20
PERTEMUAN 10 SISTEM TATA UDARA MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER) Menara pendingin (cooling tower) berfungsi untuk menurunkan temperatur air pendingin kondenser dari mesin AC berpendingin (water cooled AC System) sehingga dapat digunakan kembali sebagai medium pendingin. Prinsip kerja dari menara pendingin adalah dengan mengontakkan air yang didinginkan dengan udara dan menguapkan sebagian aitr tersebut sehingga setelah keluar dari menara temperatur air menjadi turun. Untuk memperluas bidang kontak antara air dan udara air disemprotkan melalui nozel-nozel atau memercikkan air melalui bafel-bafel 1 (filler). Udara yang dikontakkan dengan air didalam ruang menara pendingin dapat bersirkukasi secara alami atau didorong/ditarik dengan fan. Jenis-jenis Cooling Tower Secara umum ditinjau dari cara mengalirnya udara cooling tower dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. non-mekanis 2. mekanis Pada cooling tower jenis non-mekanis udara lingkungan mengalir kedalam menara secara alami. Sedangkan pada jenis mekanis udara dialirkan keealam ruangan menara secara paksa dengan fan udara. Pada penetrapannya jenis mekanis ini yang paling banyak digunakan. Cooling tower jenis mekanis dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 1

Temu Muka 10 Menara Pendingin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

coolong tower

Citation preview

PERTEMUAN 10 SISTEM TATA UDARAMENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)Menara pendingin (cooling tower) berfungsi untuk menurunkan temperatur air pendingin kondenser dari mesin AC berpendingin (water cooled AC System) sehingga dapat digunakan kembali sebagai medium pendingin.

Prinsip kerja dari menara pendingin adalah dengan mengontakkan air yang didinginkan dengan udara dan menguapkan sebagian aitr tersebut sehingga setelah keluar dari menara temperatur air menjadi turun. Untuk memperluas bidang kontak antara air dan udara air disemprotkan melalui nozel-nozel atau memercikkan air melalui bafel-bafel 1 (filler). Udara yang dikontakkan dengan air didalam ruang menara pendingin dapat bersirkukasi secara alami atau didorong/ditarik dengan fan.

Jenis-jenis Cooling Tower

Secara umum ditinjau dari cara mengalirnya udara cooling tower dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. non-mekanis

2. mekanis

Pada cooling tower jenis non-mekanis udara lingkungan mengalir kedalam menara secara alami. Sedangkan pada jenis mekanis udara dialirkan keealam ruangan menara secara paksa dengan fan udara. Pada penetrapannya jenis mekanis ini yang paling banyak digunakan.

Cooling tower jenis mekanis dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Cross Flow (aliran melintang)

2. Counter Flow (aliran berlawanan)

Pada jenis counter flow udara dialirkan berlawanan arah dengan arah datangnya air, sedangkan jenis Cross Flow udara dialirkan dengan arah tegak lurus terhaap aliran air. Pada kebanyakan penmakaian, jenis counter flow yang paling banyak digunakan.

Performasi Cooling Tower

Performasi dari Cooling Tower pada umumnya dimyatakan dalam Range dan Approach. Range adalah selisih antara temperatur air masuk dan keluar dari Cooling Tower. Seangkan approach adalah selisih antara temperatur air yang keluar dari Cooling Tower dan temperatur bola basah (wet bulb temperature) udara atmosfer sekitarnya.

