Termodinamika.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    1/66

    TERMODINAMIKA

    Drs. I Gusti Agung Gede Bawa, M.Si

    JURUSAN KIMIA

    FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    2/66

    TERMODINAMIKA

    Termodinamika :

    Ada dua hal yang menjadi penekanan dalam mempelajari termodinamika,

    yaitu :

    ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan energi yang menyertaisuatu proses, baik proses fisika maupun proses kimia.

    1. Penentuan kalor reaksi (termokimia)

    2. Penentuan arah suatu proses dan sifat-sifat sistem dalam

    kesetimbangan (termodinamika).

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    3/66

    Beberapa ist i lah dan konsep dasar

    termodinam ika :

    Sistem dan lingkungan

    Sistem adalah bagian dari alam semesta yangmenarik perhatian kita untuk diamati sifat-sifatnya,Bagian dari alam semesta yang berada diluar sistemdinamakan lingkungan.

    Antara sistem dan lingkungan dapat terjadipertukaran energi dan materi. Berdasarkanpertukaran ini, sistem dapat dibedakan menjadi 3(tiga) yaitu :

    1. Sistem terbuka

    2. Sistem tertutup

    3. Sistem terisolasi

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    4/66

    Keadaan Sistem dan Fungsi Keadaan

    Dalam menggambarkan suatu sistem, kita harusmenetapkan sifat-sifat sistem secara teliti.

    Kita dapat menentukan temperatur, tekanan, volume,jumlah mol komponen suatu sistem, serta wujudsistem (padat, cair atau gas).

    Apabila kita telah menetapkan variabel ini, maka kitatelah menggambarkan keadaan sistem tersebut.

    Fungsi keadaan atau variabel keadaan adalah suatubesaran yang mempunyai nilai yang hanya bergantung padakeadaan langsung suatu sistem dan tidak bergantung pada

    jalannya perubahan sistem.

    Salah satu ciri dari fungsi keadaan adalah apabila diamengalami perubahan, maka nilainya hanya bergantung padakeadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut.

    Yang termasuk fungsi keadaan adalah temperatur, tekanan,volume, entalpi dan energi dalam.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    5/66

    Energi, Kalor dan Kerja

    Energi biasanya didefinisikan sebagai kemampuanmelakukan kerja.

    Apabila suatu objek memiliki energi, objek ini dapatmempengaruhi objek yang lain dengan melakukan kerjapadanya.

    Suatu objek dapat memiliki energi kinetik dan energipotensial.

    Energi kinetik (EK) adalah energi yang dimiliki olehsuatu objek apabila dia sedang bergerak.

    Energi kinetik dapat dihitung dengan persamaan :EK = mv2

    Energi potensial (EP) adalah energi tersimpan; atauenergi yang dimiliki oleh suatu objek akibat adanyagaya tarik menarik dan tolak menolak di antara objektersebut.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    6/66

    Kalor Kalor didefinisikan sebagai energi yang

    dipindahkan melalui batas-batas sistem sebagaiakibat adanya perbedaan temperatur antara sistemdan lingkungan.

    Kerja Kerja didefinisikan sebagai semua bentuk energi

    selain kalor yang dipertukarkan antara sistem danlingkungan.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    7/66

    TERMOKIMIA

    Energi dan Perubahan Energi

    Partikel-partikel penyusun suatu zat (padat, cair atau gas) selalu

    bergerak konstan, sehingga zat memiliki energi kinetik.

    Energi potensial suatu zat atau objek muncul dari adanya gaya

    tarik menarik dan tolak menolak antara partikel-partikel penyusun

    zat atau objek tersebut.

    Atom tersusun dari partikel bermuatan (inti dan elektron) yang

    dapat saling tarik-menarik dan tolak menolak, sehingga atom,

    molekul dan ion memiliki energi potensial.

    Salah satu bentuk energi yang umum kita jumpai adalah energitermal atau kalor, disamping energi radiasi, energi listrik danenergi mekanik.

    Kalor adalah energi kinetik dari atom-atom dan molekul-

    molekul.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    8/66

    Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi

    penyerapan dan pelepasan energi.

    Marilah kita pelajari bagaimana ini terjadi dan bagaimana

    perubahan energi total dari zat tersebut.

    Andaikan kita melangsungkan perubahan kimia dalam

    wadah tersekat / terisolasi, sehingga tidak ada kalor yang

    masuk maupun keluar sistem.

    Dengan demikian, energi total yang dimiliki sistem adalahtetap.

    Bayangkan sekarang energi potensial produk (hasil reaksi)

    lebih rendah dari energi potensial reaktan (pereaksi) setelah

    reaksi berlangsung. Berkurangnya energi potensial bukanlah hilang, tetapi berubah

    menjadi energi kinetik, sehingga energi kinetik sistem

    meningkat yang mengakibatkan sistem menjadi panas atau

    temperatur sistem meningkat.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    9/66

    Kebanyakan reaksi dilangsungkan dalam wadah terbuka

    (sistem terbuka).

    Bila sistem menjadi panas, maka kalor akan mengalir ke

    lingkungan. Beberapa perubahan yang mampu mengalirkan kalor dari

    sistem ke lingkungan atau sistem melepaskan kalor ke

    lingkungan disebut perubahan eksoterm.

    Suatu saat, perubahan kimia terjadi dimana ada pertambahanenergi potensial produk, maka energi kinetik sistem menurun,

    sehingga temperatur sistem juga menurun (sistem menjadi

    lebih dingin).

    Apabila sistemnya adalah sistem terbuka, maka kalor akan

    mengalir ke dalam sistem.

    Perubahan ini disebut perubahan endoterm.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    10/66

    Mengukur Energi yang Menyertai Reaks i Kim ia

    Perubahan energi dalam reaksi kimia umumnya dalam bentuk

    kalor, sehingga perubahan energi ini dinamakan kalor reaksi. Kita dapat mengukur kalor reaksi dengan alat kalorimeter.

    Kalor jenis dan Kapasitas kalor

    Kalor jenis (c) ; kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1

    gram zat sebesar 1o

    C.

    Kapasitas kalor (C) ; kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan

    suhu suatu zat sebesar 1oC.

