52
Telaah judul penelitian Makalah disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Oleh: Reni Ekowati 110210302008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSUAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i

Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TELAAH JUDUL PENELITIAN

Citation preview

Page 1: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Telaah judul penelitian

Makalah

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Oleh:

Reni Ekowati

110210302008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSUAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

i

Page 2: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya,

penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Telaah judul penelitian” dengan baik.

Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan para dosen

pembimbing, teman-teman kami dan keterlibatan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih.

Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah “Metodologi

Penelitian” dan sebagai media untuk lebih mendalami setiap unit yang akan dipelajari dan

dibahas dalam mata kuliah ini.

Dalam pembuatan gagasan tertulis ini, penulis menyadari bahwa terdapat beberapa

kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata,

penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak.

.

Jember, 04 Desember 2013

Penyusun

ii

Page 3: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2

1.3 Tujuan ..........................................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN ...................................................................................................3

2.1 Pengertian Judul Penelitian Secara Umum ............................................................3

2.1.1 Langkah-Langkah Membuat Judul yang Baik dan Benar ...........................3

2.1.2 Merumuskan Judul Penelitian yang Baik ...................................................... 4

2.1.3 Syarat-syarat Judul Penelitian.........................................................................5

2.2 Merumuskan Judul dalam Penelitian Kuantitatif...................................................6

2.2.1 Komponen Judul Penelitian ............................................................................6

2.2.2 Contoh Judul Penelitian Kuantitatif ..............................................................7

2.3 Merumuskan Judul dalam Penelitian Kualitatif......................................................9

2.3.1 Karateristik Penelitian Kualitatif....................................................................9

2.3.2 Komponen Judul Penelitian ............................................................................10

2.3.3 Contoh Judul Penelitian Kualitatif .................................................................11

2.4 Merumuskan Judul dalam Penelitian Tindakan Kelas...........................................12

2.4.1 Karateristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas........................................13

2.4.2 Komponen Judul Penelitian.............................................................................13

iii

Page 4: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

2.4.3 Contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas.......................................................14

2.5 Merumuskan Judul dalam Penelitian Pengembangan............................................16

2.5.1 Karateristik Penelitian Pengembangan...........................................................17

2.5.2 Komponen Judul Penelitian ............................................................................18

2.5.3 Contoh Judul Penelitian Pengembangan........................................................18

2.6 Merumuskan Judul dalam Penelitian Eks post Facto.............................................22

2.6.1 Karateristik Penelitia Eks post Facto n ............................................................22

2.6.2 Komponen Judul Penelitian................................................................................23

2.6.3 Contoh Judul Penelitian Eks post Facto.........................................................24

2.7 Merumuskan Judul dalam Penelitian Kebijakan..................................................... 25

2.7.1 Karateristik Penelitian Kebijakan...................................................................26

2.7.2 Komponen Judul Penelitian ............................................................................27

2.7.3 Contoh Judul Penelitian Kebijakan.................................................................27

BAB 3. PENUTUP ............................................................................................................29

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................29

3.2 Saran ............................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................30

iv

Page 5: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan judul dalam sebuah penelitian sangatlah penting, karena judul

merupakan nama dari setiap penelitian, sehingga orang bisa membedakan hasil penelitian

yang satu dengan hasil penelitian yang lain. Selain itu, Judul dapat dijadikan cermin yang

menggambarkan keseluruhan isi sebuah karya tulis ilmiah. Judul merupakan sesuatu yang

sangat penting keberadaannya. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang muncul

dalam benak mahasiswa yang ingin menulis skripsi atau tesis. Dengan membaca judul sebuah

karya tulis ilmiah orang bisa mendapatkan gambaran tentang isi dan masalah apa yang

diteliti. Judul dibuat di halaman atau wajah paling depan, dengan tulisan yang lebih besar

pada posisi yang mudah dibaca (Arikunto, 2002:34).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan judul penelitian agak berbeda

dengan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perumusan problematika, meskipun,

meskipun antara judul dan problematika amat erat hubungannya. Problematika merupakan

unsur pokok yang menjiwai judul, akan tetapi tidak semua problematika dimasukkan ke

dalam judul. Inti problematika merupakan unsure yang paling tepat ditonjolkan dalam

merumuskan judul penelitian (Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian .2003:39).

Sebuah judul yang dipilih atau yang penulis angkat dari pemasalahan-permasalahan

yang ada terutama bagi para mahasiswa yang hendak menyelesaikan tugas akhir kuliahnya

haruslah memiliki alasan yang kuat. Alasan disini bertujuan untuk mempertahankan laporan

penelitian dihadapan penguji karena apabila penulis tidak dapat memberikan penjelasan yang

cocok maka penilaian terhadap judul saja memerlukan waktu yang lama, itu belum masuk ke

permasalahan isi.

Penulisan judul dalam penelitian yang baik harus memuat unsur-unsur yang ada

dalam judul. Setiap jenis penelitian dalam menentukan judul penelitian berbeda-beda, hal ini

dilihat dari karateristik dari jenis penelitian tersebut. Namun pada faktanya dalam penulisan

skripsi, masih banyak penulisan judul yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Masih

banyak mahasiswa yang menulis judul sembarangan atau tidak tepat dengan aturan penulisan

judul yan baik. Ini disebabkan penulisan judul dibuat dengan waktu yang singkat, judul

dibuat oleh orang lain bukan mahasiswa itu sendiri, judul yang dibuat tidak sesuai dengan isi

keseluruhan dari skripsi.

5

Page 6: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis ingin membuat makalah dengan

judul “Telaah judul penelitian ” guna membantu pembaca untuk mengetahui lebih jelas

proses membuat judul yang baik dan benar sesuai prosedur penulisan dalam skripsi

sehingga diperoleh judul penelitian yang bedar dan tepat. Telaah disini untuk mengetahui

karateristik hjudul dari enam jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif, kualitatif,

penelitian tindakan kelas, penelitian pengembangan, penelitian kebijakan dan penelitian

eks post facto.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalah diatas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengertian judul secara umum?

2. Bagaimana judul dalam penelitian Kualitatif?

3. Bagaimana judul dalam penelitian Kuantitatif?

4. Bagaimana judul dalam penelitian Tindakan Kelas?

5. Bagaimana judul dalam penelitian Pengembangan?

6. Bagaimana judul dalam penelitian Kebijakan atau Evaluasi?

7. Bagaimana judul dalam penelitian Exs post facto?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui pengertian judul secara umum yang benar dan

mengetahui judul penelitian dari berbagai macam penelitian yaitu penelitian kuantitatif,

kualitatif, penelitian tindakan kelas, penelitian pengembangan, penelitian kebijakan dan

penelitian eks post facto

6

Page 7: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Bab 2. Pembahasan

2.1 Pengertian Judul Penelitian Secara Umum.

Pengertian Judul adalah suatu kalimat singkat dan padat yang menggambarkan isi

suatu ulasan/karya tulis. Judul diberikan kepada sebuah karya tulis, sehingga orang bisa

membedakan tulisan yang satu dengan tulisan yang lain. Judul juga biasa disebut kepala

karangan yang dimuat pada halaman atau wajah paling depan, dengan tulisan yang lebih

besar pada posisi yang mudah dibaca ( http://cara memilih judul penelitian efisikawati.htm,

diakses tanggal 30 September 2013).

Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga

miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul

artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul

tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan

bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap

tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya ( Efisikawati, http://cara

memilih judul penelitian. htm, diakses tanggal 30 September 2013)

2.1.1 Langkah-Langkah Membuat Judul yang Baik dan Benar.

1. Tulisan yang Dianggap Paling Menarik

Tahapan awal menulis judul yaitu tulis yang paling menarik, yang

dianggap dapat menyedot perhatian banyak pembaca. Jangan ragu-ragu tulis

saja. Manjakan bayangan-bayangan tulisan yang sedang dan akan kita garap

dengan menulis judul sesuai selera waktu menulis. Sekali lagi jangan ragu.

Tulis saja.

2. Judul Awal Bukan Hal yang Final

Seiring proses penulisan dari satu alinea ke alinea lainnya, terkadang

terjadi pergeseran makna. Substansi tulisan tidak hanya satu jalur. Bisa

merembet pada masalah yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan banyak

kasus seperti ini. Jika saat menulis judul pertama kali, kata-kata apa saja harus

ditulis bagus, maka pada tingkat kedua harus dilakukan perubahan judul sesuai

perjalanan tulisan kata lainnya. Judul awal bukanlah hal yang final kalau

terjadi perubahan isi.

3. Jika Timbul Judul-judul Lain

Satu judul yang sedang kita rampungkan, tidak jarang beranak dan

menjurus pada dualisme judul atau lebih. Apa yang harus kita lakukan? Jangan

7

Page 8: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

terlalu panik. Kepanikan menyebabkan frustasi. Akhirnya tidak percaya diri

bahwa kita mampu menulis. Kalau menemukan kenyataan ada judul baru

timbul, pilih yang paling mudah, kondisikan dengan referen yang tersedia,

dengan kemampuan kita.

4. Meminjam Istilah yang Sedang Ngetrend

Istilah yang sedang ngetrend pasti lagi banyak dibicarakan banyak

orang. Cara ini sangat efektif menyapa emosi pembaca, membangkitkan

gairah membaca isi tulisan. Sumbernya entah dari judul film, iklan, atau

pernyataan tokoh berpengaruh.

5. Gaya Mempengaruhi

Salah satu penulisan judul yang efektif dengan cara nada

mempengaruhi.

6. Hindari judul yang panjang

Umumnya para pembaca lebih menyukai judul dengan menggunakan

kalimat pendek atau efektif, kalimat jelas dan singkat serta tidak memerlukan

banyak kata.

7. Sesuai isi

Urutan ketujuh inilah yang paling prinsipil. Harga mati. Apa pun gaya

tulisan, dengan pendekatan apa saja, penulisan judul harus mencerminkan

kandungan isi tulisan. ( Efisikawati, http//.www. cara memilih judul penelitian.

htm. Diakses tanggal 30 September 2013).

2.1.2 Merumuskan Judul Penelitian yang Baik

Ada orang yang berpendapat bahwa sebaiknya jdul penelitian ditulis selengkap

mungkin sehingga dengan membaca judul dapat diketahui kehendak peneliti dengan

kegiatannya itu. Sebalikya ada pula orang lain yang berpendapat bahwa jdul penelitian

sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin tahu lebih lanjut apa yang

dimaksudka oleh si peneliti, harus membaca penjelasan di bagian lain.

Suharsimi Arikunto, (2003:37) sebagai wajah dari kegiatan penelitian, judul

memang selalu nampak terlebih dahulu. Dengan memiliki problematika maka berati

bahwa peneliti telah mengetahui unsur penting untuk dirumuskan menjadi judul

penelitian. Namun demikian jika hanya tersedia problematika saja, judul penelitian

8

Page 9: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

belum dapat dirumuskan. Untuk dapat merumuskan penelitian, harus diketahui dulu

unsur-unsur yang akan dicerminkan dalam rumusannya, yaitu:

1. problematika yang akan dicari jawabnya

2. populasi atau subjek penelitian dimana dapat diperoleh data yang

dimaksud

3. wilayah penelitian tempat subjek penelitiaan berada

4. waktu penelitian dilangsungkan

Apabila gejala pelajar dan mahasiswa yang dikemukakan dalam contoh

penyusunan problematika diatas diambil sebagai kasus penelitian, dan selanjutnya

dimisalkan lagi populasi pelajar dan mahasiswa tersebut terdapat di Kabupaten

Perdikan dan penelitiannya dilakukan pada tahun 1988, maka alternative untuk judul

penelitiannya adalah:

“(Studi) Ekplorasi Tentang Gejala Sikap Negatif Pelajar Dan Mahasiswa Di Kabupaten

Perdikan Tahun 1988"

Contoh rumusan judul diatas kata “studi” diberi tanda kurung, artinya bahwa

judul tersebut boleh diberi kata yang ada didalam kurung itu atau tidak. Sebagian

peneliti berpendapat bahwa penggunaan kata “studi” tidak perlu digunakan karena

kegiatan penelitian sudah otomatis menunjukkan kegiatan studi. Penggunaan kata

tersebut hanya menunjukkan sesuatu yang berlebihan. Sebagian peneliti lain

berpendapat bahwa sebaiknya diberi kata “studi” agar pembaca tahu bahwa judul

tersebut menunjuk pada kegiatan penelitian (Arikunto Suharsimi, Manajemen

Penelitian. 2003 :40).

Beberapa peneliti lebih senang merumuskan judul penelitian dengan cara yang

singkat saja yang tidak menyebutkan beberapa unsure yang terkandung didalamnya.

Untuk penjelasannya mereka mengemukakan secara lebih luas bagian lain yang

dikenal dengan ” batasan istilah” atau “batasan pengertian”.

2.1.3 Syarat-syarat Judul Penelitian

Menurut, Dr. Juliansyah Noor dalam bukunya yang

berjudul “Metodologi Penelitian”, beberapa syarat agar judul penelitian dapat disebut

baik antara lain :

1) Menyebutkan variabel penelitian.

a. Variabel penelitian merupakan masalah utama penelitian.

2) Menyebutkan unit analisis penelitian.

9

Page 10: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Yang dimaksud dengan unit analisis penelitian yaitu organisasi, kelompok

orang,kejadian, atau hal-hal yang dijadikan objek penelitian.

3) Menyebutkan lokasi penelitian

4) Disusun sesingkat mungkin.

2.2 Merumuskan Judul dalam Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif  merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya

adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian

akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value

free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip

objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh

diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi

sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan

nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif

akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).

