14
1 The Emergence of Culture oleh Abellia Anggi Wardani, 0706164744 [email protected] Program Studi Prancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Bab ini menjelaskan tentang perlunya pendekatan pluralis kebudayaan yang mencakup perbedaan jenis-jenis benda kebudayaan untuk mengerti keanehan dan fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia. Kecerdasan Manusia Kecerdasan manusia, seperti halnya bentuk-bentuk kecerdasan lain, adalah hasil adaptasi dari evolusi yang disebabkan oleh keterbatasan dalam memperoleh pengetahuan tentang segala hal yang ada di dunia. Kecerdasan dipengaruhi oleh perilaku serta gen yang terkandung dalam tubuh seseorang. Kecerdasan adalah suatu istilah umum di masyarakat yang dapat diartikan sebagai ikatan keterampilan kognitif yang membuat kita dapat belajar dan berpikir tentang objek, tindakan dan

The Emergence of Culture - review

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: The Emergence of Culture - review

1

The Emergence of Culture

oleh Abellia Anggi Wardani, 0706164744

[email protected]

Program Studi Prancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia

Bab ini menjelaskan tentang perlunya pendekatan pluralis kebudayaan yang mencakup

perbedaan jenis-jenis benda kebudayaan untuk mengerti keanehan dan fenomena-fenomena yang

terjadi dalam kehidupan manusia.

Kecerdasan Manusia

Kecerdasan manusia, seperti halnya bentuk-bentuk kecerdasan lain, adalah hasil adaptasi

dari evolusi yang disebabkan oleh keterbatasan dalam memperoleh pengetahuan tentang segala

hal yang ada di dunia. Kecerdasan dipengaruhi oleh perilaku serta gen yang terkandung dalam

tubuh seseorang.

Kecerdasan adalah suatu istilah umum di masyarakat yang dapat diartikan sebagai ikatan

keterampilan kognitif yang membuat kita dapat belajar dan berpikir tentang objek, tindakan dan

peristiwa, baik yang abstrak maupun yang konkret. Kecerdasan menjadi penghubung antara

evolusi biologi dan kebudayaan.

Pengetahuan ataupun kecerdasan manusia dalam bentuk apapun itu, sangat berpengaruh

dalam perkembangan kebudayaan manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kecerdasan manusia

dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Komponen-komponen dari pengetahuan

manusia kebanyakan diasumsikan menjadi faktor penyebab adaptasi evolusioner.

Page 2: The Emergence of Culture - review

2

Setiap bentuk dari pengetahuan adalah aspek dari organisasi kehidupan yang merupakan

ciri bawaan yang memiliki kecocokan dengan keistimewaan-keistimewaan yang terdapat di alam

semesta.

Sejarah Evolusi Kebudayaan

Para ahli Palaeontological menunjukkan bukti bahwa di pedalaman Afrika merupakan

benua asal mula hominids yang pertama dengan bukti ditemukannya jejak-jejak mereka, dan

disana pulalah australopithecine apes berevolusi. Migrasi pertama kali dari Afrika diperkirakan

sekitar 1.8 juta tahun yang lalu, meskipun demikian bentuk-bentuk pertama Homo ditemukan di

iklim tropis ratusan tahun setelah itu. Sekitar setengah juta tahun yang lalu, diperkirakan sudah

ada kehidupan di daerah subartik dimana merupakan daerah yang sangat berbeda dari asal mula

mereka, hal ini mengisyaratkan adanya adaptasi biologi yang telah berhasil mereka lakukan.

Artefak peralatan menjadi tanda pertama dari kebudayaan genus kita, hal ini disebabkan

karena usaha bertahan hidup dari kondisi-kondisi tertentu dipengaruhi oleh transmisi kebudayaan

dari pengetahuan dan kebiasaan untuk melindungi diri dimana ditemukan konstruksi tempat

tinggal dan pemersiapan baju untuk mengantisipasi perubahan musim. Tentunya, bukti

keberadaan jaman batu menunjukkan bahwa kebudayaan bukan hanya dipunyai oleh Homo

erectus, tetapi juga permulaan Homo habilis, ditemukan peralatan dari batu yang dibuat sekitar 2

juta tahun yang lalu.

