang memiliki kesadaran lebih terhadap bidang

pendidikan, sosial dan budaya. Dipelopori oleh tokoh muda Kota Bogor yaitu

Bima Arya, dan beberapa pemuda Kota Bogor. Bima adalah putra dari Toni

Sugiarto, seorang perwira polisi. Toni Sugiarto dikenal sebagai tokoh Bogor,

pemimpin yang sangat merakyat dan luas pergaulannya di Kota Bogor.

Toni adalah salah satu tokoh Bogor yang banyak berkiprah di bidang

organisasi kemasyarakatan di Bogor, salah satunya melalui Paguyuban

Bogoriensis yang ia dirikan beserta tokoh-tokoh Bogor lainnya. Toni Sugiarto

adalah Ketua Umum Paguyuban Bogoriensis tahun 1993-1997. Wali Kota

Bogor Periode 2009-2014, Diani Budiarto yang ketika itu masih menjabat

sebagai Kepala Dinas Pariwisata sempat pula terlibat dalam aktivitas

Paguyuban Bogoriensis.1

Semangat dari Paguyuban Bogoriensis inilah yang 14 tahun kemudian

dilanjutkan oleh Bima Arya menjadi Paguyuban Bogor. Walikota Bogor Diani

Budiarto meresmikan berdirinya Paguyuban Bogor pada tanggal 17 Desember

1 Pemerintah Kota Bogor 2015, Biografi Wali Kota Bogor. Diakses pada 25 Juni

2015 dari: kotabogor.go.id/index.php/pagedetail/25/biografi-walikota#.VaBFm_k-bqB,

Page 68: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

56

2011. Didukung oleh sejumlah tokoh senior di Bogor seperti Dewi Pandji, H

Karna Sapoetra, H Atep Zainal Arifin, H Koerman Sabur dan dimotori para

aktivis muda Bogor. Berdiri di jalan panduraya nomor 43 kecamatan Bogor

Utara tepatnya sekretariat Paguyuban Bogor dihadiri oleh para tokoh bogor,

Paguyuban Bogor diketuai oleh Bima Arya,dan Iwan Kurniawan sebagai

ketua bidang operasional.

B. Prinsip Dasar Paguyuban Bogor

Paguyuban Bogor merupakan suatu wadah bagi warga Bogor untuk

bersama-sama mengembangkan minat dan kemampuan masing-masing dan

berkonstribusi dalam bidang sosial-ekonomi, pendidikan dan budaya untuk

terus menjadikan Bogor sebagai kota kebanggaan warga Bogor.

C. Program Kerja Paguyuban Bogor

Sebagai organisasi kemasyarakatan Paguyuban Bogor memiliki

program-program untuk masyarakat Kota Bogor. Program-program yang

dirancang tidak hanya sekedar dilaksanakan dengan spontan, melainkan

melalui rancangan dan persiapan yang sangat matang. Paguyuban Bogor

bertugas untuk mewadahi masyarakat, pemuda maupun pelajar Kota Bogor

untuk menyalurkan ide mengenai pemecahan masalah-masalah yang ada di

masyarakat dan Kota Bogor. Hal ini disebabkan karena kemajuan dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tidak saja membawa berbagai

kemudahan dalam kehidupan bermasyarakat, melainkan juga menimbulkan

Page 69: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

57

sejumlah prilaku dan persoalan-persoalan baru. Cukup banyak persoalan yang

tidak terselesaikan, bahkan tidak pernah terbayangkan. Di sisi lain, kesadaran

pemuda, pelajar dan masyarakat semakin tumbuh subur di Kota Bogor ini.

Oleh karena itu, sudah merupakan kewajaran dan keniscayaan jika setiap

timbul persoalan maupun aktifitas baru sebagai produk dari kemajuan.

Pemuda dan pelajar senantiasa bertanya-tanya, bagaimana masalah-masalah

yang ada di masyarakat Kota Bogor dalam pandangan Paguyuban Bogor yang

merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan. Apa saja yang harus dilakukan

dan dikerjakan, berikut program-program Paguyuban Bogor, antara lain;

1. Pendidikan

a. B’Next (Bogor Next Generation)

B-Next merupakan ajang Leadership Competition dengan misi untuk

menjaring putra-putri terbaik Kota Bogor sebagai pemimpin masa

depan yang berkarakter dan amanah. B-Next mengarah pada aspek

pembangunan karakter dimana peserta akan terjun langsung ke tengah

masyarakat dan mengaplikasikan kemampuannya secara nyata melalui

uji kecerdasan dan pemecahan masalah. yang berbentuk patilasan.

Dalam program B-Next ini Paguyuban Bogor menyusun beberapa

tahapan, yakni:

a) Seleksi Tahap Pertama

Tahapan ini merupakan tahapan seleksi dimana Paguyuban Bogor

mengumpulkan data peserta dari setiap team yang mewakili

Page 70: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

58

sekolahnya masing-masing. Paguyuban Bogor juga membuka

pintu sekretariat bagi peserta untuk mengadakan diskusi.

b) Seleksi Tahap ke dua (Fun Surprise)

Acara ini dimulai dengan pawai dari Balai Kota Bogor menuju

Lapangan Sempur Kota Bogor yang diikuti oleh ratusan peserta

kompetisi dari puluhan team dari berbagai sekolah di Kota Bogor.

Tahapan ini juga merupakan pembukaan dari acara B-Next dimana

Bima Arya memberikan arahan mengenai program B-Next fun

Surprise yang akan dilaksanakan dalam tahapan ini, B-Next fun

Surprise adalah acara dimana para peserta memjabarkan program

yang akan dilaksanakan di masyarakat maupun lingkungan Kota

Bogor. Dalam acara ini dimeriahkan juga oleh acara bazar kuliner

dan busana yang diikuti oleh para pelaku UKM dan pedagang

kecil.

c) Tahap ke tiga (Bedah Kota, Orasi Ilmiah dan Pidato)

Dalam tahapan ini merupakan acara orasi ilmiah, pidato mengenai

permasalahan Kota Bogor bagi peserta B-Next yang lolos ke

tahapan ini. Kemudian dilanjutkan dengan acara bedah Kota.

d) Tahap ke empat (Leaders Camp dan melanjutkan Bedah Kota)

Program ini merupakan pilot project turun kampung peserta B-

Next, dimana dalam tahapan ini menyisakan 10 finalis yang lolos

kemudian melanjutkan program–program membangun Kota dan

langsung diimplementasikan kepada masyarakat ataupun

Page 71: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

59

lingkungan sekitarnya. Project yang di laksanakan Paguyuban

Bogor dan peserta B-Next ini mampu menghasilkan program,

antara lain:

1.a. Penghijauan atau penataan Taman Kota

2.a. Membersikan Kali Ciliwung

3.a. Melestarikan dan membersihkan Situ Gede Bogor

4.a. Menyuling Air Keruh

5.a. Peduli Lingkungan

b. Resolusi Pemuda Nasionalis dan Peka (AKSI REPLIKA)

Merupakan event anak-anak muda atau pelajar Kota Bogor yang di

rancang oleh finalis B-Next bersama Paguyuban Bogor. Dalam

program ini menampilkan beberapa acara, yakni: Karnaval Komunitas

Bogor, festival musik, booth wirausahawan muda dan kampanye anti

tawuran.

c. Seminar Mahasiswa dan Kepemudaan

Seminar Mahasiswa dan Kepemudaan Paguyuban Bogor biasanya

dilakukan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda. Salah

satu seminar terbesar yang pernah dijalankan Paguyuban Bogor yakni

dengan tema “Artikulasi Politik Kaum Muda Saat Ini dan Ke Depan”

yang di laksanakan bersama Himpunan Mahasiswa Bogor dan

sejumlah pemuda di Kota Bogor.

Page 72: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

60

2. Sosial-Ekonomi

a. Safari Ramadhan

Merupakan program ramadhan dimana Bima Arya dan Paguyuban

Bogor mengunjungi usahawan-usahawan kecil di Kota Bogor untuk

meninjau dan menanyakan bagaimana cara pembuatan usaha yang di

garap usahawan. Selain itu, Bima Arya dan Paguyuban Bogor

memberikan dukungan dan arahan kepada usahawan.

b. Pelatihan Wirausaha Bagi Masyarakat

Program ini di lakukan bersama anggota B-Next, dimana para anggota

B-Next membuat acara pelatihan usaha kepada masyarakat. Selain itu

juga anggota B-Next dan Paguyuban Bogor bekerjasama dengan

deskranasda Kota Bogor yang merupakan pusat pengrajin di Kota

Bogor.

