4
TATA UPACARA PEMBUKAAN & PENUTUPAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK DAN PANDEGA ( T & D ) UPACARA PEMBUKAAN Kerapihan Setiap Anggota Ambalan Sangga Kerja menyiapakan persiapan Upacara Pradana memanggil peserta Upacara Pradana menyiapkan barisan Pradana memeriksa barisan dan petugas Laporan Pimpinan Sangga kepada Pradana Pradana menjemput Pembina dan Pembina Mengambil posisi di sebelah kanan para pimpinan Sangga (Pradana mengambil alih) Penaikan Bendera Cikal Pengucapan pancasila oleh Pradana Pengucapan Dasa Darma Pramuka oleh petugas Amanat dan Do'a Upacara selesai masing - masing Pimpinan Sangga membubarkan barisan UPACARA PENUTUPAN Kerapihan setiap Anggota Ambalan Pradana memanggil peserta upacara Pimpinan Sangga mengambil tempat di barisan sebelah kanan Pradana menjemput pembina upacara Petugas menurunkan Bendera Cikal Pembacaan Sandi Ambalan Pengumuman Pradana memimpin do'a Laporan Pradana kepada Pembina Penegak Pradana membubarkan barisan

Tata Upacara Pembukaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tata Upacara Pembukaan

TATA UPACARA PEMBUKAAN & PENUTUPAN LATIHAN AMBALAN PENEGAK DAN PANDEGA ( T & D )

UPACARA PEMBUKAAN Kerapihan Setiap Anggota Ambalan Sangga Kerja menyiapakan persiapan Upacara Pradana memanggil peserta Upacara Pradana menyiapkan barisan Pradana memeriksa barisan dan petugas Laporan Pimpinan Sangga kepada Pradana Pradana menjemput Pembina dan Pembina Mengambil posisi di

sebelah kanan para pimpinan Sangga (Pradana mengambil alih) Penaikan Bendera Cikal Pengucapan pancasila oleh Pradana Pengucapan Dasa Darma Pramuka oleh petugas Amanat dan Do'a Upacara selesai masing - masing Pimpinan Sangga membubarkan

barisan

UPACARA PENUTUPAN Kerapihan setiap Anggota Ambalan Pradana memanggil peserta upacara Pimpinan Sangga mengambil tempat di barisan sebelah kanan Pradana menjemput pembina upacara Petugas menurunkan Bendera Cikal Pembacaan Sandi Ambalan Pengumuman Pradana memimpin do'a Laporan Pradana kepada Pembina Penegak Pradana membubarkan barisan

Page 2: Tata Upacara Pembukaan

PEMBUATAN KOMPOS

1. Bahan

-Hijauan/daun-daunan, rumput atau jerami,disini kami menggunakan tumbuhan air kiyafu

-sekam padi bakar

-serbuk gergaji

-stater/bahan pengurai /EM 4

2. Persiapan tempat

Sebaiknya dibuatkan tempat dengan ukuran 2 x 3 dengan tinggi 40-60 cm, usahakan tempatnya tidak terbuka atau kena sinar matahari langsung, seperti di bawah pohon sebaiknya dibuatkan naungan/gubuk untuk mengindari sinar matahari langsung dan hujan.

3. Cara Pembuatan

Supaya proses pengomposan lebih cepat hijaun/daun-daunan, jerami dipotong-potong kurang lebih 5-10 cm., stater pengurai/EM4 dilarutkan dengan air dalam ember/bak plastik diaduk sampai merata, potongan-potongan hijauan/jerami dicampur dengan serbuk gergaji,sekam bakar secara merata, siramkan larutan secara perlahan-lahan kedalam adonan secara merata.

Sewaktu pengadukan dan penyiraman langsung dimasukan kedalam bak/kotak yang sudah disiapkan, usahakan tumpukan bahan yang sudah diaduk tingginya tidak melebihi 60 cm dari permukaan tanah, tutup dengan terpal/plastik agar tidak terjadi penguapan, bisa juga ditutup dengan lumpur seluruh permukaan, tancapkan bilah bambu sekitar 10-15 cm agar udara luar masuk, sehingga proses pengomposan/fermentasi berjalan lebih cepat

4. Pemeriksaan/Pengamatan

Setelah 2-3 hari tumpukan diperiksa, dengan cara membuat lubang, kemudian dimasukan tangan, apabila didalam tumpukan dirasa suhunya cukup tinggi maka dapat dipastikan proses pengomposan sedang terjadi, kalau didalam tumpukan sehunya rendah, berarti tidak terjadi proses pengomposan, untuk itu perlu diulangi penyiraman dengan larutan tetes tebu/gula dan stater/pengurai, 2 atau 3 hari sekali tumpukan disiram, sesuai dengan keadaan/kelembaban, untuk tumpukan yang memakai tutup terpal/plastik, setelah 6-7 hari perlu dilakukan pengadukan dan disiram seperlunya agar terjadi sirkulasi udara, dengan demikian diharapkan mikroba akan berkembang dan proses pengomposan lebih cepat, setelah 20-30 hari dilakukan pemeriksaan kembali dengan cara memasukan tangan kedalam tumpukan, apabilia temperatur didalam tumpukan suhunya menjadi turun, maka pengomposan sudah jadi dan siap panen.

Apabila tercium bau yang kurang enak dari dalam tumpukan menandakan proses pengomposan tidak sempurna dan perlu diulangi kembali. Cara memeriksa lain yaitu dengan menusuk-nusuk tumpukan dengan kayu/bambu, apabila tusukan lancar/tidak menyakut, maka pengomposan berhasil dan siap dipakai.

Semoga berguna!

Page 3: Tata Upacara Pembukaan