12
Mukhtasar, Te%gi Pemhehasal1 .. TEOLOGI PEMBEBASAN MENURUT ASGHAR.ALI ENGINEER; Makna dan Konteks Pluralitas Agama diAsia L!BERATION THBOWGrACCORDING TOASGHARALIBNGlNBBR; The MelJnina .nd Re1efIImee in the Qm,tI!Iet tfReliBiIJIu PI.nUlty in AM M. Mukhtasar ABSTRACT This research i.s intended a.tt an attempt to disclose the meaning of theology of liberation and its relevance in the context of plurality of' religions in Asia. The meaning and the relevance will be analyzed according to the notion of Asghar Ali Engineer, a Muslim theolog borned in India who ha.s vigorous mind and revolutionary attitude in working. This research used in the effort to actualize the theological transformative-revolutionary meanings, especially for Islamic theology to face the problematic ofcontemporary human lift. . The· thought concept of Asghar Ali in the context of the plurality of religion.s in Asia, in this research is analyzed by philosophy of religion approach. The following methods are applied in this .. research, that· are; historical continuity, analysis and synthesis, interpretation, and description. The results of thi.tt research .'1how that the fundamental problems of the Asghar Ali's theology of liberation in the context oj' the plurality of religions as its background, relate to the attempt to formulate thereltgionmeantng (essence) in the human life. The problems maintain all of the ·theological, human, and justice dimensions. The thought of Asghar Ali about theology of Ither at ion is con.s/rueted in the frame of religion (Islam) values that are centralized on the tauhid·concept by its moral vision. The thought is intended to realize a universal brotherhood,equali1)J, and social justice. Interreligious dialogue and theactiono! the religions in Asia, therefOre implemented through the basicalparadigm in the frame of that value and mottol vision. Key words: Islamic theology of liberation - context of plurality of religions ••. fonn of universal brotherhood, equality, and social justice •• interreligious dialogue and the action of religioas. LPENGANTAR Kebebasanmerupakan nilai fundamental bagi perwujudan eksistensial manusia di dunia ini. Dari refleksi teologis yangdilakukakn\ oleh Tillich JurnaIJ/ilsajal, Seri ke-:31, Agustus 2000 (1978: 31), secara sangat impresif is n1enunjukkan makna kebebasan . itu dengan menggunakan frasa; berger. menuju ke yang sublim, dem1 transendensi diri dalam kebidupan dar 2;

TEOLOGI PEMBEBASAN MENURUT ASGHAR.ALI ENGINEER;pengalaman konkrit manusia. Hal ito berarti, setiap agama merupakan praksis ~~basanyangm~bclak~gan manusia dan untuk mengangkatnya kepada

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Mukhtasar, Te%gi Pemhehasal1..

    TEOLOGI PEMBEBASAN MENURUTASGHAR.ALI ENGINEER;

    Makna dan ~&elevansin,adaJamKonteks Pluralitas Agama diAsia

    L!BERATION THBOWGrACCORDING TOASGHARALIBNGlNBBR;TheMelJnina .ndRe1efIImee in the Qm,tI!Iet tfReliBiIJIu PI.nUlty inAM

    M. Mukhtasar

    ABSTRACTThis research i.s intended a.tt an attempt to disclose the meaning of theology of

    liberation and its relevance in the context of plurality of' religions in Asia. Themeaning and the relevance will be analyzed according to the notion ofAsghar AliEngineer, a Muslim theolog borned in India who ha.s vigorous mind andrevolutionary attitude in working. This research used in the effort to actualize thetheological transformative-revolutionary meanings, especially for Islamic theology toface the problematic ofcontemporary human lift. .

    The· thought concept ofAsghar Ali in the context ofthe plurality ofreligion.s inAsia, in this research is analyzed by philosophy ofreligion approach. The followingmethods are applied in this .. research, that· are; historical continuity, analysis andsynthesis, interpretation, and description.

    The results ofthi.tt research .'1how that the fundamental problems of the AsgharAli's theology of liberation in the context oj' the plurality of religions as itsbackground, relate to the attempt to formulate thereltgionmeantng (essence) in thehuman life. The problems maintain all of the ·theological, human, and justicedimensions. The thought ofAsghar Ali about theology ofItheration is con.s/rueted inthe frame ofreligion (Islam) values that are centralized on the tauhid· concept by itsmoral vision. The thought is intended to realize a universal brotherhood,equali1)J,and social justice. Interreligious dialogue and theactiono! the religions in Asia,therefOre implemented through the basical paradigm in the frame of that value andmottol vision.Key words: Islamic theology of liberation - context ofplurality ofreligions ••. fonn ofuniversal brotherhood, equality, and social justice •• interreligious dialogue and theaction ofreligioas.