2.2.1 Komponen Judul Penelitian

Komponen Judul Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010. Hal: 78), didalam

merumuskan sebuah judul penelitian, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian

ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul  dapat diketahui kehendak

peneliti dengan kegiatannya itu. Namun sebaliknya, adapula yang berpendapat bahwa judul

penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin tahu apa yang dimaksud lebih

lanjut harus membaca penjelasan di bagian lain. Dan untuk judul penelitian yang lengkap

diharapkan mencakup beberapa komponen antaralain :

1. Sifat dan jenis penelitian

2. Obyak yang diteliti

10

Page 11: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

3. Subyek penelitian

4. lokasi atau tempat penelitian

5. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa

2.2.2 Contoh Judul peneelitian Kuantitatif

1. Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat Belajar

Rumpun PAI siswa kelas v di MI Nu Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

- Sifat atau jenis problema : Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

- Obyek penelitian : Minat Belajar

- Subjek penelitian : Rumpun PAI siswa kelas v

- Lokasi penelitian : MI Nu Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

- Variabel Terikat : Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

- Variabel Bebas : Minat Belajar Rumpun PAI siswa kelas v

2. Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Kooperatif Tipe

Teams Games Tournamens (TGT) Terhadap Hasil Belajar Matematika

Ditinjau Dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar Se

kecamatan Depok.

- Sifat atau jenis problema : Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan

Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournamens (TGT)

- Obyek penelitian : Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari

Motivasi Belajar Matematika

- Subjek penelitian : Siswa Sekolah Dasar Se kecamatan Depok.

- Lokasi penelitian : Se kecamatan Depok.

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

- Variabel Terikat : Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan

Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournamens (TGT)

- Variabel Bebas : Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari

Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

11

Page 12: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Dengan demikian dapat disimpulkan kedua contoh judul diatas sudah

memenuhi syarat penulisan yang baik dan benar sesuai dengan tata cara membuat

judul. Selain itu komponen-komponennya jelas dan syarat judul juga jelas. Penulisan

judul juga terlihat menarik, tata bahasa dalam penulisannya juga baik dan benar,

variabel-variabelnya juga jelas, lokasi penelitian juga jelas serta disusun secara

singkat.

Pada contoh pertama penulis melihat fenomena permasalahan belajar yang

timbul dalam diri siswa, baik yang berprestasi tinggi, rata-rata ataupun di bawah rata-

rata, perlu mendapat perhatian yang serius dari para pendidik. Mengingat masih

banyak siswa yang enggan mengatakan bahwa dirinya mengalami masalah dalam

belajarnya. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus siswa tersebut tidak akan dapat

mengembangkan potensinya secara optimal. Meskipun dengan keterbatasan waktu

dan tenaga, para guru Sekolah Dasar atau Madrasah punya tanggungjawab

mengembangkan kreatifitasnya di sekolah atau madrasah. Pada semester tahun

2009/2010 menunjukkan ketercapaian belum maksimal selanjutnya setelah

dioptimalkannya kreatifitas guru, khususnya dalam menciptakankreasi-kreasi dan

memanfaatkan media atau alat peraga yang disesuaikan dengan isi dari tujuan

pengajaran yang telah dirumuskan, minat belajar siswa akan menjadi lebih baik.

Selain itu, satu hal yang membuat penulis tertarik untuk meneliti MI Ma’arif

Ngadiwarno Sukorejo Kendal, ingin mengetahui sejauh mana kreativitas yang

dimiliki oleh para guru sehubungan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang

mereka lakukan. Sehingga apabila guru telah mengembangkan kreativitasnya

diharapkan minat belajar PAI dapat meningkat dan lebih baik lagi.

Sedangkan pada contoh kedua memuat eksperimen, dimana dalam judul ini

ingin melakukan Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Kooperatif

Tipe Teams Games Tournamens (TGT) Terhadap Hasil Belajar Matematika sudah

jelas bahwa cakupan judul ini menggunakan penelitian kuantitatif sebab eksperimen

pembelajran yang dilakukan membutuhkan hasil berupa angka-angka.

Dengan demikian judul ini dapat dikatakan judul yang termasuk dalam

penelitian Kuantitatif sebab keduanya membutuhakan analisis data, penelitian berupa

12

Page 13: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

angka serta dalam judul ini mencakup karateristik kuantitatif yaitu penelitian yang

dihasilkan berupa angka-ankga, berupa produk dan sebagainya.

2.3 Merumuskan Judul dalam Penelitian Kualitatif

a. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,

2005).

b. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati (Bogdan dan Tylor dalam Moleong, 1990:3).

c. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristiwanya (Kirk dan Miller dalam Moleong, 1990:3)

Dari beberapa pendapat menurut para ahli mengenai pengertian penelitian kualitatif,

maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam

melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami.

Mengingat orientasinya demikian, maka sifatnya mendasar dan naturalistis atau bersifat

kealamian, serta tidak bisa dilakukan di laboratorium, melainkan di lapangan.

2.3.1 Karateristik Penelitian Kualitatif

Berdasarkan karakteristik tersebut dapat dikemukakan di sini bahwa penelitian kualitatif

itu :

1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen),

langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci;

2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata

atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka;

3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome;

4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif;

5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna data dibalik yang teramati.

13

Page 14: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Penelitian kuantitatif, salah satu asumsinya adalah bahwa gejala dari suatu objek

penelitian itu sifatnya tunggal dan parsial, karena hanya melihat fenomena berdasarkan

variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam pandangan kualitatif, gejala dari suatu objek itu

bersifat holistik (menyeluruh), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan

penelitiannya hanya berdasarkan variable, tetapi berdasarkan keseluruhan situasi sosial yang

akan diteliti, yang meliputi APA: 1) Actor (pelaku); 2) Place (tempat); dan 3) Activity

(kegiatan atau aktifitas). Misalnya meneliti tentang efektifitas pelaksanaan pembelajaran,

maka situasi sosialnya yang akan diteliti adalah meliputi guru dan murid (sebagai pelaku),

ruang kelas (sebagai tempat), dan proses belajar mengajar (sebagai aktifitas/kegiatan).

Judul penelitian dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan pada

masalah yang telah ditetapkan. Masalah sifatnya sementara dan holistik (menyeluruh) dan

kemungkinan bisa berkembang setelah memasuki lapangan penelitian.

Judul dalam penelitian kualitatif tidak mencerminkan variable, tetapi lebih pada upaya untuk

mengungkapkan fenomena dalam situasi soSial secara luas dan mendalam serta berusaha

menemukan teori.

2.3.2 Komponen Judul Penelitian

Komponen Judul Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010. Hal: 78), didalam

merumuskan sebuah judul penelitian, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian

ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul  dapat diketahui kehendak

peneliti dengan kegiatannya itu. Namun sebaliknya, adapula yang berpendapat bahwa judul

penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin tahu apa yang dimaksud lebih

lanjut harus membaca penjelasan di bagian lain. Dan untuk judul penelitian yang lengkap

diharapkan mencakup beberapa komponen antaralain :

1. Sifat dan jenis penelitian

2. Obyak yang diteliti

3. Subyek penelitian

4. lokasi atau tempat penelitian

5. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa

2.3.3 Contoh Judul Penelitian Kualitatif

Berikut contoh-contoh judul dalam penelitian Kualitatif

14

Page 15: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

1. Kualitas Guru Sejarah di Sma Negeri Kabupaten Bajarnegara Dalam Pembelajaran

Sejarah ditinjau dari aspek persiapan, metode, proses dan Evaluasi.

