37
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya. Tes objektif dalam hal ini adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal. Peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dengan demikian pemeriksaan atau penskoran jawaban atau respon peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan secara objektif oleh pemeriksa. Karena sifatnya yang objektif, maka tidak perlu harus dilakukan oleh manusia, tetapi dapat dilakukan sengan mesin, misalnya mesin scanner. Dengan demikian skor hasil tes dapat dilakukan secara objektif. Penulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis Tes Pilihan Ganda/1

Tes Pilihan Ganda2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

evaluasi pendidikan

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangTes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya.Tes objektif dalam hal ini adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal. Peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dengan demikian pemeriksaan atau penskoran jawaban atau respon peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan secara objektif oleh pemeriksa. Karena sifatnya yang objektif, maka tidak perlu harus dilakukan oleh manusia, tetapi dapat dilakukan sengan mesin, misalnya mesin scanner. Dengan demikian skor hasil tes dapat dilakukan secara objektif.Penulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator soal yang sudah disusun dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal bentuk obyektif dan kaidah penulisan soal uraian.Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku/kompetensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang lebih tepat diukur/ditanyakan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal uraian, ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal objektif.Bentuk tes tertulis pilihan ganda maupun uraian memiliki kelebihan dan kelemahan satu sama lain.Berikut khusus akan dibahas mengenai soal tes pilihan ganda.

1.2. Rumusan MasalahAdapun permasalahan yang dapat kami rumuskan :1. Bagaimana Karakteristik bentuk tes pilihan berganda?2. Bagaimana menyusun bentuk tes pilihan berganda?3. Apa dan bagaimana keunggulan dan kelemahan bentuk tes pilihan berganda?4. Bagaimana menentukan kemampuan yang diukur oleh bentuk tes pilihan berganda?5. Bagaimana kaidah penulisan bentuk tes pilhan berganda?6. Bagaimana menentukan skor bentuk tes pilhan berganda?7. Bagaimana menelaah butir tes bentuk pilihan berganda?

1.3. Tujuan PembahasanAdapun yang menjadi tujuan pembahasan makalah ini adalah :1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah.2. Untuk memenuhi tugas belajar bagi mahasiswa dalammata kuliah evaluasi pendidikan dan pelatihan

1.4. Manfaat PembahasanManfaat pembahasan makalah tentang Penyususnan Bentuk Tes pilihan Berganda adalah agar pembaca dan mahasiswa pasca sarjana Teknologi Pendidikan mengetahui dan memahami Apa dan bagaimana menyusun tes pilihan berganda dengan segala aspek yang berhubungan dengan tes pilihan berganda.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Karakteristik Tes Pilihan BergandaTes Pilihan berganda atau Multiple choice testterdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Ataumultiple choice testterdiri atas bagian keterangan(item)dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif(option). Kemungkinan jawaban(option)terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh(distractor).Tes objektifbentukpilihan berganda atau Pilihan Bergandasering dikenal dengan istilah objektif bentuk pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan.Contoh 1: Bentuk pertanyaanPilihlah satu jawaban yang tepat!1.Nilai x dari persamaan adalah.a.5b.24c.42d.40Contoh 2: Berbentuk pernyataan (statement)Pilihlah satu jawaban yang tepat!1.Kaum muslimin mekah yang hijrah ke yasrib disebut kaum :a.Ansorb.Muhajirinc.Baduid.MusrikSeperti dapat diperiksa pada dua contoh di atas, maka tes objektif bentukpilihan berganda terdiri atas dua bagian, yaitu:a) Itematau soal, yang dapat berbentuk pertanyaan dan dapat pula berbentuk pernyataan.b) Optionatau alternatif, yaitu kemungkinan-kemungkinan jawab yang dapat dipilih oleh testee.Optionatau alternatif ini terdiri atas dua bagian, yaitu:a. Satu jawaban betul, yang biasa disebut kunci jawaban.b. Beberapa pengecoh ataudistractor, yang jumlahnya berkisar antara dua sampai lima buah.

