102

Tidak diperjualbelikan...Bertemu dan belajar dharma dari seorang guru besar merupakan berkah mulia. Untuk bertemu seorang guru besar tidaklah mudah. Namun, kita masih dapat belajar

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Tidak diperjualbelikan

    Penerbitan PVVDPenerbitan PVVDPenerbitan PVVDPenerbitan PVVDPenerbitan PVVD20082008200820082008

    Jadikan Batinmu SeluasJadikan Batinmu SeluasJadikan Batinmu SeluasJadikan Batinmu SeluasJadikan Batinmu SeluasSamudraSamudraSamudraSamudraSamudra

    (Make Y(Make Y(Make Y(Make Y(Make Your Mind an Ocean)our Mind an Ocean)our Mind an Ocean)our Mind an Ocean)our Mind an Ocean)

    Aspek-aspek Psikologi Buddhis

    Yang Mulia Lama Thubten Yeshe

  • Pustaka 31 Penerbitan PVVD

    Jadikan Batinmu Seluas SamudraYang Mulia Lama Thubten Yeshe

    Judul AsliMake Your Mind an OceanVersi Inggris diedit oleh Nicholas Ribush

    PenerjemahTim Penerbitan PVVD

    EditorEdy Suwito

    Penyelaras AkhirNyanabhadra [Yeshe Zangpo]

    Perancang SampulLilia Wati

    14.5 cm x 21 cm ; viii+ 92 hlm.Cetakan I : 3.000 buku

    @ Penerbitan PVVD 2008.Mohon untuk tidak memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpaizin tertulis dari Penerbit.

    Penerbitan PVVDVihara Vimala DharmaJl. Ir. H. Djuanda No.5 Bandung 40116 - Jawa BaratTelp. (022) 4238696e-mail: [email protected]

  • Daftar Isi

    Pengantar dari Penerbit ...................................................... iv

    Pengantar dari LYWA .........................................................v

    Ungkapan Terima Kasih ......................................................vii

    Dedikasi .................................................................................vii

    Jadikan Batinmu Seluas Samudra

    1. Batinmu, Agamamu ..........................................................3

    2. Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental .........29

    3. Segala Sesuatu Berasal dari Batin .................................53

    4. Jadikan Batinmu Seluas Samudra .................................65

    iii

  • Menjadikan Batinmu Seluas Samudra

    iv

    Pengantar dari PenerbitNamaste svati hottu,

    Bertemu dan belajar dharma dari seorang guru besarmerupakan berkah mulia. Untuk bertemu seorang guru besartidaklah mudah. Namun, kita masih dapat belajar dari guru besarmelalui catatan dharma yang telah diberikannya.

    Buku “Jadikan Batinmu Seluas Samudra” merupakanbuku dharma bermutu yang dibabar oleh seorang guru besar dariTibet, yakni Lama Thubten Yeshe. Lama Yeshe menyampaikanbeberapa topik mengenai batin selama tur dunia kedua Beliaubersama Lama Zopa Rinpoche pada tahun 1975 di beberapauniversitas ternama Australia. Pembabaran Dharma ini disampaikansecara sederhana dan terperinci serta dilengkapi dengan tanya jawabdari peserta.

    Lama Yeshe menyampaikan peranan batin dalam seluruhhidup kita. Batin adalah “kunci hidup”. Apa yang kita cari danperjuangkan dalam hidup ini dipengaruhi oleh batin. Kebahagiaanhidup tergantung pada faktor batin kita; pikiran, emosi danpandangan hidup. Jadi, bahagia atau tidak bahagia datang dari batin,bukan dari benda atau orang lain. Kondisi batin mempengaruhi carahidup dan cara kita berhubungan dengan orang lain. Selama tidakmemahami bagaimana batin itu bekerja, kita akan terus mengalamihal buruk dan menderita. Oleh karena itu, kita perlu mengolah batinkita sehingga dapat melihat sifat dasar batin. Dengan cara ini, kitaakan memperoleh kehidupan yang lebih bermakna dan bahagia sertahiduppun menjadi ‘terbebas’ di manapun kita berada.Semoga buku yang sedang Anda baca ini membantu latihanpengolahan batin Anda menuju kebahagiaan sejati.Selamat membaca dan semoga semua makhluk berbahagia.

    Bandung, Juni 2008Penerbitan PVVD

  • v

    Pengantar dari LYWA(Lama Yeshe Wisdom Archive’s)

    Dalam buku pertama dari Lama Yeshe Wisdom Archive’s(LYWA), yakni Becoming Your Own Therapist, saya menyebutkankualitas unik cara Lama Yeshe memberikan ceramah. Buku MakeYour Mind an Ocean – Jadikan Batinmu Seluas Samudramembuktikan kembali begitu keunikan itu.

    Ceramah Dharma dalam buku ini berisi topik-topik umumtentang batin yang disampaikan Lama Yeshe ketika tur dunia keduabersama Lama Zopa Rinpoche pada tahun 1975. Suatu berkah besarbagi saya karena memperoleh kesempatan untuk mendampingimereka sepanjang perjalanan serta mengikuti semua ceramahDharma. Sebagian besar peserta yang hadir adalah mereka yangmasih cukup asing dengan ajaran Buddha dan sebelumnya merekatidak pernah melihat seorang Lama dari Tibet, keadaan yang cukupberbeda dengan apa yang kita lihat sekarang ini. Sebagaimana yangbiasa terjadi, kebijaksanaan tanpa batas Lama bersinar menyusupsemua penjuru, ajaran-ajaran beliau tetap relevan hingga saat ini.

    Terdapat dua ceramah Dharma yang disampaikan dalam kuliahsiang di Universitas Melbourne dan Universitas Latrobe – Australia.Penyampaian Dharma ketiga (Segala Sesuatu Berasal dari Batin)diselenggarakan sedikit terlambat, sehingga Lama Yeshe tidak punyawaktu yang cukup untuk mengadakan sesi tanya jawab,sesungguhnya sesi tanya jawab inilah adalah sesi favorit Lama. Bab“Jadikan Batinmu Seluas Samudra – Make Your Mind an Ocean”merupakan ceramah pada malam hari yang berisi topik umum dandihadiri ratusan orang.

    Namun bagian yang paling menarik, barangkali adalah “ABuddhist Approach to Mental Illness - Pendekatan Buddhis terhadapPenyakit Mental”. Di bagian ini, Lama bertemu dengan sekelompok

  • Menjadikan Batinmu Seluas Samudra

    vi

    Pengantar dari LYWA

    psikiater di Rumah Sakit Prince Henry, pada saat tersebutpenyampaian dharma berkolaborasi dengan Sekolah (Fakultas)Kesehatan – Universtas Monash. Sebelumnya UniversitasMelbourne telah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit PrinceHenry, saya belajar kedokteran klinis di Rumah sakit Prince Henrydan bekerja di tempat yang sama selama beberapa tahun setelahlulus. Jadi, beberapa psikiater yang bertemu dengan Lama pada siangtersebut merupakan mantan guru dan kolega saya, dan terlepas darisemua itu, saya tertarik untuk melihat reaksi mereka terhadaptransformasi luar diri saya (pada saat itu saya adalah seoranganggota sangha monastik). Beberapa tahun kemudian, rumah sakittersebut diruntuhkan; waktu terakhir saya menyetir mobil melewatigedung itu, yang ada hanyalah sebidang tanah berlubang besar, suatusimbol yang menunjukkan perubahan besar sejak “hari yangmenentramkan” itu. Bagaimanapun juga, dokter-dokter itu senangbertemu dan berdiskusi dengan Lama Yeshe, ini merupakan titikawal pertukaran pengetahuan kesehatan mental antara dunia Baratdan ajaran Buddha.

    Saya sungguh senang karena teman-teman Penerbitan PVVDmenerbitkan buku yang cukup populer ini dalam edisi bahasaIndonesia dan semoga akan ada lebih banyak lagi buku yangditerbitkan nanti.Terima kasih.

    Nicholas Ribush, MB, BSMelbourne – Australia

  • vii

    Ungkapan Terima Kasih

    Terima kasih sebesar-besarnya kepada Yang Mulia LamaThubten Yeshe (Alm.), kami dedikasikan penerbitan buku ini kepadaBeliau. Terima kasih kepada Bapak Nicholas Ribush di Lama YesheWisdom Archive yang memberikan izin terbit untuk free distribution.

    Terima kasih kepada Samanera Nyanabhadra yang telahmelakukan penyuntingan bahasa dalam buku ini, sehingga mudahdipahami oleh pembaca tanpa kehilangan makna yang ingindisampaikan oleh penulis.

    Terima kasih kepada tim Penerbitan PVVD 2004 yangmemulai penerjemahan buku ini. Terima kasih juga kepada teman-teman Penerbitan PVVD 2005 dan 2006 yang melanjutkan proyekbuku ini, Edy Suwito, Melva Yolla, Andi Setiawan dan segenapteman-teman PVVD serta ketua PVVD Joni Wintarja (2007-2008)dan Ratana Surya (2008-2009) yang ikut serta mendukung penerbitanbuku ini. Terima kasih juga kepada Lilia Wati yang telah mendesainsampul buku ini dengan menarik.

    Terima kasih kepada para donatur yang telah membantuterbitnya buku ini. Melalui buku ini, semoga kita semua dapat ikutserta dalam memutarkan roda dharma demi kebahagiaan semuamakhluk.

    Terakhir, ungkapan terima kasih kami sampaikan kepadaAnda, pembaca buku ini, yang telah memungkinkan buku ini menjadiberharga dan bermanfaat; serta kepada semua makhluk yang telahmemberi dukungan secara langsung maupun tidak langsung hinggaterbitnya buku ini.

    Semoga semua makhluk yang terlahir maupun belum terlahirmemperoleh manfaat Dharma dan memperoleh kebahagiaan dalamkehidupan ini maupun kehidupan mendatang.

    Terima kasih,Penerbitan PVVD

  • Dengan jasa kebajikan yang terkumpul dari menyiapkan,membaca, merenungkan, dan berbagi buku ini dengan sesama,semoga semua guru Dharma berumur panjang dan sehatselalu, semoga semua Dharma menyebar luas ke seluruhjagat raya tanpa batas, dan semoga semua makhluk dengancepat mencapai pencerahan.

    Di alam kehidupan manapun, negara, wilayah, atau tempatdi manapun buku ini berada, semoga tidak ada peperangan,kekeringan, kelaparan, penyakit, luka, ketidakharmonisan,ataupun kesedihan, semoga yang ada hanyalah kemakmuran,semoga segala sesuatu yang dibutuhkan dapat diperolehdengan mudah, dan semoga semuanya akan dibimbing hanyaoleh guru Dharma yang berkualitas, dapat menikmatikegembiraan Dharma, memiliki cinta kasih dan welas asihterhadap semua makhluk, serta hanya menguntungkan dantidak pernah menyakiti satu sama lain.

    Dedikasi

  • Semoga siapapun yangmengenyam ajaran

    kebijaksanaan Buddhaakan memperolehkarma baik untuk

    terlahir di alamkebahagiaan, segera

    membangkitkanbodhicitta, dan

    mencapai PeneranganSempurna demi semua

    makhluk.

    Batinmu, Agamamu

  • 3

    1 Batinmu, Agamamu

    Ketika saya berbicara tentang batin1, bukan hanyabatinku saja, atau perjalananku. Saya sedang membicarakanbatin semua makhluk hidup di alam semesta ini.

    Cara kita melakoni kehidupan, cara kita berpikir—seluruh energi tercurahkan pada kepuasan materi. Kitamenganggap objek-objek indriawi sebagai yang palingpenting dan secara materialistis melakukan kegiatan apapun demi membuat diri kita bahagia, tenar, dan terkenal.Meskipun kecenderungan ini datang dari batin, kitasepenuhnya sibuk oleh objek-objek eksternal sehingga tidakpernah melihat ke dalam diri, kita tidak pernah bertanyamengapa hal-hal demikian begitu menyita perhatian.

    Selama kita hidup, batin adalah bagian yang takterpisahkan dari kita. Sebagai efeknya kita selalu merasasenang dan kecewa. Bukanlah badan jasmani kita yangmerasa senang dan kecewa, namun batin kita- sistem kerjabatin yang tidak pernah kita mengerti. Oleh sebab itu,kadang-kadang kita perlu melihat diri kita dengan teliti–bukan hanya badan jasmani saja, tetapi juga meneliti batin

    3

    1. Skt. Citta; Tib. sems; bagian non fisik yang bekerja sama denganbagian fisik untuk menjalankan fungsi kognisi, peng-artian,pemaknaan, pemikiran, dan sebagainya.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra4

    kita. Dengan tidak disangka-sangka, batin kita yang selalumenitah kita untuk melakukan sesuatu. Kita seharusnyamengerti psikologi diri kita sendiri atau dalam istilahkeagamaan barangkali kita sebut sebagai sifat asli dalamdiri kita. Apa pun istilahnya, kita perlu mengenali batin kita.