    LPENGANTARKebebasanmerupakan nilai

    fundamental bagi perwujudan eksistensialmanusia di dunia ini. Dari refleksiteologis yangdilakukakn\ oleh Tillich

    JurnaIJ/ilsajal, Seri ke-:31, Agustus 2000

    (1978: 31), secara sangat impresif isn1enunjukkan makna kebebasan .itudengan menggunakan frasa; berger.menuju ke yang sublim, dem1transendensi diri dalam kebidupan dar

    2;

  • Mukbtasar, 'Teo/()giPembeha-.all.

    pencarian untuk mengaktualisasikanpotensi-potensi yang lebih tinggi.Kebebasan adalab simbol ekspresif daTikemuliaan makhluk ,yang bemamamanusia. ~,~

    Berhubungan dengan situasikontemporer 'yang menyiratkan berbagaibentuk represikemanusi.aan,kebebasanwalaupun eukup naif untukdiperjuangkan kembati. namun urgensinyatidak dapat'dinafikan lantaran manusia ansich ada.Iab makhluk yang ·bebas. Upayamembuka jalan' pembebasan "karenaitumerupakan,'tugas etis .bagi mereka 'yangseeara sadar tergugab tmtuk mengerahkansegala potensi kreatif dan: daysinovatifnyadalam memberdayakansetiapelemen kesejarahan umat'.'manusia:"yangseeara nyata telah bekudalam mozaikkehidupan kontemporer 'yang serba;kapitalistik dan'totalitarianistik.

    Asghar' Ali," EngiDeer(biasadiseb,utAsghar All), seorang pemikir sekaligusteolog muslim yang kebetulan adalahpemitttpinsebuah'kelolIlpokSyi'ahIsma'iliyah bernama' ," '·Daudi Dobras(Gauzare Daudi) 'di Botnbay~India, ',telabtnelakukan hal' ito, ,'dengan ", menawarkanreligiositas '.' dariagama(lslam)" ,sebagaiparadigma moral..iSprituaJ seti.apperjuangan mengangkat harkatkemanusiaan. Asumsi-asumsikeberagamaan dalam'koridoT moral-spritual bagi Asghar Ali hamsdirekonstruksi, direinterpretasi, dandirekonseptualisasi seeara radika1sehingga 'pada 'gilirannyameluruskanbias-bias 'historis yangsebagian justroabistoris ,danbabkan'"tercerabut, dati' akarreligiositas Qslam), ,menmut arti 'yangsebenamya

    Dati upaya tersebut kemudian

    mendorong Asghar Ali untuktnerumuskan sebuah eorak teologi yangtidak saja bernuansa transendental,sebagairnana teologi-teologitradisionaltanpa tergayut dengan dirnensi bistorisagama (Islam), namunjuga merefleksikanpengalaman konkrit manusia. Hal itoberarti, setiap agama merupakan praksis~~basanyangm~bclak~gan

    manusia dan untuk mengangkatnyakepada derajat kemanusiaan yang palingtinggi. Pembebasan merupakan suatuproyek bersarna antar agama yang ada diAsia (Amaladoss, 1997: 131).

    Assrnann (1975: 38) memabamjteologi sebagai retleksi kritis alas prosessejarab pembebasan da1am arti tItian yangmooeu1 dari tindakan. Gutierrez (1973:]3) mela1ui kmyanya berjudul aTheology of[.liberation, secara lebih utuhmengartikan teologi sebagai sebUMretleksi kritis yang memungkinkanterbentuknya pandangan keagamaan yangmendalam.

    Problematika sekitar upayamerumuskan kembali malma kebenaranmenurut agarna danmakna agama bagikehidupan manusia, karena itu memilikisignifikansi dalarn upaya rnenjawabpertanyaan teotang apa makna teologipembebasan AsgbarAli dan bagaimanarelevansinya dengan konteks, pluralitasagarna dj Asia?

    n. CARA PENELITIANTeoritisasi dan Metodologi

    Teologi pembebasan merupakanteotogi khusus yang meretleksikan' secarakritis pengalaman hidup manusiasehingga memungkinkan terwujudnyatogas etis kemanusiaan di dunia iniTeologi pembebasan, sebagai 'soatu

    Jurnal Filst9at Seri ke-3 J" AgusillS

  • gerakan lebih tepat adalah pengungkapandata-data yang mengabsahkan .suatugerakan sos1a1 yang amat 1uas pada awaltahun 1960-80. SemeDtara itu, teologipembebasan sebagai suatu (Jokt,inadalah;

    (1) Gugatan moral dan sos1al yangamat keras terhadap ketergalltungankapitalisme sebagai· suatu sistem· yangtidakadil dan ridak beradab, sebagaisuatu bentukdosa strukturals..·(2) Pilihankhas bagi kaum miskin dankesetiakawanan terhadap perjuanganmereka menuntut kebebasarl; (3)Kecaman terhadap teologi tradisionalyang bennakna ganda sebagaillasiJ·.· dati,filsafat YunaniPlatonis~ bukan dantradisi mumi Injil-di tnana sejarallkemanusiaan dan ketuhanan berbeda tapitak dapat dipisahkansatusama Jain(Lowy, 1999: 29.30).