Range dapat digunakan untuk menyatakan kapasitas pendinginan dari Cooling Tower, yang dapat dihitung dengan persamaan beriku :

Qct = 60 x Vw x Tuhan(4.1)

Dimana

Qct=kapasitas pendinginan Cooling Tower, kcal/jam

Vw=debit aliran pendinginan, liet/menit

T=range Cooling Tower , OC

Sehingga untuk debit aliran air yang sama Cooling Tower yang mempunyai range yang lebih besar memiliki kapasitas yang lebih besar pula. Untu mencapai efek tersebut maka kontak antara udara dan air didalam Cooling Tower harus seefektif mungkin. Pencapaian temperatur air pendingin yang paling rendah adalah sama dengan temperatur bola bsah udara. Namun demikian hal ini sangat sulit dicapai. Tetapi pencapaian approach harus dibuat seoptimal mungkin agar Cooling Tower menghasilkan pendinginan yang optimal.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya turunnya temperatur air pendingin setelah keluar dari Cooling Tower akibat terjadinya proses perpindahan kalor dan massa antara air dan udara.

Pada waktu butiran air kontak dengan udara, udara mengambil kalor sensibel dan latent air sehingga temperatur air turun dan sebagian ari butiran dari air tersebut menguap.

Jumlah air yang hilang per ton-ref msin AC akibat terjadinya penguapan didalam Cooling Tower dapat diperkirakan dengan asumsi :

a.Kondenser melepaskan kalor kira-kira 15.000 Btu/hr untuk setiap ton ref pendinginan

b.Tiap-tiap pound (1b) air yang menguap menyerap kalor sebesar 1.000 btu

Sehingga

Jumlah air yang hilang

=(15.000 Btu/hr./ton) / (1.000 btu/lb)

=15 lb/hr/ton

=(15 lb/hr/ton) / (8.3 lb/galon) x 60

=0,03 gallon per menit per ton ref

Bagian-bagian Cooling Tower

Komponen-komponen dari Cooling Tower adalah :

1Motor Pan

Motor fan biasanya dari jenis yang tahan air dan dihubungkan langsung dengan fan

2.Fan

Fan udara dibutuhkan untuk memasukkan udara yang diperlukan untuk mendinginkan air dan setelah kontak dengan air udara keluar dalam keadaan panas dan lembab. Jenis dari fan blade adalah propeler, biasanya dihubungkan langsung dengan motor fan.

3.Sprinker/Nozel

Fungsi dari splinker/nozel ini aalah untuk menyemprotkan air menjadi butiran-butiran kecil dengan tujuan untuk memperlebar luas bidang kontak antara air dan udara serta agar air dapat terdistribusi secara merata keseluruh ruang didalam Cooling Tower. Pada umumnya Cooling Tower dari mesin AC berkapasitas lebih besar dari 50TR, pemipaan sprinker/nozel dibuat berputar .]

4.Filling

Filling inui merupakan komponen Cooling Tower yang sangat penting, dimana udara lingkungan mengalir dan diarahkan oleh filling ini sehingga kontak antara air dan udara terjadi secara efisien. Butiran air yang disemprotkan dari atas oleh sprinkler jatuh dan mengalir disela-sela filling sedang udara yang dihisap oleh fan masuk dari bagian bawah Cooling Tower. Selama perjalanan dari atas, ke bawah butiran air mengalami proses pendinginan oleh udara, sehingga pada waktu berada dibagian bawah Cooling Tower (penampung) temperatur air tersebut lebih rendah dibandingkan pada waktu masuk Cooling Tower.

1. Filter Air

Filter air ini diletakkan di bagian lubang keluar dari Cooling Tower . Fungsinya adalah untuk menyaring kotoran-kotoran atau partikel-partikel dari air yang akan masuk ke kondenser.