    Jangan merasa bahwa memeriksa dan mengenali sifatsesungguhnya batin kita hanya sebagai suatu cara hiduporang Timur. Pandangan demikian tidaklah tepat. Namunitu adalah perjalananmu. Bagaimana kamu bisa memisahkanbadan jasmanimu, atau gambaran tentang dirimu daribatinmu? Itu tidak mungkin. Kamu menggangap dirimuadalah orang yang merdeka, bebas untuk jalan-jalanmengelilingi dunia, dan menikmati segalanya. Meskipunkamu merasakan demikian, sebenarnya kamu tidak bebas.Saya bukan mengatakan bahwa kamu berada di bawahkendali orang lain. Batinmu sendiri yang tidakterkendalikan dan kemelekatan yang menindasmu. Apabilakamu mengetahui bagaimana kamu menindas dirimusendiri, maka batin yang tidak terkendalikan itu akan hilang.Mengenali batinmu sendiri adalah solusi semua masalahmu.

    Suatu hari, dunia ini tampak begitu indah; kemudianhari berikutnya tampak begitu mengerikan. Bagaimanamungkin kamu bisa berkesimpulan demikian? Secara ilmiah,dunia ini tidak mungkin berubah sedemikian drastis.Batinmu yang menyebabkan munculnya pendapat sepertiitu. Ini bukanlah dogma agama; kesenangan dankekecewaanmu bukanlah dogma agama. Saya tidak sedangmembicarakan tentang agama; saya sedang membicarakancaramu melakoni kehidupan sehari-hari, yaitu sesuatu yangmembawa kesenangan dan kekecewaan. Orang lain dan

  • 5

    lingkunganmu tidak berubah drastis; tetapi batinmu yangberubah. Semoga kamu bisa mengerti.

    Sama halnya ketika seseorang berpikir bahwa duniabegitu indah dan semua orang begitu menakjubkan danramah, sementara yang lain berpikir bahwa segalanya dansemua orang begitu menakutkan. Siapa yang benar?Bagaimana kamu menjelaskan dua pendapat itu secarailmiah? Itu hanyalah proyeksi dari batin individual merekaterhadap dunia indriawi. Kamu berpikir, “Hari ini sepertibegini, besok seperti begitu; laki-laki ini adalah seperti ini;perempuan itu adalah seperti itu.” Tetapi dimanakah adaperempuan yang tidak pernah berubah dan selamanya cantikjelita? Lelaki manakah yang selamanya tampan? Semua initidak nyata—semua itu hanyalah khayalan batinmu saja.

    Jangan berharap objek material dapat memuaskanmuatau membuat kehidupanmu sempurna; itu tidak mungkin.Bagaimana mungkin kamu bisa terpuaskan oleh begitubanyak jumlah objek material? Bagaimana caranya bercintadengan ratusan orang berbeda dapat memuaskanmu? Itutidak akan pernah terjadi. Kepuasan sesungguhnya datangdari batin.

    Jika kamu tidak mengetahui psikologi dirimu sendiri;kamu bisa saja mengabaikan kejadian-kejadian yang sedangberlangsung dalam batinmu, sampai pada suatu titik batinmuterganggu dan kamu benar-benar menjadi tidak waras. Orangmenjadi tidak waras karena tidak adanya kebijaksanaan2dalam dirinya. Tidak adanya kebijaksanaan ini disebabkan

    Batinmu, Agamamu

    2. Skt. Prajña; Tib. shes rab; indra mental (akal budi) yang mampuberfungsi untuk memahami dengan tepat dan akurat, arif bijaksana,pandai, hati-hati, cermat.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra6

    oleh ketidakmampuan mereka untuk meneliti batin merekasendiri. Mereka tidak bisa menjelaskan diri mereka sendiri;mereka tidak tahu bagaimana cara berbicara kepada dirimereka sendiri. Sehingga mereka terus-menerus disibukkanoleh semua objek eksternal, sementara di dalam batinmereka sedang mengeropos sampai akhirnya retak. Merekamengabaikan dunia yang ada dalam diri mereka. Sehinggabatin mereka secara keseluruhan bersatu denganketidaktahuan3 yang seharusnya semua ini menjadikekuatan untuk melakukan analisis diri dan menjadikan kitasadar. Periksalah sikap mentalmu. Jadilah ahli terapi bagidirimu sendiri.

    Kamu orang cerdas; kamu tahu bahwa objek-objek materisaja tak dapat memuaskanmu. Namun, kamu tidak harusmemulainya dengan perjalanan religius yang emosionaluntuk memeriksa batinmu sendiri. Sebagian orang berpikirbahwa analisis diri seperti ini adalah sesuatu yang berkaitandengan spiritual atau religius. Tidaklah penting untukmengklasifikasikan dirimu sebagai pengikut dari agama ataufilsafat ini ataupun itu, atau menempatkan dirimu dalamkategori agama tertentu. Seandainya kamu ingin berbahagia,kamu perlu memeriksa caramu melakoni kehidupan ini.Batinmu adalah agamamu.

    Sewaktu kamu meneliti batinmu, janganlah mencari-cari alasan ataupun memaksa. Santailah. Jangan kecewaketika masalah-masalah muncul. Waspadalah terhadapmasalah itu dan sadari dari mana semua itu muncul;kenalilah akarnya. Perkenalkan masalah-masalah itu kepada

    3. Skt. Avidya; Tib. ma rig pa; tidak sanggup melihat realitassebagaimana mestinya.

  • 7

    dirimu: “Seperti ini permasalahannya. Bagaimana hal itumenjadi suatu masalah? Batin seperti apa yang telahmembuatnya menjadi suatu masalah? Batin seperti apa yangmerasakan bahwa itu adalah suatu masalah?” Ketika kamumemeriksa dengan teliti, masalah tersebut otomatis akanlenyap. Begitu sederhananya, bukan? Kamu tidak harusmemercayai pada sesuatu. Jangan percaya apa pun! Denganprinsip yang sama, kamu tidak bisa menyatakan bahwa, “Sayatidak percaya bahwa saya memiliki batin.” Kamu tidak dapatmenolak batinmu. Kamu boleh berkata, “Saya menolaksesuatu yang berbau pandangan Timur”— Saya setuju akanhal itu. Namun, dapatkah kamu menolak dirimu sendiri?Dapatkah kamu menyangkal kepalamu, hidungmu? Kamutak dapat menyangkal batinmu. Oleh karena itu,perlakukanlah dirimu dengan bijaksana dan cobalah untukmenemukan sumber sejati kepuasan.

    Ketika kamu masih kecil, kamu mencintai danmengidamkan es krim, cokelat, dan kue, serta berpikir, “Saatsaya dewasa, saya akan memiliki semua es krim, cokelat,dan kue yang saya inginkan; lalu saya akan bahagia.”Sekarang kamu mempunyai banyak es krim, cokelat, dan kuesebanyak yang kamu inginkan, tetapi kamu merasa bosan.Karena hal itu tidak lagi membuatmu bahagia, kamumemutuskan untuk berusaha mendapatkan sebuah mobil,rumah, televisi, suami atau istri—barulah kamu akanbahagia. Sekarang kamu memiliki segalanya, tetapi mobilmuadalah masalahmu, rumahmu adalah masalahmu, suami atauistrimu adalah masalahmu, anak-anakmu adalah masalahmu.Kamu menyadari, “Oh, ini bukanlah kepuasan”.

    Batinmu, Agamamu

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra8

    Kalau begitu, apakah kepuasan itu? Renungkanlahsemua ini secara batiniah dan periksalah; hal ini cukuppenting. Periksalah kehidupanmu dari masa kanak-kanakhingga sekarang ini. Ini adalah meditasi analitis4: “Padawaktu itu batinku seperti itu; sekarang batinku seperti ini.Batinku telah berubah seperti ini dan seperti itu.” Batinmutelah berubah berulang kali, namun sudahkah kamumencapai suatu kesimpulan tentang apa yang benar-benarmembuatmu bahagia? Interpretasi saya adalah bahwa kamusudah tersesat. Kamu tahu jalanmu untuk berkeliling kota,bagaimana cara pulang ke rumah, di mana tempat untukmembeli cokelat, tetapi kamu tetap tersesat — kamu takdapat menemukan tujuanmu. Periksalah dengan jujur —apakah benar demikian?

    Buddha bersabda bahwa dari semua yang perlu kamuketahui adalah siapakah kamu dan bagaimana kamu bisaeksis. Kamu tidak harus memercayai apa pun. Pahami dulubatinmu; bagaimana batinmu menjalankan fungsinya,bagaimana kemelekatan dan hasrat muncul, bagaimanaketidaktahuan muncul, dan dari mana emosi-emosi itudatang. Hal itu saja sudah cukup untuk mengetahui sifatasli dari semuanya; hal itu saja dapat memberimukebahagiaan dan kedamaian. Sehingga hidupmu dapatsepenuhnya berubah; segalanya dapat berubah haluan. Apayang pernah kamu interpretasikan sebagai sesuatu yangmengerikan dapat berubah menjadi indah.

    4. Tib. dpyad sgom; meditasi yang melibatkan perenungan denganbantuan prajna, satu dari aspek intelektual untuk menganalisasesuatu, mengambil keputusan, mencari tahu realitas sesungguhnya.

  • 9

    Seandainya saya berkata padamu bahwa semuakehidupanmu hanyalah untuk cokelat dan es krim, kamumungkin berpikir bahwa saya ini tidak waras. Batinsombongmu akan berkata: “Tidak! Tidak!”. Tetapi selamilahtujuan hidupmu lebih dalam. Mengapa kamu ada di sini?Untuk menjadi benar-benar disukai? Untuk menjadi tenar?Untuk mengumpulkan harta kekayaan? Untuk menjadimenarik bagi semua orang? Bukan hiperbol5—namun,periksalah dirimu sendiri, kamu akan menyadarinya.Dengan memeriksa secara seksama, kamu dapat menyadaribahwa dengan mencurahkan seluruh hidupmu untukmencari kebahagiaan melalui cokelat dan es krim benar-benar meluluh-runtuhkan arti kelahiran sebagai manusia.Burung dan anjing punya tujuan hidup yang sama. Bukankahcita-citamu dalam hidup ini seharusnya lebih tinggi daripadatujuan hidup anjing dan ayam?

    Saya tidak bermaksud untuk menentukan jalanhidupmu, cobalah teliti. Lebih baik memiliki kehidupan yangutuh daripada hidup dalam ketidakteraturan mental. Hidupyang tidak teratur tidaklah berharga, tidak menguntungkanuntuk dirimu maupun orang lain. Untuk apa kamu hidup —cokelat? Bistik? Mungkin kamu berpikir, “Tentu saja, sayatidak hidup untuk makan. Saya adalah orang terpelajar.”Tetapi pendidikan juga datang dari batin. Tanpa batin,apakah pendidikan itu, apakah filsafat itu? Filsafat hanyalahkreasi batin seseorang. Filsafat adalah beberapa pemikiranyang terangkai bersama-sama melalui cara tertentu. Tanpa

    Batinmu, Agamamu

    5. Hiperbola adalah ucapan atau ungkapan yang dibesar-besarkanuntuk memperoleh efek tertentu.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra10

    batin tidak ada filsafat, doktrin, dan mata kuliah diuniversitas. Semuanya ini diciptakan oleh batin.

    Bagaimana kamu memeriksa batinmu? Kamu hanyaperlu memerhatikan bagaimana batin mencerap ataumenginterpretasikan objek apa pun yang ditemukan.Amatilah perasaan-perasaan itu, seperti nyaman atau tidaknyaman yang muncul. Kemudian periksalah, “Ketika sayamencerap jenis pandangan seperti ini, perasaan seperti itumuncul, emosi seperti itu datang; saya membeda-bedakandengan cara demikian. Mengapa?” Ini adalah cara untukmemeriksa batinmu. Sangat sederhana.

    Ketika kamu memeriksa batinmu sendiri denganakurat, kamu berhenti menyalahkan orang lain atasmasalah-masalahmu. Kamu menyadari bahwa semuakesalahanmu datang dari batinmu yang tercemar dan keliru.Waktu kamu disibukkan oleh objek-objek material dari luar,kamu menuduh objek-objek itu dan orang lain sebagaipenyebab atas masalah-masalahmu. Memproyeksikanpandangan yang keliru itu ke dalam fenomena eksternalmembuatmu menderita. Ketika kamu mulai menyadarikekeliruan pandanganmu, kamu mulai menyadari sifatsesungguhnya batinmu sendiri dan mengakhiri masalah-masalahmu selamanya.

    Apakah semua ini terlihat sangat baru untukmu? Tidak.Kapanpun kamu hendak melakukan apa pun, periksalahterlebih dahulu kemudian baru mengambil keputusan.Sebenarnya kamu sudah melakukan sebagaimana yang telahdijelaskan; saya tidak menciptakan ide baru. Perbedaannyaadalah bahwa kamu tidak melakukannya dengan tepat.Kamu perlu memeriksa lebih sering lagi. Hal ini bukan

  • 11

    berarti duduk sendirian di pojok ruangan sambilmemusatkan batin pada pusar—kamu dapat memeriksabatinmu sepanjang waktu, meskipun kamu sedangberbicara atau bekerja dengan orang lain. Menurutmuapakah memeriksa batin hanya untuk orang-orang yangmengikuti jalan hidup orang Timur saja? Janganberkesimpulan demikian.