    Pen.dekatan fiJsafat agama terhadapproblem kehidupan manusis, dalamperspektif teologi pembebasan ... adalabpendekatan yang meletakkan pengertian"kesamaan"agama-agama yang padaintinyabertolak dari pesan Tuhan danyang ·oleh'al Quran di sebut Wa.,hiyyah;yaitupabam Ketuhanan Yang MahaEsa(tauhid), bukanpada pokok-pokokkeyakinan. Refleksi kritis karena ···itudilakukan dengan memperhatikan.pokok-·pokokkeyakinan-iman manusia dalamprakteknya. .

    Teoritisasidi atas dilandasi olebsebuah argumeayangmenegaskan.bahwaseeara kbusus filsafat· kritisdapatmembantu untuk merefleksikan kembalikedudukan &gama di dalam komplekshubungan antara· individu,institusi, danideologi . Agama dalam pendekatan.filsafat kritis juga adalsh· basis '~bagj

    Jurnal Filsqfcll,$eri ke-31, Agustus 2000

    dialog antar...agama (t\1agnjs·Susen\)~1991: 8).... Oleh sebaba itu detlganpendekatan .. filsafat &g81ll' agama tidakdapatdipahll1li hakikatnya biladilihatsebagai fenomena sprimal sema~ namunjuga harus dililltlt mela1ui·..·pengtlamanmanusia dalam.. ·sejarah·.. dan lingkungansosial t ...• ·tempat ··nilai.ftiJai agaroa itut\imbuh dan_kernbang.

    Merujukpada paudangan Asghar AliEngjneer(1993:80), peneliti beTpendapatbahwa teologi pembcbasan seharusnyamampu mendoTongsikapkritis terhadapsesuatu .yaag SUdallbaku dansecarakonS1an menjelajabi kemungkinan-kemungkinan .bam. Relevansi barutOO)081 pembebasanAsghar Alipunharusdiletakkan'pada,konteks .yang sesuaidengan peTkembangan atau kemajuatlhidupumatmanusia.

    Data-data aalam penelitian In,diperolehmelalui .stu4i kepustakaan yangdikelompokkanke dalam riga kategori}yaitu; .a. ·'Pustaka primerJ ·adalab·· naskah-naskah

    yang menJadi sumber utamapenelitian) meliputi kary/a-karyaA_ghar Ali dibidang filsafatag8l1'l8tkhususnya .yang.... ·berkaitan denganteologi pembebasan.

    b. Pustakasektmder, adalahnaskah-naskah yang ditulis olebpengara.JliJain.· mengenai pemikiranAsghar Alitennasuk para pengikut danpengritibya~

    c~ Pustaka penunjang,adalah naskah-naskah· ... yang ·.mefJdukung 'peneliti_an,meliputi buku-buku filsafat secaraumum, fj·)safatagama,· filsafat ·sosi81,sejarah filsafat lslam,ensiklopedidankarnus filsafat.

    Analisishasil peneHtian .ini dilakukan

  • Mukhtasar, .Teologi Pembebasan. ..

    dengan menggunakan unsur-unsurmetodis yang umum bagi suatupenelitian filsafat sebagai berikut;

    a. Kesinambungan historis, yaitupemikiran ·Ashgar¢:··"~ Ali dianalisismenurut kerangka historisuntukmenunjukkan keberlangsungan. danrelevansi .barupemikiran itu dalampeta perkembangan dati dabuIusampai sekarang, dan babkan· ke· masaakan datang;

    b. Analisis; yaitu pemikiran Asghar.Alidiperiksa dengan menguraikan unsur-unsur yang bersifat umum untukmengetahui unsur-unsur yang bersifatkhusus .. sehingga .diperolehpengertianyang mendalam;

    c.Sintesis; yaitu pemikiran Asghar Alidiperiksa denganmemperhatikanunsur-unsuryang bersifat khususuntuk membuat rumusan konsepsionalyang bersifat umum sehinggadiperoleh pemahaman yang murni;

    d. Interpretasi;. yaitu pemikiran AshgarAlidianalisis dengan mengungkapkanmakna yang dikandungnya sehinggadapat disusun suatu konsep yangkomprehensifdan integral;

    e...Deskripsi, yaitu.• pemikiran Ashgar Aliditerangkan melalui eksplisitasi···secaraapa adanya sehingga. menampakkanobjektivitas penelitian.

