Upload
zebri-yandi
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Tb Peritonial
1/12
Tuberkulosis Peritonial
Zebriyandi
102010102
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang paling rentan terhadap berbagai macam
penyakit baik yang disebabkan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Namun dari
berbagai macam penyakit tersebut yang paling banyak diklinis adalah penyakit yang
berasal dari luar tubuh contohnya adalah karena infeksi bakteri.
Salah satu yang akan kita bahas adalah infeksi bakteri mycobacterium
tuberculosis yang menyerang dibagian peritoneal.
Tuberculosis peritoneal merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau
isceral yang disebabkan oelh kuma mycobacterium tuberculosis! dan terlihat
penyakit ini "uga sering mengenai seluruh peritoneum! alat # alat system
gastrointestinal! mesenterium! dan organ genitalia interna.1
Penyakit ini "arang berdiri sendiri dan biasanya merupakan kelan"utan proses
tuberkulosa ditempat lain terutama dari tuberkulosa paru! namun sering ditemukan
bah$a ada $aktu diagnosa ditegakkan proses tuberkulosa di paru sudah tidak
kelihatan lagi. %al ini bisa ter"adi karena proses tuberkulosa di paru mungkin sudah
menyembuh terlebih dahulu sedangkan penyebaran masih berlangsung di tempat
lain.2
&i Negara yang sedang berkembang tuberculosis peritoneal masih sering
di"umpai termasuk di 'ndonesia! sedangkan di Negara (merika dan Negara )arat
lainnya $alaupun sudah "arang ada kecenderungan meningkat dengan meningkatnya"umlah penderita ('&S dan imigran. *arena per"alanan penyakitnya yang berlangsung
secara perlahan # lahan dan sering tanpa keluhan atau ge"ala yang "elas makan
diagnose sering terlambat ditegakkan atau tidak terdiagonosa.+
Tidak "arang penyakit ini mempunyai keluhan menyerupai penyakit lain
seperti sirosis hati atai neoplasma dengan ge"ala asites yang tidak terlalu menon"ol.2
Makalah ini dibuat sebagai bahan pembela"aran penulis mengenai penyakit #
penyakit pada saluran cerna baik yang disebabkan oleh bakteri ataupun yang bukan.
1
7/24/2019 Tb Peritonial
2/12
Pembahasan
Anamnesis
a. 'dentitas pasien
b. *eluhan utama
c. ,i$ayat penyakit sekarang
d. ,i$ayat penyakit dahulu
e. ,i$ayat penyakit yang memperberat
f. ,i$ayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
'nspeksi -
dilakukan untuk mengetahui kesimetrisan dinding perut saat respirasi! mengka"i tanda
luka! umbilical! kult dinding perut.
(bdomen dibagi dalam k$adran yaitu-
1. k$adran ' / kanan atas
2. k$adran '' / kanan ba$ah
+. k$adran ''' / kiri atas
. k$adran ' / kiri ba$ah
dengan regio yaitu -
1. pigastrium
2. umbilical+. hipogastrium
. hipokondrika kanan
3. hipokondrika kiri
4. lumbal kanan
5. lumbal kiri
6. 'nguinal kanan
. 'nguinal kiri
Palpasi -
a. Palpasi dilakukan dengan tu"uan untuk mengetahui bentuk! ukuran! dan konsistensi
organ7organ dan struktur7struktur dalam perut 8intra abdominal9
b. Palpasi ringan dilakukan untuk mengetahui area7area nyeri tekan! nyeri superficial!
dan adanya massa
c. Palpasi dalam dilakukan untuk mengetahui keadaan hepar! lien! gin"al! dan kandung
kemih.
Perkusi -
a. :ntuk memperkirakan ukuran hepar! adanya udara pada lambung dan usus 8timpani
atau redup9
b. :ntuk mendengarkan atau mendeteksi adanya gas! cairan atau massa dalam perut
2
7/24/2019 Tb Peritonial
3/12
c. )unyi perkusi pada perut yang normal adalah timpani! tetapi bunyi ini dapat berubah
pada keadaan7keadaan tertentu misalnya apabila hepar dan limpa membesar! maka
bunyi perkusi akan men"adi redup! khususnya perkusi di daerah ba$ah arkus kosta
kanan dan kiri.
(uskultasi - &igunakan untuk mendengarkan bising usus.
