Upload
others
View
19
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
TATA IBADAH MINGGU BIASA
GKI KWITANG
TEMA:
“GKI KWITANG MENUJU
KESADARAN KRITIS TRANSITIF”
(BULAN BINA GKI KWITANG
2020)
MINGGU, 27 September 2020
Subtema: “BISO RUMONGSO”
(Pekan Bina Dewasa dan Lansia)
(Keterangan: L: liturgis;
PF: pelayan firman;
Pnt.: penatua)
2
UMAT BERHIMPUN
AJAKAN BERHIMPUN (Berdiri)
L : Saudaraku, kita hidup di dalam rangkaian
waktu. Adakah kita mengisi dan menjalani
waktu itu dengan bijak? Pemazmur
mengatakan, “Ajarlah kami menghitung
hari-hari kami sedemikian, hingga kami
beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur
90:12). Mari kita mengisi dan
menggunakan hari Minggu ini secara
bijaksana dengan pertolongan Tuhan.
NYANYIAN PROSESI: KJ 3:1+2 “Kami Puji
Dengan Riang”
Syair: Joyful, Joyful, We Adore Thee, Henry van
Dyke, 1907; Terjemahan: E. L. Pohan Shn.,
1978; Lagu: Ludwig van Beethoven, 1824
Do = G 4 ketuk
3
Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang
besar;
bagai bunga t’rima siang, hati kami pun
mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah
lenyap.
Sumber suka yang abadi, b’ri sinarMu
menyerap.
Kau memb’ri, Kau mengampuni,
Kaulimpahkan rahmatMu.
Sumber air hidup ria, Lautan kasih dan
restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kaujadikan
milikMu,
agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.
VOTUM – SALAM:
PF : Pertolongan kita adalah dalam nama
TUHAN, pencipta langit dan bumi.
4
J : (Menyanyikan) NKB 228 d: Amin
PF : Kasih karunia dan damai sejahtera dari
Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus
Kristus menyertai kita.
J : Sekarang dan selamanya
KATA PEMBUKA DAN PENGAKUAN DOSA
(duduk)
L : Saudaraku, sebuah pepatah bijak
mengatakan “tua itu pasti, dewasa itu
pilihan”. Salah satu ciri kedewasaan adalah
mampu mengukur kemampuan maupun
keterbatasan diri. Namun, dalam
kenyataannya banyak manusia yang
bersikap rumongso biso (bhs. Jawa; artinya:
merasa bisa). Ketika seseorang bersikap
rumongso biso, maka ia bisa jatuh dalam
sikap sombong. Dengan kesombongan itu,
ia menjadi lupa bahwa ia juga memiliki
5
kelemahan dan keterbatasan diri. Salah
satu bentuk dari kesadaran kritis transitif
adalah kesediaan kita untuk biso
rumongso.
Minggu ini merupakan pelaksanaan pekan
Bina Dewasa dan Lansia GKI Kwitang. Sub
tema minggu ini adalah “BISO
RUMONGSO”. Biso rumangso berarti bisa
merasa, maksudnya adalah memiliki
kesadaran bahwa dirinya itu memiliki
keterbatasan. Melalui sub tema ini GKI
Kwitang mengajak kita semua untuk dapat
memiliki dan mengembangkan sikap ‘biso
rumongso’ agar terhindar dari sikap
mentang-mentang (sok). Memiliki dan
mengembangkan sikap biso rumongso
nampaknya menjadi hal yang penting,
sebab salah satu bentuk dari kesadaran
kritis transitif adalah kesediaan diri untuk
biso rumongso.
6
MARILAH KITA BERDOA UNTUK
MENGAKUI DOSA-DOSA KITA:
Tuhan, kami sering kali tidak menyadari
bahwa diri kami memiliki banyak
keterbatasan. Namun kami bersikap
angkuh dan sombong di hadapan-MU.
Meskipun Engkau telah mengingatkan kami
melalui Nabi Yesaya yang mengatakan
“Manusia yang sombong akan
direndahkan, dan orang yang angkuh akan
ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah
yang maha tinggi pada hari itu. Sebab
TUHAN semesta alam menetapkan suatu
hari untuk menghukum semua yang
congkak dan angkuh serta menghukum
semua yang meninggikan diri, supaya
direndahkan” (Yes. 2:11-12), namun kami
bertahan pada kesombongan dan
keangkuhan diri.
Tolonglah kami agar kami dapat memiliki
dan megembangkan sikap biso rumongso,
7
sehingga kami dapat membuka diri untuk
ditolong dan dituntun Tuhan melalui peran
orang lain. Ampuni dan bentuklah kami
seturut dengan kehendakMu, ya Tuhan.
Demi Nama Putera-Mu Yesus Kristus. Amin.
NYANYIAN JEMAAT: KJ 28:1-3 “Ya Yesus,
Tolonglah”
Syair: Lord Jesus, Think on Me, Allen William
Chatfield (1808-1896) menurut Mnooeo
Khriste, Synesius dari Cyrene (375-430);
Terjemahan: I. S. Kijne (1899-1970); Lagu:
John Stainer (1840-1901)
Do = D 4 ketuk
Ya Yesus, tolonglah, hapuskan dosaku
dan dari nafsu dunia lepaskan hambaMu.
Ya Yesus, dengarlah seruan hatiku,
lengkapi aku yang lemah, sebagai laskarMu.
8
Ya Yesus yang menang, sertai hambaMu,
b’ri, di sengsara dan perang, percaya yang
teguh.
