20
1 THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON FINANCE AND ACCOUNTING DEPARTMENT PT. KALBE FARMA By: Oktavian Garda Prawira Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165, Malang Email : [email protected] Supervisor: Yuki Firmanto, SE., MSA., Ak Email : [email protected] ABSTRACT This research aims to analyze the implementation of internal control implemented by PT. Kalbe Farma. The framework of Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) is used as the analysis approach. The focuse of the research is the internal control implemented on revenue cycle, expenditure cycle, and reporting cycle operated by finance and accounting department of PT. Kalbe Farma. The study is descriptive research using a case study approach. Data are collected using observation, interviews, and documentation. The results show that the internal control system has been implemented well on revenue cycle, expenditure cycle, and reporting cycle. However some problems are still found in the implementation. Keywords: Standard Operational Procedure, internal control, general control, application control, revenue cycle, expenditure cycle, reporting cycle I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perkembangan pesat dunia industri yang diiringi dengan kemajuan teknologi menuntut perusahaan sebagai pemeran utama dalam bisnis global diharapkan mampu selalu kompetitif sehingga dapat menjaga eksistensi perusahaan yang nantinya berimplikasi pada tujuan utama perusahaan yaitu memaksimalkan laba ditengah ketatnya persaingan industri sejenis yang berusaha menjadi paling baik dalam bidangnya. Untuk mencapai cita-cita tersebut, perusahaan harus pro aktif melakukan pembenahan pada sektor-sektor yang menjadi titik

THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

1

THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON FINANCE AND

ACCOUNTING DEPARTMENT PT. KALBE FARMA

By:

Oktavian Garda Prawira

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Jl. MT. Haryono 165, Malang

Email : [email protected]

Supervisor:

Yuki Firmanto, SE., MSA., Ak

Email : [email protected]

ABSTRACT

This research aims to analyze the implementation of internal control implemented by PT.

Kalbe Farma. The framework of Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission (COSO) is used as the analysis approach. The focuse of the research is the

internal control implemented on revenue cycle, expenditure cycle, and reporting cycle

operated by finance and accounting department of PT. Kalbe Farma.

The study is descriptive research using a case study approach. Data are collected using

observation, interviews, and documentation. The results show that the internal control system

has been implemented well on revenue cycle, expenditure cycle, and reporting cycle.

However some problems are still found in the implementation.

Keywords: Standard Operational Procedure, internal control, general control,

application control, revenue cycle, expenditure cycle, reporting cycle

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pesat dunia

industri yang diiringi dengan

kemajuan teknologi menuntut

perusahaan sebagai pemeran utama

dalam bisnis global diharapkan

mampu selalu kompetitif sehingga

dapat menjaga eksistensi perusahaan

yang nantinya berimplikasi pada

tujuan utama perusahaan yaitu

memaksimalkan laba ditengah

ketatnya persaingan industri sejenis

yang berusaha menjadi paling baik

dalam bidangnya. Untuk mencapai

cita-cita tersebut, perusahaan harus

pro aktif melakukan pembenahan

pada sektor-sektor yang menjadi titik

Page 2: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

2

lemah perusahaan ataupun sektor-

sektor mendasar yang perlu dilakukan

maintenance agar mampu menunjang

bisnis perusahaan yang terus

berkembang.

Pembenahan pada sektor-sektor

penting atau mendasar berakar dari

pengendalian internal yang telah

diterapkan perusahaan Berdasarkan

hal tersebut, manajemen perusahaan

berharap aktivitas operasi perusahaan

dapat berjalan lancar sehingga seluruh

elemen yang memiliki hubungan

dengan keseluruhan operasi

perusahaan dapat memiliki pedoman

yang jelas dan menggambarkan

keadaan yang sebenarnya sehingga

unsur kecurangan baik yang disengaja

maupun tidak disengaja dapat dicegah

maupun ditelusuri.

Menurut Romney dan Steinbart

(2009:229) pengendalian internal

merupakan rencana organisasi dan

metode bisnis yang dipergunakan

untuk menjaga aset, memberikan

informasi yang akurat dan andal untuk

mendorong dan memperbaiki efisiensi

jalannya organisasi, serta mendorong

kesesuaian dengan kebijakan yang

telah ditetapkan. Berkaitan dengan

penjelasan tersebut, kebijakan yang

telah ditetapkan dijalankan

berlandasakan pada Standard

Operating Procedure (SOP) yang

berlaku sehingga dapat memberikan

informasi yang akurat dan andal untuk

mendorong dan memperbaiki efisiensi

jalannya organisasi. Artinya, Standard

Operating Procedure (SOP) memiliki

dampak yang besar terhadap

bagaimana organisasi menjalankan

kegiatan operasionalnya meskipun

Standard Operating Procedure (SOP)

tidak bisa dijadikan satu-satunya

alasan kesuksesan pengendalian

internal yang diterapkan perusahaan.

Pada kenyatan di lapangan, PT.

Kalbe Farma yang merupakan salah

satu perusahaan farmasi terbesar di

Indonesia ( Harga saham :

Rp.1340/lembar pada tanggal 12

November 2015) menyadari bahwa

pengembangan pada sektor mendasar

yang spesifik disebut Standard

Operating Procedure (SOP) perlu di

review ulang agar mampu memberikan

sebuah prosedur yang applicable

dengan keadaan bisnis dewasa ini.

