Upload
hahanh
View
293
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Bab 2. Teknik Pengintegralan
BAB 2.
TEKNIK PENGINTEGRALAN
Rumus-rumus dasar integral tak tertentu yang diberikan pada bab 1 hanya
dapat digunakan untuk mengevaluasi integral dari fungsi sederhana dan tidak dapat
digunakan untuk menyelesaikan integral seperti ∫ + dxxx 32 13 atau ∫ dxxex . Pada
bab ini akan dibahas teknik-teknik pengintegralan untuk fungsi-fungsi yang tidak
sederhana.
2.1. Integrasi substitusi
Untuk menyelesaikan integral ini, kita dapat melakukan substitusi berdasarkan aturan
berikut.
Aturan substitusi : Jika )(xgu = adalah fungsi terdiferensial dengan daerah hasil berupa selang
I dan f kontinu pada I , maka ∫ ∫= duufdxxgxgf )()('))(( .
Dengan aturan di atas, maka kita dapat menyelesaikan ∫ + dxxx 32 13 dengan
mengambil 31 xu += , sehingga diferensial u adalah dxxdu 23= . Dengan demikian
kita punyai
∫∫∫ =+=+ duudxxxdxxx 2332 3113
.)( Cx
Cu
++=
+=
23
3
23
132
32
Contoh 1 : Carilah ∫ +dx
xx
sincos
1.
Untuk menyelesaikan integral di atas, substitusikan xu sin+= 1 untuk kemudian
diperoleh dxxdu cos= .
Maka integral di atas menjadi ∫ +dx
xx
sincos
1 = ∫ += Cu
udu ln .
Dengan demikian diperoleh ∫ +dx
xx
sincos
1= .sinln Cx ++1
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
5
Contoh 2 : Selesaikan ∫ −dx
xx
12
Penyelesaian : misal u = x2 – 1
du = 2x dx
∫ ∫ +−=+==−
CxCuududx
xx )1ln(
21ln
21
21
12
2 .
Contoh 3: Selesaikan : ∫ dxx-21
Penyelesaian : misal u = 1-2x → du = -2 dx
CxCuCuduu +−−=+−=++
−=−=
+
∫∫ 23
231
21
21
)21(34
34
121
22dx 2x-1
Soal latihan 2.1 :
Hitung integral berikut dengan substitusi yang diberikan
1. ∫ = xudxx 33 ,cos . 2. ∫ +=+ 11 223
2 xudxxx ,)( .
3. xudxx
x=∫ ,cos . 4. xudx
x21
21
34
+=+
∫ ,)(
.
Hitung integral tak tertentu berikut
5. ∫ − dxx 62 )( 6. ∫++
+ dxxx
x221
41 .
7. ∫ − dxxx )cos( 32 1 . 8. ∫+
dxxx
4 2.
1. .∫ dxxe x22 10. ∫ ++.
422 xxdx
2.2 Integrasi Parsial
Sering kali kita menjumpai integran dalam bentuk perkalian fungsi-fungsi.
Salah satu teknik untuk mengevalusai integral tersebut adalah dengan
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
6
menggunakan teknik integrasi bagian demi bagian atau sering juga digunakan
istilah integral parsial.
Jika f dan g dua buah fungsi yang dapat didiferensialkan, maka
[ ] )(')()(')()()( xfxgxgxfxgxfdxd
+=
atau
[ ] ).(')()()()(')( xfxgxgxfdxdxgxf −=
Selanjutnya dengan mengintegralkan masing-masing ruas dari persamaan ini, kita
peroleh
[ ]∫ ∫ ∫−= dxxfxgdxxgxfdxddxxgxf )(')()()()(')(
atau
∫ ∫−= .)(')()()()(')( dxxfxgxgxfdxxgxf
Persamaan integral ini kita sebut rumus integrasi parsial, yang selanjutnya dengan
mengambil )(xfu = dan )(xgv = rumus tersebut dapat dituliskan dengan
∫ ∫−= duvuvdvu .
Sebagai ilustrasi, perhatikan contoh berikut
Contoh 1: Selesaikan ∫ dxxx sin .
Penyelesaian: Pilih xu = dan dxxdv sin= , sehingga diperoleh dxdu = dan
.cossin 1Cxdxxv +−== ∫
Oleh karena itu
.sincossincos
)cos()cos(sin
CxxxCxCxxCxx
dxCxCxxdxxx
++−=
+−++−=
+−−+−=∫ ∫11
11
.
Pada ilustrasi di atas kita menambahkan konstanta 1C ketika mendapatkan v dari dv .
Tetapi pada akhirnya konstanta 1C tersebut akan tereliminasi. Dengan demikian
untuk selanjutnya tidak perlu menuliskan konstanta 1C ketika mendapatkan v dari
dv .
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
7
Contoh 2:
Selesaikan ∫ − dx )2ln()1( xx
Penyelesaian :
Misal u = ln2x dv= (x-1)dx
du = x1 dx v = xx −2
21
Jadi : ∫ ∫∫ −==− duvuvdvuxx dx )2ln()1(
∫ −−−= dxx
xxxxx )1)(21()
21)(2(ln 22
∫ −−−= dxxxxx )121()
21)(2(ln 2
Cxxxxx ++−−= 22
41)2ln()
21(
Contoh 3:
Selesaikan ∫ dx xsin2x
Penyelesaian :
Misal u = x2 dv = sin x dx
du = 2x v = -cos x
∫ ∫ ∫∫ +−=−== dxxxxxvduuvudvxx dx cos2cossin 22 (*)
Perhatikan ∫ x dx x cos2 pada (*), kita gunakan integral parsial lagi.
