44
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI PADA KEGIATAN REFRESHMENT TRAINING OF TRAINER

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

  • Upload
    others

  • View
    34

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

TEKNOLOGI DAN

MANAJEMEN ALAT BERAT

PADA PEKERJAAN

KONSTRUKSI

PADA KEGIATAN

REFRESHMENT TRAINING OF TRAINER

Page 2: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

O U T L I N E UMUM 1

JENIS DAN FUNGSI ALAT BERAT 3

MANAJEMEN ALAT BERAT 2

SOAL-SOAL ALAT BERAT

PRODUKSI ALAT BERAT 4

5

Page 3: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Keberadaan alat-alat berat menjadi kebutuhan utama dalam proyek- proyek, baik proyek konstruksi, pertambangan, perkebunan. Kehadirannya sangat membantu dalam mempercepat proses pelaksanaan proyek, sehingga memakan waktu yang lebih cepat/efektif dan efisiensi dalam nilai ekonomi.

Penggunaan alat berat harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi proyek di lapangan. Hal ini dilakukan demi tercapainya kelancaran proyek. Jika tidak akan berdampak pada kerugian antara lain, rendahnya produksi, tidak tercapainya target sesuai jadwal yang telah direncanakan, dan biaya yang tidak sesuai rencana atau membengkak, dikarenakan perbaikan yang harus dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajemen peralatan yang bertujuan agar proyek berjalan sesuai dengan rencana, baik target pencapaian maupun anggaran atau biaya

1

Page 4: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Faktor utama dalam manajemen a l at berat adalah pemilihan jenis alat berat yang digunakan. Alat berat yang dipilih harus disesuaikan dengan proyek yang dikerjakan . Selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi medan di lapangan. Pemilihan ini berhubungan dengan pemahaman jenis dan fungsi, alat berat, seperti bulldozer, excavator, Wheel loader, Dump truck , Motor grader, compactor, dan lain-lain. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan ketidak sesuaian antara pekerjaan dengan objeknya. Sehingga akan memakan waktu yang lama, dan tidak efisien.

Sedangkan faktor biaya, berhubungan dengan rencana anggaran proyek yang telah dibuat. Kaitannya dalam alat berat adalah meliputi biaya sewa atau biaya kepemilikan. Selain itu, biaya operasional dan pemeliharaan meliputi pemeliharaan rutin, berkala dan overhaul. Pemeliharaan bertujuan agar alat berat siap pakai dengan performa maksimal

1

Page 5: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Manajemen alat berat adalah proses merencanakan,mengorganisir, mengoperasikan/menjalankan dan mengendalikan alat berat untuk mencapai tujuan pekerjaan yang ditentukan. Dalam perencanaan pemilihan kebutuhan alat berat beberapa faktor yang harus diperhatikan, sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari, antaralain adalah:

A. Berdasarkan Fungsi B. Berdasarkan Kapasitas C. Berdasarkan Arah operasinya (horizontal maupun vertical) dan jarak

gerakan, kecepatan dan frekuensi Gerakan D. Metode kerja yang digunakan membuat pemilihan alat dapat berubah

MANAJEMEN ALAT BERAT 2

Page 6: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

E. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat

F. Jenis proyek. G. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan

dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek didataran rendah

H. Jenis material dan daya dukung tanah mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek

LANJUTAN 2

Page 7: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Alat – alat berat umumnya digunakan pada pekerjaan seperti :

Pekerjaan Konstruksi

Pekerjaan tanah (earth working)

Pemindahan Tanah (earth moving)

Penyiapan lahan (Land clearing)

Pertambangan

Pekerjaan Tanah (Earth working)

Pemindahan Tanah (earth moving)

Penyiapan lahan (Land clearing)

Peledakan (Blasting)

Perkayuan (Logging)

LANJUTAN 2

Page 8: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Alat berat adalah rekayasa teknologi berupa mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi, dengan tujuan untuk membantu manusia agar capaian pekerjaannya lebih efektif dan effisien. Semua itu bisa didapat apabila alat-alat berat tersebut dikelola berdasarkan prinsip-prinsip manajeman (POAC)

Planning meliputi pengaturan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut

Perencanaan peralatan terdiri dari: a. Kebutuhan Peralatan b. Pengadaan Peralatan c. Operasi Peralatan d. Pemeliharaan e. Penghapusan / Penggantian Baru

