1
Bank Permata Bangun Sekolah DIREKTUR IT dan Operasi Bank Permata Timothy Utama ber- dialog dengan para murid saat peresmian SDN I Sukalaksana di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/2). Bank Permata bersama Dompet Dhuafa dan Antv Peduli memberikan sumban- gan Rp1,3 miliar kepada SDN I Sukalaksana untuk membangun gedung sekolah yang hancur akibat gempa pada 2 September 2009. Bantuan tersebut telah digunakan untuk membuat lima ruang kelas, lapangan olahraga, dan sarana sanitasi. Bank Permata berkomitmen lebih giat mewujudkan konsep dasar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui kegiatan yang berfokus pada pendidikan dan kepedulian terhadap komunitas. Peresmian Bank Pundi Bandung DIRUT Bank Pundi Gandhi G Putra Ismail (kiri) bersama Komisa- ris Utama Endriartono Sutarto (kedua dari kanan) berbincang dengan istri Wali Kota Bandung Nani Dada Rosada (kedua dari kiri) dan nasabah Andy Widayati Sutarto seusai penandatanganan prasasti menandai peresmian kantor cabang bank di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Bank Pundi kini memiliki 28 kantor di seluruh Indonesia, termasuk tiga kantor baru di Bandung. Kan- tor cabang baru tersebut menerapkan konsep ladies branch. Hingga akhir Desember 2010, Bank Pundi memiliki aset Rp1,5 triliun. P T Bank Mandiri Tbk dipastikan akan mem- peroleh dana segar dari penerbitan saham baru terbatas (rights issue) ja- tah pemerintah hingga Rp8,3 triliun. Berdasarkan pantauan Me- dia Indonesia melalu transaksi daring secara realtime pada Senin (14/2), saham baru Bank Mandiri jatah pemerintah di- serap tujuh investor dengan total nilai Rp8,82 triliun. Dari tujuh investor tersebut, satu investor asing tercatat ikut membeli sebanyak 325,93 juta saham senilai Rp1,71 triliun. Sesuai jadwal, penerbitan 2,34 miliar saham baru bank pelat merah ini dilepas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada 14 Februari 2011. Dalam aksi ini, pemerintah memutuskan tidak mengeksekusi haknya untuk dilepas ke publik. Dengan catatan, harganya naik Rp250 menjadi Rp5.250 ketimbang harga rights issue di Rp5.000. Dari pantauan tersebut, tran- saksi yang ditangani PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1,15 miliar HMETD dan PT Danareksa Sekuritas sebanyak 529,67 juta HMETD. Sehingga, total ked- uanya sebanyak 1,68 miliar HMETD, atau lebih banyak daripada rencana semula 1,56 miliar HMETD. Ketujuh investor pembeli HMETD milik pemer- intah itu melakukan transaksi melalui PT CLSA Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, PT Merryll Lynch Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas. Dengan total transaksi terse- but, untuk saham jatah peme- rintah, Bank Mandiri mem- peroleh dana segar hingga Rp8,3 triliun. Pemerintah se- bagai pemilik HMETD menda- patkan Rp419,85 miliar yang masuk kas negara atau lebih besar daripada rencana semula Rp389,84 miliar. Dengan larisnya jatah peme- rintah yang memiliki harga lebih besar Rp250 per saham, sangat mungkin dari total 2,34 miliar saham baru yang dilepas, perseroan akan meng- gapai tambahan modal Rp11,68 triliun. Saat menanggapi transaksi ini, Head of Techincal Analyst PT Batavia Prosperindo Securities Billy Budiman mengatakan rights issue Bank Mandiri memang di- yakini akan terserap maksimal. Fundamentally Bank Mandiri itu bagus. Peluang jangka mene- ngah bisa rebound ke level 6.200,” ujarnya. Sementara itu, dalam pe- nutupan perdagangan Senin (14/2), saham Bank Mandiri ditutup naik 50 poin ke level Rp5.600. Menurut Billy, kepu- tusan mendiskon harga rights issue di harga Rp5.000 per sa- ham sudah tepat di saat pasar sedang kurang bergairah seperti sekarang ini. “Kalau kemahalan, siapa yang mau beli,” katanya. Lonjakan laba Sementara itu, dari peng- umuman kinerja keuangan per- seroan belum teraudit (unaudit- ed) di situs resmi Bank Indonesia (BI), Bank Mandiri membuku- kan laba bersih Rp8,85 triliun hingga akhir 2010. Angka itu naik 23,6% jika dibandingkan dengan laba bersih 2009 sebesar Rp7,16 triliun. Perolehan laba ini didukung pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang men- capai Rp18,06 triliun. Dengan beban operasional nonbunga mencapai Rp6,66 triliun, Bank Mandiri mampu