    Sadari bahwa sifat sesungguhnya batinmu berbeda dariapa yang disebut daging dan tulang tubuh jasmanimu.Batinmu seperti sebuah cermin, memantulkan semuanyatanpa membeda-bedakan. Jika kamu memiliki pemahamanyang bijaksana, kamu dapat mengendalikan jenis pantulanyang masuk ke cermin batinmu. Jika kamu sepenuhnyamengabaikan apa yang sedang terjadi dalam batinmu,cermin itu akan memantulkan segala jenis sampah yangmuncul di hadapannya—hal-hal yang membuatmu sakitsecara psikologis. Kebijaksanaan pemeriksaanmuseharusnya mampu membedakan antara pantulan-pantulanyang bermanfaat dan pantulan yang membawa masalahpsikologis. Akhirnya, ketika kamu menyadari sifat sejatidari subjek dan objek, semua masalah-masalahmu akanlenyap.

    Beberapa orang merasa mereka adalah orang religius6,tetapi apakah itu religius? Jika kamu tidak memahami sifatasli dirimu sendiri, tidak meraih pengetahuankebijaksanaan, bagaimana kamu bisa disebut religius?Hanya gagasan bahwa kamu religius— “Saya seorangBuddhis, Yahudi, atau apa pun” — tidak membantu sama

    Batinmu, Agamamu

    6. Religius adalah bersifat atau bersangkut-paut dengan keagamaan.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra12

    sekali. Gagasan itu tidak membantu kamu; gagasan itu tidakmembantu orang lain. Agar benar-benar dapat membantupihak lain, kamu perlu mencapai pengetahuankebijaksanaan.

    Masalah terbesar umat manusia adalah masalahpsikologi, bukan materi. Dari lahir sampai mati, manusiasecara terus-menerus berada di bawah kendali penderitaanbatin. Beberapa orang tak pernah mengawasi batin merekaketika segala sesuatu berjalan lancar, tetapi ketika adasesuatu yang tidak beres—sebuah kecelakaan atau beberapapengalaman buruk saja—mereka langsung berseru, “Tuhan,tolonglah kami.” Mereka menyebut diri mereka sendiriadalah orang religius, pengakuan yang lucu sekali. Dalamkebahagiaan atau penderitaan, seorang praktisi yang taatakan tetap memelihara kesadaran terhadap Tuhan dan sifatsejati dirinya sendiri. Kamu tidak realistis dan juga tidakreligius sedikitpun, jika ketika kamu sedang bahagia,dikelilingi oleh cokelat dan disibukkan oleh kesenanganduniawi, kamu bahkan melupakan dirimu sendiri, dan hanyaberpaling kepada Tuhan ketika kejadian buruk melandamu.

    Agama apa pun yang kita ketahui di dunia ini,interpretasi mereka terhadap Tuhan atau Buddha dansebagainya hanya berisi kata-kata dan pikiran; hanya keduahal ini. Oleh sebab itu, kata-kata tidak begitu berarti. Apayang perlu kamu sadari bahwa segala sesuatu–baik danburuk, tiap filsafat dan doktrin–berasal dari batin. Batinsangatlah dashyat. Oleh sebab itu, batin membutuhkanbimbingan yang kokoh. Sebuah pesawat jet yang kuat dancepat membutuhkan seorang pilot yang mahir; pilot daribatinmu seharusnya adalah kebijaksanaan yang mengerti

  • 13

    sifat sejatinya. Dengan demikian, kamu dapat mengarahkanenergi batinmu yang sangat kuat itu agar bermanfaat bagikehidupanmu daripada membiarkannya lari tak terkendaliseperti seekor gajah yang mengamuk, membinasakan dirimusendiri dan orang lain.

    Saya tidak perlu menjabarkannya lebih luas lagi.Tampaknya kamu mengerti intisari pembicaraan saya.Dialog singkat tampaknya lebih bermanfaat. Lontarkanlahpertanyaan; saya akan coba menjawabnya. Ingatlah bahwakamu tidak harus setuju dengan apa yang saya jelaskan.Kamu perlu mengerti sikapku, batinku. Jika kamu tidakmenyukai apa yang sudah saya katakan, silahkan bantah.Saya senang kalau ada orang yang berargumentasi dengansaya. Saya bukan diktator: “Anda semua seharusnyabertindak demikian; Anda semua seharusnya berbuat sepertiitu.” Saya tak berhak menyuruhmu melakukan apa pun. Sayamemberikan saran-saran; apa yang saya harapkan adalahkamu memeriksanya. Jika kamu melakukannya, saya jugamerasa puas. Jadi katakan padaku jika kamu tidak setujudengan apa yang sudah saya jelaskan.

    Tanya: “Bagaimana Anda memeriksa batinmu? BagaimanaAnda melakukannya?”Lama: “Cara sederhana untuk memeriksa batinmu sendiriadalah menyelidiki bagaimana kamu mencerap segalasesuatu, bagaimana kamu menafsirkan pengalaman-pengalamanmu. Mengapa kamu memiliki begitu banyakperasaan yang berbeda mengenai pacarmu bahkan dalamwaktu satu hari saja? Di pagi hari kamu merasa baikpadanya, di siang hari kamu merasa agak bingung bersikap

    Batinmu, Agamamu

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra14

    kepadanya; mengapa begitu? Apakah pacarmu telah berubahsedemikian drastis dari pagi hingga siang hari? Tidak, tidakada perubahan yang drastis, jadi mengapa kamu merasabegitu berbeda padanya? Itulah caranya untuk memeriksa.”

    T: “Jika Anda tidak dapat memercayai batinmu untukmengambil keputusan, dapatkah Anda membiarkan sesuatudari luar yang melakukannya? Seperti mengatakan padadirimu sendiri, ‘Jika hal seperti itu terjadi, aku akan ke sini;jika sesuatu yang lain terjadi, aku akan ke sana’.”L: “Sebelum kamu melakukan apa pun, kamu seharusnyabertanya kepada dirimu sendiri, mengapa kamu melakukanhal itu, apakah tujuanmu; rangkaian tindakan apa yangsedang kamu jalankan. Jika jalan di depan tampaknyabermasalah, seharusnya kamu tidak meneruskannya; jikajalan itu tampaknya baik, kamu mungkin dapatmelanjutkannya. Pertama-tama, periksalah. Janganbertindak tanpa mengetahui apa yang ada di balik itu.”

    T: “Apakah seorang lama7 itu?”L: “Pertanyaan yang bagus. Dari sudut pandang masyarakatTibet, seorang lama adalah seseorang yang benar-benarberpendidikan tinggi dalam wawasan internal danmengetahui batin pada saat ini juga pada masa lalu dan masadepan. Berbicara secara psikologis, seorang lama dapatmelihat dari mana ia datang dan ke mana ia akan pergi. Iajuga mempunyai kekuatan untuk mengendalikan dirinyasendiri dan kemampuan untuk memberikan saran psikologis

    7. Skt. Guru; Tib. bla ma.

  • 15

    kepada orang lain. Masyarakat Tibet akan menganggaporang demikian sebagai seorang lama.”

    T: “Di dunia Barat, siapa yang bisa disepadankan denganseorang lama?”L: “Saya tidak tahu apakah di sini ada seseorang yangsepadan dengan lama. Orang itu dapat berupa kombinasidari pendeta, ahli psikologi, dan dokter. Namun, seperti yangbarusan saya jelaskan, seorang lama sudah menyadari sifatsejati dirinya sendiri dan batin orang lain serta dapatmemberikan pemecahan sempurna terhadap masalah-masalah rohaniah orang lain. Saya bukan mengkritikmereka, tetapi saya meragukan bahwa banyak ahli psikologiBarat memiliki tingkat pemahaman yang sama denganBuddhis mengenai batin atau masalah-masalah emosionalyang dialami kebanyakan orang. Kadang-kadang merekamenawarkan sesuatu yang berkualitas rendah, penjelasan-penjelasan yang tak berbobot untuk masalah-masalah yangdihadapi kebanyakan orang, seperti, “Ketika kamu masihkanak-kanak ibumu melakukan ini, ayahmu melakukanitu….” Saya tidak setuju; itu tidak benar. Kamu tidak dapatmelemparkan kesalahan ke orang tuamu atas masalah-masalahmu seperti itu.Tentu saja, faktor-faktor lingkungan dapat menambahkesulitan-kesulitan, tetapi penyebab utama selalu beradadi dalam dirimu; dasar masalahnya tidak pernah dari luar.Saya tidak tahu, tetapi mungkin para dokter di dunia Baratterlalu takut untuk menginterpretasikan hal-hal tersebutdengan cara ini. Saya juga telah bertemu banyak pendeta,beberapa diantara mereka adalah temanku, tetapi mereka

    Batinmu, Agamamu

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra16

    cenderung untuk tidak terlalu banyak mencampuri denganini dan itu. Daripada membicarakan batin, merekacenderung untuk fokus pada cara-cara praktis untukmenyelesaikan ketidakpastian sehari-hari, mereka lebihmenekankan pertimbangan-pertimbangan iman sepertiTuhan, keyakinan dan sebagainya. Namun, sekarang orangcenderung untuk bersikap skeptis8 dan sering menolakbantuan yang dapat diberikan oleh beberapa pendeta.”

    T: “Bagaimana meditasi membantu Anda dalam mengambilkeputusan?”L: “Meditasi membantu dalam mengambil keputusan karenamembantu bukan suatu metode yang mengharuskanmuuntuk memercayai sesuatu, tetapi lebih pada metode yangdapat kamu pergunakan untuk dirimu sendiri. Kamumemeriksa atau memerhatikan batinmu. Apabila seseorangmengganggumu dan egomu mulai terluka, daripadabereaksi, cobalah memerhatikan sejenak apa yang sedangterjadi. Pikirkan bagaimana suara yang keluar begitu sajadari mulut orang lain, terdengar oleh telingamu, danmenyebabkan sakit di lubuk hatimu. Apabila kamumerenungkan hal ini dengan mendalam, hal tersebut akanmembuatmu tertawa; kamu akan melihat betapamenggelikannya bahwa hal yang sangat tidak penting sepertiini bisa membuatmu kesal. Kemudian masalahmu akanmenghilang—pop! Hanya seperti itu. Dengan berlatihseperti itu, kamu akan menyadari bahwa melalui

    8. Ragu-ragu dan kurang percaya terhadap keberhasilan suatuajaran, metode, dan sebagainya.

  • 17

    pengalaman pribadimu—meditasi membantu danmenawarkan solusi yang memuaskan untuk menyelesaikansemua masalahmu. Meditasi bukanlah kata-kata, meditasiadalah kebijaksanaan.”

    T: “Lama, mohon jelaskan tentang karma9?”L: “Tentu saja, kamu adalah karma. Begitu sederhana.Sebenarnya, karma adalah istilah Sanskerta yang secaraharafiah diterjemahkan sebagai sebab dan akibat. Apaartinya? Kemarin sesuatu terjadi di dalam batinmu; hari inikamu mengalami akibatnya. Atau, lingkunganmu: kamupunya orang tua, kamu tinggal dalam situasi tertentu,semuanya mempunyai efek pada dirimu. Seiring kamumenjalankan hidup, setiap hari, segala sesuatu yang kamulakukan, sepanjang waktu, dalam batinmu ada suatu rantaisebab dan akibat yang terus menerus, sebab dan akibat;itulah karma. Selama kamu berada dalam tubuhmu,berinteraksi dengan dunia indriawi, membedakan ini baik,ini buruk, batinmu secara otomatis membentuk karma, sebabdan akibat. Karma tidak hanya teori filsafat, karma adalahilmu pengetahuan, pengetahuan Buddhis. Karmamenjelaskan bagaimana kehidupan tumbuh berkembang;bentuk dan perasaan, warna dan sensasi, diskriminasi10;seluruh kehidupanmu, seperti apa dirimu, dari mana kamudatang, bagaimana kamu tetap hidup, hubunganmu denganbatinmu. Karma adalah penjelasan ajaran Buddhis secarailmiah terhadap evolusi. Sehingga, meskipun karma adalah

    Batinmu, Agamamu

    9. Tib. las; berarti melakukan, bersifat melakukan sesuatu,berkaitan dengan suatu aksi.10. Kemampuan untuk memilah-milah.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra18

    istilah Sanskerta, sebenarnya, kamu adalah karma, seluruhkehidupanmu dikendalikan oleh karma, kamu hidup didalam medan energi karma. Energi kamu berinteraksidengan energi yang lain, kemudian yang lain, dan yang lain,dan begitulah bagaimana seluruh kehidupanmu terkuak.Secara fisik dan batin, semua ini merupakan karma.Oleh sebab itu, karma bukanlah sesuatu yang harus kamuyakini. Karena karakteristik sesungguhnya dari batin dantubuhmu, kamu secara terus-menerus berputar melewatienam alam dalam samsara11, tanpa memedulikan apakahkamu percaya karma atau tidak. Dalam alam indriawi ini,ketika segalanya datang bersama-sama—bumi, laut, dankeempat elemen (panas dan sebagainya)—mengakibatkanhasil dengan sendirinya; tidak perlu suatu kepercayaanuntuk mengetahui kejadian itu. Sama halnya dalam alamsemesta dalam dirimu, terutama ketika kamu sedangmelakukan kontak dengan dunia indriawi; kamu sedangbereaksi secara terus-menerus. Sebagai contoh, tahun lalukamu menikmati cokelat lezat dengan penuh kemelekatan,tetapi kamu tidak pernah lagi memakannya sejak itu,sehingga kamu sangat merindukannya: ‘Oh, aku benar-benarmenginginkan cokelat’. Kamu ingat pengalamanmusebelumnya yang berkaitan dengan cokelat; memori itumenyebabkan kamu begitu mengidamkannya danmenginginkannya lebih banyak lagi. Reaksi terhadappengalamanmu sebelumnya itu adalah karma; pengalaman

    11. Skt. samsara; Tib. khor ba; batin yang terkontaminasi oleh racunmental dan ketidaktahuan, terlempar ke dalam siklus berputar lahirdan mati dari satu kehidupan ke kehidupan selanjutnya.