2.2. Menyusun Bentuk Tes Pilihan BergandaMenurut Sudijono, Anas 2007 dalam perkembangannya, sampai saat ini tes objektif bentukPilihan Bergandadapat dibedakan menjadi sembilan model, yaitu:a)Model melengkapi lima pilihanb)Model asosiasi dengan lima atau empat pilihanc)Model melengkapi bergandad)Model analisis hubungan antar hale)Model analisis kasusf)Model hal kecualig)Model hubungan dinamikh)Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel perbandingan kuantitatifi)Model pemakaian diagram, grafik, peta atau gambar.

a)Tes objektif bentukPilihan Bergandamodel melengkapi lima pilihanTes objektif bentukPilihan Bergandamodel melengkapi lima pilihan ini pada umumnya terdiri atas: kalimat pokok (=item) yang berupa pernyataan yang belum lengkap, diikuti oleh lima kemungkinan jawab (alternatif) yang dapat melengkapi pernyataan tersebut. Tugas testee disini ialah: memilih salah satu diantara lima kemungkinan jawab tersebut, yang menurut keyakinan testee adalah paling tepat (=merupakan jawaban yang benar).Dengan demikian, pada tes objektif bentukPilihan Bergandamodel melengkapi lima pilihan ini, hanyaakan kita jumpai satu jawaban yang benar.ContohPilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan jalan membubuhkan tanda silang (X) pada huruf abjad A, B, C,D atau E.

1.The solving of equation : is.

A. B. C.

D. E. Kunci : Db)Tes Objektif bentukPilihan Bergandamodel melengkapi lima atau empat pilihanTes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel asosiasi dengan lima atau empat pilihan ini terdiri dari lima atau empat judul/istilah/ pengertian, yang diberi tanda huruf abjad didepannya, dan diikuti oleh beberapa pernyataan yang diberi nomor urut didepannya. Untuk tiap pernyataan tersebut testee diminta memilih salah satu judul/istilah/ pengertian yang berhuruf abjad, yang menurut keyakinan testee adalah paling cocok (paling benar).Contoh :Untuk butir soal nomor 1 sampai dengan 5 berikut ini, cocokkanlah istilah yang terdapat di belakang huruf abjad, dengan pernyataan yang terdapat pada masing-masing soal:A.0,4B.0,196C.15,9125D. 0,0004E. 0,0005 Soal1. Salah Mutlak dari pengukuran 1,256 kg adalah2. Persentase kesalahan hasil pengukuran 25,5 km adalah.....3. Toleransi kesalahan dari pengukuran yang dinyatatakan dalam bentuk jangkauan (75,15 0,02)l adalah....4. Salah relatif dari pengukuran 1,256 kg adalah...5. Batas batas selisih antara hasil pengukuran 4,7 kg dan 3,4 kg adalah........(Kunci : 1. E2. D3.A4. B5. C)c)Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel melengkapi bergandaButir soal sejenis ini pada dasarnya sama denganPilihan Bergandamodel melengkapi lima pilihan, yaitu terdiri atas satu kalimat pokok yang tidak (belum) lengkap, diikuti dengan beberapa kemungkinan jawaban (bisa merupakan lima pernyataan dan bisa pula merupakan empat pernyataan). Perbedaannya adalah, bahwa pada butir soal jenis ini, kemungkinan jawaban betulnya bisa satu, dua, tiga, atau empat.

Contoh:Tulislah :A.Bila (1), (2) dan (3) betul.B.Bila (1) dan (3) betul.C.Bila (2) dan (4) betul.D.Bila hanya (4) yang betul.E.Bila semuanya betul.Soal1.Hal-hal yang termasuk perbuatan yang tidak baik :1)Menolong Nenek menyebrang jalan2)Berkelahi3)Menengok teman yang sedang sakit4)Mencorat-coret tembok sekolah(Kunci : C)

