15
Irigasi tetes (trickle irrigation atau drip irrigation) sistem irigasi yang menggunakan pipa-pipa dan pada tempat tertentu diberi perlengkapan untuk jalan keluarnya air menetes pada tanah Atau Hillel (1982) mendefinisikan irigasi tetes : sebagai pengaliran air secara perlahan dalam bentuk tetesan yang berlainan. Sistem irigasi ini menggunakan air sedikit sekali yang langsung mengalirkan air ke tanaman-tanaman secara terus menerus sesuai kebutuhan. Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi lahan kering berpasir, air yang sangat terbatas, iklim yang kering dan komoditas yang diusahakan mempunyai nilai ekonomis tinggi (Buck et al., 1982) SISTEM IRIGASI TETES irigasi tetes cocok untuk sistem pertanian berjajar, untuk buah-buahan, juga sistem irigasi di dalam greenhouse ( mis. Stroberi, paprika dll). 1. Pendahuluan

Tetes-1.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tetes-1.ppt

Irigasi tetes (trickle irrigation atau drip irrigation) sistem irigasi yang menggunakan pipa-pipa dan pada tempat tertentu diberi perlengkapan untuk jalan keluarnya air menetes pada tanahAtau Hillel (1982) mendefinisikan irigasi tetes : sebagai pengaliran air secara perlahan dalam bentuk tetesan yang berlainan.

Sistem irigasi ini menggunakan air sedikit sekali yang langsung mengalirkan air ke tanaman-tanaman secara terus menerus sesuai kebutuhan.

Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi lahan kering berpasir, air yang sangat terbatas, iklim yang kering dan komoditas yang diusahakan mempunyai nilai ekonomis tinggi (Buck et al., 1982)

SISTEM IRIGASI TETES

irigasi tetes cocok untuk sistem pertanian berjajar, untuk buah-buahan, juga sistem irigasi di dalam greenhouse ( mis. Stroberi, paprika dll).

1. Pendahuluan

Page 2: Tetes-1.ppt
Page 3: Tetes-1.ppt

Prinsip dasar irigasi tetes adalah :

-memompa air dan mengalirkannya ke tanaman dengan perantaraan pipa-pipa yang dibocorkan tiap 15 cm (tergantung jarak antartanaman). -Penyiraman dengan sistem ini biasanya dilakukan dua kali sehari pagi dan petang selama 10 menit. -Sistem tekanan air rendah ini menyampaikan air secara lambat dan akurat pada akar-akar tanaman, tetes demi tetes.

Dalam hal sistem jaringan irigasi tetes dibedakan menjadi :1.Jaringan utama berfungsi untuk menyalurkan air dari sumber air sampai dengan ke jaringan lateral, biasanya terbuat dari pipa galvanis.2.Jaringan lateral berfungsi untuk menyalurkan air dari pipa utama ke pipa distributor lalu ke tanaman atau ke alat pengeluaran.

Page 4: Tetes-1.ppt

Tanah kering

Tanah keringTanah kering

Tanah basah

Pipa utama

Pipa cabang

Pengatur tetesan

Pengatur tetesan

Skema pemberian air irigasi dengan cara tetesan

Page 5: Tetes-1.ppt

Gambar 1. Instalasi sistem irigasi tetes

Page 6: Tetes-1.ppt

Gambar 2. Sistem irigasi tetes sederhana

Page 7: Tetes-1.ppt

2. Keuntungan dan Kerugian sistem irigasi tetes

Keuntungan :1. Kehilangan air karena perkolasi dan runoff dihindari (efisiensi penggunaan air yang tersedia).2. Meningkatkan ratio hasil per ha dari penggunaan per unit air, bila dibandingkan dengan irigasi curah dan permukaan.3. Manajemen pemberian air lebih mudah4. Pekerjaan lebih ringan dan singkat5. Dapat mengontrol dalam penggunaan air dan pupuk6. Membatasi pertumbuhan gulma7. Mengurangi pekerjaan operasional8. Sangat cocok/sesuai untuk tanah yang mengandung garam ( menekan kandungan alkalin di tanah) dan struktur tanah jelek9. Evaporasi tanah rendah karena permukaan tanah dipertahankan tetap basah tetapi dihindari adanya infiltrasi/perkolasi

Page 8: Tetes-1.ppt

Kerugian1.Biaya investasi tinggi2.Lebih mudah terjadi kerusakan terutama penyumbatan-2 di emitter (pemancar)3.Terjadi akumulasi pada daerah dry soil surface4.Tidak cocok untuk tanaman yang berakar dalam5.Membutuhkan perwatan yang sulit

3. Komponen-kompenen Irigasi Tetes

Page 9: Tetes-1.ppt

Komponen yang diperlukan pada sistem irigasi tetes umumnya lebih beragam daripada sistem irigasi lain.