LANJUTAN 2

Page 9: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

a. Perencanaan kebutuhan Peralatan

TEKNIS :

Jenis Peralatan, Sesuai Jenis/Macam Pekerjaan

Spesifikasi Teknik & Kapasitas Masing-Masing Peralatan. Dalam Kaitannya dengan

Pelayanan antara Satu Peralatan terhadap Peralatan Lainnya

Spesifikasi Teknik & Kapasitas Masing-Masing Peralatan, Dalam Kaitannya dengan Volume

dan Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Volume dan Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Dengan mengetahui data-data Teknis di atas, maka jumlah dan jadwal waktu kebutuhan

peralatan dapat ditentukan.

LANJUTAN 2

Page 10: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

PENGADAAN DILAKUKAN DENGAN :

1.SEWA (RENTAL)

2.INVESTASI

a.BELI LANGSUNG

b.SEWA BELI (LEASING)

b. Perencanaan Pengadaan Peralatan LANJUTAN 2

Page 11: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

1. PENGADAAN D ENGAN SEWA

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Adakah Perusahaan Sewa

Tersediakah Alat Yang Akan Disewa

Bagaimana Kondisi Sewanya

KEUNTUNGAN Pengadaan Dengan Sewa : - Tidak Perlu Menyediakan Modal Untuk Investasi - Biaya Peralatan untuk Satu Proyek Terbatas pada Jumlah Sesuai yang Diperlukan - Tidak Perlu Memikirkan Pelaksanaan Mobilisasi dan Demobilisasi, Hanya Melakukan Kontrol Saja - Tidak Perlu Pengendalian Biaya Operasi KERUGIAN Pengadaan Dengan Sewa : - Kondisi Alat Belum Tentu Baik - Belum Terjamin Tersedianya Alat Sesuai Jadwal. - Tidak Menguasai Teknologi Peralatan Apabila Sistem Sewanya Adalah Jasa Alat - Mahal Untuk Proyek Berjangka Panjang - Tidak Dapat Menguasai Operasi Alat Sepenuhnya - Perubahan Harga Tergantung Pihak Lain - Harus Selalu Memperhatikan Produktivitasnya

LANJUTAN 2

Page 12: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

2. PENGADAAN DENGAN MEMBELI (INVESTASI)

PRINSIP INVESTASI :

Investasi Alat : Menanam Modal/Uang, keuntungan harus lebih besar dari bunga bank

Cara Investasi :

- Beli Langsung : a. Baru

b. Bekas

- Sewa Beli (Leasing)

LANJUTAN 2

Page 13: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

KEUNTUNGAN Pengadaan Dengan Membeli (Investasi)

Kondisi Alat Terkontrol

Kesiapan Alat Terjamin

Dapat Mengikuti Perkembangan Teknologi Alat

Kontinuitas Pekerjaan Terjamin Terutama untuk Pekerjaan Jangka Panjang

Dapat Menguasai Teknologinya

Biaya Alat Tidak Tergantung Pihak Lain

KERUGIAN Pengadaan Dengan Membeli (Investasi)

Sulitnya Pengendalian Operator dan Mekanik

Harus Mempunyai Sarana Pemeliharaan

Kemungkinan Idle Time

Mahal Kalau untuk Pemakainan Jangka Pendek

Perlu Perhatian yang Serius Terhadap Pengendalian Biaya Operasi dan Perbaikan

LANJUTAN 2

Page 14: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

SEWA BELI (LEASING)

KEUNTUNGANNYA :

- Tidak Perlu Menyediakan Modal Besar Sekaligus

- Pada Akhir Masa Leasing Alat Bisa Dimiliki atau Dijual

KERUGIANNYA :

- Kemungkinn Idle Time Akibat Tidak Ada Pekerjaan

LANJUTAN 2

Page 15: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

PEMBELIAN PERALATAN

HAL-HAL TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PEMBELIAN PERALATAN :

Cara Pembelian : - Penunjukan Langsung

- Lelang

- Pemilihan Merk yang Diinginkan Berdasarkan Performance

- Fasilitas dan Pelayanan Purna Jual dari sipenjual/agen tunggal

- Sistem Pengoperasian/Spesifikasi Alat.

