Upload
santoso
View
254
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 teknik digital.doc
1/62
PRAKTIKUM 1.GATE DASAR DAN TAMBAHAN
1.1 PRAKTIKUM NAND GATE
I. TUJUAN
mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori NAND Gate
II.TEORI TAMBAHAN
Berbeda dengan teknologi analog, dalam teknologi digital hanya dikenal voltage tinggi(high) dan voltage rendah (low). Pada perhitunganperhitungan,
high diberi symbol bilangan 1dan low diberi symbol bilangan 0.
Kita tinggalkan bilangan decimal dan mulai dengan bilangan binary serta menggunakan
Ilmu hitung Aljabar Boolean.1. Sistem Bilangan
1.1. Bilangan Biner
Bilangan biner adalah bilangan berbasis 2 yang tersusun dari angka 0 dan 1 yang secara
umum diformulasikan sebagai berikut:
N = ... + 8 d3 + 4 d2 + 2 d1 + 1 d0
dimana d3,d2,d1,d0 merupakan angka 0 atau 1.
Contoh bilangan biner
1101 = (1 x 23 + 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 ) desimal
1101 = (8 + 4 + 0 + 1) desimal
1101 = 13 desimal
Dari formulasi di atas, maka bilangan biner mempunyai bobot untuk tiap-tiap bit (binary
digit) :
bit n bit 7 bit 6 bit 5 bit 4 bit 3 bit 2 bit 1 bit 0
2n
= x 27
26
25
24
23
22
21
20
Di dalam elektronika digital bilangan biner ini mewakili keadaan ON atau OFF, tergantung
keadaannya.
Misal bilangan 1 disebut sebagai keadaan HIGH (tinggi)
bilangan 0 disebut sebagai keadaan LOW (rendah)
atau bilangan 1 menyatakan keadaan ON dan bilangan 0 menyatakan keadaan
OFF, atau sebaliknya tergantung kepada keadaan aktif dari rangkaian.
7/23/2019 teknik digital.doc
2/62
Bila rangkaian menyatakan keadaan aktif HIGH berarti 1 => ON dan 0 => OFF tetapi bila
rangkaianmenyatakan keadaan aktif LOW berarti 1 => OFF dan 0 => ON
Contoh :
1. Ubahlah bilangan biner ini ke desimal : 10110
Jawab : N = 1 x 24 + 0 x 23 + 1 x 22 + 1 x 21 + 0 x 20
= 16 + 0 + 4 + 2 + 0
= 22 (desimal)
Jadi 10110 (biner) = 22 (desimal)
2. Ubahlah bilangan desimal ini ke biner : 26
Jawab : 26 : 2 = 13 sisa 0 bit ke - 0
13 : 2 = 6 sisa 1 bit ke - 16 : 2 = 3 sisa 0 bit ke - 2
3 : 2 = 1 sisa 1 bit ke - 3
1 : 2 = 0 sisa 1 bit ke - 4
Jadi 26 (desimal) = 11010 (biner) (diambil dari bit terbesar => terkecil)
1.2. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal adalah bilangan berbasis 16 yang digunakan oleh komputer sebagai
pengalamatan (addressing) untuk mengirim atau menerima data ke atau dari suatu peralatan
agar tidak salah sasaran.
Bilangan ini untuk 0 - 9 sama dengan bilangan desimal tetapi untuk angka 10 - 15 berubah
menjadi A - F.
42
7/23/2019 teknik digital.doc
3/62
Contoh :
1. Ubahlah bilangan heksadesimal berikut ke desimal : 3B
Jawab : N = 3 x 161 + B x 160
= 3 x 161 + 11 x 160
= 48 + 11 = 59 (desimal)
Jadi 3B (heksadesimal) = 59 (desimal)
Bilangan heksadesimal biasanya ditulis dengan akhiran H, misal 3B (heksadesimal)
ditulis dengan 3BH
2. Ubahlah bilangan desimal berikut ke heksadesimal : 249Jawab : 249 : 16 = 15 sisa 9 angka ke - 0
15 : 16 = 0 sisa 15 atau F angka ke - 1
Jadi 249 (desimal) = F9 (heksadesimal)
= F9H
1.3. Binary Coded Decimal (BCD)
BCD ini menggunakan dasar bilangan biner tetapi hanya sampai angka 9 dan tersusun atas 4
bit. Apabila lebih dari 9 maka angkanya dipisah-pisah kemudian diuraikan menurut bilangan
biner.
BILANGAN BCD
Bilangan
decimal
Bilangan
heksadesimal
0 0
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 89 9
10 A
11 B
12 C
13 D
14 E
15 F
43
7/23/2019 teknik digital.doc
4/62
DESIMAL
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 01016 0110
7 0111
8 1000
9 1001
Contoh :
22 desimal = 0010 0010 BCD
671 desimal = 0110 0111 0001 BCD
Bilangan ini sebagian besar digunakan dalam IC digital.
III. PERALATAN PERCOBAAN
1. Sumber tegangan
2. Board percobaan
3. Jumper
IV. CARA KERJA
44
7/23/2019 teknik digital.doc
5/62
Gambar 1.1. NAND gate
Perhatikan gambar 1.1. di atas. Input NAND gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output
Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B mnggunakan LED 1.2 serta
output Y menggunakan LED 1.3. Jika LED menyala berarti logika 11 dan bila padam
berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya
nya.
2. Kemudian isilah table berikut
V. DATA PENGAMATAN
B A Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
VI. ANALISA
Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari percobaan, ditunjukkan bahwa tiap input
yang bernilai 1 maka outputnya bernilai 0 atau output yang didapat kebalikan dari
output pada gerbang AND.
Yang menyatakan bahwa NAND GATE adalah kebalikan dari AND GATE , begitu pula
untuk outputnya.Artinya pada NAND GATE outputnya akan bernilai 0 apabila inputnya
bernilai 1
VII. KESIMPULAN
Pada literatur dinyatakan bahwa suatu gerbang NAND adalah suatu gerbang dengan
output akan bernilai 0 apabila semua inputnya bernilai 1 , atau gerbang NAND adalah
45
7/23/2019 teknik digital.doc
6/62
kebalikan dari gerbang AND.Pernyataan ini dapat dibuktikan pada praktikum 1.1 yang
telah kami lakukan .Data hasil percobaan menunjukkan bahwa setiap input yang
bernilai 1 maka outputnya akan bernilai 0 , berarti output untuk gerbang NAND ini
merupakan kebalikan dari gerbang AND karena pada gerbang NAND diberikan suatu
inverter (pembalik).Oleh karena itu nilai output gerbang NAND dan gerbang AND
adalah berkebalikan.
1.2 PRAKTIKUM NOT GATE
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori NOT Gate
II. TEORI TAMBAHAN
2. Boolean Dasar2.1. Aljabar Boolean
Aljabar Boolean digunakan untuk mendisain suatu rangkaian elektronika digital agar
terhindar dari kesalahan.
