8
Elly Liestiany dkk Ken canpuan P seudomonas Ke lam ptir Fluoresc en KEMAMPUAN Pseudomonos KELOMPOK FLUORESCEN DARI KABUPATEN TABALONG MENEKAN PERTUMBUHAN RalstoniA SnKINACCfiTUN' SECARA IN WITO (';he abitity oJ'Pseudomonas Jhnrescens Group of TabalongRegency In inhibiting thegrowth of Ralstoniasolanacearum in vitro) Elly Liestianyl, Edwin Noor Fikrir dan Endang Susilowati D. H2 1 Staf pengajar JurusanHama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas PertanianUnlam 2 Alumnus JurusanHama dan PerryakitTumbuhan Fakultas PertanianUnlam Thib research wasaimed to get pruuao*o#r:]omT Fhorescens group which hasantagonistic characteristicspecipically derived from Tabalong Regency, in inhibiting the growth of Ralstonia solanacearurrin vitro. R. solanacearum w&s isolatedfrom wilt - q.'rnptomed banana tree taken from the farmers garden in Murung Pudak Subdistrict, wheareasPseudamonasof Fluorescens group was isolated from Tanta Subdistrict, Murung Pudak and Tanjung Subdistrict, Tabalong Regency. The bacteria isolates obtained were then determined by using phenotiphic characteristic test. The observation was done within 24 hours after inoculation by measuring the inhibition zone formed using pecaliper. The in viffo antagonistic test result showed that three isolates of Pseudomonasaf Fl ror"r.rn, group, i.e ; isolate Pfl MP from Murung Pudak Subdistict, isolate Pf2 TT from Tanta Subdistrict and isolare PA TJG from Tanjung Subdistrict could inhibit the growth of R. solanacearum. Key Words : Bacterial wtlt, Pseudomonas fluorescens, Ralstonia solanacearum. ABSTRAK penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat Pseudomonaskelompok Fluorescens yang bersifat antagonisme spesifik lokasi dari Kabupaten Tabalong untuk menekan pertumbuhan Ralstonia solanacearum secara in vitro. R. solanacearum dlisolasi dari tanaman pisang bergejala layu yang diambil di kebun petani di Kecamatan Murung Pudak sedangkan Pseudomonas kelompok Fluorescens diisolasi dari Kecamatan Tanta, Murung Pudak dan Tanjung dari KabupatenTabalong. Isolat-isolat bakteri yang diperoleh dideterminasi dengan melakukan pengujian sifat-sifat fenotip Pengamatan dilakukan 24 jansetelah inokulasi dengan mengukur diameter zona penghambatan yang terbenhrk menggunakan jangka sorong. Hasil uji antagonismein vitro menunjukkan bahwa ketiga isolat pseidomonas kelompok fluorescens yaitu isolat Pf1 MP dari Kecamatan Murung Pudak,isolat Pf2 TT dari Kecamatan Tanta dan isolat PfJ TJG dari Kecamatan Tanjung mampu menekan pertumbuhan R. solanacearum. Kata Kunci : Lavu bakteri,Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

  • Upload
    hatram

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Elly Liestiany dkk Ken canpuan P s eudomonas Ke lam ptir Fluoresc en

KEMAMPUAN Pseudomonos KELOMPOK FLUORESCEN DARI KABUPATEN

TABALONG MENEKAN PERTUMBUHAN RalstoniA SnKINACCfiTUN' SECARA IN WITO

(';he abitity oJ'Pseudomonas Jhnrescens Group of Tabalong Regency In inhibiting the growth of

Ralstonia solanacearum in vitro)

Elly Liestianyl, Edwin Noor Fikrir dan Endang Susilowati D. H2

1 Staf pengajar Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unlam2 Alumnus Jurusan Hama dan Perryakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unlam

Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT Fhorescens group which has antagonistic

characteristic specipically derived from Tabalong Regency, in inhibiting the growth of Ralstonia

solanacearurr in vitro. R. solanacearum w&s isolated from wilt - q.'rnptomed banana tree taken from

the farmers garden in Murung Pudak Subdistrict, wheareas Pseudamonas of Fluorescens group was

isolated from Tanta Subdistrict, Murung Pudak and Tanjung Subdistrict, Tabalong Regency. The

bacteria isolates obtained were then determined by using phenotiphic characteristic test. The

observation was done within 24 hours after inoculation by measuring the inhibition zone formed using

pecaliper. The in viffo antagonistic test result showed that three isolates of Pseudomonas af

Fl ror"r.rn, group, i.e ; isolate Pfl MP from Murung Pudak Subdistict, isolate Pf2 TT from Tanta

Subdistrict and isolare PA TJG from Tanjung Subdistrict could inhibit the growth of R.

solanacearum.