Perancangan dan pembuatan

Standard Operating Procedure (SOP)

yang baru dibuat pada tahun 2015

diharapkan dapat mendeteksi serta

meminimalisir seluruh kecurangan

yang dapat terjadi dan dapat

menyempurnakan Standard Operating

Procedure (SOP) lama yang dianggap

perusahaan telah kadaluarsa.

Page 3: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

3

Dalam pembuatan Standard

Operating Procedure (SOP) terbaru,

perubahan nyata dapat terlihat dengan

jelas. Bila ditelusuri lebih mendalam

lagi, ada perubahan cukup signifikan

yang dilakukan oleh perusahaan dalam

pelaksanaan proses bisnis yang

pastinya memengaruhi prosedur yang

akan dijalankan perusahaan yaitu

pergantian sistem menjadi Oracle pada

tahun 2012.

Pergantian sistem menjadi Oracle

membuat beberapa proses secara

langsung berubah. Contoh perubahan

yang terjadi adalah dalam hal sistem

pembayaran dimana sebelum

menggunakan Oracle, peng-input-an

Chart of Account (COA) dilakukan

hanya melalui Departemen Finance

and Accounting, namun sekarang

dengan semakin banyaknya transaksi

bisnis yang dilakukan perusahaan,

peng-input-an tersebut dilakukan oleh

departemen-departemen yang

melakukan transaksi tersebut sehingga

Departemen Finance and Accounting

hanya bertugas menjadi checker dan

approval. Hal ini terjadi karena

banyaknya voucher pembayaran yang

terjadi sehingga apabila dilakukan

hanya oleh Departemen Finance and

Accounting maka proses

pengerjaannya memakan waktu yang

cukup lama.

Hasil dari review Standard

Operating Procedure (SOP) yang baru

diharapkan dapat memberikan evaluasi

terhadap permasalahan yang sedang

atau akan terjadi dalam perusahaan

sehingga dapat dilakukan langkah

pencegahan dan dicarikan solusi oleh

perusahaan secepatnya. Permasalahan

seperti tidak mahirnya karyawan

mengimplementasikan prosedur yang

dapat menyebabkan aktivitas operasi

terganggu karena tingkat kesulitan

analisis prosedur yang telah dijalankan

ataupun kecurangan yang mungkin

terjadi untuk kepentingan pribadi

diharapkan mampu dicegah dengan

melakukan review terhadap Standard

Operating Procedure (SOP) yang telah

ada.

Selain itu, review terhadap

Standard Operating Procedure (SOP)

yang telah ada diharapkan mampu

memberikan panduan pegangan fisik

seperti buku pedoman penggunaan

khususnya kepada karyawan baru

perusahaan hasil dari penyesuaian

dengan keadaan bisnis perusahaan

sehingga prosedur yang diterapkan

dalam menjalankan aktivitas operasi

memang benar-benar sesuai dengan

kenyataan yang terjadi dalam bisnis

yang berjalan sehingga akan

berdampak pada menurunnya

ketergantungan karyawan baru

Page 4: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

4

terhadap karyawan lama sehingga baik

karyawan baru dan karyawan lama

mampu menjalankan deskripsi

kerjanya masing-masing agar tujuan

utama perusahaan dapat dicapai

melalui berjalannya pengendalian

internal yang baik.

Pada dasarnya pengendalian

internal yang baik adalah pengendalian

yang diterapkan pada seluruh Standard

Operating Procedure (SOP) yang ada

dalam perusahaan. Setelah menerapkan

pengendalian internal, evaluasi

dilakukan pada setiap aspek untuk

mencari titik lemah yang ada dalam

Standard Operating Procedure (SOP)

secara dini dan memberikan usulan

solusi sebagai bentuk implementasi

kesadaran peneliti terhadap kelemahan

yang ada.

Pengendalian internal dilakukan

terutama pada siklus penghasilan,

siklus pengeluaran dan siklus

pelaporan karena secara umum seluruh

perusahaan menjalankan aktivitas jual

beli yang pertanggung jawabannya

akan dituangkan dalam bentuk report

baik financial reporting dan

managerial reporting.

Berdasarkan latar belakang

tersebut, peneliti ingin mengkaji dan

menganalisis lebih lanjut tentang

Standard Operating Procedure (SOP)

perusahaan khususnya yang ada dalam

departemen finance and accounting

berlandaskan teori yang berkaitan dan

berhubungan dengan objek penelitian.

Untuk itu penulis memilih judul :

“Implementasi Pengendalian Internal

di dalam Departemen Finance and

Accounting PT. Kalbe Farma”

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan Standard

Operating Procedure (SOP) di

dalam Departemen Finance and

Accounting dan dampaknya pada

aktivitas operasional?

2. Bagaimana pengendalian internal

yang diterapkan oleh departemen

finance and accounting terhadap

siklus penghasilan, siklus

pengeluaran, dan siklus pelaporan?

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan melakukan

analisis atas siklus penghasilan,

siklus pengeluaran, dan siklus

pelaporan yang menjadi tanggung

jawab Departemen Finance and

Accounting PT. Kalbe Farma.