  • 19

    itu adalah penyebabnya, kerinduan itu adalah hasilnya.Sebenarnya hal tersebut cukup sederhana.”

    T. “Apa tujuan hidupmu?”L: “Kamu tanya tujuan hidupku? Bagi saya, tujuan hidupadalah sesuatu hal yang perlu saya periksa sendiri, tetapikalau saya harus menjawab, saya akan bilang tujuan hidupkuadalah untuk mendedikasikan diriku sendiri sebanyak-banyaknya demi memberikan manfaat kepada pihak lain,sementara juga mencoba untuk memberi manfaat bagi dirikusendiri. Saya tak bisa bilang bahwa saya telah berhasilmencapainya, tetapi itu adalah tujuanku.”

    T: “Apakah batin itu berbeda dengan jiwa? Ketika Andaberbicara mengenai memecahkan masalah-masalah batin,apakah maksud Anda bahwa batinlah yang sedangbermasalah dan bukan jiwa?”L: “Secara filsafat, jiwa dapat diinterpretasikan dalambeberapa cara. Dalam ajaran Kristen dan Hindu, jiwaberbeda dengan batin dan dianggap sebagai sesuatu yangkekal dan berdiri sendiri. Menurut pendapatku, tidak adahal seperti itu. Dalam istilah Buddhis, jiwa, batin atau apapun yang kamu sebut itu selalu berubah, tidak kekal. Sayatidak benar-benar menarik garis pemisah jelas antara batindan jiwa, tetapi dalam dirimu sendiri, kamu tidak dapatmenemukan apa pun yang kekal atau berdiri sendiri.Mengacu pada masalah-masalah batiniah, jangan berpikirbahwa batin sepenuhnya negatif; batin yang tak terkendaliyang merupakan sumber masalah. Apabila kamumengembangkan jenis kebijaksanaan yang tepat dan dengan

    Batinmu, Agamamu

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra20

    cara demikian mengenali sifat sesungguhnya dari batin yangtak terkendali itu, batin itu akan menghilang dengansendirinya. Tetapi selama kamu belum bisa melakukannya,batin yang tak terkendali itu akan menguasaimusepenuhnya.”

    T: “Saya sudah mendengar berkali-kali bahwa banyak orangBarat dapat menguasai filsafat Buddhis Tibet secaraintelektual, tetapi mengalami kesukaran dalammempraktikkannya. Filsafat itu masuk akal bagi mereka,namun mereka tidak dapat memadukannya dengankehidupannya. Menurut Anda, apa hambatannya?”L: “Itu suatu pertanyaan yang luar biasa bagusnya, terimakasih. Buddhis Tibet mengajarkan kamu cara mengatasibatinmu yang tidak terpuaskan, tetapi untuk melakukannya,kamu perlu berjuang. Untuk menerapkan teknik-teknik itu,kamu perlu memadukannya ke dalam pengalamanpribadimu, kamu perlu melakukannya perlahan-lahan,secara bertahap. Kamu tidak dapat begitu saja melompatke bagian paling akhir. Perlu waktu dan saya yakin bahwakamu akan menghadapi berbagai kesulitan pada tahap awal.Apabila kamu melakukannya dengan tidak tergesa-gesa,kesulitannya akan berkurang seiring dengan berjalannyawaktu.”

    T: “Apa sifat sejati batin kita yang sesungguhnya danbagaimana usaha kita untuk mengenalinya?”L: “Ada dua aspek dari sifat-dasar batin kita yaitu relatifdan absolut. Sifat relatif adalah batin yang mencerap danyang berfungsi dalam dunia indriawi. Kita juga menyebutnya

  • 21

    batin dualistik karena gambaran persepsi “itu-ini” yangdimiliki batin ini sebenarnya selalu berubah secara alamiah.Bagaimanapun juga, dengan melampaui batin dualistik,kamu dapat menyatukan pandanganmu. Pada saat itu kamumenyadari sifat sejati yang absolut dari batin, yang benar-benar melampaui dualitas tersebut. Dalam berhubungandengan dunia indriawi di kehidupan sehari-hari, dua halselalu muncul. Munculnya dua hal tersebut selalumenciptakan suatu masalah. Seperti anak-anak, satu anaksendirian akan baik-baik saja, tetapi jika dua anak bersamaselalu timbul masalah. Sama halnya, pancaindra kitamengintepretasikan dunia dan menyediakan informasi yangbersifat dualistik kepada batin kita, batin menggenggam eratpada pandangan itu, dan hal tersebut dengan sendirinyamenyebabkan konflik dan ketidaktenangan. Ini benar-benarbertentangan dengan pengalaman kedamaian dan kebebasandari dalam diri. Oleh sebab itu, dengan pencapaianmelampaui hal itu, kamu akan mengalami kedamaiansempurna. Ini hanyalah jawaban singkat atas pertanyaanmu,dan mungkin tidak memuaskan, karena ini adalah suatupertanyaan yang besar. Apa yang telah saya katakanhanyalah suatu pengenalan sederhana atas topik yang sangatmendalam ini. Bagaimanapun juga, jika kamu punyapengetahuan dasar atas pembahasan ini, jawabanku mungkinmemuaskanmu.”

    T: “ Ketika Anda memeriksa batinmu, apakah batinmu selalumemberitahukan kebenaran?”L: “Tidak, tidak selalu. Kadang-kadang justru konsepkelirumu yang menjawab. Kamu tidak seharusnya

    Batinmu, Agamamu

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra22

    mendengarkan batin kelirumu. Sebaliknya, kamu perlumemberitahukan pada dirimu sendiri, “Saya tidak puasdengan apa yang dikatakan oleh batin; saya menginginkanjawaban yang lebih baik.” Kamu perlu terus memeriksa lebihdalam, sampai kebijaksanaanmu memberi tanggapan.Namun, merupakan sesuatu yang baik untuk bertanya;apabila kamu tidak bertanya, kamu tidak akan memperolehjawaban apa pun. Tetapi kamu tidak seharusnyamenanyakannya secara emosional, “Oh, apa ini, apa itu, apaini? Saya perlu mencari tahu; Saya harus tahu.” Jika kamumempunyai sebuah pertanyaan, tuliskan; pikirkan hal itudengan seksama. Secara bertahap jawaban yang benar akandatang. Hal tersebut membutuhkan waktu. Jika kamu tidakmemperoleh jawaban hari ini, tempelkan pertanyaan itu dikulkasmu. Jika kamu bertanya dengan gigih, jawaban-jawaban pertanyaanmu akan muncul sendiri, meskipunkadang-kadang jawaban akan muncul dalam mimpi. Mengapakamu akan memperoleh jawaban? Karena sifat sejati dirimuadalah kebijaksanaan. Jangan berpikir bahwa kamu adalahorang yang penuh dengan ketidaktahuan yang sudah tak adaharapan lagi. Manusia secara hakiki memiliki aspek positifmaupun negatif.”

    T: “Apakah definisi Anda tentang guru?”L: “Seorang guru adalah seseorang yang mampumenunjukkan sifat sesungguh dari batinmu, dan dia tahuobat yang sesuai bagi masalah-masalah psikologismu.Seseorang yang tidak mengenali batinnya sendiri tidak akanbisa mengenali batin orang lain; oleh sebab itu, dia tidakdapat menjadi guru. Orang seperti itu tidak pernah bisa

  • 23

    memecahkan masalah-masalah orang lain. Kamu perlusangat berhati-hati sebelum menjalin hubungan guru danmurid; di sekeliling ada banyak orang yang menyamar. OrangBarat kadang-kadang terlalu mudah percaya. Ketikaseseorang datang dan berkata, “Saya seorang lama, sayaseorang yogi12; saya bisa memberimu pengetahuan,” danpemuda Barat yang polos berpikir, “Saya yakin dia dapatmengajarkanku sesuatu. Aku mau menjadi pengikutnya.” Halini benar-benar dapat menyeretmu ke dalam masalah. Sayapernah mendengar banyak kasus orang yang tertipu oleh paradukun. Orang Barat cenderung terlalu mudah percaya.Orang Timur lebih banyak bersikap skeptis. Tak perluterburu-buru; santailah; periksalah.”

    T: “Apakah kerendahan hati selalu menyertaikebijaksanaan?”L: “Ya. Sangat baik untuk menjadi serendah hati mungkin.Jika kamu dapat berprilaku baik dengan kerendahan hatidan kebijaksanaan sekaligus sepanjang waktu, kehidupanmuakan menjadi menyenangkan. Kamu akan menghormatisetiap orang.”

    T: “Apakah ada pengecualian untuk aturan tersebut? Sayapernah melihat poster-poster seorang pemimpin spiritualyang bertuliskan, ‘Semua orang bersujud di kakiku’.

    Batinmu, Agamamu

    12. Tib. sngags pa, Skt. mantrin, seorang praktisi tantra dalammantrayana (aliran atau kendaraan mantra), umumnya merujukpada praktisi umat biasa.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra24

    Dapatkah seseorang yang membuat pernyataan seperti itudisebut bijak?”L: “Nah, sulit untuk menjelaskan hal seperti itu. Intinyaadalah sedapat mungkin berhati-berhati. Pikiran kita ituaneh. Kadang-kadang kita meragukan hal-hal yangsebenarnya bermanfaat dan secara total menerima semuahal-hal yang seharusnya kita hindarkan. Cobalah untukmenghindari hal-hal ekstrem dan ikutilah jalur tengah,periksalah dengan kebijaksanaan, kemanapun kamu pergi.Itulah hal yang terpenting.”

    T: “Mengapa ada perbedaan antara orang Timur dan orangBarat sebagaimana yang Anda sebutkan tadi?”L: “Perbedaan-perbedaan tersebut mungkin tidak begituberarti. Orang Barat mungkin secara intelektual sedikitlebih rumit, tetapi pada dasarnya semua manusia sama;umumnya kita semua ingin menikmati dan menyibukkan diridengan kesenangan-kesenangan indriawi. Pada tingkatintelektual itulah karakter kita mungkin berbeda.Perbedaan-perbedaan dalam hubungan dengan guru sebagaipanutan mungkin disebabkan karena orang Asia telahmemiliki pengalaman yang lebih banyak dalam hal ini.”

    T: “Apakah mencapai kebijaksanaan di Barat lebih sukardaripada di Timur karena di Barat kita dikelilingi olehterlalu banyak godaan, batin kita terlalu sibuk memikirkanmasa lampau, masa depan, dan kita menghadapi begitubanyak tekanan? Haruskah kita menutup diri kita sendirisepenuhnya?”

  • 25

    L: “Saya tak dapat mengatakan bahwa meraih kebijaksanaanpengetahuan di Barat lebih sulit daripada di Timur.Sebenarnya, meraih kebijaksanaan, mengerti sifatsesungguhnya dirimu sendiri merupakan sesuatu yangbersifat personal. Kamu tak bisa mengatakan bahwa haltersebut lebih mudah di Timur daripada di Barat. Kamu jugatidak bisa mengatakan bahwa untuk mengembangkanpengetahuan kebijaksanaan, kamu harus melepaskankehidupan Barat yang materialistis. Kamu tidak harusmelepaskan semuanya. Daripada secara drastismeninggalkan segala sesuatu, cobalah untukmengembangkan pandangan, “Saya membutuhkan barang-barang ini, tetapi saya tak dapat mengatakan hanya barangini saja yang aku butuhkan.” Masalah datang ketika nafsukeinginan dan kemelekatan menguasai batinmu dan kamumeletakkan semua keyakinanmu pada orang lain dan hartabenda.Objek-objek eksternal bukanlah masalah; masalahnya adalahbatin yang sudah penuh dengan nafsu keinginan itumengatakan padamu, “Saya tak dapat hidup tanpa ini.” Kamudapat memiliki sebuah kehidupan yang luar biasa mewahnyatanpa melekat sedikit pun pada hartamu. Kesenangan yangkamu terima dari harta-harta itu akan jauh lebih besar jikakamu menikmatinya dengan tanpa dilandasi olehkemelekatan. Jika kamu dapat mengaturnya, kehidupanmuakan menjadi lancar. Sebagai orang Barat, kamu memilikikelebihan dalam memperoleh semua ini tanpa terlalubanyak usaha. Di Timur, kita benar-benar harus berjuanguntuk mendapatkan sedikit kenyamanan materi. Sebagaihasilnya, ada suatu kecenderungan rasa melekat yang lebih

    Batinmu, Agamamu

  • kuat atas harta kita, yang hanya menyebabkan penderitaanyang lebih besar. Jalur manapun yang ditempuh,kemelekatan selalu menjadi masalah. Cobalah secarasimultan untuk menjadi terbebas dari kemelekatan pada saatmemiliki semuanya.”