Key Words : Bacterial wtlt, Pseudomonas fluorescens, Ralstonia solanacearum.

ABSTRAKpenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat Pseudomonas kelompok Fluorescens yang bersifat

antagonisme spesifik lokasi dari Kabupaten Tabalong untuk menekan pertumbuhan Ralstonia

solanacearum secara in vitro. R. solanacearum dlisolasi dari tanaman pisang bergejala layu yang

diambil di kebun petani di Kecamatan Murung Pudak sedangkan Pseudomonas kelompok Fluorescens

diisolasi dari Kecamatan Tanta, Murung Pudak dan Tanjung dari Kabupaten Tabalong. Isolat-isolat

bakteri yang diperoleh dideterminasi dengan melakukan pengujian sifat-sifat fenotip Pengamatan

dilakukan 24 jansetelah inokulasi dengan mengukur diameter zona penghambatan yang terbenhrk

menggunakan jangka sorong. Hasil uji antagonisme in vitro menunjukkan bahwa ketiga isolat

pseidomonas kelompok fluorescens yaitu isolat Pf1 MP dari Kecamatan Murung Pudak, isolat Pf2 TT

dari Kecamatan Tanta dan isolat PfJ TJG dari Kecamatan Tanjung mampu menekan pertumbuhan R.

solanacearum.

Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm.

I

Page 2: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Jurnal,4GRIPF-47', Ilol. 13 No. I , Maret2Al2: g_

PENDAI{ULUAN

Produksi pisang banyak dipasarkan dipasar lokal dan luar kabupaten. Menurutlaporan Dinas Pertanian Tanaman pangan,Petemakan dan Perikanan Kabupaten Tabalong2007 di Kabupaten Tabalong produksi pisangmencapai I.24T ton/ha. Untuk kecamatan Tantaproduksi mencapai 166 ton/ha, sedang untukkecamatan Tanjung mencapai 170 ton/ha(Laporan Dinas Pertanian Tanaman pangan,20a7).

Salah satu kendala yang dirasakan petanisaat ini adalah penyakit layu bakleri, yangberpenganrh pada produksi pisang. Walaupunintensitas serangan yang masih rendah tetapiuntuk mencegah serangan menjadi lebih luassehingga perlu unhrk diteliti lebih lanjut. Hasilsurvei menunjuk&an bahwa tanaman pisangyang terserang layu bakteri terdapat di DesaPemarangan Kiwa 15 rumpuq Desa Jangkung2l rumpun, Desa Sei Pimping l7 rumpunKecamatan Tanjung dan Desa Belimbing Raya19 rumpun Kecamatan Murung pudak danDesa Harus 3l rumpun Kecamatan MuaraHarus, Desa Pemarangan Kanan 15 rumpunKecamatan Tanta Kabupaten Tabalong.

Upaya pengendalian Ralstonia.solanacearum yang mulai dikembangkanadalah pengendalian secara hayati denganmenggunakan mikroorganisme antagonis.Salah satu mikroorganisme rizosfer yangdiketahui bersifat antagonis terhadap n.solanacearum adalah bakteri pseudomomas

fiuorescens. Pseudomonas yang termasukdalam kelompok Fluoresen merupakan bakteripengkoloni akar yang efektif. Hal itudisebabkan karena kemampuannya membentukberbagai senyawa penghambat pertumbuhanseperti HCN, monoacetylphloroglucinol,siderofor, 2-4 dtaeetylphoroglucinol, pioluterindan asam salisiat (Defago et al.,1990).