Alat dengan Teknologi Tinggi (canggih) bukan menjadi pilihan apabila sering Menimbulkan Kesulitan pada Pengoperasiannya maupun pada pemeliharaannya

- Alat Khusus/Spesifik diusahakan tidak dibeli. Lebih Baik disewa karena sulit dalam perolehan suku cadang disamping operator khusus yang diperlukan.

LANJUTAN 2

Page 16: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

III. OPERASI PERALATAN

Yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian Peralatan :

Mengoperasikan alat dengan baik dan benar sesuai buku manual pengoperasian (operation manuals)

Melaksanakan pemeliharaan sebelum,selama dan sesudah operasi

Penyimpanan yang Baik dan Benar

Pengaturan Jadwal Waktu Penggunaan sesuai job desk

Mengoperasikan alat sesuai fungsi attachment yang digunakan

LANJUTAN 2

Page 17: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

IV. PEMELIHARAAN PERALATAN

BENTUK / TINGKAT PEMELIHARAAN

Pemeliharaan Rutin

Pemelihraan Berkala

Perbaikan Ringan

Perbaikan Berat

KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PEMELIHARAAN PERALATAN

Operator tidak dilengkapai form LHO (laporan harian operasi)

Pengawas Lapangan sebagai atasan langsung operator tidak menindak lanjuti laporan operator berupa LHO ke devisi perbaikan

Sarana Pemeliharaan yang tidak memadai

LANJUTAN 2

Page 18: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

PERENCANAAN SUKU CADANG DAN BAHAN

I. Untuk menunjang kelancaran operasi peralatan sekaligus pemeliharaan peralatan di lapangan perlu diperhatikan :

Penyediaan suku cadang sesuai dengan jadwal pemeliharaan

Penyediaan Bahan Bakar tepat waktu

II. Yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dalam penyediaan suku cadang maupun bahan adalah :

Mutu suku cadang : Asli dan Tidak Asli

Waktu Tenggang

Batas Aman Persediaan

Volume Pesanan

LANJUTAN 2

Page 19: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

V. RENCANA PENGGANTIAN/REKONDISI/PENGHAPUSAN PERALATAN

Rekondisi dapat dilakukan jika alat :

Biaya operasi alat sdh tidak layak lagi artinya biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari produksi yang dihasilkan

Alat sudah terlalu sering rusak

Penggantian dapat dilakukan jika alat :

Alat yang suku cadangnya sulit didapat/spare parts discontinue

Teknologinya sudah ketinggalan

Penghapusan

Apabila biaya perbaikan terlalu tinggi, setengah dari harga peralatan baru

LANJUTAN 2

Page 20: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

CRAWLER EXCAVATOR Crawler Excavator adalah suatu alat berat yang diperuntukkan guna membantu meringankan pekerjaan manusia, dan mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu, Excavator digunakan untuk :Menggali parit, lubang, pondasi,Penghancuran gedung,membuat slope, Mengangkat dan menurunkan material ,Mengeruk sungai, Pertambangan

Page 21: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

DRAGLINE Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada kenyataannya dragline ini mempunyai jangkauan lebih besar dari pada jenis shovel, dengan kapasitas 2.5 cu-yd. Satu kerugian dalam menggunakan dragline tenaga menggalinya lebih kecil sehingga produksinya rendah, antara 70% – 80% dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang sam

Page 22: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

CLAMSHELL

Clamshell didapat dengan menggantikan drag bucket pada dragline denga suatu clamshell, clamshell sangat cocok dikerjakan untuk bahan-bahan yang lepas seperti : pasir, kerikil, batu pecah, lumpur dan batubara, Cara kerjanya dengan menjatuhkan bucket secara vertical dan mengangkatnya secara vertical, dengan swing sebagaimana excavator membongkar material ketempat yang dikehendaki.

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 23: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

BULLDOZER

Bulldozer merupakan traktor yang dipasangkan blade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada didepannya. Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah : Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan, Pembukaan jalan baru, Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m, Membantu mengisi material pada scraper, Mengisi kembali saluran, Membersihkan quarry, stockpile dan bagian belakangnya dipasang ripper untuk mengupas lapisan permukaan yang keras

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 24: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

SCRAPPER

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk

mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil

pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan

sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang relative

jauh (2000 m) pada tanah datar dengan pengerak roda

ban.

Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada

:Karakteristik material yang dioperasikan, Panjng jarak

tempuh, Kondisi jalan, Alat Bantu yang diperlukan. .

Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan

kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini

dapat menampung material 8 – 30 m3

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 25: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

MOTOR GRADER

Adalah alat berat yang digunakan untuk pemotongan tanah dengan tipis atau pemotongan tanah dekat tanah keras (subgrade) (setelah dilakukan pemotongan tanah dengan dozer ataupun setelah diripper) dan pembuatan parit sementara di kanan kiri grader, dapat dilakukan dengan menggunakan blade grader yang dapat diputar vertikal dan horisontal sehingga dapat membuat parit sementara sesuai yang diinginkan.

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 26: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

LOADER

Loader adalah alat yang digunakan untuk pemuatan material ke dalam dumptruck dan sebagainya, sebagai primover loader menggunakan tractor,

Berdasarkan primover loader di bagi menjadi dua, yaitu:

1. Loader dengan penggerak crawler tractor disebut crawler loader

2. Loder denagan penggerak ban disebut wheel loader

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 27: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Compactor

kegunaannya adalah untuk memadatkan tanah atau

material agar dapat dicapai suatu nilai kepadatan yang

diinginkan sesuai dengan beban atau muatan serta

frekuensi lintasan yang akan dilalui oleh material yang

dipadatkan tadi.

Compactor yang dilengkapi dengan vibro atau getaran

akan mampu lebih cepat mencapai kepadatan material

yang diinginkan. smooth drum dipakai untuk

memadatkan material yang bersifat lepas yang

kandungan airnya (moisture content) kecil atau untuk

pemadatan-finishing. sedangkan kelengkapan pad drum dipakai untuk material atau tanah yang bersifat liat

dengan kandungan air cukup besar.

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 28: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

DUMP TRUCK

Dump truck berfungsi untuk memindahkan material

yang relatif banyak dengan jarak yang cukup jauh.

Syarat yang penting agar truck bekerja secara efektif

dan efisien adalah jalan kerja yang keras dan rata,

meskipun adakalanya truck didesign agar

mempunyai “cross country ability”

Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan

alat pemuatnya jika pembandingan ini tidak

proposional, maka alat pengangkut ini akan banyak

menunggu, begitupun sebaliknya.

Dumptruck pada pekerjaan konstruksi dikenal ada 3

macam, yaitu side dump truck, rear dump truk dan

Rear and side dump truck

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 29: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Asphalt Finisher

Asphaltfinisher adalah alat untuk menghamparkan

campuran aspal hot mix, yang dihasilkan dari alat produksi

aspal (AMP). Untuk menghampar pada permukaan jalan

yang akan dikerjakan.

Terdapat dua jenis asphalt finisher ya itu jenis crawler yang

menggunakan track dan jenis roda karet.

Pada asphalt finisher jenis track, penghamparannya lebih

halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang

menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama.

JENIS & FUNGSI ALAT BERAT 3

Page 30: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Dengan mengetahui kapasitas blade dari bulldozer, maka produksinya dapat dihitung dengan cara seperti berikut :

a. Kapasitas Produksi KP = PMT x FK

KP = Kapasitas Produksi

PMT = Produksi Maksimum Teoritis (efisiensi 100 %)

FK = Faktor Koreksi

b. Produksi Maksimum Teoritis PMT = KB x T

KB = Kapasitas Blade

T = Jumlah trip perjam

c. Trip tiap jam

T = 60

𝐶𝑇

Ct = Cycle time / waktu siklus (menit)

PRODUKSI ALAT BERAT 4

Page 31: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

d. Cycle time / Waktu siklus

Ct = 𝐽

𝐹+

𝐽

𝑅+ Z

J = Jarak kerja (m)

F = Kecepatan maju (m/menit)

R = Kecepatan mundur (m/menit)

Z = Waktu tetap untuk pindah transmisi (menit)

Jadi ringkasan rumus untuk menghitung kapasitas produksi bulldozer adalah :

KP = 𝐾𝐵 𝑥 60 𝑥 𝐹𝐾

𝐽

𝐹+

𝐽

𝑅+ Z

(M3/JAM )

