teori akses

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori

Citation preview

Kota terdiri dari 2 (dua) elemen penting yaitu elemen fisik dan non fisik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Sistem transportasi sebagai salah satu elemen fisik kota akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kota. Hal itu dikarenakan dengan adanya sistem transportasi baik sarana maupun prasarananya akan mendorong terjadinya aliran investasi, orang, maupun barang dari dan menuju kota tersebut. Transportasi merupakan sektor pendukung dalam setiap aktivitas manusia baik kegiatan pekerjaan rutin, bisnis, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Sebagai prasarana pendukung, transportasi harus dapat memberikan pelayanan yang baik agar diperoleh sistem pergerakan yang efektif dan efisien bagi penggunanya. Keberadaan jaringan transportasi akan mengakibatkan perubahan disekitarnya baik perubahan fisik dalam hal ini guna lahan dan non fisik dalam hal ini aktivitas masyarakatnya. Begitu juga dengan adanya pembangunan jaringan tranportasi baik jalan tol maupun jalan raya umum sebagai bagian dari jaringan transportasi disuatu wilayah. Keberadaan jaringan jalan terutma jalan arteri dan jalan tol disuatu wilayah akan menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif.

Sumber: perencanaan kota blogspot.comKonsep dasar dari interaksi atau hubungan antara tata guna lahan dan transportasi adalah aksesibilitas (Peter, 1975:307). Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistim pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistim jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan mudah atau susahnya lokasi tersebut dicapai melalui sistim jaringan transportasi (Black dalam Tamin, 2000:32). Gerak manusia kota dalam kegiatannya adalah dari rumah ke tempat bekerja, ke sekolah, ke pasar, ke toko, ke tempat hiburan, kemudahan bagi penduduk untuk menjembatani jarak antara berbagai pusat kegiatan disebut tingkatan daya jangkau atau aksesibilitas (Jayadinata, 1992:156).

Sumber : http://eprints.undip.ac.id/34186/5/1670_chapter_II.pdfDaya hubung suatu tempat merupakan hal yang patut mendapat perhatian dalam hubungan antar zona. Daya hubung (akses) adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu tempat untuk melakukan hubungan dengan tempat lain dalam tata ruang kegiatan. Blunden (1971) menganalogikan daya hubung suatu guna lahan sebagai kemampuan perangkutan, yang dapat ditunjukkan dengan jarak geografi, waktu tempuh, atau biaya antara tempat asal.

Sumber: http://syahriartato.wordpress.com/2009/12/28/tata-guna-lahan-sistem-transportasi-sebagai-subsistem-dalam-perencanaan-pembangunan-yang-berkelanjutan/Jaringan transportasi adalah jaringan prasarana trasnportasi (lintasan jalan, lintasan penyeberangan, lintasan transportasi laut, lintasan rel) dan simpul sarana transportasi (terminal, pelabuhan, bandara). Dalam hal ini akan dibahas mengenai system transportasi darat, sistem jaringan (prasarana) meliputi jalan dan terminal.Jaringan jalan merupakan suatu kesatuan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam suatu hubungan hirarki. System jaringan jalan dengan peranan pelayanan, jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah ditingkat nasional dengan simpul jasa distribusi disebut jaringan jalan primer, dan system jaringan jalan dengan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota membentuk system jaringan jalan sekunder.Transport jalan raya seringkali dikatakan sebagai urat nadi bagi kehidupan dan perkembangan ekonomi, social, dan mobilitas penduduk yang tumbuh mengikuti maupun mendorong perkembangan yang terjadi pada berbagai sector dan bidang kehidupan tersebut. Dalam hubungan ini transportasi khususnya transportasi jalan raya, menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai unsur penting yang melayani kegiatan-kegiatan yang sudah/sedang berjalan (the servicing function) dan sebagai unsur penggerak penting dalam proses pembangunan (the promoting function). (Kamaluddin, 2003: 53).

Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26159/3/Chapter%20II.pdfJaringan transportasi dapat dipergunakan untuk mengendalikan pertumbuhan dan menentukan arah pembangunan dan mengatur konsentrasi kegiatan dan bangunan fisik pada tempat sehingga tidak melebihi kapasitas utilitas yang ada (Branch, 1995).

Jalan mempunyai peranan untuk mendorong pengembangan dan pertumbuhan suatu daerah. Artinya, infrastruktur jalan merupakan urat nadi perekonomian suatu wilayah karena perannya dalam menghubungkan antar lokasi aktivitas penduduk. Keberadaan infrastruktur jalan yang lancar penting perannya untuk mengalirkan pergerakan komoditas dan orang, selanjutnya dapat menggerakkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu pengadaan jalan sangat penting dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dan perekonomian.