Upload
chintyawidya
View
147
Download
29
Embed Size (px)
DESCRIPTION
EM
Citation preview
TEGANGAN SEDERHANA PADA KOMPONEN MESIN
Pada praktek enjinering pada komponen mesin bekerja berbagai gaya yang disebabkan
satu atau lebih dari :
1. Enerji yang diteruskan
2. berat dari mesin
3. Tahanan gesek
4. Enersia dari benda yang bergerak
5. Perubahan temperatur dls.
Berbagai gaya yang bekerja pada komponen menghasilkan berbagi tegangan
Beban
Beban didefiniikan sebagai gaya yang bekerja pada komponen yamh jenisnya adalah :
1. Beban mati atau tetap
2. Beban yang berubah-ubah
3. Beban kejut atau yang tiba-2 bekerja pada komponen
Tegangan
Jika gaya atau beban dari luar sistem bekerja pada suatu komponen, gaya internal ( yang
besarnya sama dan arahnya berlawanan) akan timbul pada berbagai bagian dari komponen
yang akan menahan gaya dari luar tersebut. Gaya internal per luas penampang pada setiap
bagian disebut tegangan unit atau secara sederhana disebut tegangan.
Secara matematis f = P/A
Dengan : f = tegangan
P = Gaya atau beban yang bekerja
A = luas penampang
Dalam unit M.K.S. tegangan dinyatakan dalam kg/cm2, sedangkan dalam S.I. N/mm2 atau
N/m2
Regangan
Jika gaya atau beban bekerja pada komponen, akan terjadi deformasi. Deformasi per
satuan panjang disebut sebagai regangan unit atau regangan.
Secara matematis e = δl/l atau δl = e.l
dengan : e = regangan
δl = perubahan panjang dari komponen
l = panjang awal dari komponen
Tegangan tarik dan regangan
x ft ft
P P P P
x
Tegangan tarik : ft = P/A
Regangan tarik : et = δl/l
Tegangan tekan dan regangan
x ft ft
P P P P
x
Tegangan tarik : fc = P/A
Regangan tarik : ec= δl/l
Tegangan geser (gunting) dan regangan
Tegangan geser : fs = Gaya tangensial / luas yang menahan
= P/A = P/ ( π/4 d2)
Modulus Elastisitas
Hukum Hook menyetakan jika material diberi beban dalam batas elastisitasnya, tegangan
adalah proporsional dengan regangannya, f α e
= E.e
E = f/e = P.l/A.δl
di mana E adalah sebuah konstanta yang disebut Modulus elastisitas yang dinyatakan
dalam kg/cm2(dalam sistem M.K.S.) atau N/mm2 (dalam sistem S.I.)
Modulus geser atau modulus÷ kekakuan
Secara eksperimental, dalam batas elastis, tegangan geser adalah proporsional terhadap
regangan geser. Secara matematis : fs α ø
= N ø dengan : fs = tegangan geser
ø = regangan geser N = Modulus kekakuan
Tabel : Modulus Elastisitas dan modulus kekakuan
dari material yang digunakan saat ini
Material E (kg/cm2) N (kg/cm2)
Baja
Besi tempa
Besi tuang
Tembaga
Kuningan
Timah
2 ÷ 2,2 x 106
1,9 ÷ 2,0 x 106
1,0 ÷ ,16 x 106
0,9 ÷ 1,1 x 106
0,8 ÷0,9 x 106
0,1 x 106
0,8 ÷ 1,0 x 106
0,8 ÷ 0,9 x 106
0,4 ÷0,5 x 106
0,3 ÷ 0,5 x 106
0,3 ÷0,5 x 106
0,1 x 106
Tegangan Bantalan
Tegangan kompresi yang terlokaisasi pada bidang kontak dua bagian disebut tegangan
bantalan atau tegangan. Tegangan ini diperhitungkan pada rancangan paku keeling,
sabungan cotter, knuckle dls.
Pada gambar a) di bawah sebuah pin dan lubang diberi beban. Distribusi tegangan
bantalan tidak uniform. Tegangan tersebut sesuai dengan bentuk permukaan sifat fisik dari
material. Distribusi tersebut adalah seperti pada gambar b). Oleh karena distribusi
sesungguhnya dari tegangan tersebut sulit ditentukan, untuk itu tegangannya biasanya
dihitung berdasarkan besar beban dibagi proyeksi bidang kontak dari pin.
Dengan demikian tegangan bantalan adalah : fb = P/l.d
Sedangkan untuk paku keling tegangan bantalan adalah : fb = P/(d.t.n)
Dengan : P = gaya yang bekerja pada pin
d = diameter pin
l = panjang bidang kontak
t = tebal dari pelat
n = jumlah paku keling
Contoh :
Pelat pondasi yang berbentuk bujur sangkar pada setiap
sudutnya diikat dengan baut dan mur seperti pada gambar.
Pelat tersebut duduk pada ring washer dengan diamter
dalam sebesar 22 mm dan diameter luar 50 mm. Ring
washer yang terbuat dari tembaga dengan ukuran diameter
dalam 22 mm dan diameter luar 44 ditempatkan antara mur
dan pelat pondasi. Jika pelat pondasi membawa beban
sebesar 12 ton (termasuk berat pelat tersersebut terdistribusi
secara merata pada keempat sudut) hitunglah tegangan
tekan pada ring washer bagian bawah sebelum mur
dikencangkan. Berapa besar tegangan pada ring washer atas
dan bawah jika mur dikencangkan sebesar 500 kg pada
setiap baut?
Penyelesaian :
Diameter baut 20 mm = 2 cm
Diameter dalam washer bawah 22 mm = 2,2 cm
Diameter luar washer bawah 50 mm = 5 cm
∴Luas washer bawah A1 = π/4(52 – 2,22) = 15,83 cm2
Diameter dalam washer atas 22 mm = 2 cm
Diameter luar washer atas 44 mm = 4,4 cm
∴ Luas washer atas = π/4(4,42 – 22) = 11,4 cm2
Beban total keempat washer = 12 ton = 12.000 kg
∴ setiap washer bawah sebelummur dikwncangkan =
12.000/4 = 3.000 kg
Diagram Tegangan – Regangan
Dalam merancang berbagai komponen mesin perlu
mengetahui bagaimana material berfungsi pada operasinya.
Untuk itu perlu untuk mengetahui sifat dari material.