PRODUKSI ALAT BERAT 4

Page 32: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

1) Produksi Bulldozer

Sebuah bulldozer type D60 P dengan Kapasitas Mesin 125 Hp dioperasikan untuk menggusur dengan data-data sebagai berikut :

Tinggi Blade = 1.130 m

Lebar Blade = 3.415 m

Faktor Blade = 0.8

Kecepatan Maju = 3 km/jam

Kecepatan Mundur = 6 km/jam

Jarak Gusur = 70 m

Waktu Tetap = 0,05 Menit

Efisiensi Kerja = 0,75

Faktor Koreksi Volume = 0,8

Hitung produksi Bulldozer perjam (Q)

Page 33: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Taksiran Produksi

q = L x H2 x a

q = 3.415 x 1.130 2 x 0,85 = 3,706 m3

Waktu Siklus

Kecepatan Maju = 3 km/jam = 3000 m / 60 menit

Kecepatan Mundur = 6 km/jam = 6000 m / 60 menit

= 1,4 + 0,7 + 0,05

= 2,15 menit

Q = ( q x K x 60 x E)/ WS

Q = (3,706 x 0,8 x 60 x 0,75)/2,15

= 62 m3 /Jam

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 34: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

1) Produksi Excavator (Backhoe) untuk pekerjaan menggali

Sebuah Excavator Komatsu PC200-5 dengan Kapasitas Mesin 80 Hp dioperasikan untuk menggali dengan data-data sebagai berikut :

Kapasitas Bucket (q’) = 0,80 m3

Faktor Bucket (K) = 0.90

Waktu Pengisian Bucket = 20 detik

Waktu Angkat Beban dan Swing = 10 detik

Waktu Dumping = 5 detik

Waktu Swing Kembali = 5 detik

Waktu Tetap = 5 detik

Efisiensi Kerja (E) = 0,80

Faktor Kondisi Kerja = 0,65

Faktor Kedalaman Gali = 0,90

Faktor Koreksi Volume = 0,80

Hitung Produksi Excavator/Jam (Q)

Page 35: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Taksiran Produksi

q = q' x k

= 0,80 x 0,90

= 0,72 m3

Waktu Siklus (WS)

= 20 + 10 + 5 + 5 + 5

= 45 detik

Q = (q x 3600 x 0,80 x0,65 x 0,90 x E)/WS

Q = (0,72 x 3600 x 0,80 x 0,65 x 0,90 x 0,80)/45

= 21,56 m3 / Jam

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 36: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

3. Estimasi Produksi Whell Loader untuk Pekerjaan Loading

Sebuah Whell Loader jenis CAT 966 digunakan sebagai alat pemuat agregat. Data-data operasi yang diketahui adalah sebagai berikut :

Kapasitas Bucket (q’) : 1,5 m3

Faktor Isian Bucket : 0,90

Efisiensi Alat : 0,83

Jarak Maju D1 : 15 m

Jarak Mundur D2 : 15 m

Kecepatan Maju (V1) : 3 km/jam

Kecepatan Mundur (V2) : 3 km/jam

Waktu Tetap (Z) : 0,3 menit

q = q’ x k

q = 1,5 x 0,9

= 1,35 m3

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 37: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

ZV

D

V

DWS

2

2

1

1

Waktu Siklus

WS = 15/50 + 15/50 + 0.3 = 0.9 menit

Q = (q x 60 x E)/ WS

= (1,35 x 60 x 0,83)/0,9

= 74,7 m3/jam

Page 38: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

4) Estimasi Produksi Motor Grader

Sebuah Motor Grader type GD500R yang digunakan untuk membentuk badan jalan mempunyai spesifikasi dan data-data operasi kerja sebagai berikut :

Panjang Blade = 1.130 m

Overlap = 0,100 m

Kemiringan Blade = 45º

Lebar Perkerasan = 8 m

Penerimaan produk rata-rata jika telah dilakukan dengan 5 lintasan

Kecepatan Maju = 4 km/jam

Kecepatan Mundur = 6 Km/jam

Jarak Gusur Rata-rata = 500 m

Efisiensi Kerja = 0,80

Page 39: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Taksiran Produksi

Lebar Efektif Blade = 1.03 sin 45º = 0,87 m

Jumlah Lintasan N = (8/0,87) = 9,1 ≈ 10

Banyaknya Lintasan = 10 x 5 = 50 lintasan

Kecepatan Rata-rata = 5 km/jam

= 5000/60 m/menit

t = 2 x 500 x 50/ ((5000/60)x 0.8)