- Sifat atau jenis problema : Kualitas Guru Sejarah

- Obyek penelitian : Pembelajaran Sejarah ditinjau dari aspek persiapan,

metode, proses dan Evaluasi.

- Subjek penelitian : Guru Sejarah di Sma Negeri Kabupaten Bajarnegara

- Lokasi penelitian : Sma Negeri Kabupaten Bajarnegara

- Tahun terjadinya peristiwa: Tidak ada

2. Analisis Kebijakan Dan Kelayakan Mutu Tenaga Pendidik Dalam Rangka

Meningkatkan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Dasar Di Provinsi Sulawesi Tengah.

- Sifat atau jenis problema : Analisis Kebijakan Dan Kelayakan Mutu

Tenaga Pendidik

- Obyek penelitian : Dalam Rangka Menigkatkan Mutu

Penyelenggaraan Pendidikan Dasar

- Subjek penelitian : Tenaga Pendidik

- Lokasi penelitian : Pendidikan Dasar Di Provinsi Sulawesi

Tengah.

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

Kedua contoh judul diatas sudah memenuhi syarat penulisan yang baik dan benar

sesuai dengan tata cara membuat judul. Selain itu komponen-komponennya jelas dan syarat

judul juga jelas. Penulisan judul terlihat menarik, tata bahasa dalam penulisannya juga baik

dan benar, variabel-variabel dan lokasi penelitian juga jelas serta judul ini disusun secara

singkat.

Berdasarkan penjelasan diatas, judul ini termasuk judul dalam penelitian Kualitatif

sebab judul mengkaji tentang Kualitas Guru Sejarah di Sma Negeri Kabupaten Bajarnegara

Dalam Pembelajaran Sejarah ditinjau dari aspek persiapan, metode, proses dan Evaluasi dan

Analisis Kebijakan Dan Kelayakan Mutu Tenaga Pendidik Dalam Rangka Meningkatkan

Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Dasar Di Provinsi Sulawesi Tengah. Cakupan dalam judul

ini mengenai fenomena atau peramasalahan alamiah yang terjadi disuatu daerah. Dilakukan

15

Page 16: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data

dan peneliti adalah instrumen kunci dan Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data

yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka;

Pada contoh kedua peneliti melakukan studi analisis kebijakan yang akan dilakukan

ini merupakan upaya untuk mengkaji beberapa aspek implementasi arah kebijakan

pembangunan pendidikan nasional di Provinsi Sulawesi Tengah, terutama dalam aspek

kelayakan mutu tenaga pendidik dan penyelenggaraan pendidikan dasar.

Dengan demikian dari kedua conth diatas dikatakan bahwa judul ini termasuk judul

kualitatif karena sesuai dengan karateristik penelitian kualitatif penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.

2.4 Merumuskan Judul dalam Penelitian Tindakan Kelas

PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku

tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam

melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman. terhadap kondisi dalam praktik

pembelajaran (Hopkins,1993 dalam Muslich 2011:8)

Menurut Arikunto (2011:3), PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersama. Kelas disini, bukan hanya berupa sebuah ruangan, tetapi sekelompok peserta

didik yang sedang belajar. Kegiatannya dapat dilakukan di laboratorium, perpustakaan,

lapangan olahraga, dan sebagainya.

Pada dasarnya, penelitian tindakan kelas berupa tindakan yang dilakukan guru dalam

upaya peningkatan hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran yang lebih baik dapat dicapai jika

proses pembelajaran juga lebih baik dari sebelumnya. Guru mengupayakan agar ide yang

dicobakan dalam penelitian tindakan kelas harus cemerlang dan guru harus yakin bahwa

hasilnya akan lebih baik dari biasanya.

PTK merupakan suatu bentuk penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru baik

secara individual atau dengan tenaga kependidikan yang lain guna meningkatkan kualitas

praktik pembelajaran di kelas dengan cara melaksanakan tindakan terhadap proses

pembelajaran. Usaha berupa tindakan yang kreatif dan inovatif harus dilakukan, karena

kegiatan yang dilakukan sebelumnya dianggap kurang memuaskan. Untuk mengetahui

apakah kegiatan yang telah dilakukan berhasil atau tidak, maka perlu dilakukan secara

berulang. Melalui penelitian ini, guru sebagai peneliti diharapkan dapat menyelesaikan

16

Page 17: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, selain itu guru juga dapat

mempraktekkan teori yang sudah ada.

2.4.1 Karateristik penelitian tindakan kelas

Berikut ini adalah karakteristik penelitian tindakan kelas:

1. Dalam penelitian tindakan kelas, problema yang diangkat haruslah problema yang

benar-benar dialami guru di kelas. PTK dapat dilaksanakan jika guru mengetahui

betul persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran. Dari persoalan

tersebut, guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk dipecahkan secara

profesional.

2. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik berupa tindakan (aksi) tertentu untuk

memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Tanpa tindakan tertentu penelitian juga

dapat dilakukan di dalam kelas yang disebut “penelitian kelas”. Penelitian kelas

hanya untuk mengetahui saja tidak untuk memperbaiki, sebaliknya jika suatu

penelitian menggunakan tindakan tertentu sehingga proses pembelajaran berjalan

dengan efektif, maka hal tersebut dapat disebut penelitian tindakan kelas.

2.4.2 Komponen judul penelitian

Komponen Judul Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010. Hal: 78),

didalam merumuskan sebuah judul penelitian, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya

judul penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul  dapat

diketahui kehendak peneliti dengan kegiatannya itu. Namun sebaliknya, adapula yang

berpendapat bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin

tahu apa yang dimaksud lebih lanjut harus membaca penjelasan di bagian lain. Dan

untuk judul penelitian yang lengkap diharapkan mencakup beberapa komponen

antaralain :

6. Sifat dan jenis penelitian

7. Obyak yang diteliti

8. Subyek penelitian

9. lokasi atau tempat penelitian

10. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa

17

Page 18: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

2.4.3 Contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas

Judul PTK hendaknya menyatakan dengan akurat dan padat permasalahan

serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah.

Formulasi Judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah

menampilkan sosok PTK, bukan sosok penelitian formal.

(http://karwono.wordpress.com/2008/02/27/artikel-penelitian-tindakan-kelas-

classroom-action-research/)

1. Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe Make A Match Meningkatkan

Pemahaman Siswa kelas IV Sdn 3 Sukarara Tahun Pelajaran 2012/2013

- Sifat atau jenis problema : Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe Make A match

- Obyek penelitian : Meningkatkan Pemahaman Siswa kelas IV

- Subjek penelitian : Siswa Kelas IV Sdn 3 Surakarta Tahun Pelajaran

2012/2013

- Lokasi penelitian : SDN 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

2. Peningkatan Prestasi Belajar Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Benda

Asli Siswa Kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo.