Kebudayaan dengan jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan respon adaptasi,

tetapi kebudayaan (dimana sudah terdapat kesatuan ciri bawaan tertentu), tidak mungkin

diproduksi secara langsung oleh evolusi. Pernyataan bahwa kebudayaan bukan diproduksi secara

langsung oleh evolusi merujuk kepada kebudayaan pertama (first culture). Sedangkan

perubahan-perubahan dari kebudayaan pertama hingga menjadi kebudayaan sekarang ini,

kemungkinan besar dipengaruhi oleh evolusi.

Page 3: The Emergence of Culture - review

3

Evolusi Kebudayaan

Dari definisinya, kebudayaan adalah sesuatu yang menghubungkan antara individu-

individu yang hidup berkelompok. Mereka berusaha menciptakan benda-benda yang dapat

berguna untuk mempertahankan hidup. Interaksi yang terjadi di dalam kelompok-kelompok

tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan biologis yang dapat menjadi

pendorong terjadinya perubahan evolusioner pada mekanisme psikologi individu. Perubahan-

perubahan antar individu tersebut kemudian bertimbal balik ke karakter pembawaan individu

masing-masing. Pergeseran yang terjadi pada individu dan kelompok tersebut melukiskan

kompleksitas kebudayaan.

Yang pertama kali berevolusi adalah mekanisme psikologi yang digunakan untuk

merespon terhadap tekanan seleksi. Namun, kebudayaan tidak hanya bersumber pada satu

mekanisme saja, jika seseorang mencoba untuk bersandar pada argumen-argumen yang

menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang sangat berguna bagi individu sebagai

pendorong untuk berevolusi pada unsur-unsur pokok dari mekanisme psikologi, orang itu akan

mengalami kebuntuan, karena kebudayaan bergantung pada berbagai macam mekanisme.

Pada awalnya, pastilah ada sebuah mekanisme yang berevolusi terlebih dahulu. Meskipun

demikian, ketika beberapa kebudayaan pertama (first culture) mulai muncul, individu mulai

masuk kedalam kebudayaan tersebut dengan konsekuensi-konsekuensi yang nantinya harus

diterima, kemudian akan berdampak adanya sinergi antara unsur-unsur pokok mekanisme

dengan hasil akhirnya yaitu kebudayaan dan kemudian akan berpengaruh terhadap evolusi dari

unsur-unsur pokok mekanisme.

Sebagai contoh, evolusi yang dialami oleh bahasa. Setiap orang setuju bahwa bahasa

merupakan salah satu komponen dari kebudayaan manusia yang paling utama. Tetapi bahasa itu

sendiri mungkin adalah bawaan yang berkembang dari beberapa mekanisme evolusi yang

terdahulu, seperti bagaimana memori bekerja. Namun, kemampuan simbolik bahasa bukan hanya

sebuah mekanisme adaptif, melainkan lahir dari interaksi antara konsekuensi-konsekuensi

perubahan pada struktur umum dan mekanisme psikologi adaptif yang sudah ada, hal ini juga

terjadi pada kemampuan kognitif yang lain.

Page 4: The Emergence of Culture - review

4

Sehingga dapat sedikit disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sebuah adaptasi sifat

bawaan yang dibangun dari mekanisme kognitif, yang beberapa dari mereka juga berasal dari

sifat bawaan, dan kesemua dari evolusi yang telah terjadi merupakan hasil pengulangan pilihan

terhadap fungsi struktur jaringan syaraf.

Broadening the picture

Terdapat beberapa orang peneliti yang mengamati perilaku simpanse. Mereka

menemukan bahwa simpanse menunjukkan variasi-variasi lokal dalam perilaku mereka. Seperti

yang diutarakan oleh penulis dari jurnal Nature, bukan secara genetik maupun secara ekologikal

yang bisa menjelaskan fenomena tersebut, karena variasi-variasi tersebut terjadi akibat adanya

proses pembelajaran. Para simpanse telah mempelajari beberapa hal dengan mengamati perilaku

simpanse yang lain. Hal tersebut bukanlah kebudayaan seperti halnya yang ada pada manusia,

tetapi itu hanyalah salah satu bentuk lain dari kebudayaan secara umum.