2. Mengetahui apakah penerapan

siklus penghasilan, siklus

pengeluaran, dan siklus pelaporan

yang telah diterapkan oleh

Departemen Finance and

Accounting PT. Kalbe Farma telah

memenuhi seluruh unsur

pengendalian internal.

Page 5: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

5

II. LANDASAN TEORI

Implementasi

Menurut Setiawan (2004:39),

implementasi adalah perluasan

aktivitas yang saling menyesuaikan

proses interaksi antara tujuan dan

tindakan untuk mencapainya serta

memerlukan jaringan pelaksana,

birokrasi yang efektif.

Pengendalian Internal

Romney et al. (2006:229)

mendefinisikan pengendalian internal

sebagai rencana organisasi dan metode

bisnis yang dipergunakan untuk

menjaga aset, memberikan informasi

yang akurat dan andal, mendorong dan

memperbaiki efisiensi jalannya

organisasi, serta mendorong

kesesuaian dengan kebijakan yang

telah ditetapkan.

Committee of Sponsoring

Organizations of the Treadway

Commission (COSO) (2013:3)

mendefinisikan pengendalian internal

sebagai berikut :

“Internal control is a process, effected

by an entity’s board of directors,

manage-ment, and other personnel,

designed to provide reasonable

assurance regarding the achievement

of objectives relating to operations,

reporting, and compliance.”

Hal tersebut diungkapkan sama

oleh Siti dan Ely (2010:312) yang

mendefinisikan pengendalian internal.

Pengendalian internal adalah suatu

proses yang dijalankan oleh dewan

komisaris, manajemen, dan personel

lainnya dalam suatu entitas yang

dirancang untuk memberikan

keyakinan memadai tentang

pencapaian tujuan berikut ini :

1. Keandalan pelaporan keuangan;

2. Menjaga kekayaan dan catatan

organisasi;

3. Kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan;

4. Efektivitas dan efisiensi operasi.

Dapat dipahami bahwa

pengendalian internal pada dasarnya

merupakan suatu proses, karena hal

tersebut menembus kegiatan

operasional organisasi dan merupakan

bagian integral dari kegiatan

manajemen dasar. Pengendalian

internal hanya dapat menyediakan

keyakinan memadai, bukan keyakinan

mutlak. Artinya, sebaik apapun

pengendalian internal dirancang dan

dioperasikan, hanya dapat

menyediakan keyakinan yang

memadai, tidak dapat sepenuhnya

efektif dalam mencapai tujuan

pengendalian internal meskipun telah

dirancang dan disusun sedemikian rupa

dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pendapat beberapa

ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

sistem pengendalian internal

merupakan kebijakan atau metode

yang kebijaksanaanya diatur

sedemikian rupa agar terkoordinir

Page 6: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

6

untuk menciptakan keyakinan dengan

melakukan beberapa kegiatan seperti

menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan

data akuntansi, mendorong efisiensi

dan mendorong kepatuhan kebijakan

manajemen.

Komponen Pengendalian Internal

dan Hubungannya dengan SIA

Menurut Committee of Sponsoring

Organizations of the Treadway

Commission (COSO) ada lima unsur

(komponen) pengendalian yang saling

terkait berikut ini :

1. Lingkungan Pengendalian

2. Penaksiran Risiko

3. Aktivitas Pengendalian

4. Informasi dan Komunikasi

5. Pemantauan (Monitoring)\

Pengendalian Pemrosesan Transaksi

Menurut Bodnar et al (2004:198)

pengendalian pemrosesan transaksi

adalah prosedur yang didesain untuk

memastikan bahwa elemen dari proses

pengendalian internal dijalankan dalam

setiap aplikasi spesifik yang dimiliki

dalam setiap siklus transaksi dalam

perusahaan. Pengendalian secara

umum didesain untuk mencegah

(preventif) terjadinya kecurangan atau

kesalahan menafsirkan. Menurut

Wilkinson (2000) dan Widjajanto

(2001), pengendalian preventif dibagi

menjadi dua yaitu pengendalian umum

dan pengendalian aplikasi.

Pengendalian Umum

a) Pengendalian Organisasi

b) Pengendalian Dokumentasi

c) Pengendalian Pertanggungjawaban

Aset

d) Pengendalian Praktik Manajemen

e) Pengendalian Operasional Pusat

Informasi

f) Pengendalian Otorisasi

g) Pengendalian Hak Akses

Pengendalian Aplikasi

Menurut Wilkinson (2000),

Pengendalian aplikasi dibagai atas :

a) Pengendalian Masukan (Input

Controls)

b) Pengendalian Pemrosesan

c) Pengendalian Keluaran

Fraud

Fraud terjadi dari berbagai bentuk

cara yang dapat dilakukan pada setiap

aspek hal tak terkecuali dalam bisnis.

Definisi fraud menurut Tuanakotta

(2013:28) ialah :

“any illegal act characterized by

deceit, concealment or violation of

trust. These acts are not dependent

upon the application of threats of

violence or physical force. Fraud are

perpetrated by individuals, and

organization to obtain money ,

property or service; to avoid payment

or loss of services; or to secure

personal o business advantage.”

Page 7: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

7

Pernyataan tersebut menyatakan

bahwa fraud tidak lepas dari tipu daya,

penyembunyian atau pelanggaran

kepercayaan.