Ada 10 teorema aljabar Boolean yang harus diikuti apabila kita menemui permasalahan:
1. Hukum Komutatif
A + B = B + A
A . B = B . A
2. Hukum Assosiatif
(A + B) + C = A + (B + C)
(A . B) . C = A . (B . C)
3. Hukum Distributif
A . (B + C) = A . B + A . C
A + (B . C) = (A + B).(A + C)
4. Hukum Identitas
A + A = A
A . A = A
5. Hukum Negasi
(/A) = /A
(//A) = A
6. HukumRedundance
A + A . B = A
46
7/23/2019 teknik digital.doc
7/62
A . (A + B) = A
7. Hukum De Morgan
(/(A + B) = /A . /B
(/(A . B)) = /A +/ B
8. Lain-lain
0 + A = A
1 . A = A
0 . A = 0
/A + A = 1
/A . A = 0 A + /A.B = A + B
A.(/A+B) = A . B
2.2. Operasi Dasar
Logika AND
Tabel berikut adalah tabel operasi Logika AND
A B A . B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Dalam logika AND, apabila salah satu inputnya ada 0, maka outputnya adalah 0. Output
akan 1 bila semua inputnya 1
Logika OR
Tabel berikut adalah tabel operasi Logika OR
A B A . B
47
7/23/2019 teknik digital.doc
8/62
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Dalam logika OR, apabila salah satu inputnya ada 1 nya, maka outputnya adalah 1.Output akan 0 bila semua inputnya 0
Logika NOT
Tabel berikut adalah tabel operasi Logika NOT
A /A
0 1
0 0
Dalam logika NOT ini keluarannya selalu kebalikan dari inputnya.
2.3. Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran (truth table) digunakan untuk memudahkan kita dalam menyelesaikan
langkah demi langkah permasalahan sehingga keluarannya dapat diketahui kebenarannya
Misal periksalah persamaan berikut dengan menggunakan tabel kebenaran
A + A . B = A
A B A.B A + A.B
0 0 0 0
0 1 0 0
1 0 0 1
1 1 1 1
Dari tabel kebenaran diatas dapat dilihat bahwa persamaan diatas benar
Periksa lagi persamaan berikut :
A + /A.B = A + B
A B /A . B A + /A . B A + B
0 0 0 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 1 1
1 1 0 1 1
Dari tabel kebenaran di atas, maka persamaan di atas benar.
48
7/23/2019 teknik digital.doc
9/62
Jadi fungsi dari tabel kebenaran tersebut adalah :
Menguji apakah persamaan yang kita buat dalam mendisain rangkaian elektronik digital
kita sudah benar atau belum.
2.4. Gerbang Logika
Dalam gerbang logika ada 3 gerbang dasar,2 gerbang tambahan dan 2 gerbang kombinasi
dari gerbang dasar.
Gerbang Dasar
Gerbang AND
A B C
0 0 0
0 1 0
1 0 01 1 1
Sifat gerbang AND adalah bila salah satu inputnya ada 0 nya, maka outputnya akan 0.
Output akan 1 bila semua inputnya 1.
Simbol gerbang AND
Gerbang NOT
A B
0 10 0
Sifat gerbang NOT adalah outputnya selalu kebalikan dari inputnya.
Simbol gerbang NOT
49
7/23/2019 teknik digital.doc
10/62
Gerbang Kombinasi
Gerbang NAND
A B C
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Simbol gerbang NAND
Sifat gerbang NAND adalah bila salah satu inputnya ada 0 nya, maka outputnya akan 1
dan output akan 0 bila semua input 1.
2.5. Disain Rangkaian Digital dari Persamaan
Dalam disain ini kita mencoba membuat rangkaian elektronika digital dasar dari
persamaan. Cara pertama ini adalah cara yang belum disederhanakan.
Contoh : Buatlah gambar rangkaian dari persamaan berikut :
D = [A(B + /C) + /A.B] C
Keterangan :
(B + /C) : B di OR kan dengan NOT C
/A.B : NOT A di AND kan dengan B
50
7/23/2019 teknik digital.doc
11/62
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
Gambar 1.2 NOT gate
Perhatikan gambar 1.2. di atas, inpit NOT gate terdiri dari 1 yaitu A serta 1 output Y.
Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan output Y menggunakan LED L3.
Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
daya nya.
2. Kemudian isilah table berikut:
V. DATA PENGAMATAN
A Y
0 1
1 0
51
7/23/2019 teknik digital.doc
12/62
VI. ANALISA
Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari percobaan, ditunjukkan bahwa nilai
keadaan keluarannya berlawanan dengan nilai keadaan masukannya.Artinya, jika nilai
inputnya 1 maka nilai outputnya 0 begitu pula sebaliknya.
Keadaan ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa gerbang NOT
merupakan gerbang satu masukkan yang berfungsi sebagai pembalik (inverter).
VI. KESIMPULAN
Pada literatur dinyatakan bahwa sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan
satu sinyal masukkan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluarannya selaluberlawanan dengan keadaan masukan.Inverter disebut juga sebagai gerbang NOT
(NOT GATE).Pernyataan ini dapat dibuktikan pada praktikum 1-2 yang telah kami
lakukan dimana data hasil pengamatan yang kita dapat menunjukkan bahwa setiap
input yang bernilai 0 maka nilai outputnya 1,begitu pula sebaliknya.Dengan kata
lain nilai outputnya selalu berlawanan dengan nilai outputnya.
1.3 PRAKTIKUM AND GATE
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori AND Gate
II . TEORI TAMBAHAN
2. Macam-macam IC Logika
3.1. Macam-macam IC Logika
Di pasaran ada berbagai macam IC Logika yaitu :
1. TTL (Transistor Transistor Logic)
2. CMOS
3. ECL (Emitter Coupled Logic)
4. IIL (Integrated Injection Logic)
Dalam pemilihan IC logika hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Harga
Harga ditentukan oleh disain dari IC.
52
7/23/2019 teknik digital.doc
13/62
2. Power Disipasi
Daya yang dibutuhkan oleh IC untuk beroperasi.
SERI PROPAGASI
DELAY
POWER
DISIPASI74SXXX 3 nsec 19 mW
74HXXX 6 nsec 22 mW
74LSXX 9.5 nsec 2 mW
74XXX 10 nsec 10 mW
74LXXX 33 nsec 1 mW
3. Kecepatan Operasi
Dalam hal ini disebut dengan propagasi delay seperti tabel di atas.
4. Noise Immunity
Kepekaan IC terhadap noise (gangguan)
Catatan :
Input IC logika harus jelas artinya apabila ada kaki input yang tidak digunakan lebih baik di-
groundedsaja agar tidak mengganggu unjuk kerja dari IC. Kaki input yang dibiarkan akan
mempunyai logika 1 tetapi apabila kecepatan transfernya sangat cepat, maka input yang
mengambang tadi akan mengganggu proses yang lain.
TTL dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
Totem pole
Output dari komponen bisa langsung dibebani
Open collector
Output dari komponen harus diberi suatupull up resistoragar bisa dibebani oleh
komponen lain
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaanc. Jumper
IV. CARA KERJA
53
7/23/2019 teknik digital.doc
14/62
Gambar 1.3. AND gate
Perhatikan gambar 1.3. di atas. Input AND gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output
Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2 serta
output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam
berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:
a. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya
nya.