Dalam suatu kelompok sosial tertentu, para anggotanya saling berbagi sifat dan

kemampuan masing-masing, terdapat 3 sumber dari pembagian tersebut:

Yang pertama, setiap individu membawa ciri bawaan mereka masing-masing, seperti

sistem pembuluh darah, bentuk gigi, dan bentuk-bentuk dari anggota tubuh lain, ketika

mereka hidup dalam lingkungan dan kelompok tertentu, akan terjadi proses saling

berbagi untuk menyamakan bentuk sehingga terjdilah pengembangan yang menyebabkan

perbedaan-perbedaan kecil dan variasi pada setiap spesies dimana terjadi pengembangan

yang kompleks.

Yang kedua, berhubungan khusus dengan perilaku di kelompok sosial dengan kecerdasan

yang telah berevolusi.

Yang ketiga, adanya perpindahan pengetahuan dari proses mempelajari tingkah laku

individu lain. Transmisi dari sesuatu yang dipelajari dengan pengetahuan untuk

mempelajari, menjadi inti kualitas yang mendekatkan pengenalan dan pengertian kita

terhadap definisi dari kebudayaan.

Page 5: The Emergence of Culture - review

5

Konsep-konsep Kebudayaan

Kebudayaan adalah sesuatu yang nyata dan merupakan karateristik utama yang dimiliki

manusia. Terdapat beberapa perbedaan pandangan dari para antropolog tentang pengertian

kebudayaan. Tetapi satu hal yang penting adalah bahwa kebudayaan merupakan fenomena

dimana seseorang belajar tentang suatu hal dari orang-orang lain yang telah sebelumnya

mempelajari .

Di masyarakat sering terjadi salah pengertian akan definisi kebudayaan, banyak yang

menyebutkan bahwa kebudayaan adalah kepemilikan dari pengetahuan tentang seni dan

kemanusiaan (ilmu pengetahuan) oleh para elit dalam suatu masyarakat. Dengan gambaran

keadaan masyarakatnya yang sering minum-minuman keras, karaoke, menonton opera,

champagne (Mathew Arnold).

Hal lain yang membingungkan dari konsep kebudayaan adalah, dalam antropologi

terdapat perbedaan antara kultural dan sosial, kebudayaan dan masyarakat, sistem sosial dan

struktur sosial. Sesungguhnya, memang sulit untuk membedakan antara kebudayaan dan

berbagai macam aspek sosial karena mereka berhubungan erat.

Roger Keesing membuat perbedaan antara kebudayaan dan sistem sosial. Sistem sosial

adalah model kehidupan pada suatu lingkungan tertentu, sedangkan kebudayaan, adalah

sepanjang sejarah hingga pada kondisi dari lingkungan sekarang, yang juga menjadi sebab

terjadinya sistem sosial, dan keduanya saling berhubungan timbal balik. Sistem sosial yang mana

mencakup sistem hukum, lokasi dimana orang-orang tinggal dan bekerja, siapa yang bekerja

kepada siapa, dan lain-lain, menjadi acuan dalam pembentukan struktur sosial serta menjadi

karakter kebudayaan itu sendiri.

Asal mula dan Bentuk dari Kebudayaan

Menurut Franz Boas, Bapak Antropolog Amerika, kebudayaan merupakan akibat adanya

keberadaan manusia, dan mempelajari kebudayaan adalah salah satu tujuan unik dari

antropologi. Kebudayaan dapat berupa objek material seperti alat-alat dari batu, baju, bisa juga

objek yang tak kasat mata seperti pengetahuan dalam parlemen, organisasi sosial, dll.

Page 6: The Emergence of Culture - review

6

A.R. Radcliffe-Brown, seorang antropolog Inggris menyebutkan bahwa kebudayaan

adalah sebuah bayang-bayang abstraksi. Bagi Kuper, kebudayaan dengan beberapa referensi

yang berbeda-beda menjadi sesuatu yang problematik ketika kebudayaan merupakan sesuatu

yang dideskripsikan, sekaligus dilain pihak ia menjadi suatu penjelasan. Pendapat tersebut

didukung dengan pernyataan seorang antropolog Amerika bernama John W. Bennett yang

menyebutkan bahwa jika ada yang menyatakan kebudayaan adalah penyebab utama dari

fenomena yang ada pada kehidupan manusia, akan menimbulkan problem tentang epitesmologi,

karena kebudayaan adalah fenomena kehidupan manusia, dan fenomena kehidupan manusia

adalah kebudayaan itu sendiri. Dia juga menyebutkan bahwa penanda munculnya kebudayaan

adalah pada saat yang sama ketika kebudayaan itu dibentuk oleh perilaku, dimana kebudayaan

juga dianggap sebagai penyebabnya.