membuku- kan laba operasional hingga Rp11,41 triliun. Adapun dari sisi aset, BI mencatat Bank Mandiri meng- uasai 13,65% pangsa perbankan dengan Rp410,62 triliun atau meningkat dari Rp375,24 triliun pada Desember 2009. Sedang- kan penguasaan pangsa pasar dana masyarakat mencapai 14,23% yakni Rp332,73 triliun, meningkat ketimbang posisi akhir 2009 Rp299,73 triliun. Di sisi kredit, Bank Mandiri menguasai 12,33% pangsa pasar dengan Rp217,81 triliun, me- ningkat ketimbang Desember 2009 yang mencapai Rp178,04 triliun. (E-5) [email protected] 19 C ORPORATE NEWS RABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA SEKILAS INFO MI/RAMDANI MI/SANTIRTA M DOK. BANK PUNDI ASURANSI Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 membidik posisi pemimpin pasar (market leader ) di industri asuransi jiwa. Selama 99 tahun mereka berkiprah di bisnis itu, pen- capaian yang telah diperoleh selama ini tidak membuat perseroan berpuas diri. Oleh karena itu, menjelang satu abad usia perseroan pada 2012 nanti, AJB Bumiputera 1912 menargetkan kembali menjadi market leader. Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Dirman Pardosi di sela resepsi perayaan hari jadi ke-99 pe- rusahaannya di Jakarta, Senin (14/2), mengatakan hal itu bukan sekadar impian. “Kami melakukan berbagai program, mulai restrukturisasi organisasi, penerapan tata kel- ola perusahaan yang baik (good corporate governance /GCG), efisiensi, efektivitas manaje- men, produktivitas pemasaran dan optimalisasi pengalolaan investasi, hingga perbaikan teknologi informasi,” kata Dirman. Ia menjelaskan optimisme untuk bisa menjadi pemimpin pasar juga didasarkan atas ki- nerja perseroan yang terus mem- baik. Pada 2010, Bumiputera 1912 berhasil meraih pendapa- tan premi hingga Rp4,9 triliun. Dengan pencapaian itu, pada tahun ini perseroan menetapkan target pertumbuhan premi 28% atau sekitar Rp6,2 triliun. Untuk pembayaran kewa- jiban klaim ditargetkan men- capai Rp4,19 triliun atau naik sekitar 11,9% dari realisasi 2010 sebesar Rp3,7 triliun. “Selain itu tentunya esiensi dan intensikasi target pasar menjadi target utama kami,” imbuhnya. Dirman menambahkan, ke- percayaan diri perusahaan juga bertambah seiring dengan pe- nobatan Bumiputera 1912 seba- gai penerima Top Brand 2011 di Jakarta pada Selasa (8/2) lalu. Prestasi itu merupakan pen- capaian yang kelima kalinya sejak ajang pemilihan merek yang digandrungi masyarakat di Tanah Air tersebut digelar pada 2007. “Penghargaan ini merupa- kan apresiasi dari masyarakat, bahwa Bumiputera 1912 terus melekat di benak masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemegang po- lis, pemerintah, dan rakyat Indonesia yang telah berjuang bersama demi kesejahteraan rakyat Indonesia bersama Bu- miputera 1912,” ujarnya. Adapun penghargaan Top Brand yang diberikan majalah Marketing dan Frontier Consul- ting Group tersebut merupakan hasil survei di enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar. Survei itu melibatkan 2.400 responden random dan 1.200 sample booster. (*/Jaz/E-4) 7 Investor Serap Saham Mandiri Bank Mandiri meraup dana hingga Rp8,3 triliun, sedangkan pemerintah mendapatkan Rp419,85 miliar. ANDREAS TIMOTHY TERIMA PENGHARGAAN: Presiden Direktur PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar (kanan) menerima penghargaan Orient Aviation Person of the Year 2010 dari Chief Executive of Orient Aviation Barry Grindrod di Island Shangrilla, Hong Kong, kemarin. Penghargaan dari majalah penerbangan tersebut diberikan karena Garuda Indonesia mampu melakukan transformasi kinerja dari perusahaan rugi menjadi untung. Bumiputera 1912 Bidik Jadi Pemimpin Pasar LAYANI NASABAH: Petugas melayani nasabah di Kantor Pusat Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera di Jakarta, Jumat (11/2). Pada 2010, Bumiputera 1912 berhasil meraih pendapatan premi hingga Rp4,9 triliun. MI/ROMMY PUJIANTO Ralat PADA artikel CEO Talks berjudul ‘‘Menggarap Peluang Pasar Bisnis Perawatan Pesawat’’ yang dimuat pada halaman 19 edisi Senin (14/2) terdapat kesalahan pada biodata usia istri dari narasumber yakni Tryposha Kurniawan yang tertulis berusia 50 tahun. Seharusnya berusia 44 tahun. Dengan ini kesalahan kami ralat. Redaksi