3. Budaya

a. Reog Ontrog Kota

Program ini merupakan upaya pelestarian budaya sunda, Paguyuban

Bogor membangkitkan kembali kesenian reog sunda Bogor melalui

komunitas kesenian sunda milik Paguyuban Bogor bernama D’Guyub.

b. Seminar Budaya

Seminar budaya merupakan bagian dari program pelestarian budaya

yang dimiliki Paguyuban Bogor. Program ini untuk memberikan

kearifan budaya lokal pada masyarakat maupun pelajar yang ada di

Page 73: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

61

Kota Bogor dimana masayarakat dan pelajar di ingatkan kembali

mengenai seni-seni budaya sunda bogor.

c. Pagelaran Tari Sunda

Pagelaran tari sunda biasanya dilaksanakan setiap pada Hari Jadi

Bogor (HJB). Dalam program ini Paguyuban Bogor menghimpun

kelompok-kelompok tari sunda pelajar yang ada di Kota Bogor untuk

ikut berpartisipasi dalam perayaan pesta rakyat, festival budaya atau

kampanye budaya saat HJB berlangsung.

d. Pelestarian Permainan Tradisional

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi modern, permainan

tradisional mulai terkubur eksistensinya. Untuk membangkitkan

kembali permainan tradisional di kehidupan anak-anak Kota Bogor,

Paguyuban Bogor bersama Himpunan Mahasiswa Bogor menggarap

acara perlombaan permainan tradisional.

D. Struktur Organisasi Paguyuban Bogor

Pembina : Dr. Bima Arya

Ketua Umum : Iwan Kurniawan

Sekertaris : Irene

Bendahara : Arman

Sekjend : Boy Kusnan

Divisi Kepemudaan : M.Riadul

Divisi Sosial-Ekonomi : Sofian

Page 74: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

62

Divisi Pendidikan : Arfan

Divisi Kebudayaan : Boyke Ali

Anggota : Anggota Paguyuban Bogor adalah seluruh

pelajar, pemuda, masyarakat Kota Bogor

yang terlibat dalam menjalankan program

Paguyuban Bogor.

E. Visi dan Misi Paguyuban Bogor

1 Visi

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang arif akan kebudayaan, wawasan serta

membangun kreatifitas masyarakat Kota Bogor

2 Misi

a. Berupaya sebagai mitra pemerintah Kota Bogor dalam mewadahi

sumbangan gagasan dan karya dari masyarakat untuk diterjemahkan

ke dalam program nyata yang memberikan manfaat bagi pembangunan

dan penataan Kota Bogor.

b. Menjadikan Bogor Kota yang berwawasan lingkungan, kebudayaan,

dan pengetahuan.

c. Menjadikan Bogor Kota yang cerdas dan berwawasan teknologi

informasi dan komunikasi.

Page 75: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

63

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL TEMUAN

STRATEGI KOMUNIKASI PAGUYUBAN BOGOR

A. Strategi Komunikasi Paguyuban Bogor

Organisasi atau lembaga apapun, termasuk Paguyuban Bogor jika

mempunyai Visi, Misi, atau program tertentu, maka membutuhkan strategi

agar tujuan tersebut dapat dicapai dengan maksimal. Dalam hal ini

Paguyuban Bogor merupakan organisasi kemasyarakatan yang bertujuan

mewujudkan masyarkat Kota Bogor yang berkualitas, kreatif,

berwawasan, mandiri dalam ekonomi, melestarikan budaya lokal, serta

bersinergi ikut membangun dan menata Kota Bogor.

Sebagai bagian dari mitra Pemerintah Kota Bogor yang berjibaku

dalam hal Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya, sebenarnya

Paguyuban Bogor pada masa kepemimpinan Bima Arya telah melakukan

pengkajian yang mendalam mengenai program-program yang dijalankan

untuk mewadahi masyarakat Kota Bogor. Tidak tanggung-tanggung, untuk

membahas program tersebut Paguyuban Bogor mengadakan Rapat hingga

dua sampai tiga kali dalam seminggu, yakni pada saat program itu belum

berjalan dan ketika sedang berjalan.

Dalam rapat tersebut Paguyuban Bogor mengemukakan inovasi-

inovasi program yang matang mengenai pendidikan non formal, pelatihan

dan pengembangan wirausaha, serta seni-seni budaya bogor agar dapat

menarik minat masyarakat atau target setempat. Dimana masyarakat dapat

Page 76: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

64

ikut serta membangun dan menata Kota Bogor, bisa mengembangkan

potensi, menciptakan generasi yang kaya akan pengetahuan, bisa

mendapatkan pelatihan agar dapat berwirausaha secara mandiri dan dapat

menjaga atau mengenal seni-seni budaya lokal dari nenek moyang. Karena

akibat dari ketidakpedulian terhadap pendidikan, ekonomi maupun budaya

bukan saja merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan masyarakat lain

dan Kota Bogor, apalagi mengingat bahwa pendidikan itu penting,

kreativitas dalam usaha mandiri harus berkembang dan budaya merupakan

identitas suatu Negara atau daerah.

Untuk mencegah keapatisan tersebut menurut Paguyuban Bogor

harus dilakukan:

1. Pendidikan nonformal kepada regenerasi, siswa-siswi berprestasi

atau anak yang tidak bisa sekolah agar mereka mendapatkan

pengetahuan yang lebih dan mampu mengaplikasikan pengetahuan

yang didapatkan untuk pembangunan dan kemajuan.

2. Melakukan pelatihan-pelatihan wirausaha kepada masyarakat yang

tidak bekerja atau penghasilannya sedikit agar bisa mandiri dalam

membangun ekonomi untuk menambah penghasilan dan

mencukupi kebutuhan.

3. Melestarikan budaya lokal melalui seminar, workshop cagar

budaya, pagelaran seni, festival budaya, kampanye budaya serta

mengadakan lomba permainan tradisional untuk siswa-siswi.

Page 77: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

65

B. Strategi Komunikasi Paguyuban Bogor dalam Praktek Menjalankan

Program

Agar proses strategi berjalan dengan baik, dan agar terarah dalam

tujuan, maka dalam straregi harus melewati tahapan – tahapan strategi,

tahapan – tahapan strategi itu adalah perumusan strategi, implementasi

strategi dan evaluasi strategi. Hal ini disadari benar oleh Paguyuban

Bogor, sehingga dalam pelaksanaan strategi, Paguyuban Bogor melewati

tiga tahapan tersebut. Berikut penjelasan dari masing - masing tahapan

tersebut:

1. Perumusan strategi

Sebelum strategi itu dilakukan, tentu ada proses awal yaitu strategi

harus dirumuskan terlebih dahulu. Dalam perumusan strategi ini, hal –

hal yang hurus diperhatikan adalah tentang bagaimana suatu

organisasi itu mengembangkan tujuan, mengenali tentang peluang dan

ancaman yang sifatnya eksternal,menetapkan kelemahan dan kekuatan

yang sifatnya eksternal, kemudian menetapkan suatu objektifitas dan

menghasilkan strategi alternatif serta memiliki strategi untuk

dilaksanakan. Penentuan perumusan strategi ini diharapkan agar

implementasi berjalan dengan baik. Berikut kegiatan yang dilakukan

Paguyuban Bogor.

a. Mengembangkan tujuan

Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh sebuah

organisasi, sehingga kinerja organisasi jadi terarah dalam satu

tujuan. Tujuan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya

Page 78: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

66

Paguyuban Bogor adalah untuk mewadahi masyarakat Kota

Bogor dalam hal tersebut serta ikut berpartisipasi membangun

Kota Bogor dengan pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya.

Kemudian dikembangkan dalam sasaran - sasaran yang ingin

dicapai, yaitu :

a.1. Terwujudnya generasi muda yang memiliki karakter

kedaerahan sehingga generasi muda Bogor kedepan

memiliki integritas Kota Bogor sesungguhnya.

a.2. Terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang mandiri dan

menciptakan Bogor sebagai Kota yang kreatif dalam bidang

ekonomi.

a.3. Meningkatkan sumber daya manusia Kota Bogor yang

produktif dan tidak tergantung pada kota-kota lain.

a.4. Terciptanya Bogor Smart City

b. Mengenali Peluang dan Ancaman Eksternal

Mengenali peluang dan ancaman yang sifatnya eksternal ini

diharapkan strategi yang akan dilakukan dapat terbantu dengan

adanya peluang kemudian mengantisipasi ancaman yang mungkin

dapat mengganggu pelaksana staregi. Berikut peluang ancaman

yang dirumuskan Paguyuban Bogor.

1. Peluang (opportunity)

Peluang adalah situasi yang menguntungkan dalam langkah

organisasi sehingga organisasi dapat memanfaatkan potensi yang

Page 79: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

67

dimiliki untuk menarik kesempatan terbuka bagi Paguyuban Bogor

dalam melaksanakan pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya.