Namun, melihat dari uraian-uraian sebelumnya, tentunya menyamakan kebudayaan

dengan segala macam fenomena kehidupan manusia adalah tidak benar. Dengan jelas Bennett

menyebutkan dua kesalahan yaitu tentang kebudayaan terbentuk disebabkan oleh kebudayaan itu

sendiri, serta penjelasannya tentang apa penyebab munculnya kebudayaan.

Menurut seorang antropolog Prancis yang bernama Claude Levi-Strauss, setiap

kebudayaan dihasilkan dari 2 faktor utama. Pertama, struktur pikiran manusia, yang sangat

universal dan tidak berubah-ubah. Yang kedua, lingkungan tempat hidup manusia, baik secara

fisik maupun sosial.

Secara kasarnya, terdapat 3 cara untuk menjelaskan tentang generality (keadaan umum)

suatu kebudayaan :

Yang pertama, dapat disebut dengan pendekatan sui generis. Generality disini berasal

dari apa itu kebudayaan dan fenomena unik yang hanya bisa dimengerti dengan kerangka

yang membuatnya unik, yang terintegrasi dalam sistem nilai, sistem simbol, sistem

kepercayaan, yang disebut dengan “collective symbolic discourse” oleh Kuper.

Pendekatan yang kedua adalah dengan melihat hubungan antara kebudayaan dan biologi

dalam kaitannya antara kecerdasan dan program evolusioner. Yang membedakan

keduanya adalah, jika kebudayaan dapat menjamin kelangsungan hidup di ekologi

Page 7: The Emergence of Culture - review

7

manapun hanya dengan beradaptasi, sedangkan struktur biologi manusia tidak dapat

melakukannya.

Pendekatan yang ketiga adalah kebudayaan bersandar pada asumsi dasar yang

bagaimanapun terefleksikan pada struktur pikiran manusia.

Dua cara lain untuk menjelaskan generality sangat berbeda dengan pendekatan sui

generis, tetapi keduanya tidak saling mengekskusifkan satu sama lain. Berdasarkan pendekatan

ini, kebudayaan merupakan alat pemenuhan dari sifat dasar manusia yang tak pernah puas.

Keesing menyebutkan bahwa kepercayaan, ritual atau aktivitas simbolik lainnya adalah

kekayaan kedua dari kebudayaan, bukan yang utama.

Strukturalisme Kebudayaan

Strukturalisme pertama kali dinyatakan oleh Ferdinand de Saussure, seorang ahli

Linguistik Prancis yang mengembangkan ide tentang bahasa sebagai sebuah struktur. Di lain

pihak, Jean Piaget, psikolog asal Swiss, mendeskripsikan strukturalisme sebagai sebuah kajian

dari setiap “system closed under transformation”. Dapat dikatakan bahwa strukturalisme

mencari aturan-aturan dari simbolisme kebudayaan dengan asumsi bahwa mereka terhubung

kepada kesamaan struktur pikiran manusia.

Menurut Ward Goodenough : kebudayaan suatu masyarakat terdiri dari apapun yang

harus diketahui atau dipercaya sebagai usaha agar diterima sebagai anggotanya. Kebudayaan

adalah bentuk dari hal-hal yang ada dikepala setiap orang, sebagai tempat untuk saling

merasakan, berhubungan.

Tidak seperti strukturalisme kebudayaan yang bersifat abstrak, dalam psikologi ada dua

hal yang menjadi pokok dalam teori-teorinya yaitu pengetahuan dan kepercayaan. Keesing

menyatakan bahwa ideation pikiran yang paling krusial adalah untuk mengerti bagaimana arti,

kepercayaan, dan pengetahuan dibagi dan dilakukan dalam suatu sistem sosial.

Merujuk pada pernyataan Clifford Geertz yang berbicara tentang perlunya

menginterpretasikan simbol, baik objek simbolik maupun kejadian-kejadian konkret. Dapat

dikatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang yang berpikir bahwa kebudayaan adalah

Page 8: The Emergence of Culture - review

8

semiotik. Mereka tidak sekedar menginterpretasikan kebudayaan ataupun menganalisisnya

secara semiotik.