    IlL BASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

    A. Pemildran Filsafat Asghar AliEngineerAsghar Ali Engineer atau biasa

    disebut dengan nama Asghar Alidilahirkan pada 10 Maret 1940

  • Asghar Ali memahaminegara Islambokan sebagai negara "tbeokrasi"sebagaimana yang/4.'" digagas oleb a1-Maududi; neganl) yang bentukpemerintahan di dalamnya tidakmemungkinkan tnanusia untukberinisiatif dan terlibat dalammenetapkan hukum (Iegislasi). Jikaajaran-ajaran lslam ditafsirkan dengantepat, di dalam arena legislas;, Islamjugatidak melumpuhkan inisiatif manusia(Engineer, 1993: 26).

    Menurut Asghar Ali,apabila syari'ahseperti yang dikompilasikan oleb parateolog zaman-zaman Islamawal diambilsebagai ·corpus hukum negara 'Islam,maka kedaulatan Tuhan laluakandisamakan ,dengan kedaulatan olama.Pikiran Asghar Ali itu juga menyatakansecara tidak langsung bahwa semuaperkembangan yang akan terjadidimasyarakat ,sudab', diantisipasi oleh paraulamadengan kompilasi hukum Islam dizaman awal·lslam ini.

    Asghar Ali Engineer (1993: 24)menganggap bahwa 'politik semestinyatidak mengizinkan upaya-upaya 'yanghendak memapankanketidakadilan' dankekuasaan tiranik yang jugaadalab suamkedzaliman. AI Qur'an mengutuk '·kerassega1a bentuk kedzaliman, sepertidinyatakan;

    "Betapabanyak kota yangdihancurkan karena penduduknya sangatdzalim"(Qs. 22: 4S) .

    Larangan untuk membedakan hergabagi seseorang atau keJompok tertentudengan mesyarakat secara umum dalamhal jual beli dan perintah untukmenghormati kemuliaan manusia dalamsoal produksi dan distribusiperekonomian sejalan dengan cara

    Jurnal Filsafaf, Sen k.e-31, Agus'us 2000

    Mukhtasar, Teologi Pembebawm...

    pandang Islam tentang masyarakatpolitik, yaitu. bahwamanusia selakumakhluk Tuhan adaIah sarna. Setiapmanusia, tanpa memandang wama 'kulit,rasdan sukunya memilik]. hak-hakpolitik.

    Setiap manusia berhak menuntutperlakuan'·yang·adil bagi dirinya'masing-masing. Kriteria satu-satunya hanyalahkesalehan (tidak hanya kesalehanreligius dengan melaksanakan ritualagama secara cennat tapi juga kesalehansosialkarena a1 Qur'an mensejajarkankesalehan dengan keadilan), tidak 'adayang lain (Engineer, 1993: 24).

    AI-Adlwa al-Ihsan (keadilan dankebajikan) diyakini oleh Asghar Alisebagai 'dua kata kunci penting yangbarns mendasari konsep ekonomi.Dinyatakan dalam at Qur'an bahwa Allahmemerintabkan manusia untuk berbuatadil ('ad/) dan kebajikan (;hsan) ,karenakonsep adil dan ihsan mengandungkebenaran sejati dan abadi.

    Implikasimendasar konsep adl danihsandi atas adalah; ekonomi Islambertujuan untuk mengatur aktivitasperekonomian, baik menyangkutproduksi maupun distribusi agar sesuaidengantujuan-tujuan moral, yangdapatmembawa ke arab pertumbuhanmasyarakat secara harmonis. Tujuan itusejalan dengan fungsi esensial dariRububiyyah (yakni sebuah prosespertumbuhanmenuju kesempurnaan)(Engineer, 1993:'48).

    Pandangan Asghar Ali tentang dasaThukum bertwnpupada dua istilah dati alQur'an, yaitu; mo'ru[ dan munkar, yangmengb.adirkan kembali substansimoralitas 'Islam tanpa dirusak olehkendala-keDdalaruang dan waktu. Ma'ru{

  • Mukhtasar) Teo/og; Pembebawm...

    adaJah sesuatu yang umumnya dapatditerima masyarakatdan munlcar ada1absesuatu yang ditolak masyarakat demimeqjaga tertib moral.

