11
http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com 1 Pengantar Statistika Teguh Nurdiansyah 4115126688 PPKN Non Reguler 2012 [email protected] http://statistikapendidikan.com/wp-admin/ Abstrak/Ringkasan Dalam statistik, yang dimaksud dengan deviasi inilah selisih atau simpangan dari masing-masing skor atau interval, dari nilai rata-rata hitunganya (deviation from the Mean). Deviasi merupakan salah satu ukuran variabilitas data yang biasa dilambangkan dengan huruf kecil dari huruf yang digunakan bagi lambang skornya. Lisensi Dokumen: Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari StatistikaPendidikan.Com.

TEGUH-DEVIASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SDWS

Citation preview

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    1

    Pengantar Statistika

    Teguh Nurdiansyah

    4115126688

    PPKN Non Reguler 2012

    [email protected]

    http://statistikapendidikan.com/wp-admin/

    Abstrak/Ringkasan

    Dalam statistik, yang dimaksud dengan deviasi inilah selisih atau simpangan dari

    masing-masing skor atau interval, dari nilai rata-rata hitunganya (deviation from the

    Mean). Deviasi merupakan salah satu ukuran variabilitas data yang biasa dilambangkan

    dengan huruf kecil dari huruf yang digunakan bagi lambang skornya.

    Lisensi Dokumen:

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

    secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau

    merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen.

    Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu

    dari StatistikaPendidikan.Com.

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    2

    Pendahuluan

    Penyajian data statistik dalam berbagai bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik,

    sedikit banyak telah membantu seorang statisti (pekerja statistik) atau seorang peneliti

    dalam rangka mengenal dan mengetahui ciri atau sifat yang terkandung dalam

    sekumpulan bahan keterangan data yang berupa angka. Namun, hanya dengan membuat

    tabel distribusi frekuensi dan grafik saja sebenarnya masih amat terbataslah hal-hal yang

    dapat diungkapkan oleh peneliti, dalam rangka membuat angka itu menjadi berbicara

    atau memberikan pengertian dan makna tertentu, sebab penyajian data dalam bentuk

    tabel distribusi frekuensi dan grafik itu, bagi seorang peneliti sebenarnya barulah

    merupakan pintu gerbang pertama di dalam memasuki dunia analisis statistik. Itulah

    sebabnya mengapa bagi seorang peneliti yang ingin melakukan penganalisisan data

    statistik dengan secara lebih mendalam, perlu menempuh cara lain sebagai kelanjutan

    dari pembuatan tabel distribusi frekuensi dan grafik itu, agar tujuan membuat angka itu

    berbicara dan bermakna dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    3

    Isi

    Pengetian Ukuran Penyebaran Data

    Bertitik-tolak dari uraian di atas, kiranya tidak terlalu sulit untuk memberikan

    batasan tentang Ukuran Penyebaran Data itu, yakni : Berbagai macam ukuran statistik

    yang dapat digunakan untuk mengetahui: luas penyebaran data, atau variasi data, atau

    homogenitas data, atau stabilitas data.

    Deviasi

    1. Pengertian Deviasi

    Dalam statistik, yang dimaksud dengan deviasi inilah selisih atau simpangan dari

    masing-masing skor atau interval, dari nilai rata-rata hitunganya (deviation from the

    Mean). Deviasi merupakan salah satu ukuran variabilitas data yang biasa dilambangkan

    dengan huruf kecil dari huruf yang digunakan bagi lambang skornya. Jadi apabila skornya

    diberi lambang X maka diviasinya berlambang x; jika skornya Y maka lambang deviasinya

    y; jika skornya Z maka lambang deviasinya z. karena deviasi merupakan simpangan atau

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    4

    selisih dari masing-masing skor terhadap Mean groupnya, maka sudah barang tentu akan

    terdapat dua jenis deviasi, yaitu: 1) deviasi yang berada di atas Mean, dan 2) deviasi yang

    berada di bawah Mean.

    Deviasi yang berada di atas Mean dapat diartikan sebagai selisih lebih;

    karenanya deviasi semacam ini akan bertanda plus (+), dan lazim dikenal dengan istilah

    deviasi positif. Adapun deviasi yang berada di bawah Mean dapat diartikan sebagai

    selisih kurang oleh karena itu, selalu bertanda minus (-), dan lazim dikenal dengan istilah

    deviasi negatif.