Menara pendingin Menara pendingin mendinginkan air dengan mengkontakkannya dengan udara dan menguapkan sebagian air tersebut. Dalam kebanyakan menara pendingin yang melayani sistem refrigerasi dan penyamanan-udara, menggunakan satu atau lebih kipas propeler atait centrifugal untuk menggerakkan udara vertikal ke atas atau horisontal melintasi menara. Luas permukaan air yang besar dibentuk dengan menyemprotkan air lewat nosey atau memercikkan air ke bawah dari suatu bafel ke bafel lainnya. Bafel-bafel atau bahan-bahar. pengisi biasanya terbuat dari kayu tetapi bisa juga dibuat dari plastik atau keramik. Konfigurasi menara pendingin yang digunakan untuk pemakaian mesin-daya kapasitas-besar biasanya berbentuk hiperbola, yang diperlengkapi dengan cerobong setinggi 50 hingga 100 meter dimana di dalamnya berlangsung aliran udara konveksi secara alami. Gambar 19-1 memperlihatkan sebuah menara pendingin dimana udara ditarik kedalam menara dari dua sisi yang berlawanan dan dilepaskan keluar pada bagian puncaknya. Air masuk ke bagian puncak lewat kotak-kotak empat persegi yang mendistribusikan air secara merata ke bagianbagian pengqi yang tepat berada di bawah pendistribusi tersebut.

Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam 'range' dan approach Seperti diperlihatkan pads Gambar 19-2, range adalah pengurangan suhu air yang melalui menara pendingin; approach adalah selisih antara suhu bola-basah udara yang masuk dan suhu air yang keluar.

Dalam menara pendingin, perpindahan kalor berlangsung dari air ke udara-tak-jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahar kalor; yaitu perbedaan suhu bola-kering dan perbedaan tekanan uap aaara permukaan air dan udara. Dua penyebab ini berkombinasi membentuk potensial intalpi, seperti diterangkan pada Sub bab-sub bab 3-8. 3-14, dan 3-15.

19-3 Analisis menara pendingin aliran berlawanan.

Salah satu rancang bangun menara pendingin yaitu menara pendingin aliran-berlawanan, di dalatmiya udara berger.qk ke alas melalui semburan air yang jatuh..Gambar 19-3 memperlihatkan volume diferensial sebuah menara pendtngin aliran berlawanan dengan laju air yang masuk dari bagian puncak sebesarL kg/detik danl-ju udara yang masuk dari bagian dasar sebesar G kg/detik. Untuk mudahnya, sejumlah keel air yang menguap diabaikan, sehingga L ~ dan G tetap konstan di segenap bagian menara.

Air masuk ke suatu bagian pads suhu t 'C dan meninggalkan bagian tersebut pada suhu yang sedikit lebih rendah yaitu t - dt. Udara masuk bagian itu dengan entalpi ha kJ per kilogram udara keying dan meninggalkan dengan entalpi ha + dha. Total area permukaan basah mencakup lugs permukaan fetes-fetes air termasuk pula kepingan-kepingan logam basah atau bahan pengisi lainnya.

Laju kalor yang dilepaskan dari air, dq, sama dengan laju kalor yang diterima udara:

ari prinsip-prinsip tentang potensial entalpi dalam Sub bab 3-15, persamaan lain untuk dq yaitu :

dengan hc = koefisien konveksi, kW/m2= K

hi = entalpi udara jenuh pada suhu air, kJ,/(kg udara keying)

ha = entalpi udara, kJ/(kg udara keying)

cpm = kalor jenis udara lembab, kJ/kg K

19-4 Integrasi stepwise. Untuk mencari besamya laju kalor yang dipindahkan oleh seluruh bagian menara pendingin, Persamaan (19-2) harus diintegrasikan. Balk hi maupun hQ be_:rbah-ubah menurut variabel integrasi A. Dengan mengkombinasikan Persamaan (19-1) dan (19-2), menyusun kembali, dan kemudian mengintegrasinya akan menghasilkan

dengan tin dan tout berturut-turut adalah suhu air yang masuk dan yang meninggalkar: menara pendingin.Visualisasi grafik suhu-suhu dan entalpi dapat dibuat seperti pada Gambar 19-4. Air masuk menara pada suhu tin dan meninggalkannya pada tor, dan entalpi udara jenuh pada suhu-suhu ini berturut-turut adalah him dan hi,out . Nyatakan entalpi udara yang masuk sebagai ha in dan entalpi udara yang keluar sebagai ha out.Garis jenuh pada'Gambar 19-4 menyatakan suhu air dan entalpi udara jenuh pada suhu air tersebut. Tetapi hanya koordinat entalpi saja yang berlaku bagi garis-kerja udara. Kemiringan garis-kerja udara yaitu 4,19 L/G', dapat diperlihatkan dari persamaan (19-1). Satu cara tradisional dalam melakukan integrasi terhadap persamaan (19-1) adalah dengan proses numerik yang ditunjukkan oleh