d)Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel analisis hubungan antar halTes Obyektif bentukPilihan Bergandabiasanya terdiri atas satu kalimat pernyataan yang diikuti oleh satu kalimat keterangan. Kepada testee ditanyakan, apakah pernyataan itu betul, dan apakah keterangan itu juga betul. Jika pernyataan dan keterangan itu betul, testee harus memikirkan, apakah pernyataan itu disebabkan oleh keterangan yang diberikan, ataukah pernyataan itu tidak disebabkan oleh keterangan tersebut?Contoh:Soal nomor 1 sampai dengan 3 berikut ini terdiri atas tiga bagian, yakni: Pernyataan, Sebab dan Alasan, yang disusun secara berurutan.Pilihlah:A. Jika Pernyataan BETUL, Alasan BETUL dan keduanya menunjukkan HUBUNGAN SEBAB AKIBAT.B. Jika Pernyataan BETUL, Alasan BETUL, tetapi keduanya TIDAK MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT.C. Jika Pernyataan BETUL dan Alasan SALAHD. Jika Pernyataan SALAH dan Alasan BETULE. Jika Pernyataan SALAH dan Alasan Salah.Soal:Seseorang akan berangkat menunaikan ibadah haji, tiba-tiba menderita sakit berat sehingga tidak mungkin melaksanakan ibadah haji tersebut, dan karena itu gugurlah kewajiban menunaikan ibadah hajinya untuk selama-lamanya.SEBABKewajiban menunaikan ibadah haji bagi orang Islam hanya satu kali dalam seumur hidupnya.(Kunci : D)e)Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel analisis kasusButir soal jenis ini merupakan tiruan keadaan yang sebenarnya. Jadi seolah-olah testee dihadapkan kepada suatu kasus. Dari kasus tersebut, kepada testee ditanyakan mengenai berbagai hal dan kunci jawaban-jawaban itu tergantung pada tahu atau tidaknya testee dalam memahami kasus tersebut.Contoh :Dear friends, Youre invited to join my birthday party on : Day/ date : Friday, September 15, 2006Time : 7 p.m. - 10 p.m. Place : Jl Cipinang Lontar rt 14/ 06 no.61 Jakarta Timur 13420 Im looking forward to seeing you

Yours

Yani

The purpose of the letter is to invite Yanis friends A. to come to her birthday party B. to have a group discussion C. to join the garden party D. to join in the costume party

f)Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel hal kecualiModel Hal Kecuali ini dikembangkan atas dasar Asosiasi Positif dan Asosiasi Negatif secara serempak.Jika model semacam ini digunakan dalam tes hasil belajar, maka pada kolom sebelah kiri dicantumkan tiga macam gejala atau kategori (yakni A, B dan C); sedangkan pada kolom sebelah kanan terdapat lima hal atau keadaan (yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5), dimana empat diantaranya cocok dengan satu hal yang berada di sebelah kiri.Jawaban yang dikehendaki oleh tester ialah, agar testee menentukan hal berabjad mana yang dipandang cocok dengan empat keadaan yang bernomor, dan keadaan yang tidak cocok dengan hal dan keadaan itu. Jadi, disini testee diminta untuk memberikan dua buah jawaban, yaitu: 1 huruf abjad dan 1 nomor.g)Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel hubungan dinamikTes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel hubungan dinamik ini adalah salah satu jenis tes objektif bentuk pilihan ganda, yang menuntut kepada testee untuk memiliki bekal pengertian atau pemahaman tentang perbandingan kuantitatif dalam hubungan dinamik.Dalam praktek model ini lebih sesuai diterapkan pada tes hasil belajar yang termasuk dalam kelompok mata pelajaran eksakta, seperti: Fisika, Kimia, Biologi dan sebagainya.h)Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel perbandingan kuantitatifPada model perbandingan kuantitatif ini, yang perlu ditanyakan kepada testee adalah hafalan kuantitatif yang sifatnya fundamental dan dikemudian hari perlu hafal di luar kepala, didalam profesinya tanpa melihat buku, daftar atau tabel.i) Tes Obyektif bentukPilihan BergandaModel pemakaian Gambar/diagram/grafik/petaPada tes objektif bentukPilihan Bergandamodel ini, terdapat gambar/diagram/grafik/peta yang diberi tanda huruf abjad A, B, C, D dan sebagainya. Kepada testee ditanyakan tentang sifat/keadaan/hal-hal tertentu yang berhubungan dengan tanda-tanda tersebut.