Definisi fraud menurut Karyono

(2013:4-5) ialah :

“Fraud dapat diistilahkan sebagai

kecurangan yang mengandung makna

suatu penyimpangan dan perbuatan

melanggar hukum (illegal act), yang

dilakukan dengan sengaja untuk tujuan

tertentu misalnya menipu atau

memberikan gambaran keliru (mislead)

kepada pihak-pihak lain, yang

dilakukan oleh orang-orang baik dari

dalam maupun luar organisasi.

Kecurangan di rancang untuk

memanfaatkan peluang-peluang secara

tidak jujur, yang secara langsung

maupun tidak langsung merugikan

pihak lain.”

Triangle Fraud

Menurut Donald R.Cressey dalam

Vincentius et al mengenai 3 faktor

yang mendukung seseorang melakukan

fraud adalah :

1. Pressure

Tekanan dapat diakibatkan

oleh berbagai hal termasuk tekanan

yang bersifat finansial dan non

finansial.

2. Opportunity

Kesempatan biasa terjadi

karena pelaku percaya bahwa

aktivitas yang mereka lakukan

tidak akan terdeteksi. Pengendalian

internal yang lemah dan rumitnya

prosedur yang telah dibuat untuk

ditelusuri satu per satu secara

mendalam menjadi salah satu

faktor yang dapat mengakibatkan

kesempatan melakukan fraud dapat

terjadi.

3. Rationalization

Rasionalisasi adalah

kecurangan yang terjadi dimana

pelaku mencari kebenaran terhadap

tindakan yang dilakukan.

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi adalah

serangkaian prosedur yang dijalankan

untuk mengumpulkan data, mengolah

dan memroses data tersebut menjadi

informasi yang nantinya akan

didistribusikan kepada pengguna.

Pengguna yang dimaksud adalah

pengguna yang berada dalam

lingkungan informasi baik yang

membutuhkan informasi tersebut untuk

menetapkan anggaran ataupun sebagai

dasar menganalisis kinerja karyawan.

Menurut Bodnar dan Hopwood

(2001:1), sistem informasi akuntansi

merupakan kumpulan sumber daya,

seperti manusia dan peralatan, yang

diatur untuk mengubah data menjadi

informasi akuntansi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam penyaluran

informasi akuntansi kepada para

pengguna informasi ada dua elemen

yang saling berkaitan yaitu Sumber

Daya Manusia (SDM) yang dimiliki

Page 8: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

8

perusahaan dengan sistem yang

tertuang dalam prosedur perusahaan

sehingga tujuan berupa output yang

diharapkan perusahaan dapat

tersalurkan dengan baik.

Implementasi Pengendalian Internal

dalam Sistem Informasi Akuntansi

Implementasi sistem informasi

akuntansi merupakan proses penerapan

prosedur dan metode yang telah

dirancang ke dalam operasi akuntansi.

Implementasi sistem informasi

akuntansi mencakup pengujian solusi

dalam bentuk implementasi,

dokumentasi, serta evaluasi sistem

pada saat sistem tersebut mulai

dioperasikan untuk memastikan sistem

informasi akuntansi berfungsi sesuai

yang diharapkan.

Implementasi pengendalian

internal dibutuhkan sebagai pedoman

atau batasan-batasan yang diterapkan

oleh pihak perusahaan khususnya di

dalam departemen finance and

accounting untuk meminimalkan

risiko-risiko yang mungkin terjadi

terkait dengan penggunaan sistem

informasi akuntansi untuk mencapai

tujuan dari perusahaan.

Menurut Bodnar dan Hopwood

(2001:182), tujuan pengendalian

internal adalah sebagai berikut :

1) Effectiveness and efficience of

operations.

2) Reliability of financing reporting.

3) Compliance with applicable laws

and regulations.

Perilaku

Menurut Skinner, seperti yang

dikutip oleh Notoatmodjo (2003),

merumuskan bahwa perilaku

merupakan respon atau reaksi

seseorang terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar. Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme

dan kemudian organisme tersebut

merespon, maka teori Skimmer ini

disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-

Organisme-Respon.

Domain Perilaku

Menurut Bloom, seperti dikutip

Notoatmodjo (2003), membagi

perilaku ke dalam tiga

domain(ranah/kawasan) yang terdiri

dari :

a) ranah pengetahuan (knowledge),

b) ranah sikap (attitude),

c) dan ranah tindakan(practice).

Teori Keperilakuan Individu

Hubungannya dengan Sistem

Informasi

Perilaku individu di dalam

melakukan aktivitas operasional harus

diseleraskan agar terfokus pada satu

hal yaitu mencapai tujuan perusahaan.

Melalui satu departemen yaitu

departemen finance and accounting,

Page 9: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

9

perilaku individu dibentuk melalui

pelatihan baik mandatory maupun

opsional dan juga pelatihan berkala

seperti Kualitas lima (Kualima) yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas

dan pengetahuan karyawan tentang

ranah pekerjaan mereka.

Menurut Baridwan (2012) , teori

sistem informasi berlandaskan

keperilakukan bersandar pada salah

satu aliran psikologi yaitu

behaviorisma (behaviorism).

Behaviorisma adalah aliran psikologi

yang mempelajari perilaku yang dapat

diobservasi dan diukur. Aliran ini

berpendapat bahwa perilaku dapat

dipelajari dan dijelaskan secara

saintifik. Behaviorisma menekankan

pada respon-respon perilaku yang

dapat diukur dan diobservasi.

