5
Nama : Manik Retno Kelas: 3A Tugas Etika Profesi Bab II Salah satu kasus pelanggaran kode etik profesi adalah pada kasus di Maputo, Mozambik yang dilakukan oleh Mozal – salah satu perusahaan aluminium smelter terbersar di dunia, yang merupakan anak perusahaan dari BHP Billiton. Sejak 17 November 2010 sampai dengan minimum 29 Maret 2011, pabrik ini akan melepaskan limbah gas tanpa filter dengan menggunakan cerobong setinggi 62 meter. Hal ini harus dilakukan karena perusahaan harus merenovasi sistem FTC-nya (Fume Treatment Centre) yang berfungsi sebagai filter polutan, kondisinya sudah terkorosi dan rentan rubuh. Proses renovasi diperkirakan memakan waktu 6 bulan. Salah satu kandungan utama dalam limbah gas yang tidak difilter adalah gas HF (hidrogen fluorida) yang dapat menyebabkan iritasi parah pada kulit, mata dan saluran pernapasan dan juga dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru. Pelepasan ini telah mendapatkan izin dari departemen/kementrian lingkungan Mozambik dengan alasan untuk menghindari bencana lingkungan dan kemanusiaan akibat rubuhnya pabrik. Pengawasan dari Mozal menyatakan bahwa bahkan tanpa filter pun konsentrasi polutan jauh di bawah ambang batas, dan penyelidikan dari perusahaan Swiss SGS – perusahaan terbesar di

Teori Etika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Etika profesi

Citation preview

Page 1: Teori Etika

Nama : Manik Retno

Kelas: 3A

Tugas Etika Profesi Bab II

Salah satu kasus pelanggaran kode etik profesi adalah pada kasus di

Maputo, Mozambik yang dilakukan oleh Mozal – salah satu perusahaan

aluminium smelter terbersar di dunia, yang merupakan anak perusahaan dari BHP

Billiton. Sejak 17 November 2010 sampai dengan minimum 29 Maret 2011,

pabrik ini akan melepaskan limbah gas tanpa filter dengan menggunakan

cerobong setinggi 62 meter. Hal ini harus dilakukan karena perusahaan harus

merenovasi sistem FTC-nya (Fume Treatment Centre) yang berfungsi sebagai

filter polutan, kondisinya sudah terkorosi dan rentan rubuh. Proses renovasi

diperkirakan memakan waktu 6 bulan. Salah satu kandungan utama dalam limbah

gas yang tidak difilter adalah gas HF (hidrogen fluorida) yang dapat menyebabkan

iritasi parah pada kulit, mata dan saluran pernapasan dan juga dapat meningkatkan

resiko kanker paru-paru. Pelepasan ini telah mendapatkan izin dari

departemen/kementrian lingkungan Mozambik dengan alasan untuk menghindari

bencana lingkungan dan kemanusiaan akibat rubuhnya pabrik. Pengawasan dari

Mozal menyatakan bahwa bahkan tanpa filter pun konsentrasi polutan jauh di

bawah ambang batas, dan penyelidikan dari perusahaan Swiss SGS – perusahaan

terbesar di dunia yang memiliki spesialisasi dalam inspeksi, verifikasi dan

sertifikasi, menyatakan bahwa konsentrasi polutan tetap didalam ambang batas

WHO dan kementrian lingkungan hidup Mozambik, tetapi pernah pada suatu kali

pengukuran berada jauh di ambang batas. Organisasi lingkungan hidup dan

industri sekitar menyayangkan tidak adanya transparasi yang jelas dari pihak

perusahaan. Sebenarnya sudah ada kasus serupa di Afrika Selatan pada salah satu

pabrik sejenis yang dimiliki oh BHP Biliton – perusahaan induk dari Mozal, dan

prosedur perbaikan hanya memakan waktu 72 jam dan ada peringatan terhadap

penduduk sekitar yang rentan terhadap polusi untuk tetap berada di rumah.

Analisa

Pada kasus ini dapat dilihat bahwa perusahaan telah melanggar kode etik

yang pertama yaitu tidak mementingkan keamanan, kesehatan dan kesejahteraan

Page 2: Teori Etika

dari publik dan melindungi lingkungan sebagai bentuk dari tanggung jawab

profesional. Walaupun emisi tidak melampaui ambang batas, tetapi sebagian dari

zat yang diemisikan (HF) merupakan zat karsinogenik yang bahkan pada

konsentrasi sekecil apapun dapat meningkatkan resiko penduduk sekitar terkena

kanker yang mematikan.