EMBED Equation.3 dengan (hi - ha)m adalah perbedaan harga-tengah entalpi untuk suatu bagian kecil dari volume. Prosedurnya akan diberikan pada Contoh 19-1.

Contoh 19-1 Sebuah mesa*a pendingin aliran berlawanan bekerja dengan laju aliran air sebesar 18,8 kg/detik dan laju aliran udara sebesar 15,6 Yg/detik. Pada waktu suhu bola-basah udara yang masuk 25C dan suhu air yang masuk 34C, suhu air yang keluar 29C. Hitung h~,4/cpm menara pendingin ini.

Penyelesian Menara pendingin dianggap terbagi-bagi menjadi 10 bagian seperti pada Gambar 19-5, penurunan suhu air O,SK pada tiap-tiap bagian.

Misalkan, karena air jatuh melalui bagian dasar (paling bawah), t turun dari 29,5 menjadi 29,0C. Suhu bola-basah udara yang masuk hampir secara tepat menunjukkan entalpi udara. Jika udara jenuh, maka entalpinya 76,5 kJ/kg (dari Tabel A-2), tetapi jika kelembaban relatifnya berorde 50%, entalpinya mendekati 76,1 kJ/kg (dari bagan psikrometrik Gambar 3-1). Harga yang terakhir ini akan digunakan dalam perhitungan.

Keseimbangan energi pada bagian paling bawah akan memberikan hasil :

Entalpi udara yang meninggalkan bagian paling bawah ha,1 adalah 76,1 + 2,53 = 78,63 kJ/kg, dan entalpi rata-rata dalam bagian ini yaitu 77,63 kJ/kg.

Airnya mempunyai suhu rata-rata 29,25C dalam bagian paling bawah, dan entalpi udara jenuh pada suhu ini adalah 96,13 kJ/kg. Harga (hi -ha)m dalam bagian paling bawah ini yaitu 96,13 - 77,36 = 18,77 kJ/kg

Bergerak ke atas menuju bagian kedua dari bawah, untuk mencari (hi - ha)m dilakukan prosedur yang lama. Entalpi udara yang masuk ke bagian kedua dari bawah lama dengan entalpi udara yang meninggalkan bagian pertama yaitu 78,63 kJ/kg. Perh ungan-perhitungar. untuk mencari jumlah 1/(ht -ha)m diberikan pada Tabel 19-1.

Harga hcA/cpm kini dapat dihitung dari Persamaan (19-4) sebagai berikut:

= (18,8 kg/detik) (4,19) (O,SK) (O,S097)

= 20,08 kW/(kJ/kg beda entalpi)

Harga hcAlcpm merupakan fungsi dari dinamika poly aliran-udara dan dinamika tetesan air di dalam menara pendingin2,3, tetapi besarnya harga tersebut pada dasarnya tetap konstan untuk sebuah menara pendingin terter.tu asalkan laju aliran-udara dan laju aliran-airn,s tetap ko,Wtan, karena kedua-duanyalah yang menentukan he dan Was

permukaan perpindahan kalor A. Harga h,A/cprt dengan demikian menentukan karakteristik menara pe_ndingin dan merupakan dasar untuk meramalkan prestasi (performansnya) pada suhu air masuk lain dan suhu bola-basah udara masuk lainnya.