Behaviorisma menunjukkan bahwa

perilaku adalah respon terhadap stimuli

di lingkungan yang dapat dipelajari.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan dengan

objek PT. Kalbe Farma, Tbk. yang

terletak di Kawasan Industri Delta

Sillicon Jl. MH Thamrin Blok A3-I

Lippo Cikarang, Bekasi 17550.

Indonesia P.O. Box 371, Bekasi

17037.

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian

deskriptif yang menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian ini

berfokus pada pemecahan masalah

yang ada pada saat penelitian

dilakukan. Menurut Moeleong (2012;

112), penelitian deskriptif dengan

pendekatan kulitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan atau dari bentuk tindakan

kebijakan. Sedangkan menurut

Nawawi (2001;64) menyatakan bahwa

metode penelitian deskriptif

mempunyai dua ciri pokok : (1)

Memusatkan perhatian pada masalah-

masalah yang ada pada saat penelitian

dilakukan (saat sekarang) atau masalah

yang bersifat aktual. (2)

Menggambarkan fakta-fakta tentang

masalah yang diselidiki sebagaimana

adanya diiringi dengan interprestasi

rasional.

Penelitian ini juga merupakan

penelitian studi kasus (case study).

Studi kasus dalam khazanah

metodologi, dikenal sebagai suatu studi

yang bersifat komprehensif, intens,

rinci dan mendalam serta lebih

diarahkan sebagai upaya menelaah

masalah-masalah atau fenomena yang

bersifat kontemporer, kekinian

(Bungin, 2012).

Page 10: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

10

Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian

ini terfokus pada :

1. Implementasi sistem informasi

akuntansi dan prosedur akuntansi

yang menjadi tanggung jawab

Departemen Finance and

Accounting PT. Kalbe Farma.

Meliputi aktivitas pengendalian

yang diterapkan perusahaan.

2. Serangkaian prosedur kerja pada

pengolahan data Sistem Informasi

Akuntansi pada PT. Kalbe Farma

yaitu :

a. Prosedur penghasilan. Meliputi

permasalahan yang terjadi

selama implementasi penerapan

prosedur dan usulan evaluasi

yang ditawarkan sebagai

bentuk resposibilitas peneliti

untuk kemajuan perusahaan.

b. Prosedur pengeluaran. Meliputi

permasalahan yang terjadi

selama implementasi penerapan

prosedur dan usulan evaluasi

yang ditawarkan sebagai

bentuk resposibilitas peneliti

untuk kemajuan perusahaan.

c. Prosedur pelaporan. Meliputi

permasalahan yang terjadi

selama implementasi penerapan

prosedur dan usulan evaluasi

yang ditawarkan sebagai

bentuk resposibilitas peneliti

untuk kemajuan perusahaan.

Sumber Data

Sumber data merupakan data

primer yang diperoleh langsung dari

informasi yang diberikan karyawan

perusahaan PT. Kalbe Farma. Dalam

penelitian ini, peneliti mendapatkan

data primer dari hasil wawancara

kepada karyawan perusahaan,

observasi terhadap jalannya prosedur

yang dikaji, dimana dalam hal ini

peneliti mencoba melakukan analisis

terhadap prosedur yang ada dalam

perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada

natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer, dan teknik

pengumpulan data yang lebih banyak

pada :

1. Observasi berperan serta

(participant observation)

2. Wawancara mendalam (in

depth interview)

3. Dokumentansi.

Metode Analisis Data

Miles and Huberman (1994)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam

analisis data kualitatif digunakan

selama pengumpulan data berlangsung

dan setelah selesai pengumpulan data

dalam periode tertentu. Aktivitas

Page 11: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

11

dalam analisis data menurut Miles and

Huberman (1994) adalah reduksi data,

penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

1. Reduksi Data

Mengumpulkan data yang

diperoleh dari hasil wawancara dan

observasi. Data yang diperoleh

harus mendukung penelitian yang

dilakukan. Reduksi data dilakukan

untuk merangkum, memilah hal-

hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dan

dicari tema serta polanya. Sehingga

data yang diperoleh mampu

mendukung prosedur yang telah

digambarkan sebelumnya oleh

perusahaan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah

selanjutnya adalah penyajian data.

Penyajian data dilakukan dalam

bentuk flowchart. Selanjutnya,

analisis dilakukan dengan

membandingkan pada teori-teori

yang berlaku sehingga mampu

dilakukan proses penyandingan

untuk memberikan solusi terkait

permasalahan yang timbul.

3. Penarikan Kesimpulan

Menurut Miles dan Huberman,

penarikan kesimpulan yang

dilakukan adalah penarikan

kesimpulan yang bersifat

sementara dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat untuk mendukung tahap

pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan untuk

mengumpulkan data, maka

kesinpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Pengujian Validitas dan

Realiabilitas Penelitian Kualitatif

Uji keabsahan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan

melaksanakan uji kredibilitas data.

Moeleong (2005) memaparkan tujuan

uji kredibilitas data yaitu untuk menilai

kebenaran dari temuan penelitian

kualitatif.