    Hubungan kalor jenis dan kapasitas kalor adalah :

    C = m x c

    Jika pada reaksi terjadi perubahan suhu (t), maka perubahankalor atau perubahan entalpi dirumuskan :

    q = m x c x

    t atau q = C x

    t

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    11/66

    Kalorimeter Volume Konstan (Bomb Calorimeter)

    Jenis kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mempelajari

    reaksi-reaksi eksotermik yang tidak bereaksi sebelum

    dinyalakan, seperti reaksi pembakaran CH4, H2, dan Ca dll.

    pengaduktermometer

    Becker kalorimeter

    isolatorair

    bomb

    penyala

    O2

    inlet

    Temperatur awal dari air dicatat, kemudian reaksi dilangsungkan

    dengan memberikan arus listrik. Kalor yang dilepaskan oleh reaksi akan diserap oleh bomb dan

    air, sehingga temperaturnya meningkat.

    Dari pengukuran perubahan temperatur, dan pengetahuan

    tentang kapasitas kalor dari kalorimeter, maka jumlah kalor

    yang dilepaskan dapat dihitung.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    12/66

    Desain alat menunjukkan bahwa sistem merupakan sitem

    tersekat / terisolasi.

    Tidak ada kalor yang diserap / dilepaskan oleh sistem dari / ke

    lingkungan, maka kita dapat menulis hubungan :

    qs = qair+ qbomb + qreaksi = 0

    qreaksi = - (qair+ qbomb )

    Sehingga :

    qreaksi = - [(mair.sair.t) + (Cbomb. t)]

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    13/66

    Kalorimeter Tekanan Konstan

    Jenis kalorimeter ini biasanya dipakai mengukur kalor reaksi

    netralisasi dan kalor pengenceran.

    Campuran reaksi

    Cangkir styrofoam

    pengaduktermometer

    Karena pengukuran dilakukan dibawah kondisi tekanan

    atmosfir, maka kalor reaksinya diberi nama entalpi .

    Karena tidak ada kalor yang dilepaskan ke lingkungan, maka

    kita dapat menulis :

    qs = qlarutan + qkalorimeter+ qreaksi = 0Sehingga :

    qreaksi = - (qlarutan + qkalorimeter)

    qreaksi = - [(mlarutan.slarutan.t) + (Ckalorimeter. t)]

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    14/66

    Jenis-jenis Entalpi :

    1. Entalpi Pembentukan Standar (Hfo)Jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskanuntuk proses pembentukan 1 mol senyawa dariunsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar(298 K, 1 atm.)

    Contoh :

    H2(g) + O2(g) H2O(g) H = -241,8 kJC(s) + O2(g) CO2(g) H = -393,5 kJC(s) + 2H2(g) CH4(g) H = -74,8 kJ

    Berdasarkan kesepakatan internasional, entalpipembentukan standar unsur-unsur dalam bentukyang paling stabil berharga 0 (nol).

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    15/66

    2. Entalpi Penguraian Standar (Hdo)Jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan

    untuk proses penguraian 1 mol senyawa dariunsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar(298 K, 1 atm.).

    Contoh :

    NaCl(s) Na(s) + Cl2(g) H = +411 kJ

    Na2CO3(s) 2Na(s) + C(s) + 3/2O2(g) H = +1435 kJ

    CuSO4(s) Cu(s) + S(s) + 2O2(g) H = +722,8 kJ

    Hukum Laplace: jumlah kalor yang dibebaskanpada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnyasama dengan jumlah kalor yang diperlukan padapenguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    16/66

    3. Entalpi Pembakaran Standar (Hco)

    Jumlah kalor yang dibebaskan untuk proses

    pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa) padakeadaan standar (298 K, 1 atm.).

    Contoh :

    C(s) + O2(g) CO2(g) H = -393,5 kJ

    S(s) + 3/2O2(g) SO3(g) H = -395,7 kJSO2(g) + O2(g) SO3(g) H = -98,87 kJ

    4. Entalpi Pelarutan Standar (Hso)

    Jumlah kalor yang diperlukan / dibebaskan untuk

    melarutkan 1 mol zat pada keadaan standar (298 K, 1

    atm.).

    Contoh : NaCl(s) NaCl(aq) H = +3,9 kJ

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    17/66

    Penentuan Harga H

    1. Penentuan harga

    H melalui percobaan sederhana.

    A. Bomb Calorimeter

    qreaksi = (qair+ qkalorimeter)

    B. Kalorimeter tekanan tetap

    qreaksi = (qlarutan + qkalorimeter)

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    18/66

    2. Penentuan harga H menggunakan Hukum HessHukum Hess :

    Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatureaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanyabergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir suatureaksi.

    atau

    Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsungdalam satu tahap maupun dalam beberapa tahap.

    Contoh : Pembentukan SO31. Reaksi 1 tahap : S(s) + 3/2O2(g) SO3(g) H = -396 kJ

    2. Reaksi dalam 2 tahap :

    tahap 1. S(s) + O2(g) SO2(g) H = -297 kJtahap 2. SO2(g) + O2(g) SO3(g) H = -99 kJ

    S(s) + 3/2O2(g) SO3(g) H = -396 kJ+

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    19/66

    4. Penentuan harga H berdasarkan Data Energi Ikatan

    Hreaksi = [Energi total pemutusan ikatan] [Energi totalpembentukan ikatan]

    Hreaksi = energi ikat pereaksi energi ikat hasil reaksi

    Contoh : CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) Hr= ..?H

    r= energi ikat pereaksi energi ikat hasil reaksi= [4 x EC-H + 2 x EO=O] [2 x EC=O + 4 x EO-H]

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    20/66

    3. Penentuan harga H berdasarkan harga HfoHreaksi = Hfohasil reaksi - HfopereaksiReaksi : pA + qB rC + sD Hreaksi= ..?Hreaksi = [r x HfoC + s x HfoD] [p x HfoA + q x HfoB]

    Contoh :

    C3H8(g) 3C(s) + 4H2(g) H1 = HdoC3H8(g)3C(s) + 3O2(g) 3CO2(g) H2 = 3 x HfoCO2(g)4H2(g) + 2O2(g) 4H2O(l) H3 = 4 x HfoH2O(l)

    +

    C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l) Hr= .. ?