2. Kemudian isilah table berikut:
V. DATA PENGAMATAN
B A Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
VI. ANALISA
Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari praktikum yang dilakukan, ditunjukkan
bahwa apabila nilai masukannya semua 1 maka nilai keluarannya pun akan 1,tetapi
bila ada salah satu masukannya berbeda misalnya 1 dan 0 ataupun 0 dan 0 maka
nilai keluarannya akan 0.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyataakan bahwa suatu gerbang AND adalah
gerbang dimana output akan bernilai 1 , apabila semua inputnya bernilai 1.
54
7/23/2019 teknik digital.doc
15/62
VII. KESIMPULAN
Pada literatur dinyatakan bahwa apabila semua inputnya bernilai 1 maka nilai
keluarannya akan bernialai 1.Hal ini dapat diibaratkan seperti perkalian misalnya
apabila nilai inputnya 1 dan 0 maka 1x0=0 sehingga hasil keluarannya pun akan 0,
begitu juga apabila nilai inputnya 0 dan 0 maka 0x0=0 sehingga hasil keluarannya pun
akan 0, tetapi apabila nilai masukannya 1 dan 1 maka 1x1=1 sehingga hasil keluarannya
pun akan 1.Hal ini pun dapat diterapkan pada saklar yang dihubungkan secara seri,
apabila satu saklar saja tidak ditutup maka lampu tidak akan menyala.Tetapi apabila dua-
duanya saklar tertutup maka lampu akaan menyala.
1.4 PRAKTIKUM NOR GATE
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori NOR Gate
II. TEORI TAMBAHAN
Gerbang NOR
A B C
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Simbol gerbang NOR
Sifat gerbang NOR adalah bila salah satu inputnya ada 1 nya, maka outputnya akan 0 dan
output akan 1 bila emua inputnya 0.
55
7/23/2019 teknik digital.doc
16/62
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
Gambar 1.4. NOR gate
Perhatikan gambar 1.4. di atas. Input NOR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output Y.
Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2 serta output
Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah:
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya nya.
2. Kemudian isilah table berikut:
V. DATA PENGAMATAN
B A Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
56
7/23/2019 teknik digital.doc
17/62
VI. ANALISA
Berdasarkaan data pengamatan yang didapat dari percobaan, apabila nilai masukannya
kedua-duanya 0 maka hasil keluarannya akan bernilai 1 , tetapi apabila nilai
masukannya 1 dan 0 atau 1 dan 1 maka nilai keluarannya akan bernilai 0.
Hal ini disebabkan bahwa pada teori dikatakan bahwa suatu gerbang NOR adalah suatu
gerbang dengan output akan bernilai 1 apabila semua nilai inputnya bernilai 0 atau
gerbang NOR adalah kebalikan dari gerbang OR.
VII. KESIMPULAN
Pada literatur dinyatakan bahwa sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu
sinyal masukkan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluarannya selalu berlawanandengan keadaan masukan.Inverter disebut juga sebagai gerbang NOT (NOT GATE).Maka
dari itu hasil keluaran dari gerbang NOR GATE selalu berkebalikan dari nilai
masukannya.Hal ini dapat dilihat dari data pengamataan yang didapat dari percobaan.
1.5 PRAKTIKUM OR GATE
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori OR Gate
II. TEORI TAMBAHAN
Gerbang OR
A B C
0 0 00 1 1
1 0 1
57
7/23/2019 teknik digital.doc
18/62
1 1 1
Sifat gerbang OR adalah bila salah satu inputnya ada 1 nya, maka outputnya akan 1.
Output akan 0 bila semua inputnya 0.
Simbol gerbang OR
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
Perhatikan gambar 1.5. di atas. Input OR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output
Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2
serta output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bilapadam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah:
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan
nyalakan catu daya nya.
2. Kemudian isilah table berikut:
58
7/23/2019 teknik digital.doc
19/62
Gambar 1.5.OR gate
V. DATA PENGAMATAN
B A Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
VI. ANALISA
Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari percobaan, apabila nilai masukannya
kedua-duanya 0 maka hasil keluarannya akan bernilai 0, tetapi apabila salah satu nilai
masukannya ada yang bernilai 1 atau kedua-duanya bernilai 1 maka hasil keluarannya
akan bernilai 1.
Hal ini disebabkan bahwa pada teori dikatakan bahwa pada gerbang OR apabila nilai
inputnya kedua-duanya 0 maka nilai outputnya akan bernilai 0.Tetapi apabila salah
satu inputnya bernilai 1 maka nilai outputnya akan bernilai 1.
VII. KESIMPULAN
Pada literatur dinyatakan bahwa pada gerbang OR adalah suatu gerbang dengan output
akan bernilai 0 apabila kedua inputnya bernilai 0 dan bernilai 1 apabila salah satu inputnya
bernilai 1.Teori ini dapat dibuktikan dari data hasil pengamatan dari paraktikum yang
dilakukan.Data hasil percobaan menunjukkan bahwa setiap input yang bernilai 0 maka
59
7/23/2019 teknik digital.doc
20/62
outputnya akan bernilai 0, tetapi apabila salah satu inputnya bernilai 1 maka nilai outputnya
akan bernilai 1.
1.6 PRAKTIKUM XOR GATE
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori XOR Gate
II. TEORI TAMBAHAN
Gerbang EXOR (Exclusive OR)
A B C
0 0 0
0 1 1
1 0 11 1 0
Simbol gerbang EXOR
Sifat gerbang EXOR adalah bila semua inputnya sama, maka outputnya akan 0 dan bila
inputnya tidak sama, maka outputnya akan 1
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
60
7/23/2019 teknik digital.doc
21/62
Gambar 1.6 XOR gate
Perhatikan gambar 1.4. di atas. Input XOR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output
Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2
serta output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila
padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
daya nya.
2. Kemudian isilah table berikut:
V. DATA PENGAMATAN
B A Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
VI. ANALISA
Berdasarkan data pengamatan yang didapat dapat dilihat bahwa apabila nilai masukannya
kedua-duanya bernilai 0 dan 0 atau 1 dan 1 maka nilai outputnya akan bernilai
0.Tetapi apabila nilai inputnya kedua-duanya berbeda misalnya 1 dan 0 ataupun
sebaliknya maka nilai outputnya akan bernilai 1.
Hal ini disebabkan bahwa suatu gerbang XOR adalah suatu gerbang dengan output akan
bernilai 1 , apabila banyaknya input yang bernilai 1 adalah ganjil.
61
7/23/2019 teknik digital.doc
22/62
VII. KESIMPULAN
Gerbang XOR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukannya
bernilai rendah atau semua masukkan bernilai tinggi atau dengan kata lain bahw XOR
akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama
semua.Gerbang logika XOR pada datasheet nama lainnya IC TTL7486.
