The Role of Dendritic Cells and Immunotherapy In

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Journal reading

Citation preview

The Role of Dendritic Cells and Immunotherapy in Allergic

The Role of Dendritic Cells and Immunotherapy in Allergic Fungal RhinosinusitisI MADE SURYA DINAJAYAAbstrakReview ini fokus terhadap sel dendritik dan immunoterapi yg berhubungan dengan AFRS.

Sel dendritik menunjukkan aktivitas yang menarik pada sel target pada respon imun abnormal yg ditemukan di AFRS.

Imunoterapi kemungkinan mempunyai peranan menonjol, untuk terapi adjuvan pada AFRSPendahuluanAllergic fungal rhinosinusitis (AFRS) merupakan subtipe dari rhinosinusitis kronik dan telah lama diketahui merupakan yang paling sulit di terapi dari semua jenis rhinosinusitis.

Prevalensi terjadinya AFRS dengan rinhosinusitis kronik di Amerika berkisar antara 7-9%.

Biasanya teradapat pada pasien dewasa muda ras afro dan sosial ekonomi rendah.

Patofisiologi belum diketahui secara jelas, diduga pemicu yg tidak jelas menimbulkan respon imun yg abnormalDisfungsi dari respon imunologi untuk AFRS masih dalam penelitian.

Aktivitas sel dendritik telah mengundang banyak penelitian karena peranan yg signifikan terhadap penyakit saluran nafas terutama rhinitis alergi dan asthma.

Se dendritik merupakan APC utama untuk interaksi dengan sel T yang memicu proliferasi Th1 atau Th2.CRS tanpa NP menunjukkan peningkatan Th1 dan Th2 sedangkan CRS dengan NP menunjukan peningkatan Th2.

Patofisiologi Menurut Millar, adanya kesamaan histopatologik dari sediaan sinus maksilaris dan sedian pada pasien dengan alergik bronkhopulmonary aspergilosis Kriteria Diagnosis Bent dan Kuhn1. Hipersensitivitas tipe I yg diketahui dengan anamnesis, skin test dan serologi.2. Nasal poliposis.3. Penemuan pada CT scan, adanya area-area heterogenus, yang mempunyai intensitas yg berbeda dalam cavum sinus.4. Terdapatnya peningkatan eosinofil pada mukus. 5. Pada pewarnaan dari mukus yg didapatkan dari jaringan setelah operasi, ditemukan adanya jamur.

Kuhn dan Swain, mencatat bahwa AFRS mempunyai masa perkembangan yang sangat panjang dari onset terjadinya penyakit sampai terjadinya kelima kriteria.

Sebagai tambahan perubahan imunologik terjadi hanya mukosa pada sinus, dan tidak berpengaruh dengan sistemik.

Chang dan Fang mendemonstrasikan, adanya IgE spesifik terhadap aspergilus pada pasien dengan AFRS pada jaringan mukosa.Schubert juga telah mengajukan adanya hubungan, antara produksi super antigen T cell dengan pasien-pasien AFRS. Mendukung teori ini Ferguson et al, melakukan penelitian dan ditemukan adanya super antigen T cell pada 62% spesimen yg terinfeksi bakteri dan 40% oleh jamur.

Eosinofil juga diduga mempunyai peran dalam AFRS. Pada penelitian 430 pasien AFRS dan 69 pasien EMRS (eosinofilik musin rhinosinusitis), ternyata ditemukan gejala-gejala sama. Gejalanya asthma, sensitif terhadap aspirin, dan mempunyai kencendrungan terhadap rhinitis alergi.Peran dari dendritik sel dalam respon imun pada AFRS diteliti oleh Musc. Dendritik sel adalah APC profesional yg mampu membuat Th1 dan Th2.Ayers et al, melakukan penelitian, pewarnaan imunohisto chemical dan menemukan terjadinya peningkatan dendritic cell pada AFRSTatalaksanaOperasi Target operasi pada AFRS adalah mengangkat semua eosinophilic mucin dan menstabilkan jalur drainase.KortikosteroidKebanyakan penelitian mengatakan pemberian KS mengurangi rekurensi dari AFRS. Selain itu juga pemberian KS preoperative dengan antibiotik dapat mengurangi beban dari polip dan mengobati post obstructive bacterial rhinosinusitis. Ikram et al mengevaluasi 63 pasien dengan AFRS yang menjalani FESS dengan atau tanpa pemberian KS post operasi dalam bentuk oral maupun topikal. 2 tahun kemudian 50% pasien tanpa pemberian KS setelah operasi dan 15,2% pasien dengan pemberian KS menunjukkan gejala rekurensi. Pemberian topikal KS lebih aman dibandingkan oral.

Immunoterapitujuan dari immunoterapi adalah untuk menurunkan gejala yg terkait dengan rhinitis alergi. IT disertai dengan peningkatan IgG allergic spesifik dimana terjadinya penghambatan IgE dan pelepasan histamin dan juga mediasi IgE untuk presentasi ke T-cellKesimpulanSel dendritik mungkin mewakili satu sel target. IT juga mempunyai peranan dalam terapi adjuvant pada AFRS. AFRS bisa diobati dengan mengetahui gejala klinis dan pemeriksaan penunjang (radiographic) yang jelas.