ISSN:14i l -6782

dan Djatnika (1997) relahHanudinmelalcukan uji antagonisme p. fluorescensterhadap R. solanacearum. Hasil penelitiannyamenunjukan bahwa P. fluorescens berpengaruhsangat nyata terhadap pertumbuhan danperkembangan R. solanacearum pada mediaKing's B. sepuluh isolat P. fluorescens yanguji menunjukan tingkat penghambat yarlgbervariasi dari 47 % sampai 93 %.Pseudomonss kelompok Fluoresenmempunyai kemampuan menghasilkanpigmen berw.arna kuning sampai hijau ataubiru pada medium King's B.

Dewi (2005) telah melakukan qiantagonisme P. /htorescens terhadap ft.solanacearum. Hasil penelitiannyamenunjukan bahwa P. fluorescens berpengaruhsangat nyata terhadap pertumbuhan danperkembangan R. solanacesrumasal pisang dari Kabupaten HSU pada rnediaKing's B.

Penelitian berfujuan untuk mendapatkanisolat Pseudomonas kelompok Fluorescensyang bersifat antagonisme spesifik lokasi dariKabupaten Tabalong unhrk menekanpertumbuhan Ralstonia solanacearum secara invitro.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan mulai bulanJanuari 2009 sampai bulan Maret Z00gbertempat di Laboratorium Fitopatologi JurusanHama dan Penyakit Tumbuhan FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat.Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitianini meliputi tanah dan akar pisang, media yaituKing's B, TTC (Triphenyl TetrazoliumChlorida), agar Amilum, agar Nutrien Gelatin,OF (Oksidasi Fermentasi) test, agw ak 3 ya,Levan, Alkohol 70yo, YPA (yeast peptonAgar), KOH 3yo, HzOz 5Yo, benlate, manitol,sorbitol, laktosa, maltosa, glukosa, khloroform,

Page 3: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Elly Liestiany dkk

air steril, buffer fosfat, buffer fosfat pepton,dan larutan pati. Dan alat-alat yang digwrakanmeliputi skapel, cawan petri, tabung reaksi,labu Erlenmeyer, gelas obyek, gelas penutup,lampu bunsen i spiritus, pipet mikro, ose,Pinset, gelas uliur, mikroskop cahaya, shakerdan gelas Drigalsky.

Penelitian ini adalah percobaaneksperimen. Rancangan lingkungan yangdigunakan adalah Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan perlakuan isolat dari tanamanpisang dan tiga kali ulangan. Perlalaran yangdiuji adalah isolat Pser.rdomonas kelompokFluorescens. Analisis data dilakukan denganmenggunalian uji kehomogenan ragam Barlett.Selanjutnya dilakukan analisis ragam dandilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan(DMRr).

Isolasi Ral ston in s olan ace arumPada penelitian ini bakteri R.

solanaceantm diisolasi dari tanaman pisangbergejala layu diambil dari kebun petani diDesa Pemarangan Kiwa Kecamatan Tanjungsedangkan bakteri antagonisnya diisolasi dariRizosfer tanaman yang sehat dari empat lokasidi Kecamatan Tanta dan Kecamatan MurungPudak Kabupaten Tabalong. Isolasi dilakukanpada medium Yeast Peptone Agar (YPA).

Isolasi Pseudomonas flaorescens

Akar pisang beserta tanah rizoferdikering anginkan selama dua hari.Kemudian sebanyak 10 g tanah dan akartanaman pisang dimasukan ke dalam LabuErlenmeyer berisi 90 ml larutan bufferfosfat. Labu kemudian digoyang selama 30menit dengan orbihl shaker. Selanjutnyadilakukan serial pengenceran dengan bufferfosfat sampai l0{ Pada pengeceran 10-8diambil sebanyak 0,1 ml dan disebarkanpada medium King's B dalam cawan

K em am pu an P s eudomon as K elomp ok FIuo res c e n...,

petri. Inkubasi dilakukan selama 48 jampada suhu kamar. Selanjutnya bila biakanbakteri telah berumur 48 jam, biakandisuspensikan dalam 5 ml larutan bufferfosfat dalam tabung reaksi untukdisimpan dan untuk diuji selanjutnya.

Determinasi Bakteri. Isolat-isolatbakteri yang diperoleh dideterminasidengan melakukan. Pengujian sifat-sifatfenotip. Sifat-sifat fenotip tersebutmengacu pada deskripsi bakteri yang dibuatoleh Hayward (1994).