Pemeriksaan Penunjang4
a. Pungsi cairan asites
;airan asites bisa "ernih! hemoragik atau kilus. Pada analisa cairan asites didapatkan
hasil-7 ksudat! dengan protein /+gumlah sel 1007+000 sel
7/24/2019 Tb Peritonial
4/12
Membantu mendeteksi adanya tb usus halus! sedangkan barium enema membantu
mendeteksi Tb ileosekal.
h. Peritoneoskopi
'ni adalah cara terbaik untuk mendiagnosa Tb peritoneal. &engan peritoneoskopi!
tuberkel pada peritoneum dapat terlihat pada lebih dari 0? kasus! dan dapat
dilakukan biopsy dan pemeriksaan histopatologi. Namun tindakan ini sulit dilakukan
bila ter"adi pelengketan "aringan yang luas.
i. =aparatomi
&iagnostic hanya bisa dilakukan bila dengan cara yang tidak atau kurang inasie
masih belum ada kepastian diagnosis.
". *olonoskopi
Sangat baik untuk mendiagnosis Tb kolon maupun Tb ileosekal. Pada Tb kolon
terlihat lesi nodular mukosa dengan ukuran berariasi 8274mm9! disertai lesi ulkus
diantara nodul! berukuran kecil 8+73mm9 maupun besar 810720mm9. Aambaran
kolonoskopi yang di"umpai ini bisa menyerupai colitis ulseratia dan keganasan.
Working Diagnosis
Tuberkulosis peritoneal merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau
isceral yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis! dan terlihat
penyakit ini "uga sering mengenai seluruh peritoneum! alat7alat sistem
gastrointestinal! mesenterium dan organ genetalia interna.1Penyakit ini "arang berdiri
sendiri dan biasanya merupakan kelan"utan proses tuberkulosa di tempat lain terutama
dari tuberkulosa paru! namun sering ditemukan bah$a pada $aktu diagnosa
ditegakkan proses tuberkulosa di paru sudah tidak kelihatan lagi. %al ini bisa ter"adi
karena proses tuberkulosa di paru mungkin sudah menyembuh terlebih dahulu
sedangkan penyebaran masih berlangsung di tempat lain. &i Negara yang sedang
berkembang tuberculosis peritoneal masih sering di"umpai termasuk di 'ndonesia!
sedangkan di negara (merika dan Negara )arat lainnya $alaupun sudah "arang ada
kecendrungan meningkat dengan meningkatnya "umlah penderita ('&S dan 'migran.
*arena per"alanan penyakitnya yang berlangsung secara perlahan7lahan dan sering
tanpa keluhan atau ge"ala yang "elas maka diagnosa sering tidak terdiagnosa atau
terlambat ditegakkan. Tidak "arang penyakit ini mempunyai keluhan menyerupai
4
7/24/2019 Tb Peritonial
5/12
penyakit lain seperti sirosis hati atau neoplasma dengan ge"ala asites yang tidak terlalu
menon"ol.2
Epidemiologi
Tuberkulosis peritoneal lebih sering di"umpai pada $anita dibanding pria dengan
perbandingan 1!3-1 dan lebih sering dekade ke + dan .1!2 Tuberkulosis peritoneal
di"umpai 2 ? dari seluruh Tuberkulosis paru dan 3!6? dari tuberculosis (bdominal.+
&i (merika Serikat penyakit ini adalah keenam terbanyak diantara penyakit eCtra
paru sedangkan peneliti lain menemukan hanya 3720? dari penderita tuberkulosis
peritoneal yang mempunyai T) paru yang aktif. Pada saat ini dilaporkan bah$a kasus
tuberculosis peritoneal di negara ma"u semakin meningkat dan peningkatan ini sesuai
dengan meningkatnya insiden ('&S di negara ma"u.1&i (sia dan (frika dimana
tuberculosis masih banyak di"umpai! tuberculosis peritoneal masih merupakan
masalah yang penting. Manohar dkk melaporkan di ,umah Sakit *ing d$ard '''
&urban (frika selatan menemukan 13 kasus tuberculosis peritoneal selama periode
3 tahun 81671669 sedangkan dengan cara peritonoskopi.1 &aldiono menemukan
sebanyak 13 kasus di ,umah Sakit ;ipto mangunkusumo >akarta selama periode
1467152 dan Sulaiman di rumah sakit yang sama periode 153715 menemukan
sebanyak +0 kasus tuberkulosa peritoneal begitu "uga Sibuea dkk melaporkan ada 11
kasus Tuberkulosis peritoneal di ,umah sakit T"ikini >akarta untuk periode 1537155
sedangkan di Medan Zain =% melaporkan ada 6 kasus selama periode 1+713.