    Semoga saya telah menjawab semua pertanyaan-pertanyaanmu. Terima kasih atas perhatiannya.

    Universitas MelbourneMelbourne, Australia25 Maret 1975

  • Ven. Lama Thubten Yeshe di Lake Arrowhead, California - 1975

    Pendekatan Buddhisterhadap Penyakit Mental

  • 29

    2Pendekatan Buddhis

    Terhadap Penyakit Mental

    Saya dilahirkan di Lhasa, ibukota Tibet. Sayamengenyam pendidikan di Universitas Monastik Sera, satudari tiga biara besar di Lhasa. Di sana mereka mengajarkanpada kita bagaimana mengakhiri masalah-masalahmanusia—bukan hanya masalah-masalah yang dihadapimanusia dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal,tetapi juga semua masalah mental dari dalam diri kita. Itulahyang saya pelajari — psikologi Buddhis; bagaimanamenyembuhkan sakit mental.

    Selama sepuluh tahun terakhir saya bekerja bersamadengan orang-orang Barat, melakukan eksperimen untukmencari tahu apakah psikologi Buddhis juga bisa diterapkandalam konteks berpikir orang Barat. Menurutpengalamanku, hal tersebut sangat efektif. Baru-baru ini,beberapa murid mengundang saya ke Barat untukmemberikan kuliah dan kursus meditasi, maka sekarangsaya ada di sini.

    Kami, para lama berpikir bahwa sebab utamapermasalahan manusia berasal dari batin, bukan darilingkungan luar. Tetapi, daripada berbincang-bincang

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

    29

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra30

    mengenai hal-hal yang terasa tidak ada hubungannya,barangkali lebih baik melontarkan pertanyaan-pertanyaansecara khusus sehingga saya bisa menyampaikan secaralangsung hal-hal yang menurutmu paling menarik untukdidiskusikan.

    Dr. Stan Gold: “Lama, terima kasih untuk kehadiran Anda.Saya akan memulai dengan pertanyaan, apa yang Andamaksud dengan ‘sakit mental’?”Lama: “Yang saya maksudkan dengan sakit mental adalahjenis batin yang tidak melihat kenyataan; batin yangcenderung terlalu melebih-lebihkan atau memandangrendah kualitas seseorang atau objek yang dicerapnya, yangselalu menyebabkan masalah-masalah muncul. Di duniaBarat, tentu saja kamu tidak menyebutnya sebagai sakitmental, karena interpretasi psikologi Barat terlalu sempit.Jika seseorang sudah jelas terganggu secara emosional, kamumenganggapnya sebagai suatu masalah, tetapi jika seseorangmemiliki ketidakmampuan yang sangat mendasar untukmelihat kenyataan dan mengerti sifat sesungguhnya dirinyasendiri, kamu tidak menganggapnya sebagai suatu masalah.Padahal tidak mengetahui sikap dasar mental dirimu sendiriadalah suatu masalah besar.Masalah-masalah manusia bukan hanya sekedar penderitaanemosional atau hubungan yang tidak mulus. Sebenarnya, ituhanyalah masalah-masalah kecil. Seolah-olah seperti adamasalah yang seluas samudra, tetapi yang kita lihathanyalah ombak-ombak kecil di permukaan. Kitamenfokuskan pada hal tersebut—’Oh, ya, itu suatu masalahbesar’—sementara mengabaikan penyebab yang sebenarnya,

  • 31

    yaitu ketidakpuasan batin manusia. Sulit untukmenyadarinya, orang sakit mental adalah mereka yang tidakmenyadari ketidakpuasan batin yang muncul dalam dirinya,orang demikianlah yang sesungguhnya menderita sakitmental; batin mereka tidak sehat.”

    T: “Lama Yeshe, bagaimana caranya Anda menyembuhkansakit mental? Bagaimana Anda menolong orang yang sakitmental?”L: “Ya, baik, luar biasa. Caraku menyembuhkan orang sakitmental adalah mencoba meminta orang tersebut untukmenganalisis sifat dasar dari masalahnya sendiri. Sayamencoba menunjukkan kepadanya sifat asli batinnya,sehingga melalui batinnya sendiri; dia bisa mengertimasalah-masalahnya. Bila dia mampu melakukannya, makadia dapat memecahkan masalahnya sendiri. Saya tidakyakin, bahwa saya mampu memecahkan masalah-masalahnya dengan hanya berbicara sepatah dua patah katakepadanya. Itu boleh jadi membuat dia merasa sedikit lebihbaik, tetapi penyembuhan seperti itu hanya bersifatsementara saja. Sumber utama berbagai permasalahannyaberakar dalam batinnya; selama hal itu masih ada, apabilaterjadi sedikit perubahan keadaan, maka akan menyebabkanlebih banyak masalah lagi.Metodeku adalah meminta dia memeriksa batinnya sendiridengan tujuan agar secara bertahap dia melihat sifat aslibatinnya. Saya pernah menasihati orang lain dan memicudia berpikir, ‘Oh, bagus, masalahku sudah selesai; hanyadengan sepatah dua patah kata, Lama menyelesaikan semuamasalahku’, tetapi itu hanya tipuan belaka. Itu hanyalah

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra32

    khayalan dia semata. Hal itu mustahil. Tidak ada jalan lainuntuk mengerti masalah-masalah batinmu sendiri selainmenjadi psikolog bagi dirimu sendiri.”

    T: “Bagaimana Anda membantu orang untuk mengertimasalah-masalahnya? Bagaimana Anda melakukannya?”L: “Saya mencoba menunjukkan kepada mereka aspekpsikologis dari sifat asli mereka, dan bagaimana agar merekadapat memeriksa batinnya. Begitu mereka mengetahui halini, mereka dapat memeriksa dan memecahkan masalahmereka sendiri. Saya hanya mencoba mengajarkan caramelakukannya saja.”

    T: “Lebih tepatnya, apa metode yang Anda ajarkan untukmelihat sifat asli batin?”L: “Pada dasarnya hal itu adalah suatu bentuk pemeriksaanatau analisis pengetahuan kebijaksanaan.”

    T: Apakah itu sejenis meditasi?”L: “Ya, meditasi analitis atau meditasi perenungan.”

    T: “Bagaimana Anda melakukannya? Bagaimana Andamengajarkan seseorang untuk memeriksa?”L: “Mari saya beri sebuah contoh. Misalnya perasaan senangmuncul terhadap seseorang. Saya harus menanyakan padadiriku sendiri, ‘Mengapa saya merasa senang terhadap orangtersebut? Hal apa yang menyebabkan aku merasa sepertiitu?’ Dengan menyelidiki hal demikian, saya akanmengetahui bahwa saya menyukainya hanya karena diapernah ramah kepadaku satu kali, atau karena ada alasan

  • 33

    kecil yang tidak logis lainnya. ‘Saya mencintainya karenadia melakukan ini atau itu.’ Demikian pula jika saya merasatidak senang terhadap seseorang; saya tidak menyukainyakarena dia melakukan ini dan itu. Namun, apabila kamumelihat lebih dalam bahwa kualitas baik dan buruk tersebutbenar-benar ada dalam orang itu, kamu dapat melihat bahwacara kamu membeda-bedakan kawan atau lawan sebenarnyaberdasarkan alasan yang sangat dangkal dan tidak logis.Penilaian atas sifat-sifat yang tidak penting, bukan padakeseluruhan diri seseorang. Kamu melihat suatu sifatkemudian memberi label itu adalah suatu sifat baik atauburuk, mungkin seseorang mengatakan atau melakukansesuatu dan kemudian kamu membesar-besarkannya. Kamumenjadi berang atas kejadian itu. Melalui pemeriksaan telitikamu dapat melihat bahwa tidak perlu membeda-bedakan;itu hanya membuatmu terbelenggu, curiga, dan menderita.Jenis pemeriksaan itu bukan untuk memeriksa orang laintetapi memeriksa batinmu sendiri, dengan tujuan untukmelihat apa yang kamu rasakan dan menentukan jenis batindiskriminatif yang membuatmu merasakan hal itu. Ini adalahsuatu pendekatan analisis yang secara mendasar berbedadengan pendekatan Barat, yang secara berlebihanmenfokuskan pada faktor-faktor eksternal dan kurang fokuspada peran besar yang dimainkan batin dalam pengalamanorang.”

    T: “Jadi Anda mengatakan bahwa masalah lebih banyakterdapat di dalam diri seseorang dan tidak sepaham denganpandangan bahwa masyarakatlah yang menyebabkanseseorang sakit?”

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra34

    L: “Ya, sebagai contoh, saya bertemu banyak orang Baratyang bermasalah dengan masyarakat. Mereka marah padamasyarakat, pada orang tuanya, pada segalanya. Ketikamereka memahami psikologi yang saya ajarkan, merekaberpikir, ‘Tak masuk akal! Saya selalu menuduh masyarakat,padahal masalah sesungguhnya ada di dalam diriku.’Kemudian mereka menjadi manusia sopan, hormat padamasyarakat, orang tua, guru, dan semua orang. Janganmenuduh masyarakat atas masalah-masalahmu.”

    T: “Mengapa banyak orang memiliki pandangan salahseperti itu?”L: “Karena mereka tidak mengetahui sifat sejati diri sendiri.Lingkungan, ide-ide dan filosofi-filosofi dapat menjadipenyebab pendorong, tetapi pada intinya, masalah-masalahdatang dari batin kita sendiri. Tentu saja, tata kelola suatumasyarakat dapat membuat beberapa orang merasaterganggu, tetapi masalah itu dampaknya kecil. Sayangnya,orang cenderung membesar-besarkan masalah tersebut dankemudian kecewa. Beginilah yang terjadi denganmasyarakat, namun apabila ada orang yang berangan-anganbahwa dunia ini tidak dapat eksis tanpa dirinya, maka sudahjelas dia sedang bermimpi.”

    T: “Lama, apa yang Anda temukan dalam samudra sifatsesungguhnya manusia?”L: “Ketika saya menggunakan ungkapan itu, maksud sayaadalah masalah-masalah orang seluas samudra, tetapi kitahanya melihat ombak di permukaannya saja. Kita tidakmelihat apa yang terkandung di dalamnya. ‘Oh, saya ada

  • 35

    masalah dengan orang itu. Jika saya membinasakan orangitu, semua masalah-masalahku beres.’ Hal itu sepertiseseorang yang melihat ‘peralatan listrik’ tanpa mengertibahwa listrik yang mengalir dalam alat itulah yang membuatperalatan itu berfungsi.”

    T: “Masalah seperti apa yang kita temukan di bawah ombak-ombak tersebut?”L: “Ketidakpuasan. Batin yang tidak puas adalah elemenmendasar dari sifat sesungguhnya manusia. Kita tidak puasdengan diri kita sendiri; kita tidak puas dengan dunia luar.Ketidakpuasan itu seperti sebuah samudra.”

    T: “Ketika Anda ingin membantu seseorang memahamidirinya sendiri, apakah Anda bertanya kepada orangtersebut tentang dirinya sendiri atau bagaimanaperasaannya?”L: “Kadang-kadang iya, tetapi biasanya tidak. Beberapaorang mempunyai masalah-masalah yang sangat spesifik;dalam kasus-kasus seperti itu, pertanyaan-pertanyaan itudapat membantunya untuk mengetahui masalah yangsebenarnya, sehingga kita dapat memberikan pemecahan-pemecahan yang tepat. Pada dasarnya masalah setiap orangsama, oleh karena itu pada umumnya tidak perlu bertanya.”

    T: “Berapa lama waktu yang Anda gunakan untukberbincang dengan orang tersebut untuk mengetahui masalahdan pemecahannya? Seperti yang Anda ketahui, dalampsikiatri barat, kami menghabiskan banyak waktu denganpasien untuk menolong mereka agar menemukan inti

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra36

    permasalahan mereka. Apakah Anda melakukan hal yangsama atau Anda melakukan hal yang berbeda?”L: “Metode-metode kami tidak mengharuskan kamimenghabiskan terlalu banyak waktu bersama denganseseorang secara pribadi. Kami menjelaskan inti palingmendasar dari permasalahannya dan kemungkinan-kemungkinan untuk melompat keluar dari permasalahan itu;kemudian kami mengajarkan teknik-teknik dasar untukmengatasi masalah-masalah tersebut. Mereka berlatihteknik-teknik itu; kemudian kami memeriksa apa yangmereka alami.”