Pengujian Gram. KOH 3% diteteskanpada gelas obyek. Selanjuhrya I kolonidiambil dari biakan mumi bakteri yangberumur 48 jam dan diletakhan padagelas obyek yang telah diberi KOH danbakteri menjadi lentur seperti benangdengan panjang * 0,5-2cm atau lebihberarti reaksi positif sebagai bakteri gramnegatif .

Uji Katalase atau Reduksi HidrogenPeroksida. Biakan bakteri digoreskan padagelas obyek, kemudian ditetesi HOz 5 %.Terjadinya gelembung udara waktu I - 2 detikmenunjukkan bahwa bakteri mereduksi HzOz.

Keperluan Oksigen (OF = OksidasiFermentasi). Dalam pengujian oksidasiFermentasi, suspensi bakteri diinokulasi padamedia untuk OF test dalam tabung rekasi. Salahsatu tabung yang telah diinokulasi, permukaanmedianya ditutup agar atr setinggi I cm.Pengamatan dilakukan 3 - 4 hari setelahdilakukan inokulasi. Bakteri yang bersifatoksidatif hanya tumbuh pada media yangtidak ditutup agar &t, yang ditunjukkandengan perubahan warna koloni media darihijau menjadi kuning .

HidrolisisPati. Bakteri ditumbuhkanpada media pati dan diinkubasikan pada suhukamar selama 48 jam, kemudian ditetesidengan larutan Kalium Iodida (KI). Bakteri

li

10

Page 4: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Jtu"nalAGNPE4T, Vol. 13 No. I , Maret 2012 : 8-

yang menghidrolisis pati akan membentukzane ter ang berwarna jernih di sekeliling kolonibakteri.

Pencairan Gelatin. Bakteri ditumbuhkanpada media gelatin dalam tabung reaksi selama48 jarn, selanjutnya disimpan pada suhu l1' Cselama beberapa jam bakteri yangmenghidrolisis gelatin ditunjukkan olehkeadaan media cair.

Pembenfukan Asam (PenentuanBiovar). Dalam pengujian pembentukanasam dari karbohidrat, media basa (mediaAyer's) disterilisasi secara bersama-samadengan sumber karbon yaitu manitol,sorbitol, laktosa, glukosa, dan maltosa dengankadar l% pada suhu l2I" C, tekanan Iatmosfr dengan waktu l0 menit .

Bakteri digoreskan ke media dalamcawan petri. Asam yafig dibentukditunjukan dengan perubahan warna mediadari hijau menjadi kuning. Pengamatanterhadap pertumbuhan dan penrbahan wamamedia dilakukan tiap 2 hari sampai 28hari setelah inokulasi.

Pembentukan Levan. Media NA(Nutrien Agar) dibuat terlebih dahulu,selanjutrya ditambah 5 % sukrosa dandisterilkan menggunakan oktoklaf selama20 menit. Biakan mumi diinokulasi kanatau digoreskan dalam media dan diinkubasikan pada suhu 27 oC selama 2 - 5hari. Koloni berbentuk kubah, mucoidmenunjukkan reaksi positif

Hasil pengujian sifat-sifat fenotipikdibanding sifat - sifat Ralsonia solanacearumdan Pseudomonas fluorescens yang telahdidiskripsikan oleh Hayward (1976), Prior &Steven (1980) Stolp & Galeri (1981) He et al(1983) Schaad (1988 ) Hayward (1994 ).

ISSN:14l j - 6782

Uji Antagonis in vitro

Bakteri P seudomonas fluore scens ditumbuhkanpada media King's B dalam cawan Petri bisadilakukan cara inkubasi titik, kemudiandiinkubasikan selama 48 jam pada suhukamar. Setelah masa inkubasi, cawan peftidibalik dan pada tutupnya dituangkandengan 0.5 ml khlorofonn dan dibiarkanselama 2 jam hingga semua khlorofbrmmenguap, kemudian cawan peffi dibalikseperti keadaan semula. Sebanyak 0,2 mlsuspensi Ralstonia solanacearum yangberumur 24 jam dituang ke dalam 4 mlagar air 0,6 Yoyang telah diencerkanpadasuhu 50o C. Campuran suspensi bakteri denganagar air dituangkan ke dalam media King's Bagar berisi bakteri yang druJi. Selanjuuryadiinkubasikan selama 24 jam pada suhukamar. Pengamatan dilakukan denganmengukur diameter zona penghambataan yangterbentuk.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Ralsto nin solnnacearumHasil isolasi bakt€ri dari tanaman pisang