Misal u = 2x dv = cosx dx
du = 2 v = sin x
∫ ∫ ∫∫ === dx 2sinx -sinx 2x du v - uv dv dx cos ux2
Ccosx 2 sinx ++= x2 (**)
Substitusi (**) ke (*) didapat :
∫ ∫∫ +++−=−== C2cosxsinx dx xxxvduuvudvxx 2cossin 22
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
8
Contoh 4:
Selesaikan ∫ dx xcosxe
Penyelesaian :
Misal u = ex dv = cosx dx
du = ex v = sinx
∫ ∫ ∫∫ −=−== dxxexevduuvudvxe xxx dx sinsincos (*)
Perhatikan ∫ dx xex sin pada (*)
Misal u = ex dv = sinx dx
du = ex v = -cos x
∫ ∫ ∫∫ +=== dx cosx e cosx e- du v - uv dv dx xxuxex sin (**)
Substitusi (**) ke (*) didapat :
∫∫ −+= dx dx xexexexe xxxx coscossincos
Cxexedxxxe xxx ++=+ ∫∫ cossincoscos e dx x
Cxexexe xxx ++=∫ cossincos2 dx
Dengan demikian Cxxexe xx ++=∫ )cos(sin21cos dx .
Dalam beberapa kasus, untuk mendapatkan hasil integral pada ruas kanan masih
diperlukan integrasi parsial lagi. Dalam situasi seperti ini, akan sangat membantu jika
digunakan metode tabulasi
tanda Turunkan integralkan
+ u dv
- du v
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
9
Anak panah diagonal menandakan bentuk yang dikalikan ( dalam hal ini, uv). Pada
baris terakhir, anak panah horisontal menunjukkan integral terakhir yang harus dicari
( dalam hal ini ∫ duv ). Sedangkan pada kolom tanda, menunjukkan urutan tanda
yang dimulai dari + kemudian berganti ganti -, + ,- ...dst.
Dengan demikian tabel di atas dapat dibaca
∫ ∫−+= duvvudvu
Baris pertama anak panah anak panah
diagonal mendatar
Contoh 5 : Tentukan ∫ dxxe x
Solusi, Dibuat tabel sebagai berikut
Tanda Turunkan integralkan
+ x ex
- 1 ex
+ 0 ex
Dari tabel diperoleh
.)(
..
Cex
Cdxeexexex
xxxx
+−=
++−+=∫ ∫1
01
Yang terkadang membingungkan adalah bagaimana menentukan bagian mana yang
harus diturunkan atau mana yang diintegralkan. Untuk menentukan bentuk dv yang
akan diintegralkan, digunakan aturan urutan prioritas detail, yaitu
dv
eksponensial
trigonometri
aljabar
invers trigonometri
logaritma
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
10
Pemilihan bagian yang akan diintegralkan diprioritaskan berdasarkan urutan
dari atas ke bawah, sedangkan bagian yang diturunkan dari bawah ke atas.
Sebagai contoh, misalkan akan dicari ∫ dxex x2 . Pada integrand terdapat
fungsi polinomial (aljabar) , 2x dan fungsi eksponensial, xe . Maka dipilih bagian
untuk diintegralkan adalah fungsi eksponensial, yaitu dxedv x= , dan untuk
diturunkan tentu saja fungsi aljabar polinomial 2xu = . Selanjutnya dapat digunakan
langkah seperti dalam metode tabulasi.
Soal Latihan 2.2:
Selesaikan integral berikut
1. ∫ dxex x22 . 2. ∫ dxxe x sin .
3. ∫ .dxxtgarc 4. ∫ .arctan dxxx
5. ∫ .sin dxxx 2 6. ∫ .sin dxxx 32
7. ∫ .)(ln dxx 2 8. ∫ .)ln(sincos dxxx
9. ∫ dxxx sin2 . 10 ∫ .ln dxxx 2
2.3 Integral fungsi trigonometri berpangkat
Pada bagian ini kita akan melihat kasus – kasus integral tak tertentu dari sinus,
cosinus, tangens, cotangens, secans, dan cosecans berpangkat.
Kasus 1 , ∫ dxxnsin atau ∫ dxxncos , dengan n bilangan ganjil.
Jika n bilangan ganjil, maka n – 1 adalah genap. Untuk itu kita perlukan rumus
identitas 122 =+ xx sincos .
Contoh 1 : Carilah ∫ .sin dxx3
Penyelesaian. Perhatikan bahwa
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
11
∫∫ ∫
−=
=
dxxx
dxxxdxx
sin)cos(
)(sinsinsin
2
23
1
Jadi
∫ ∫∫ −= dxxxdxxdxx sincossinsin 23
Untuk integral kedua pada ruas kanan, perhatikan bahwa kita dapat mengambil
substitusi xu cos= , sehingga dxxdu sin−= . Jadi
∫ ∫ +−=+−=−= 23
2322
31
31 CxCuduudxxx cossincos .
Karena integral pertama pada ruas kanan adalah 1Cx +− cos , maka
∫ −= xdxx cossin3 + Cx +331 cos .