Perhitungan yang diperlihatkan pada Contoh 19-1 sangat memungkinkan danatTabel 19-1. Integrasi stepwise untuk menyelesaikan Contoh 19-1

diselesaikan komputer dengan memakai suatu persamaan yang menghubungkan antara entalpi udara jenuh dan suhu air;

hi = 4,7926 + 2,568t - 0,0298342 + 0,0016657t3

(19-5) Persamaan ini menunjukkan data dengan kesalahan sekitar 0,1% pcd suhu antara 11 dan 40C. Hasil perhitungan komputer Contoh 19-1 dengan menggunakan rugs kecil

suhu sebesar 0,1 K ditunjukkan pads Tabel 19-2 Dengan memakai persamaan (19-4) kita akan peroleh

= (18,8 kg/s) (4,19) (0,1 K) (2,5450) = 20,047

yang sesuai dengan perhitungan tangan pada Contoh 19-1.

Metoda yang baru lalu secara samar menganggap bahwa suhu permukaan tetes-tetes air berlaku untuk segenap bagian dari tetes-tetes air itu. Padahal sesungguhnya bagian dalam dari tetes air mempunyai suhu lebih tinggi daripada permukaannya, dan kalor mengalir secara konduksi ke permukaan dimana terjadi proses perpindahan kalor dan massa. Harga hcA/cpm-yang ditentukan secara eksperimantal mencakup pula pengaruh konduksi internal ini.

Para pengusaha pabrik dan perancang menara pendingin Bering kali menggunakan bilangan unit perpindahan'(BUP) (=number of transfer units = NTU) untuk menyatakan

besaian hcAlcpm. Lebih besar harga BUP lebih dekat suhu air yang meninggalkan menara pendingin dengan suhu bola-basah udara yang masuk menara pendingin.

19-5 Uji penerimaan. Pengusaha pabrik menara pendingin mungkin menjamin bahwa menara dapat mendinginkan suatu laju aliran air tertentu dari, katakan, 350 r^ enjadi 30 pada saat suhu bola-basah udara yang masuk 25C. Mungkin sekali pada waktu uji penerimaan berlangsung, suhu bola-basah udara tidak 25C dan air yang masuk menara tidak 35C. Tetapi meskipun begitu, uji penerimaan dilakukan pada laju-laju air tertentu dan aliran udara tertentu serta dengan suhu-suhu air dan udara sembarang yang ada. Harga h,A/cpm dihitung seperti pada Contoh 19-1, dan akan lama dengan harga F.cA/cpm yang dapat dihitung dari data prestasi yang disertakan oleh pabrik pada kondisi-kondisi yang disyaratkan.

19-6 Meramal kondisi saluran-keluar dari sebuah menara pendingin. Jika harga hcA/cpm diketahui d.:n laju serta kondisi aliran udara dan air yang masuk juga diketahui, maka kits dapat meramalkan suhu air keluaran. Prosedur membuat ramalan dalam sebuah menara pendingin aliran berlawanan tidak mudah melainkan memetiukan per}ritunganperhitungan iteratif. Karena suhu air yang meninggalkan menara asalnya tak diketahui, dapat diasumsikan suatu suhu dan harga cobs-cobs h,A/cpm dapat dihitung seperti pada Contoh 19-1. Apabila hcA/cpm yang dihasiikan terla.u tinggi, maka suhu air yang keluar harus dinaikkan untuk perhitungan baru.19-7 Titik-titik Keadaan udara sepanjang menara pendingin. Integrasi stepwise seperti pada Contoh 19-1 memberikan beberapa informasi tentang keadaan udara ketika melalui sebuah menara pendingin aliran berlawanan. Entalpi udara pada perbatasan setiap bagian menara ditentukan di dalam perhitungan, dan titik-titik keadaan udara akan teiletak pada suatu tempat pada garis entalpi konstan, seperti diperlihatkan pada Ganibar 19-6. Harga-harga entalpinya' berturut-turut h. ,o = 76,10, = 78,63, hq2 =-81,06 kJ/kg, dan seterusnya. Untuk menentukan kondisi-kondisi udara secara lengkap, beberapa sifat lainnya selain entalpi harus juga dihitung. Suatu sifat yang mudah ditentukan adalah suhu udara. Untuk menghitung suhu bola-basah udara (tQ) yang melalui menara, suhu udara yang masuk harus diketahui.