    T: “Anda mengatakan bahwa secara mendasar, setiap orangmempunyai masalah yang sama?”L: “Ya, benar. Timur, Barat, secara mendasar memilikipermasalahan yang mirip. Tetapi di Barat, seseorangdinyatakan sakit apabila ada pernyataan resmi secara klinis.Bagi kami itu terlalu sederhana. Menurut psikologi Buddhisdan pengalaman para lama, penyakit memiliki arti lebihdalam daripada hanya sekedar pernyataan resmi mengenaigejala-gejala sakit secara klinis. Selama samudraketidakpuasan tetap bersemayam dalam dirimu, perubahanyang sangat kecil sekalipun yang terjadi dalam lingkungansudah bisa menjadi penyebab masalah besar buatmu.Menurut kami, bahkan jika keadaanmu yang begitu mudahterperangkap oleh masalah-masalah akan datang jugamenunjukkan bahwa batinmu sedang tidak sehat. Secaraumum, kita semua punya masalah mendasar yang sama,memiliki batin yang tidak mudah terpuaskan. Sebagaiakibatnya, perubahan kecil yang terjadi di luar sana juga

  • 37

    bisa membuat kita sakit. Mengapa? Karena masalahpokoknya ada di dalam batin kita. Lebih pentingmelenyapkan masalah pokok daripada menghabiskanseluruh waktu untuk mencoba berurusan dengan masalah-masalah emosional yang hanya berada di tataran permukaan.Metode seperti itu tidak mengakhiri masalah yang datangterus-menerus; kejadian itu hanya sekedar menggantikansuatu masalah baru dengan masalah yang kita anggap sudahberes.”

    T: “Apakah masalah utama saya sama dengan masalahdia?”L: “Ya, masalah utama setiap orang adalah ketidaktahuan –tidak mengerti sifat sesungguhnya batin yang tidakterpuaskan. Selama kamu memiliki batin seperti itu, kamusedang berada dalam perahu yang sama seperti orang lain.Ketidakmampuan dalam melihat kenyataan, ini bukanlahsuatu masalah khusus bagi orang Barat atau suatu masalahkhusus bagi orang Timur saja. Itu adalah masalah umatmanusia.”

    T: “Masalah utamanya adalah ketidaktahuan atas sifatsesungguhnya dari batin kita?”L: “Ya, benar”

    T: “Batin setiap orang memiliki sifat sesungguhnya yangsama?”L: “Ya, sifat sesungguhnya yang sama.”

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra38

    T: “Masing-masing orang memiliki masalah utama yangsama?”L: “Ya, tetapi ada perbedaannya. Ambil contoh, seratustahun yang lalu, orang di Barat memiliki jenis-jenis masalahtertentu. Secara besar-besaran melalui pengembanganteknologi, mereka memecahkan banyak masalah tersebut,tetapi sekarang masalah-masalah yang berbeda telah munculdi tempat mereka. Inilah yang saya maksud tadi. Masalah-masalah baru menggantikan yang lama, tetapi mereka tetapsaja bermasalah, karena masalah pokoknya tetap ada.Masalah pokok itu seperti sebuah samudra; masalah yangkita coba pecahkan hanyalah masalah berupa riak-riaknyasaja. Sama halnya dengan di Timur. Di India, masalah yangdihadapi oleh mereka yang tinggal di desa-desa berbedadengan mereka yang hidup di ibu kota New Delhi, namunsemua itu tetaplah sebuah masalah. Baik Timur maupunBarat memiliki masalah utamanya tetap sama.”

    T: “Lama, sebagaimana yang saya mengerti, Andamengatakan bahwa masalah utamanya adalah setiapindividu kehilangan kontak dengan sifat sesungguhnyasendiri. Bagaimana kita kehilangan kontak dengan sifatsesungguhnya kita sendiri? Mengapa hal itu terjadi?”L: “Alasannya adalah kita disibukkan dengan segala sesuatuyang terjadi di luar sana. Kita menaruh minat begitu besarterhadap segala sesuatu yang terjadi di dunia indriawisehingga kita tidak punya waktu untuk memeriksa apa yangsedang terjadi dalam batin. Kita tidak pernah bertanya padadiri sendiri mengapa dunia indriawi begitu menarik,mengapa segala sesuatu tampak seperti itu, mengapa kita

  • 39

    merespon hal-hal tersebut dengan cara demikian. Saya tidakmengatakan bahwa kita seharusnya tidak memedulikandunia luar, tetapi kita seharusnya menghabiskan energi yangsama banyaknya untuk menganalisis hubungan kita dengandunia luar. Jika kita dapat mengerti sifat sesungguhnya darisubjek dan objek, maka kita benar-benar dapat mengakhirimasalah-masalah kita. Kamu mungkin merasa kehidupanmusempurna secara material, tetapi kamu dapat tetap bertanyapada dirimu sendiri, ‘Apakah semua ini benar-benarmemberimu kepuasan? Apakah semua ini ada?’ Kamu dapatmemeriksa batinmu, ‘Sebenarnya, sumber kepuasan itudatang dari mana?’ Jika kamu mengerti bahwa kepuasantidak hanya bergantung kepada hal-hal eksternal, kamudapat menikmati baik harta materi maupun kedamaianbatin.”

    T: “Apakah sifat kepuasan sesungguhnya dari masing-masing orang yang berbeda ataukah secara umum samauntuk semua orang?”L: “Berbicara secara relatif, masing-masing pribadi baik priamaupun wanita, mereka punya cara berpikir tersendiri,perasaan, dan pembedaan; oleh sebab itu masing-masingkenikmatan orang adalah suatu hal yang bersifat pribadi.Namun, apabila kamu memeriksa lebih dalam denganmelihat ke dalam tingkat kesenangan, dan kebahagiaan yanglebih dalam, perasaan tidak tergoyahkan, dan perasaan yangbertahan lebih lama; kamu akan melihat bahwa setiap orangdapat memperoleh tingkat kebahagiaan yang sama. Dalamdunia kenikmatan yang relatif ini, kita cenderung berpikir,‘Ketertarikan dan kesenanganku seperti ini dan ini, oleh

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra40

    sebab itu aku harus memiliki ini, ini, dan ini. Jika aku beradadalam kondisi seperti itu dan seperti ini, aku tidak akanbahagia.’ Secara relatif, pengalaman kita adalah bersifatpribadi; masing-masing kita membeda-bedakan sesuai carakita sendiri. Tetapi secara mutlak, kita dapat mengalamisuatu tingkat kebahagiaan yang sama.”

    T: “Lama, apakah Anda memecahkan masalah-masalahorang dengan memberikan saran kepada mereka untukmenyendiri dalam meditasi atau memisahkan mereka daridunia luar? Apakah ini caranya Anda membantu orang?”L: “Tidak perlu sampai demikian. Seseorang perlu sadarsepenuhnya; baik apa yang sedang terjadi dalam batinnyasendiri maupun bagaimana batin mereka melakukan kontakdengan dunia luar, efek apa yang ditimbulkan lingkunganterhadap batin mereka. Kamu tak dapat menutup hidupmudari dunia luar; kamu perlu menghadapinya; kamu perluterbuka untuk segalanya.”

    T: “Apakah cara Anda selalu berhasil?”L: “Tidak. Tidak selalu.”

    T: “Apa yang membuatnya tidak berhasil dalam kasustertentu?”L: “Kadang-kadang ada suatu masalah dalam komunikasi;mereka salah mengerti pendapat saya. Mungkin orang tidakpunya kesabaran untuk mempraktikkan metode yang sayasarankan. Butuh waktu untuk menyembuhkan batin yangtidak puas. Mengubah batin tidak seperti mengecat rumah.Kamu dapat mengganti warna tembok rumah dalam waktu

  • 41

    satu jam, tetapi untuk mengubah suatu sikap batinmembutuhkan waktu yang jauh lebih lama.”

    T: “Jangka waktu seberapa lama yang Anda maksudkan?Berbulan-bulan? Bertahun-tahun?”L: “Itu tergantung pada pribadi dan jenis masalah yang kitabahas. Jika terjadi masalah dengan orangtuamu, mungkinkamu dapat memecahkannya dalam waktu sebulan. Tetapimengubah dan menanggulangi ketidakpuasan batin yangmendasar dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun. Riak-riak kecil mudah diselesaikan; namun samudra lebih sulit.Terima kasih, sebuah pertanyaan yang sangat bagus.”

    T: “Apakah Anda mempunyai suatu proses seleksi untukmemilih orang yang akan Anda tolong?”L: “Tidak, tidak ada proses seleksi.”

    T: “Orang datang begitu saja kepada Anda?”L: “Ya. Siapa saja boleh. Tidak tergantung pada warna kulit,ras, kelas atau jenis kelamin, semua manusia mempunyaipotensi yang sama untuk memecahkan masalahnya. Tidakada masalah yang tak dapat dipecahkan oleh kebijaksanaanmanusia. Jika kamu bijaksana, kamu dapat memecahkansemuanya.”

    T: “Bagaimana dengan orang yang tidak begitu bijak?”L: “Maka perlu mengajarkan cara menjadi bijak kepadaorang tersebut. Kebijaksanaan bukanlah intuisi; kamu perlumembantu orang lain untuk membuka hatinya.”

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra42

    T: “Dapatkah Anda membantu anak-anak untukmemecahkan masalah mereka dengan cara ini?”L: “Hal itu tentu saja mungkin. Tetapi menjelaskan anak-anak tidak bisa selalu dengan menggunakan intelektual.Kadang-kadang kamu perlu menunjukkan kepada merekamengenai hal tersebut melalui karya seni atau tingkahlakumu. Kadang-kadang tidak begitu bijak menyuruhkepada mereka untuk melakukan ini atau melakukan itu.”

    T: “Lama, nasihat seperti apa yang akan Anda berikan bagiorangtua untuk membantu anak-anaknya mengetahui sifatdiri mereka yang sesungguhnya?”L: “Pertama-tama saya mungkin akan mengatakan lebih baikuntuk tidak menjejalkan segala jenis istilah-istilah yangbersifat intelektual. Bersikaplah yang tepat dan menciptakansuatu lingkungan yang damai tampaknya akan lebih efektif.Jika kamu melakukannya, anak-anak akan belajar dengansendirinya. Bahkan anak kecil pun dapat menangkapgetaran-getaran lingkungan. Saya ingat ketika saya masihkecil, pada saat orang tuaku bertengkar, saya merasa tidaknyaman; hal itu menyakitkan. Kamu tidak perlu berbicaraterlalu banyak kepada anak-anak, tetapi lebih baik bersikapbenar, damai, dan lembut, serta menciptakan suatulingkungan yang baik. Hanya begitu saja; terutama ketikamereka terlalu muda untuk mengerti bahasa.”

    T: “Seberapa penting kaitan badan jasmani dengankebahagiaan manusia?”L: “Jika kamu ingin menjadi bahagia, badan jasmani yangsehat sangat penting karena adanya relasi dekat antara

  • 43

    sistem saraf fisik dan batin. Gangguan dalam sistem sarafmuakan memberi dampak kepada batinmu; perubahan dalamtubuhmu menyebabkan perubahan dalam batinmu. Adaketerkaitan yang erat antara keduanya.”

    T: “Apakah Anda mempunyai suatu nasihat yangberhubungan dengan diet atau perilaku seksual dalammenjaga agar tubuh tetap sehat?”L: “Keduanya dapat menjadi penting. Tentu saja, kita semuaberbeda, jadi kamu tidak dapat berkata bahwa diet yang samaakan cocok untuk setiap orang. Secara pribadi, tubuh kitadibiasakan dengan diet-diet tertentu, jadi perubahan dietsecara drastis dapat mengejutkan sistem pencernaan kita.Selain itu, aktivitas seksual yang berlebihan dapatmelemahkan tubuh kita, yang kemudian dapat melemahkanbatin, kekuatan konsentrasi, atau kemampuan kebijaksanaanuntuk melihat lebih dalam suatu keadaan.”

    T: “Apa yang dimaksud ‘berlebihan’ di atas?”L: “Sekali lagi, hal itu tergantung pada pribadi. Hal itu tidaksama untuk setiap orang. Kekuatan tubuh masing-masingorang bervariasi; periksalah melalui pengalamanmu sendiri.”

    T: “Mengapa kita berada di sini? Apa alasan kita untukhidup?”L: “Selama kita melekat pada dunia indriawi, kita melekatpada tubuh kita, jadi kita harus hidup di dalamnya.”

    T: “Kemanapun saya akan pergi? Apakah saya harus pergike suatu tempat tertentu?”