1.a. Dukungan dari masyarakat, pada dasarnya masyarakat

khususnya para orang tua tidak suka dengan tingkah laku

para pelajar atau pemuda melakukan tindakan yang anarkis,

hedonis, pergaulan bebas dan hal-hal yang menyimpang.

Maka Paguyuban Bogor melakukan aksi dalam

mengantisipasi hal-hal tersebut dengan strategi yang

dilakukan oleh Paguyuban Bogor.

1.b. Dukungan pemerintah Kota Bogor dalam bentuk kebijakan-

kebijakan tertentu yang mendukung aksi sosial dan

kebudayaan.

1.c. Dukungan pemerintah, dari Wali Kota Bogor terhadap misi

Paguyuban Bogor. Dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Dinas

Budaya dan Pariwisata menjadi peluang Paguyuban Bogor

untuk bekerja sama melaksanakan program pendidikan,

sosial-ekonomi dan budaya.

1.d. Adanya konsolidasi antar organisasi se-Kota Bogor yang

memiliki tujuan yang sama.

2. Ancaman (Threath)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan organisasi yang dapat mengganggu keberadaan dan

keberlanjutan organisasi. Berikut adalah ancaman seharusnya

dijadikan sebagai tantangan bagi Paguyuban Bogor, yaitu :

Page 80: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

68

2.a. Lemahnya kontrol terhadap tindakan-tindakan pelajar yang

anarkis dan pergaulan bebas.

2.b. Banyaknya penggunaan pelajar terhadap teknologi modern

yang dapat meracuni pelajar dengan mengakses hal-hal

negatif

2.c. Adanya arus globalisasi yang menimbulkan persaingan yang

luar biasa dan masuknya budaya barat ke dalam lingkungan

lokal. Budaya barat disini mengenai pola pikir pelajar yang

cenderung liberal, gaya berpakaian, pergaulan, dan lain

sebagainya. Sehingga pelajar menganggap bahwa budaya

lokal merupakan suatu hal yang kuno dan gengsi melakukan

kegiatan budaya lokal.

2.d. Belum tegasnya aparat penegak hukum dalam menindak kasus-

kasus perusakan di Kota Bogor.

c. Menetapkan kekuatan dan kelemahan internal

Menetapkan kekuatan dan kelemahan yang sifatnya internal

diharapkan sebuah organisasi mengetahui secara intern apa saja

yang dapat diandalkan dan apa saja yang dilengkapi dengan

proses strategi. Berikut kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

oleh intern Paguyuban Bogor, yaitu:

1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan adalah suatu yang dimiliki oleh organisasi sebagai

modal bagi keberlangsungan dan perkembangan organisasi.

Page 81: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

69

Kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Paguyuban Bogor

antara lain:

1.a. Kekuatan yang sangat memungkinkan adalah adanya

kaderisasi di internal Paguyuban Bogor sehingga

terciptanya basis-basis intelektual Paguyuban Bogor

disetiap kecamatan dan kelurahan.

1.b. Adanya sekretariat pusat Paguyuban Bogor untuk

menjadikan pusat informasi kinerja kader Paguyuban

Bogor

1.c. Paguyuban Bogor memiliki basis ekonomi di dalam

program ekonomi kreatif yang dilaksanakan dalam

program Paguyuban Bogor itu sendiri.

2. Kelemahan (weakness)

Kelemahan adalah sesuatu yang terdapat dalam sebuah

organisasi yang menyebabkan organisasi mengalami stagnasi

dan kemunduran.kelemahan secara intern yang dimiliki oleh

Paguyuban Bogor dalam program ini adalah:

2.a. Struktural yang tidak berjalan sehingga menyebabkan

terjadinya miskomunikasi

2.b. Tidak memiliki media cetak sendiri

2.c. Para anggota dan kader disibukkan oleh pekerjaan

Page 82: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

70

d. Menetapkan strategi alternatif untuk dilaksanakan

Setelah menetapkan tujuan, sasaran (objektifitas), serta

selanjutnya adalah menetapkan strategi alternatif dan strategi

yang akan dilaksanakan oleh Paguyuban Bogor:

1. Melakukan usaha untuk terwujudnya masyarakat yang

mandiri, kreatif, produktif serta pemahaman generasi muda

terhadap pembangunan yang harus di lakukan untuk Kota

Bogor.

2. Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap usaha

mengenai permasalahan di Kota Bogor.

3. Melakukan sosialisasi dalam meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman masyarakat terhadap budaya lokal bagi

masyarakat melalui berbagai informasi.

4. Melakukan kompetisi pendidikan untuk pembangunan

karakter pelajar untuk membangun masyarakat dan Kota

Bogor.

5. Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan dan jaringan

kerja baik antara instansi pemerintahan Kota Bogor,

organisasi swadaya masyarakat, pemuda, pelajar dan

masyarakat, lembaga pendidikan dan publik lain yang terkait.

2. Implementasi Strategi

Setelah strategi dirumuskan maka langkah selanjutnya dalam

tahapan strategi adalah pelaksanaan perumusan strategi tersebut.yang

termasuk dalam implementasi strategi adalah Pengembangan Budaya

Page 83: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

71

dalam mendukung strategi, menciptakan struktur anggota yang efektif,

menyapkan anggaran dan memanfaatkan sistem informasi yang

masuk.

Sosialisasi yang pertama kali dilakukan oleh Paguyuban Bogor

adalah melalui Paguyuban Bogor di tingkat kecamatan ataupun

kelurahan. Ini sangat memungkinkan karena masing – masing wilayah

melakukan kegiatan yang serentak dengan Paguyuban Bogor. Selain

itu beberapa implementasi yang dilakukan oleh Paguyuban Bogor:

a. Sosialisasi melalui media

1. Paguyuban Bogor dalam setiap program acara yang sedang

berlangsung tidak lepas dari pemberitaan media cetak maupun

media online yang berada di Bogor. Hal ini dikarenakan

Paguyuban Bogor komunikasi dengan baik kepada sejumlah

media.

2. Paguyuban Bogor memanfaatkan Media Sosial Internet sebagai

media sosialisasi karena menggunakan budget yang terjangkau

dengan jangkauan komunikasi yang sangat luas, media sosial

seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Dari setiap program

yang berjalan, Paguyuban Bogor selalu memposting di media

sosial tersebut.

3. Selain itu, Paguyuban Bogor juga memiliki web resmi agar

masyarakat mengetahui informasi secara mendalam mengenai

Paguyuban Bogor.

Page 84: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

72

b. Pelaksanaan program-program Paguyuban Bogor

(pelaksanaan strategi)

1. Tanggal 31 Maret 2012. Paguyuban Bogor mengadakan

program B-Next, program ini merupakan ajang kompetisi

kepemimpinan dengan misi untuk menjaring putra-putri terbaik

Kota Bogor sebagai pemimpin masa depan yang berkarakter dan

amanah. Acara ini diikuti oleh hampir seluruh SMA dan

Sederajat se-Kota Bogor dengan sekitar 1500 peserta dan

suporter.

2. 14 April – 3 Mei 2012. B-Next Bedah Kota, merupakan

kelanjutan acara B-Next yang diadakan oleh Paguyuban Bogor.

3. B-Next tahap 4: Leaders Camp. Hari rabu, tanggal 2 Juli 2012,

B-Next menyisakan 10 finalis untuk melaju ke tahap selanjutnya

yaitu melanjutkan program-program untuk membangun Kota

Bogor, seperti pelatihan wirausaha, penghijauan, membersihkan

sungai, dan lain-lain.

4. Paguyuban Bogor memiliki kerjasama yang baik dengan

Himpunan Mahasiswa Bogor (HIMABO) yang bergerak di

dunia seni dan budaya Bogor, pada tanggal 22 Juni 2012

Paguyuban Bogor dan HIMABO mengadakan “Seminar

Kaulinan Barudak Sunda”. Acara ini juga di bantu oleh Dinas

Pendidikan Kota Bogor dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kota Bogor dengan di hadiri oleh Budayawan Bogor,

mahasiswa, dosen, masyarakat, pelajar dan pemuda.

Page 85: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

73

5. Tanggal 23-24 Juni 2012 Paguyuban Bogor dan HIMABO

mengadakan lomba atau kompetisi permainan tradisional yang

di ikuti oleh pelajar se-Kota Bogor. Acara ini guna melestarikan

permainan tradisional berikut kesenian dan budaya sunda.

6. Tanggal 10 Juli 2012, Paguyuban Bogor mengadakan kompetisi

sepak bola “Bima Arya Cup 2012” untuk pemuda se-Kota

Bogor. Program ini dilaksanakan untuk mempererat kesatuan

dan kebersamaan pemuda Kota Bogor.