Etiologi
Pada "aringan! basil tuberculosis adalah bakteri batang tipis lurus berukuran
sekitar 0!C+ Dm. Pada medium artificial! bentuk kokoid dan filament terlihat dengan
bentuk morfologi yang berariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Mikobakterium
tidak dapat diklasifikasikan men"adi gram positif atau negatie. >ika sudah ter$arnai
dengan bahan celup dasar! organisme ini tidak dapat di$arnai dengan alcohol! tanpa
menghiraukan pengobatan iodine. )asil tuberculosis ditandai dengan tahan asam yaitu
3? etil alcohol mengandung +? asam hidroklorat 8asam alcohol9 dengan cepat
menghilangkan $arna semua bakteri kecuali mikobakterium. Teknik pe$arnaan Eiehl7
neelsen digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri tahan asam.2
5
7/24/2019 Tb Peritonial
6/12
Mikobakterium adalah aerob obligat dan mendapatkan energy dari oksidasi
banyak komponen karbon sederhana. Peningkatan tekanan ;F2 mendukung
pertumbuhan. (ktifitas biokimia tidak khas! dan la"u pertumbuhan lebih lambat dari
kebanyakan bakteri. Gaktu replikasi basilus tuberculosis sekitar 16 "am. )entuk
saprofitik cenderung untuk tumbuh lebih cepat! untuk berproliferasi dengan baik pada
suhu 2272+H;! untuk memproduksi pigmen dan tidak terlalu bersifat tahan asam bila
dibandingkan dengan bentuk patogennya.2
Patofisiologis
Peritoneum dapat dikenai oleh tuberculosis melalui beberapa cara- 3!4
1. Melalui penyebaran hematogen terutama dari paru7paru2. Melalui dinding usus yang terinfeksi
+. &ari kelen"ar limfe mesenterium
. Melalui tuba fallopi yang terinfeksi
Pada kebanyakan kasus tuberkulosis peritoneal ter"adi bukan sebagai akibat
penyebaran perkontinuitatum tapi sering karena reaktiasi proses laten yang ter"adi
pada peritoneum yang diperoleh melalui penyebaran hematogen proses primer
terdahulu 8infeksi laten I&orman infectionJ9.2Seperti diketahui lesi tuberkulosa bisa
mengalami supresi dan menyembuh. 'nfeksi masih dalam fase laten dimana ia bisa
menetap laten selama hidup namun infeksi tadi bisa berkembang men"adi tuberkulosa
pada setiap saat. >ika organisme intrasseluler tadi mulai bermutiplikasi secara cepat.2
Terdapat + bentuk peritonitis tuberkulosa-17+
19 )entuk eksudatif
)entuk ini dikenal "uga sebagai bentuk yang basah atau bentuk asites yang
banyak! ge"ala menon"ol ialah perut membesar dan berisi cairan 8asites9. Pada bentuk
ini perlengketan tidak banyak di"umpai. Tuberkel sering di"umpai kecil7kecil
ber$arna putih kekuning7kuningan milier! nampak tersebar di peritoneum atau pada
alat7alat tubuh yang berada di rongga peritoneum. &isamping partikel yang kecil7kecil
yang di"umpai tuberkel yang lebih besar sampai sebesar kacang tanah. &isekitar
tuberkel terdapat reaksi "aringan peritoneum berupa kongesti pembuluh darah.
ksudat dapat terbentuk cukup banyak! menutupi tuberkel dan peritoneum sehingga
merubah dinding perut men"adi tegang! ;airan asites kadang7kadang bercampur darah
6
7/24/2019 Tb Peritonial
7/12
dan terlihat kemerahan sehingga mencurigakan kemungkinan adanya keganasan.
Fmentum dapat terkena sehingga ter"adi penebalan dan teraba seperti ben"olan tumor.
