7
Kematian Otak dan perdarahan masih terhitung sebagai penyebab kematian dari eklamsia dan preeklamsia. Preeklamsia menyebabkan vasokontriksi regional, dan kebanyakan eklamsia berasal dari hasil vasospasme otak dan iskemik. Magnesium sulfat secara umum diterima sebagai pengobatan pilihan untuk eklamsia. Penggunaan magnesium sulfat untuk mencegah eklamsia yang umum terjadi di Amerika Serikat , tetapi belum di gunakan secara internasional. Pemberian placebo – kontrol magnesium sulfat di uji coba (MAGPIE) sebagai pencegahan Eklamsia. Bau-baru ini diterima sebagai aksi profilaksis dan sepertinya mengalami peningkatan penggunaan agen profilaksis pada wanita dengan preeklamsia di seluruh dunia. Sejak magnesium sulfat memiliki efek vasodilator otak, menjadi satu penjelasan sebagai antieklamsia yang bereaksi menurunkan iskemik dengan cara mengurangi vasospasme otak. Kami berhipotesis bahwa eklamsia disebabkan olek iskemik otak. Nimodipine adalah calcium-channel blocker yang spesifik sebagai vasodilatasi otak, akan menjadi obat alternative yang ideal. Potensi keuntungan nimodipine juga mencangkup penyerapan peroral, toksisitas minimal, dan antihipertensi. Oleh karena itu, kami membandingkan efektifitas nimodipin dengan magnesium sulfat sebagai pencegah kejang pada pasien dengan preeklamsia berat. METODE Kami melakukan percoban jenis control secara acak dimana sampel tidak diberitahu, penelitian dilakukan selama 1995-2000. Sampel berupa wanita dengan preeklamsia berat di 14 lokasi dengan delapan Negara ( dapat dilihat pada lampiran). Penelitian ini diterima oleh peninjau setempat. Semua pasien diberikan informed consent tertulis. Pasien dengan preeklamsia berat yang dipilih adalah pasien yang tidak sedang menggunakan magnesium sulfat dan tidak memiliki gangguan kejang yang sudah ada sebelumnya. Kriteia diagnosis dijelaskan secara rinci dalam lampiran tambahan dengan teks

test

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test

Citation preview

Kematian Otak dan perdarahan masih terhitung sebagai penyebab kematian dari eklamsia dan preeklamsia. Preeklamsia menyebabkan vasokontriksi regional, dan kebanyakan eklamsia berasal dari hasil vasospasme otak dan iskemik. Magnesium sulfat secara umum diterima sebagai pengobatan pilihan untuk eklamsia. Penggunaan magnesium sulfat untuk mencegah eklamsia yang umum terjadi di Amerika Serikat , tetapi belum di gunakan secara internasional. Pemberian placebo kontrol magnesium sulfat di uji coba (MAGPIE) sebagai pencegahan Eklamsia. Bau-baru ini diterima sebagai aksi profilaksis dan sepertinya mengalami peningkatan penggunaan agen profilaksis pada wanita dengan preeklamsia di seluruh dunia.Sejak magnesium sulfat memiliki efek vasodilator otak, menjadi satu penjelasan sebagai antieklamsia yang bereaksi menurunkan iskemik dengan cara mengurangi vasospasme otak. Kami berhipotesis bahwa eklamsia disebabkan olek iskemik otak. Nimodipine adalah calcium-channel blocker yang spesifik sebagai vasodilatasi otak, akan menjadi obat alternative yang ideal. Potensi keuntungan nimodipine juga mencangkup penyerapan peroral, toksisitas minimal, dan antihipertensi. Oleh karena itu, kami membandingkan efektifitas nimodipin dengan magnesium sulfat sebagai pencegah kejang pada pasien dengan preeklamsia berat.

