Upload
fuad-ismail
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KOMUNIKASI DATA
TT-2ADisusun oleh :
Fuad Isma’il 1431130085
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASIJURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG2015
Pertanyaan :
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara TCP/IP dan OSI model bandingkan fungsi masing-masing layernya !
2. Jelaskan perbedaan IPv4 dan IPv6 !Jawab :
1. Pesamaan antara TCP/IP dan OSI Modela) Masing-masing model menggunakan Layer dalam menjelaskan proses komunikasi data.b) Memiliki Application Layer, meskipun terdapat perbedaan fungsi untuk layer tersebut. c) Masing-masing memiliki Transport dan Internet (network) Layer. d) Masing-masing menggunakan asumsi pengiriman paket data secara packet-switched
dalam mencapai alamat tujuannya.e) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol
Independen”f) Bagi Network Professional, kedua model tersebut di atas harus dipelajari untuk
memahami konsep dasar komunikasi data di jaringan.
Perbedaan antara TCP/IP dan OSI Model :TCP/IP OSITCP/IP hanya memiliki 4 Layer. OSI layer memiliki 7 buah layer
TCP/IP hanya satu Layer berkaitan dengan aplikasi yaitu Application Layer.
OSI Layer terdapat tiga layer teratas yang berkaitan dengan Aplikasi (Application, Presentation, dan Session)
Proses Komunikasi dimodelkan dalam satu layer yaitu Network Access
proses komunikasi data di dalam jaringan secara physical, dimodelkan dalam dua layer (Data Link dan Physical Layer)
dalam TCP/IP mempunyai protocol yang merupakan protocol komunikasi data standar pada model ini.
OSI Reference Model bersifat sebagai model standar yang digunakan sebagai referensi dalam menjelaskan proses komunikasi data untuk semua vendor dan sistem. Oleh karena itu model ini tidak memiliki protocol standar sebagai protocol komunikasi data
TCP/IP hingga kini masih terus berkembang Perkembangan OSI Model terhambatTCP mengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan
Dalam OSI Model perkembangan modelnya berdasarkan teori
Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secara cuma-cuma dari berbagai komputer di Internet
OSI Sebaliknya
Layer Pada TCP/IP dan OSI
FUNGSI LAYER
TCP/IP OSI Model
Application Layer Application Layer
Berfungsi untuk menyediakan servis –
servis terhadap software-software yang
berjalan pada komputer.
Berperan sebagai high-level protocol yang
melakukan proses representasi, encoding
dan dialog control data.
3 Layer OSI yang berkaitan dengan
Aplikasi dijadikan 1 Layer Aplikasi di
TCP.
Protokol - protokol yang beroperasi pada
Application Layer: HTTP, FTP, POP3,
SMTP, dll.
Berfungsi sebagai interface aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
kemudian membuat pesan – pesan kesalahan.
Pada layer inilah sesungguhnya user
“berinteraksi dengan jaringan”
Contoh protokol : FTP, SMTP, HTTP, POP3,
NFS, Telnet.
Presentation Layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang
hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam
format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. Protocol pada layer ini adalah
sejenis redirector software, seperti network
shell {semacam virtual network computing
(VNC) atau remote desktop protocol (RDP)}
Session Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana
koneksi dimulai, dipelihara, dan diakhiri.
Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi
nama.
Contoh Protokol : Net BIOS, Net BEUI (Net
BIOS Extended User Interface), ASDP
(Apple Talk Data Stream Protocol), PAP
(Printer Access Protocol)
Transport Layer Transport Layer
Berfungsi untuk menyediakan servis yang
akan digunakan oleh Application Layer.
Mempunyai 2 protokol yaitu TCP dan
UDP.
Berfungsi untuk memecah data menjadi
paket-paket data serta memberikan nomor
urut setiap paket sehingga dapat disusun
kembali setelah diterima. layer ini juga
bertanggung jawab membagi data menjadi
segmen, menjaga koneksi logika “end-to-
end” antar terminal dan menyediakan
penganan error
Internet Layer Network Layer
Berfungsi sebagai penyedia fungsi IP
Addressing, routing, dan menentukan
path terbaik. Internet Layer memiliki 1
protokol yaitu TCP/IP.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-
alamat IP, membuat header untuk paket-
paket, dan melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router
dan switch.