29 )entuk adhesif
&isebut "uga sebagai bentuk kering atau plastik dimana cairan tidak banyak
dibentuk. Pada "enis ini lebih banyak ter"adi perlengketan. Perlengketan yang luas
antara usus dan peritoneum sering memberikan gambaran seperti tumor! kadang7
kadang terbentuk fistel. %al ini disebabkan karena adanya perlengketan7perlengketan.
*adang7kadang terbentuk fistel! hal ini disebabkan karena perlengketan dinding usus
dan peritoneum pariental kemudian timbul proses necrosis. )entuk ini sering
menimbulkan keadaan ileus obstruksi . Tuberkel7tuberkel biasanya lebih besar.
+9 )entuk campuran
)entuk ini kadang7kadang disebut "uga kista! pembengkakan kista ter"adi melalui
proses eksudasi bersama7sama dengan adhesi sehingga terbentuk cairan dalam
kantong7kantong perlengketan tersebut. )eberapa penulis menganggap bah$a
pembagian ini lebih bersifat untuk melihat tingkat penyakit! dimana pada mulanya
ter"adi bentuk eksudatif dan kemudian bentuk adhesie.2 Pemberian hispatologi
"aringan biopsi peritoneum akan memperlihatkan "aringan granulasi tuberkulosa yang
terdiri dari sel7sel epitel dan sel datia langerhans! dan perki"uan umumnya
ditemukan.1!2
Manifestasi Klinis
Ae"ala klinis berariasi! mulai dari ringan hingga berat. Tb abdominal dapat
timbul secara akut! kronik! maupun acute on chronic. *eluhan umumnya adalahn
nyeri 86073?9! ge"ala konstitusional berupa demam 80750?9! berat badan turun 807
0?9! diare dan konstipasi. Menurut Soylu! ge"ala klinis utama dari Tb abdominal
adalah nyeri abdomen 83?9! asites 82?9! distensi abdomen 862?9. Zain
mendapatkan sakit perut dan pembengkakan perut sebagai keluhan terbanyak. Nyeri
perut berupa kolik bila ter"adi gangguan pada lumen! bisa "uga nyeri isceral yang
bersifat tumpul dan menetap bila mengenai kelen"ar getah bening 8*A)9
mesenterium. *eluhan lain adalah batuk! demam! keringat malam! anoreksia!
kelelahan! berat badan menurun! dan diare.
7
7/24/2019 Tb Peritonial
8/12
Pada pemeriksaan fisik didapatkan asites! demam! pembengkakan perut! nyeri
perut! anemia. *eadaan giEi tergantung lamanya per"alanan penyakit.
Differential Diagnosis
Keganasan / Kanker colon
)iasanya! setelah sering mengalami sembelit! barulah orang berpikir! apakah
terkena kanker kolon atau tidak.5
*husus bagi mereka yang berusia di atas 0 tahun! dian"urkan untuk melakukan
pemeriksaan kolon. &i samping itu! "uga diingatkan untuk "angan menunda # nunda
keinginan untuk )() 8buang air besar9. *arena bila sering menunda 8)()9! maka
akan semakin banyak air terserap. %al ini menyebabkan feses men"adi semakin keras
dan akan menimbulkan racun di dalam usus.
5
%ati # hati dengan obat pencuci perut < obat pencahar. Fbat # obatan ini akan
dapat memacu kontraksi dinding usus. Penggunaan secara regular atau terus #
menerus akan dapat merusak dinding usus dan membuat konstipasi men"adi lebih
buruk.5
Minuman beralkohol! khususnya bir! akan menperbesar timbulnya kanker. (lcohol
tersebut di dalam usus akan diubah men"adi asetil aldehida yang dapat meningkatkan
resiko kanker. Fleh sebab itu! hindarilah minum alcohol. &isamping itu! "uga
disarankan untuk menghindari makan makanan yang berlemak dan berkadar gula
tinggi. ;ermati pula susu dan produk turunannnya! karena tidak "arang mengakibatkan
konstipasi.5
Makanan yang mengandung lemak rantai pan"ang! akan menyebabkan kontak
asam empedu dengan usus besar men"adi lebih lama. (sam empedu ini bersifat
karsinogen 8pemicu kanker9. Perlu dicermati makanan berlemak seperti pigmenempedu! daging sapi! daging kambing diperkirakan mengandung Eat besi tinggi. Zat
besi ini "uga dapat memicu timbulnya tumor ganas dalam usus besar.5
(dapun ker"a serat dalam usus besar ialah se"umlah serat dan se"umlah Eat
tepung berfermentasi. Serat inilah yang nantinya akan membentuk bulk 8kotoran9.