1.7 PRAKTIKUM XNOR GATE
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori XNOR Gate
II. TEORI TAMBAHAN
Gerbang EXNOR (Exclusive Not OR)A B C
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Simbol gerbang EXNOR
Sifat gerbang EXNOR adalah bila semua inputnya sama, maka outputnya akan 1 dan bila
inputnya tidak sama, maka outputnya akan 0
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
62
7/23/2019 teknik digital.doc
23/62
Gambar 1.7. XNOR gate
Perhatikan gambar 1.4. di atas. Input XNOR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1
output Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED
L2 serta output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila
padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
daya nya.
2. Kemudian isilah table berikut:
V. DATA PENGAMATAN
B A Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
VI. ANALISA
Berdasarkan data pengamatan yang didapat bahwa apabila nilai masukannya kedua-
duanya 0 atau 0 dan 1 ataupun sebaliknya maka nilai outputnya bernilai
0.Tetapi apabila kedua-dua nilai inputnya bernilai 1 maka nilai keluarannya akan
bernilai 1.
Gerbang XNOR adalah kebalikan dari gerbang XOR,adalah suatu gerbang dengan output
akan bernilai 1, apabila banyaknya input yang bernilai 1 adalah genap.
63
7/23/2019 teknik digital.doc
24/62
VII. KESIMPULAN
Gerbang XNOR merupakan kebalikan dari gerbang XOR dimana nilai outputnya akan
bernilai 1 apabila banyaknya nilai input yang bernilai 1 adalah genap.Hal ini telah
dibuktikan pada data pengamatan bahwa nilai output akan bernilai 1 apabila kedua-dua
input bernilai 1.
PRAKTIKUM 2. MULTIPLEKSER
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori MULTIPLEKSER
II. TEORI TAMBAHAN
4.1. Multiplekser analog
Multiplekser adalah perangkat yang memindahkan beberapa masukan menjadi 1
keluaran. Untuk multiplekser analog ini, input dan output nya dalam bentuk analog
dengan kisaran dari VEE sampai + VDD
Contoh multiplekser analog : 4051
gambar 4.1 MUX 4051
Tabel kebenaran
INH C B A OUT
1 x x X -
0 0 0 0 IN0
0 0 0 1 IN1
0 0 1 0 IN2
0 0 1 1 IN3
0 1 0 0 IN4
0 1 0 1 IN5
0 1 1 0 IN6
0 1 1 1 IN7
64
7/23/2019 teknik digital.doc
25/62
4.2. Multiplekser digital
Untuk multiplekser digital, input dan outputnya dalam bentuk digital dengan logika 0
untuk 0 volt dan logika 1 untuk 5 volt
Contoh multiplekser digital : 74LS157
gambar 4.2 MUX 74LS157
Tabel Kebenaran
G -A/B XB XA YX1 x X x 0
0 1 X 0 0
0 1 X 1 1
0 0 0 x 00 0 1 x 1
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
65
7/23/2019 teknik digital.doc
26/62
Gambar 2.1. Multiflekser
Perhatikan gambar 2.1. di atas. Input multiflekser terdiri dari 2 kelompok yaitu A dan B
serta output Y. Input A terdiri dari 1A, 2A, 3A dan 4A sedangkan input B terdiri dari 1B,
2B, 3B, 4B. untuk output Y terdiri dari 1Y, 2Y, 3Y, 4Y. indicator untuk input A dan B
mengunakan LED serta output Y menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarati
logika 1 dan bila padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan
menyalakan catu dayanya.
2. Kemudian isilah table berikut :
66
7/23/2019 teknik digital.doc
27/62
V. DATA PENGAMATAN
1A 2A 3A 4A 1B 2B 3B 4B -A/B G 1Y 2Y 3Y 4Y
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 00 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
VI. ANALISA
Secara sederhana, pada Multiplekser terdapat 2n saluran input dan n saluran selektor,
dimana kombinasi-kombinasi bitnya menunnjukkan input mana yang diplih.
Penyelesaian suatu saluran input dikendalikan oleh saluran seleksi.Multiplekser
menggunakan gerbang NOT, AND, dan OR.Pada multiplekser indikator untuk input A
dan menggunakan LED serta output Y menggunakan LED juga.
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum ini , dapat disimpulkan bahwa Multiplekser merupakan alat atau
komponen elektronika yang dapat memilih atau menyeleksi satu informasi biner dari
banyak saluran input dan mengeluarkan informasi biner tersebut pada satu saluran
output.Penyelesaian saluran input ini dikendalikan oleh saluran seleksi atau ditentukan
oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali).Oleh karena itu output pada data
pengamataan praktikum ini merupakan hasil penyelesaian dari input input yang
dimasukkan (A dan B).
PRAKTIKUM 3. SERIAL INPUT PARALEL OUTPUT
I. TUJUAN
67
7/23/2019 teknik digital.doc
28/62
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori SIPO
II. TEORI TAMBAHAN
5. Register Serial Input Paralel Output
5.1. Register SIPO
Register SIPO adalah sebuah register yang meneruskan input serial menjadi paralel yang
dikendalikan oleh sinyal clock CLK. Komponen ini sebenarnya merupakan D FF yang
dipasang seri sebanyak 8 buah dengan sinyal clockyang dijadikan satu
gambar 5.1 SIPO 74LS164
Tabel Kebenaran
MR CLK A B Q0 ------ Q7
1 X X X 0 0 0
1 0 X X NC NC NC
0 Raise 1 1 1 shift Shift
0 Raise 0 X 0 shift Shift
0 Raise X 1 0 shift Shift
Keterangan:
NC : No Change
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
68
7/23/2019 teknik digital.doc
29/62
Gambar 3.1. SIPO 74LS164
Perhatikan gambar 3.1. diatas. Input SIPO terdiri dari ENABLE, 1 DATA, 1 CLK dan 1
MR (Master Reset) sedangkan output nya terdiri dari 8 Q0 Q7. Rangkaian tambahan
berupa monostable multivibrator 555 yang berfungsi sebagai pembangkit sinyal CLK
dimana CLK bersifat rising edge. Semua indicator menggunakan LED. Jika LED
menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
daya nya.
2. Kemudian isilah tabel berikut :
V. DATA PENGAMATAN
ENABL
ERST DATA CLK Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
0 X X X 0 0 0 0 0 0 0 0
X 1 X X 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 ON 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 ON 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 0
1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 1 01 1 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 1
1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 1 0
69
7/23/2019 teknik digital.doc
30/62
CLK : ON berarti tekan tombol push button CLOCK kemudian lepas.
VI. ANALISA
Pada Praktikum ini, data pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa register SIPO
meneruskan input serial menjadi paralel yang dikendalikan oleh sinyal clock
CLOCK.Komponen ini merupakan sebenarnya D FF yang dipasang seri sebanyak 8
buah dengan sinyal clock yang dijadikan satu.Oleh karena itu apabila clock-nya dont
care maka output yang keluar semuanya adalah 0.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa SERIAL INPUT PARALEL OUTPUT ,
inputnya adalah 1 Enable, 1 Data, 1 CLK, dan 1 MR ( Master Reset sedangkan
outputnya terdiri dari 8Q0-Q7.Dimana pada SIPO ini peranan dari clocksangat penting
terhadap output keluarannya.pada SIPO ini semua indikator menggunakan LED.