Suatu keseimbangan laju perpindahan kalor sensibel di dalam setiap bagian menara memungkinkan kits melakukan perhitungan suhu udara keluar, aoabila suhu masuk diketahui. Untuk suatu bagian sembarang n sampai n + 1 keseimbangan sensibelnya adalah

dengan A yaitu luas permukaan perpindahan-kalor di dalam bagian menara n sampai n + 1.

Dengan memecahkan pers. diatas untuk didapat

Besarnya hc A/cpm untuk bagian n sampai n + 1 adalah

t

Bentuk matematik dalam kurung pada Persamaan (19-7) adalah 1/(hi - ha)m suatu besaran-yang dihitung dengan integrasi stepwise sepert: pada Tabel 19-1.

Contoh 19-2. Hitung suhu bola kering udara keti-Ka melalui menara pendingin Contoh 19-1 jika udara masuk bersuhu 35'C.

Penyelesaian Untuk bagian 0-1, 1/(hi-ha)m = 0,05328. Dengan membagi Persamaan (19-7) dengan 2G menghasilkan

Dari Persamaan (19-6)

Ikhtisar perhitungan berikutnya diberikan pada Tabel 19-3

Tabel 19-3 Suhu-suhu bola-kering segenap bagian menara pendingin pada Contoh 19-2

Gambar 19-7 Grafik lintasan udara sepanjang sebuah menara pendingin aliran berlawanan

Grafik kondisi udara pads umumnya tantpak lama dengan yang diperlihatkan pada bagan psikrometrik dari Gambar 19-7. Kurvanya mengambil arch sesuai dengan hokum garis-lurus (Sub bab 3-8) dimana kurva bergerak menuju garis jenuh pada suhu air t,t, pada kontaknya dengan udara pada posisi tersebut. Suhu udara bukan tidak um um pertama futon hingga mencaFai harga minimum ini, kemudian naik kembali hingga meninggalkan menara. Kecenderungan tersebut terjadi paca Contoh 19-2.

19-8 Menara pendingin aliran silang Walaupun menara pendingin aliran berlawanan yang dibicarakan selama ini digunakan secara luas dalam berbagai keperluan industri, namon terdapat konfigurasi lain yaitu menara pendingin aliran bersilang, di dalamnya udara melintas secara horisontal melalui semburan air jatuh. Menara-menara pendingin yang dipergunakan untuk sis~tem pengkondisian udara Bering ditempatkan di atas bangunan, dan menara pendingin aliran bersilang biasanya mempunyai bentuk yang lebih sederhana, yang memungkinkan lebih mudah untuk perubahan arsitektural.

Prinsip-prinsip perpindahan kalor dan massa, dan keseimbangan energi untuk menara pendingin aliran berlawanan berlaku pula untuk menara pendingin aliran bersilang, tetapi penggarapan geometriknya berbeda45. Gambar 19-8 memnerlihatkan sebuah

menara pendingin aliran-bersilaag, yang dibagi menjadi 12 bagian untuk analisis. Air masuk dari bagian paling atas pads suhu tin sedangkan udara masuk dari sisi sebelah kiri dengan entalpi hin Pada bagian 1 udara masuk dengan entalpi hin. dan keluar dengan entalpi h1. Juga pada bagian 1 air masuk pads suhu tin dan keluar pads suhu ti. Entalpi udara yang maseL ke dalam bagian 2 adalah hl, dan air yang masuk ke bagian 5 bersuhu tr. Suhu-suhu air yang meniggalkan bagian-bagian 9, 10, 11 dan 12 pads bagian paling bawah menara berturut-turut adalah 19', tj o, t dan t, s . Suhu-suhu ini berbeda semuanya, dan uap-uap airnya bercampur membentuk satu uap bersuhu tout.