)ulk membantu mendorong otot halus untuk membuang makanan yang telah dicerna
agar melalui usus dan )() men"adi lancar.5
Sering mengalami sembelit! "anganlah dianggap enteng! sebab rasa sembelititu "uga menun"ukkan a$al penyebab kanker usus atau kolon. &i dalam tin"a terdapat
8
7/24/2019 Tb Peritonial
9/12
banyak racun yang tidak terkontrol. ,acun # racun yang tersimpan semakin di dalam
usus itulah yang akhirnya dapat menyebabkan kanker. (dapun penyebab kanker itu
tidak hanya dalam sehari dua hari sa"a! melainkan terakumulasi dalam tubuh selama
bertahun # tahun.
:ntuk membantu agar )() lancer setiap harinya! apalagi setelah usia diatas
0 tahun! dian"urkan untuk banyak minum air putih! "us buah! terutama papaya dan
"eruk! serta "us sayuran! terutama $ortel dan bit.5
Minuman beralkohol dan yang mengandung kafein! bisa memacu timbulnya
kanker kolon. %ati # hati "uga dengan bahan penga$et! pe$arna! bumbu masak
penambah rasa! sebab bahan # bahan tersebut "uga dapat menambah racun di dalam
tubuh kita.
&i 'ndonesia! kanker kolon msauk urutan ke710 82!53?9 setelah kanker rahim!
payudara! kanker getah bening! kulit! nasofaring! oarium! rectum! "aringan lunakdan
tiroid.5
tiologi
Baktor # faktor yang mempengaruhi mencakup mutagen dalam diet! defisiensi
anti mutagen dalam diet! kurangnya serat dalam diet. Pasien dengan resiko yang
meningkat mencakup pasien dengan ')& 8terutama :;9! poli atau tumor sebelumnya!
ri$ayat kanker oarium atau payudara dan ri$ayat keluarga adanya kanker kolon atau
sindrom poliposis familial seperti familial! sindrom Aardner dan Turcot.6
Aambaran *linis
Ae"ala - rasa tidak nyaman di perut! pendarahan rektum! turunnya berat badan
dan perubahan dalam buang air besar.6
Tanda - mencakup pucat! massa abdomen! massa rektum atau tukak pada
pemeriksaan rektum dan ikterus. *adang # kadang dapat bersifat akut dengan
obstruksi atau perforasi usus.6
Penatalaksanaan
Medikamentosa9
9
7/24/2019 Tb Peritonial
10/12
Pengobatan T); terdiri dari dua tingkat yaitu -
a. Base intensif merupakan terapi dengan isoniaEid yang dikombinasi dengan rifampisin
dan piraEinamida selama 2 bulan. :ntuk preensi resistensi ditambahkan lagi
etambutal.
b. Base pemeliharaan menggunakan isoniaEid bersama rifampisin selama bulan lagi!
sehingga seluruh masa pengobatan mencakup 4 bulan. Telah dibuktikan bah$a kur
singkat ini sama efektifnya dengan kur lama dari 2 K 5 bulan. Persentase residifnya
"uga kurang lebih sama 81?9. Auna mengurangi efek samping dari isoniaEid
8neuropati9 diberikan "uga piridoksin 810 mg sehari9
Non-medikamentosa
a. Minum obat yang teratur sampai $aktu yang telah ditentukan $alaupun ge"ala #
ge"alanya telah berkurang.
Memakai masker selalu diluar maupun didalam rumah agak tidak menulari anggota
keluarga ataupun orang lain.
Pencegahan
Pencegahan dan pengendalian T) secara umum adalah-4
1. Pengobatan pasien T) aktif dengan segera dan efektif serta tindak lan"ut terhadap
kontak mereka melalui u"i tuberkulin! foto rontgen sinar L! dan pengobatan yang
sesuai dengan saksama adalah tu"uan utama pengendalian T) kesehatan masyarakat.
Timbulnya kembali penyakit T) menun"ukkan bah$a metode pengendalian ini belum
dilakukan secara adekuat.