7. Pada bulan Ramadhan tahun 2012, tanggal 25 Juli 2012

Paguyuban Bogor mengadakan kunjungan ke sejumlah tempat

usahawan dan pengrajin di Kota Bogor.

8. Paguyuban Bogor pada tanggal 3 Agustus 2012 mengelilingi

Kota Bogor menggunakan Angkutan Umum (Angkot) untuk

membagikan takjil kepada masyarakat.

9. Pada tanggal 9 Agustus 2012, Paguyuban Bogor menyantuni

Korban Kebakaran di daerah Kota Bogor.

10. Tanggal 27 Agustus, Paguyuban Bogor mengadakan acara

lomba memasak untuk ibu-ibu. Kemudian hasil masakannya

untuk di bagikan kepada masyarakat.

11. Aksi Replika (Resolusi Pemuda Nasionalis dan Peka),

merupakan program Paguyuban Bogor untuk memperingati hari

sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2012. Acara ini meliputi

Karnaval Komunitas Bogor, Festival Musik, Booth

Wirausahawan Muda, Kampanye Anti Tawuran. Acara tersebut

Page 86: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

74

juga di bantu oleh patilasan pendidikan yang di bangun oleh

Paguyuban Bogor yaitu B-Next Organized.

12. Masih memperingati hari Sumpah Pemuda, pada malam harinya

Paguyuban Bogor bersama organisasi Himpunan Mahasiswa

Bogor beserta pemuda, masyarakat dan organisasi pemuda

lainnya mengadakan Seminar Kepemudaan dengan tema

“Artikulasi Politik Kaum Muda Saat ini dan Ke Depan”. Acara

ini menghadirkan Ketua Umum Paguyuban Bogor, Bima Arya,

Rieke Diah Pitaloka dari anggota DPR-RI dan Zainul Muttaqien

dari ketua GP Anshor Bogor.

13. Pada tanggal 9 Februari 2013. Paguyuban Bogor mengadakan

Reog Ontrog Kota bersama D’Guyub yang merupakan team

Kesenian dan Kebudayaan Paguyuban Bogor. Acara ini

berlangsung beberapa bulan dengan mengelilingi daerah-daerah

di Kota Bogor untuk menghibur warga.

14. Tanggal 26 Agustus 2013, Bima Arya Ketua Umum Paguyuban

Bogor mengadakan acara mengajar ke beberapa sekolah dan

organisasi kemasyarakatan di Kota Bogor selama 17 jam

nonstop. Acara ini membuat Ketua Umum Paguyuban Bogor

meraih penghargaan Pencetakan Rekor MURI mengajar terlama.

15. September 2013 Paguyuban Bogor membuat Gerakan “Bogor

Bisa!” acara ini untuk membangun Kreativitas anak Muda

Bogor dalam menyalurkan idenya.

Page 87: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

75

16. Tanggal 9 September 2013, Paguyuban Bogor membuat video

yang di unggah ke Youtube dengan judul “Bogor Not For

Sale!”. Dalam video tersebut Paguyuban Bogor memberikan

Informasi mengenai Masalah Kota Bogor.

17. Tanggal 10 November 2013, Paguyuban Bogor mengadakan

acara “Fantastic Run” (kompetisi marathon mini). Acara ini

menekankan pada visualisasi para peserta terhadap keindahan

alam Kota Bogor dengan mengambil rute jalan utama Kota yang

melewati taman-taman Kota termasuk Kebun Raya Bogor.

18. Di sepanjang Tahun 2014, Paguyuban Bogor lebih fokus

menampilkan acara kampanye seni dan budaya di tengah-tengah

kota bersama organisasi kebudayaan lainnya di Kota Bogor.

19. Pada tanggal 30 Mei 2015. Paguyuban Bogor mengikuti Festival

Kebudayaan Bogor sebagai ajang memperingati Hari Jadi Bogor

pada tanggal 3 Juni. Paguyuban Bogor menampilkan kampanye

Payung yang diikuti oleh pemuda, pelajar dan masyarakat di

dalamnya. Setiap tanggal 3 Juni Paguyuban Bogor sering

mengikuti acara atau kegiatan Hari Jadi Bogor yang

dilaksanakan oleh pemerintah Kota Bogor.

20. Paguyuban Bogor pada tanggal 26 Juli 2015 mengikuti acara

bebersih pasar anyar yang diadakan oleh pemerintah Kota Bogor

yang di ikuti pula oleh masyarakat, pedagang dan aparat TNI

serta Kepolisian.

Page 88: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

76

3. Evaluasi Strategi

Langkah terakhir dalam strategi adalah evaluasi sebagai kegiatan

untuk mengukur keberhasilan atau malah sebaliknya kegagalan dalam

menjalankan strategi. Kegiatan evaluasi ini antara lain mencakup

meninjau faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.

Mengukur prestasi (membandingkan hasil dan diharapkan dengan

kenyataan). Dan yang terpenting adalah mengambil tindakan yang

korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.

Dalam hal ini Paguyuban Bogor sangat intens melakukan evaluasi,

yakni setiap acara atau program dilaksanakan. Berikut adalah

beberapa catatan evaluasi yang sekaligus sebagai rekomendasi :

a. Keberhasilan

a.1. Adanya respon positif dari masyarakat, pemuda, pelajar,

instansi pemerintahan Kota Bogor.

a.2. Terciptanya masyarakat yang mandiri dan kreatif

a.3. Meningkatnya kepedulian pelajar terhadap alam dan

lingkungan masyarakat Kota Bogor

a.4. Mampu menghimpun dan menciptakan pelajar dan pemuda

menjadi inovatif, kreatif, arif terhadap budaya lokal dan

berprestasi guna menjadi pemimpin masa depan.

a.5. Bisa ikut membangun Kota Bogor menjadi lebih bersih,

mandiri, hijau dan berkembang.

a.6. Tertariknya masyarakat terhadap hiburan melalui acara

kampanye seni dan budaya lokal

Page 89: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

77

a.7. B-Next, yang telah berhasil melahirkan program-program

bedah kota yang telah dirasa manfaatnya oleh masyarakat

Kota Bogor mulai dari penghijauan, kebersihan, maupun

penyediaan sarana MCK dan pelatihan bagi masyarakat.

b. Kekurangan

b.1. Pada Tahun 2014 eksistensi Paguyuban Mulai surut karena

adanya aktivitas Pemilihan Umum Wali Kota Bogor

b.2. Pada awal tahun 2015 sampai sekarang ketika Ketua Umum

Paguyuban Bogor beralih dari Bima Arya ke Iwan Setiawan,

Program Paguyuban Bogor menjdi menurun eksistensinya

walaupun masih ada sedikit program-program yang berjalan.

Berbeda jauh ketika Paguyuban Bogor masih di bawah

kepemimpinan Bima Arya.

b.3. Dari awal kepemimpinan Iwan Setiawan bidang-bidang

kordinasi dalam Paguyuban Bogor belum sepenuhnya

terlaksana

C. Analisis Optimalisasi Komunikasi Paguyuban Bogor

Dari banyaknya kegiatan dan respon baik berbagai pihak, ternyata

hasil dari strategi komunikasi Paguyuban Bogor sudah maksimal. Seperti

informasi yang disampaikan oleh media-media lokal dan tanggapan

pelajar, masyarakat dan pemuda bahkan dari Mantan Wakil Gubernur

Jawa Barat, Dede Yusuf yang mengungkapkan bahwa adanya Paguyuban

Bogor dan kegiatan-kegiatannya merupakan sinergi yang sangat penting

Page 90: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

78

untuk masyarakat, pemuda dan pelajar Kota Bogor. Kesuksesan

Paguyuban Bogor juga terbukti dengan adanya kerjasama yang baik

dengan pelajar, pemuda, masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan serta

instansi pemerintahan Kota Bogor.

Beberapa bukti keberhasilan Paguyuban bogor dalam menjalankan

Program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya antara lain:

1. Dari sepanjang berdirinya Paguyuban Bogor dalam menjalankan

program-programnya mampu menarik perhatian masyarakat,

pemuda dan pelajar Kota Bogor. Sehingga Paguyuban Bogor

mampu bersinergi bersama mereka untuk membangun individu dan

Kota Bogor.

Dalam hal ini, seperti yang diberitakan oleh media Pikiran Rakyat.