    Hr= H

    1+ H

    2+ H

    3Hr= HdoC3H8(g) + 3 x HfoCO2(g) + 4 x HfoH2O(l)= [3 x HfoCO2(g) + 4 x HfoH2O(l)] HfoC3H8(g)

    Hreaksi = Hfohasil reaksi - Hfopereaksi

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    21/66

    Hukum Pertama Termodinamika

    Hukum Kekekalan Energi :Di dalam perubahan k imia dan fisika, energi t id ak dapat

    diciptakan dan tidak dapat dimu snahkan, energi hanya dapat

    diubah dar i satu jenis ke jenis yang lainny a.

    Hukum Pertama Termodinamika :

    Bila suatu sistem m engalam i serangk aian perubahan yang

    akhirnya membawa sistem kembal i ke keadaan awalnya, maka

    beda perubahan energin ya adalah nol (0).

    Kita tidak tertarik pada proses yang membawa kita kembali ke

    keadaan awal, tetapi kita lebih tertarik pada bagaimana

    perubahan energinya apabila satu keadaan berubah menjadi

    keadaan yang lain.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    22/66

    Energi Dalam (E)

    Energi dalammerupakan penjumlahan dari semua energi kinetik

    atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul dan semua energi

    potensial yang muncul akibat gaya tarik menarik dan tolakmenolak antar partikel penyusun sistem.

    Perubahan pada energi dalam didefinisikan :

    Apabila suatu sistem berubah dari satu keadaan ke keadaan yang

    lain, ada dua cara sistem mempertukarkan energi dengan

    lingkungannya.

    E = Eakhir Eawal

    E = Eproduk Ereaktan

    1. menyerap atau me lepaskan kalor(q).

    2. melakukan atau mener ima ker ja(w).

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    23/66

    1. Jika sistem menyerap kalor, energi sistem meningkat, dan jika

    sistem melepaskan kalor, energi sistem menurun.

    2. Jika sistem melakukan kerja, energi sistem menurun dan jika

    sistem menerima kerja dari lingkungan, maka energi sistemmeningkat.

    Perubahan energi dalam (E) dirumuskan :

    E = q + wq adalah kalor yang diserap oleh sistem dari lingkungan.

    w adalah kerja yang dilakukan oleh lingkungan terhadap sistem.

    Kalor (q) adalah energi yang dipindahkan melalui batas-batas

    sistem sebagai akibat adanya perbedaan temperatur antarasistem dan lingkungan.

    Kerja (w) adalah semua bentuk energi selain kalor yang

    dipertukarkan antara sistem dan lingkungan.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    24/66

    Kerja pada Sistem K im ia dan Fisika

    Kerja ekspansi (expansion) dan kerja pemanpatan (compress ion)

    merupakan salah satu jenis kerja yang dapat dipertukarkan antara

    sistem dan lingkungan.

    Jumlah kerja ekspansi dan pemanpatan berhubungan dengan

    tekanan sistem dan perubahan volume sistem.

    P

    P

    h

    hi

    hf

    Luas alas (A)

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    25/66

    Apabila gas mengalami ekspansi, maka piston terangkat ke

    atas. Hal ini disebabkan meningkatnya tekanan gas sehingga

    mampu mendesak piston ke atas. Tekanan yang mendesak

    piston (P) berasal dari gaya sebar molekul-molekul gas (F) per

    satuan luas silinder (A) ;

    A

    FP

    Volume gas dalam silinder merupakan perkalian luas dasarsilinder (A) dengan tinggi silinder (h).

    V = A x h

    Apabila gas mengembang, maka A tetap sama, tetapi h berubah,

    sehingga perubahan volume (V) menjadi :V = Vakhir Vawal

    = [A x hf] [A x hi]

    = A (hf hi)

    = A x h

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    26/66

    Hasil kali tekanan dengan perubahan volume adalah :

    P. V = x A.h = F.hA

    F

    Kita mengetahui bahwa kerja adalah hasil kali gaya dengan

    jarak ;

    w = F . s Sehingga :

    F . h = F . s = w = P. V Jadi P.V merupakan jumlah kerja yang dilakukan oleh sistem

    pada lingkungan apabila dia mengembang.

    Kerja ekspansi dilakukan oleh sistem apabila dia mengembang

    melawan tekanan luar (lingkungan). Sebaliknya apabila suatu sistem mengkerut dibawah pengaruh

    tekanan luar, maka sistem akan menerima kerja dari

    lingkungannya.

    wlingkungan = P x V wsistem = P x V

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    27/66

    Kerja Ekspansi dan Hukum Pertama Termod inamika

    Hukum pertama termodinamika dapat menjelaskan mengapa

    kalor reaksi yang diukur dengan bomb kalorimeter berbeda

    dengan kalor reaksi yang diukur dengan styrofoam kalorimeter.

    Dalam bomb kalorimeter pengukuran kalor reaksi pada volume

    tetap, karena selama reaksi berlangsung tidak terjadi perubahan

    volume.

    Karena V = 0, maka P x V = 0 atau w = 0.E = q + w

    = q + 0

    = q

    atau E = qv

    Karena kebanyakan reaksi yang kita langsungkan pada kondisi

    tekanan konstan, bukan pada volume konstan, maka ahli

    termodinamika mengusulkan suatu besaran baru yaitu entalpiuntuk menyatakan kalor reaksi pada tekanan tetap.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    28/66

    Entalpi (H) suatu sistem didefinisikan sebagai :

    H = E + PV

    Perubahan entalpi (H) didefinisikan sebagai :H = E + P.V

    bila hanya kerja ekspansi yang terjadi pada sistem, maka E = q P.V, sehingga perubahan entalpi sistem tersebut menjadi :

    H = (q P.V) + P.VH = q P.V + P.V

    H = qpJadi perubahan entalpi suatu reaksi sama dengan kalor reaksi

    yang diukur pada tekanan konstan.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    29/66

    Spontanitas Perubahan spontan adalah suatu perubahan yang berlangsung

    tanpa adanya bantuan luar.