Jika diketahui harga hcA/cpt untuk segenap bagian menara pendingin; make suhu air keluaran dapat diramalkan kalau suhu air masukan, entalpi udara masukan, dan laju . aliran air dan udara diketahui. Menara dapat dibagi-bagi menjadi sejumlah bagian kecil (sebagai contoh, 12 bagian kecil pads Gambar 19-8) dart (hcA/cpm)/12 menyatakan harga hcA/ep n untuk setiap bagian kecil Andaikan bahwa;

he DA _ hcA/cpm cpm12

Pada Gambar 19-8, misalnya, perhitungan dapat dilakukan berturutan dari bagian 1,2,3 dan 4, dengan menghitung tj dan hl, tZ dan hs, to dan h3, dan t4. Selargutnya futon ke baris tengah untuk menghitung bagian-bagian 5, 6, 7 dan 8, dan akli:rnya meaghitung bagian-bagian pads baris bawah, yaitu bagian-bagian 9, 10, 11, dan 12. untuk memperoleh hatga-harga t9, tj o, tr , dan tr =.

Prosedur untuk menghitung kondisi keluaran dari satu bapr dWmmbmdtan Pada Contoh 19-3.

Contoh 19-3. Pads menara pendingin Gambar 19-8, tin = 37C, kin = E0,8 laju aliran air 20 kg/detik, ahran udara 18 kg/detik, dan harp hc.1!cp,r = 21,5 kW/

(kJ/kg beds entalpi). Berapa harga tj dan hr yang meninEplkaa balsa 1?

Penyeleasian. Untuk bagian 1, L = 20/4 = 5 kg/det, G = Ii/3 = L 1Wdet, dan he AAlcpm= (hcAlcpi )/12 = 1,79 kW/(kJ/kg beds entalpi). Peraaaaa yang dapat dipakai diambil dari keseimbangan energi dan pernmun }ajti Carer bspannya cukup kecil, maka dapat diasumsikan bahwa harp teuph beds entalpi akup akurat pads persamaan laju. Persamaan-persamaan tersebak aiNsk aiwpi bea-tuft

q = (5 kg/s) (4.19) (tin - tl)(19.8)

4 = (6 kg/s) (h t - hin)(19-9)

q- 79 kW ) ;,in+lr ~t-ham+kt(19-10)

kk (22 )dimana , q = laju perpindahan kalor, kW

let in = entalpi, udara jenuh pads tin =htpada suhu 37C =143,24

kJ/kg dari Tahel A-2

hi out= entalpi udara jenuh pads tr

Ada 4 varizbel tat diketahui dalam petsamaan (19-8), (19A), it (19-10), sehingga diperlukan satu persamaan lagi, yaitu persamaaa bbrpn antara ht out danI,tl. Hubungan tersebut diberikan oleh Pers~ (19-5)- arena persamaan (19-5) tidak tinier, maka cars penyelesaian lethal yaite :cots heratif. Pilih suatu harga cobs-cobs tr, misalkan, 35C, dan kemudian '--- ---4 kj,, dari persimian (19-5) yaitu 129,54 kJ/kg. 1Combinasikan Peraraa:- i19A) dan (19-10) untuk mendapatkan petsamaan untuk hrI

h Gh;, + [(he DAlcp,)/2] (143,24+hi out-hi.) I(hc'4lcpm)12 + G

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.SISTEM TATA UDARA 1

_1276090561.unknown

_1276091834.unknown

_1276092352.unknown

_1276092749.unknown

_1276094990.unknown

_1276095170.unknown

_1276094681.unknown

_1276092431.unknown

_1276092215.unknown

_1276091142.unknown

_1276091506.unknown

_1276090828.unknown

_1276090381.unknown

_1276090405.unknown

_1276090299.unknown

_1276090065.unknown