PRAKTIKUM 4. PARALEL INPUT PARALEL OUTPUT
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori PIPO
II. TEORI TAMBAHAN
5.2. Register PIPO
Register PIPO adalah sebuah register yang meneruskan input paralel menjadi output
paralel yang dikendalikan oleh sinyal clockCLK. Komponen ini sebenarnya merupakan
D FF sebanyak 8 buah yang masing-masing berdiri sendiri dengan sinyal clock yang
dijadikan satu
70
7/23/2019 teknik digital.doc
31/62
gambar 5.2. PIPO 74LS574
IC PIPO ini mempunyai karakter seperti berikut:
Jika OC = 1 , apapun inputnya dan bagaimanapun kondisi dari CLK, maka
outputnya adalah high impedance atau bebas
Jika OC = 0, maka outputnya tergantung kepada input dan input akan bisa
ditransfer ke output jika CLK merupakan rising edge atau sisi naik yaitu
perpindahan dari 0 ke 1
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
71
7/23/2019 teknik digital.doc
32/62
IV. CARA KERJA
Gambar 4.1. PIPO 74ALSS74
Perhatikan gambar 4.1. diatas. Semua indicator menggunakan LED. Jika LED menyala
berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catudaya nya.
2. Kemudian isilah table berikut :
V. DATA PENGAMATAN
I
0I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7
O
C
CL
KD0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
X X X X X X X X 1 X 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 O 0 0 0 0 0 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 01 1 1 1 1 1 1 1 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 1 0 1 0 ON 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 1 0 0 ON 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 1 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 1
I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 OC CLK I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 17
X X X X X X X X 1 X 0 0 0 0 0 0 0 0
72
7/23/2019 teknik digital.doc
33/62
0 0 O 0 0 0 0 0 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 ON 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 1 0 1 0 ON 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 0 1 1 1 1 0 ON 1 1 1 1 1 1 1 1
CLK ON berarti tombol push button CLOCK ditekan kemudian dilepas. Pada baris ke-2
dari table diatas, bagaimanakah kondisi dari D0 D7 dan D0 D7 dan seterusnya
sampai baris ke-6.
VI. ANALISA
Pada praktikum ini diperoleh data pengamatan bahwa apabila OC = 1 maka apapun
inputnya dan bagaimanapun clocknya maka outputnya adalah high impedance atau
bebas.Sedangkan jika OC nya = 0 maka otputnya tergantung kepada input dan input
akan bisa di transfer ke output jika CLK merupakan rising edge atau sisi naik yaitu
perpindahan dari 0 ke 1.Semua indikator dalam Paralel Input Paaralel Output
menggunkan LED.Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika
0.
VII. KESIMPULAN
Register PIPO adalah sebuah register yang meneruskan input paralel menjadi output
paralel yang dikendalikan oleh sinyal clock CLK. Komponen ini sebenarnya merupakan
D FF sebanyak 8 buah yang masing-masing berdiri sendiri dengan sinyal clock yang
dijadikan satu.Oleh karena itu dalam percobaan ini OC sangat berpengaruh terhadap
output yang keluar.
PRAKTIKUM 5. BCD TO 7 SEGMENT
73
7/23/2019 teknik digital.doc
34/62
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori BCD TO 7 SEGMENT
II. TEORI TAMBAHAN
1. BCD To 7 Segment
1. 1. BCD To 7Segment Common Anode
IC logika yang digunakan untuk menampilkan bilangan BCD ke 7 segmen adalah
74XX47 atau 74XX247 untuk common anode dan 74XX48 atau 74XX248 untuk
common cathode.
gambar 1.1.BCD To 7 Segment Common anode
Tabel Kebenaran
LT BI RBI D C B A g f e d c b A
0 1 1 X x x X 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 X x x x - - - - - - -
1 1 0 X x x x - - - - - - -
1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 01 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1.2. BCD To 7Segment Common Cathode
74
7/23/2019 teknik digital.doc
35/62
gambar 1.2.BCD To 7 Segment Common cathoda
Tabel Kebenaran
LT BI RBI D C B A G f e d c b A
0 1 1 x x x X 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 x x x x - - - - - - -
1 1 0 x x x x - - - - - - -
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
75
7/23/2019 teknik digital.doc
36/62
Gambar 5.1. BCD to 7 Segment
Perahatikan gambar 5.1. diatas. Input BCD to 7 segment terdiri dari 4 yaitu A, B, C, dan
D serta output a,b,c,d,e,f. Semua indicator untuk input mengunakan LED dan output
menggunakan 7 segment. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti
logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan ubtuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. kemudian isilah table berikut
V. DATA PENGAMATAN
76
7/23/2019 teknik digital.doc
37/62
LT BI RBI D C B A DSPLAY
0 1 1 X X X X
1 0 1 X X X X
1 1 0 X X X X
1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 0 0 1 0
1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 11 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1
VI. ANALISA
Berdasarkan hasil percobaan, data yang ditunjukkan pada display berdasarkan input
masukkan. Namun pada saat input masukkan berjumlah 10 sampai 15 , 7 segment tidak
dapat mengeluarkan pada bilangan decimal 0 sampai 9.Pada saat input masukkan dalam
kondisi dont care,display pada seven segment menunjukkan bahwa LED nya dapat
menyala semua (logika 1), LED padam semua (logika 0 ).Dalam hal ini yang
berpengaruh terhadap penunjukkan pada display yaitu LT,BI,dan RBI karena input
masukkan dalam kondisi dont care tidak berpengaruh.
VII. KESIMPULAN
Seven segment merupakan suatu alat yang terintegrasi dengan display yang dapat
mengeluarkan atau menampilkan bilangan desimal 0 sampai 9 atau suatu abjad yang
77
7/23/2019 teknik digital.doc
38/62
dihasilkan oleh decoder berdasarkan input masukkannya.Dengan catatan hanya dapat
menaampilkan 1 digit karakter.
PRAKTIKUM 6. FLIP FLOP
6.1 RS FLIP FLOP
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori RS FLIP FLOP
II. TEORI TAMBAHAN
2.1. Bistable Multivibrator (FLIP FLOP)
Bistable multivibrator atau flip-flop digunakan untuk aplikasi seperti penyimpanan,
pencacahan, transfer data.Flip-flop terdiri dari RS FF, T FF, D FF dan JK FF.