1. Kasus ini melanggar kode etik bagi seorang engineer. Sesuai dengan kode

etik engineer pasal 2 ayat 1 yang berbunyi” Insinyur harus memegang hal

terpenting seperti keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat

dalam pelaksanaan tugas professional mereka”. Berdasarkan pasal tersebut

mereka tidak menjamin kesehatan keselamatan kerja masyarakat dengan

membuang gas polutan semabarangan ke udara

2. Mereka melanggar pasal 2 ayat 6 yang berbunyi ” Insinyur harus bertindak

sedemikian rupa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan,integritas

dan martabat profesi”. Buktinya yaitu mereka tidak melakukan perawatan

pada sistem FTC (Fume Treatment Center) sehingga terjadi korosi dan

mengalami kerusakan. Dari penjelasan tersebut mereka tidak menjaga

martabat insinyur sebab mereka teledor tidak membersihkan sistem FTC

tersebut.

3. Mereka melanggar pasal 2 ayat 3 yang berbunyi “Insinyur harus

mengeluarkan pernyataan publik secara objektif dan benar”. Buktinya

mereka tidak transparansi ke publik.

Page 3: Teori Etika

Tugas BAB III

Maputo, Mozambik yang dilakukan oleh Mozal – salah satu perusahaan

aluminium smelter terbersar di dunia, yang merupakan anak perusahaan dari BHP

Billiton. Sejak 17 November 2010 sampai dengan minimum 29 Maret 2011,

pabrik ini akan melepaskan limbah gas tanpa filter dengan menggunakan

cerobong setinggi 62 meter. Hal ini harus dilakukan karena perusahaan harus

merenovasi sistem FTC-nya (Fume Treatment Centre) yang berfungsi sebagai

filter polutan, kondisinya sudah terkorosi dan rentan rubuh. Proses renovasi

diperkirakan memakan waktu 6 bulan. Salah satu kandungan utama dalam limbah

gas yang tidak difilter adalah gas HF (hidrogen fluorida) yang dapat menyebabkan

iritasi parah pada kulit, mata dan saluran pernapasan dan juga dapat meningkatkan

resiko kanker paru-paru. Pelepasan ini telah mendapatkan izin dari

departemen/kementrian lingkungan Mozambik dengan alasan untuk menghindari

bencana lingkungan dan kemanusiaan akibat rubuhnya pabrik. Pengawasan dari

Mozal menyatakan bahwa bahkan tanpa filter pun konsentrasi polutan jauh di

bawah ambang batas, dan penyelidikan dari perusahaan Swiss SGS – perusahaan

terbesar di dunia yang memiliki spesialisasi dalam inspeksi, verifikasi dan

sertifikasi, menyatakan bahwa konsentrasi polutan tetap didalam ambang batas

WHO dan kementrian lingkungan hidup Mozambik, tetapi pernah pada suatu kali

pengukuran berada jauh di ambang batas. Organisasi lingkungan hidup dan

industri sekitar menyayangkan tidak adanya transparasi yang jelas dari pihak

perusahaan. Sebenarnya sudah ada kasus serupa di Afrika Selatan pada salah satu

pabrik sejenis yang dimiliki oh BHP Biliton – perusahaan induk dari Mozal, dan

prosedur perbaikan hanya memakan waktu 72 jam dan ada peringatan terhadap

penduduk sekitar yang rentan terhadap polusi untuk tetap berada di rumah.

Analisa

Pada kasus diatas termasuk teori etika Utilitarianisme buktinya mereka

memperbaiki sistem FTC (Fume Treatment Centre) yang berfungsi sebagai filter

polutan, kondisnya sudah terkorosi dan mau roboh . Dampaknya mereka harus

mengeluarkan limbah gas tanpa filter sejak 17 November 2010 sampai dengan

minimum 29 Maret 2011. Dampak negatifnya yaitu gas yang tidak difilter adalah

gas HF (hidrogen fluorida) yang dapat menyebabkan iritasi parah pada kulit, mata

Page 4: Teori Etika

dan saluran pernapasan dan juga dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru.

Namun pelepasan ini telah mendapatkan izin dari departemen/kementrian

lingkungan dengan alasan untuk menghindari bencana lingkungan dan

kemanusiaan akibat rubuhnya pabrik.