    Untuk memahami masalah spontanitas, perhatikannlah perubahan-

    perubahan kimia atau fisika berikut ini :

    1. Air selalu bergerak ke tempat yang lebih rendah, dia

    berlangsung spontan.

    2. Satu sendok gula secara spontan melarut dalam secangkir

    kopi, tetapi gula terlarut tidak secara spontan muncul sepertibentuk awalnya.

    3. Kalor mengalir secara spontan dari benda panas ke benda

    dingin, tetapi peristiwa sebaliknya tidak terjadi secara

    spontan.

    4. Air membeku secara spontan dibawah 0o

    C dan es melelehsecara spontan diatas 0oC pada tekanan 1 atmosfir.

    Contoh-contoh ini dan beberapa contoh lainnya menunjukkan bahwa

    perubahan yang terjadi secara spontan pada satu arah dan akan

    nonspontan pada arah yang berlawanan.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    30/66

    Pada umumnya ada suatu kecendrungan bahwa energi

    potensial suatu benda berada pada tingkat minimum.

    Perubahan yang cenderung menurunkan energi potensial akancenderung berlangsung spontan.

    Perubahan-perubahan yang menurunkan energi potensial

    adalah perubahan-perubahan eksoterm.

    Dengan demikian perubahan eksoterm cenderung berlangsungsecara spontan.

    Entropi

    Entropi adalah suatu uku ran langs ung dar i keacakan atau ket idak-

    teraturan su atu sistem.

    Seperti energi dan entalpi, entropi juga merupakan suatu fungsi

    keadaan.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    31/66

    Dalam suatu perubahan dimana sistem berubah dari keadaan awal

    ke keadaan akhir, maka perubahan entropinya adalah :

    S = Sakhir SawalJika perubahan menghasilkan suatu pertambahan keacakan atau

    ketidak-teraturan, maka perubahan tersebut menghasilkan

    pertambahan entropi.

    Sakhir Sawal, sehingga S 0.

    Hukum Kedua Termodinamika

    Entrop i dar i alam semesta bertambah dalam suatu perubahan

    spontan dan tetap t idak berubah dalam suatu pros eskeset imbangan.

    Karena alam semesta tersusun dari sistem dan lingkungan, maka

    perubahan entropi alam semesta (Sas) merupakan penjumlahanperubahan entropi sistem (Ss) dan perubahan entropi lingkungan(Sl).

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    32/66

    Secara matematika kita dapat mengungkapkan Hukum Kedua

    Termodinamika sebagai berikut :

    Proses spontan : Sas = Ss + Sl 0.Proses kesetimbangan : Sas = Ss + Sl = 0.

    Untuk proses spontan hukum ini mengatakan bahwa Sas haruslebih besar dari 0, tetapi hukum ini tidak memberikan gambaran

    apakah Ss

    atau Sl

    yang negatif, sedangkan untuk proses

    kesetimbangan Sas = 0, sehingga Ss dan Sl harus sama besartetapi tandanya berlawanan.

    Perubahan Entropi dalam Sistem

    Untuk menghitung Sas kita perlu menghitung Ss dan Sl terlebihdahulu.

    Andaikan sistem terdiri dari suatu reaksi :

    aA + bB

    cC + dD

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    33/66

    maka kita dapat menghitung Soreaksi dari entropi-entropi standarreaktan dan produk ;

    S

    o

    reaksi = {[c x (S

    o

    C) + d x (S

    o

    D)] [a x (S

    o

    A) + b x (S

    o

    B)]}

    Perubahan Entropi dalam Lingkungan

    Untuk proses-proses yang dilangsungkan pada tekanan tetap,

    perubahan kalor sama dengan perubahan entalpi dari sistem .

    SlHs.Perubahan entropi juga bergantung pada temperatur.

    Sl = -Hs / T

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    34/66

    Hukum Ketiga Termodinamika

    Entrop i suatu kr istal sempu rna adalah no l pada temperatur nol

    absolut.

    Titik terpenting dari hukum ketiga termodinamika adalahmengizinkan kita menentukan entropi absolut zat-zat.

    Dimulai dengan pengetahuan bahwa entropi kristal-kristal zatyang murni pada nol absolut adalah 0, maka kita dapat mengukurpertambahan entropi zat-zat apabila dia dipanaskan.

    Perubahan entropi diberikan oleh :

    S = Sf SiKarena Si = 0, maka perubahan entropi (S) sama dengan Sf.

    S = Sf.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    35/66

    Entropi zat-zat pada temperatur 25oC disebut entropi absolut, karenanilai ini benar-benar nilai terukur, bukan nilai perbandingan.

    Kita tidak mempunyai nilai energi absolut maupun entalpi absolut suatuzat, karena energi dan entalpi nol tidak didefinisikan.

    Energi Bebas Gibb (G)

    Hukum kedua termodinamika menyatakan kepada kita bahwa suatureaksi spontan harus menunjukkan pertambahan entropi di alamsemesta, yaitu Sas 0.

    Untuk menentukan perubahan entropi di alam semesta kita harusmenghitung Ss dan Sl.

    Karena biasanya kita hanya tertarik mengamati apa yang terjadi didalam sistem, daripada mengamati apa yang terjadi di alam semestasecara keseluruhan, maka perlu sekali mempunyai suatu parametertermodinamika yang dapat menunjukkan apakah suatu reaksi akanterjadi secara spontan dengan hanya melihat sistem saja.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    36/66

    Kita mengetahui bahwa proses spontan :

    Sas = Ss + Sl 0, dan Sl = -Hs / T,maka, Sas = Ss + -Hs / T 0

    Kalikan kedua sisi persamaan dengan T, sehingga persamaan

    menjadi :

    T.Sas = T.Ss + (-Hs) 0Jika persamaan di atas dikalikan dengan1, maka akan menjadi :

    -T.Sas

    = Hs T.S

    s 0.

    Sekarang kita telah mempunyai kriteria untuk suatu reaksispontan yang diungkapkan dengan parameter sistem saja.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    37/66

    Kita memperkenalkan suatu parameter termodinamika baru yang

    disebut energi bebas Gibb atau energi bebas.