bergejala layu mendapatkan satu isolat R.solanacearurn. Koloni R. solanacearumbenvarna putih, fluidal dan berbentuk tidakteratur bila ditumbuhkan pada medium YPA.Pada medium TTC koloni berwarna putihdengan pusat merah muda. Maka isolat yangdidapat kan mempunyai tingkat virulensi yangtinggi. Wama putih bagian pinggir koloniadalah EPS (Ekstraseluler Polisakarida) yangberfungsi sebagai pertahanan diri bakteri darifaktor lingkungan yang tidak mendukung, jugasebagai cadangan makanan bagi bakteri.Sehingga keberadaan EPS yang tampak padamedium TTC bisa membedakan tingkatvirulensi bakteri (Goto 1992). Pengujian sifatfenotipik bakteri yaitu dengan menumbuhkan

E

1l

Page 5: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Elly Liestiany dhk

bakteri pada beberapa macam medium. Hasilpengujian dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil pengujian sifat fenotipik bakteriIt. solanaceantm

No Jenis Pengujian

I P9lgujiangram

2 Uii katalase

3 Keperluan oksigen (OF)

4 Hidrolisis pati

5 Pencairan eelatin

6 Pembenfukan levan

7 Pdmbenfukan pigmen fluorescen

Keterangan : * : reaksipositif- : reaksi negatif

O : oksidasi

Pada tabel 1, koloni bakteri yang berumur48 jam pada medium King's B bila dilihatdengan sinar ultra violet, tidak membentukpigmen Fluoresen. Ciri-ciri yang diuraikansesuai dengan Schaad (1988). Pigmen Fluoresenadalah salah satu variabel untuk membedakanbakteri R. solanacearum dengan baktcri P./luorescens yang dapat membentuk pigmenFluoresen pada medium King's B.

Uji gram bakteri bersifat gram negatifkarena bakteri memperlihatkan bakteri bersifatnegatif. Hal ini ditunjukan dengan ditetesi KOH3% setelah itu terjadi reaksi perubahanmengental dan pada koloni bakteri sepertibenang-benang dengan panjang + 0,5 - 2 cmmenurut Fahy & Hayward (1983), bakteri R.s o I an a c e a ru m berstfat gram negatif.

Pada medium yang mengandung pati,isolat bakteri yang diuji tidak daparmenghidrolisis pati, hal ini dihnjukkan dengantidak terjadinya perubahan warna jenis padadaerah disekitar pertunbuhan baktori ketikaditetesi kalium iodida (KI).

Hasil penelitian menunjukkan bahwapada medium agar nutrien gelatin, Isolat

K ern an puan P s eudom onas Ke lomp ok Fluo ye s c en... .

bakteri yang diuji tidak dapat mencairkanmedium. Dengan demikian bakteri tidak dapatmencairkan gelatin .

Pengujian oksidasi-fermentasi yangdilakukan ternyata isolat Il.solanaceanlar bersifat oksidasi ditanda denganadanya bah:teri yang hanya nrmbuh padamedium yang tidak ditutup agar air dan jugaditunjukkan dengan perubahan wama kolonimedium dari hijau menjadi larning.

Pengujian katalase bakteri bereaksidengan mengeluarkan gelembung-gelembungmikro dalam beberapa detik setelah ditetesidengan HzOz 5 % bakteri bersifat positif. Ciri-ciri yang diuraikan sesuai dengan Fahy &Persley (1988), bahwa akumulasi hidrogenperoksida oleh kultur bakterj ditentukan olehdua hal yaitu (1) katalase bakreri (2) tingkatsensitivitas organisme terhadap hidrogenperoksida.