- Sifat atau jenis problema : Peningkatan Prestasi Belajar Bangun Ruang

- Obyek penelitian : Penggunaan Media Benda Asli

- Subjek penelitian : Siswa Kelas IX SMP

- Lokasi penelitian : SMP Al Muslim Waru Sidoarjo

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

Kedua contoh judul diatas sudah memenuhi syarat penulisan yang baik dan

benar sesuai dengan tata cara membuat judul. Selain itu komponen-komponennya

jelas dan syarat judul juga jelas. Penulisan judul terlihat menarik, tata bahasa dalam

penulisannya juga baik dan benar, variabel-variabel dan lokasi penelitian juga jelas

serta judul ini disusun secara singkat.

18

Page 19: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Pada contoh pertama diambil judul Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe

Make A Match Meningkatkan Pemahaman Siswa kelas IV Sdn 3 Sukarara Tahun

Pelajaran 2012/2013 tentang Proses pembelajaran selama ini guru menerapkan sesuai

RPP. Dalam pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) cenderung merupakan

pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. Hal ini disebabkan kesukaran dalam

penyajian materi  atau belum tepat dalam memilih metode pembelajaran sehingga

siswa terkesan kurang menyenangkan. Guru hanya menggunakan metode Terangkan

Catat Latihan (TCL) di depan kelas tanpa ada keterlibatan siswa secara langsung.

Kondisi ini menunjukkan bahwa, pada kenyataannya guru dalam melakukan kegiatan

belajar mengajar di kelas cenderung berlangsung  satu arah, Artinya guru hanya

mentransformasi ilmu pengetahuannya dan siswa tinggal menerima. Model

pembelajaran seperti ini menyebabkan  pembelajaran  berpusat pada guru dan siswa 

dijadikan obyek belajar bukan subyek belajar. Dengan model pembelajaran yang

diterapkan oleh guru Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) SD Negeri 3 Sukarara kelas IV,

siswa terkesan tidak bersemangat dalam menerima pelajaran dan hasil belajarnyapun 

rendah.

Dalam rangka mengatasi masalah tersebut di atas, perlu diupayakan suatu pendekatan

pembelajaran yang dapat digunakan agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran

sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah

dengan menerapkan pendekatan pembelajara kooperatif tipe make a match. Menurut Slavin

(1985) dalam Isjoni (2010: 15) pembelajaran kooperatif merupakan suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kkecil secara

kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Peneliti dalam

judul ini tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan pendekatan

pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan prestasi belajar IPS kelas IV

SD Negeri 3 Sukarara”.

Pada contoh kedua penulis menganggap bahwa dalam pembelajaran matematika selama

ini, dunia nyata hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Siswa mengalami kesulitan

belajar matematika di kelas. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami konsep-

konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika

dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika di kelas ditekankan pada keterkaitan

antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain itu, perlu

menerapkan kembali konsep matematika yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari

atau pada bidang lain sangat penting dilakukan. Oleh karena itu peneliti mengajukan

19

Page 20: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

penelitian dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Bangun Ruang Melalui Penggunaan

Media Benda Asli Siswa Kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo.

Dengan demikian sebagai Judul penelitian tindakan kelas, judul ini sudah memuat

tentang penelitian tindakan kelas. Karena dalam judul ini mengangkat tema tentang

permasalahan yang ada dalam kelas yaitu ingin melakukan Penerapan Pendekatan Kooperatif

Tipe Make A match Meningkatkan Pemahaman Siswa kelas IV Sdn 3 Surakarta Tahun

Pelajaran 2012/2013 dan Peningkatan Prestasi Belajar Bangun Ruang Melalui Penggunaan

Media Benda Asli Siswa Kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo. Hal ini berarti judul yang

diangkat sudah terlihat jelas ingin mencoba memecahkan permasalahan dengan menerapkan

metode-metode pembelajaran di dalam kelas dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Selain itu dapat dikatakan bahwa judul ini merupakan judul penelitian Tindakan Kelas

sebab judul ini juga memiliki karakteristik berupa tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki

proses pembelajaran di kelas. Penelitian kelas hanya untuk mengetahui saja tidak untuk

memperbaiki, sebaliknya jika suatu penelitian menggunakan tindakan tertentu sehingga

proses pembelajaran berjalan dengan efektif, maka hal tersebut dapat disebut penelitian

tindakan kelas.

2.5 MerumuskanJudul Penelitian Pengembangan

Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk

menguji teori. Sedangkan Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian

pengembangan yaitu Penelitian Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah

dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan

penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk

berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan

akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap

mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang

sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku

didefinisikan.

Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu

pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses

dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas.

Jadi dapat disimpulakn kalau arti penelitian dan pengembangan dijadikan satu yaitu

20

Page 21: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

penelitian pengembangan, maka dapat diartikan bahwa kegiatan pengumpulan, pengolahan,

analsisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang disertai

dengan kegiatan mengembangkan suatu produk untuk memecahkan suatu persoalan yang

dihadapi.

2.5.1 Karateristik Penelitian Pengembangan

Menurut Wayan (2009) di dalam buku Sugiyono ada 4 karateristik penelitian

pengembangan antara lain :

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan

upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung

jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas

pembelajaran.

2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar

yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji

coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan

bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan,

validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas,

sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.

4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media

pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara

sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.

Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian pengembangan harus memuat

Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang

menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa. Masalah yang ingin dipecahkan

adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi

dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya

terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran. Pengembangan model, pendekatan dan

metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian

kompetensi siswa.

2.5.2 Komponen Judul Penelitian

21

Page 22: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Komponen Judul Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010. Hal: 78), didalam

merumuskan sebuah judul penelitian, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya judul

penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul  dapat diketahui

kehendak peneliti dengan kegiatannya itu. Namun sebaliknya, adapula yang berpendapat

bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin tahu apa yang

dimaksud lebih lanjut harus membaca penjelasan di bagian lain. Dan untuk judul

penelitian yang lengkap diharapkan mencakup beberapa komponen antaralain :

1. Sifat dan jenis penelitian

2. Obyek yang diteliti

3. Subyek penelitian

4. lokasi atau tempat penelitian

5. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa

2.5.3 Contoh Judul penelitian Pengembangan

Berikut ini Contoh judul penelitian Pengembangan :

1. Pengembangan Buku Siswa Berbasis Inkuiri Pada Pokok Bahasan Pencemaran

dan Kerusakan Lingkungan Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII

Smp Negeri 1 Maesan Bondowoso

- Sifat atau jenis problema : Pengembangan Buku Siswa Berbasis Inkuiri

- Obyek penelitian : Pokok Bahasan Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Untuk meningkatkan Hasil Belajar

- Subjek penelitian : Siswa Kelas VII Smp Negeri 1 Maesan

- Lokasi penelitian : Smp Negeri 1 Maesan Bondowoso

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

- Variabel bebas : Pengembangan Buku Siswa Berbasis Inkuiri

- Variabel Terikat : Pokok Bahasan Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII

22

Page 23: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

2. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada

Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas X Sma Negeri Grujugan Bondowoso

- Sifat atau jenis problema : Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem

Based Learning

- Obyek penelitian : Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X

- Subjek penelitian : Siswa Kelas X

- Lokasi penelitian : Sma Negeri Grujugan Bondowoso

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

- Variabel Terikat : Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem

Based Learning

- Variabel Bebas : Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X

Kedua contoh judul diatas sudah memenuhi syarat penulisan yang baik dan

benar sesuai dengan tata cara membuat judul. Selain itu komponen-komponennya

jelas dan syarat judul juga jelas. Penulisan judul terlihat menarik, tata bahasa dalam

penulisannya juga baik dan benar, variabel-variabel dan lokasi penelitian juga jelas

serta judul ini disusun secara singkat.