Kasus 2 , ∫ dxxnsin atau ∫ dxxncos , dengan n bilangan genap.
Jika n genap , kita gunakan identitas trigonometri berikut :
( ) ( )xxxx 212121
21 22 coscoscossin +=−=
Contoh 2: Carilah ∫ .sin dxx4
Penyelesaian.
∫ ∫∫ ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −== dxxdxxdxx
2224 21
21 cos()(sinsin
.sinsin
cos(cos
)coscos(
Cxxx
dxxx
dxxx
++−=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ++−=
+−=
∫
∫
43212
41
83
4121221
41
222141 2
Kasus 3, ∫ dxx mn cossin , dimana salah satu dari n atau m ganjil.
Penyelasaian kasus 3 ini sama dengan pada kasus 1,
Contoh 3 : Carilah ∫ .cossin dxx 34
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
12
Penyelesaian.
∫∫ = xdxxxdxxx coscossincossin 2434
.sinsin
cossincossin
cos)sin(sin
cos)sin(sin
Cxx
dxxxdxxx
dxxxx
dxxxx
+−=
−=
−=
−=
∫∫∫∫
75
64
64
24
71
51
1
Kasus 4, ∫ dxx mn cossin , dengan n dan m bilangan genap
Penyelesaian kasus ini sama dengan kasus 2.
Contoh 4: Carilah ∫ .cossin dxxx 24
Penyelesaian.
∫∫ ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ −= dxxxdxxx 21
2121
21 2
24 cos(cos(cossin
( )
.cossincos
cossincossin(
cossin)cos(sin(
cossincossin(
cos)sin(cos(
cos(coscos(
Cxxxx
dxxxxx
dxxxxx
dxxxxx
dxxxx
dxxxx
+−−+−=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −−−−=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −+−−=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −−−=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −+−=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +−=
∫
∫
∫
∫
∫
24814
3214
641
161
224421
21
81
2241421
23
81
2421224
21
23
81
214121221
81
21212221
41
3
2
2
2
2
Kasus 5, ∫ dxxntan atau ,cot∫ dxxn dengan n bilangan bulat positif.
Untuk menyelesaikan kasus ini, kita tulis
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
13
)(sectan
tantantan
122
22
−=
=−
−
xx
xxxn
nn atau
).(csccot
cotcotcot
122
22
−=
=−
−
xx
xxxn
nn
Contoh 5 : Selesaikan .tan∫ dxx3
Penyelesaian.
.seclntan
tansectan
)(sectan
tantantan
Cxx
dxxdxxx
dxxx
dxxxdxx
+−=
−=
−=
=
∫ ∫∫∫∫
2
2
2
23
21
1
Kasus 6, ∫ dxxnsec atau ,csc∫ dxxn dengan n bilangan genap positif.
Untuk menyelesaikan kasus ini, kita tulis
xx
xxxn
nn
2222
22
1 sec)(tan
secsecsec/)( −
−
+=
= atau
.csc)(cot
csccsccsc/)( xx
xxxn
nn
2222
22
1 −
−
+=
=
Contoh 6 : Selesaikan .csc∫ dxx4
Penyelesaian.
.cotcot
csccsccot
csc)(cot
csccsccsc
Cxx
dxxdxxx
dxxx
dxxxdxx
+−−=
+=
+=
=
∫ ∫∫∫∫
3
222
22
224
31
1
Kasus 7, ∫ dxxnsec atau ,csc∫ dxxn dengan n bilangan ganjil
Untuk menyelesaikan kasus ini digunakan pengintegralan parsial.
Contoh 7 : Selesaikan .csc∫ dxx3
Penyelesaian.
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
14
∫∫ = dxxxdxx csccsccsc 23 .
Dengan integral parsial kita punyai xdvxu 2csc,csc == , sehingga
xvxxu tan,cotcsc =−= . Dengan demikian
.)cotln(csccotcsc
csccotcsccsc
Cxxxx
dxxxxdxx
++=
+= ∫∫ 3
Soal Latihan 2.3 :
Selesaikan Integral berikut
1. ∫ .cossin dxxx 23 2. ∫ .cossin dxxx 36
3. ∫ .sin dxx4 4. ∫ .cos xdx5
5. ∫ .sec dxx4 6. ∫ .sinsin dxxx 25
2.4. Integrasi fungsi rasional
Seringkali ditemukan integral berbentuk fungsi rasional (pembagian dua
polinomial, )(
)(XMxN ). Jika derajat ( pangkat tertinggi) fungi pembilang lebih besar
atau sama dengan pangkat tertinggi penyebut, maka dapat dilakukan pembagian
polinomial dan mengintegralkan hasil pembagian tersebut. Sebagai ilustrasi,
121
11
−+=
−+
xxx
sehingga ∫ ∫ +−+=⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−+=
−+ Cxxdx
xdx
xx 12
121
11 ln .