    Deviasi Rata-rata

    A. Pengertian Deviasi Rata-rata

    Deviasi rata-rata yakni: jumlah harga mutlak deviasi dari tiap-tiap skor, dibagi

    dengan banyaknya skor itu sendiri. Dalam bahasa Inggris Deviasi Rata-rata dikenal dengan

    nama Mean Deviation (diberi lambang: MD) atau Average Deviation (diberi lambang: AD).

    B. Cara Mencari Deviasi Rata-rata Data Tunggal Skor Lebih dari 1

    Rumus Mencari Devasi Rata-rata Untuk Data Tunggal

    Contoh : Misalkan data yang telah kita sajikan, kita cari Deviasi Rata-ratanya:

    Berat Badan

    (x)

    Banyak orang

    (f)

    fX X

    (x = X Mx)

    Fx

    44 1 44 -19,2 -19,2

    49 2 98 -14,2 -28,4

    51 1 51 -12,2 -12,2

    N

    fxAD

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    5

    53 2 106 -10,2 -20,4

    54 1 54 -9,2 -9,2

    55 2 110 -8,2 -16,4

    56 2 112 -7,2 -14,4

    58 2 116 -5,2 -10,4

    61 1 61 -2,2 -2,2

    63 1 63 -0,2 -0,2

    68 5 340 +48 +24

    72 1 72 +8,8 +8,8

    73 4 292 +9,8 +39,2

    75 1 75 +11,8 +11,8

    78 1 78 +14,8 +14,8

    80 1 80 +16,8 +16,8

    81 1 81 +17,8 +17,8

    Total 29 1833 266,2

    rumus:

    Mx = FX

    N

    Mx =266,2

    29

    Jadi Meannya adalah = 63,2

    Memperkalikan f dengan x sehingga diperoleh fx; setelah itu dijumlahkan, sehingga diperoleh fx, dengan catatan bahwa dalam menjulahkan fx itu tanda aljabar diabaikan (yang dijumlahkan adalah harga mutlaknya), diperoleh: fx = 266,2

    Menghitung Deviasi Rata-rata

    Telah diketahui : fx = 266,2 dan N = 29. Dengan demikian:

    N

    fxAD

    .

    29

    2,266AD

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    6

    = 9,179

    C. Cara Mencari Devasi Rata-rata Data Kelompok

    Rumus Mencari Devasi Rata-rata Data Kelompok:

    Contoh : Misalkan data yang tertera. Kita cari Deviasi Rata-ratanya:

    Interval F X FX x x

    44 51 4 47,5 190 -16 -64

    5259 9 55,5 499,5 -8 -72

    60 67 2 63,5 127 +0 +0

    68 75 11 71,5 786,5 +8 +88

    7683 3 79,5 238,5 +16 +48

    Total 29 1841,5 272

    Memperkalikan frekuensi masing-masing interval (f) dengan Midpointnya (X), sehingga

    diperoleh fX, setelah itu dijumlahkan , sehingga diperoleh fX = 272 (lihat kolom 4).

    Mencari Mean-nya, dengan rumus:

    = fX

    N

    = 272

    29

    Jadi Meannya adalah = 63.5

    Memperkalikan f dengan x sehingga diperoleh fx; setelah itu dijumlahkan dengan tidak

    mengindahkan tanda-tanda plusdan minus sehinggan diperoleh fx = 272

    N

    fxAD

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    7

    Mencari Deviasi Rata-ratanya, dengan rumus :

    AD = fx = 272 = 9,37

    N 29

    D. Kelemahan Deviasi Rata-rata

    Di atas telah kita ketahui bersama-sama bahwa untuk meperoleh Deviasi Rata-

    rata, semua deviasi yang ada kita jumlahkan; setelah itu kita bagi dengan N. dalam

    menjumlahkan deviasi masing-masing skor atau deviasi masing-masing interval itu, tanda-

    tanda aljabar itu, kita abaikan; berarti semua deviasi yang ada kita anggap bertanda

    plus, sebab yang dijumlahkan adalah harga mutlak, yang karenanya dalam

    penganalisisan data statistik ukuran ini jarang digunakan, karena dianggap kurang teliti.

    Deviasi Standar

    Di atas telah dikemukakan bahwa Deviasi Rata-rata sebagai salah satu ukuran

    variabilitas data ditilik dari segi matematika memiliki kelemahan yang sangat mendasar

    karena menganggap sama antara deviasi yang bertanda plus dengan deviasi yang

    bertanda minus.