Pada contoh pertama Penulis melakukan pengamatan terhadap pembelajaran

biologi kelas VII SMP Negeri 1 Maesan Bondowoso banyak siswa yang tidak

memiliki buku pelajaran ataupun sumber belajar lainnya. Beberapa siswa ada yang

menggunakan buku yang dipinjam dari perpustakaan, namun materi yang terdapat di

buku tersebut kurang memenuhi kebutuhan siswa. Guru cenderung menuliskan

materinya di papan tulis kemudian menjelaskannya. Siswa cenderung pasif ketika

mengikuti kegiatan pembelajaran, hal ini memperlambat kegiatan pembelajaran di

kelas. Siswa juga kurang didorong untuk mengembangkankemampuan berpikir kritis

dalam menemukan konsep dengan cara memecahkan masalah yang terjadi di sekitar

mereka.

Selain itu berdasarkan hasil pemberian angket yang diberikan kepada guru yang

digunakan terutama pada materi pelajaran pencemaran dan kerusakan lingkungan

yaitu buku sekolah elektronik (BSE). Guru merasa buku tersebut kurang memenuhi

kebutuhan guru dan siswa saat proses pembelajaran. Guru lebih memilih untuk

23

Page 24: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

menggunakan materi pencemaran dan kerusakan lingkungan dari internet kemudian

disampaikan menggunakan powerpoint presentation karena dirasa mudah untuk

diperoleh dan lebih up to date. Upaya tersebut memiliki kendala, yaitu tidak adanya

LCD proyektor pada setiap kelas sehingga ketika seorang guru akan melakukan

pembelajaran menggunakan LCD proyektor harus menggunakan ruangan

laboratorium komputer.

Dapat disimpulkan bahwa jdul ini mencakup judul penelitian pengembangan

dilihat dari segi judul penulis ingin melakukan penelitian pengembangan untuk

mengembangkan bahan buku siswa berbasis inkuiri guna memecahkan masalah

ataupun kesulitan dalam proses pembelajaran serta untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Maesan Bondowoso.

Pada contoh judul kedua, keduanya sama-sama ingin melakukan

pengembangan. Namun di contoh kedua ini penulis ingin mengembangkan model

pembeljaran PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah

sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru.

Siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh guru,

selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran siswa memecahkannya (Abdullah,

2008). PBL menggambarkan suatu suasana pembelajaran yang menggunakan masalah

untuk memandu, mengemudikan, menggerakkan, atau mengarahkan pembelajaran.

Pembelajaran dalam PBL dimulai dengan suatu masalah yang harus diselesaikan, dan

masalah tersebut diajukan dengan cara sedemikian hingga para siswa memerlukan

tambahan pengetahuan baru sebelum mereka dapat menyelesaikan masalah tersebut

(Widjajanti, 2011). Model PBL digunakan untuk meningkatkan motivasi,

mengembangkan keterampilan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan

intelektual, menumbuhkan kemampuan kerja sama, dan mengembangkan sikap social

siswa.

Pada materi pencemaran lingkungan juga merupakan materi yang menuntut

siswa berpikir kritis untuk memecahkan persoalan permasalahan lingkungan serta

dampaknya. Ruang lingkup dalam materi pencemaran lingkungan merupakan masalah

yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Penetapan kompetensi dalam

bahan ajar akan dikembangkan berdasarkan analisis Kurikulum Tingkat satuan

Pendidikan (KTSP). Hal ini dilakukan karena tid 5 kompetensi yang ada dalam

kurikulum dapat disediakan bahan ajarnya. Standar kompetensi yang ingin dicapai

dalam materi ini yaitu menganalisis hubungan antara ekosistem, perubahan materi dan

24

Page 25: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi dasar

materi ini yaitu menjelaskan keterkaitan antara kegiatanmanusia dengan masalah

perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Materi ini dipilih

karena berdasarkan hasil pengisian angket yang dilakukan pada siswa yang telah

menempuh materi pencemaran lingkungan tahun sebelumnya dalam pelaksanaan

pembelajaran yang berlangsung selama ini banyak siswa mengalami kesulitan ketika

dihadapkan pada kemampuan menganalisis sebab akibat masalah-masalah yang

menjadi topik pembelajaran dalam materi pencemaran lingkungan. Berdasarkan latar

belakang di atas, maka dilakukan suatu penelitian pengembangan dengan judul

“Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning pada Pokok

Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X

SMA Negeri Grujugan Bondowoso.

Dengan demikian dari kedua contoh diatas dikatakan bahwa judul ini termasuk

judul pengembangan karena sesuai dengan karateristik penelitian pengembangan yaitu

Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya

inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban

profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran dan

penulis melakukan pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta

media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

2.6 Merumuskan Penelitian Eks Post Facto

Penelitian pada hakikatnya mencari jawaban atas masalah yang menuntut jawaban yang

benar, setidak-tidaknya mendekati kebenaran yang logis menurut penalaran manusia dan

didukung oleh fakta empiris. Expos Facto artinya sesudah fakta, yaitu penelitian yang

dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena

penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu

kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

menimbulkan kejadian tersebut. Expost Facto sebagai metode penelitian menunjuk kepada

perlakuan atau manipulasi variabel bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak

perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal melihat efeknya pada variabel terikat.

(http://supriyanti-yantea.blogspot.com/2012/10/penelitian-expost-facto.html)

Pada eksperimen, peneliti dituntut memberikan perlakuan variabel bebas, sedangkan

pada penelitian expost facto peneliti tidak dituntut memberikan perlakuan variabel bebas,

25

Page 26: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

namun pengukuran efek dari variabel bebas pada variabel terikat dari eksperimen maupun

ekspost facto tetap dilakukan.

Metode expost facto dapat dilakukan apabila peneliti telah yakin bahwa perlakuan

variabel bebas telah terjadi sebelumnya. Metode ini banyak dilakukan dalam bidang

pendidikan, sebab tidak semua masalah pendidikan dapat diteliti dengan metode eksperimen.

Dalam banyak variabel bebas dalam pendidikan tidak dapat dimanipulasikan oleh peneliti

secara langsung (eksperimen).

Dengan demikian penelitian expost facto dapat mengkaji hubungan dua variabel bebas

atau lebih dalam waktu yang bersamaan untuk menentukan efek variabel bebas tersebut pada

variabel terikat.

2.6.1 Karakteristik Penelitian Ex Post Facto

Berikut karateristik Penelitian Eks Post Facto

1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.