2.3. Kelebihan dan KelemahanItem Tes Pilihan Ganda2.3.1. Kelebihan Item Tes Pilihan GandaDalam evaluasi pembelajaran, item tes pilihan ganda mempunyai beberapa kelebihan yang secara ringkas dapat dicermati dalam uraian berikut:1. Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa. Karakter yang baik tersebut yaitu lebih fleksibel dalam implementasi evaluasi dan efektif untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan belajar mengajar.2. Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.3. Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi.4. Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.5. Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah.6. Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi bersama, baik oleh guru maupun siswa dengan situasi yang lebih kondusif.7. Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan lembar jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang.2.3.2. Kelemahan Item Tes Pilihan GandaKesulitan yang sering dialami para guru kelas, berkaitan dengan mengonstruksi item tes pilihan ganda adalah kesulitan dalam menyusun item tes yang mengandung pokok persoalan dengan tepat, dan menyusun jawaban alternatif dengan memperhitungkan beberapa jawaban menjebak (distracters) yang memungkinkan dipilih siswa.Disamping kelemahan pokok seperti yang diuraikan di atas, item tes pilihan ganda masih memerlukan perhatian seorang guru atau evaluator, diantaranya adalah kelemahan yang berkaitan dengan beberapa hal berikut.1. Konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penyusunan item tes bentuk objektif lainnya.2. Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, misalnya satu semester atau satu kuartal.3. Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran.4. Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban.2.4. Kemampuan Yang Diukur Oleh Bentuk Tespilihan BergandaSoal pilihan ganda dapat mengukur beberapa aspek pengetahuan (recall, knowledge), pengertian ( coimprehension, understanding ), aplikasi dan analisis. Tetapi kurang tepat soal pilihan ganda untuk mengukur sintesis, dan evaluasi. Selanjutnya kami akan mengungkapkan mengenai perbedaan-perbedaan dari aspek-aspek diatas.1. Tes yang mengungkap pengetahuan ( knowlwdge )Tes yang mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang mengugkap penalaran dalam kategori terendah. Tes ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Jadi siswa hanya di tuntut untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari.2. Tes yang mengungkap pemahaman ( comprehension )Tes ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari.Dia tidak sekadar dapat mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut. Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik, bagan dan lain lain.3. Tes yang mengungkap penerapan ( application )Jika dalam tes yang mengungkap pengetahuan siswa diminta mengingat menghapal, mendefinisikan sesuatu dan selanjutnya dapat menjelaskan dan mengungkapkan informasi yang diterima ( pemahaman ), maka pada penerapan ( aplikasi )siswa dapat menggunakan konsep, prinsip, aturan, hokum, atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan / soal tes yang diajukan.4. Tes yang mengungkap analisis ( analysis )Analisis merupakan jenjang pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berfikir secara mendalam, kritis bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan / tes analisis, siswa harus dapat menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mampu mengadakan deduktif ( dari suatu generalisasi hal umum, dari fakta-faktanya, ke hal yang khusus ). Oleh karena itu pertnyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternative.5. Tes yang mengungkap sintesis ( synthesis )Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan / tes tingkat tinggi. Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berfikir orsinil dan kreatif. Siswa di tuntut berfikir induktif ( dari factor, fakta, unsure-unsur yang brsifat khusus, diambil suatu kesimpulan atau genealisasi ).6. Tes yang mengungkap penilaian ( pertanyaan yang mengungkap evaluasi )Tes ( pertanyaan ) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk mengadakan kegiatan berfikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai dengan baik.Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut adanya standar atau criteria yang jelas. Kemungkinan jawaban yang diberikan siswa berbeda-beda. Hal itu tidak menjadi masalah asal sudah ada criteria yang jelas. Adanya perbedaan itu justru memperluas segi penalaran siswa sehingga mereka mempunyai cakrawala yang luas.2.5. Kaidah Penulisan bentuk Tes Pilihan BergandaDibawah ini dicantumkan pegangan dalam menyusun soal pilihan ganda, yaitu ;1). Inti permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (stem). Inti pemasalahan dalam butir soal tersebut harus dicantumkan dalam rumusan pokok soal, sehingga dengan membaca pokok soal, siswa sudah dapat menentukan jawaban sebelum dilanjutkan membaca pilihan jawaban.Contoh yang kurang baik :Pulau Jawa adalah pulai yang.A. Menghasilkan banyak minyakB. Penduduknya padatC. Dijadikan Objek wisataD. Mendapat julukan pulau percaContoh yang lebih baik :Pulau yang terpadat penduduknya diIndonesia adalah pulauA. SumateraB. JawaC. KalimantanD. Sulawesi2). Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan.Peniadaan pengulangan kata berarti mempersingkat waktu menulis membaca dan menghemat tempat.Contoh yang kurang baik:Pulau yang terpadat penduduknya diIndonesia adalah pulauA. Pulau SumateraB. Pulau JawaC. Pulau KalimantanD. Pulau SulawesiContoh yang lebih baik:Pulau yang terpadat penduduknya diIndonesia adalah pulauA. SumateraB. JawaC. KalimantanD. Sulawesi3). Hindari rumusan kata yang berlebihan. Tidak selalu penjelasan terperinci mempermudah pengertian, justru dapat membingungkan dan mengaburkan pengertian. Yang penting rumusan yang baik yang berisi, padat, dan jelastampakata-kata kembang.Contoh yang kurang baik:Pulau yang terpadat penduduknya diIndonesia sehingga sukar untuk meningkatkan produksi pangan adalah pulauA. SumateraB. JawaC. KalimantanD. SulawesiTambahan kata-kata sehingga sukar meningkatkan produksi pangan membuat pernyataan lebih kabur, dan kalimat yang harus dibaca menjadi lebih panjang.4). Kalau pokok soal merupakan yang belum lengkap, maka kata-kata yang melengkapi harus diletakan pada ujung pernyaaan bukan ditengah-tengah kalimat.Contoh yang kurang baik:Menurut De Bakey,.. adalah penyebab penyakit penyempitan pembuluh darah.A. CholesterolB. Kelebihan BeratC. MerokokD. Tekanan BatinContoh yang lebih baik:Menurut De Bakey, penyakit penyempitan pembuluh darah. Disebabkan oleh.. A. CholesterolB. Kelebihan BeratC. MerokokD. Tekanan Batin5). Susunan laternatip jawaban dibuat teratur dan sederhana. Cara menyusun alternative jawaban dibuat berderet dari atas kebawah. Kalau yang dideretkan iotu terdiri dari satu kata, urutan kebawah berdasarkan alphabet, kalau yang dideretkan bilangan, berdasarkan urutan bilangan yang makin bertamabah besar atau makin menurun, atau diurutkan berdasarkan panjang kalimat.6). Hindari penggunaan kata-kata teknis / ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng. Perlu diingat bahwa tes yang dikembangakan bertujuan untuk mengukur materi pelajaran, kalu materi itu tidak menyangkut perbendaharaan kata, janganlah menggunakan istilah tehnis atau istilah yang aneh.Contoh yang kurang baik:Apakah kritik utama ahli psikologi terhadap tes?A. Tes menimbulkan ancientyB. Tes selalu disertai cultural biasC. Tes hanya mengukur hal-hal yang trivialD. Tes tergantung pada kemampuan kognitif guruContoh yang lebih baik:Apakah kritik utama ahli psikologi terhadap tes?A. Tes menimbulkan rasa cemasB. Tes sangat ergantung pada nilai budaya tertentuC. Tes mengukur hasil belajar yang tidak pentingD. Tes sangat tergantung oleh pengetahuan guru7).Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar. Ciri khas pilihan ganda dari tes objektif yang lain adalah pada pilihan ganda semua alternative jawaban ada kemungkinan sebagai jawaban yang benar, sehingga siswa terpaksa membaca dan memikirkan semua pilihan dan menetukan yang mana yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut, hindari mengecoh yang dengan melihat sepintas siswa dapat menentukan pengecohan tersebut.Contoh yang kurang baik :Siapakah diantara nama-nama dibawah ini yang menemukan telepon?A. BellB. MarconiC. MorseD. PasteurContoh yang lebih baikSiapakah diantara nama-nama dibawah ini yang menemukan telepon?A. BellB. MarconiC. MorseD. Edison