Berdasarkan pengamatan terhadapmorfologi koloni, morfologi sel dan melihatsifat-sifat fenotipik bakteri tersebut diatas,kemudian dibandingkan dengan ciri-ciri bakteriR. Solanacearum yang diuraikan Halrruard(1976) dan He (1983), maka disimpulkan bahwaisolat bakteri yang diisolasi dari akar pisangbergejala layu adalah bakteri R. solanacearum.

Identifikasi Pseudomonas fluorescens

Sampel yang diambil di lapang dari 3Kecamatan di Kabupaten Tabalong sebanyaksembilan sampel dan didapat tiga isolatPseudomonas fluorescens, yaitu : Pfl MP, pf2TT, PR TJG. Bakteri menghasilkan pigmenfluorescens berpendar kuning kehijauan, koloniberbentuk bulat dan bertepi rata setelah inkubasi24 jam pada suhu kamar. Apabila kolonidiamati di bawah sinar ultra violet gelombangpanjang (365 nm), maka bakteri akanmenghasilkan pigmen berpendar kehijauan.Pengujian sifat fenotipik bakteri yaitu dengan

o

t

Page 6: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

JurnalAGklPEAT, VoI. 13 No. I , Maret 20i2 : 8-

mcnumbuhkan bakteri pada beberapa medium.Hasil pengujian dapat dilihat padatabel2.

Reaksi gram yang penting dilakukandalam mengklarifikasi bakteri pada kelompoktaksonomi yang sesuai. Dengan uji gram inidapat diketahui sifat stuktur selubung sel bakteri(Goto, 1992).

Pengujian grarnyang telah dilakukan daritiga isolat bakteri menunjukkan bahwa semuabakteri menunjukkan bahwa semua bakteribersifat gram negatif. Hal ini terlihat ketikakoloni bakteri diambil dan diletakkan diatasslide glass, lalu ditetesi dengan KOH 3%setelah itu tedadi reaksi perubahan mengentaldan lentur pada koloni bakteri dengan jarumose, kemudian ditarik-tarik ke atas menjadiseperti benang-benang dengan panajang + 0,5 -2 cm dalam waktu + 2 detik. Terbentuknyabenang-benang pada gram negatif kemungkinanberhubungan dengan perusakan dinding sel danpembebasan DNA. Komponen-komponen inisangat peka terhadap zat tertentu seperti larutanalkali (KOH 3%) Lelliott & Stead (1987).

Pengujian katalase dilakukan untukmengetahui apakah bakteri bisa menghasilkanenzim katalase. Sebagian besar bakterimenghasilkan hidrogren peroksida jika terdapatoksigen bebas. Katalase adalah hemienzim yang

ISSN:i4t ! -6752

dapat mendekomposisi hidrogen peroksidamenjadi air dan gas oksigen (Salle 196l).Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketigaisolat bakteri katalase positif. Ditandai denganadanya gelembung terbentuk dalam beberapadetik setelah ditetesi dengan H2OzSoA (hidrogenperoksida) bakteri bersifat positif. Ciri-ciri yangdiuraikan sesuai dengan Fahy & persley (198g)"bahwa akumulasi hidrogen peroksida olehkultur bakteri ditentukan oleh dua hal yaitu (l)katalase bakteri @ tingkat sensitivitasorgannisme terhadap hidrogen peroksida.

Uji hidrolisis pati berfujuan untukmengetahui aktivitas enzim amilase yangdihasilkan bakteri untuk mendegradasi amihun.Pada medium yang mengandung pati, ketigaisolat bakteri yang diuji tidak dapatmenghidrolisis pati, tidak terbentuk zona beningdisekitar pertumbuhan bakteri ketika ditetesikalium iodida (KI). Hal tersebut menunjukanbahwa ketiga bakteri tidak menghasilan enzimamilase yang dapat mendegradasi pati yangditunjukan medium tetap bervvarna biru setelahditetesi kalium iodida setelah diinkubasi selama48 jam, reaksi bakteri bersifat negatif. Sesuaidengan ciri dari Pseudomonas fluorescens yangdiuraikan (Fahy & Persley, 1983).