2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang untuk

menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.

3. Penelitian deskriptif yaitu menjelaskan penemuannya sebagaimana yang diamati.

4. Penelitian korelasional, mencoba menemukan hubungan kausal fenomena yang

diteliti.

5. Penelitian eksperimental, dan ex post facto dasar logika yang digunakan dan

tujuan yang ingin dicapai sama yaitu menentukan validitas empiris. Contoh: jika x

maka y. Perbedaan antara penelitian eksperimen dan ex post facto adalah tidak

ada kontrol langsung variable bebas dalam penelitian ex post facto.

6. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen

tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut adalah:

7. Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-faktor yang

diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara langsung

8. Jika control semua variable kecuali independent tunggal, tidak realistik, dan

artificial, mencegah interaksi yang normal dengan variable lain yang

mempengaruhi.

26

Page 27: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

9. Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis, dari segi biaya

dan etik dipertanyakan.

2.6.2 Komponen Judul Penelitian

Komponen Judul Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010. Hal: 78),

didalam merumuskan sebuah judul penelitian, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya

judul penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul  dapat

diketahui kehendak peneliti dengan kegiatannya itu. Namun sebaliknya, adapula yang

berpendapat bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin

tahu apa yang dimaksud lebih lanjut harus membaca penjelasan di bagian lain. Dan

untuk judul penelitian yang lengkap diharapkan mencakup beberapa komponen antara

lain :

1. Sifat dan jenis penelitian

2. Obyak yang diteliti

3. Subyek penelitian

4. Lokasi atau tempat penelitian

5. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa

2.6.3 Contoh judul penelitian Eks Post Facto

1. Hubungan Antara Kecemasan Berkomunikasi Dan Motivasi Berprestasi Dengan

Hasil Belajar IPA (SAINS) Siswa-Siswa Sekolah Dasar Negeri di Bungkulan

- Sifat atau jenis problema : Hubungan Antara Kecemasan Berkomunikasi

Dan Motivasi Berprestasi

- Obyek penelitian : Hasil Belajar IPA (SAINS)

- Subjek penelitian : Siswa-Siswa Sekolah Dasar

- Lokasi penelitian : Sekolah Dasar Negeri di Bungkulan

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

- Variabel Terrikat : Hubungan Antara Kecemasan Berkomunikasi

- Variael Bebas : Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar IPA

(SAINS) Siswa-Siswa Sekolah Dasar

27

Page 28: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

2. Pengaruh Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Prestasi Belajar Dengan

Mengontrol Kemampuan Awal Siswa

- Sifat atau jenis problema : Pengaruh Kebijakan Sekolah Gratis

- Obyek penelitian : Prestasi Belajar Dengan Mengontrol

Kemampuan Awal Siswa

- Subjek penelitian : Siswa

- Lokasi penelitian : Tidak ada

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

- Variabel Terikat : Pengaruh Kebijakan Sekolah Gratis

- Variabel Bebas : Prestasi Belajar Dengan Mengontrol

Kemampuan Awal Siswa

Kedua contoh judul diatas sudah memenuhi syarat penulisan yang baik dan

benar sesuai dengan tata cara membuat judul. Selain itu komponen-komponennya

jelas dan syarat judul juga jelas. Penulisan judul terlihat menarik, tata bahasa dalam

penulisannya juga baik dan benar, variabel-variabel dan lokasi penelitian juga jelas

serta judul ini disusun secara singkat. Akan tetpai pada contoh kedua judul dianggap

kurang benar sebab tidak disebutkan subyek penelitin, lokasi penelitian, dan tahun

terjadinya peristiwa secara benar. Selain itu judul ini dianggap kurang menarik, dari

segi penulisan saja judulnya sudah tidak menarik dan tidak layak.

Pada contoh pertama penulis menganggap bahwa faktor psikologi seperti

kecemasan berkomunikasi dan motivasi berprestasi diduga memiliki kaitan terhadap

hasil belajar siswa. Sepertinya perlu mendapat perhatian dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran. Untuk dapat mengetahui lebih jauh kaitan faktor-faktor

psikologi tersebut terhadap hasil belajar IPA (Sains), perlu dilakukan penelitian yang

berjudul: Hubunagn antara Kecemasan Berkomunikasi dan Motivasi Berprestasi

dengan Hasil Belajar IPA (Sains) Siswa Sekolah Dasar Negeri di Bungkulan.

Pada contoh kedua peneliti mengkaji tantang kemampuan awal siswa, dalam

hal ini kemampuan awal siswa SD yang akan masuk ke SMP tentunya merupakan

perjuangan siswa tersebut selama mengikuti pelajaran di bangku SD. Kemampuan

awal dan perjuangan tersebut yang akan digunakan untuk berjuang kembali di bangku

SMP dan begitu seterusnya hingga ke bangku kuliah. Hal ini dilakukan tentunya

untuk menemukan dan atau menciptakan kesempatan untuk berkarya. Melihat latar

28

Page 29: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang perbedaan prestasi belajar

antara sebelum dan sesudah pelaksanaan kebijakan sekolah gratis, serta melihat

apakah ada pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar.

Berdasarkan penjelasan diatas, judul ini termasuk judul dalam penelitian

ekspost facto Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke

belakang untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya. Selain itu kedua contoh

tersebut peneliti ingin mencari jawaban atas masalah yang menuntut jawaban yang

benar, setidak-tidaknya mendekati kebenaran yang logis menurut penalaran manusia

dan didukung oleh fakta empiris

2.7 Merumuskan Judul Penelitian Kebijakan

Penelitian kebijakan merupakan salah satu dari jenis penelitian deskriptif. Suharsimi

Arikunto dalam bukunya Manajemen Penelitian memberikan batasan pengertian tentang

penelitian deskriptif, yaitu Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis

tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variable, gejala atau

keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian ingin juga membuktikan dugaan tetapi tidak

terlalu lazim. Yang umum adalah bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk

menguji hipotesis.

Sedangkan definisi penelitian kebijakan adalah penelitian kebijakan dapat didefinisikan

sebagai kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendukung kebijakan. Ada juga yang

berpendapat bahwa penelitian kebijakan adalah usaha mengumpulkan informasi secara

komprehensif untuk merumuskan kebijakan.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kebijakan yang dimaksud sebagai latar

penelitian kebijakan (policy research) adalah tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk

memecahkan masalah sosial. Pemecahan masalah sosial oleh policymaker dalam hal ini

dilakukan atas dasar rekomendasi yang dibuat oleh policy researcher berdasarkan hasil

penelitiannya. Kebijakan di sini tidak dipersepsikan dari sudut pandang politik pemerintah,

melainkan kebijakan sebagai objek studi. Akan tetapi jika kita menyinggung kata penelitian

maka hal ini akan bersentuhan dengan sesuatu yang bernuansa ilmiah. Jadi dapat dinyatakan

bahwa penelitian kebijakan hadir untuk mengilmiahkan kebijakan atau menghasilkan

kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dalam batas-batas yang tidak

berbenturan keras dengan political will atau lingkungan sosial politik disuatu Negara.