8).Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjangdari jawaban yang salah. Ada kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang lebih panjang dan yang lebih terinci sebagai jawaban yang benar.9). Hindari adanya petunjuk / indicator pada jawaban yang benar.Contoh Yang Kurang Baik :Agar Air Panas dalam teko tidak cepat dingin, maka teko tersebut dibungkus dengan?A. KainB. SengC. TembagaD. TimahPiihan B,C, dan D termasuk logam, A bukan logam ( jawaban adalah A karena A lain dari tiga pilihan berikutnya)Contoh yang lebih baik:Air panas akan bertahan jika disimpandalam bejana yang terbuat dari.A. AlumuniumB. KeramikC. PlastikD. Seng10).Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi semua yang diatas benar atau tiak satupun jawaban diatas benar . Hal yang sama berlaku untuk tidak satupun jawaban diatas benar .11). Gunakan tiga aau lebih alternatip pilihan. Kalau hanya ada dua pilihan, bentuk ini sama dengan bentuk benar-salah.12). Pokok soal yang diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak tentu. Misalnya ; kebanyakan, seringkali, kadang-kadang, dan sejenisnya.13). Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan / pertanyaan positif. Jika terpaksa menggunakan pernyataan negative maka kata negative tersebut digaris bawahi atau ditulis miring, atau ditulis tebal.Contoh Yang Kurang Baik :Pada semua tumbuhan yang berhijau daun, fotosintesis tidak akan terjadi tanpaA. Udara, tanah, dan airB. Cahaya, udara, dan airC. Tanah, cahaya dan udaraD. Air, tanah dan cahayaContoh yang lebih baik:Pada semua tumbuhan yang berhijau daun fotosintesis akan terjadi bila terdapatA. Udara, tanah, dan airB. Cahaya, udara, dan airC. Tanah, cahaya dan udaraD. Air, tanah dan cahaya