TERIMA PENGHARGAAN - ftp.unpad.ac.id · intah itu melakukan transaksi melalui PT CLSA Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, PT Merryll Lynch Indonesia, PT Mandiri Sekuritas,

Embed Size (px)

Citation preview

Bank Permata Bangun Sekolah

DIREKTUR IT dan Operasi Bank Permata Timothy Utama ber-dialog dengan para murid saat peresmian SDN I Sukalaksana di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/2). Bank Permata bersama Dompet Dhuafa dan Antv Peduli memberikan sumban-gan Rp1,3 miliar kepada SDN I Sukalaksana untuk membangun gedung sekolah yang hancur akibat gempa pada 2 September 2009. Bantuan tersebut telah digunakan untuk membuat lima ruang kelas, lapangan olahraga, dan sarana sanitasi. Bank Permata berkomitmen lebih giat mewujudkan konsep dasar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui kegiatan yang berfokus pada pendidikan dan kepedulian terhadap komunitas.

Peresmian Bank Pundi Bandung

DIRUT Bank Pundi Gandhi G Putra Ismail (kiri) bersama Komisa-ris Utama Endriartono Sutarto (kedua dari kanan) berbincang dengan istri Wali Kota Bandung Nani Dada Rosada (kedua dari kiri) dan nasabah Andy Widayati Sutarto seusai penandatanganan prasasti menandai peresmian kantor cabang bank di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Bank Pundi kini memiliki 28 kantor di seluruh Indonesia, termasuk tiga kantor baru di Bandung. Kan-tor cabang baru tersebut menerapkan konsep ladies branch. Hingga akhir Desember 2010, Bank Pundi memiliki aset Rp1,5 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk dipastikan akan mem-peroleh dana segar dari penerbitan saham

baru terbatas (rights issue) ja-tah pemerintah hingga Rp8,3 triliun.

Berdasarkan pantauan Me-dia Indonesia melalu transaksi daring secara realtime pada Senin (14/2), saham baru Bank Mandiri jatah pemerintah di-serap tujuh investor dengan total nilai Rp8,82 triliun. Dari tujuh investor tersebut, satu investor asing tercatat ikut membeli sebanyak 325,93 juta saham senilai Rp1,71 triliun.