29

Page 30: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Para perumus kebijakan merumuskan kebijakan atas dasar prioritas yang paling urgen,

khususnya yang berkenaan dengan pemecahan masalah sosial atau pun masalah publik.

Semakin kompleks dan luas tugas-tugas keorganisasiannya, maka semakin banyak pula

masalah yang dihadapi, sehingga tidak dapat dipecahkan sendiri tanpa pendapat atau

informasi yang memadai, baik kuantitatif maupun kualitatif.

2.7.1 Karateristik penelitian Kebijakan

Setiap jenis penelitian tentu memiliki karakteristik masing-masing. Demikian

juga dengan penelitian kebijakan. Kekhususan karakteristik penelitian kebijakan

terutama pada proses kerjanya. Menurut Ann Majchrzak sebagaimana yang dikutip

Sudarwan Danim dalam bukunya Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, karakteristik

penelitian kebijakan adalah sebagai berikut:

1. Fokus penelitian bersifat multidimensional atau banyak dimensi

2. Orientasi penelitian bersifat empiris-induktif

3. Menggabungkan dimensi masa depan dan masa kini

4. Merespon kebutuhan pemakai hasil studi

5. Menonjolkan dimensi kerja sama secara eksplisit.

Pernyataan di atas senada dengan apa yang dinyatakan oleh James H.Mc Millan and

Sally Schumacher dalam bukunya Research in Education, yaitu Generally, policy analysis

tends to 1) be multidimension in focus; 2) use deductive and inductive research orientations;

3) incorporate the future as well as the past; 4) respond to study users; and 5) explicity

incorporate values. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa nilai special karakteristik

penelitian kebijakan adalah pada penekanan-penekanan khusus dari masing-masing

karakteristik tersebut serta kepaduannya.

2.7.2 Komponen Judul Penelitian

Komponen Judul Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010. Hal: 78),

didalam merumuskan sebuah judul penelitian, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya

judul penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul  dapat

diketahui kehendak peneliti dengan kegiatannya itu. Namun sebaliknya, adapula yang

berpendapat bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin

tahu apa yang dimaksud lebih lanjut harus membaca penjelasan di bagian lain. Dan

30

Page 31: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

untuk judul penelitian yang lengkap diharapkan mencakup beberapa komponen antara

lain :

1. Sifat dan jenis penelitian

2. Obyak yang diteliti

3. Subyek penelitian

4. Lokasi atau tempat penelitian

5. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa

2.7.3 Contoh Judul Penelitian Kebijakan

Berikut Contoh judul peneilitian Kebijakan

1. Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus Rencana Tata

Ruang Wilayah Di Kecamatan Kenjeran Surabaya)

- Sifat atau jenis problema : Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan

- Obyek penelitian : Studi Kasus Rencana Tata Ruang Wilayah

- Subjek penelitian : Tidak ada

- Lokasi penelitian : Di Kecamatan Kenjeran Surabaya

- Tahun terjadinya peristiwa : Tidak ada

- Variabel Terikat : Rencana Tata Ruang Wilayah Di Kecamatan Kenjeran

Surabaya)

- Variabel Bebas :

Pada contoh judul penulisan judul tidak terlihat menarik, sebab judul tersebut

dianggap kurang benar sebab tidak disebutkan subyek penelitin, lokasi penelitian, dan

tahun terjadinya peristiwa secara benar. Selain itu juduk ini dianggap kurang menarik,

dari segi penulisan saja judulnya sudah tidak menarik dan tidak layak. Syarat-syarat

dalam judul penelitian ini juga tidak terliahat jelas. Seharusnya jika memang

menginginkan judul penelitian yang baik dan benar isi dari judul harus terlihat jelas,

syarat dan komponen dalam judul juga harus dicantumkan. Apabial syarat dan

kompenen tidak jelas maka judul itu akan tidak menarik pembaca.

Judul itu termasuk judul kebijakan, sebab jika dilihat dari latar belakang

permasalahan yang diangkat peneliti judul ini memuat kebijakan yang ingin dicapai

dalam implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan. Dari struktur kalimat

dalam judul tersebut juga sudah memuat kata “kebijakan” jelas ini merupakan judul

31

Page 32: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

kebijakan. Peneliti juga meemnuhi karateristik penelitian kebijakan yaitu kebijakan

merumuskan kebijakan atas dasar prioritas yang paling urgen, khususnya yang

berkenaan dengan pemecahan masalah sosial atau pun masalah publik. Semakin

kompleks dan luas tugas-tugas keorganisasiannya, maka semakin banyak pula

masalah yang dihadapi, sehingga tidak dapat dipecahkan sendiri tanpa pendapat atau

informasi yang memadai, baik kuantitatif maupun kualitatif.

32

Page 33: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Bab 3. Penutup

3.1 Kesimpulan

Pengertian Judul adalah suatu kalimat singkat dan padat yang menggambarkan isi

suatu ulasan/karya tulis. Judul diberikan kepada sebuah karya tulis, sehingga orang bisa

membedakan tulisan yang satu dengan tulisan yang lain. Judul juga biasa disebut kepala

karangan yang dimuat pada halaman atau wajah paling depan, dengan tulisan yang lebih

besar pada posisi yang mudah dibaca ( http://cara memilih judul penelitian efisikawati.htm,

diakses tanggal 30 September 2013).

Dapat disimpulkan bahwa setiap judul penelitian yang dibuat mempunyai karateristik

judul yang berbeda-beda. Hal ini dilihat dari setiap kata dari judul tersebut mengandung jenis

penelitian seperti apa pasti sudah terlihat jelas. Terlihat jelas disini artinya dapat dilihat dari

konteks variabel-variabel yang dipakai atau unit permasalahan yang terlihat dalam judul

tersebut.

3.2 Saran

Dalam proses pembuatan judul hendaknya melihat langkah-langkah pembuatan judul

supaya dalam menetukan judul dan merumuskan judul terlihat menarik untuk dibaca ataupun

dikaji lebih lanjut. Sebab menurut Suharsimi Arikunto dalam judul yang baik harus memuat

lima komponen dan memenuhi syarat-syarat judul yang benar. Penulisan judul juga tidak

boleh sembarangan ataupun tergesa-gesa, proses membuat judul juga harus dilihat fokus

permasalahan yang diangkat menggunakan jenis penelitian seperti apa.

33

Page 34: Telaah judul Penelitian-Reni Ekowati-NIM 110210302008

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi

2010). Jakarta: Rineka Cipta

Sukardi. 2003. Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Westra, IGK Paridjata.1991. Pedoman Penulisan Skripsi Berdasarkan Penelitian

Empiris di Lingkungan Perguruan Tinggi . Surabaya: Airlangga Prees.

S, Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Vimal P, Syah. 1995. Menyusun Laporan Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University

Prees.

(http://karwono.wordpress.com/2008/02/27/artikel-penelitian-tindakan-kelas-

classroom-action-research/)

(http://supriyanti-yantea.blogspot.com/2012/10/penelitian-expost-facto.html

34