    G = H TS

    Perubahan energi bebas (G) suatu sistem yang mengalamiproses pada temperatur konstan diberikan oleh persamaan :

    G = H T.SKita sekarang dapat meringkas kondisi spontanitas dan

    kesetimbangan yang dilakukan pada temperatur dan tekanan tetap

    dalam besaran G sebagai berikut :

    G < 0 suatu reaksi spontan G > 0 suatu reaksi nonspontan G = 0 sistem dalam kesetimbangan

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    38/66

    Menghitung Perubahan Energi Bebas

    Karena perubahan energi bebas dibawah kondisi temperatur dan

    tekanan konstan dapat dipakai memprediksi hasil suatu proses,maka kita akan melihat cara-cara menghitung nilai perubahanenergi bebas tersebut.

    Perhatikan reaksi berikut :

    aA + bB

    cC + dDJika reaksi dilakukan di bawah kondisi standar yaitu reaktandalam keadaan standar menjadi produk dalam keadaan standar,perubahan energi bebasnya disebut perubahan energi bebasstandar (Go).Untuk reaksi di atas perubahan energi bebas standar diberikanoleh :

    Goreaksi = {[c.(GfoC) + d.( Gf

    oD)] [a.(GfoA) + b.(Gf

    oB)]}

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    39/66

    Energi bebas pembentukan standar adalah perubahan energibebas yang terjadi bila satu mol suatu senyawa disintesis dariunsur-unsurnya dalam keadaan standar.

    Untuk pembakaran grafit : C(grafit) + O2(g) CO2(g), perubahanenergi bebas standar adalah :

    Goreaksi = {[Gfo CO2] [Gfo C + Gfo O2]}Seperti dalam kasus entalpi pembentukan standar, kitamendefinisikan energi bebas pembentukan standar (Gfo) unsur-unsur dalam bentuk paling stabilnya pada 1 atm dan 25oC adalahnol (0).

    Jadi Gfo C(grafit) = 0 dan Gfo O2 = 0, dengan demikian

    Go

    reaksi =

    Gfo

    CO2.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    40/66

    Energi Bebas dan Kesetimbangan Kimia

    Sekarang marilah kita lihat perbedaan antara G dan Go danhubungan antara perubahan energi bebas dan konstantakesetimbangan.

    G = H T.SGo = Ho T.So

    Pentingnya kita memahami kondisi suatu reaksi, apakah dibawahkeadaan standar atau tidak dan informasi apa yang dapat diperoleh

    dari G dan Go.Perhatikan ilustrasi berikut :

    reaktan produkPerubahan energi bebas standar untuk reaksi di atas diberikan

    oleh :

    Go = Go(produk) Go(reaktan)

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    41/66

    Go menyatakan perubahan apabila reaktan-reaktan dalam keadaanstandar diubah menjadi produk yang juga dalam keadaan standar.

    Kita sudah menyaksikan di atas bahwa perubahan energi bebasstandar suatu reaksi (Goreaksi) dihitung dari energi bebas pembentukan

    standar dari reaktan dan produk.

    Bayangkan kita memulai suatu reaksi dimana semua reaktan dalam

    keadaan standar (semuanya pada konsentrasi 1 M).

    Begitu reaksi dimulai, kondisi dalam keadaan standar sulit

    dipertahankan, karena konsentrasi reaktan maupun produk tidak 1 M

    lagi.

    Pada kondisi yang tidak dalam keadaan standar, maka kita harus

    memakai G dari pada Go, untuk meramalkan arah reaksi.

    Hubungan antara G dan Go adalah :

    G = Go + RT ln Q

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    42/66

    dimana R adalah konstanta gas (8,314 J/mol.K), T adalahtemperatur absolut dari reaksi dan Q adalah hasil bagi reaksi.

    Untuk melihat apa Q tersebut, perhatikan contoh berikut ;

    Andaikan kita mempunyai persamaan reaksi ;

    aA + bB cC + dDmaka Q adalah :

    bBAdDCQ

    Kita melihat bahwa G bergantung pada dua besaran yaitu Godan RT ln Q.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    43/66

    Untuk suatu reaksi pada temperatur T nilai Go adalah tertentu, tetapinilai RT ln Q tidak tertentu, karena Q bervariasi menurut komposisicampuran pereaksi.

    Perhatikanlah dua kasus berikut :

    Jika nilai Go adalah negatif besar, besaran RT ln Q tidak akan

    cukup positif untuk menandingi besaran Go sampai cukup besar

    produk yang terbentuk.

    Jika nilai

    G

    o

    positif besar, besaran RT ln Q harus bernilai negatifyang lebih besar dari nilai positifGo. Ini dapat dicapai kalau

    sedikit sekali produk yang terbentuk.

    Pada kesetimbangan G = 0 dan Q = K, dimana K adalah konstantakesetimbangan.

    Sehingga persamaan menjadi :

    0 = Go + RT ln K

    Go = -RT ln K

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    44/66

    Bagi kimiawan persamaan yang terakhir ini adalah salah satu

    persamaan yang sangat penting dalam termodinamika karena dia

    memberikan korelasi antara konstanta kesetimbangan (K) dengan

    perubahan energi bebas standarnya.

    Sehingga apabila kita mengetahui nilai K, maka kita dapat menghitung

    nilai Go atau sebaliknya.

    S l 1

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    45/66

    Soal 1 Jika diketahui reaksi :

    2Fe(s) + O2(g) 2FeO(s) H = -544,0 kJ4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) H = -1648,4 kJ

    Fe3O4(s) 3Fe(s) + 2O2(g) H = +1118,4 kJ

    a. Tentukan H dari reaksi :

    FeO(s) + Fe2O3(s) Fe3O4(s)

    b. Berapakah volume udara yang diperlukan agar

    diperoleh 23,3 gram Fe3O4. (Ar Fe = 56; O = 16 dan

    udara mengandung 80% oksigen).

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    46/66

    Jika 200 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 200

    mL HCl 1 M dalam bejana kalorimeter tekanan tetap,

    ternyata termometer menunjukkan perubahan suhu dari

    29oC menjadi 40oC. Jika larutan dianggap sama dengan

    air, kalor jenis air 4,2 J/g.oC, berapakah H netralisasi

    reaksi ini !