    Dalam rangka mengatasi kelemahan Devasi Rata-rata itu, Karl Pearson salah

    seorang ahli statistik yang namanya sangat populer memberikan jalan keluar sebagai

    berikut :

    1) Semua Deviasi-baik yang bertanda plus maupun yang bertanda minus hendaknya

    dikuadratkan lebih dahulu. Dengan cara demikian, maka deviasi yang bertanda plus

    tetap akan bertanda plus, sedangkan deviasi yang bertanda minus dengan

    sendirinya (karena dikuadratkan itu) akan berubah menjadi plus.

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    8

    2) Setelah semua deviasi dikuadratkan dan bertanda plus lalu dijumlahkan, dicari rata-

    ratanya dan dicari akarnya.

    Dengan cara demikian kelemahan yang dimiliki Deviasi Rata-rata telah dapat

    diatasi.

    A. Pengertian Deviasi Standar

    Deviasi rata-rata yang telah menempuh proses perhitungan seperti yang baru saja

    dikemukakan di atas itulah yang dalam dunia statistik dikenal dengan nama Deviasi

    Standar (Standart Deviation), yang umumnya diberi lambang: SD. Disebut Deviasi Standar,

    karena Deviasi Rata-rata yang tadinya memiliki kelemahan, telah dibakukan atau

    distandarisasikan, sehingga memiliki kadar kepercayaan atau reliabilitas yang lebih

    mantap, oleh karena itu, dalam dunia statistik Deviasi Standar ini mempunyai kedudukan

    yang amat penting.

    B. Cara Mencari Deviasi Standar Data Tunggal Skor Lebih dari 1

    Rumus

    Contoh : kita mencari Deviasi Standar pada Tabel ini.

    Berat Badan

    (x)

    Banyak orang

    (f)

    fX x

    (x = X Mx)

    2x 2fx

    44 1 44 -19,2 368,64 368,64

    49 2 98 -14,2 201,64 403,28

    51 1 51 -12,2 148,84 148,84

    53 2 106 -10,2 104,04 208,08

    54 1 54 -9,2 84,64 84,64

    55 2 110 -8,2 67,24 134,48

    56 2 112 -7,2 51,58 103,68

    N

    fxSD

    2

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    9

    58 2 116 -5,2 27,04 54,08

    61 1 61 -2,2 4,84 4,84

    63 1 63 -0 0,04 0,04

    68 5 340 +48 2304 11520

    72 1 72 +8,8 77,44 77,44

    73 4 292 +9,8 96,04 384,16

    75 1 75 +11,8 139,24 139,24

    78 1 78 +14,8 219,04 219,04

    80 1 80 +16,8 282,24 282,24

    81 1 81 +17,8 316,84 316,84

    Total 29 1833 14449,56

    Langakah-langkah:

    rumus:

    Mx = FX

    N

    Mx = 14449,56

    29

    Jadi Meannya adalah = 63,2

    Memperkalikan frekuensi dengan 2x , sehingga diperoleh 2fx ; setelah itu dijumlahkan,

    diperoleh 2fx = 14449,56

    Mencari SD-nya dengan rumus :

    = = = 22,321

    C. Cara Mencari Deviasi Standar Data Kelompok

    N

    fxSD

    2

    29

    56,14449260,498

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    10

    Rumus Mencari Deviasi Standar

    Contoh : Kita mencari deviasi standa

    Interval F X FX x 2x 2fx

    44-51 4 47,5 190 -16 -256 -1024

    52-59 9 55,5 499,5 -8 -64 -576

    60-67 2 63,5 127 +0 +0 +0

    68-75 11 71,5 786,5 +8 +64 +704

    76-83 3 79,5 238,5 +16 +256 +768

    Total 29 1841,5 3072

    Cari Mean Me = FX

    N

    Me = 3072

    29

    Jadi Meannya adalah = 63,5

    Memperkalikan frekuensi dengan 2x , sehingga diperoleh setelah itu dijumlahkan

    sehingga, diperoleh 2fx = 3072 (kolom 7)

    Mencari Deviasi Standar atau Standar Deviasinya dengan rumus:

    SD = 10,292

    Jadi Deviasi Standarnya : 10,786

    Kesimpulan :

    N

    fxSD

    2

    N

    fxSD

    2

    29

    3072

    931,105SD

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

    11

    standar deviasi atau simpangan baku. Standar Deviasi dan Varians. Simpangan baku

    merupakan variasi sebaran data. Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi nilai data

    makin sama Jika sebarannya bernilai 0, maka nilai semua datanya adalah sama.

    Semakin besar nilai sebarannya berarti data semakin bervariasi.

    Daftar Pustaka :

    Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta

    Nama : TEGUH NURDIANSYAH

    KELAS : NON REG 2012

    NIM : 4115126688

    ILMU SOSIAL POLITIK