Komponen-komponen yang diperlukan untuk irigasi tetes meliputi :

1.Pompa (pump)- berguna untuk mengambil air dari sumber (reservoir, kanal,

danau, kanal, sumur)- pemberi tekanan pada sistem jaringan

2.Pencegah aliran balik (Back Floe Preventer)- aliran balik dapat disebabkan karena pompa, pipa atau katup

yang rusak- alat pencegah aliran balik dipasang pada bagian downstream- berguna untuk mencegah kontaminasi pada sumber air

3.Alat penginjeksi Zat Kimia ( Chemical Injector)- untuk mencegah terjadinya penyumbatan (clogging) terutama

pada emitter- dapat dipakai sebagai pengendali bakteri, pH dan pemupukan

4. Sistem Penurunan Tekanan - Prinsipnya untuk membuat perbedaan tekanan antara outlet pada tangki zat kimia.

- Perbedaan ini mengakibatkan aliran zat kimia dari tangki ke suluruh sistem irigasi

Page 10: Tetes-1.ppt

5. Pipa Primer – Sekunder ( Main line – Sub line)a.Pipa primer

- umumnya terbuat dari PVC tetapi digunakan juga asbes- pada pipa utama terdapat pompa untuk menginjeksi zat kimia

dari pemberian nutrisi ke dalam sistem disamping untuk memompa air.- bagian terkahir dari pipa primer adalah katup pengatur dan

flowmeter.

b. Pipa sekunder- Pada pipa sekunder terdapat pengatur tekanan (pressure

regulator) untuk menjaga agar tekanan pada sistem seimbang.- Katup aliran yang terdapat pada akhir pipa sekunder

digunakan untuk mengontrol tekanan.

c. Pipa Lateral- Trickle lateral dapat terbuat dari polyethylene atau PVC

diamter 10 – 20 mm.- Trickle lateral dibuat dengan debit yang sama untuk sepanjang

kedalaman- Perbedaan tekanan akibat gesekan pipa, kehilangan energi

dan perubahan elevasi permukaan tanah merupakan faktor penting yang mempengaruhi besarnya debit.

Page 11: Tetes-1.ppt

6. Penyaring (filter) - untuk mencegah terjadinya penyumbatan pada emitter

7. Emitter (pemancar) - adalah perlengkapan untuk mengeluarkan air dari sistem distribusi ke dalam tanah - biasanya dikategorikan oleh bentuknya pada pengoperasiannya.

Gambar. Emitor untuk tanaman stroberi

Page 12: Tetes-1.ppt

Bentuk-bentuk emitter1.Laminar (Long-Path Emitter)

Emitter yang paling sederhana , tetapi sebagian besar sulit digunakan pada irigasi tetes

In line long-path single-exit emitter

In line long-path multiple-exit emitter

2. Short-Path Emitter

Hampir serupa dengan jalan panjang emitter (long-path emitter) tetapi lebih pendek dan jalur air lebih kecil.Merupakan emitter yang cukup baik untuk sistem dengan tekanan yang sangat rendah

Page 13: Tetes-1.ppt

3. Turbulen Emitter - modikasi long-path emitter dengan lintasan yang pendek dan berlekuk-lekuk seperti lintasan aliran. - dengan memasukkan penutup elastomeric yang mana meningkatkan diamter lintasan aliran dibawah naikknya tekanan. - Emitter jenis ini sering disebut labyrinth atau totous long-path emitter

4. Orifice Emitter - Umumnya bentuk orifife emitter adalah berbentuk orifice sederhana, orifice vortex (emitter pusaran), orifice multiple.

Page 14: Tetes-1.ppt

Orifice emitter

Vortex emitter

5. Jenis emitter yang lain

Diafragma emitter

Page 15: Tetes-1.ppt

Ajustable emitter

Porous tubing lateral

Single-tube emitter lateral

Dripline pabrikasi dengan emitor