Pecahan parsial
Dalam aljabar kita telah mengenal penjumlahan bentuk pecahan dengan
menemukan pembagi bersama, misalnya
.))((
)()(2
1521
13222
31
22 −+
+=
+−−++
=+
+− xx
xxx
xxxx
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
15
Dengan demikian kalau kita dihadapkan pada masalah mencari
integral ∫ −+− dxxx
x2
152 , maka kita dapat menggunakan pecahan parsialnya, yaitu
∫ −+− dxxx
x2
152 = .lnln Cxxdx
xx+++−=⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
++
−∫ 23122
31
2
Proses pemisahan pecahan )(
)(XMxN ke dalam jumlah pecahan dengan pembagi
berbentuk fungsi linear atau kuadrat ini disebut dekomposisi pecahan parsial. Perlu
diperhatikan bahwa derajat N(x) harus selalu kurang dari derajat M(x). Untuk
selanjutnya akan dibicarakan tiga kasus berkaitan dengan faktor dari M(x), yaitu :
1. Faktor-faktornya linear berbeda ( akar-akarnya real berbeda).
2. Faktor-faktornya linear berulang (akarnya real ada yang sama).
3. Faktor kuadrat ( ada akar imajiner).
Kasus 1, Faktor linear berbeda
Contoh 1 : Tentukan integral ∫ −−+− .dx
xxxx
6712
3
2
Penyelesaian. Perhatikan bahwa ∫ ∫ +−++−
=−−+− dx
xxxxxdx
xxxx
))()(( 23112
6712 2
3
2
.
Kita harus menemukan A,B, dan C sehingga
))()(( 23112 2
+−++−
xxxxx =
231 ++
−+
+ xC
xB
xA .
Dengan menyamakan penyebut pada kedua ruas, diperoleh
).)(())(())(( 31212312 2 −++++++−=+− xxCxxBxxAxx
dengan menyamakan koefisien suku-suku yang bersesuaian pada kedua
ruas,diperoleh
13261232
=−+−−=−+−
=++
CBACBACBA
yang penyelesaianya adalah ,,541 =−= BA dan .
511
=C
Dengan demikian diperoleh
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
16
.lnlnln Cxxx
xdx
xdx
xdx
xxxx
+++−++−=
++
−+
+−=
−−+−
∫ ∫ ∫ ∫
25
113541
2511
354
16712
3
2
Metode Heaviside. Adalah sebuah metode yang memudahkan kita untuk
menemukan konstanta pada dekomposisi pecah parsial dari )(
)(XMxN . Terlebih
dahululu kita harus memfaktorkan M(x) ke dalam bentuk faktor linear.
n
n
n rxA
rxA
rxrxrxxN
xMxN
−++
−=
−−−= ...
))...()(()(
)()(
1
1
21
.
Selanjutnya untuk menemukan konstanta Ai yang berbsesuaian dengan
bentuk i
i
rxA−
, maka pada penyebut di ruas kanan faktor irx − kita ’buang’
dan memasukkan nilai ri ke dalam x pada faktor tersisa.
Misalnya untuk mencari nilai A pada contoh di atas, maka faktor x + 1 kita
’buang’ dan memasukkan nilai x = -1 pada faktor tersisa. Jadi
.))(())((
)()( 114
42131
1112 2
−=−
=+−−−+−−−
=A
selanjutnya untuk mencari B, faktor yang di’buang’ adalah x – 3 , jadi
.))(())((
)(54
5416
23131332 2
==+++−
=B
sedangkan C,
.))(())((
)()(5
1151
113212
1222 2
=−−
=−−+−+−−−
=C
Diperoleh hasil yang sama dengan sebelumnya.
Perlu dicatat bahwa metode heaviside ini hanya berlaku untuk faktor linear
berbeda.
Kasus 2, Faktor linear berulang
Contoh 2 : Tentukan integral ( )∫ −
− dxxx
x32
3
)2(1
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
17
Penyelesaian.
( )∫ −
− dxxx
x32
3
)2(1 = ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ −
+−
+−
++)2()2()2( 232 x
Ex
Dx
CxB
xA
x3-1 = 222233 )2()2()2()2( −+−++−+− xExxDxCxxBxxA
x3-1 = +−+−++ 34 )46()( xEDBAxEB
= AxBAxEDCBA 8)812()42126( 2 −−++−−+−
163;
45;
47;
163;
81 −
===== EDCBA
( )( )∫ −− dx
xxx
32
3
21 =
( )∫ ∫ ∫ ∫ ∫ −−
−+
−++
)2(163
)2(45
247
163
81
232 xdx
xdx
xdx
xdx
xdx
= ( ) cxxx
xx
+−−−
−−−
++− 2ln163
245
)2(8)7(ln
163
81
2
Contoh 3 : Selesaikan ∫ +++dx
xxxx
162493
23
Penyelesaian. Perhatikan bahwa 16249
323 +++ xxx
x = )()( 14
32 ++ xxx
= 144 2 +
++
++ x
Cx
Bx
A)()(
atau 241143 )()())(( ++++++= xCxBxxAx .
Dengan substitusi
Untuk x = - 4 -12 = - 3 B B = 4.
x = - 1 -3 = 9C C = 31− .
x = 0 0 = 4A + B + 16C A = .31
jadi
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
18
∫ +++dx
xxxx
162493
23 = ∫ ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+
−+
++
dxxxx )()()( 131
44
431
2
= .lnln Cxx
x ++−+
−+ 131
44
431
Kasus 3, Faktor kuadrat
Contoh 4: Tentukan integral ∫ +++ 123 xxxdx .