Selain melakukan perpanjangan

pengamatan, peneliti melakukan

triangulasi. Sugiyono (2014:125)

mengungkapkan bahwa triangulasi

dalam pengujian kredibilitas diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu. Triangulasi yang

dilakukan adalah triangulasi teknik

pengumpulan data untuk menguji

kredibilitas data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda.

Page 12: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

12

IV. PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

Nama PT. Kalbe Farma

Bidang Usaha Industri Farmasi

Tanggal Berdiri 10/09/1966

Telepon/Faksimili (021) 8990

7333/37

Website www.kalbe.co.id

Gambaran Siklus Operasional Perusahaan

Gambaran siklus operasional perusahaan merupakan bentuk realisasi dari desain

Standard Operational Procedure (SOP) yang telah dibentuk. Gambaran siklus

operasional yang dijabarkan meliputi siklus penghasilan, siklus pengeluaran dan siklus

pelaporan. Ketiga siklus ini merupakan tanggung jawab departemen finance and

accounting.

1. Siklus Penghasilan (Billing Transaction)

a. Tujuan

1) Untuk memastikan setiap transaksi penjualan sudah ter-invoice dan tercatat

pada sistem.

2) Untuk memonitor piutang sehingga dapat dibayartepar waktu dan

meminimalisasi terjadinya piutang tak tertagih (bad debt).

b. Ruang Lingkup

Siklus ini mendefinisikan aktivitas dan tanggung jawab staf finance and

accounting melakukan proses invoicing dari setiap transaksi penjualan yang

dilakukan oleh user dan memonitor pembayaran dari customer yang bersangkutan.

c. Referensi

PSAK 23 dan IAS 18.2.

2. Siklus Pengeluaran

a. Tujuan

1) Verifikasi voucher atas transaksi apakah sudah menerapkan ketentuan pajak

yang berlalu atau belum.

Page 13: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

13

2) Validasi voucher apakah sudah sesuai dengan kebijakan perusahaan agar bisa

diproses lebih lanjut.

3) Melakukan pembayaran tepat waktu, sesuai jatuh tempo, nama vendor dan

sesuai dengan nilai voucher.

b. Ruang Lingkup

1) Siklus ini mendefinisikan aktivitas dan tanggung jawab dari supervisor dan

staf administrasi pajak untuk menangani proses routing voucher.

2) Siklus ini mendefinisikan aktivitas dan tanggung jawab dari manajer

accounting dan staf accounting dalam memverifikasi keberadaan voucher

3) Siklus ini mendefinisikan aktivitas dan tanggung jawab staf finance dalam

melakukan pemeriksaan dan pembayaran voucher dan manajer finance dalam

approval pembayaran.

c. Referensi

Chart of account 3.0 milik perusahaan.

3. Siklus Pelaporan

a. Tujuan

Untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan memberikan gambaran

tentang hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya yang telah terjadi

selama periode tertentu, dengan hasil analisis tersebut pihak pihak yang

berkepentingan dapat mengambil keputusan.

b. Ruang Lingkup

Siklus ini mendefinisikan aktivitas dan tanggung jawab dari departemen finance

and accounting khususnya manajer dalam menganalisis financial report yang

dihasilkan dari proses tutup buku bulanan.

c. Referensi

PSAK No.1.

Page 14: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

14

Permasalahan Evaluasi

Implementasi Pengendalian Internal

pada Siklus Penghasilan a) Perangkapan fungsi kasir dan

perangkapan jabatan saat routing voucher.

b) Lemahnya penelusuran dokumen retur

dan prosedur tetap yang tidak terlampir

secara tertulis.

c) Lemahnya pengawasan perpindahan aset.

d) Perekrutan karyawan yang tidak sesuai

dengan core pekerjaan.

e) Kurang terintegrasi sistem khususnya AR

database dengan jurnal memorial.

f) Lemahnya privasi password antara

karyawan.

a) Rekrutmen karyawan pada pada fungsi

kasir untuk menghindari perangkapan

pekerjaan dan memperjelas deskripsi kerja

tiap bagian sehingga fokus pekerjaan lebih

terarah.

b) Pembuatan prosedur tetap sebagai

pedoman dasar untuk mengatur karyawan

bersikap dan berperilaku dalam

melakukan aktivitas yang berhubungan

dengan pekerjaan.

c) Pengawasan oleh departemen yang

independen dan merealisasikan hasil

dalam bentuk balance scorecard.

d) Rekrutmen terhadap karyawan harus

sesuai core pekerjaan.

e) Perlu dibuat data warehouse untuk

menampung seluruh data transaksi dan

report perusahaan.

f) Penekanan terhadap pentingnya privacy

password agar pertanggung jawaban lebih

Page 15: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

15

mudah dilacak.