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra44

    L: “Ya, tentu saja, kamu tak punya pilihan. Kamu tidakkekal, oleh sebab itu kamu harus pergi. Tubuhmu dibentukdari empat elemen yang selalu berubah yaitu tanah, air, api,dan udara. Ketika elemen itu seimbang, kamu akan tumbuhdengan baik dan tetap sehat. Tetapi, jika salah satu elemenitu tidak seimbang terhadap yang lainnya, hal itu dapatmenyebabkan kekacauan dalam tubuhmu dan mengakhirihidupmu.”

    T: “Apa yang terjadi kemudian? Apakah kita lahir kembali?”L: “Ya, kita lahir kembali. Batin atau kesadaranmu, berbedadengan tubuh fisik, daging, dan darahmu. Ketika kamumeninggal dunia, kamu pergi meninggalkan tubuhmu,batinmu pergi ke dalam tubuh baru. Sejak saat yang takberawal kita telah mati dan dilahirkan kembali ke dalamtubuh yang berbeda secara berulang-ulang. Itulah yang kamiketahui. Psikologi Buddhis mengajarkan bahwa pada tingkatrelatif, karakteristik sesungguhnya batin sangat berbedadengan karakteristik tubuh fisik.”

    T: “Apakah kita hidup untuk mengembangkan diri kitasendiri menjadi lebih baik secara terus-menerus? KetikaAnda mencapai usia tua, apakah Anda akan menjadi lebihbaik daripada Anda yang sekarang?”L: “Kamu tidak pernah dapat memastikan hal itu. Kadang-kadang orang tua lebih buruk daripada anak-anak. Itutergantung kepada seberapa banyak kebijaksanaan yangkamu miliki. Beberapa anak lebih bijaksana daripada orangdewasa. Kamu membutuhkan kebijaksanaan untukmencapai kemajuan seperti itu selama hidupmu.”

  • 45

    T: “Jika Anda memahami diri Anda sendiri lebih baik dalamkehidupan sekarang, apakah Anda menjadi lebih baik dikehidupan mendatang?”L: “Pasti. Semakin baik kamu memahami sifat sesungguhnyabatinmu dalam kehidupan sekarang, semakin baik pulakehidupan mendatangmu. Bahkan dalam hidup ini, jikakamu mengerti sifat asli dirimu sendiri dengan baik hariini, bulan depan pengalamanmu akan menjadi lebih baik.”

    T: “Lama, apa artinya nirvana?”L: “Nirvana13 adalah istilah Sanskerta yang berartikebebasan atau pembebasan. Pembebasan ke dalam. Ituberarti bahwa hatimu tidak lagi diikat oleh batin yang takterkendali, tak terkendali, tak puas, dan serta tak terikatoleh kemelekatan. Ketika kamu menyadari sifat tertinggibatinmu, kamu membebaskan dirimu dari tawanan dan dapatmenemukan kebahagiaan sesungguhnya tanpa tergantungpada objek-objek indriawi. Pikiran kita terikat karenakonsepsi ego; untuk melonggarkan ikatan-ikatan itu, kitaperlu melepas ego. Pernyataan bahwa kamu seharusnyamelepas egomu mungkin terdengar aneh bagimu danpastinya bukan sesuatu biasa dibicarakan di Barat.Sebaliknya, di sini kita diajarkan untuk membangun ego; jikakamu tidak mempunyai ego yang kuat, kamu hilang, kamubukan manusia, kamu lemah. Ini telah menjadi pandanganmasyarakat. Bagaimanapun, dari sudut pandang psikologiBuddhis, tingkat pemahaman ego adalah masalah kita yang

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

    13. Skt. Nirvana; Tib. mya ngan las ‘das pa.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra46

    terbesar, raja dari masalah-masalah; emosi-emosi lain sepertimenteri, ego adalah rajanya. Ketika kamu berhasilmelampaui ego, kumpulan emosi-emosi penganggu14 yanglain menghilang, batin yang terbelenggu dan tegang akanlenyap, dan kamu memperoleh batin dengan keadaanbahagia yang abadi. Itulah yang kita sebut nirvana,kebebasan dari sisi internal. Pikiranmu tidak lagiterpengaruh dan terikat pada sesuatu yang lain sepertisekarang. Sekarang, karena batin kita tergantung padafenomena yang lain, maka ketika fenomena yang lain ituberpindah, mereka membawa batin kita bersamanya. Kitatidak memiliki kendali; batin kita diarahkan seperti hidungseekor binatang yang dipasang seutas tali. Kita tidak bebas;kita tidak punya kemerdekaan. Tentu saja, kita merasa bebasdan merdeka, tapi sebenarnya diri kita tidak bebas. Setiapsaat batin tak terkendali muncul, kita menderita. Oleh sebabitu, pembebasan berarti terbebasnya dari ketergantunganatas kondisi-kondisi lain dan ini merupakan suatupengalaman dari kebahagiaan abadi yang tidak berubah-ubah, bukan kebahagiaan dan kesedihan yang silih bergantidari kehidupan normal kita. Itulah nirvana. Tentu saja, inihanyalah sebuah penjelasan singkat; kita dapat berbicaramengenai nirvana selama berjam-jam, tetapi bukansekarang. Bagaimanapun, jika kamu mengerti sifat alamikebebasan dari dalam, kamu akan menyadari bahwakenikmatan duniawi yang sementara berada cukup jauh,bahwa mereka bukan hal yang paling penting. Kamu

    14. Skt. klesha; Tib. nyon mongs; pergerakan afliksi dan rasapenolakan karena tidak suka, emosi-emosi negatif batin yang bersifatmenganggu.

  • 47

    menyadari bahwa sebagai seorang manusia kamu memilikikemampuan dan metode untuk mencapai suatu keadaanabadi dari kebahagiaan hakiki. Semua penjelasan saya tadiakan memberimu suatu perspektif yang baru mengenaihidup.”

    T: “Mengapa Anda berpendapat bahwa metode-metodepsikologi Buddhis menawarkan seseorang suatu kesempatanyang lebih baik untuk sukses dalam mencapai kebahagiaanabadi sedangkan metode-metode lainnya mungkin memilikitingkat kesulitan yang lebih besar dalam mencapaikebahagiaan dan kadang-kadang tidak berhasil?”L: “Saya tidak menyatakan bahwa metode-metode Buddhisdapat menyelesaikan semua masalah sehingga kita tidakmembutuhkan metode lain. Orang itu berbeda-beda;masalah-masalah pribadi membutuhkan solusi-solusikhusus. Satu metode tak akan berhasil untuk setiap orang.Di Barat, kamu tak dapat mengatakan bahwa Kristianimenawarkan suatu solusi untuk semua masalah manusia,sehingga kita tidak lagi memerlukan psikologi atau ajaranHindu atau filosofi-filosofi yang lain. Itu salah. Kitamemerlukan metode-metode yang bervariasi karena setiaporang memiliki kepribadian dan masalah-masalah emosionalyang berbeda. Tetapi pertanyaan yang sebenarnya yangharus kita tanyakan mengenai metode-metode itu adalahapakah metode-metode tersebut benar-benar dapatmengakhiri sepenuhnya masalah-masalah manusia untukselamanya? Sebenarnya, Buddha sendiri mengajarkanbermacam-macam obat psikologi yang menakjubkanterhadap suatu ruang lingkup masalah yang luas. Beberapa

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra48

    orang berpikir bahwa ajaran Buddha hanyalah suatu subjekcakupan yang kecil. Kenyataannya, Buddha menawarkanmiliaran solusi terhadap masalah manusia yang takterhitung. Hal itu hampir seperti satu solusi untuk satuindividu. Ajaran Buddha tidak pernah menyatakan bahwahanya ada satu solusi untuk setiap masalah, yaitu “Ini satu-satunya cara.” Buddha memberikan beragam solusi untukmengatasi setiap masalah manusia yang dapat dilihatdengan jelas. Tidak ada masalah yang dapat dituntaskandalam sekejap mata. Beberapa masalah harus selesaikansecara perlahan-lahan dan bertahap. Metode-metodeBuddhis juga memerhatikan hal itu. Itu sebabnya kitamemerlukan banyak metode pendekatan.”

    T: “Kadang-kadang kita melihat pasien-pasien yang sangatlabil sehingga mereka memerlukan obat-obatan dalam dosistinggi ataupun waktu yang lama hingga suatu saat nantikita bisa berkomunikasi kembali dengan mereka. BagaimanaAnda mendekati seseorang yang bahkan tidak dapatberkomunikasi dengan kita secara intelektual?”L: “Pertama-tama kita coba dengan perlahan-lahan untukmenjadi teman dengan maksud mendapatkankepercayaannya. Kemudian, ketika mereka menjadi lebihbaik, kita mulai berkomunikasi. Tentu saja, hal itu tidakselalu berhasil. Lingkungan juga penting—suatu rumahyang sepi di pedesaan; suatu tempat yang damai, gambar-gambar yang sesuai, warna-warna terapis, dan hal- halseperti itu lainnya. Itu sulit.”

  • 49

    T: “Beberapa psikolog Barat yakin bahwa sifat agresifmerupakan bagian dari sifat sesungguhnya manusia yangpenting dan diperlukan, bahwa marah merupakan suatubentuk pengaruh yang positif, meskipun marah kadang-kadang membawa orang pada masalah. Apakah pandanganAnda terhadap marah dan sifat agresif?”L: “Saya menyarankan orang untuk tidak meluapkanmarah15, maupun membiarkan marah meledak. Sebaliknya,saya menyarankan orang mencoba untuk mengerti mengapamereka menjadi marah, apa penyebabnya dan bagaimanamarah itu muncul? Ketika kamu menyadari hal-hal ini,kemarahanmu tidak akan keluar, melainkan kemarahanmuakan mereda dengan sendirinya. Di Barat, beberapa orangpercaya bahwa kamu dapat mengenyahkan marah denganmengekspresikannya, bahwa kamu mengakhirinya denganmembiarkannya keluar. Sebenarnya, dalam hal ini yangterjadi adalah kamu meninggalkan jejak16 dalam batinmuuntuk marah lagi. Efeknya ternyata berlawanan dengan apayang mereka percayai. Tampaknya kemarahanmu telahhilang, tetapi sebenarnya kamu sedang mengumpulkan lebihbanyak marah dalam batinmu. Jejak-jejak yang ditinggalkanoleh marah di kesadaranmu hanya menambahkecenderunganmu untuk merespon situasi-situasi denganmarah yang lebih besar. Namun, tidak membiarkan marahitu meledak bukan berarti kamu sedang menekan dan

    Pendekatan Buddhis terhadap Penyakit Mental

    15. Skt. Pratighah; Tib. khong khro; marah, berang, gusar.16. Skt. Vasana; Tib. bag chags; aksi badan jasmani, ucapan, danbatin yang menggoreskan jejak berupa benih pada kesinambunganmental, dan ini yang akan menjadi kecenderungan, kebiasaan,ataupun pola yang dimiliki seseorang.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra50

    menyimpannya. Itu juga berbahaya. Kamu perlu belajar untukmenyelidiki sifat sesungguhnya yang lebih mendalam tentangmarah, sifat agresif, kecemasan, atau apa pun itu yangmenganggumu. Ketika kamu melihat sifat sesungguhnyayang lebih dalam dari energi negatif, kamu akan melihatbahwa hal itu benar-benar hanya imajinasi yang tidakmemiliki dasar, hal itu hanya batin. Seiring dengan perubahanekspresi batinmu, energi negatif menghilang, dicerna olehkebijaksanaan yang memahami sifat sesungguhnya tentangkebencian, kemarahan, sifat agresif, dan sebagainya.”

    T: “Dari mana marah itu muncul pertama kalinya? Marahyang telah meninggalkan jejak secara berantai dari jejak satuke jejak lainnya.”L: “Marah datang dari kemelekatan untuk merasakankenikmatan. Periksalah. Ini adalah psikologi yang menarik,tetapi itu mungkin sulit untuk dimengerti. Ketika seseorangmenyentuh suatu barang kesukaanmu, barang yang menjadiobjek kemelekatan besarmu, kamu akan bertindak tidakwaras. Kemelekatan adalah sumber dari marah.”

    Dr. Gold: “Demikianlah Lama, terima kasih banyak ataskedatangan dan kunjungan Anda. Diskusi yang sangatmenarik.”L: “Terima kasih banyak, saya sangat senang bertemu Andasemua.”

    Rumah Sakit Prince HenryMelbourne, Australia25 Maret 1975

  • Ven. Lama Thubten Yeshe di Vajrapani Institute - 1983

    Segala SesuatuBerasal dari Batin

  • 53

    3Segala Sesuatu Berasal

    dari Batin

    Ajaran Buddha dapat dipahami melalui berbagai jenjang.Penganut ajaran Buddha menerapkannya setahap demisetahap. Seperti proses sekolah dan kuliah secara perlahan-lahan, lulus dari satu jenjang ke jenjang berikutnya, begitupula para praktisi Buddhis melalui setiap tahap jalan menujupencerahan. Bagaimanapun juga, dalam ajaran Buddha kitamembicarakan berbagai level batin yang berbeda-beda, lebihtinggi atau lebih rendahnya suatu level mengacu kepadakemajuan spiritual.