Penyelesaian. Harus dicari A,B, dan C sehingga
11111
22 ++
++
=++ x
CBxx
Axx ))((
.
atau
))(()( 111 2 ++++= xCBxxA .
Dengan menyamakan koefisien yang bersesuaian, diperoleh
.,,
CACBBA
+=+=+=
100
sehingga diperoleh 21
21 −== BA , , dan .2
1=C
Dengan demikian
∫ +++ 123 xxxdx = ∫ ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡++
++
−
dxxx
x
1121
221
2
)(
= .lnln Cxtgarcxx +++−+211
411
21 2
Conoth 5 :
Selesaikan ( )( )( )∫ ++−
−− dxxxx
xx221
322
2
Penyelesaian.
( )( )22132
2
2
++−−−xxx
xx = ( )1222 −+
+++
xC
xxBAx
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
19
Diperoleh 54;
57;
59
−=== CBA
Jadi :
( )( )∫ ∫ ∫ −−
++
+=
++−−− dx
xxx
dxxdx
xxxxx
15
4
225
75
9
22132
22
2
⇒ ( )∫ ∫ ∫ ++
−++
+=
++ 2259
221
59
225
9222 xx
dxxxdxxdx
xx
x
Maka : ( ) ( )∫ =++−
−− dxxxx
xx221
322
2
( )∫ ∫ ∫ ∫ −
−++
+++
−++
+15
4225
7225
922
1221
59
222 xdx
xxdx
xxdxdx
xxx
= ( )∫ −−
++−++ 1ln
54
115222ln
109
22 x
xdxxx
= ( ) cxxxx ln1ln541tan
5222ln
109 12 +−−+−++ −
Kasus 4, faktor kuadrat berulang
Contoh 6:
Selesaikan ( )( )∫
+−
− dxxxx
x22 54
2
Penyelesaian. Tulis ( )22 542+−
−
xxxx = ( )
( )( )
5442
5442
222 +−+−
++−
+−+
xxExD
xxCxB
xA
Selanjutnya tentukan A,B,C,D, dan E. ( sebagai latihan)
Soal latihan 2.4:
Tentukan integral berikut :
1. ∫ +++ dxxx
x7
122 . 2. ∫ +−
+ .dxxx
x67
123
3. ∫ + xxdx
3 . 4. ∫ +−+− .dx
xxxxx
4522025
23
2
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
20
5. ∫ −++− .
))((dx
xxxx
2
2
3219223 6. dx
xxxx
∫+−
−
)( 542
2 .
7. Matematikawan Jerman, Karl Weiertrass (1815 – 1897) mengamati bahwa
substitusi )tan( xu21
= akan mengubah sebarang fungsi rasional dari sin x dan
cos x menjadi fungsi rasional biasa dari t .
a. Jika )tan( xu21
= , π<<π− x , gambarlah segitiga siku-siku atau
gunakan kesamaan trigonometri untuk menunjukkan bahwa
22 121
1
121
u
uxu
x+
=+
= )sin(,)cos( .
b. Tunjukkan bahwa
22
2
1
2
1
1
u
uxu
ux+
=+
−= sin,cos .
c. Tunjukkan bahwa
duu
dx21
2
+= .
Gunakan subsitusi dalam soal 7 untuk menyelesaikan integral berikut
8. ∫ − xdx
sin53 9. ∫ − xx
dxcossin 43
.
2.5. Integrasi fungsi irrasional
Bentuk irrasional satu suku
Jika integral hanya memuat bentuk irrasional dari satu macam suku, misal x,
maka gunakan substitusi n xy = , dengan n adalah kelipatan persekutuan terkecil
dari pangkat-pangkat akar.
Contoh 1:
a. ∫ + xdx
1.
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
21
b. .)(
Cxtgarcxx
dx++=
++∫ 1212
( Gunakan substitusi 1+= xy ).
c. ∫ +.
xdxx
1
3
( Gunakan substitusi 6 xu = ).
Penyelesaian :
a. Dengan substitusi xy = diperoleh xy =2 dan dyydx 2= , sehingga
∫ + xdx
1 = .lnln CxxCyy
ydyy
++−=++−=+∫ 122122
12
c. Substitusi u = 6/16 xx = → u6 = x
dx du5u6 =
Sehingga : ∫ +dx
xx
1
3= ∫ ∫ +
=+
duu
uduuu
u3
75
3
2
16)6(
1
∫ +dx
xx
1
3= ∫ ∫ ∫ +
++ duuuududuu 3
4
1666
= ∫ ∫ ∫ +−+++ du
uuuuududuu
)1)(1(666 2
4
=
Cu
uuuuu +−
++−++−+ −
321
21
tan3
41ln1ln2356 1225
= Cx
xxxxx +−
++−++−+ −
321
21
tan3
41ln1ln2356
61
161
31
61
31
65
.
Jika cbx2ax ++ adalah satu-satunya bentuk irrasional pada integran.