Mantan Wakil Gubernur Dede Yusuf kagum atas kesuksesan

Paguyuban Bogor dalam membangkitkan kembali budaya Sunda

dan keberhasilan mereka dalam melakukan program-program

sosial dan pendidikan di Kota Bogor. Paguyuban Bogor membuat

terkesan dengan sambutan yang diberikan oleh Dede Yusuf. "Saya

penasaran dengan kesuksesan Paguyuban Bogor dalam

membangkitkan kembali budaya Sunda serta geliatnya membangun

pelajar dan masyarakat melalui program Pendidikan dan Sosial-

Ekonomi."1

1 Media Online PRLM 13 Desember 2012, Wagub Jabar Kagum Pada Paguyuban Bogor.

Berita diakses pada 21 Januari 2015 dari:

http://www.pikiran-rakyat.com/node/203321

Page 91: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

79

Seperti yang di beritakan pula oleh media online Hei Bogor,

Paguyuban Bogor (PB) sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan,

terus berupaya meningkatkan peran sentralnya di tengah-tengah

masyarakat Kota Bogor. Berangkat dari kecintaan dan kepedulian

pada kampung halaman, PB telahir, tumbuh, dan lambat laun

mengukir namanya di hati masyarakat Bogor tak kurang selama

tiga tahun terakhir.

Di bawah kepemimpinan Bima Arya (Ketua Umum), PB

bertransformasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam denyut nadi

aktivitas masyarakat di Kota Hujan pada khususnya. Bergerak di

bidang sosial-ekonomi, pendidikan, dan budaya, PB terus berupaya

melakukan sinergi yang positif dengan instansi terkait.2

2. Sosialisasi Paguyuban Bogor melalui media sangat cepat. Seperti

yang banyak diberitakan oleh media lokal seperti Hei Bogor,

Pikiran Rakyat Online, Metropolitan, Bogor Plus, Radar Bogor,

Radio Megaswara Bogor dan MGS TV Bogor. Setiap kegiatan

program Paguyuban Bogor berlangsung hampir semua media lokal

langsung memberitakan acara tersebut. Terlebih Paguyuban Bogor

juga sangat giat memposting agenda-agendanya setiap akan

melaksanakan acara baik setelah acara selesai melalui akun

Facebook, Twitter dan Web Resmi Paguyuban Bogor.

2 Hei Bogor online 14 Desember 2014, Paguyuban Bogor; Regenerasi dan Konstribusi.

Berita diakses pada 21 Januari 2015 dari:

http://www.heibogor.com/detail/7057/Paguyuban-Bogor-Regenerasi-dan-Kontribusi

Page 92: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

80

Jika dilihat dari strategi yang dibuat oleh Paguyuban Bogor, dari

mulai merumuskan masalah, hingga implementasi, maka kelebihan dari

Paguyuban Bogor adalah menentukan limitasi (batasan) yang jelas kapan

akan dilakukan evaluasi. Yakni setiap kegiatan selesai selalu dilakukan

evaluasi. Adanya batasan tersebut kekurangan dan kelebihan kinerja

Paguyuban Bogor menjadi lebih terpantau dan terkoreksi. Jika evaluasi

dilakukan dengan intensif, tentu saja strategi yang dilakukan Paguyuban

Bogor sangat berhasil.

Selama tiga tahun (akhir 2011-akhir 2014), sosialisasi Paguyuban

Bogor juga dapat dikatakan berhasil dengan diadakannya beberapa

sosialisasi melalui dialog bersama para pemuda, mahasiswa, pelajar,

mantan Gubernur dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Mantan

Walikota Bogor, tokoh Budayawan Bogor, pemerintahan Kota Bogor

mengenai pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya pada setiap hari ulang

tahun Paguyuban Bogor yang di meriahkan oleh ketua umum Bima Arya,

14 Desember di secretariat Paguyuban Bogor dan di rumah Bima Arya.

Namun pada saat pergantian ketua umum Paguyuban Bogor, dari

awal 14 Desember 2014, kordinasi serta eksistensi Paguyuban Bogor

kurang terlihat karena program-program Paguyuban Bogor tidak berjalan

dengan intens. Hal ini dipicu oleh anggota-anggota Paguyuban Bogor yang

sibuk bekerja pada dunianya masing-masing dan Paguyuban Bogor masih

merancang agenda-agenda selanjutnya untuk masyarakat.

Page 93: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi

komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program pendidikan,

sosial-ekonomi dan budaya, penulis menyimpulkan bahwa;

1. Menurut Paguyuban Bogor, pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya di

Kota Bogor merupakan suatu yang sangat penting bagi kehidupan

masyarakat demi kelangsungan kehidupan dari upaya mewujudkan

karakter, integritas, generasi pintar, kemakmuran, kemandirian, kearifan

budaya lokal serta kreatifitas dalam membangun ekonomi, bahkan

memenuhi hak-hak dasar kelompok masyarakat rentan. Menurunnya

tingkat kesejahteraan, prestasi belajar, kerusakan sumber daya alam,

mahalnya biaya pendidikan, hilangnya modal manusia yang kreatif,

rusaknya moral pelajar dan terkikisnya kearifan budaya lokal menjadikan

Kota Bogor tidak berkembang merupakan cerminan dari dampak apatisnya

kelompok sosial terhadap hal-hal tersebut. Serta tidak adanya wadah yang

bersinergi membangun hal-hal tersebut secara seksama atas dasar kecintaan

terhadap Kota Bogor.

2. Untuk mencapai keberhasilan, ada tiga fase yang dilalui oleh Paguyuban

Bogor sebagai organisasi kemasyarakatan. Tiga fase tersebut yakni

perumusan strategi, implementasi strategi dan diakhiri dengan evaluasi.

Page 94: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

82

Dengan demikian untuk menilai sukses atau gagalnya strategi komunikasi

yang dilaksanakan oleh Paguyuban Bogor sebagai upaya menjadi wadah

pelajar dan masyarakat Kota Bogor dalam membidangi pendidikan, sosial-

ekonomi dan budaya, penulis mencoba menilainya dengan konsep strategi

yang dirumuskan Stainer dan Minner tersebut.

3. Dari segi perumusan strategi, Paguyuban Bogor sudah membaca peluang

dan ancaman eksternal, dan memilih strategi yang dilaksanakan. Dalam

fase ini Paguyuban Bogor berusaha menemukan masalah-masalah yang

terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan serta

memperhitungkan kendala-kendalanya.

4. Dalam implementasinya, Paguyuban Bogor sudah melakukan upaya-upaya

maksimal, diantaranya melakukan sosialisasi melalui media massa,

website, sosial media seperti facebook dan twitter serta seminar dan dialog

dengan instansi pemerintahan, tokoh budaya, organisasi kebudayaan,

pemuda, mahasiswa, masyarakat, pelajar serta lembaga yang terkait dengan

pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya. Kemudian Paguyuban Bogor juga

telah berhasil menjalankan program-programnya dengan baik, yakni;

a. Dari program pendidikan, Paguyuban Bogor mampu menghimpun

banyak pelajar dalam menata Kota Bogor dan berhasil

mengembangkan potensi pelajar yang berprestasi dan pintar dalam

kepemimpinan, kreativitas, inovasi, produktivitas, pengetahuan yang

dapat dimplementasikan langsung dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, Paguyuban Bogor bisa mengurangi kasus tawuran pelajar di

Page 95: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

83

Kota Bogor dengan mengadakan kampanye rutin anti tawuran bersama

pelajar-pelajar di Kota Bogor.

b. Dalam program sosial-ekonomi, Paguyuban Bogor juga turut andil

mengunjungi usaha-usaha kreatif mandiri masyarakat yang ada di Kota

Bogor untuk memberikan dukungan serta mengadakan pelatihan usaha

kratif bagi masyarakat.

c. Dari sisi budaya, Paguyuban Bogor berhasil melestarikan seni budaya

sunda melalui program seminar, reog ontrog kota, festival budaya dan

perlombaan permainan tradisional sunda kepada pelajar yang digelar

setiap tahun.

5. Dalam evaluasi Paguyuban Bogor sudah menentukan batasan yang jelas

kapan akan dilakukan evaluasi. Yakni setiap kegiatan selesai selalu

dilakukan evaluasi. Adanya batasan tersebut kekurangan dan kelebihan

kinerja Paguyuban Bogor menjadi lebih terpantau dan terkoreksi. Jika

evaluasi dilakukan dengan intensif, tentu saja strategi yang dilakukan

Paguyuban Bogor akan sangat berhasil.

6. Dalam menjalankan Program-programnya, Paguyuban Bogor memiliki

beberapa faktor pendukung. Seperti halnya para orang tua yang tidak suka

dengan tingkah laku para pelajar atau pemuda yang melakukan tindakan

tawuran, pergaulan bebas, geng motor, vandalisme dan pengrusakan

fasilitas umum. Kemudian dukungan Pemerintah Kota Bogor dalam bentuk

kebijakan-kebijakan tertentu yang mendukung aksi sosial dan kebudayaan.

