Upload
satyadian
View
46
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 1/8
Tentang Orangutan
Di Bali Safari and Marine Park terdapat berbagai macam satwa liar yang hidup, satwa ini
dibagi menjadi beberapa zona seperti zona Indonesia, zona Afrika dan zona India. Disini
pengunjung diajak untuk berkeliling menggunakan mobil trem, karena satwa yang ada di Bali
Safari and Marine Park tidak dilepaskan di kandang seperti di kebun binatang. Jadi konsep Bali
Safari and Marine Park sendiri adalah tetap membiarkan satwa yang ada untuk hidup di
habitatnya dengan membuat habitat tiruan yang sesuai dengan aslinya. Seperti pada zona
Indonesia, di habitat orang utan terdapat banyak pohon-pohon yang merupakan tempat dimana
orang utan menghabiskan sebagian besar waktunya. Orang utan yang ada disini merupakan
spesies Orangutan Sumatera (Pongo abelii).
Orangutan Sumatera merupakan satu spesies tersendiri yang dikenal sebagai Pongo
abelii, sedangkan Orangutan Kalimantan terbagi menjadi 3 sub-spesies yaitu Pongo pygmaeus-
pygmaeus, Pongo pygmaeus wurmbi, dan Pongo pygmaeus morio. Orangutan Sumatera
merupakan salah satu spesies yang masuk dalam kategori terancam punah (critically
endangered). Dibandingkan saudara dekatnya orangutan Sumatera lebih sering menghabiskan
waktunya untuk bergerak diantara pohon-pohon daripada bergerak pindah menyusuri
tanah.Orangutan Sumatera saat ini hanya dapat dijumpai secara alami di bagian utara Pulau
Sumatera, meskipun saat ini sedang dilakukan upaya reintroduksi orangutan Sumatera di Jambi.
Sedangkan orangutan Kalimantan tersebar di seluruh pulau Kalimantan. Analisis DNA
menyimpulkan bahwa orangutan memiliki 97% kesamaan genetik dengan manusia, sehingga
mudah terjadi penularan penyakit dari orangutan ke manusia ataupun sebaliknya
(zoonosis).Orangutan Sumatera menggunakan 54 jenis alat untuk memperoleh serangga atau
madu dan 20 alat untuk membuka dan menyiapkan buah. Diperkirakan 65% Orangutan Sumatera
menggunakan alat untuk makan. Orangutan Sumatera lebih sosial dibandingkan OrangutanKalimantan.
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 2/8
STATUS ORANGUTAN
Populasi terkini diperkirakan lebih kecil dari 30.000 individu yang tersebar di dua daerah
sebaran (Sumatera dan Kalimantan). Menurut perkiraan, jumlah orangutan liar yang terdapat di
hutan Sumatera hanya sekitar 6.500 ± 7.500 individu saja. Dan orangutan liar yang terdapat di
Kalimantan sekitar 12.000 ± 13.000 individu. Ini merupakan pengurangan dari jumlah yang ada
pada 10 tahun yang lalu (30% ± 50% terjadi pengurangan jumlah).
Dalam dekade 20 tahun ini, menurut IUCN pada tahun 1993 sekitar 80% habitat mereka
telah hilang atau musnah. Dan IUCN memperhitungkan bila keadaan ini dibiarkan, maka dalam
10 ± 20 tahun ke depan orangutan akan punah. Sehingga IUCN mengkategorikan orangutan
sebagai critically endangered species atau sebagai satwa yang terancam punah.
Selain itu ancaman juga datang dari kegiatan perburuan hewan, baik itu untuk
diperdagangkan sebagai binatang peliharaan atau untuk dimakan dagingnya.
Untuk mendapatkan seekor bayi orangutan, maka harus membunuh induknya, dan jika
bayi tersebut masih selamat jatuh dari atas pohon, maka bayi tersebut diambil oleh pemburu
gelap.
MORFOLOGI ORANGUTAN SUMATERA
Tinggi
Jantan :120 ± 150cm
Betina : 100 ± 120 cm
Berat
Jantan : 50 ± 90 kg (di alam liar); sedangkan di karantina dapat mencapai 120 kg atau lebih.
Betina : 30 ± 60 kg
Panjang Lengan, 60 ± 90 cm atau 2/3 (dua per tiga) dari tinggi badan.
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 3/8
Warna Tubuh
Kemerah-merahan hingga coklat kehitam-hitaman, janggut pada Orangutan Sumatera (jantan)
berwarna merah hingga jingga.
Tampilan
Tampilan wajah : sekitar mata tidak berbulu dan mempunyai telinga yang kecil. Memiliki tubuh
yang tinggi, bulu/rambut yang kusut, dan lengan yang panjang. Bentuk tangan dan kaki kecil
memanjang, sesuai untuk memegang cabang-cabang pohon. Jempol tangan yang pendek sangat
mendukung fungsinya yang seperti gancu untuk membuka buah. Daging di sekitar pipi
orangutan jantan dewasa (cheek pad) akan berkembang mulai dari umur 8 tahun atau 15 tahun
hingga umur 20 tahun.