Network Acces Layer Data Link Layer
Berfungsi mendefinisikan protokol-
protokol dan hardware-hardware yang
digunakan dalam pengiriman data.
2 OSI Layer proses komunikasi data di
dalam jaringan secara physical
dimodelkan menjadi 1 TCP Layer
( Network Acces Layer ).
Pada layer ini terdapat protokol-protokol
seperti Ethernet pada LAN, PPP pada
WAN, dan juga Frame Relay.
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-
bit data dikelompokkan menjadi format yang
disebut frame yang berhubungan dengan
hardware kemudian diangkut melalui media
Layer ini juga mengatur komunikasi layer
physical antara sistem koneksi dan
penanganan error.
Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media dan
menjaga transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur
jaringan, topologi jaringan, dan pengkabelan.
2. Perbedaan IPv4 & IPv6
IPv4 IPv6
● Segi Fitur
Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga
jumlah alamat unik yang didukung terbatas
4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP
saja. NAT mampu untuk sekadar
memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4,
namun pada dasarnya IPv4 hanya
menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat
mengimbangi laju pertumbuhan internet
dunia.
● Segi Fitur
Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4
x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang
masif ini lebih dari cukup untuk
menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah
alamat pada IPv4 secara permanen.
● Segi Routing
Performa routing menurun seiring dengan
membesarnya ukuran tabel routing.
Penyebabnya pemeriksaan header MTU di
setiap router dan hop switch.
● Segi Routing
Dengan proses routing jauh lebih efisien dari
pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan
untuk mengelola tabel routing yang besar.
● Segi Mobilitas
Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas
oleh kemampuan roaming saat beralih dari
satu jaringan ke jaringan lain.
● Segi Mobilitas
Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi
melalui roaming dari satu jaringan ke
jaringan lain dengan tetap terjaganya
kelangsungan sambungan. Fitur ini
mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
● Segi Keamanan
Meski umum dalam mengamankan jaringan
IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan
pilihan pada standar IPv4.
● Segi Keamanan
IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6.
Header IPsec menjadi fitur wajib dalam
standar implementasi IPv6.
● Ukuran Header
Ukuran header dasar 20 oktet ditambah
ukuran header options yang dapat bervariasi.
● Ukuran Header
Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah
header pada IPv4 seperti Identification,
Flags, Fragment offset, Header Checksum
dan Padding telah dimodifikasi.
● Header Checksum
Terdapat header checksum yang diperiksa
oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3),
● Header Checksum
Proses checksum tidak dilakukan di tingkat
header, melainkan secara end-to-end. Header
sehingga menambah delay. IPsec telah menjamin keamanan yang
memadai
● Fragmetasi
Dilakukan di setiap hop yang melambatkan
performa router. Proses menjadi lebih lama
lagi apabila ukuran paket data melampaui
Maximum Transmission Unit (MTU) paket
dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di
tempat tujuan.
● Fragmetasi
Hanya dilakukan oleh host yang
mengirimkan paket data. Di samping itu,
terdapat fitur MTU discovery yang
menentukan fragmentasi yang lebih tepat
menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil
yang terdapat dalam sebuah jaringan dari
ujung ke ujung.
● Konfigurasi
Ketika sebuah host terhubung ke sebuah
jaringan, konfigurasi dilakukan secara
manual.
● Konfigurasi
Memiliki fitur stateless auto configuration
dimana ketika sebuah host terhubung ke
sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara
otomatis.
● Kualitas Layanan
Memakai mekanisme best effort untuk tanpa
membedakan kebutuhan.
● Kualitas Layanan
Memakai mekanisme best level of effort
yang memastikan kualitas layanan. Header
traffic class menentukan prioritas pengiriman
paket data berdasarkan kebutuhan akan
kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.