Tabel 2. Sifat-sifat fenotipik isolat bakteri P s eudomonas fluore sc en s

Sifat-sifat Bakl€ri Isolat yang di Uii Palleroni 1984 Schaad 1988PflMP Pf2TT PATJG Pp Pf Pp Pf

Penzuiian erarnUii Katalase + + 1- t +Hidrolisis oatiPencairan Gelatin + + + + +Pembentukan asam + T +Pembentukan Leven + + + + T

Pigmen tlourescens + -t f + + + +King'sB modifr + + + + + + +

13

Page 7: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Elly Liestiany dklt

Uji Gelatin ini salah satu bagian dalamidentifikasi dan klarifikasi bakteri. Sejumlahbakteri pseudomonas, xanthomonas, danErwinia dapat menghidrolisis gelatin (Sands,1990). Hasil penelitian menunjukan bahwa padamedium gelatin, isolat bakteri mampumenghidrolisis gelatin dengan ditunjull<anmedia tetap cair setelah disimpan dalam lemarifreezer bersuhu ll"C selama 48 jam, reaksibakteri positif Bakteri proteolitik mampumerombak gelatin yaitu dengan menghilangkansifat gel pada medium gelatin (Fahy & Lioyd,1983). Berdasarkan perbandingan dengan hasilpenelitian Stolp & Gadkari (1981), dan Schaad(1988), maka ketiga isolat yang ditemukanadalah P.fluorescens.

l,evan atau polifruktosa adalah kapsulekstraseluler yang dihasilkan melalui aktiviasenzim levan sukrosa. Sebagian besarfluorescens yang menggunakan

P.sukrosa

sebagai sumber karbon menghasilkan enzim ini(Fahy & Hayward, 1983). Hasil ujipembentukan levan dari sukrosa menunjukkanbahwa koloni yang berbentuk pada mediumNA + 5olo sukrosa adalah tansparan sampaitembus cahaya, berkilau, mucoid, cembungseperti kubah. Koloni ini biasanya berdiameter3 - 5 mm setelah 2 hari dan 5 - 7 mm setelah 3hari inkubasi (Fahy & Hayrvard, 1983; Lelliot& Stead, 1987). Pengujian pembentukan asamdari karbohidrat dengan menggunakan sumberkarton yaitu glukosa, sorbitol, dan manitolmenunjukkan bakteri yang digoreskan ke dalammedium tersebut melakukan pembentukan asamditandai dengan perubahan wama medium darihijau menjadi kuning. Hal ini sesuai denganPalleroni (1984).

Uji Antagonis in vitroP. fluorescens adalah agen pengendali

hayati yang telah digunakan secara luas untukmengendalikan patogen tanaman tular tanah.Hasil u7i in vitro untuk mengetahui kemampuan

Kem am puan P s eud om on as Ke lom pok Fluo res c en.. -

isolat-isolat P. fluorescens asal tiga Kecamatandi Kabupaten Tabalong dalam menekanpertumbuhan R. solanaceantm, mentxrjukkanbahwa ketiga isolat P. fluorescens mampumenekan pertumbuhan R. solanacearum yangditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhanR. solanacearum pada uji antagonistik padamedia King's B menyebabkan terbentuknyalingkaran bening yang tidak ditumbuhiR. solanacearum (zona hambat). Adanya zonahambat ini menunjukkan bahwa bakteriPseudomonas fluorescens yang diujiberpengaruh nyata terhadap pertumbuhan R.solanacearum pada media King's B. Tetapidari ketiga isolat P. fluorescens tersebut tidakmenunjukkan pertedaan yang signifikan satusama lain dalam menghambat pertumbuhanbakteri R. solanacearum dengan zona hambatberkisar uftara 0 mm - 2,345 mm. Hal inimenunjukkan bahwa ketiga isolat memilikikemampuan antagonistik hampir serupa satusama lain dalam menekan pertumbuhanR. solanacearum.