PAKAN (MAKANAN) ORANGUTAN
Orangutan tergolong Omnivora. Orangutan memakan hampir sebagian besar jenis buah-
buahan yang terdapat di dalam hutan (60% makanan orangutan adalah buah-buahan, seperti :
rambutan, mangga, durian, manggis, duku, dan sebagainya). Selain buah-buahan sebagai
makanan pokok, sumber makanan lainnya adalah daun-daunan, kulit kayu, tunas muda, bunga-
bungaan, serta beberapa jenis serangga seperti rayap dan semut pohon. Berdasarkan pengamatan
orangutan juga dapat memakan daging. Biasanya mereka memakan daging siamang atau monyetyang telah mati.
Untuk mendapatkan air, mereka melubangi bagian batang pepohonan yang berguna untuk
manampung air hujan dan meminumnya dengan cara menghirup dari pergelangan tangannya.
Orangutan juga mengambil makanan yang berupa mineral dari dalam tanah, namun dalam
jumlah yang sangat sedikit.
SATW
A ARBOREAL
Orangutan merupakan satwa arboreal, yaitu satwa yang menghabiskan sebagian besar
waktu hidupnya di atas pohon mulai dari makan, minum, sampai istirahat/tidur di sarang yang
mereka bangun di pepohonan dan jarang sekali turun ke tanah,.
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 4/8
Orangutan dapat membuat 2 (dua) hingga 3 (tiga) sarang setiap harinya. Klasifikasi yang
diberikan oleh Van Schaik dan Idrusman (1996) mengenai posisi sarang adalah :
Posisi I : Posisi sarang terletak di dekat batang utama.
Posisi II : Sarang berada di pertengahan atau di pinggir percabangan tanpa menggunakan pohon
atau percabangan pohon lainnya.
Posisi III : Sarang terletak di puncak pohon.
Posisi IV : Sarang terletak di antara dua cabang atau lebih, dari tepi pohon yang berlainan.
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 5/8
GAJAH SUMATERA(Elephas maximus sumatrensis)
Morfologi Gajah Asia termasuk Gajah Sumatera adalah sebagai berikut :
1. Bentuk tubuh gemuk dan lebar serta tertutup oleh rambut, tebal kulit 2 ± 4 cm tetapi sangat
sensitif.
2. Mempunyai belalai yang terdiri dari 40.000 otot dan merupakan perpanjangan hidung dengan
bibir atas.
3. Bentuk kepala membundar mempunyai sepasang mata yang kecil dan sepasang telinga yang
lebar yang berfungsi untuk mendengan dan mengatur suhu tubuh.
4. Diantara mata dan telinga terdapat lubang kecil yang berisi kelenjar minyak, cairan ini keluar
bila gajah jantan dewasa dalam keadaan musth, di bagian telinga juga terdapat vena tempat
pengambilan darah.
5. Kaki depan berfungsi sebagai tiang penunjang tubuh dan kaki belakang berfungsi juga
sebagai pendorong tubuh saat bergerak.
6. Hanya gajah jantan yang mempunyai gading, sedangkan gajah betina tidak mempunyai
gading
Habitat
Gajah banyak melakukan pergerakan dalam wilayah jelajah yang luas sehingga menggunakan
lebih dari satu tipe habitat.
a. Hutan rawa;
Tipe hutan ini dapat berupa rawa padang rumput, hutan rawa primer, atau hutan rawa sekunder
yang didominasi oleh Gluta renghas, Campenosperma auriculata, C. Macrophylla, Alstonia spp,
dan Eugenia spp.
b. Hutan rawa gambut;
Jenis-jenis vegetasi pada tipe hutan ini antara lain: Gonystilus bancanus, Dyera costulata, Licuala
spinosa, Shorea spp., Alstonia spp., dan Eugenia spp.
c. Hutan dataran rendah;
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 6/8
Yaitu tipe hutan yang berada pada ketinggian 0-750 m di atas permukaan air laut. Jenis-jenis
vegetasi yang dominan adalah jenis-jenis dari famili Dipterocarpaceae.
d. Hutan hujan pegunungan rendah;
Yaitu tipe hutan yang berada pada ketinggian 750-1.500 m di atas permukaan air laut. Jenis-jenis
vegetasi yang dominan adalah Altingia excelsa, Dipterocarpus spp., Shorea spp., Quercus spp.,
dan Castanopsis spp.
Perilaku sosial
1. Hidup berkelompok
Di habitat alamnya, gajah hidup berkelompok (gregarius). Perilaku berkelompok ini
merupakan perilaku sosial yang sangat penting peranannya dalam melindungi anggotakelompoknya. Besarnya anggota setiap kelompok sangat bervariasi tergantung pada musim dan
kondisi sumber daya habitatnya terutama makanan dan luas wilayah jelajah yang tersedia.
Jumlah anggota satu kelompok gajah Sumatera berkisar 20-35 ekor, atau berkisar 3-23 ekor.
