17
THERAPY AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 1: MENGENAL HALUSINASI DISUSUN OLEH: Leona Hartanti Leonardus Caimai Seprianus Sidon Sri Dewi Jejei Yessy Christien Adventura Yohana Yunafta Mia Heristi

Therapy Aktivitas Kelompo1_2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

THERAPY AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI

SESI 1: MENGENAL HALUSINASI

DISUSUN OLEH:Leona Hartanti

Leonardus Caimai

Seprianus Sidon

Sri Dewi Jejei

Yessy Christien Adventura

Yohana

Yunafta Mia Heristi

AKADEMI KEPERAWATAN BERKALA WIDYA HUSADA

JAKARTA

2015

Page 2: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

A. LATAR BELAKANG

Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan

gangguan persepsi sensori; Halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan

klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan

kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan

lingkungan disekitarnya.

Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas

Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam

hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti

therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi

sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota

kelompok yang lain.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan

oleh paparan stimulasi kepadanya.

2. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mengenal halusinasinya,

b. Klien dapat mengenal isi halusinasi

c. Klien dapat mengenal frekuensi halusinasi

d. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi,

e. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi,

f. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.

g. Klien menjelaskan respon pada saat terjadi halusinasi

C. RENCANA KEGIATAN

1. Pengorganisasian

a. Waktu : Senin, 09 Februari 2015 pukul 10.00 - 10.45

WIB

b. Lokasi : Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol,

ruang PICU (Kutilang)

1

Page 3: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

c. Jumlah peserta : 7 orang

d. Jumlah Tim Terapis : 7 orang

1) Leader : Leonardus Caimai

Tugas :

- Membuka acara.

- Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.

- Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.

- Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

- Memimpin diskusi kelompok.

- Menutup acara diskusi.

2) Co. Leader: Yunafta Mia Heristi

Tugas :

- Mendampingi Leader.

- Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.

- Menyerahkan kembali posisi kepada leader.

3) Fasilitator : Yohana, Seprianus Sidon, Sri Dewi Jejei, Leona Hartanti

Tugas :

- Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

- Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk

aktif mengikuti jalannya therapy.

4) Observer : Yessy Christien Adventura

Tugas :

- Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang

tersedia).

- Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,

hingga penutupan.

2. Metode

Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah

metode:

a. Diskusi dan tanya jawab

b. Bermain peran/ simulasi

2

Page 4: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

3. Media dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat

hanya yang ada diruangan saja seperti:

a. Handphone atau Laptop

b. Musik berisi lagu yang ceria

c. Bola

d. Buku catatan dan pulpen

e. Papan nama

4. Hambatan Yang Mungkin Muncul

a. Klien tidak mau diajak untuk ikut serta dalam TAK

b. Klien merasa bosan

c. Klien tidak menyukai media

5. Antisipasi Masalah

a. Bila anggota menghindar setiap pertemuan, maka leader harus

memberitahukan anggota tersebut dan mengatur mereka berbicara

langsung kepada kelompok.

b. Bila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang membicarakan hal lain

dalam diskusi, leader harus memfokuskan pembicaraan.

c. Bila ada anggota yang menggunakan kekerasan fisik, maka leader

menegaskan bahwa hal tersebut tidak dikehendaki.

d. Bila ada anggota kelompok keluar dari kegiatan therapi kelompok, maka

anggota kelompok yang bersangkutan harus membicarakan dengan

anggota kelompok lain.

e. Bila ada anggota diskusi diam, maka fasilitator harus berberan aktif.

f. Bila ada hal-hal di luar perencanaan, maka melibatkan perawat ruangan

6. Kriteria Klien Dalam keikutsertaan TAK

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah:

a. Klien dengan gangguan presepsi sensori : Halusinasi yang dapat

mengontrol halusinasinya.

3

Page 5: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

7. Persiapan Tempat

a. Setting Tempat

Keterangan:

a

b. Modifikasi Lingkungan Yang Terapeutik

1) Memilih lingkungan yang nyaman

2) Tempat yang cukup luas untuk melaksanakan TAK

3) Tidak ada suasana gaduh

8. Kriteria Peserta

a. Kondisi fisik sehat

b. Klien yang dapat baca dan tulis

c. Klien yang mengalami halusinasi

d. Klien dapat berinteraksi

e. Klien yang sudah setuju dengan kontrak

Observer Klien

4

Leder

Co leader

Fasili

Page 6: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

9. Evaluasi Proses

a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas

b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien

c. Fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan

d. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat

mengawasi jalannnya permainan

e. 80% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif

dari awal sampai selesai.