2.6. Menentukan Skor bentuk tes pilihan gandaUntuk mengolah skor dalam tes bentuk pilihan ganda ini digunakan 2 (dua) rumus, yaitu :a. Dengan dendaRumus :Dimana:S = skor yang diperoleh (Raw Score)R = jawaban yang betulW = jawaban yang salah0 = banyaknya option1 = bilangan tetapContoh :Siswa menjawab betul 17 soal dari 20 soal. Soala pilihan ganda menggunakan option sebanyak 4 buah, maka :

b. Tanpa dendaRumus :

Dimana:S = skor yang diperoleh (Raw Score)R = jawaban yang betul

2.7. Telaah Butir Test Bentuk Pilihan GandaSebelum butir soal tersebut digunakan untuk mengkur kompetensi peserta ujian, butir soal tersebut perlu ditelaah terlebih dahulu. Proses penelaahan hendaknya dilakukan oleh orang yang menguasai materi dan konstruksi tes (reviewer), adapun yang harus dilakukan dalam penelaahan butir soal adalah sebagai berikut:a. Menelaah materi uji (harus relevan dengan kompetensi inti, bahasa dantingkat kesulitan)b. Menelaah struktur soal (stem-optiondan atauscenario-stem-option)c. Menyusun kesimpulan telaahan (komentar umum dan saran, keputusanditerima, direvisi, dikembalikan kepada penyusun ataudrop)Di bawah ini adalah daftar cek yang dapat digunakan sebagai pedomandalam menelaah butir soal pilihan ganda.NoDeskriptorYaTidak