2.1.1. RS Flip Flop
RS FF adalah flip flop yang paling sederhana dimana resetdansetdari outputnya diatur
oleh input R dan S
RS FF dari NOR
gambar 2.1. RS FF dari NOR
Tabel Kebenaran
R S AKSI0 0 tetap
0 1 set (Q = 1)
1 0 reset ( Q = 0)
1 1 -
Artinya :
saat R = S = 0, maka output dari Q atau /Q tetap saat seperti sebelumnya
saat R = 0, S = 1 , maka output dari Q =1 (set)
78
7/23/2019 teknik digital.doc
39/62
saat R = 1, S = 0 , maka output dari Q = 0 (reset)
saat R = S = 1 operasi ini tidak diperbolehkan karena outputnya tidak menentu
RS FF dari NAND
gambar 2.2 RS FF dari NAND
Tabel Kebenaran
R S AKSI
0 0 -
0 1 reset (Q = 0)
1 0 set ( Q = 1)
1 1 tetap
Artinya :
saat R = S = 0, operasi ini tidak diperbolehkan karena outputnya tidak menentu
saat R = 0, S = 1 , maka output dari Q = 0 (reset)
saat R = 1, S = 0 , maka output dari Q = 1 (set)
saat R = S = 1 maka output dari Q atau /Q tetap saat seperti sebelumnya
III.PERALATAN PERCOBAAN
d. Sumber tegangan
e. Board percobaan
f. Jumper
IV.CARA KERJA
79
7/23/2019 teknik digital.doc
40/62
Gambar 6.1. NAND Gate sebagai RS FF
Perhatikan gambar 6.1. diatas. NAND gate bias berfungsi sebagai SET RESET flip-flop.
Iput terdiri dari RESET dan SET serta output Q dan Q. semua indicator untuk input dan
output menggunakan LED. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti
logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. kemudian isilah table berikut :
V. DATA PENGAMATAN
R S Q -Q
0 0 1 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 1
VI. ANALISA
Pada praktikum ini RESET dan SET merupakan input pada RS Fip-Flop sedangkan Q
dan Q merupakan outputnya. Pada saat kondisi R=0, S=1, rangkaian bertahan pada
kondisi sebelumnya (tidak berubah). Artinya output berada pada kondisi sama dengan
inputnya. Hal yang sama juga terjadi pada saat input R=1, S=0.
VII.KESIMPULAN
80
7/23/2019 teknik digital.doc
41/62
RS Flip-Flop merupakan opersiasi flip-flop dasar yang dimodifikasi dengan
menambahkan suatu input kendali yang dapat mengidentifikasikan kapan keadaan
rangkaian untuk berubah. Pada RS Flip-Flop, kondisi SET dan RESET dapat saling
bergantian. Kondisi intermedinate dapat terjadi dan dinyatakan dengan Dont Care.
6.2 DATA FLIP FLOP
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DATA FLIP
FLOP
II. TEORI TAMBAHAN
2.1.3. D Flip FlopD FF (Data Flip Flop) adalahflip flop yang berfungsi untuk mentransfer data apabila ada
input clock-nya . Prinsip kerja dari D FF ini adalah data akan ditransfer apabila clocknaik
dari 0 ke 1 dan data akan tetap disimpan sampai clockberubah dari 0 ke 1 lagi.
clock
Q
/Q
T
D
Q
D
gambar 2.4 Timing diagram dari D FF
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
81
7/23/2019 teknik digital.doc
42/62
Gambar 6.2. Data FF
Perhatikan gambar 6.2 diatas. Data flip flop menggunakan IC 74LS74. input terdiri dariDATA dan CLOCK serta output Q dan Q. semua indicator untuk input dan output
menggunakan LED. Untuk input CLOCK menggunakan monostable multivibrator gar
tetap terjadi keadan pasti pada saat rising edge. Jika LED menyala berarti logika 1 dan
bila padam berarti logika 0.
Lngkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. Kemudian isilah table berikut :
V. DATA PENGAMATAN
RST SET D CLK Q -Q
1 0 X X 1 0
0 1 X X 0 1
1 1 0 ON 0 1
1 1 1 ON 1 0
VI. ANALISA
82
7/23/2019 teknik digital.doc
43/62
Pada data pengamatan dari hasil praktikum Data Flip-Flop ini, pada saat CLK ON
maka
Jika D=0 output pada Q=0
Jika D=1 output pada Q=1
Keadaan ini sesuai dengan dengan literatur yang menyatakan bahwa ketika CLK= ON
maka:
Jika D=1 maka output Q akan bernilai 1 dan rangkaian akan SET dan jika D=0,
output Q akan bernilai 0 dan rangkaian akan RESET.
Pada saat kondisi :
RST=1, SET=0, dan D juga CLK dalam kondisi Dont Care maka outputnya (Q dan
Q) akan sama dengan (SET dan RESET). Begitu pula pada saat kondisi RST=0, SET=1
dan D juga CLK dalam kondisi Dont Care.
VII. KESIMPULAN
D Flip-Flop digunakan untuk mengeliminasi kondisi yang tidak diinginkan dari
keadaan intermedinate RS Flip-Flop, caranya yaitu dengan memastikan input S dan R
selamanya tidak sama dengan satu pada saat yang sama.
6.3 JK FLIP FLOP
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori JK FLIP FLOP
II. TEORI TAMBAHAN
2.1.4. JK Flip Flop
JK FF adalah gabungan dari RS FF dan T FF. Jadi bisa berfungsi sebagai 2 flip-flop
tergantung inputnya
Tabel kebenaran
J K AKSI
0 0 tetap
0 1 clear (Q = 0)
1 0 set ( Q = 1)
1 1 toggle
83
7/23/2019 teknik digital.doc
44/62
Artinya :
saat J = K = 0, maka output dari Q atau /Q tetap saat seperti sebelumnya
saat R = 0, S = 1 , maka output dari Q = 0 (clear)
saat R = 1, S = 0 , maka output dari Q = 1 (set)
saat R = S = 1, maka output dari JK FF akan berfungsi toggle bagi clock, yaitu clock
inputnya dibagi 2.
2.2. Monostable Multivibrator (Single Shot)
Single shot ini adalah jenis multivibrator yang berfungsi untuk mengatur lama aktifnya
suatu peralatan dengan hanya memberi trigger saja. Adapun beberapa fungsi lain dari
'one shot' ini adalah :
1. Mengaktifkan peralatan dengan hanya memberi trigger (pulsa) dengan lebar pulsa yang
kecil.
1. Membuat trigger (pulsa dengan lebar yang kecil dengan memberi pulsa yang lebar
(kebalikan no 1)
1. Mem-blok sinyal-sinyal yang tidak diinginkan..
Contoh : IC 74LS123
gambar 2.5Monostable multivibratordari 74LS123
84
7/23/2019 teknik digital.doc
45/62
Tabel Kebenaran
CLR A B OUT
0 X x 0
X 1 x 0
X X 0 0
1 0 rising edge pulsa1 falling
edge
1 pulsa
rising edge 0 1 pulsa
Lebar dari pulsa (tw) ditentukan oleh besarnya Rext dan Cext dimana :
tw = (6 + 0.05 Cext (pF) + 0.45 . Rext (kohm). Cext + 11.6. Rext ) nsec
pulsa : pulsa positif
rising edge : sisi naik
falling edge : sisi turun
Timing Diagram
PIN
OUT
PIN
CLR
OUT
tw
gambar 2.6 timing diagram monostable multivibrator
Keterangan :
Pada saat Pin diberi pulsa positif (trigger), maka OUT akan HIGH selama t w, tetapi
bila tw belum habis diberi trigger lagi, maka OUT akan tetap HIGH selama tw lagi.