10
7/24/2019 Tb Peritonial
11/12
2. Pengobatan obat pada orang asimtomatik yang u"i tuberkulinnya positif pada
kelompok umur yang paling rentan terhadap timbulnya komplikasi 8misalnya! anak7
anak9 dan orang yang u"i tuberkulinnnya positif yang harus menerima obat7obatan
imunosupresif sangat mengurangi reaktiasi infeksi.
+. ,esistansi seorang pe"amu- faktor7faktor nonspesifik dapat mengurangi resistansi
pe"amu sehingga membantu konersi infeksi asimtomatik men"adi sebuah penyakit.
Baktor7faktor tersebut meliputi kelaparan! gastrektomi! dan supresi imunitas selular
dengan obat 8misalnya! kortikosteroid9 atau infeksi. 'nfeksi %' adalah faktor resiko
utama untuk T).
. 'munitas- berbagai macam basil tuberkel airulen! terutama );A 8bacille ;almette7
Aurin! organisme attenuated boin9! telah digunakan untuk menginduksi se"umlah
tertentu resistansi pada orang yang sangat terpa"an dengan infeksi. aksinasi denganorganisme ini! sama dengan infeksi primer dengan basil tuberkel irulen tanpa disertai
bahaya di kemudian hari. aksin yang tersedia tidak adekuat menurut banyak sudut
pandang teknis dan biologis. Galaupun demikian! );A diberikan kepada anak7anak
pada banyak negara. &i (merika Serikat! );A hanya diberikan pada orang dengan
hasil u"i tuberkulin negatif yang sangat terpa"an 8anggota keluaraga pasien T) !
petugas kesehatan9. )ukti statistik menun"ukkan bah$a ter"adi peningkatan resistansi
untuk periode tertentu yang muncul setelah aksinasi );A.
radikasi T) pada sapi dan pasteurisasi susu telah sangat mengurangi infeksi
M.bois.
Prognosis
Peritonitis tuberkulosa "ika dapat segera ditegakkan dan mendapat pengobatan
umumnya akan menyembuh 8dubia et bonam9 dengan pengobatan yang adekuat.1
Komplikasi
)iasanya "arang minimbulkan komplikasi "ika ditangani dengan baik.
Kesimpulan
Tuberkulosis peritoneal merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau
isceral yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis dimana biasanya
merupakan proses kelan"utan tuberkulosa ditempat lain. Fleh karena itu ge"ala klinis
yang berariasi dan timbulnya ge"ala ataupun penyakit yang perlahan7lahan sering
11
7/24/2019 Tb Peritonial
12/12
mengakibatkan keterlambatan diagnosa. &engan pemeriksaan diagnostik!
laboratorium dan pemeriksaan penun"ang lainnya dapat membantu menegakkan
diagnosa serta pemberian obat anti tuberkulosa yang adekuat dan teratur biasanya
pasien akan sembuh.
Daftar Pustaka
1 Zain =%. Buku ajar penyakit dalam. Noer S ed. >akarta - )alai Penerbit B*:'!
200.h.0+74.
2 Sulaiman (.Peritonitis tuberkulosa. >akarta - 'nfomedika! 200+.h.34741.
+ Thamrin %,. Obat obat penting khasiat penggunaan dan e!ek e!ek sampingnya.
4thed. >akarta - PT leC Media *omputindo! 2005.h.13!135.
Ndraha S. Buku ajar gastroenterohepatologi. 1sted.>akarta - )iro Publikasi Bakultas
*edokteran :*,'&(! 201+.h.5.
3 Zain =%. Peran analisa cairan asites dan serum ;a 123 dalam mendiagnosa T);
peritoneum &alam - (cang N! Nel$an ,%%!Syamsuru G ed. Padang - *FP(P&'
L.200+.h.376.
4 Spiro %M. Peritoneal tuberculosis - clinical gastroenterology. th ed. Ne$ ork- Mc
Ara$ hill 'N;.2005.h.33172.
" Nugroho S%S. #erapi pengobatan tumor kanker. ogyakarta - *anisius! 200.h.267
++.
$ %ayes P;! Mackay TG.%iagnosis dan terapi. >akarta - A;!200+.h.134.
)ehrman! *liegman! (rin. &lmu kesehatan anak. 2nd ed. >akarta -
A;!200+.h.10+4!10+5.
12