= 750 menit = 12,5 Jam

Formula Bina Marga (praktis)

Q = ( W x V x E x t ) /N dalam satuan m3/jam

W = Lebar efektif Blade (m)

V = Kecepatan rata-rata (m/jam)

E = Efisiensi

N = Jumlah Passing (Lintasan)

t = Tebal Hamparan (m)

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 40: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

W = (Le - Lo)

Jika diketahui informasi alat dan kondisi lapangan dibawah ini, maka hitunglah produksi alat :

Lebar Blade = 2,2 m

Overlap = 0,4 m

Sudut Blade = 45 0

Efisiensi = 0,6

N = 6 Kali

Kecepatan = 4 km/jam

Q = ((2,2-0,4) sin 45 0 x 4000 x 0,6 x 0,2))/6

= 100,8 m3/Jam

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 41: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

5) Produksi Dump Truck

Sebuah perusahaan jasa konstruksi menggunakan Dump Truck Nissan kapasitas 10 Ton untuk mengangkut material timbunan badan jalan hasil galian. Alat pemuat yang digunakan adalah Excavator (backhoe) dengan kapasitas bucket (q’)0,8 m3 . Berat Jenis Tanah 1, 6 ton/m3 dan faktor konversi dari padat ke gembur 1,25. Faktor Bucket Excavator (K) 0,9 dengan waktu siklus 1 menit. Selanjutnya diketahui jarak tempuh Dump Truck dari lokasi pengambilan material kelokasi penimbunan 10 km. Kecepatan rata-rata dump truck dalam keadaan penuh muatan 30 km/jam dan dalam keadaan kosong 45 km/jam. Waktu dumping (t1)0,5 menit dan Waktu tetap (t2) 5 menit dengan efisiensi 0,8

Analisis :

Kapasitas Dump Truck = 10 ton = 10/1,6 = 6,25 m3 padat)

Atau 1,25 x 6,25 = 7,8125 m3 (gembur)

Waktu siklus

Karena dump truck dipengaruhi oleh produksi excavator, maka waktu siklus dump truck dihitung sebagai berikut :

WS = n. WS-excavator + D1/V1 + D2/V2 + t2

n = C1/( q1 x K )

n = 7,8125 / ( 0,8 x 0,9 ) = 10,85 ≈ 11

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 42: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

n ditetapkan sebesar 11 maka waktu muat = 11 x 1 = 11 menit

Waktu tempuh (dalam keadaan bucket penuh muatan) = 10 km/(30 km/jam)

= 10000 m / (500 m/menit) = 20 menit

Waktu tempuh (dalam keadaan bucket kosong) =10 km/(45 km/Jam)

= 10000 m / (750 m/menit) = 13,3 menit

Waktu Dumping = 0,5 menit

Waktu Tetap = 5,0 menit

Total Waktu Perjalanan (Cmt) = n. WS-excavator + D1/V1 + D2/V2 + t1 + t2

= 10,85 + 20 + 13,3 + 0,5 + 5,0 = 49,65 menit

P = (C1 x 60 x Et)/Cmt

P = (7,8125 x 60 x 0,8)/49,65

= (7,54 m3/jam)/1.25 (Gembur) = 6,032 m3/jam (Asli)

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 43: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

Produksi Pemadat

Q = Produksi (m3/Jam)

V = Kecepatan Operasi (Km/jam)

W = Lebar Pemadatan Efektif (tiap passing) m'

T = Tebal Pemadatan (m)

N = Jumlah Lintasan

E = Efisiensi

SOAL-SOAL PRODUKSI ALAT BERAT 5

Page 44: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN …

6) Produksi Alat Pemadat

Jika kecepatan kerja sebuah vibro roller (V) 2 km/jam dengan lebar efektif drum (W) 0,8 m dan Lintasan yang dibutuhkan sebanyak (N) 8 kali, tebal pemadatan (t) 0,2 m dan Effisiensi 0,8

Maka produksi Vibro Roller diperoleh sebagai berikut :

Qvr = ( 0,8 x 2,0 x 1000 x 0,2 ) / 8

= 40 m3/jam