    Sebanyak 10,9 gram serbuk zeng (Ar Zn = 65,4)direaksikan dengan larutan CuSO4. Reaksi ini

    menimbulkan kenaikan suhu 8,7oC. Jika untuk menaikan

    suhu sebesar 1oC dibutuhkan 4 kJ, berapakah

    perubahan entalpi untuk reaksi :Zn + CuSO4 ZnSO4 + Cu.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    47/66

    1. Dengan menggunakan energi ikatan dalam tabel, tentukanlah

    Hfo hidrazin (N2H4)

    Energi ikatan

    N-N

    N=N

    N=N

    H-H

    H-N

    159 kJ/mol

    418 kJ/mol

    941 kJ/mol

    436 kJ/mol

    389 kJ/mol

    2. Diketahui energi ikatan sebagai berikut :

    C-H

    C=OO-H

    O=O

    414 kJ/mol

    803 kJ/mol464 kJ/mol

    498 kJ/mol

    Jika H pembakaran C2H2 = -1,26 x 103 kJ/mol, berapakah

    energi ikatan C=C ?

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    48/66

    Soal-soal Suatu gas alam mengandung 67,2% volum gas metana dan

    22,4% volum gas propana dan sisanya adalah gas yang tidakdapat terbakar. Jika diketahui entalpi pembentukan standar gas

    metana, gas propana, gas karbon dioksida dan uap air berturut-

    turut -17,84; -24,82; -94,1; dan -68,3 kJ/mol, maka :

    a. Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan gas

    metana dan gas propana tersebut !b. Tulislah reaksi pembakaran gas metana dan propana !

    c. Berapakah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 100 liter

    gas alam tersebut !

    d. Berapakah volume air yang dapat didihkan, jika seluruh kalor

    yang dihasilkan pada (c) digunakan untuk mendidihkan air

    yang mula-mula bersuhu 25oC (kalor jenis air 4,2 J/g.oC).

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    49/66

    Produksi gas air (water gas) secara komersial

    menggunakan reaksi : C(s) + H2O(g) H2(g) + CO(g)

    Kalor yang diperlukan untuk reaksi endoterm inidiberikan dengan menambahkan udara dalam jumlah

    terbatas untuk membakar sebagian karbon menjadi

    karbon dioksida. Berapa gram karbon yang harus

    dibakar menjadi karbon dioksida agar dapat

    menyediakan kalor yang cukup untuk mengubah 94gram karbon menjadi gas air ?

    (Hfo H2O(g) = -58 kkal/mol; Hf

    o CO(g) = -26 kkal/mol

    dan Hfo CO2(g) = -94 kkal/mol; Ar C = 12).

    1 Diberikan data entalpi pembentukan standar (H o) senyawa berikut ini :

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    50/66

    1. Diberikan data entalpi pembentukan standar (Hf ) senyawa berikut ini :

    Sebuah mobil menggunakan bahan bakar 100% iso-oktana yang densitasnya0,79 g/mL. Mobil tersebut dapat menempuh jarak 8 km / liter iso-oktana. Bilamobil tersebut dalam memproduksi energinya melakukan pembakaransempurna iso-oktana cair dan menghasilkan gas CO2 dan uap H2O maka :

    a. Tulislah reaksi pembakaran sempurna iso-oktana dalam mesin mobil tsb.

    b. Tentukan entalpi pembakaran 1 mol iso-oktana dalam keadaan standar.

    c. Tentukan berapa kilojoule entalpi pembakaran 1 liter iso-oktanad. Berapa volume gas CO2 yang dibebaskan ke udara bila mobil tersebut telah

    menempuh jarak 100 km

    (pada kondisi tersebut volume molar gas = 22,5 L/mol).

    Senyawa (Hfo) (kJ/mol Masa molar (g/mol)

    Isooktana (C8H18) -255,1 114

    CO2 (g) -393,5 44

    CO (g) -110,5 28

    H2O (g) -241,8 18

    H2O (l) -285,8 18

    O2 (g) 0 32

    J b

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    51/66

    Jawab :

    a. C8H18 (l) + 25/2O2(g) 8CO2 (g) + 9H2O (g)

    b. 8C(s) + 9H2(g) C8H18(l) Hfo = -255,1 kJ/mol

    C(s) + O2(g) CO2(g) Hfo = -393,5 kJ/mol

    H2(s) + O2(g) H2O(g) Hfo = -241,8 kJ/mol

    C8H18(l) 8C(s) + 9H2(g) Hfo = +255,1 kJ/mol

    8C(s) + 8O2(g) 8CO2(g) Hfo = -3148 kJ/mol

    9H2(s) + 9/2O2(g) 9H2O(g) Hfo = -2176,2 kJ/mol

    C8H18 (l) + 25/2O2(g) 8CO2 (g) + 9H2O (g) Hco = -5069,1 kJ/mol

    c. Massa iso-oktana = 0,79 g/mL x 1000 mL = 790 g

    Mol iso-oktana = 790 g / 114 g/mol = 6,93 molHc

    o 6,93 mol iso-oktana = 6,93 mol x (-5069,1 kJ/mol) = -35128,9 kJ

    Jadi entalpi pembakaran 1 liter iso-oktana = -35128,9 kJ.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    52/66

    d. Volume iso-oktana yang diperlukan untuk menempuh jarak 100 km adalah :

    massa iso-oktana = 12500 mL x 0,79 g/mL = 9875 gram

    mol iso-oktana =

    CO2 yang dibebaskan =

    Volume CO2 yang dibebaskan = 692,96 mol x 22,5 L/mol = 15591,6 L

    liter12,5km/liter8

    km100

    mol86,62g/mol114

    g9875

    mol692,9686,62x

    1

    8

    2. Perubahan entalpi pembentukan standar (Hfo) karbon monoksida (CO) dan

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    53/66

    p p ( f ) ( )

    karbon dioksida (CO2) masing-masing adalah -110 kJ/mol dan -393 kJ/mol.