Implementasi Pengendalian Internal

pada Siklus Pengeluaran

a) Perangkapan fungsi kasir dan

perangkapan jabatan saat routing voucher.

b) Prosedur tetap yang tidak terlampir secara

tertulis.

c) Lemahnya pengawasan perpindahan aset.

d) Perekrutan karyawan yang tidak sesua

dengan core pekerjaan.

e) Kurang terintegrasinya sistem khususnya

AP database dengan jurnal memorial.

f) Lemahnya privasi password antar

karyawan.

a) Rekrutmen karyawan pada pada fungsi

kasir untuk menghindari perangkapan

pekerjaan dan memperjelas deskripsi kerja

tiap bagian sehingga fokus pekerjaan lebih

terarah.

b) Pembuatan prosedur tetap sebagai

pedoman dasar untuk mengatur karyawan

bersikap dan berperilaku dalam

melakukan aktivitas yang berhubungan

dengan pekerjaan.

c) Pengawasan oleh departemen yang

independen dan merealisasikan hasil

dalam bentuk balance scorecard.

d) Rekrutmen terhadap karyawan harus

sesuai core pekerjaan

e) Perlu dibuat data warehouse untuk

menampung seluruh data transaksi dan

report perusahaan.

f) Penekanan terhadap pentingnya privacy

Page 16: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

16

password agar pertanggung jawaban lebih

mudah dilacak.

Implementasi Pengendalian Internal

pada Siklus Pelaporan a) Tidak meratanya pembebanan pekerjaan

antar departemen terkait.

b) Ketidak mampuan sistem penampungan

data menampung seluruh dokumen

perusahaan.

c) Tidak ada skala atau standar pengukuran

kinerja terhadap karyawan.

d) Pusat informasi belum terfokus pada satu

tempat penampungan data.

e) Lemahnya privasi password antara

karyawan.

a) Rekrutmen karyawan pada sub

departemen costing yang memiliki

deskripsi kerja paling banyak.

b) Pengintegrasian report satu dengan yang

lain yang memiliki hubungan untuk

mempermudah proses pengolahan.

c) Rekrutmen terhadap karyawan harus

sesuai core pekerjaan.

d) Perlu dibuat data warehouse untuk

menampung seluruh data transaksi dan

report perusahaan.

e) Penekanan terhadap pentingnya privacy

password agar pertanggung jawaban lebih

mudah dilacak.

Page 17: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

17

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1) Secara umum sistem pengendalian

internal untuk siklus penghasilan,

siklus pengeluaran, dan siklus

pelaporan sudah cukup baik. Hanya

ada beberapa hal yang perlu

diperbaiki.

2) Perusahaan telah memiliki struktur

organisasi yang cukup baik dan

pemberian deskripsi kerja yang

jelas. Namun pembagian fungsi

antar sub departemen tidak sama.

Tidak seluruh bagian mendapatkan

fungsi secara merata padahal

prosedur kerja secara umum sama.

3) Perusahaan belum memiliki

manual book/ prosedur tetap secara

terulis

4) Seluruh transaksi telah dilakukan

dengan sistem komputerisasi,

namun checker dan approval masih

ada yang dilakukan secara manual.

5) Penggunaan sistem oracle

diharapkan mampu menggantikan

sistem lama yang digunakan

perusahaan, namun kenyataannya

oracle masih perlu dibantu oleh

software penunjang dan juga

pengolahan secara manual untuk

menarik hasil report.

6) Perusahaan telah melakukan

dokumentasi dengan cukup baik,

namun dokumentasi yang

dilakukan belum sepenuhnya

terfokus pada satu wadah

penampungan yang mewakilkan

keseluruhan data.

7) Karyawan secara umum mampu

menjalankan pekerjaan melalui

sistem dengan baik, namun ketika

ada permasalahan yang terjadi baik

atas transaksi yang tidak biasa atau

pekerjaan yang cukup kompleks

maka masih perlu pengawalan dari

supervisor atau manajer sub

departemen. Salah satu

penyebabnya adalah perekrutan

karyawan yang tidak menguasai

bidang akuntansi dan keuangan.

8) Aset perusahaan merupakan hal

penting yang perlu dipelihara oleh

seluruh karyawan tanpa terkecuali.

Namun sering ditemukan ada

perpindahan aset tanpa melalui

Surat Pindah Tangan dikarenakan

proses pengawasan yang tidak

berkala dan tidak adanya

punishment terkait kelalaian

tersebut.

9) Otorisasi sudah dijalankan dengan

semestinya. Khusus pada

departemen finance and

accounting, otorisasi dilakukan

oleh karyawan khusus yang telah

diamanahkan oleh manajer kepala

dan otorisasi kedua dilakukan oleh

Page 18: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

18

baik manajer maupun manajer

kepala.

10) Tingkat kerahasiaan masih rendah

dan cenderung tidak ada. Tiap

karyawan dapat dengan bebas

bertukar password untuk setiap

fungsi yang dijalankan dalam

oracle. Biasanya hal tersebut

dilakukan karena adanya

keterkaitan pekerjaan antara

karyawan yang saling bertukar

password.

Keterbatasan

1) Adanya kesalahan yang

ditimbulkan oleh responden pada

wawancara dalam menghimpun

data penelitian. Hal ini dikarenakan

karena tidak setiap karyawan

memiliki pemahaman yang

memadai mengenai keseluruhan

aktivitas operasional bisnis yang

dijalankan perusahaan.

2) Khusus pada siklus pelaporan,

peneliti memiliki pengetahuan

yang lebih sedikit dibandingkan

dengan siklus penghasilan dan

siklus pendapatan karena proses

pembuatan siklus pelaporan yang

cukup panjang dan memakan

waktu cukup banyak sedangkan

peneliti melakukan penelitian

terhadap seluruh aktivitias

operasional perusahaan

berlandaskan pada Standard

Operating Procedure (SOP) yang

telah dijalankan hingga berfokus

pada ketiga siklus tersebut.