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
22
Jika cbxax ++2 adalah satu-satunya bentuk irrasional pada
integran, maka kita dapat melakukan substitusi sebagai berikut :
ax2 + bx + c = a (x2+ ) acx
ab
+ = a (x + 2)2ab - )
44(
2
aacb −
Substitusi yang digunakan adalah : u = x+a
b2
Contoh 2:
Selesaikan ∫+−− 26)3( 2 xxx
dx
Penyelesaian :
∫+−− 26)3( 2 xxx
dx = ∫−−− 72)3x()3x(
dx
Misal u = x – 3
du = dx
∫+−− 26)3( 2 xxx
dx = ∫− 72uu
du = ∫− 7
77
12uu
du
= Cu+−
7sec
71 1
= Cx+
−−
73sec
71 1
Jikabxax
++
adalah satu-satunya bentuk irrasional pada integran.
Jika bxax
++
adalah satu-satunya bentuk irrasional pada integran maka
kita dapat melakukan substitusi : u = bxax
++
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
23
Contoh 3:
Selesaikan ∫ −+ dx
xx
32
Penyelesaian :
Misal u = 32
−+
xx
u2 = 32
−+
xx → (x – 3)2 =
2
2 15
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
−u
2u du = dxx
xx2)3(
)2()3(−
+−−= dx
x 2)3(5
−
− = dx
5)1( 22 −− u
dx = duu
u22 )1(
10−
−
Jadi : ∫ −+ dx
xx
32 = ∫ −
− duu
u22
2
)1(10
= ∫ ∫ ∫ ∫ +−
++
−−
−− 22 )1(2
512
5)1(2
512
5u
duudu
udu
udu
= Cu
uu
u ++
+++−
+−−)1(2
51ln25
)1(251ln
25
= Cu
uuu
+−
+−+
15
11ln
25
2
= Cxxxxx
+−+
+⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ −−+−32
56212ln
25 2
Substitusi trigonometri
Bentuk substitusi 22 xa − tax sin= 22 ax − tax sec=
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
24
22 xa + ttgax =
Contoh 1. Selesaikan dxx∫ − 29 .
Penyelesaian. Misalkan tx sin3= , maka dttdx cos3= dan
tttx cos)(cossin 39999 222 ==−=− .
Dengan demikian kita peroleh
dxx∫ − 29 = ∫ ∫= dttdttt 2933 coscos.cos
= ∫ + dtt)cos( 21219
= Ctt ++ )sin( 221
29 .
Contoh 2: Buktikan Ca axsin dx a 21-2 +−+=−∫ 2
22
22xxax .
Bukti :
22 xa −
Dari gambar diatas didapat :
Sin u = ax → u = arc sin
ax
a sin u = x → a cos u du = dx
Jadi ∫ ∫∫ ==− du du) cosu (a u cos a uadxxa 2222 cos
Cuuaa++=+= ∫ )2sin
21(
22
22cos2u)du(1
Ccosu) ++= − uaxa sin(sin
21
2
a x u
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
25
C+−+= −
axa
ax
axa 22
12
(sin2
Ca2x
axsina 21-
2+−+= 2
2x (terbukti)
Contoh 3 :
Selesaikan ∫− dxx
x2
29
Penyelesaian :Substitusi : θθθ ddxx cos3sin3 =⇒=
⇒ ( ) θθθ
θ dcos3sin3
sin3322
222
∫−
= θθθθ dcos3
sin3sin13
22
2
∫−
= θθθ d∫ 2
2
sincos
= ∫ θθ d2cot
= ( ) θθ dec∫ −1cos 2
= c+−− θθcot
Conoth 4:
Selesaikan dxx∫ + 52
Penyelesaian. Substitusi : θtan5=x
θθ ddx 2sec5=
52 +x = 5tan5 2 +θ
= 1tan5 2 +θ
= θsec.5
dxx∫ + 52 = θθθ d2sec5sec5∫
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
26
= ∫ θθ d3sec5 ⇒ dengan inti parsial
= c+++ θθθθ tansecln25tansec
25
Conoth 5 :
Selesaikan ∫− 223 3xx
dx
Penyelesaian. Substitusi : θsec3=x
θθθ ddx tansec3=
22 3−x = 222 3sec3 −θ
= 1sec3 2 −θ
= 3 tan θ
∫− 223 3xx
dx = θθθ
θθ d∫ tan3.sec3tansec3
33
= ∫ ∫= θθθθ
dd 22 cos
271
sec1
271
= ( ) θθ d∫ + 2cos1271
21
= c+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ + θθ 2sin
21
541 .
Soal Latihan 2.5 :
Gunakan substitusi trigonometri untuk menunjukkan rumus-rumus berikut :
1. Cax
xa
dx+=
−∫ arcsin
22. 2. C
axarc
aaxx
dx+=
−∫ sec1
22
3. Caxxax
dx+−+=
−∫ 22
22ln 4. Caxx
ax
dx+++=
+∫ 22
22ln
5. Caxaxaxdxxa ++−=−∫ arcsin
22
22222
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
27
6. Cxaxaxaxdxxa +++++=+∫ 222
2222
22ln
7. .ln Caxxaaxxdxax +−+−−=−∫ 222
2222
22
Selesaikan integral berikut :
8. ∫+−−
.)( 263 2 xxx
dx 9. ∫− .dxx
x 216
10. ∫+
.dxx
x2
3
16 11. ∫ + dxxx 423
12. ∫+−
dxxx
dx
1362. 13. ∫
++ 22 22 )( xx
dx .