Adanya dukungan dari organisasi kemasyarakatan lainnya yang memiliki

Page 96: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

84

tujuan yang sama dengan Paguyuban Bogor dan adanya sekretariat

permanen yang menjadi tempat para anggota. Serta banyaknya media yang

dapat dimanfaatkan oleh Paguyuban Bogor. Di sisi lain, Paguyuban Bogor

juga memiliki hambatan seperti masih kurangnya kontrol terhadap

pergaulan bebas pelajar dan tindakan-tindakan pelajar yang merusak.

Munculnya teknologi yang dengan control yang kurang baik, sehingga

teknologi tersebut dapat meracuni pelajar dengan mengakses hal-hal

negatif. Kemudian belum adanya kerjasama dengan pihak penegak hukum

dalam menindak kasus-kasus perusakan di Kota Bogor.

B. Saran

Adapun saran dari penulis mengenai strategi komunikasi Paguyuban

Bogor dalam menjalankan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya

sebaiknya tetap dijalankan dan diindahkan dengan intens walaupun

kepemimpinan Paguyuban Bogor sudah berganti. Setidaknya ketua umum

Paguyuban Bogor yang baru bisa belajar dan mencontoh dari masa

kepemimpinan Bima Arya. Dengan demikian justru seharusnya Paguyuban

Bogor bisa semakin lebih baik dan semakin semangat bersinergi dengan

instansi terkait bukan malah meredup semangat dan intensitasnya. Terlebih

saat ini yang terjadi adalah posisi Paguyuban Bogor di Kota Bogor menempati

tempat yang sangat strategis dengan terpilihnya Bima Arya menjadi Wali

Kota Bogor, hal tersebut sejatinya dimanfaatkan agar kerjasama Paguyuban

Page 97: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

85

Bogor dengan Pemerintah Kota Bogor semakin baik dan kokoh dalam

melaksanakan program-program yang baru.

Dan untuk mencapai terwujudnya harapan yang baru secara lebih

maksimal, kepemimpinan serta struktur anggota Paguyuban Bogor yang baru

harus lebih loyal terhadap organisasi dengan strategi yang yang lebih maju.

Bima Arya yang saat ini menjadi Pembina Paguyuban Bogor juga seharusnya

tetap memperhatikan kinerja Paguyuban Bogor dan memberi semangat

kepada pengurus yang baru agar Paguyuban Bogor yang dirindukan

masyarakat tetap tampil efektif di tengah-tengah masyarakat Kota Bogor.

Saran untuk masyarakat, pelajar, pemuda maupun mahasiswa Kota

Bogor tentu saja hendaknya tidak hanya menunggu Paguyuban Bogor dalam

membangun karakter diri dan membangun Kota Bogor, melainkan harus

kreatif untuk mencari tahu mengenai permasalahan Kota Bogor dan apa yang

harus dilakukan untuk membangun dan menjaganya. Lebih baik lagi

masyarakat, pelajar, pemuda maupun mahasiswa datang ke Paguyuban Bogor

dengan membawa ide untuk bekerjasama dengan Paguyuban Bogor. Hal ini

dimaksudkan agar tidak terjadi komunikasi satu sisi (hanya dari Paguyuban

Bogor kepada masyarakat).

Untuk seluruh mahasiswa, khususnya saya yang berdomisili di Kota

Bogor hendaknya terus menelusuri kinerja Paguyuban Bogor dan

Pemerintahan Kota Bogor dalam menjalankan program-programnya. Lebih

baik lagi mahasiswa bisa ikut berbaur bersama Paguyuban Bogor guna

membangkitkan semangat atas kecintaan dan kepedulian terhadap Kota

Page 98: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

86

Bogor. Ini tidak dimaksudkan untuk mencari celah kebobrokan Paguyuban

Bogor dan Pemerintahan Kota Bogor, melainkan untuk menerapkan daya

kritis di kalangan Paguyuban Bogor dan Pemerintahan Kota Bogor, sehingga

pada akhirnya dapat memberikan saran serta ide yang lebih baik agar

program-program yang positif bisa berjalan dengan optimal untuk masyarakat

dan Kota Bogor tercinta yang sejuk, pintar dan bersih.

Page 99: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdulhak, Ishaq dan Ugi Suprayogi, Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan

Nonformal, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012).

Alifuddin, Muhammad, Kebijakan Pendidikan Nonformal: Teori, Aplikasi dan

Implikasi, (Jakarta: Magna Script Publishing, 2011).

Alisuf, Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005).

Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet. 6.

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-undang dan

Peraturan Pemerintahan RI tentang Pendidikan, 2006).

Efendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1992).

Fisher, Aubery, Teori Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1986).

Hari Purnomo, Setiawan dan Zulkifirmansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep

Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999).

Kriyantoro, Rachmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006).

Makkalau, Andi, Strategi Pengembangan Potensi Sumber Daya Insaniyah: Konsep

Ideal, Alumni Jurnal Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, Vol.

1. No.1, 1991).

Marzuki, Saleh, Dimensi-dimensi Pendidikan Nonformal, (Malang: Rosindo, 2009).

, Pendidikan Nonformal: Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,

Pelatihan, dan Andragogi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012).

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001).

Page 100: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Morissan, Andi Corry Wardhany, Teori Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2009).

Murtopo, Ali, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center for Strategic and International

Studies-CSIS, 1978).

Nawawi, Hadari, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,

(Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2000).

Prawironegoro, Darsono, Budaya Organisasi, (Jakarta: Nusantara Consulting, 2010)

Pustaka Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005).

R. David, Fred, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002).

Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta:

CV Era Swasta, 1984).

Soedijarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Gramedia, 2008).

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar/Soerjono Soekanto, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2012).

Soyomukti, Nurani, Metode Pendidikan Marxis Sosialis: Antara Teori dan Praktik,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008).

Steiner, George dan John Minner, Manajemen Strategi: (Jakarta: Erlangga, 1999).

Suranto AW, Komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010).

Susanto, A. B, Manajemen Aktual Topik-topik Aktual Manajemen Dalam Riak

Perubahan, (Jakarta: PT. Grasindo, 1997).

Susanto, Astrid S, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta,

1998).

Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005).

Tjokroamidjojo, Bintoro, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, (Jakarta: Haji

Masagung, 1988).

Page 101: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Tonnies, Ferdinand and Charles P. Loomis: Gemainschaft and Gesellschaft dalam

Reading in Sociology, editor Alfred Mc Clung Lee, cet.5, Barners & Noble

College Outline Series, 1960.

Tonnies, Ferdinand, Gemeinschaft and Gesellschaft yang dikutip dalam Setangkai

Bunga Sosiologi.

Vivian, John, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana, 2008).

Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002).

Widjaya, H. A. W, Komunikasi dan Hubungan Kemasyarakatan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1997).

B. Internet

Blogspot Paguyuban Sekar Saluyu 12 April 2009, Pokok-pokok penting Paguyuban

Mekar Saluyu. Diakses pada 7 Mei 2015 dari:

Mekarsaluyu.blogspot.com/2009/12/pokok-pokok-penting-paguyuban-

mekar.html?m=1,

Damsar, Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009).

Pemerintah Kota Bogor 2015, Biografi Wali Kota Bogor. Diakses pada 25 Juni 2015

dari: kotabogor.go.id/index.php/pagedetail/25/biografi-walikota#.VaBFm_k-

bqB,

Setiadi, Elly M, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2008).

Wikipedia 2015, Budaya. Diakses Pada 30 Juni 2015 dari:

https//id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya

Wikipedia 2015, Ekonomi. Diakses pada 6 Juli 2015 dari: ,

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

Page 102: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

dffir%,^.ffi e}rils*b j

KEMEN'tElLI;\N AGAMAUNTVERSTTAS rSLAM NtrGErU (UtN)SYAIIIF HIDAYATULLAH JA KAITT'A

FAKULTAS ILMU DAI(WAH DAN ILMU KOMIJNIKASIW-emg & i

.1 I lr. I l. .lrtrntlrr No. 95 C'iprrtrtt i5.1 II Iniloncsiir\\'cb5rc \\\\.\ llJkrrur|rlarlr iI! rdir,llrril rl. l.rr:rlr1, iill, LrrL,1;rlrl.r rr r.l

ral<ar.rir. l0 *r;t 20 t -5Nornor : tjn.O I /1..5/pp.00 jlffi not sLaunp : I(satu)btindelFIal : llinrbingan Skripsi

fenrlrrrsern:I . l)ekan2, KetLra .lrrrLrsarr l(ornrrni)irisi ciirrt Per-rviuliui lslunt (l(PI)

Kepacla Yth.Acle li.ina liarirlu, M.Si.Dosen Faliultas IlntLt l")irku,'ah clan IlntLr l(ornuniliasiUIN S-v"arifl Iiclar atrrllah .lal<arta

,.1.s.s, t I ct t t t tr' tr I a i kt r rn Ll/ r l'y'b.