Pada saat Pin diberi pulsa positif (trigger), maka OUT akan HIGH selama tw, tetapi
apabila tw belum selesai CLR diberi pulsa negatif, maka OUT langsung LOW.
85
7/23/2019 teknik digital.doc
46/62
2.3. Astable Multivibrator (CLOCK)
2.3.1. NOT Gate
Rangkaian clock dengan gerbang NOT adalah sebagai berikut:
gambar 5.7 Clock dengan NOT gate
Rumus frekuensi clock-nya adalah :
fRC
=
0 7.
dimana R1 = R2 dan C1 = C2
2.3.2. NAND Gate
Rangkaian clock dengan gerbang NAND adalah sebagai berikut:
gambar 5.8. Clock dengan NAND gate
Rumus frekuensi clock-nya adalah :
fRC
=
07.dimana R1 = R2 dan C1 = C2
86
7/23/2019 teknik digital.doc
47/62
2.3.2. NOR Gate
Rangkaian clock dengan gerbang NOR adalah sebagai berikut:
gambar 5.9. Clock dengan NOR gate
Rumus frekuensi clock-nya adalah :
fRC
=
0 455.
2.3.3. Kristal
Rangkaian clock dengan kristal adalah sebagai berikut:
gambar 5.10. Clock dengan kristal
Besar frekuensinya tergantung kristal yang digunakan.
2.3.4. NE 555 (IC TIMER)
gambar 5.11. Clock dengan IC Timer 555
Rumus frekuensi clocknya fR R Ca b
=
+
1 44
2
.
( . ).
87
7/23/2019 teknik digital.doc
48/62
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
Gambar 6.3. JK FF
Perhatikan gambar 3.4. diatas. Menggunakan IC 74LS73. input terdiri dari J, K dan
CLOCK serta output Q dan Q. semua indicator untuk input dan output menggunakan
monostable multivibrator agar terjadi keadaan pasti pada saat rising edge. Jika LED
menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan unutuk melakukan praktikum ini adalah :1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. Kemudian isilah table berikut :
88
7/23/2019 teknik digital.doc
49/62
V. DATA PENGAMATAN
RST J K CLK Q -Q
0 X X X 0 1
1 0 0 ON 0 1
1 0 1 ON 0 1
1 1 0 ON 1 0
1 1 1 ON 0 1
CLK ON : tombol CLOCK ditekan kemudian dilepas.
VI. ANALISA
Pada percobaan JK Flip Flop ini praktikan menggunakan sinyal masukan RST, J, K, dan
CLK, dimana ketiga input tersebut kecuali CLK menggunakan jumper yang dapat
dipindahkan posisinya. Jika kita menginginkan sinyal masukan atau logika 1 maka kita
hanya memindahkan posisi jumper pada posisi logika 1 begitu pula sebaliknya apabila
kita menginginkan logika 0 maka kita hanya tinggal memindahkan posisi jumper ke
posisi logika 0. CLK sendiri akan memberikan sinyal masukan tergantung kita menekan
push button atau tidak. Untuk output kita menggunakan 2 buah output artinya untukmendapatkan nilai output kita membutuhkan 2 sinyal masukan. Sebagai indikatornya
praktikan menggunakan dua buah LED.
VII. KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan sinyal
masukan pada output tergantung pada sinyal masukan yang diberikan begitu pula pada
rangkaian JK flip flop ini sendiri yaitu sinyal masukan terdiri dari input J dan input K.
kedua input tersebut disatukan sehingga menghasilakan output yang tergantung pada
sinyal input J dan K.
89
7/23/2019 teknik digital.doc
50/62
6.4 TOGGLE FLIP FLOP
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori TOOGLE FLIP FLOP
II.TEORI TAMBAHAN
2.1.2. T Flip Flop
Toggle Flip Flop ini lebih berfungsi sebagai pembagi frekuensi dari input toggle nya. Prinsip
kerja dari T FF ini adalah saat input toggle (clock) turun dari 1 ke 0, maka outputnya 1
sampai clockturun lagi dari 1 ke 0 dan outputnya berubah menjadi 0.
T
Q
/Q
T
Q
/Q
gambar 2.3 Timing Diagram dari T FF
I. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
II. CARA KERJA
90
7/23/2019 teknik digital.doc
51/62
Gambar 6.4. Toggle FF
Perhatikan gambar 6.5. diatas. Toggle Flip-Flop menggunakan IC 74LS74. input terdiri
dari data dan CLOCK serta output Q dan Q. output Q diumpankan kembali ke D.
Semua indicator untuk input dan output menggunakan LED. Untuk input menggunakan
monostable multivibrator agar terjadi keadaan pasti pada saat rising edge. Jika LED
menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti ligika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. Kemudian isilah table berikut :
III. DATA PENGAMATAN
SET RST CLK Q -Q
0 X ON 1 0
1 0 ON 0 1
0 1 ON 1 0
1 1 ON 0 1
0 0 ON 1 1
CLK ON : tombol CLOCK ditekan kemudian di tekan.
IV. ANALISA
Berdasarkan data yang didapat, ditunjukkan bahwa pada saat SET=0 dan RST=X,
outputnya (Q dan Q) bernilai masing-masing 1. Untuk SET dan RESET lainnya,
outputnya (Q dan Q) menunjukkan data yang saling berkomplemen.
Pada percobaan Toggle Flip Flop ini praktikan memberi input sinyal masukan yaitu pada
SET, RST dan CLK. SET dan RST berupa jumper yang intinya adalah memberi sinyal
input logika 1 atau logika 0. Untuk mendapatkan input sinyal masukan yang
diinginkan kita hanya memindahkan posisi jumper tersebut pada posisi yang diinginkan.
CLK berupa push button yang akan bernilai logika 1 apabila push button tersebut di
tekan dan akan bernilai logika 0 apabila di lepas. Output yang diberikan yaitu output Q
dan Q. kedua output tersebut di beri indicator LED yang pada kedua output tersebut
berbeda nilai masukannya tergantung pada input masukan yang diberikan.
91
7/23/2019 teknik digital.doc
52/62
V. KESIMPULAN
T flip-flop adalah versi satu input dari JK Flip-Flop, dimana input J dan K disatukan
sebagai input T. Notasi T berasal dari kemampuan flip-flop untuk men-Toggle atau
mengkomplemen keadaan.
Pada percobaan kali ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa sinyal output akan berbeda
nilainya apabila CLK diberikan secara seat kemudian ditekan lagi push button nya
artinya LED akan menyala secara bergantian apabila push button di tekan. Kenapa terjadi
demikian karena gerbang ini merupakan toggle.
PRAKTIKUM 7. DECODER
7.1 DECODER 2 TO 4
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DECODER 2 TO 4
II. TEORI TAMBAHAN
3. Dekoder / Demultiplekser
3.1.Dekoder
Dekoder adalah kebalikan dari enkoder yang berfungsi untuk mengubah sedikit
masukan menjadi keluaran yang lebih banyak.