Setiap kelompok gajah Sumatera dipimpin oleh induk betina yang paling besar,
sementara yang jantan dewasa hanya tinggal pada periode tertentu untuk kawin dengan beberapa
betina pada kelompok tersebut. Gajah yang sudah tua akan hidup menyendiri karena tidak
mampu lagi mengikuti kelompoknya. Gajah jantan muda dan sudah beranjak dewasa dipaksa
meninggalkan kelompoknya atau pergi dengan suka rela untuk bergabung dengan kelompok
jantan lain. Sementara itu, gajah betina muda tetap menjadi anggota kelompok dan bertindak
sebagai bibi pengasuh pada kelompok ³taman kanak-kanak´ atau kindergartens.
2. Menjelajah
Secara alami gajah melakukan penjelajahan dengan berkelompok mengikuti jalur tertentu
yang tetap dalam satu tahun penjelajahan. Jarak jelajah gajah bisa mencapai 7 km dalam satumalam, bahkan pada musim kering atau musim buah-buahan di hutan mampu mencapai 15 km
per hari. Kecepatan gajah berjalan dan berlari di hutan (untuk jarak pendek) dan di rawa melebihi
kecepatan manusia di medan yang sama. Gajah juga mampu berenang menyeberangi sungai
yang dalam dengan menggunakan belalainya sebagai ³snorkel´ atau pipa pernapasan.
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 7/8
Selama menjelajah, kawanan gajah melakukan komunikasi untuk menjaga keutuhan
kelompoknya. Gajah berkomunikasi dengan menggunakan soft sound yang dihasilkan dari
getaran pangkal belalainya. Dewasa ini ditemukan bahwa gajah juga berkomunikasi melalui
suara subsonik yang bisa mencapai jarak sekitar 5 km. Penemuan ini telah memecahkan misteri
koordinasi pada kawanan gajah yang sedang mencari makanan dalam jarak jauh dan saling tidak
melihat satu sama lain.
3. Kawin
Gajah tidak mempunyai musim kawin yang tetap dan bisa melakukan kawin sepanjang
tahun, namun biasanya frekwensinya mencapai puncak bersamaan dengan masa puncak musimhujan di daerah tersebut. Gajah jantan sering berperilaku mengamuk atau kegilaan yang sering
disebut musht dengan tanda adanya sekresi kelenjar temporal yang meleleh di pipi, antara mata
dan telinga, dengan warna hitam dan berbau merangsang. Perilaku ini terjadi 3-5 bulan sekali
selama 1-4 minggu. Perilaku ini sering dihubungkan dengan musim birahi, walaupun belum ada
bukti penunjang yang kuat.
Perilaku individu
1. Makan
Gajah merupakan mamalia terrestrial yang aktif baik di siang maupun malam hari.
Namun, sebagian besar dari mereka aktif dari 2 jam sebelum petang sampai 2 jam setelah fajar
untuk mencari makan. Hal ini sependapat bahwa, gajah sering mencari makan sambil berjalan di
malam hari selama 16-18 jam setiap hari. la bukan satwa yang hemat terhadap pakan sehingga
cenderung meninggalkan banyak sisa makanan bila masih terdapat makanan yang lebih baik.
2. Minum
Pada waktu berendam di sungai, gajah minum dengan mulutnya. Sementara, pada waktu
di sungai yang dangkal atau di rawa gajah menghisap dengan belalainya. Gajah mampu
menghisap mencapai 9 liter air dalam satu kali isap.
5/14/2018 Tentang Orangutan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-orangutan 8/8
3. Berkubang
Gajah sering berkubang di lumpur pada waktu siang atau sore hari di saat sambil mencari
minum. Perilaku berkubang juga penting untuk melindungi kulit gajah dari gigitan serangga
ektoparasit, selain untuk mendinginkan tubuhnya.
4. Beristirahat
Gajah tidur dua kali sehari, yaitu pada tengah malam dan siang hari. Pada malam hari,
gajah sering tidur dengan merebahkan diri kesamping tubuhnya, memakai ³bantal´ terbuat dari
tumpukan rumput dan kalau sudah sangat lelah terdengar pula bunyi dengkur yang keras.
Sementara itu, pada siang hari gajah tidur sambil berdiri di bawah pohon yang rindang.
Perbedaan perilaku ini, mungkin berkaitan dengan kondisi keamanan lingkungan. Apabila
kondisinya kurang aman maka gajah akan memilih tidur sambil berdiri, untuk menyiapkan diri
jika terjadi gangguan.
Reproduksi
Di dalam pemeliharaan, gajah dapat mencapai umur 70 tahun , dan selama hidupnya
gajah jantan tidak terikat pada satu ekor betina pasangannya. Gajah betina siap bereproduksi
setelah berumur 8-10 tahun, sementara gajah jantan setelah berumur 12-15 tahun. Gajah betina
mempunyai masa reproduksi 4 tahun sekali, lama kehamilan 19-21 bulan dan hanya melahirkan
1 ekor anak dengan berat badan lebih kurang 90 kg. Seekor anak gajah akan menyusu selama 2
tahun dan hidup dalam pengasuhan selama 3 tahun.