Pseudomonas yang termasuk kelompokFluoresen merupakan bakteri pengkoloniakm yang agresif dan efektif hal ini jugadisebabkan kebutuhan nufiisinya yang gampang(nutritionally versatile) karena mampumenggunakan berbagai macam sumber karbon(Palleroni, 1984). Faktor lain yang mendukungsifat mengkoloni (colonizer) adalahkemampuannya membentuk berbagai senyawapenghambat pertumbuhan seperti HCN,monocetylphloroglucino, puoloferin dan asamsalisilat (Defago et al., 1990). Disamping efeklangsung penekanan terhadap patogen, bakteridalam kelompok ini ada juga yangmenghasilkan zat tumbuh atau mengibastanaman sehingga tanaman tahan terhadappatogen tertentu dan koloni bakteri yang mudahdikenali dan cepat tumbuh dalarn waktu singkatpada media buatan sederhana menjadikankelompok ini banyak diteliti para ahli.

t4

Page 8: Thib research was aimed to get pruuao*o#r:]omT …eprints.ulm.ac.id/144/1/Agripeat_13_1_2012.pdf · Kata Kunci : Lavu bakteri, Pseudomonas Jluorescens, Ralstonia solanaceantm. I

Jurnal AGRIPEAT, VoL 13 No. I , Mara 201 2 : 8 -

Agens antagonis yang mempunyaipotensi besar dalam pengendalian layu bakteriadalah Pseudomonas kelompok Fluoresen yangmampu mengkolonisasi daerah perakaran danmenghasilkan senyawa-senyawa siderofor yangberperan dalam pertumbuhan knaman danpengendalian hayati (Giyanto et. al., 1999).Dengan kemampuannya membenfuk senyawapenghambat, kelompok bakteri ini mampuberkompetisi mendapatkan nutrisi dan ruangdengan menyisihkan bakteri ataumikroorganisme kompetitor. Telah banyakdilaporkan bahwa bakteri rhizosfer yangtennasuk kelompok P. fluorcscens dapatmenekan pertumbuhan patogen hrmbuhan baikjamur maupun bakt€ri (Fukui et al., dalomArwiyanto, 1997).

Pengendalian hayati bersifat lokal(spesifft lokasi), artinya milaoorganisme yangdigunakan sebagai antagonis disuatu daerahtertentu hanya akan memberikan hasil yangbaik di daerah tersebut (Cook & Baker, 1993dalam Anriyanto, 1997).

, KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telahdilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa :

Secara in vitro ke tiga isolatPseudomonas fluorescens yang tumbuh padamedium King's B dari Kabupaten Tabalongmampu menekan pertumbuhan Ralsnniasolanacearum asal tanaman pisang.

Isolat yang terbaik dalam menekanpertumbuhan Ralsnnia solanocearum adalahPfl MP asal Desa Belimbing Raya KecamatanMurung Pudak Kabupaten Tabalong denganmekanisme penghambat antibiosis.

ISSN:1411-6782

UCAPAI\ TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikankepada Endang Susilowati D. H., SP. (AlumniJurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan FakulasPertanian Unlam) atas kesediaan laporan hasilpenelitiannya direvisi untuk dipublikasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arwiyantq T. 1984 Identifikasi KembaliPenyebab Penyakit Bekas Pembuluh Jawapada pisang (|uIusa sp). Tesis. FakultasPertanian Universitas Gajah Mada.Yoryakarta.

BPTPH 2007. Teknologi Pengendalian OPTpisang. Kalimantan Selatan.

CoohRI dan K.F. Baker 1983 Nature andpractice for biological control of plantpathogens.The APS Press.St Paul,Minnesota 539 pp.

Defago,G,C.H.Berling, U,Berger,D Haas,Gkahr ,C.Keel,C.Voisard,P Wirttrner,&B.Wuthrich 1990. Suppression of blackroot rot of tobacco application andmechanisms. Dalam Biological ControlofSoil Born Plant Pathogens (Ed.D.Hornby)CAB. Intemational.

Dewi, 2005. Studi Potensi AntagonistikBebeberapa Isolasi Pseudomonassolanacearum dari Kabupaten HuluSungai Utara terhadap Ralstoniasolanacearum Asal Pisang (Skripsi).Banjartaru. Fakultas Pertanian.Universitas Lambung Mangkurat.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Peternakandan Perikanan, 2007. Laporan ProduksiHortikultura di Kabrryaten Tabalong.

Djahrika, I., C. Hermanto & Eliza. 2003.Pengendalian Hayati Lalu Fusariumpada Tanaman pisang denganPseudomonas fluorencens dan

15