    Konsep mo'ruf dim munlcor akanselalu betubah jika masyarakatberubah,berkembans· dan mengaJami keinajuan.Khusus kata ma',.,! memiliki duadimensi, yaitu;' pertoma,dimensiyangberkaitan dengan lingkungan sosial,kedua, dimensi untuk moral dan prinsip-prinsip· etika Kedua dimensi· harus salingmelengkapi Moral harus berkaitandengan lingkungan sosial (Engineer,]981: 35-36),

    B. -Malma Teoloai PembebasaDMeDurut ASlhar AU EDliDeerTeo)ogi bagi Asghar AJiEngineer

    (1990: 138) berarti upaya yang sungguh-sungguh untuk mengetahui Tuban dengansegalapetu.njuk-Nya Tuhan bersifatkreatif .dalam menciptakan .segala' yangada, dan karena itu teologisudabsemestinya .menjadi kreatif: Tubanbersifat abadi, dan melal'll firman-NyaTuhan terJnal1ifestasi pada setiap waktudan situasi Teologi6dak' akan. berartiepa-apa kalautidak berakar darisuatusitu8si terte1ltu apalagi jika teologimengabaikan·. situas1··ito.

    Pemyataan Tuhan·dalamsejarah dantuntutan dinamika. yang .barosada daJamteologi). masing-masing memberi artiyang signifikansiDya ikut .mewamaihakikat .pembebuan. dalam· termillologi"teoJogi pembebasan". Signifikans1 itokemttdian menU1\iukkan bahwaarti"pembebasan" merupakan spirit atau rubyang memancarkan visi kebebasan dalamteo1ogi pembebasanl sebagaimanateoJogiadalah basil refleksi iman yang

    263

    menyatakan 'kebebasan" sebagaipancaran Dahilwujud Tuhan dalamsejarah~ tennasuk sejarah kemanusiaan.

    Perdebatan teologis tentangkebebasan dalam Islam telab dimulaisejak periode awal kekuasaan Abbasiyah,bertepatan saat pemikiran fi)safat Yunanimulai diterima oleb para teolog MuslitrLMu'tazilah merupakan salah satu a1iranyang fonnat teologisnya paling jelasmenerima pengaruh pemikiran tersebut..terbukti bahwa Mu'tazilah mendulamgpenuh penggunaan nalar (rasio) dalammengembangkan pemikiran-pemikiraD.teologisnya.

    Para·teolog dalam teologi Islam yangmenolak konsep kebebasan 'untuk berbuatbagi manusia dan meJ1dukungkemapanan~ membatasi kebebasanmanusia pada ketentuan takdir yang telahditetapkan o)eb Tuhan. Manusia, menurutpandangan ito adalab makhluk yangterba. tidak bebas dan harus patubpada ketetapan Tuhan.

    Mengbadapi pandangan ito, AsgharAli Engineer (1990: 13) berpendapat,meskipun Tuhan membuat batasan atauketentuan-ketentuan (hudlld) natmI1lmanusia tetap makhluk bebas. Manusiabebas untuk mentaati batasan &tauketentuan~ketentuan Tuban pada' satu sisidan melanggamya pada sisi yang lain.Manusi&, karena itulah sebabnya iadimintai pertanggungjawaban. Manusiaharus mempertanggungjawabkan_ya; apakah ia t8at &taume1anggar.

    Teolo8i pembebasan bukan·-OBi"status quo"l apalagi sekellar seb8gaipelipllr lara.Il8l1tUD teologi pembeb8sanadalab teo)ogi jihad (Engineer, 1993:83). Jihad(perjuaagan) dal8m Islam

  • harus dimengerti secara lurus dan mumiyaitu perjuangan di jalan Allah yangsecara 8igm berupaya untuk menegakkankebenaran dengan" cara menghapuskebothilan, dan mencegah kedzaliman.

    Dimensi agama yang mendasariteo]ogi pembebasan menyiratkan adanyabubungan kesatuan yang tak terpisahkandalam segi pemabaman yang ber)atarbelakang pertimbangan lain, misalnyapsikologis, sosiologis, dan politissekalipun. Dimensi agama mewujudkantthidayah nabi" itu dalam setiapupayapembebasan. Perwujudan itu sekaligusmenempatkan Icehadiran Jlahi/Tuhan

    . dalam setiap perkembangan dan tuntutankehidupan manusia. Titik beratpenekanan dimensi itu terletak padaadanya malmo. ketuhanan dalam setiapupaya pembebasatl.

    Asghar Ali Engineer (1993: )).meyakini babwa suatu agama,baik yangmengaku sebagai agama wahyu maupunbukan, pasti dipengaruhi oleh situasi atauasal-usulnya yang kompleks. Sebagmagama wahyu) ajaran-aj811Ul Islamberlakuuniversal, tidak dibatasi olebruang dan waktu. Islam bennaksudmembebaskan manusia daripenyembahan herbala yang lnewujuddalam bentuk kekuasaan, baik ekonomi,politik. ballkan mungkin ideologi danagama yang semuanya sengaja diciptakanoleh manusia sendiri demi kepen.tingan-kepentingan sesaat Islam denganrwnusantauhidnya "Ia [Iaha II/allah"menen1ang berhala cip1aan manusia yangcetlderung dianggap abadi dan justrudipertahankan sepanjang kepen·tingan-kepentingan manusia terpenuhio)ehnya.