Bet'siilttlt ini karrti slLnrpaikan oLttline dar-r nasl:ah proposirl skripsi rirng clia.iui\iur olehtllaltalsisr.r,a Fal.tr ltas IlrnLr l)itlirrtrh <lan Ilnru liolnrrnikasi Li iN St,alif llicluvirtLrllait .la]iiLrti,rsebagai bcr iliLrt.

Nanra : Maulana Fityan ANonrolPcil<ok . I1100.51000129.l rrlLrsrrrr/Konsenlr.asi : KortrLtnikasi cliin ['enyiirran l sliintScnrr.'stcr' : X (Sc.pLrlrrh)'lclp. : 08.j780190031.ltrdr-rl Shlipsi : Strategi Konrunrkasi Paguvuban Bogor clalartr \lcn.jitlirnliln

Prograrl Pcnclicliltan. Sosial dau IlLicla'a pacla Masvanrkut l(otuBogot'

Katlli Ittohort I<csecl ialtnrrr a Lrrluli nrenrbinrbinu nralrlsisu ii lclscbr-rl clrtlarn

l)cllvLlstlttitit tilttt pe nr clcsitiatt :;l'r'ipsirrr li sclan.lr 6 (crurnt) [rLrlan i]lri Irrr,,llI tt,) .,\pril J01 rs.tl . (Jtr ( )l, 11rlr.'1 lu l-;

I)e rliliian. atas perlriitiart rlan hescriiuannvir lianri slnryrail<an lcrinrii liirsiir.

il'tt.v.srrf trttr Lr'trlui ktrnt ll' r lt'b

an. l)ekan.\\'aliiI I)L'l.ln I]irirrrrL, \lirrrlenrili

Page 103: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITeleponi Fax : (021) 7432128 / 74701580

.ll. Ir. H..luandaNo.95Ciputat 15412 Indonesia Website: w\r\r.tilkuirlaka(a.ac.id,E-nrait :q!4!_syatr.'c,klk mr.t

NomorLampiranHal

Dekan Fakr.rltas

Jakarta menerangkan

NamaNomor PokokTempat/Tanggal I-ahirSernester.l tr rursan/Konsen tras i

.Alantat

Telp.

Tembusan :

1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua .lurusan/Prodi. Komunikasi dan Penviaran Islan.r

: Un.0r/F5/PP.O0 o$fi)zors

, ,r,n Penelitirn (Skripsi)

Kepada Yth.Pimpinan Paguyuban Bogordi

Tempat

Assula mu' uiuikum LVr. Wb.

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullahbahwa:

Maulana Fityan A11r00s1000129Bogor,28 Agurstus 1991

X (Sembilan)Komunikasi dan Penyiaran IslanrJl. Rai,'a

-fa.jLrr Sindangsari RT 02/01 WirngLrr-r Atas

Bogor Timr,rr08s78039003 I

adalah benar mahasiswa aktif pada Fakultas Ilmr"r Dakwah dan Ilntr-rKomunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan ntelaksanakanpenelitian/nrencari data dalarn rangka penulisan skripsiber.iuclul Strategi Koruttnikt:iPtrguvubun Bogor c{alam l,lenjolunkun Progrunt Pencliclikun,SLt.siul tlun Btttlu.y'upatlo l,lo.sl,orakut Koto Bogor.

Sehr"rbnngan dengan itr-r. dimohon kiranya Bapah/lbui Sdr. clapatt-netterinta/rnengizinkan mahasisrva karri tersebut dalant pelalisanaan kegiatandimal<sLrd.

Derrtikian. atas ker"jasan-ta clan bantuannr a kanri nre ngucaplian terinra kasih.

l'f ussu Iu m u 'o I u ikr nt LL1r I,l/ lt

Dekan.

ef Subhan, MA1 r0 199303

Page 104: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Form Wawancara

Kepada : Kang Iwan Setiawan, Ketua Umum Paguyuban Bogor

Tempat : Sekretariat Paguyuban Bogor, Jl. Pandu Raya, Kota Bogor

1. Bagaimana sejarah Paguyuban Bogor?

Paguyuban Bogor sebenarnya masih memiliki sejarah yang sangat

singkat, karena Paguyuban Bogor baru saja berdiri sejak tahun 2011.

Sebelumnya, hadir Bogoriensis pada tahun 1993 yang didirikan oleh ayah

Bima Arya, Toni Sugiarto. Kemudian selanjutnya Bogoriensis ini

bereinkarnasi menjadi Paguyuban Bogor, didirikan oleh Bima Arya bersama

tokoh-tokoh budaya di Bogor dan pemuda.

2. Siapa saja yang memiliki peran penting dalam berdirinya PB?

Dalam berdirinya Paguyuban Bogor, sebenarnya semua pihak seperti

masyarakat Kota Bogor khususnya memiliki peran penting. Tapi Paguyuban

Bogor yang di pimpin Bima Arya kala itu lebih merangkul pemuda dan tokoh-

tokoh budaya.

3. Apa prinsip dasar PB sebagai sebuah organisasi/kelompok sosial?

Paguyuban Bogor merupakan suatu wadah bagi warga Bogor untuk

bersama-sama mengembangkan minat dan kemampuan masing-masing dan

berkonstribusi dalam bidang sosial-ekonomi, pendidikan dan budaya untuk

terus menjadikan Bogor sebagai kota kebanggaan warga Bogor.

Page 105: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

4. Apa visi dan misi Paguyuban Bogor?

Visi kita adalah menjadikan Bogor sebagai Kota yang arif akan

kebudayaan, wawasan serta membangun kreatifitas masyarakat Kota

Bogor.

Misinya, pertama, berupaya sebagai mitra pemerintah Kota Bogor

dalam mewadahi sumbangan gagasan dan karya dari masyarakat untuk

diterjemahkan ke dalam program nyata yang memberikan manfaat bagi

pembangunan dan penataan Kota Bogor. Menjadikan Bogor Kota yang

berwawasan lingkungan, kebudayaan, dan pengetahuan. Menjadikan Bogor

Kota yang cerdas dan berwawasan teknologi informasi dan komunikasi.

5. Bagaimana perkembangan Paguyuban Bogor saat ini?

Setelah lengsernya Bima Arya dan digantikan oleh Iwan Setiawan

sebagai ketua umum yang baru, Paguyuban Bogor dari awal tahun 2015 masih

harus merumuskan program-program yang baru dalam ranah pendidikan,

sosial-ekonomi dan budaya. Namun sementara ini Paguyuban Bogor masih

intens menjalankan program-program kebudayaan dan sosial. Seperti di Hari

Jadi Bogor nanti tanggal 3 Juni 2015, Paguyuban Bogor akan

mempersembahkan seni-seni budaya dalam acara festival Budaya dan

kampanye payung. Di program sosial Paguyuban Bogor akan menjalin

kerjasama dengan instansi pemerintahan Kota Bogor dan pemuda. Dalam

dunia pendidikan, Paguyuban Bogor masih harus merumuskan program-

Page 106: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

program baru yang matang dan akan mengembangkan program pendidikan

yang lama dengan kemasan yang baru.

6. Program-program apa yang belum tercapai dan akan direalisasikan

baru-baru ini?

Sejauh ini program-program paguyuban Bogor sudah berjalan dan

hasilnya cukup baik. Bisa di lihat di situs web atau media sosial yang dimiliki

Paguyuban Bogor.

7. Kapan dan bagaimana Paguyuban Bogor merumuskan program-

programnya?

Paguyuban Bogor pada masa kepemimpinan Bima Arya telah

melakukan pengkajian yang mendalam bersama pemuda mengenai program-

program yang dijalankan untuk mewadahi masyarakat Kota Bogor. Itu

dilakukan jauh sebelum Paguyuban Bogor deklarasi dan diresmikan oleh

pemerintah Kota Bogor saat itu.

Selain itu Paguyuban Bogor juga sering melakukan rapat. Dalam rapat

tersebut Paguyuban Bogor mengajak tokoh-tokoh budaya, masyarakat dan

pemuda untuk mengemukakan inovasi-inovasi program yang matang

mengenai pendidikan non formal, pelatihan dan pengembangan wirausaha,

serta seni-seni budaya bogor agar dapat menarik minat masyarakat.

8. Berapa kali Paguyuban Bogor merumuskan program-programnya?

Paguyuban Bogor kadang bisa mengadakan Rapat hingga dua sampai

tiga kali dalam seminggu untuk merumuskan program, yakni pada saat

program itu belum berjalan dan ketika sedang berjalan.