    Pertanyaan :

    a. Tulislah persamaan reaksi pembentukan CO dan CO2 termasuk

    simbol wujudnya untuk masing-masing dan perubahan entalpinya(Hf

    o).

    b. Gunakan dua harga entalpi itu untuk menghitung dalam kJ/mol

    untuk perubahan entalpi standar dari reaksi :

    C + CO2 2CO

    c. Beri alasan / uraian anda bila reaksi b diberi energi dari luarterhadap hasil produk yang diperoleh

    d. Jelaskan dengan singkat bagaimana anda memisahkan CO dan

    CO2 yang tidak bereaksi dalam reaksi b.

    Pada reaksi : Pb + PbO2 2PbO perubahan entalpi standarnya -157 kJ/mol.

    e. Beri penjelasan mengapa ada perbedaan nilai entalpi reaksi di atasdengan nilai hasil perhitungan anda untuk b

    f. Jelaskan dengan singkat mengapa pemisahan PbO dari Pb dan PbO2 tidak

    dapat dilakukan langsung sebagaimana seperti jawaban anda pada d.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    54/66

    Jawab :

    a. C(s) + O2(g) CO(g) Hfo = -110 kJ/mol

    C(s) + O2(g) CO2(g) Hfo = -393 kJ/mol

    b. 2C(s) + O2(g) 2CO(g) Hfo = -220 kJ/mol

    CO2(g) C(s) + O2(g) Hfo = +393 kJ/mol

    C(s) + CO2(g) 2CO(g) Hfo = +173 kJ/mol

    c. Karena reaksi pada b bersifat endoterm, maka penambahan

    energi akan meningkatkan produk reaksi (CO).

    d. Karena CO bukan oksida asam, sementara CO2

    merupakan

    oksida asam, sehingga apabila ditambahkan air, maka CO sangat

    sedikit terlarut, sementara CO2 membentuk asam karbonat.

    CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    55/66

    e. Karena energi ikat antara C O dan Pb O berbeda dalam

    kekuatannya.

    f. PbO dan PbO2 memiliki kelarutan yang rendah terhadap air.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    56/66

    3. Suatu contoh gas metana (CH4) dibakar dengan sejumlah oksigen yang

    tidak mencukupi untuk berlangsungnya pembakaran sempurna. Hasil

    pembakarannya adalah campuran gas CO, CO2 dan uap air yang berat

    totalnya 24,8 gram. Setelah uap air dipisahkan dari gas CO dan CO2,

    ternyata diperoleh berat 12,6 gram.

    Pertanyaan :

    a.1 Tulislah reaksi pembakaran tidak sempurna gas CH4 yang

    menghasilkan H2O dan CO

    a.2 Tulislah pembakaran CH4 sempurna yang menghasilkan H2O dan CO2

    b. Tentukan berapa berat gas CH4 yang dibakar

    c. Berapa berat CO yang terbentuk

    d. Berat gas CO2 yang terbentuk

    e. Total volume gas CO dan CO2 yang terbentuk dalam keadaan standar

    (1 mol gas = 22,4 L)

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    57/66

    Jawab :

    a.1 CH4(g) + 3/2O2(g) CO + 2H2O

    a.2 CH4

    (g) + 2O2

    (g) CO2

    + 2H2

    O

    b. Umpama :

    Gas metana yang dibakar tak sempurna = x mol, menghasilkan gas CO

    = x mol dan uap air = 2x mol

    Gas metana yang dibakar sempurna = y mol, menghasilkan gas CO2 = y

    mol dan uap air = 2y mol.

    Persamaan yang diperoleh :

    x . 28 + y . 44 = 12,6 28x + 44y = 12,6 x 36

    2x . 18 + 2y . 18 = 12,2 36x + 36y = 12,2 x 28

    1008x + 1584y = 453,6 28x + 44y = 12,6

    1008x + 1008y = 341,6 28x + 8,36 = 12,6

    576y = 112 x = 0,15

    y = 0,19

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    58/66

    gas metana yang dibakar = 0,15 + 0,19 mol = 0,34 mol x 16 g/mol

    = 5,44 g

    Jadi berat metana yang dibakar = 5,44 gram.

    c. CO yang terbentuk = x mol = 0,15 mol

    Berat CO = 0,15 mol x 28 g/mol = 4,2 gram

    Jadi berat gas CO yang terbentuk = 4,2 gram

    d. CO2 yang terbentuk = y mol = 0,19 molBerat CO2 yang terbentuk = 0,19 mol x 44 g/mol = 8,36 g

    Jadi berat CO2 yang terbentuk = 8,36 gram

    e. Volume total gas CO dan CO2 yang terbentuk :

    = (0,15 mol x 22,4 L/mol) + (0,19 mol x 22,4 L/mol)= 3,36 L + 4,26 L

    = 7,62 L

    4 Berikut ini adalah data yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal berikut :

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    59/66

    4. Berikut ini adalah data yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal berikut :

    Bilangan Avogadro = 6,02 x 1023 Volume gas STP = 22,4 L/mol

    Kandungan O2 di udara = 20%

    R = 8,1345 J./mol.K = 8,1345 kPa.dm3/mol.K = 1,987 cal/mol.K = 0,082 L.atm/mol.K

    Masa atom (amu), Mr : C = 12, O = 16, H = 1.

    a. Suatu campuran gas etana (C2H6) dan propana (C3H8) dibakar dengan sempurna

    dengan oksigen dan terjadi reaksi :2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(l)

    C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)

    Ternyata diperoleh sebanyak 12,5 gram gas CO2 dan 7,20 gram H2O

    Tentukan komposisi campuran kedua gas tersebut dalam :

    a. Persen volum b. Persen berat

    No Senyawa Hfo kJ/mol

    1 C2H6 (g) -84,86

    2 C3H8 (g) -103,8

    3 CO2 (g) -393,5

    4 CO (g) -110,5

    5 H2O (g) -285,8

    6 H2O (l) -241,8

    b Bil 112 lit (STP) d 80% ( l ) C H d

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    60/66

    b. Bila 112 liter (STP) campuran gas yang mengandung 80% (volume) gas C2H6 dan

    sisanya gas C3H8 dibakar dengan sempurna, maka tentukan :

    i. Kalor / panas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna campuran

    kedua gas tersebut.

    ii. Volume gas O2 (STP) yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurnakedua campuran gas tersebut.

    iii. Bila pembakaran tersebut menggunakan udara, tentukan berapa

    paling sedikit udara (STP) yang dibutuhkan untuk menyempurnakan

    pembakaran tersebut.

    c. Bila gas yang mengandung 100% etana sebanyak 112 liter dibakar dengan udara

    terjadi reaksi :

    2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)

    2C2H6(g) + 5O2(g) 4CO(g) + 6H2O(g)

    Bila reaksi pembakaran sempurna terjadi sebanyak 80% dan sisanya tak

    sempurna, maka :

    i. Tentukan berapa volume udara yang digunakan untuk pembakaran gas tsb.

    ii. Panas yang dihasilkan pada reaksi tersebut.