    Pemikiran Asghar Ali tetltang teologi

    Mukhtasar, Te%gi Pembebason...

  • Mukhtasart Teulogi Pemhehawn, ,

    ke-Esa-an Allah tidak dibatasi pada cara-cara peribadatan formal saja, yaituhubungan manusia dengan Tuban namunjuga dalam ama1 perbuatan yangditunjukkan dalarn hUbungan kesatuanrnanusia dengan manusia.

    c. Teologi Pembebasan Asghar ~Enaineer; Implementasi daD;Relevansioya dalam KonteksDialog dan Aksi Agama-Agama diAsiaCoward (1989: ]67) mengakui

    bahwa masih terlalu dini untukmengetahui isi dan bentuk bam yangakan mooeul dati tantangan pluralismekeagamaan.. Dalam kontur kemajemukanagama .yang diketahui adalah bahwasetiap agama memiliki ajaran-ajaran dancarapemaknaannya yang khas.

    Scbuon (1993: 27) memandangpernyataan-pemyataan yang dibuat olebagama daJampengertian substansialnyaadalah bersifat mutlak. Pengertianmenurut. bentuknya .atau padatingkatkemWlgkinan manusiawi, pemyataan-pemyataan

  • mulal dibuka. Spiritualitas sebagajgerbang dialog yang dibuka oleh AsgharAli bukanlah sPiritualitas. yang keringsehingga statis dan menutup gerbang itusendiri. Spiritualitas 1tu sara1 dengannilai-nilai religius serta implikasi-implikasi etis yang sangat mendalamsebingga memungkinkan terjadinyadialog antar semua agama yang ada diAsia. Kemungkinan itu berarti pulabahwa di luar kerangka 1eologis, yaknidalam pengalaman keagamaan, terdapatkemungkinan dialog.

    Teologi pembebasan Asghat Alimenetapkan, perbedaan agama tidakpeniall dapat dijadikan alasan Ut1~menciptakan konflik sehingga menutuppintu dialog. AI-Qur'an selalu memujimujahid (seseorang yang berjuang dem;llaknya) (Q.S. 4: 95). Teks "jihadft adalahpembenaran dalam rnelindungi oranglemah dan tertindas serta pertallanatl dinterhadap agresi. Al-Qur'an menyatakan:

    ftBertempurlah di jalan Allahme.lawan orang-orang yangmenentangmu, tetapi jangan memulaipennusuban. Allah tidak menyukaipeuyerangtt·(Qs. 53: 39).

    Teologi pembebasanAsgbar Ali yangsecara kotlsisten dideri·vasi .dati Syari'allIslam memilikj signifikansi dalamkerangka aksi bersama dengan agama-agama di Asia, sebagaimana munculdalam; te%gi Da/il di India, .teo/agiperlawanan rakyat Filipino di Filipina,te%gi Minjung· di Korea, dan te%g;Buddhadasa di Thailand. Islam harnsditampilkan sebagai agama yang penubdengan keterbukaan, toleransi dan respekpada agama lain dalam rangkapembuktikan signifikansi di a1as.Penampilan yang sedemikian itulah

    Jurnal fllsajal, Ser; ke-31, AguSIUS 2000

    Mukhtasar, Te%gi Pemhehasan ..

    kiranya yang menjadi kerangka dasarbagi aksi pembebasan dalam Islam.Al-Qur'an menya1akan:

    ffUntuk setiap orang diantaramuKami tentukan jalan dan hukllm, dan jikaAllah berkehendak fA akan~enjadikanrnu satu suk~ tetapi bahwa iaakan mencobamu dengan apa yang iaberikan padamu. Maka berlomba-lombalah dengan orang lain akanperbuatan baik" (Qs. 5: 48). Menunjukpada orang kafir, al Qur'an menegaskan:

    "Untukm·u agamamu dan bagikuagamakuft (Qs. 2: 109). "Tak ada paksaandalam agama" (Qs. 2: 256).

    Sejatah Asosiasi Ecumenical AhliTeo]ogi Dunia Ketig~ secarakbususPieris pada tahun 1919, membentangkanrealitas· Asia tidak hanya· pada kondisj·sosial masyarakatnya yang penub dengankemiskinan, tetapi juga·· religiositasnya.Pieris (1988; 23)" juga menunjukkan,betapa nilai-nilal religius telah dijadikansebagai dasar orientasi dalam.penghapusan praktek-praktek pemaksaail,pemiskinan, dan·· penindaSatl di Asia.Dengan cara ini, ia menyoroti perananpositif agama dalam pembebasatl· di saatorang cenderung melihat hanya padadampak pengasitigan ··dati agama.