    Menilik dari sudut istilah, sahabat di dunia Baratcenderung untuk menganggap ajaran Buddha sebagai suatuagama. Ini pandangan keliru. Ajaran Buddha sepenuhnyaterbuka; kita bisa mendiskusikan apa pun. Ajaran Buddhamempunyai ajaran inti dan filsafat, namun juga tersediaruang untuk uji coba ilmiah baik dari sisi internal maupuneksternal. Jangan menganggap ajaran Buddha sebagai suatusistem kepercayaan yang berpandangan sempit dan kolot.Itu salah besar. Inti ajaran Buddha bukanlah suatu spekulasimental dan imajinasi yang dibuat secara turun-temurun,

    53

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra54

    tetapi suatu penjelasan psikologis yang akurat mengenaisifat batin sesungguhnya.

    Ketika kamu melihat ke dunia luar, kamu mempunyaisuatu kesan yang dalam atas keberadaannya. Kamumungkin tidak menyadari bahwa kesan yang dalam ituhanyalah interpretasi batinmu sendiri atas apa yang kamulihat. Kamu merasa bahwa kenyataan yang kuat dan kokohbenar-benar ada di luar sana dan mungkin ketika kamumelihat ke dalam diri, kamu merasa kosong. Hal ini adalahsuatu pandangan keliru; kesan yang muncul bahwa dunia diluar kamu itu benar-benar eksis, sebenarnya dihasilkan olehbatinmu sendiri. Segala sesuatu yang kamu alami—perasaan, sensasi, bentuk, dan warna—berasal dari batinmusendiri.

    Apakah suatu hari nanti ketika kamu bangun denganbatin yang kalut dan dunia di sekelilingmu kelihatan gelapdan berkabut, atau bangun dengan batin yang jernih danduniamu kelihatan indah dan terang, kamu perlu memahamibahwa kesan-kesan yang berbeda itu berasal dari batinmusendiri dan bukan berasal dari perubahan lingkungan luar.Daripada kamu salah menginterpretasi mengenai apa punyang kamu alami karena pandangan yang keliru, sadarilahbahwa hal itu bukan kenyataan dunia luar, tetapi hanyalahbatin.

    Ambil contoh, ketika setiap orang dalam aula ini melihatke sebuah objek—saya, Lama Yeshe—masing-masing akanmempunyai suatu kesan yang berbeda, walaupun padadasarnya Anda semua melihat pada satu objek yang sama.Kesan yang berbeda-beda bukan berasal dari saya, tetapiberasal dari batinmu sendiri. Mungkin Anda akan berpikir,

  • 55

    “Oh, bagaimana dia bisa mengatakan demikian? Kita semuamelihat wajah yang sama, badan yang sama, pakaian yangsama,” tetapi hal itu hanyalah interpretasi di tataranpermukaan saja. Selidikilah lebih dalam. Kamu akan melihatbahwa cara kamu mempersepsikan dan merasakan sesuatubersifat pribadi dan dalam tingkat itu persepsi Anda semuaberbeda. Persepsi yang berbeda ini bukan berasal dari saya,tetapi berasal dari batinmu sendiri. Poin ini yang ingin sayautarakan.

    Kemudian akan muncul suatu pemikiran, “Oh, beliauhanyalah seorang lama; segala sesuatu yang diketahuinyahanyalah tentang batin. Beliau tidak mengetahui tentangkemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat seperti satelitdan kemajuan teknologi lainnya. Tidak ada satu cara pununtuk mengatakan bahwa semua hal tersebut berasal daribatin.” Tetapi periksalah. Ketika saya mengatakan ‘satelit’,kamu akan mempunyai suatu gambaran dalam batinmengenai benda yang disebut sebagai satelit. Ketika satelitpertama diciptakan, penciptanya mengatakan, “Saya telahmenciptakan suatu benda yang mengelilingi bumi; benda inidisebut ‘satelit’.” Kemudian ketika semua orang melihatnya,mereka berpikir, “Ah, itu sebuah satelit.” Tetapi ‘satelit’hanya sebuah nama, benar demikian?

    Sebelum pencipta satelit tersebut membuatnya, diatelah berspekulasi dan memvisualisasikan benda tersebutdalam batinnya. Dengan dasar gambaran ini, dia berusahauntuk mewujudkannya menjadi nyata. Kemudian diamengatakan kepada semua orang, “Ini adalah sebuahsatelit,” Kemudian setiap orang akan berpikir, “Wow, sebuahsatelit; betapa indahnya, betapa bagusnya.” Hal ini

    Segala Sesuatu Berasal dari Batin

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra56

    menunjukkan betapa konyolnya kita semua. Orang-orangmemberi nama pada suatu benda dan kita melekat padanama tersebut, memercayai bahwa itu adalah suatu hal yangnyata. Hal itu adalah benda yang sama, tidak peduli apa punwarna dan bentuk yang kita percayai. Selidikilah kejadiandemikian.

    Jika kamu dapat memahami apa yang saya jelaskan disini, kamu akan memahami bahwa satelit atau benda apapun berasal dari batin, dan tanpa batin, tidak ada suatu bendamaterial pun yang benar-benar eksis di dunia luar sana. Apayang eksis tanpa batin? Lihatlah pada semua benda yangkamu temukan di pasar swalayan; begitu banyak nama,begitu banyak makanan, begitu banyak benda yang berbeda.Pertama, ada orang yang menciptakannya—nama ini, namaitu, ini, ini, dan ini—kemudian, semua hal tersebut munculdi hadapanmu. Jika semua benda pajangan di pasar swalayanyang jumlahnya ribuan, roket, pesawat jet, dan satelitmerupakan manifestasi dari batin kita, lalu apa yang tidakberasal dari batin?

    Jika kamu menyelidiki bagaimana batinmumengekspresikan dirinya, pandangan dan perasaanmu yangbervariasi, serta imajinasimu, maka kamu akan menyadaribahwa semua emosimu, cara hidupmu, cara kamuberhubungan dengan yang lain, semuanya berasal daribatinmu sendiri. Jika kamu tidak memahami bagaimana carakerja batinmu, kamu akan terus mengalami pengalaman-pengalaman negatif seperti kemarahan dan depresi.Mengapa saya mengatakan batin yang depresi sebagai halyang negatif? Karena batin yang depresi tidak memahamibagaimana cara kerja dirinya sendiri. Suatu batin yang tidak

  • 57

    mempunyai pemahaman disebut bersifat negatif. Batin yangnegatif akan membawa kekecewaan karena semua reaksinyatelah terpolusi. Batin yang mempunyai pemahaman akanberfungsi dengan baik. Batin yang jernih adalah batin yangpositif.

    Masalah emosional apa pun yang kamu alami, muncultergantung pada cara batinmu berfungsi; masalah utamamuberakar pada caramu yang salah dalam mengenali dirimusendiri. Apakah kamu selalu merendahkan harkatmusendiri, memandang dirimu sendiri sebagai manusia yangberkualitas rendah, namun sesungguhnya kamumenginginkan suatu kehidupan yang berkualitas baik,menjadi sempurna? Kamu tentu saja tidak mau menjadimanusia yang berkualitas rendah, bukan? Untukmemperbaiki pandanganmu dan menjadi manusia yang lebihbaik, kamu tidak perlu mengubah dirimu atau melompatkeluar dari adat budaya yang kamu anut saat ini ke budayayang lain. Semua yang perlu kamu lakukan adalahmemahami sifat sejatimu, dirimu apa adanya. Hanya itu.Sangat sederhana.

    Apa yang saya bicarakan di sini bukan mengenaikebudayaan Tibet ataupun cara hidup orang Timur. Sayasedang membicarakan jalan hidupmu. Sebenarnya, tidaklahpenting jalan hidup siapa yang sedang saya bicarakan; kitasemua pada dasarnya adalah sama. Kita berbeda dalam halapa? Kita semua mempunyai batin; kita semua mencerapbenda melalui indra kita; kita semua sama-samamenginginkan kenikmatan duniawi; dan kita semua jugamelekat pada keduniawian; tidak mengetahui kenyataan;baik dunia internal maupun eksternal. Meskipun kamu

    Segala Sesuatu Berasal dari Batin

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra58

    berambut panjang atau pendek, berkulit hitam, putih ataumerah, ataupun pakaian apa yang kamu kenakan, tidak adaperbedaannya. Kita setara. Mengapa? Karena batin manusiaitu seperti sebuah samudra dan antara kita dan orang lainadalah setara dalam hal berevolusi di bumi ini.

    Pengamatan yang dangkal dari dunia ini mungkin akanmenggiring kamu untuk memercayai bahwa masalah setiapmanusia adalah berbeda, tetapi jika kamu menelusuri lebihdalam, kamu akan melihat bahwa pada dasarnya semuamasalah sama. Apa yang membuat masalah manusia terlihatberbeda adalah interpretasi mereka yang berbeda terhadapmasalahnya itu.

    Cara meneliti kenyataan ini belum tentu bisa disebutsebagai sebuah latihan spiritual. Kamu tidak perlumemercayai atau menolak bahwa kamu mempunyai batin—yang perlu kamu kerjakan hanyalah meneliti bagaimanabatin itu bekerja dan bagaimana kamu bertindak, serta tidakterlalu terobsesi terhadap dunia di sekelilingmu.

    Buddha tidak pernah terlalu menitikberatkan kepadakeyakinan. Tetapi, Beliau menganjurkan kita untukmenyelidiki dan mencoba memahami kenyataan keberadaankita. Beliau tidak pernah menekankan bahwa kita harusmengetahui apakah Beliau itu, apa itu Buddha. Apa yangBeliau kehendaki adalah bagaimana kita memahami sifatsesungguhnya diri kita sendiri. Sederhana bukan? Kamutidak harus memercayai apa pun. Hanya dengan berupayatepat, kamu memahami segala sesuatu melaluipengalamanmu sendiri dan mengembangkan semua realisasisecara bertahap.

  • 59

    Namun, mungkin kamu mempunyai pertanyaan:bagaimana dengan gunung-gunung, pohon-pohon, dansamudra? Bagaimana semua itu bisa berasal dari batin? Sayaakan balik bertanya pada kamu semua: Apa sifat dasar darigunung? Apa sifat dasar dari samudra? Apakah semua itubenar-benar nyata seperti yang kamu lihat? Ketika kamumelihat gunung dan samudra, semua muncul dalampandangan dangkalmu sebagai gunung dan samudra. Tetapisebenarnya sifat dasarnya berbeda. Jika seratus orangmelihat gunung pada waktu yang sama, mereka akan melihataspek yang berbeda, warna yang berbeda, bentuk yangberbeda. Lalu, siapa yang memiliki pandangan yang benarterhadap gunung tersebut? Jika kamu dapat menjawabpertanyaan tersebut, kamu akan dapat menjawabpertanyaanmu sendiri.

    Sebagai kesimpulannya, saya akan mengatakan bahwapandangan sehari-harimu yang dangkal mengenai dunia initidak mencerminkan sifatnya yang sebenarnya. Cara kamumenginterpretasikan kota Melbourne dan imajinasimutentang bagaimana Melbourne bisa ada, tidak mempunyaihubungan dengan kenyataan Melbourne itu sendiri—walaupun kamu dilahirkan di Melbourne dan telahmenghabiskan seluruh hidupmu di Melbourne. Selidikilah!

    Dalam menyatakan semua hal ini, saya tidak membuatsuatu pernyataan definitif17, tetapi memberikanmu suatusaran bagaimana melihat kenyataan benda-benda tersebutdengan cara baru. Saya bukan memaksakan kamu untukmemercayai pandanganku. Semua yang saya lakukan hanya

    Segala Sesuatu Berasal dari Batin

    17. Definitif: sudah pasti.

  • Jadikan Batinmu Seluas Samudra60

    merekomendasikan agar kamu mengesampingkan carapandang batinmu yang kaku selama ini, yang hanya melihatbagian kulitnya saja, kemudian melihat kembali dengan carapandang yang berbeda, dengan batin yang segar.

    Sebagian besar keputusan yang dibuat oleh batinmusejak lahir—”Ini benar; ini salah; ini tidak nyata”—adalahsuatu pandangan keliru. Keadaan batin yang dikuasai olehpandangan keliru adalah batin yang ragu-ragu, tidak pernahyakin akan sesuatu. Suatu perubahan kondisi luar yang kecilmembuat batin ketakutan; bahkan hal-hal kecil saja sudahbisa menyebabkan batin menjadi tidak waras. Jika kamudapat melihat secara menyeluruh gambaran tersebut, kamuakan melihat betapa bodohnya hal tersebut. Tetapi kita tidakmelihat secara menyeluruh; seakan-akan hal tersebut terlaluluas bagi kita.

    Batin yang bijaksana—kebijaksanaan pengetahuan ataukesadaran universal—tidak akan pernah dapat dipengaruhioleh hal-hal kecil. Karena ia mampu melihat secaramenyeluruh, batin tersebut tidak akan menaruh perhatianpada hal yang tidak penting. Beberapa energi yang berasaldari sini yang berlawanan dengan energi yang berasal darisana tidak ak