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    61/66

    a. Reaksi : C2H6(g) + 7/2O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(l)

    C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)

    misalkan : C2H6 = x mol, CO2 = 2x mol dan H2O = 3x mol

    C3H8 = y mol, CO2 = 3y mol dan H2O = 4y molsehingga didapatkan persamaan untuk :

    CO2 : 2x . 44 + 3y . 44 = 12,5 88x + 132y = 12,5 x 54

    H2O : 3x . 18 + 4y . 18 = 7,2 54x + 72y = 7,2 x 88

    4752x + 7128y = 675 Jadi gas-gas yang terbakar :4752x + 6336y = 633,6 C2H6 = 0,064 mol

    792y = 41,4 C3H8 = 0,052 mol

    y = 0,052 Volume masing-masing gas :

    4752x + 7128y = 675 VC2H6 = 0,064 mol x 22,4 L/mol

    4752x + 7128(0,052) = 675 = 1,4336 L

    4752x + 370,656 = 675 VC3H8 = 0,052 mol x 22,4 L/mol

    x = 0,064 = 1,1648 L

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    62/66

    i. Persen volum masing-masing gas :

    ii. Persen berat masing-masing gas :

    massa C2H6 = 0,064 mol x 30 g/mol = 1,92 g

    massa C3H8 = 0,052 mol x 44 g/mol = 2,288 g

    %55,17100%x1,16481,4336

    1,4336HC

    v

    v% 62

    %44,83100%x1,16481,4336

    1,1648HC

    v

    v% 83

    %45,63100%x,2881,92

    1,92HC

    bb% 62

    2

    %54,37100%x

    ,2881,92

    2,288HC

    bb% 83

    2

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    63/66

    b. Kalor pembakaran 1 mol masing-masing gas adalah :

    C2H6(g) + 7/2O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(l)

    Hco = [(2 x Hf

    o CO2(g)) + (3 x Hfo H2O(l))] [(1 x Hf

    o C2H6(g)) + 7/2 x Hfo O2(g))]

    Hco = [(2.(-393,5)) + (3.(-241,8))] [(1.(-84,86)) + 7/2.(0))]

    Hco = [(-787) + (-725,4)] [(-84,86)]

    Hco = -1427,54 kJ/mol

    C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)Hc

    o = [(3.(-393,5)) + (4.(-241,8))] [(1.(-103,8)) + 5.(0))]

    Hco = [(-1180,5) + (-967,2)] [(-103,8)]

    Hco = -2043,9 kJ/mol

    i. VC2H6 = 112 L x 80% = 89,6 L VC3H8 = 112 L x 20% = 22,4 L

    Jadi panas yang dihasilkan = [4(-1427,54) + 1(-2043,9)]

    = -7754,06 kJ

    (reaktan)H(produk)HHo

    f

    o

    f

    o

    c

    mol4L/mol22,4

    L89,6HCmol 62 mol1

    L/mol22,4

    L22,4HCmol 83

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    64/66

    ii. Volume gas O2 yang diperlukan :

    C2H6(g) + 7/2O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(l)

    pada pembakaran etana : 7/2 x 4 mol = 14 mol

    Volume O2 = 14 mol x 22,4 L/mol = 313,6 L

    C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)

    pada pembakaran propana : 5 x 1 mol = 5 mol

    Volume O2 = 5 mol x 22,4 L/mol = 112 L

    Jadi volume gas O2 yang diperlukan pada pembakaran campuran gastersebut adalah 313,6 L + 112 L = 425,6 L

    iii. Volume udara yang diperlukan adalah : udaraL2128L425,6x20

    100

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    65/66

    c. VC2H6 pembakaran sempurna = 112 L x 80% = 89,6 L = 4 mol

    VC2H6 pembakaran tak sempurna = 112 L x 20% = 22,4 L = 1 mol

    i. O2 yang diperlukan pada :pembakaran sempurna :

    C2H6(g) + 7/2O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(l)

    7/2 x 4 mol = 14 mol, sehingga VO2 = 14 mol x 22,4 L/mol = 313,6 L

    pembakaran tak sempurna :

    C2H6(g) + 5/2O2(g) 2CO(g) + 3H2O(g)5/2 x 1 mol = 5/2 mol, sehingga VO2 = 5/2 mol x 22,4 L/mol = 56 L

    Total O2 yang diperlukan = 313,6 L + 56 L =369,6 L

    Volume udara yang diperlukan : udaraL1848L369,6x20100

  • 7/28/2019 Termodinamika.pptx

    66/66

    ii. Panas yang dihasilkan untuk pembakaran sempurna 1 mol etana

    = -1427,54 kJ, maka untuk 4 mol etana yang dibakar akan menghasilkan

    panas : 4 x (-1427,54 kJ) = -5710,16 kJ.

    Panas yang dihasilkan pada pembakaran tak sempurna 1 mol gas etana

    C2H6(g) + 5/2O2(g) 2CO(g) + 3H2O(g)

    Hco

    = [(2.(-110,5)) + (3.(-285,8))] [(1.(-84,86)) + 5/2.(0))]Hc

    o = [(-221) + (-857,4)] [(-84,86)]

    Hco = -993,54 kJ/mol

    Jadi panas yang dihasilkan pada reaksi di atas :

    = -5710,16 kJ + (-993,54 kJ)= -6703,7 kJ

    (reaktan)H(produk)HHo

    f

    o

    f

    o

    c