Upload
izmpdhea
View
247
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TP geologi struktur
Citation preview
1. Ketebalan
Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang merupakan
lapisan batuan. Ketebalan lapisan bisa ditentukan denganbeberapa cara, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Secara umum, pengukuran-pengukuran ketebalan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Pengukuran Langsung
Ketebalan lapisan dapat diukur secara langsung dilapangan dengan kondisi
yang khusus, misalnya lapisan horizontal yang tersingkap berada pada tebing vertikal
dan tebing horizontal sedangkan pada topografi yang miring dapat digunakan alat
“Jacob’s Staff”, yaitu tongkat yang dilengkapi dengan “handlevel’”, klinometer atau
kompas pada bagian atasnya.
b. Pengukuran Tidak Langsung
Pengukuran tidak langsung yang paling sederhana adalah pada lapisan
sederhana yang tersingkap pada permukaan yang horizontal, dimana lebar singkapan
diukur tegak lurus, yaitu w dengan mengetahui kemiringan lapisan () maka
ketebalannya t = W. Sin dan apabila pengukuran tidak tegak lurus, maka W = l. Sin α
sehingga ketebalan menjadi t = l. Sin α. Sin (180 – β - ) .
Kemungkinan lain dapat dilakukan dengan mengukur jarak antara titik, yang
merupakan batas lapisan sepanjang lintasan tegak lurus. Pengukuran ini dilakukan
apabila bentuk lereng tidak teratur bisa juga menghitung ketebalan lapisan dari peta
geologi.
Pengukuran secara langsung dapat dilakukan pada suatu keadaan tertentu,
misalnya lapisan horisontal yang tersingkap pada tebing vertikal atau lapisan vertikal
yang tersingkap pada topografi datar.
Apabila keadaan medan, struktur yang rumit atau ketebalan alat yang
dipakai tidak memungkinkan pengukuran secara langsung, tetapi sebaiknya diusahakan
pengukuran mendekati secara langsung. Pengukuran tidak langsung yang paling
sederhana adalah pada lapisan miring, tersingkap pada permukaan horisontal, dimana
lebar singkapan diukur tegak lurus jurus, yaitu w dengan menggunakan kemiringan
lapisan (δ) maka ketebalannya T = w sin δ
Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak lurus jurus (I) maka lebar
sebenarnya harus dikoreksi lebih dulu w = I sin β, dimana β adalah sudut antara jurus
dengan arah pengukuran. Ketebalan yang didapat adalah T = I sin β sin δ panjang.
Dengan cara yang sama dapat dipakai apabila pengukuran lebar singkapan
dilakukan permukaan miring. Dalam hal ini ketebelan merupakan fungsi dari sudut
miring (δ) dan sudut lereng (σ). Pendekatan lain untuk mengukur ketebalan secara tidak
langsung dapat dilakukan dengan cara mengukur jarak antara titik, yang merupakan
batas lapisan sepanjang lintasan tegak lurus jurus. Pengukuran ini dilakukan apabila
bentuk lereng tidak teratur. Bisa juga menghitung ketebalan lapisan dari peta
geologi.Untuk mengukur ketebalan pada lereng, apabila pengukuran tidak tegak lurus
jurus digunaka persamaan trigonometri berikut
T = I [ sin δ cos σ sin β = sin σ cos δ ]
Dimana :
δ = Kemiringan lereng terukur
d = Sudut kemiringan lapisan
σ = Sudut lereng terukur
β = Sudut antara jurus dan arah pengukuran
2. Kedalaman
Kedalaman ialah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (umumnya permukaan bumi)
kearah bawah terhadap suatu titik, gambar atau bidang. Menghitung ketebalan lapisan
ada beberapa cara, diantaranya:
Menghitung secara matematis
Alignment diagram
Secara grafis
Dengan cara perhitungan matematis, yang perlu diperhatikan adalah kemiringan lereng,
kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu. Pada permukaan
horisontal, kedalaman lapisan (d) dapat dihitung dengan rumus:
D = m tag δ
Dimana:
M = jarak tegak lurus dari singkapan ketitik tertentu
δ = ketinggian lapisan
Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang dipakai adalah kemiringan
semu
D = m [sin σ = cos σ tan δ]
m = jarak
σ = kemiringan lereng
δ = kemiringan lapisan
jarak vertikal dari ketinggian tertentu (permukaan air laut) ke arah bawah terhadap suatu
titik, garis atau bidang. Pada permukaan horizontal, kedalaman lapisan (d) dapat
dihitung dengan rumus d = m Tan .
Cara pengukuran kedalaman :
1. Pengukuran kedalaman pada arah lintasan tegak lurus jurus lapisan pada medan
datar/topografi tidak berelief. (Gambar 3.3)
2. Pengukuran kedalaman pada arah lintasan tegak lurus jurus lapisan pada
medan/topografi dengan slope.
(a) (b)
Gambar 3.4Kedalaman Lapisan pada Topografi Miring
a. Dip searah dengan slope. (Gambar 3.4.a)
b. Dip berlawanan dengan slope. (Gambar 3.4.b)
d = m' . tan γ . sin βd = m . tan γ
d = l (cos α . tan β − sin α )
c. Dip searah dengan slope.
d. Dip berlawanan arah dengan slope.
d = l (cos α . tan β + sin α )
d = l (tan α . cos β . sin γ − sin β )
d = l ( tan α . cos β . sin γ + sin β )