3) Seluruh usulan solusi yang

diberikan peneliti kepada

perusahaan hanya berlandaskan

opini peneliti berdasarkan ilmu

yang dimiliki oleh peneliti dan atas

dasar permasalahan yang terjadi di

lapangan selama peneliti

melakukan penelitian.

Saran

1) Semakin berkembangnya bisnis

perusahaan perlu diimbangi dengan

pengawasan terhadap pengendalian

internal yang lebih intens dan

kontinu.

2) Pihak manajemen dapat

mempertimbangkan usulan solusi

yang diberikan peneliti. Hal ini

dapat mempermudah pihak

perusahaan khususnya departemen

finance and accounting untuk

menganalisis secara dini

permasalahan yang ada sehingga

dapat menghasilkan pengendalian

internal yang semakin kuat.

DAFTAR PUSTAKA

(IAI), I. A. (2001). Standar Profesional

Akuntan Publik. Jakarta: Salemba

Empat.

Page 19: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

19

Akib, H. (2010). Implementasi Kebijakan :

Apa, Mengapa, Bagaimana. Jurnal

Administrasi Publik, Volume 1 No.

1, 2.

Albercht, W. S. (2011). Fraud

Examination. Mason: Cengage

Learning.

Baridwan, Z. (2000). Sistem Informasi

Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Baridwan, Z. (2012). Analisis

Keperilakuan Individu Terhadap

Implementasi Sistem Informasi

Akuntansi : Model Penerimaan dan

Kesuksesan Sistem Informasi

Berbasis Teknologi. Malang:

Program Doktor Ilmu Akuntansi

Pascasarjana Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Bodnar, G. H. (2001). Sistem Informasi

Akuntansi, terjemahan Amir Abadi

Yusuf dan Rudi M. Tambunan Jilid

1. Jakarta: Salemba Empat.

Bodnar, G. H. (2003). Sistem Informasi

Akuntansi, terjemahan Amir Abadi

Jusuf dan Rudi M. Tambunan,

Buku Satu. Jakarta: Salemba

Empat.

Boynton, W. C. (2001). Modern Auditing

Seventh Edition. New York: John

Wiley and Sons, Inc.

Bungin, B. (2012). Analisis Data

Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Rajawali Pers.

COSO. (2013). Internal Control -

Integrated Framework : Executive

Summary. Durham: North

Carolina.

Dellaportas, S. (2013). Conversations with

inmate accountants: Motivation,

Opportunity and The Fraud

Triangle. Accounting Forum 37,

29-39.

Ely, S. K. (2010). Perpajakan, Teori dan

Teknis Perhitungan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Hall, J. A. (2009). Accounting Information

System (Sistem Informasi

Akuntansi Buku 1 Edisi 4). Jakarta:

Salemba Empat.

Hendra, V. S. (2014). Fraud Triangle.

Surabaya: Fakultas Bisnis dan

Ekonomika Universitas Surabaya.

Jogiyanto. (1999). Analisis dan Disain

Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi.

Karyono. (2013). Forensic Fraud Edisi 1.

Yogyakarta: ANDI.

Kassem, R. H. (2012). The New Fraud

Triangle Model.

Kieso, D. e. (2011). Financial Accounting.

Hoboken: Wiley & Sons, Inc.

L. James, H. (2000). Sistem Informasi.

Jakarta: Mata Satu.

Lane, J.-E. a. (n.d.). Policy Implementation

in Poor Countries. Sweden: Umea

University.

Miles, M. &. (1994). Qualitative data

analysis : An expanded sourcebook

(2nd ed.). Thousand Oaks, CA:

Sage.

Moleong, L. (2005). Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 20: THE IMPLEMENTATION OF INTERNAL CONTROL ON …

20

Moleong, L. (2012). Metode Penelitian

Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Murdick, R. G. (1991). Sistem Informasi

untuk Manajemen Modern. Jakarta:

Erlangga.

Nawawi, H. (2001). Metode Penelitian

Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan

Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi

Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Jakarta: Rineka Cipta.

Romney, B. M. (2006). Accounting

Information System Edisi

Kesembilan. Jakarta: Salemba

Empat.

Romney, M., & Steinbart, P. (2014).

Sistem Informasi Akuntansi edisi

13. Jakarta: Salemba Empat.

Saeful, P. (2009). EQUILIBRIUM. Jurnal

Penelitian Kualitatif, 1-8.

Setiawan, G. (2004). Implementasi Dalam

Birokrasi Pembangunan. Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset.

Spillane, J. J. (2003). Time Management :

Pedoman Praktis Pengelolaan

Waktu. Yogyakarta: Kanisius.

Stainback, S. &. (1988). Understanding

and conducting qualitative

research . Dubuque,IA:

Kendall/Hunt.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian

Kualitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian

Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tuanakotta, T. M. (2013). Audit Berbasis

ISA (International Standards on

Auditing). Jakarta : Salemba

Empat.

Usman, H. &. (2006). Metodologi

Penelitian Sosial. Jakarta: Balai

Pustaka.

Widjajanto, N. (2001). Sistem Informasi

Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Wilkinson, J. W.-O.-W. (2000).

Accounting Information System 4th

Edition : Essential Concepts and

Applications. New Jersey: John

Willey and Sons, Inc.