    Basis pernbebasan s081a1 ·1ersebu!metupakan visi baruduniadan humanitasserta sistem nilai barn yang berdasarpadanya. Visi barumemunculkan. budayabarn. Budaya batukemudian menelnuk'aninspirasi dati dalam agatna dan ideologiserta sec8ra pasti ditimbulkan ole~pengalaman adanya ketidakadilan datpenindasan. Banyak aksi pembebasmgaga1 km-ena mereka llany:mengkonsentrasikan pada . satu ata1sedikit dimensi nHai yang bersifi

  • Mukhtasar, ,Te%gi Pemheba..an ...

    fundamentaltersebut.Tidak dapat dihindari 'oleb ,siapapun

    bahwa seJaJu ada ketegangan antara yangreal, dan yang mungkin dalam 'hiduprnanusia. Teo)ogi tratsionaJ dalammengatasi 'ketegangan itu, sebagairnanatelahdisinggm;lgpada uraianterdabuJu,seWu berkompromi pada yang realdenganmenggunakan istiJah-istilab alQur'an yangmendukungnya .. Teologipembebasan sebaliknya, ..berusaba untukmemperkuat ketegangan itu deuganmenekankan pada yang mungkin danberjuangmengbadapi realitos yang adauntuk menjadikannya terbuka . .ke arabkemungkinan-kemungkinan bam.

    Manusia .sebagai yang bersangkutansajalah yang ·barns mengusabakan untukmeraih yang mungkin, atau untuk terlql8Sdari ketidak-berdayaan.Yang munglcinterdapatdalmn diri setiaporang. Salahsatu pemyataanal Qur'an. ;yangmenegaskan hal itu adalab artinya sebagaiberikut; t'Sesungguhnya Allah tidakQlranmerubah suatu kaum .hingga leau,,! itusendiri melakukan perubahan".

    Teologi,. pembebasan Asghar Aliberdasar padaYllng mungkin. Teologipembebasan itu adaJab teologi yangtnengusah~ untuk meningkatkanderajat kebebasan baik untuk,.individumaupun untuk .kolektif (kelompok,masyarakat atau bangsa) dengan carsm.engurangi 'eksploitasi,· ekonomi Upayaitupun harns diwujudkan melaluisosialisasi sarana produksi, pelaranganakumuJasikekayaan~ penindakan .secarahukum atas praktek riba', pembentukaninstitusi-institusi tepat untukmenjaminkebutuban pokok masyarakat,sebagaimana teJah digariskandalam a1Qur'an.

    D. KESIMPULANBerikut dirumuskan ~jwnlah

    pernyataan sebagai kesimpuJan dariuraian sebelumny~ yaitu:]. Teologi pembebasan adalab teologi

    kontekstual yang menekankankebebasan, persamaan, dan keadilan,serta menolak penin~penganiayaan, dan eksploitasi manusiaoleh manusia. Teologi pembebasankarena itu dapat dikenali mela1ui ciriutamanya sebagai pengakuan terbadapperlunya perjuangan seeara serius atasproblem bipolaritas spritual-materialkehidupan manusia dengan upayamenyusun kembali tatanan sosialdalam konteks kekinian menjaditatanan yang tidak ekvploitatif, tetapiadil danegaliter.

    2. Konsep tauhid diterima dalam teologipembebasan AsgbarAJimenurutartinya yang sangat luas, yaitu tauhidtidak sekedar sebagai pernyataantentang ke-Esa-an Allah, sebagaimanadipabami dalarnteologi-teologitradisionaI, namun juga sebagaipemyataan kesatuanmanusia dalamsemua hal. Perluasan itu padagilirannya akan membentukmasyarakattauhid (jami'it tauhidi).

    3. Penegakan DiJai keadilan ekonomi danpolitik, ad/dan ihvan merupakandasar pijakan yang niscaya akanmeogantarkan manusia mencapaitujuan hidupnya. Implikasi mendasarkonsep tadl dan ihvQn di atas adaJab;ekonomi ls]ambertujuan untukmeogatur aktivitas perekonomian,baik rnenyangkut produksimaupundistribusi agar sesuai dengan, tujuao-tujuan moral, yang dapat mem~~)Vakearab pertumbuhan masyarakat.secara

    Jurnal Filsafat, Seri ke-3J, Agustus 2000

  • hannonls. Poljtik semestinya tidakmengizinkan upaya-upaya yanghendak memapankan ketidakadilandan kekuasaan tiranik yang jugaadalah suatu kedzallman.