Sesuai jadwal, penerbitan 2,34 miliar saham baru bank

pelat merah ini dilepas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada 14 Februari 2011. Dalam aksi ini, pemerintah memutuskan tidak mengeksekusi haknya untuk dilepas ke publik. Dengan catatan, harganya naik Rp250 menjadi Rp5.250 ketimbang harga rights issue di Rp5.000.

Dari pantauan tersebut, tran-saksi yang ditangani PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1,15 miliar HMETD dan PT Danareksa Sekuritas sebanyak 529,67 juta HMETD. Sehingga, total ked-uanya sebanyak 1,68 miliar HMETD, atau lebih banyak daripada rencana semula 1,56 miliar HMETD. Ketujuh investor pembeli HMETD milik pemer-intah itu melakukan transaksi

melalui PT CLSA Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, PT Merryll Lynch Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.

Dengan total transaksi terse-but, untuk saham jatah peme-rintah, Bank Mandiri mem-peroleh dana segar hingga Rp8,3 triliun. Pemerintah se-bagai pemilik HMETD menda-patkan Rp419,85 miliar yang masuk kas negara atau lebih besar daripada rencana semula Rp389,84 miliar.

Dengan larisnya jatah peme-rintah yang memiliki harga lebih besar Rp250 per saham, sangat mungkin dari total 2,34 miliar saham baru yang dilepas, perseroan akan meng-gapai tambahan modal Rp11,68 triliun.

Saat menanggapi transaksi ini, Head of Techincal Analyst PT Batavia Prosperindo Securities Billy Budiman mengatakan rights issue Bank Mandiri memang di-

yakini akan terserap maksimal. “Fundamentally Bank Mandiri itu bagus. Peluang jangka mene-ngah bisa rebound ke level 6.200,” ujarnya.

Sementara itu, dalam pe-nutupan perdagangan Senin (14/2), saham Bank Mandiri ditutup naik 50 poin ke level Rp5.600. Menurut Billy, kepu-tusan mendiskon harga rights issue di harga Rp5.000 per sa-ham sudah tepat di saat pasar sedang kurang bergairah seperti sekarang ini. “Kalau kemahalan, siapa yang mau beli,” katanya.

Lonjakan labaSementara itu, dari peng-

umuman kinerja keuangan per-seroan belum teraudit (unaudit-ed) di situs resmi Bank Indonesia (BI), Bank Mandiri membuku-kan laba bersih Rp8,85 triliun hingga akhir 2010. Angka itu naik 23,6% jika dibandingkan dengan laba bersih 2009 sebesar Rp7,16 triliun.

Perolehan laba ini didukung pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang men-capai Rp18,06 triliun. Dengan beban operasional nonbunga mencapai Rp6,66 triliun, Bank Mandiri mampu membuku-kan laba operasional hingga Rp11,41 triliun.

Adapun dari sisi aset, BI mencatat Bank Mandiri meng-uasai 13,65% pangsa perbankan dengan Rp410,62 triliun atau meningkat dari Rp375,24 triliun pada Desember 2009. Sedang-kan penguasaan pangsa pasar dana masyarakat mencapai 14,23% yakni Rp332,73 triliun, meningkat ketimbang posisi akhir 2009 Rp299,73 triliun.

Di sisi kredit, Bank Mandiri menguasai 12,33% pangsa pasar dengan Rp217,81 triliun, me-ningkat ketimbang Desember 2009 yang mencapai Rp178,04 triliun. (E-5)

[email protected]

19CORPORATE NEWSRABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA

SEKILAS INFO

MI/RAMDANI

MI/SANTIRTA M

DOK. BANK PUNDI

ASURANSI Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 membidik posisi pemimpin pasar (market leader) di industri asuransi jiwa. Selama 99 tahun mereka berkiprah di bisnis itu, pen-capaian yang telah diperoleh selama ini tidak membuat perseroan berpuas diri.