Contoh :
Dekoder 2 ke 4 74LS139 (1 IC ada 2 decoder)
gambar 3.2 decoder2 ke 4
Tabel Kebenaran
-E B A Y3 Y2 Y1 Y0
1 x x 1 1 1 1
0 0 0 1 1 1 00 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1
92
7/23/2019 teknik digital.doc
53/62
0 1 1 0 1 1 1
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
Gambar 7.1. Decoder 2 To 4
Perhatkan gambar 7.1. diatas. Input Decoder 2 to 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B serta
Enable E. Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output menggunakan
LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada praktikum ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor nke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. Kemudian isilah table berikut :
93
7/23/2019 teknik digital.doc
54/62
V. DATA PENGAMATAN
-E B A Y3 Y2 Y1 Y0
1 X X 1 1 1 1
0 0 0 1 1 1 0
0 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1 1
VI. ANALISA
Input decoder 2 to 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B serta Enable E.Semua indikator untuk
input menggunakan LED dan output menggunakan LED juga.Pada data pengamatan
yang diperoleh dari percobaan ini apabila inputnya A dan B dont care sedangkan E nya 1
maka output semua keluarannya adalah 1.Pada percobaan ini input masukannya ada 2
input maka hasil keluaranya adalah 4 output.Hal ini dikarenakan 2n.
VII. KESIMPULAN
Decoder (pemecah sandi) merupakan suatu sarana atau piranti elektronika (rangkaian
kombinasional) yang dapat mengubah bahasa mesin kedalam bahasa yang dimengerti
oleh manusia, atau menampilkan kode-kode biner menjadi tanda-tanda yang dapat
ditanggapi secara visual.Decoder adalah kebalikan dari encoder yang berfungsi untuk
mengubah sedikit masukkan menjadi keluaran yang lebih banyak.Misalnya masukannya
2 input maka outputnya 4.
94
7/23/2019 teknik digital.doc
55/62
7.2 DECODER 3 TO 8
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DECODER 3 TO 8
II. TEORI TAMBAHAN
3. Dekoder / Demultiplekser
3.1. Dekoder
Dekoder adalah kebalikan dari enkoder yang berfungsi untuk mengubah sedikit
masukan menjadi keluaran yang lebih banyak.
Contoh :
Dekoder 3 ke 8 74LS138:
gambar 3.1. Decoder 3 ke 8Tabel Kebenaran
E1 E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 X X x x x 1 1 1 1 1 1 1 1
x X 1 x x x 1 1 1 1 1 1 1 1
x 1 X x x x 1 1 1 1 1 1 1 1
Keterangan
x :bebas
95
7/23/2019 teknik digital.doc
56/62
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
Gambar7.2. Decoder 3 To 8
Perhatiakan gambar 7.2 diatas. Input Decoder 3 to 8 terdiri dari 3 yaitu A, B, dan C serta
enable -E1, -E2, dan -E3. Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output
menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti
logika 0.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Hubunkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. Kemudian isilah table berikut :
96
7/23/2019 teknik digital.doc
57/62
V. DATA PENGAMATAN
-E1 -E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0
1 X X X X X 1 1 1 1 1 1 1 1
X 1 X X X X 1 1 1 1 1 1 1 1
X X 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
VI. ANALISA
Dari percobaan yang dilakukan input decoder 3 TO 8 terdiri dari 3 yaitu A,B,dan C serta
Enable E1 , -E2 , -E3.Semua indikator untuk input dan output manggunakan LED.Pada
data pengamatan inputan masukkan yang dont care malah menghasilkan inputan yang
bernilai 1.Pada percobaan ini input masukkanya 3 sehingga menghasilkan output
keluarannya 8.Hal ini dikarenakan 2n.
VII. KESIMPULAN
Pada percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa sesuai dengan kegunaan decoder yaitu
mengubah sedikit masukkan menjadi banyak keluaran.Dimana pada Decoder 3 TO 8
input masukannya 3 maka output keluarannya menjadi 8.Sesuai dengan hukum 2n.
97
7/23/2019 teknik digital.doc
58/62
7.3 DECODER 4 TO 16
I. TUJUAN
Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DECODER 4 TO 16
II. TEORI TAMBAHAN
Dekoder 4 ke 16 : 4514
Tabel Kebenaran decoder 4 ke 16 : 4514
STR
INH D C B A Y15
Y14 Y13 Y12 Y11 Y10 Y9 Y8
Y7 Y6 Y5 Y4
Y3
Y2
Y1
Y0
1 * 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 * 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 * 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 * 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 * 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 * 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 * 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 * 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 * x X x x 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 x X x x 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
98
7/23/2019 teknik digital.doc
59/62
III. PERALATAN PERCOBAAN
a. Sumber tegangan
b. Board percobaan
c. Jumper
IV. CARA KERJA
Gambar 7 .3. Decoder 4 To 16
Perhatikan gambar 7.3. diatas. Input decoder 4 to 16 terdiri dari 6 yaitu A,B,C dan E serta
STR dan INH. Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output menggunakan
LED juga. Jika LED menyala berarti logika ! dan bila pdam berarti logika 0.
Langkah-langkah yang hrus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu
dayanya.
2. Kemudian isilah tabel berikut :
99
7/23/2019 teknik digital.doc
60/62
V. DATA PENGAMATAN
S
T
R
I
N
H
D C B AY
15
Y
14
Y
13
Y
12
Y
11
Y
10
Y
9
Y
8
Y
7
Y
6
Y
5
Y
4
Y
3
Y
2
Y
1
Y
0
0 X X X X X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
X 1 X X X X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
VI. ANALISA
Pada percobaan Decoder 4 to 16 ini praktikan memberi sinyal input masukan 6 buah
yang terdiri dari A, B, dan C serta STR dan INH dimana ketiga input A, B, C tersebut
berupa toggle dan STR dan INH berupa jumper yang prinsip kerjanya adalah memberi
sinyal masukan berbentuk logika 1 dan 0 tergantung pada posisi jumper yang
diinginkan. Praktikan hanya tinggal emngendalikan toggle untuk memberi masukan
logika yang diinginkan. Pada output terdiri dari 16 buah output yaitu Y0 sampai dengan
Y15, semua output tersebut berindikatorkan pada lampu LED. Nilai masukan output
tergantung pada sinyal masukan input yang diberikan. Pada input terdapat 16 buah
LED yang artinya penanda apabila diberi logika pada sinyal masukan sedangkan pada
100
7/23/2019 teknik digital.doc
61/62
output terdapat pula 16 buah lampu LED sebagai indikatornya. Jadi jumlah semua LED
pada rangkaian ini adalah 32 buah.
VII. KESIMPULAN
Pada percobaan ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa input rangkaian ini
merupakan salah satu rangkaian transfer data dinama terdapat banyak register masukan
tetapi hanya satu sinyal masukan yang diberikan pada output. Rangkaian ini terdapat
pada system tombol ENCODER.
101
7/23/2019 teknik digital.doc
62/62
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
Nama : Ashar
N I M : 2006 11 120
Kelompok : 32
Jurusan : S1.Teknik Elektro
Tgl Praktikum : 9 Juni 2008
Tgl Presentasi : 13 Juni 2008
Asisten : Wahyudi S.
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
JAKARTA