14. dxxx ∫ + 9 15. dxxx ∫ ++ 9)5(
16. dxxx
∫ +
23 17. dx
xx
∫ + 41
18. dxxx∫ −+
2)1(
1 19. dxxx∫ ++
54
12
20. dxxx
x∫
−−
− 289
32 21. dxxx
x∫ ++
+ 543
52 .
2. 6. Pertumbuhan dan Peluruhan
Salah satu penerapan integral adalah untuk menyelesaikan persamaan yang
muncul pada model matematika yang melibatkan hukum pertumbuhan atau peluruhan.
Hukum ini muncul bila laju pertubahan jumlah suatu kuantitas terhadap waktu
berbanding lurus dengan kuantitas yang ada pada saat diberikan. Sebagai contoh
dalam biologi, dengan kondisi tetentu, laju pertumbuhan bakteri berbanding lurus
dengan jumlah bakteri yang ada pada setiap saat. Di dalam reaksi kimia, sering terjadi
keadaan dimana laju reaksi berbanding lurus dengan jumlah zat yang ada.
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
28
Dalam kasus seperti di atas, jika waktu dinyatakan dengan t satuan, dan
jumlah kuantitas yang ada pada setiap saat dinyatakan dengan x satuan, maka
dipunyai persamaan kxdtdx
= , dimaka k konstanta dan x > 0 untuk setiap t ≥ 0. Jika
x bertambah untuk t yang bertambah, maka k > 0, dan kita peroleh hukum
pertumbuhan wajar. Sedangkan jika x berkurang bila t bertambah, maka k < 0 dan
diperoleh hukum peluruhan wajar. Misalkan kita akan menyelesaikan permasalahan pada
contoh berikut.
Contoh 1 :
Laju pertumbuhan radium berbanding lurus dengan jumlah zat yang ada setiap saat.
Jika 60 mg radium tersedia sekarang dan waktu paruhnya adalah 1690 tahun, maka
berapa jumlah radium yang ada 100 tahun kemudian.
Penyelesaian :
Misalkan t tahun telah berlangsung sejak sekarang, dan x adalah banyaknya radium
dalam t tahun. Maka kita punyai persamaan kxdtdx
= . Terlebih dahulu akan kita
selesaikan persamaan ini. Perhatikan bahwa persamaan tersebut dapat ditulis dengan
kdtx
dx= . Dengan mengintegralkan kedua ruas, diperoleh
∫ ∫= dtkx
dx
atau
kt
ktc
ckt
Cex
eex
ex
cktx
=
=
=
+=+
ln
dengan C = ce .
t 0 100 1690
x 60 ? 30
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
29
Selanjutnya dengan memperhatikan syarat batas yang diberikan ( lihat tabel), kita
peroleh untuk t = 0, maka .. CCek == 060
Selanjutnya untuk t = 1690, kita punyai ke16906030 = atau k = - 0,00041
(tunjukkan).
Diperoleh
., tex 00041060 −=
untuk t = 100,
.,
,
65760 0410
== −ex
Jadi 100 tahun sejak sekarang akan terdapat 57,6 mg radium.
Contoh 2 :
Bakteri yang berkembang dalam suatu pembiakan bertambah dengan laju berbanding
lurus dengan jumlah bakteri yang ada pada saat itu. Jika awalnya ada 1000 bakteri, dan
jumlahnya menjadi dua kali lipat dalam waktu 30 menit, berapa jumlah bakteri setelah
2 jam?
Penyelesaian : ( Kerjakan sebagai latihan).
Contoh 1 di atas menggambarkan suatu fungsi yang dikatakan mempunyai
peluruhan eksponensial. Pada contoh tersebut k < 0, dan x= f(t),
dimana kttt
eCtf∞→∞→
= lim)(lim = 0. Jadi pada akhirnya )(tf akan menuju ke nol.
Sedangkan pada contoh 2, akan kita peroleh k > 0, sehingga kita peroleh fungsi yang
dikatakan mempunyai pertumbuhan eksponensial, karena jika k > 0, maka
∞==∞→∞→
kttt
eCtf lim)(lim , yang berarti )(tfx = akan membesar tanpa batas.
Selanjutnya akan kita lihat jika suatu kuantiotas bertambah dengan laju
berbanding lurus dengan selisih suatu bilangan positif A dengan ukuran kuantitas
tersebut. Jika waktu dinyatakan dengan t satuan dan jumlah kuantitas pada setiap saat
adalah x satuan, maka diperoleh persamaan )( xAkdtdx
−= , dengan k konstanta
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
30
positif dan x < A untuk setiap t. Persamaan ini dapat dituliskan dalam bentuk
kdtxA
dx=
−. Dengan mengintegralkan kedua ruas, kita peroleh
.