1Inti permasalahan yang akan ditanyakan sudahdirumuskan dengan jelas pada pokok soal

2Tidak ada pengulangan kata yang sama pada alternative jawaban

3Tidak ada penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal

4Alternative jawaban yang disediakan hendaknya logis,homogen, baik dari segi materi atau panjangpendeknya kalimat, dan pengecoh menarik untukdipilih

5Pada pokok soal tidak ada petunjuk ke arah jawaban benar

6Hanya ada satu jawaban yang benar atau paling benar

7Pokok soal dirumuskan dengan pernyataan positif

8Tidak ada alternative jawaban yang berbunyi semuajawaban benar atau semua jawaban salah

9Alternative jawaban yang berbentuk angka sudahdisusun secara berurutan

10Suatu butir soal tidak tergantung dari jawaban butirsoal yang lain

Catatan :Konstruksi butir soal dikatakan baik jikatidak adatanda cek pada kolomtidakButir soal yang tidak baik dikembalikan pada pembuat soal untukdiperbaiki, atau didrop.Jika berdasarkan hasil penelaahan butir soal tersebut dinyatakan baik,maka butir soal tersebut siap untuk dirakit, diketik, dan kemudian digandakan.Selama proses pengembangan tes, maka kerahasiaan tes harus dijaga. Setelah tesdilakukan, maka dengan segera hasilnya diperiksa.

BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanTes Pilihan Berganda atau multiple choice testterdiri atas bagian keterangan(item)dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif(option). Kemungkinan jawaban(option)terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh(distractor).Tes objektifbentukpilihan berganda atau Pilihan Bergandasering dikenal dengan istilah objektif bentuk pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai.Menurut Sudijono, Anas 2007 dalam perkembangannya, sampai saat ini tes objektif bentukPilihan Bergandadapat dibedakan menjadi sembilan model, yaitu Model melengkapi lima pilihan,model asosiasi dengan lima atau empat pilihan, Model melengkapi berganda, Model analisis hubungan antar hal, Model analisis kasus, Model hal kecuali, Model hubungan dinamik, Tes Obyektif bentukPilihan Bergandamodel perbandingan kuantitatif dan Model pemakaian diagram, grafik, peta atau gambar,dimana model bentuk soal pilihan ganda tersebut menjadi acuan dalam kaidah penulisan soal pilihan ganda.Keunggulan tes pilihan ganda yaitu; Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa; Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas; Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi; Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa; Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah; Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi bersama, baik oleh guru maupun siswa dengan situasi yang lebih kondusif; Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan lembar jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang.Sedangkan kelemahan tes pilihan ganda adalah kesulitan dalam menyusun item tes yang mengandung pokok persoalan dengan tepat, dan menyusun jawaban alternatif dengan memperhitungkan beberapa jawaban menjebak (distracters) yang memungkinkan dipilih siswa. Selain kelemahan pokok tersebut ada beberapa kelemahan lain dalam penyusunan tes pilan ganda seperti dalam pembahasan makalah ini.Soal pilihan ganda dapat mengukur beberapa aspek seperti pengetahuan (recall, knowledge), pengertian ( coimprehension, understanding ), aplikasi dan analisis, tetapi kurang tepat soal pilihan ganda untuk mengukur sintesis, dan evaluasi. Selain keunggulan dan kelemahan tes pilihan ganda terdapat tiga belas kaidah dalam makalah ini yang dijadikan acuan dalam penyusunan tes pilihan ganda. Untuk mengolah skor dalam tes bentuk pilihan ganda ini digunakan 2 (dua) rumus, yaitu : dengan denda dan tanpa denda dan sebelum butir soal tersebut digunakan untuk mengukur kompetensi peserta ujian, butir soal tersebut perlu ditelaah terlebih dahulu. Proses penelaahan hendaknya dilakukan oleh orang yang menguasai materi dan konstruksi tes (reviewer).