METODEKami melakukan percoban jenis control secara acak dimana sampel tidak diberitahu, penelitian dilakukan selama 1995-2000. Sampel berupa wanita dengan preeklamsia berat di 14 lokasi dengan delapan Negara ( dapat dilihat pada lampiran). Penelitian ini diterima oleh peninjau setempat. Semua pasien diberikan informed consent tertulis. Pasien dengan preeklamsia berat yang dipilih adalah pasien yang tidak sedang menggunakan magnesium sulfat dan tidak memiliki gangguan kejang yang sudah ada sebelumnya. Kriteia diagnosis dijelaskan secara rinci dalam lampiran tambahan dengan teks lengkap artikel ini http://www.nejm.org. Preeklamsia berat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yakni (setidaknya 140/90mmHg) dengan proteinuria (pembacaan dipstick +1 atau lebih) yang berhubungan dengan; sakit kepala, klonus, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas, oliguria ( atau urin output kurang dari 500cc per 24jam), edema paru, peningkatan level aminotransferase hati ( SGPT atau aspartate aminotransferase lebih dari 40 U per liter), peningkatan kreatinin level (setidaknya 1,5 mg/dl (133mmol/L)), hemolysis, trombositopenia, Intrauterine growth reastriction, atau oligohidramnion. Tekanan darah 160/110 mmHg atau tinggi dengan proteinuria tanpa ciri ciri lain juga diklasifikasikan sebagai preeklamsia berat. Pasien secara acak menurut (Epistat Service) diblock enam, dengan menggunakan amplop tertutup buram, untuk menerima nimodipine (60mg oral setiap jam) atau magnesium sulfat sesuai dengan protocol ( 6g loading dosis diikuti intravena dari 2g per jam atau 4g loading dosis diikuti oleh infus 1g per jam). Pengobatan dilanjutkan sampai 24 jam ante partum (setelah protocol dimulainya seksio sesaria) dan selama 24 jam post partum. Pengukuran kadar magnesium sulfat tidak diperlukan. Tekanan darah diukur dengan monitor otomatis atau sphygnomanometri manual (fase korotkof V). Protein urin diukur dengan menggunakan metode semikuantitatif (dipstick) atau, jika tersedia urin 24 jam.Penelitian ini tidah blinded, karena keterbatasan logistik dan ekonomi. Hasil pengukuran pertama (eklamsia) adalan biner, objektif, dan tidak subjektif berdasarkan pengukuran peneliti atau pengukuran yang bias. Pasien dirawat seperti biasa sesuai rutinitas setiap rumah sakit, dengan tidak adanya gangguan dari kelompok peneliti. Tekanan darah dikontrol dengan hydralazine intravena untuk wanita yang tekanan darah sistoliknya 160mmHg, dan diastolik 110 mmHg atau keseluruhan tekanan darah setidaknya 160/110mmHg untuk lebih dari 20 menit setelah mulai pengobatan. Pengukuran hasil pertama adalah eklamsia ( didefinisikan sebagai tonik-klonik convlusion) saat inisiasi studi-obat selama 24 jam post partum. Pengukuran hasil kedua termasuk control tekanan darah, komplikasi dan efek samping obat, komplikasi persalinan dan melahirkan dan indikator kondisi janin dan bayi. Perdarahan postpartum (seperti yang tercatat dalam grafik) didefinisikan sebagai kehilangan darah dalam 24 jam setelah melahirkan lebih dari 500ml dalam kasus persalinan pervaginan dan lebih dari 1000ml pada kasus persalinan seksio sesaria.Wanita di kelompok nimodipine yang mengalami kejang menerima magnesium sulfat. Wanita yang mengalami kejang dengan pemberian regimen magnesium sulfat diteruskan.

Hydralazine (Data tidak ditampilkan). Peningkatan resiko kejang yang berhubungan dengan resisten nimodipine penggunaan hydralazine dan tekanan sistolok saat masuk. Mean Atrial Pressure pada kelompok nimodipin berkurang dengan rata rata 8,2 % pada satu jam pertama setelah pemberian obat dan berkurang setelah dipertahankan pada tiga jam (8,3%). Penurunan Mean Atrial Pressure selama satu jam pertama dengan kelompok magnesium sulfat dan penurunan 7,2% dalam waktu tiga jam.

DISKUSIPembelajaran ini menunjukan bahwa pemberian magnesium sulfat melalui parenteral secara signifikan lebih baik dari pada pemberian nimodipine secara oral untuk pencegahan eklamsia pada wanita dengan preeklamsia berat. Perbedan ini terutama terlihat pada periode postpartum. Walaupun perbandingan magnesium sulfat dengan nimodipine, dengan menggunakan penelitian MAGPIE yang membandingkan magnesium sulfat dengan plasebo pada wanita dengan preeklamsia sedang atau preeklamsia berat dan juga menunjukan efek menguntukan dari magnesius sulfat. Pada pembelajaran ini, kematian ibu terendah pada kelompok magnesium sulfat, meskipun cara membedakan tidak signifikan. Berdasarkan temuan diatas, terdapat upaya pemberian magnesium sulfat sebagai profilaksis pada Negara Negara yang sebelumnya tidak menggunakan magnesium sulfat. Walaupun demikian, tidak ada penyebab eklamsia disebabkan karena aksi dari mekanisme kerja magnesium sulfat sebagai profilaksis kejang.Berdasarkan hipotesis vasospasme otak dan iskemia yang dihasilkan penyebab utamanya adalah eklamsia. Jika hal ini benar maka vasodilatasi otak secara spesifik akan lebih efektif dalam mengurangi vasospasme ( dengan demikian obat yang lebih baik untuk mencegah eklamsia) dari magnesium sulfat. Temuan ini tidak mendukung hipotesis.Hasil dari laporan pada hemodinamik otak dengan pasien preeklamsia dapat menjelaskan penelitian ini, menunjukkan bahwa peningkatan tekanan perfusi ke otak, penurunan aliran darah keotak, penyebab utama dari cedera. Peningkatan tekanan perfusi menghasilkan barotrauma otak dan vasogenik ( dan/jarang sitogenik) edema. Nimodipine telah terbukti meningkatan tekanan perfusi ke otak pada pasien preeklamsia.

Tabel 3. Tipe kelahiran dan komplikasi neonates.VariabelKelompokNimodipine(N=819)Kelompok Magnesium sulfatP Hasil

Kelahiran Pervaginam- no.%

NormalForcep atau vacumTipe tidak spesifik

292(35,7)42 (5,1)48 (5,9)

300 (36,1)33 (4,0)41 (55,0)0,55

Seksio sesaria437 (53,4)457 (55,0)

Indikasi pertama untuk seksio sesaria- no. (%)

Fetal distressDisporsisi kepalaHipertensi BeratLainTidak spesifik

32 (7,3)142 (32,5)140 (32,0)122 (27,9)1 (0,2)

39 (8,5)126 (27,6)174 (38,1)108 (23,6)10 (2,2)0,11

Estimasi kehilangan darah-ml505 306512 3350,38

Kelahiran Usia Gestasional minggu36 436 40,93

Karteristik Infan Berat lahir- gr APGAR skor menit pertama Rata-rata Antara Quartil APGAR skor 5 menit Rata-rata Antara Quartil APGAR skor