)ln()ln(
kt
ktc
eCAx
eexA
cktxAcktxA
kdtxA
dx
−
−−
−=
=−
−−=−+=−−
=−∫ ∫
dengan A ,B, dan k konstanta positif serta x= f(t) menyatakan jumlah kuantitas pada
saat t. Hasil ini memberikan suatu fungsi pertumbuhan terbatas, karena
..
lim
)(lim)(lim
ACA
eCA
CeAtf
ktt
kttt
=−=
−=
−=
−
∞→
−
∞→∞→
0
Dengan demikian x = f(t) akan mendekati A dari kiri ( lihat gambar).
f(t)
A
A - C ktCeAtf −−=)(
0 t
Contoh 3 :
Untuk menempuh ujian, seorang mahasiswa belajar tergesa-gesa selama 3 jam untuk
menguasai 60 fakta. Menurut ahli psikologi, laju ingat seseorang berbanding lurus
dengan jumlah fakta yang harus diingat. Jika pada mulanya tidak ada fakta yang
diingat oleh mahasiswa tersebut dan mahasiswa itu mampu mengingat 15 fakta dalam
20 menit pertama, maka :(a) berapa banyak fakta yang mampu diingat dalam 1 jam ?.
(b) Mampukah mahasiswa tersebut mengingat 60 fakta dalam 3 jam?
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
31
Penyelesaian :
Misalkan jumlah yang akan dihafal adalah x fakta dalam t menit, maka dipunyai
persamaan )( xkdtdx
−= 60 , dimana k konstanta positif dan x < 60 untuk setiap t.
Dengan demikian kita peroleh
ktCex −−= 60 .
Karena x = 0 saat t = 0 , maka diperoleh C = 60.
t 0 20 60 180
x 0 15 ? ?
Dengan mengganti C dengan 60, kita peroleh
.ktex −−= 6060
Karena x = 15 bila t = 20 , maka
750
60601520
20
,=
−=−
−
k
k
e
e
sehingga diperoleh
.),(
)(20
20
7506060
6060 20
t
tkex
−=
−= −
(a). Untuk t = 60,
.,,
),(),(
)(
68753431252560
421875060607506060
60603
20 2060
=−=−=−=
−= − kex
Jadi dalam 1 jam mahasiswa tersebut mampu menghafal 34 fakta.
(b). Dalam 180 menit,
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
32
.,,
),(),(
)(
49491555050813460
075084688060607506060
60609
20 20180
=−=−=−=
−= − kex
Dengan demikian mahasiswa tersebut hanya mampu menghafal 55 fakta dalam
waktu 3 jam, artinya mahasiswa tersebut tidak mampu menggingat 60 fakta dalam
3 jam.
( Berapa waktu yang diperlukan mahasiswa tersebut untuk dapat menghafal ke-60
fakta?)
Soal Latihan 2.6 :
1. Di dalam suatu pembiakan bakteri, laju pertumbuhan bakteri berbanding lurus
dengan jumlah bakteri yang ada. Jika mula-mula ada 2000 bakteri dan
jumlahnya menjadi dua kali lipat setelah 20 menit, berapa lama waktu yang
diperlukan agar jumlah bakteri menjadi 1.000.000 ?
2. Seorang pekerja baru di bagian produksi dapat melakukan tugas khusus
sedemikian rupa sehingga jika diproduksi x satuan tiap hari setelah t hari dalam
bagian produksi , maka )( xkdtdx
−= 90 , dimana k suatu konstanta positif
dan x < 90 untuk semua 0≥t . Pada hari pekerja itu mulai bekerja telah 60
satuan diproduksi, dan setelah bertugas 5 hari pekerja itu memproduksi 75
satuan setiap hari, maka
a. Selesaikan persamaan )( xkdtdx
−= 90 ( Petunjuk : ubah persamaan
ke bentuk dtkx
dx=
− )(90, kemudian selesaikan dengan
mengintegral kedua ruas ).
b. Berapa satuan yang diproduksi oleh pekerja itu setiap hari setelah ia
bekerja 9 hari? ( Petunjuk : gunakan persamaan pada jawaban (a)).
Bab 2. Teknik Pengintegralan--yudiari
33
c. Perlihatkan bahwa pekerja itu menghasilkan hampir 90 satuan setiap
hari setelah bekerja selama 30 hari?
3. Dalam kimia, hukum aksi massa memberikan suatu terapan pengintegralan
penggunaaka pecahan parsial. Berdasarkan syarat-syarat tertentu terbukti bahwa
suatu larutan A bereaksi dengan larutan B untuk membentuk larutan C dengan
cara sedemikian sehingga laju perubahan jumlah C sebanding dengan perkalian
dari sisa jumlah A dan sisa jumlah B pada setiap waktu yang diberikan.
Singkatnya, jika x adalah jumlah zat C yang terbentuk pada t satuan waktu,
maka diperoleh persamaan
))(( xbxakdtdx
−−= atau dtkxbxa
dx=
−− ))((, k konstanta
a. Jika a = 10 dan b = 8, selesaikan integral ∫ ∫=−−dtk
xxdx
))(( 810..
b. Yakinkan anda bahwa hasil no.3 dapat dinyatakan dengan
kteKxx 2
810
=−− , K konstanta.( ingat ,lnlnln
BABA =− dan jika
kBA=ln maka ke
BA= ). Dengan demikian jika dalam 10 menit
terbentuk 2 gram larutan C, berapa larutan C terbentuk setelah 20
menit ? ( Petunjuk : Terlebih dahulu substitusikan t = 0 , x = 0 untuk
mendapatkan K ).