Page 107: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

9. Siapa saja yang terlibat pada saat perumusan program?

Paguyuban Bogor kan wadah kemasyarakatan. Selain struktur atau

anggota Paguyuban Bogor, siapa saja yang ingin menyumbangkan idenya

boleh bergabung tanpa terkecuali. Tapi, dalam proses perumusan program

Paguyuban Bogor kebanyakan melibatkan pelajar dan pemuda.

10. Apa landasan dan tujuan perumusan program?

Kota Bogor itu punya potensi besar untuk berkembang atau maju. Kita

punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tapi itu harus

dikembangkan bersama melalui wadah. Pemuda saat ini tidak sedikit yang

apatis terhadap permasalahan dilingkungan sekitarnya, banyak yang gak peka.

Kita juga punya peninggalan budaya yang luhur, kita punya seni. Apa sedikit

pemuda ataupun pelajar yang gak tahu? Sekarang di Kota Bogor banyak

tawuran pelajar, yang merusak fasilitas umum, vandalisme, dan lain-lain.

Selain itu, kita juga harus maju dalam ekonomi. Jangan terlalu bergantung

pada daerah atau kota-kota lain. Kita harus membangun ekonomi kreatif

masyarakat, supaya masyarakat Kota Bogor bisa mandiri.

Nah! Oleh karena itu Paguyuban Bogor fokus menjalankan program

pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya dengan tujuan terwujudnya generasi

muda yang punya karakter kedaerahan sehingga generasi muda Bogor

kedepan punya integritas Kota Bogor sesungguhnya. Terwujudnya

masyarakat Kota Bogor yang mandiri dan menciptakan Bogor sebagai Kota

Page 108: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

yang kreatif dalam bidang ekonomi. Meningkatkan sumber daya manusia

Kota Bogor yang produktif dan tidak tergantung pada kota-kota lain.

Kemudian tujuan yang terpenting adalah terciptanya Bogor Smart City.

”Orang Bogor kudu palinter lah pokon mah.”

11. Program apa yang paling ideal yang di unggulkan oleh Paguyuban

Bogor?

Kita punya banyak program yang sudah berjalan, dari sekian program

yang sudah ada kita rangkum dalam program pendidikan. Salah satunya

dalam program pendidikan itu adalah B-Next. B-Next itu seperti patilasan

pendidikan atau kompetisi para pelajar Kota Bogor, kita menjaring pelajar

dimana pelajar-pelajar yang tergabung dalam B-Next mampu menciptakan

program-program lain menyangkut sosial-ekonomi dan budaya yang di

implementasikan pada masyarakat secara langsung.

12. Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Paguyuban Bogor?

Kekuatan kami yang sangat memungkinkan adalah adanya kaderisasi

di internal Paguyuban Bogor sehingga terciptanya basis-basis intelektual

Paguyuban Bogor disetiap kecamatan dan kelurahan. Adanya sekretariat pusat

Paguyuban Bogor untuk menjadikan pusat informasi kinerja kader Paguyuban

Bogor. Paguyuban Bogor memiliki basis ekonomi di dalam program ekonomi

kreatif yang dilaksanakan dalam program Paguyuban Bogor itu sendiri. Selain

itu juga Bima Arya memiliki pengaruh yang cukup besar di Bogor khususnya

di Kota Bogor sebagai putra Bogor yang muda dan cerdas. Disamping itu

kami juga memanfaatkan media-media lokal sebagai kekuatan.

Page 109: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Kelemahan? Hmmm, ya kita punya kelemahan. Seperti, beberapa

struktural yang kadang tidak berjalan sehingga menyebabkan terjadinya

miskomunikasi, kita tidak punya media cetak. Dan yang paling mendasar para

anggota dan kader kita disibukkan oleh pekerjaan di luar Paguyuban Bogor.

13. Apa yang menjadi peluang dan ancaman Paguyuban Bogor?

Peluang buat kami, pertama, pada dasarnya kan orang tua tidak suka

dengan tingkah laku para pelajar atau pemuda yang anarkis, hedonis,

pergaulan bebas dan hal-hal yang menyimpang. Nah! Itu peluang buat kami,

maka kami melakukan aksi untuk mengantisipasi hal-hal itu melalui program-

program kami. Kemudian adanya dukungan pemerintah Kota Bogor yang

berbentuk kebijakan-kebijakan tertentu yang mendukung aksi sosial dan

kebudayaan.

Dukungan pemerintah, dari Wali Kota Bogor terhadap misi Paguyuban

Bogor. Dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Dinas Budaya dan Pariwisata

menjadi peluang Paguyuban Bogor untuk bekerja sama melaksanakan

program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya. Terus. Peluang yang gak

kalah penting adanya konsolidasi antar pemuda dan organisasi se-Kota Bogor

yang memiliki tujuan yang sama.

Ancaman bagi kami adalah masih lemahnya kontrol terhadap tindakan-

tindakan pelajar yang anarkis dan pergaulan bebas. Munculnya teknologi

modern yang dapat meracuni pelajar dengan mengakses hal-hal negatif.

Adanya arus globalisasi yang menimbulkan persaingan yang luar biasa dan

Page 110: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

masuknya budaya barat ke dalam lingkungan lokal. Belum tegasnya aparat

penegak hukum dalam menindak kasus-kasus perusakan di Kota Bogor.

14. Bagaimana sosialisasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program?

Sederhana aja sih kalo sosialisasi mah, walaupun kita gak punya

media cetak, kita punya web, kita punya sosmed (sosial media), kita

memanfaatkan itu. Kadang juga kita mengunjungi tempat atau daerah-daerah

tertentu untuk bersilaturahmi dan kadang mengadakan pagelaran seni di

kampung-kampung.

15. Apakah Paguyuban Bogor melakukan evaluasi?

Ya, pasti dong! Itu wajib.

16. Kapan dan berapa kali Paguyuban Bogor melakukan evaluasi?

Setiap program selesai dilaksanakan, kami rutin melakukan evaluasi.

17. Apa Follow up Paguyuban Bogor setelah melakukan evaluasi?

Dari evaluasi itu kita merumuskan keberhasilan dan kekurangan.

Sebenernya banyak keberhasilan yang udah kita capai. Tapi, yang paling

pentinf dari keberhasilan kita adalah adanya respon positif dari masyarakat,

pemuda, pelajar, instansi pemerintahan Kota Bogor. Kita bisa menerciptakan

masyarakat yang mandiri dan kreatif. Dengan merangkulnya pelajar jadi

meningkat kepedulian pelajar terhadap alam dan lingkungan masyarakat Kota

Bogor, kita mampu menghimpun dan menciptakan pelajar dan pemuda

menjadi inovatif, kreatif, arif terhadap budaya lokal dan berprestasi guna

menjadi pemimpin masa depan, kita sebagai wadah kemasyarakatan yang

cinta terhadap Kota Bogor bisa ikut membangun Kota Bogor menjadi lebih

Page 111: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

bersih, mandiri, hijau dan berkembang, antusiasnya masyarakat terhadap

program hiburan kami melalui acara kampanye seni dan budaya lokal.

Kemudian, B-Next, telah berhasil melahirkan program-program bedah kota

yang bisa dirasa manfaatnya oleh masyarakat Kota Bogor mulai dari

penghijauan, kebersihan, maupun penyediaan sarana MCK dan pelatihan bagi

masyarakat dan lain-lain.

Jika kekurangan, paling pada Tahun 2014 eksistensi Paguyuban Mulai

surut karena adanya aktivitas Pemilihan Umum Wali Kota Bogor. Tidak

sedikit juga yang ikut berpartisipasi dalam dunia politik sehingga membuat

eksistensi kita menurun. Pada awal tahun 2015 sampai sekarang ketika

pergantian Ketua Umum, program Paguyuban Bogor menjdi menurun

walaupun masih ada sedikit program-program yang berjalan. Berbeda jauh

ketika Paguyuban Bogor masih di bawah kepemimpinan Bima Arya. Dari

awal kepemimpinan Iwan Setiawan bidang-bidang kordinasi dalam

Paguyuban Bogor belum sepenuhnya terlaksana. Tapi hal-hal tersebut masih

dalam proses pengembangan lagi agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Page 112: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Dokumentasi Foto

Sekretariat Paguyuban Bogor

Bersama Dr. Bima Arya (Pembina Paguyuban Bogor sekaligus Wali Kota Bogor

periode 2014-2019) dan Istri

Page 113: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Iwan Setiawan, Ketua Paguyuban Bogor 2015

Ruang Meeting Paguyuban Bogor

Page 114: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Ruang Tamu Paguyuban Bogor

Page 115: TIKASI PAGT]TUBAN BOGOR - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32222/1/MAULANA... · strategi komui\tikasi pagt]tuban bogor dalam menjalaiyign

Salah satu dokumentasi Program Unggulan Paguyuban Bogor