Studi tentang Antropologi

Sekolah-sekolah antropologi abad 20 berusaha mengidentifikasi apa yang dibagikan dari

kebudayaan, apa yang membuat kebudayaan itu koheren, dan apa yang secara umum dimiliki

oleh semua kebudayaan serta yang mendefinisikan esensi dari kebudayaan. Meskipun sudah

banyak departemen Antropologi di universitas-universitas yang mempelajari tentang ilmu

antropologi kultural dan ilmu antropologi sosial, namun kebanyakan dari mereka sulit untuk

dibedakan dengan ilmu-ilmu biologi.

Fungsionalis antropologi itu sendiri adalah sebagai suatu pembanding dalam sosiologi

yang bertugas memberikan pertanyaan kepada masyarakat suatu sistem kebudayaan, kemudian

memberikan pertanyaan sama kepada masyarakat sistem kebudayaan lain, sehingga dapat

diperbandingkan satu sama lain.

The trouble with ‘levels’

Kelahiran Kebudayaan

Ketika para simbolis mengklaim bahwa kebudayaan berada pada level yang berbeda dari

yang lain, mereka menggunakan kata level untuk melibatkan pemisah dari disiplin-disiplin ilmu

tersebut sehingga terjadi gap yang tak terjembatani.

Kebudayaan bukan apa yang ada dipikiran, tapi apa yang ada diantara pikiran, atau

melebihi pikiran. Setiap kebudayaan harus mempunyai suatu spasiotemporal karakteristik, yang

berwujud alam semesta serta hubungannya dengan benda-benda lain di dunia ini. Para ilmuwan

menyatakan bahwa segala hal bersifat kimiawi dan memiliki bentuk, sehingga mereka tidak

percaya jika benda yang ada dalam pikiran bersifat non-material dan berbeda dengan yang

berada di tubuh.

Page 9: The Emergence of Culture - review

9

Seperti halnya judul bab ini, ada beberapa orang yang menyebutkan bahwa kebudayaan

adalah fenomena kelahiran dari sesuatu yang bersifat non-material. Tetapi hal tersebut salah,

karena kelahiran bukan berarti penggabungan dari ketidakadaan dengan ketidakadaan lain.

Tetapi kelahiran adalah kemunculan dari benda-benda atau fenomena-fenomena yang inheren

dengan beberapa elemen-elemen pokok yang mengungkapkan bagaimana elemen-elemen pokok

tersebut datang bersama-sama.

Inti yang ingin disampaikan pada bab ini adalah bahwa kebudayaan terletak pada

pengetahuan dan dasar-dasar psikologi lain, yang menjadi unsur-unsur utama dari kelahiran

kebudayaan. Kebudayaan tersebut berada di dalam pikiran dan otak. Selain itu, kebudayaan juga

menempel pada struktur fisik, organisasi sosial, peraturan dan hukum dalam suatu masyarakat.

A solution to the levels problem

Level Kebudayaan

Hierarki adalah satu dari beberapa konsepsi yang paling sering dipakai untuk mencari

solusi pada masalah-masalah kompleksitas struktural dalam biologi. Dia menyatakan bahwa

tanpa struktur hierarki, kompleksitas sistem biologi tidak akan mengalami evolusi. Sebagai

contoh, hierarki dari klasifikasi pada hewan dimana spesies merupakan bagian dari genera,

diatasnya terdapat family, classes dan phyla.

Hierarki kebudayaan muncul sebagai dampak ketika setiap individu organisme membuat

kelompok-kelompok dalam usaha untuk meneruskan populasi (mempertahankan jenisnya)

mencapai jumlah yang lebih luas dari unit ekologikal. Dalam suatu hierarki pastinya terdapat

control hierarki yang mana dibentuk oleh penjajahan, sebagai contoh seorang eksekutif dari

suatu perusahaan adalah puncak dari control hierarki. Sistem sosial seringnya juga merupakan

control hierarki, begitu pula kerumitan sistem organ di dalam tubuh kita. Kebudayaan muncul

sebagai ciri bawaan dari beberapa komponen esensial kognitif. Oleh sebab itu, kebudayaan juga

diatur dalam suatu control hierarki.

Heuristik adalah kata yang cocok untuk mendeskripsikan inventif, proses kreatif dari

evolusi dan kecerdasan. Jika nantinya keseluruhan cerita dari kebudayaan akhirnya diketahui, hal

Page 10: The Emergence of Culture - review

10

tersebut akan mengakibatkan adanya sebuah hierarki yang lebih rumit daripada yang telah

dibicarakan sebelumnya.