10. Evaluasi Hasil

a. 80% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif

dari awal sampai selesai.

b. 80% klien dapat meningkatkan komunikasi non verbal : bergerak mengikuti

intruksi, ekpresi wajah cerah, berani kontak mata)

c. 80% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien

lain/perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat)

d. 80% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok

(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai)

e. 80% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau

berinteraksi dengan perawat/klien lain)

D. LANGKAH KEGIATAN

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan perubahan persepsi sensori

halusinasi.

b. Membuat kontrak dengan klien.

c. Mempersiapkan peralatan dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. Salam Terapeutik

1) Salam dari terapis pada klien.

2) Perkenalakan nama dan pangilan terapis (pake papan nama )

3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )

5

Page 7: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

b. Evaluasi/ Validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini.?

c. Kontrak

Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu

mengenal suara-suara yang di dengar.

d. Menjelaskan Aturan Main

1) Lama kegiatan TAK selama 45 menit

2) Selama proses TAK tidak boleh meninggalkan ruangan sampai TAK

selesai

3) Jika ingin meninggalkan ruangan harus minta izin petugas

4) Tidak boleh mengganggu teman yang lain

5) Harus menyimak apa yang dijelaskan oleh petugas

6) Mengikuti program TAK dari awal hingga akhir

3. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan kgiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-

suara yang didengar (halusinasi) tentng isinya,waktu terjadinya, situasi

terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi

b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi

yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari

klien yang ada di sebelah kanan secara berurutan sampai semua klien

mendapat giliran. Hasilnya di tulis di whiteboard.

c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

d. Simpulkan isi, waktu, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa

didengar

e. Ajarkan pada klien cara mengarasi halusinasi dengan cara menghardik

4. Program Antisipasi

a. Klien yang tidak aktif

b. Klien yang tidak mau menyelesaikan TAK

c. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai

d. Klien yang membuat kesepakatan

6

Page 8: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

5. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Terapis memberi pujian terhadap keberhasiln kelompok

b. Tindak Lanjut

Terapis meminta klien untik melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya

jika terjadi halusinasi.

6. Rencana Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1) Pembawa acara diharapkan mampu menghidupkan Dan menciptakan

suasana aktivitas kelompok yang dapat meningkatkan fungsi orientasi

pada peserta

2) Fasilitator diharapkan Mampu untuk memberikan motivasi pada peserta

untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas kelompok dan mampu

memberikan stimulus guna meningkatkan fungsi sosialisasi

3) Observer diharapkan dapat melakukan evaluasi dan dapat memberikan

masukan atau arah yang positif guna meningkatkan efektifitas kelompok

yang akan datang.

b. Evaluasi Proses

1) Peserta tidak meninggalkan tempat terapi aktivitas klompok .

2) Lama pelaksanaan sesuai degan target waktu terapi aktivitas kelompok

yang telah di rencanakan .

3) Peserta dapat berkomunikasi degan sesama peserta.

4) Peserta bekerja sama dalam menyesuaikan diri ditempat terapi aktivitas

kelompok.

7

Page 9: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

TAK

STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI

SESI 1: KEMAMPUAN MENNGENAL HALUSINASI

NONAMA

KLIEN

Menyebutk

an Jenis

Halusinasi

Menyebu

tkan Isi

Halusinas

i

Menyebu

tkan

Frekuensi

Halusinas

i

Menye

butkan

Waktu

Terjad

i

Meny

ebutk

an

Situas

i

Pence

tus

Menyebutk

an

Perasaan

Menyebutka

n Respon

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 10: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS TERAPI KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 1

Hari : Senin, 09 Februari 2015

Pertemuan : TAK SESI 1

Dx : Ganguan persepsi sensori: Halusinasi

Ruangan : Kutilang

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

a. Data Subjektif.

- Klien mengatakan pernah mengikuti therapy aktivitas kelompok ( TAK)

- Klien mengatakan senang bila diadakan TAK.

b. Data Objektif:

- Klien sangat senang bila membicarakan TAK

- Klien tampak kooperatif

- Wajah klien tampak senang

2. Diagnosa Keperawatan

Ganguan persepsi sensori: Halusinasi

3. Tujuan Umum :

Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan

oleh paparan stimulasi kepadanya.

4. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mengenal halusinasinya,

b. Klien dapat mengenal isi halusinasi

c. Klien dapat mengenal frekuensi halusinasi

d. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi,

e. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi,

f. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.

g. Klien menjelaskan respon pada saat terjadi halusinasi

9

Page 11: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Fase Orentasi

a. Salam Terapeutik

“ Selamat Pagi ibu- ibu, baiklah ibu- ibu hari ini kami mahasiswa dari akper

berkala widya husada Jakarta akan melaksanakan TAK” perkenalkan nama

saya Leonardus Caimai disini saya sebagai leader dan disamping saya

namanya Yunafta Mia Heristi dia sendiri sebagai co leader,dan juga

disamping ibu ibu ada 4 orang teman saya namanya Suster Leona Hartanti,

Suster Yohana, Bruder Seprianus Sidon, Suster Sri Jejei. Mereka berempat

sebagai fasilitator dan selanjutnya ada teman saya juga namanya suster

Yessy Christien Adventura sebagai observer, sekarang giliran ibu – ibu

yang memperkenalkan diri….!!!”

b. Validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini, bagaimana tidurnnya semalam ?

c. Kontrak

1) Topik :

Ayo Ibu – ibu kita lakukan TAK tentang mengenal halusinasi yang Ibu –

ibu amami….!!!

2) Waktu :

“Kira – kira 45 menit ya, dari pukul 10.00 sampai 10.45 Wib, ya Ibu –

ibu….???”

3) Tempat:

“TAK akan dilaksanakan diruang Kutilang”

4) Tujuan :

“Agar ibu-ibu dapat mengenal halusinasi yang ibu alami.”

2. Fase Kerja

“Selama permainan diharapkan ibu-ibu mengikuti permainan ini dengan baik

dan teratur serta diharapkan tidak meninggalkan tempat selama permainan

berlangsung. Apabila ibu-ibu yang ingin keluar maka ibu-ibu harus minta izin

kepada perawat. apakah ibu-ibu mengerti??? Nah sekarang saya akan

menjelaskan cara permainannya, music akan dinyalakan, ibu-ibu duduk pada

posisi setengah lingkaran “,Baiklah ibu –ibu kegiatan TAK akan segera

10

Page 12: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

dimulai ,ibu-ibu duduk sesuai tempat yang telah disediakan , music akan

dinyalakan.”Nanti saat musicnya dinyalakan bola akan diedarkan berkeliling

berlawanan arah jarum jam ,kemudian music akan dimatikan secara tiba- tiba

pada saat music dimatikan siapa yang memegang bola mendapat kesempatan

untuk memperkenalkan diri, dengan menyebutkan nama lengkap, jenis

halusinasi, isi halusinasi, berapa kali dalam sehari mengalami halusinasi,

waktunya kapan, pada saat melakukan kegiatan apa, situasi pencetusnya,

bagaimana perasaan ibu saat mengalami halusinasi, bgaimana respon ibu saat

mengalami halusinasi.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

1) Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan ibu-ibu setelah mengikuti therapy aktivitas

kelompok hari ini?

2) Evaluasi Objektif

Kegiatan kita hari ini berjalan lancar, ibu-ibu semuanya dapat

menceritakan halusinasi yang dialami, menyebutkan isi, waktu, situasi,

persaan, dan respon, serta mengikuti kegiatan ini sampai akhir dan juga

dapat mengikuti aturan yang berlaku…. Ibu – ibu hebat sekali…. Beri

tepuk tangan untuk semuany..!!!

b. Tindak Lanjut

Ibu-ibu telah mengikuti kegiatan ini kalau ada diantara ibu-ibu yang

mengalami halusinasi lagi ibu-ibu harus melapor pada bruder atau suster

disini tentang jenis halusinasi, isi, waktu, situasi, persaan, dan respon

halusinasi yang ibu alami.

c. Kontrak yang akan dating

1) Topik

Baiklah... TAK kita cukupan sampai disini. Untuk selanjutnya pada sesi

kedua yaitu melatih cara menghardik yang akan disampaikan oleh

mahasiswa STIKES Perintis Padang.

11

Page 13: Therapy Aktivitas Kelompo1_2

2) Waktu

Besok sesi kedua dilaksanakan jam 10.00 Wib ya Ibu – ibu, ± 45 menit

dari pukul 10.00 sampai 10.45 Wib.

3) Tempat

TAK sesi kedua akan dilaksanakan diruangan Kutilang ini ya….!!!

12