    4. Seiring dengan perkembangan sosial,kemajemukan agama menirnbulkanpersoalan yang juga semakinkompleks. Titik awal refleksi teo]oglsuntuk pembebasan di Asia karena ituadalah pengalarnan keagamaan dalamhidup bennasyarakat yang dapatmernberi kemungkinan bagiberlangsungnya dialog dan aksipembebasan. lstilah kuncl yangdigunakan di sini adalah etika sebagaivis] moral universal.

    5. Teologi pembebasan Asghar Alidengan sangat jelas sarat dengan visimoral tersebut maka kedalaman dankeluasan V1Sl itu dapa1 tetaptnengemukakan nHai-nilai danmemberi inspirasi serta motivasi untukberubah, sebagaimana setiap agamarnemilikinya. Asal saja,komunitasagama barns yang m.enjalankannyasecar3 aktif dalam melakukanperubahan.

    6. Islam sarna seperti Kristen, Hindu,Buddha dan Konfusius yangmemberikan inspirasi bahwapembebasan merupakan jalan ketuardaTi berbagai bentuk represlkemanusiaan. Bagi Asghar Alipembebasan diperjuangkan tidakhanya dar; sesuatu, tetapi juga untuksesuatu sehingga pada gil1rannyamembentuk kesatuan hidup manusia-beragama. Umat Muslimmenyatakannya dengan "ummah",urnat Kristen dengan "komunitasmasyarakat barn yang mengakui

    Jurnal Filsajat, Seri ke-31, Agustus 2000

    Mukhtasar, Teo!ogi Pembehasan ..

    kedaulatan Tuhan"~ Budhjsmemunculkan "pengalaman antar-rnakhluktt,Konfusius menyatakan"keselarasan dengan alam", dan Hindupada "pengalaman kesatuan makhluk".

    7. Tujuan semua teologi pembebasan dariAsia adalah satu dan marnputnenyatukan semua orang secarasignifikan dengan konteksnya, sertatennotivasi dan diilhami oteh masing-masing agama mereka, yaitu: hidupdalam kebebasan.

    DAFTAR PUSTAKAAmaladoss~ Michael, 1997, Life in

    Freedom; Liberation Theologiesfrom Asia, Orbis Books, Maryknoll~New York, U.S.A

    Assmann, Hugo, 1975~ PracticalTheology of Liberation, (terj. PaulBums), Search Press, London

    Coward, Harold, 1989, ·Pluralisme;Tantangan Agama-Agama, terj.Bosco Carvallo, Kanisius,Yogyakarta

    Engineer, A. A, 1987, "ContemporaryTrends of Religious Commitment inIslatn~', dalam Journal of Dharma,vol. 12~ hal. 313-323

    _______, 1988, "Religion andLiberation"~ dalam L~lam and theModern Age, hal. 285-295

    _____" 1990, "The Hindu-Muslim Problem; a CooperativeApproach", dalam Lslam andChristian-Muslim Relations, vol. 21,hal. 89-105

    , 1990, Islam and-------Liberation Theology.~ Essays onLiberative Elements in Islam,Sterling Publisher Private LimitecLNew Delhi

  • Mukhtasar, Teologi Pembebasan...

    ___--", 1993~ "Islam DemandsLove and Tolerance", dalamJeevadhara~ vol 23, hal. 478-487

    Engineer, A. A, 1993J~ lftlam and ltftRelevance to Our ~Age, terj. HairosSalim dan Imam Baehaq~ LKiS,Yogyakaria

    Gutierre~ Gustavo, 1973, a Theology ofLiberation~ (terj. c. India dan JohnEagleson),Orbis Books, Maryknoll

    Lowy, M., 1998~ TeologiPembebasan,Pustaka Pelajar, Yogyakarta,terjemah olen; Roem Topatimasaag

    Magnis-Suseno, Franz, 1991., Betfilsafatdari Konteks, Gr~~Jakarta

    Pieris, Aloysius, 1988, An AsianTheology ofliberation, Orbis Book~MatyIcnoa New York

    Scbuon~ Fritjof: 1993, L'tlam dan Fi/safatPerenial,Pustaka Firdaus, Jakarta,penerjemab; Rahmani Astuti dari;Islam and the Perennial Philosophy,World of Islam Festival Publishing,Company, Ltd. (1976)

    , ]996, Menear; Titi!-------'Temu Agama-Agama, Petlerjemah;Safroedin Babar dari; theTranscendent Unity of Religions,Harper Torchbook~ Harper & RowPublisher, New York (1975)

    Tillicb, .Paul, 1978, Systematic Theology~Chicago Press, Chicago

    Yayasan· ·Penyelenggara PenterjemabaJQut~ 1982, al Qur'an danTerjemahannya, Departemen. AgamaRl,Jakarta