3.2. ImplikasiBerdasarkan penjelasan dalam pembahasan makalah tentang tes pilihan ganda maka berikut ini penyusun akan mengemukakan beberapa implikasi yang positif dari model soal pilihan ganda (multiple choice)dapat dijelaskan berikut ini:Pertama, dengan tes pilihan ganda guru dapat menyusun tes dan atau evaluasi untuk menilai dan mengukur kemampuan siswa dengan berbagai model tes pilihan ganda sedangkan melalui sistem pilihan ganda (multiple choice), para siswa/i dapat dimampukan untuk memiliki pertimbangan yang tajam untuk memilih hal-hal yang benar sesuai dengan teori yang dipelajarinya. Kemampuan untuk menganalisis soal-soal dan memutuskan hal-hal yang benar, baik dan bernilai bagi dirinya menjadi tinggi. Selain menguji kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal-soal, para siswa juga dibentuk kepribadiannya agar konsisten dalam memilih hal-hal yang benar, berguna dan baik bagi dirinya sendiri.Kedua, disamping keunggulan dan kelemahan dalam tes pilihan ganda, kaidah-kaidah penyusunan tes pilihan ganda dapat menjadi acuan bagi guru dalam menentukan penyusunan tes bentuk dan atau model apa yang akan dibuat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran. Dimana unsur kecerdasan manusia menjadi lebih nampak jelas dalam soal-soal pilihan ganda (multiple choice) dibandingkan dengan essay test. Esay test berwujud jawaban subjektif sedangkan pilihan ganda lebih kepada jawaban objektif. Kebenaran pada jawaban objektif lebih jelas dan ketepatannya langsung dilihat. Guru boleh saja memadukan soal-soal pilihan ganda (multiple choice) dengan essay test dalam satu paket soal ujian. Biasanya soal-soal pilihan ganda (multiple choice) lebih banyak dari soal-soal essay test. Katakanlah dari 50 nomor soal yang disiapkan, terdapat 45 soal pilihan ganda dan 5 nomer essay test.Ketiga,soal-soal pilihan ganda (multiple choice) menggambarkan filosofi kehidupan zaman sekarang itu sendiri. Kehidupan zaman global yang penuh kemajuan informasi dan komunikasi itu menyediakan banyak pilihan-pilihan yang harus disikapi oleh manusia. Manusia dalam zaman sekarang harus mampu memutuskan pilihan-pilihan tertentu dalam hidupnya. Keempat, unsur ketepatan merupakan penentu utama dalam keberhasilan menjawabi soal-soal pilihan ganda (multiple choice). Namun kita juga harus berbicara tentang resiko-resiko yang harus dipikul oleh siswa-siswi kita manakala mereka menjawab secara tidak benar. Justeru hal ini banyak kali terjadi. Maka terhadap hal ini, para siswa/i kita perlu dilatih untuk berkomitmet tinggi agar teguh pada apa yang dipilihnya.

3.3. SaranSetelah membahas makalah tentang Tes Pilihan Ganda ini, diharapkan para mahasiswa pasca sarjana teknologi pendidikan dan bagi yang pembaca makalah ini dapat lebih teliti dan kritis dalam memahami dan mempraktikan bagaimana hal yang sebenarnya dalam penyusunan tes pilihan ganda dengan berbagai karakteristik, kaidah dan model-modelnya serta dapat mempraktikan dalam proses pembelajaran dan dunia pendidikan/pelatihan.Perkembangan teknologi pendidikan harus searah dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dalam pendidikan dan pelatihan sehingga evaluasi dan penilaian yang dilakukan dapat lebih meningkatkan taraf pendidikan di Indonesia, dan tentunya dengan keterampilan/kompetensi guru atau pemangku kepentingan pendidikan dalam menjalankan proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.http://hamidabdullatif.blogspot.com/2009/02/makalah-evaluasi-pendidikan.html, diakses tanggal 28 Februari pukul 15;04 WIBSudijono, Anas. 1998.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sudjana, Nana. 2004.Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.Sukardi, 2012.Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.Lubis, Wildansyah.2014. Evaluasi Hasil Belajar, Medan: Universitas Negeri MedanTes Pilihan Ganda/4