Oleh karena itu, menjelang satu abad usia perseroan pada 2012 nanti, AJB Bumiputera 1912 menargetkan kembali menjadi market leader. Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Dirman Pardosi di sela resepsi perayaan hari jadi ke-99 pe-

rusahaannya di Jakarta, Senin (14/2), mengatakan hal itu bukan sekadar impian.

“Kami melakukan berbagai program, mulai restrukturisasi organisasi, penerapan tata kel-ola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), efisiensi, efektivitas manaje-men, produktivitas pemasaran dan optimalisasi pengalolaan investasi, hingga perbaikan teknologi informasi,” kata Dirman.

Ia menjelaskan optimisme untuk bisa menjadi pemimpin pasar juga didasarkan atas ki-

nerja perseroan yang terus mem-baik. Pada 2010, Bumipu tera 1912 berhasil meraih pendapa-tan premi hingga Rp4,9 tri liun. Dengan pencapaian itu, pada tahun ini perseroan menetapkan target pertumbuhan premi 28% atau sekitar Rp6,2 triliun.

Untuk pembayaran kewa-jiban klaim ditargetkan men-capai Rp4,19 triliun atau naik sekitar 11,9% dari realisasi 2010 sebesar Rp3,7 triliun.

“Selain itu tentunya efi siensi dan intensifi kasi target pasar menjadi target utama kami,” imbuhnya.

Dirman menambahkan, ke-percayaan diri perusahaan juga bertambah seiring dengan pe-nobatan Bumiputera 1912 seba-gai penerima Top Brand 2011 di Jakarta pada Selasa (8/2) lalu. Prestasi itu merupakan pen-capaian yang kelima kalinya sejak ajang pemilihan merek yang digandrungi masyarakat di Tanah Air tersebut digelar pada 2007.

“Penghargaan ini merupa-kan apresiasi dari masyarakat, bahwa Bumiputera 1912 terus melekat di benak masyarakat. Kami mengucapkan terima

kasih kepada pemegang po-lis, pemerintah, dan rakyat Indonesia yang telah berjuang bersama demi kesejahteraan rakyat Indonesia bersama Bu-miputera 1912,” ujarnya.

Adapun penghargaan Top Brand yang diberikan majalah Marketing dan Frontier Consul-ting Group tersebut merupakan hasil survei di enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar. Survei itu melibatkan 2.400 responden random dan 1.200 sample booster. (*/Jaz/E-4)

7 Investor Serap Saham MandiriBank Mandiri meraup dana hingga Rp8,3 triliun, sedangkan pemerintah mendapatkan Rp419,85 miliar.

ANDREAS TIMOTHY

TERIMA PENGHARGAAN:

Presiden Direktur PT Garuda Indonesia

Tbk Emirsyah Satar (kanan) menerima

penghargaan Orient Aviation Person of

the Year 2010 dari Chief Executive

of Orient Aviation

Barry Grindrod di Island Shangrilla,

Hong Kong, kemarin. Penghargaan

dari majalah penerbangan

tersebut diberikan karena Garuda

Indonesia mampu melakukan

transformasi kinerja dari perusahaan rugi

menjadi untung.

Bumiputera 1912 Bidik Jadi Pemimpin Pasar

LAYANI NASABAH: Petugas melayani nasabah di Kantor Pusat Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera di Jakarta, Jumat (11/2).Pada 2010, Bumiputera 1912 berhasil meraih pendapatan premi hingga Rp4,9 triliun.

MI/ROMMY PUJIANTO

RalatPADA artikel CEO Talks berjudul ‘‘Menggarap Peluang Pasar Bisnis Pera watan Pesawat’’ yang dimuat pada halaman 19 edisi Senin (14/2) terdapat kesalahan pada biodata usia istri dari narasumber yakni Tryposha Kurniawan yang tertulis berusia 50 tahun. Seharusnya berusia 44 tahun. Dengan ini kesalahan kami ralat. Redaksi