BERITA ANUGERAH: (Berdiri)
PF : Inilah Berita anugerah bagi kita semua,
“Marilah, baiklah kita berperkara! -- firman
TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti
kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;
sekalipun berwarna merah seperti kain
kesumba, akan menjadi putih seperti bulu
domba.” (Yesaya 1:18).
Demikianlah Berita Anugerah dari Tuhan.
J : Syukur kepada Allah!
Salam Damai
NYANYIAN JEMAAT: PKJ 265:1-2 “Bukan
Kar’na Upahmu”
Syair dan lagu: Godlief Soumokil, 1988
do = C 4 ketuk
9
Bukan kar’na upahmu dan bukan kar’na
kebajikan hidupmu,
bukan persembahanmu dan bukan pula hasil
perjuanganmu:
Allah mengampuni kasalahan umatNya, oleh
kar’na kemurahanNya;
melalui pengorbanan Putra TunggalNya
ditebusNya dosa manusia.
Refr: Bersyukur, hai bersyukur,
kemurahanNya pujilah!
Bersyukur, hai bersyukur selamanya!
Janganlah kau bermegah dan jangan pula
meninggikan dirimu;
baiklah s’lalu merendah dan hidup dalam
kemurahan kasihNya.
Keangkuhan tiada berkenan kepadaNya;
orang sombong direndahkanNya.
Yang lemah dan hina dikasihiNya penuh,
yang rendah ‘kan ditinggikanNya. Refrein
10
(Duduk)
PELAYANAN FIRMAN TUHAN
† DOA EPIKLESE
† PEMBACAAN ALKITAB (diambil dari Matius
21:23-32)
Sambutan jemaat: (menyanyikan) NKB 223
a: Haleluya
† RENUNGAN
(melihat tayangan video melalui kanal
Youtube GKI Kwitang) “BISO RUMONGSO”
† SAAT TEDUH
† PENGAKUAN IMAN (dipimpin oleh Penatua)
- Berdiri
Pnt : Saudaraku, dengan terus meyakini
bahwa Kristus telah melakukan karya
bagi keselamatan dunia ini, maka mari
11
kita mengakui iman percaya kita,
dengan mengatakan “Aku percaya…..
(duduk)
DOA SYAFAAT (dipimpin oleh Pelayan Firman)
• Ungkapan syukur atas lawatan Tuhan di
dalam ibadah Minggu di setiap keluarga di
lingkup GKI Kwitang dan gereja lain.
• Saudara yang sedang sakit (termasuk ODP,
PDP dan pasien covid-19)
• Pemerintah dan instansi terkait agar mampu
mengatasi pandemic covid-19 dengan baik
dan cepat.
• Uji klinis vaksin covid - 19
• Hikmat dan bijaksana bagi kita dan juga
warga masyarakat agar mampu menjalani
‘normalitas baru’ dengan memberlakukan
protokol kesehatan.
• Dokter, perawat, tenaga laboratorium,
tenaga kebersihan dan relawan yang ada di
12
rumah sakit-rumah sakit beserta dengan
keluarganya yang menunggu dan
mendoakan di rumah, agar senantiasa diberi
kekuatan, kesehatan, dan kesabaran.
• Pertolongan dan pemeliharan Tuhan bagi
para tukang ojek, sopir angkutan umum,
pedagang kaki lima, buruh, dan profesi
lainnya yang terkena dampak dari
pemberlakukan PSBB akibat pandemi covid-
19.
• Para pengusaha agar diberi hikmat dan
kebijaksanaan agar dapat mengelola
usahanya dengan baik sehingga terhindar
dari melakukan PHK kepada karyawannya,
• Persiapan GKI Kwitang untuk
penyelenggaraan ibadah dan kegiatan di
masa transisi tatanan baru.
• Pokok-pokok doa lain.
• Doa Bapa Kami.
13
PELAYANAN PERSEMBAHAN1
DASAR PERSEMBAHAN
Pnt. : Saudaraku, inilah Firman Tuhan yang
mendasari persembahan kita, demikian,
“Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN,
sebab Ia baik! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.”.
(Mazmur 106:1).
NYANYIAN PERSEMBAHAN: NKB 199: 1-2 “Sudahkah Yang Terbaik ‘Kuberikan” Syair: Have I Done My Best for Jesus?; Ensign
Edwin Young; Terjemahan: Tim Nyanyian GKI;
Lagu: Harry E. Storrs
Do = F 4 Ketuk
1 Persembahan dapat dimasukkan ke dalam amplop untuk diserahkan ke kantor
gereja atau ditransfer ke nomor rekening gereja sebagai berikut: MANDIRI : a/c No. 123-00-9201835-9 a/n. Majelis GKI Kwitang BNI : a/c No. 001.072.9666 a/n. Majelis GKI Kwitang BCA : a/c No. 532.015.9000 a/n. Gereja Kristen Indonesia Artha Graha : a/c No. 1078639195 a/n. Gereja Kristen Indonesia
14
Sudahkah yang terbaik ‘ku berikan kepada
Yesus Tuhanku?
Besar pengurbananNya di Kalvari!
DiharapNya terbaik dariku.
Refr : Berapa yang terhilang t’lah ‘ku cari
dan ‘ku lepaskan yang terbelenggu?
Sudahkah yang terbaik ‘ku berikan
kepada Yesus, Tuhanku?
Begitu banyak waktu yang terluang
sedikit ‘ku b’ri bagiNya.
Sebab kurang kasihku pada Yesus;
mungkinkah hancur pula hatinya?
Refrein
DOA PERSEMBAHAN (dipimpin oleh seorang penatua) - berdiri
PENGUTUSAN
PF : Saudaraku, Paulus menasihatkan, “Karena
itu, perhatikanlah dengan saksama,
15
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti
orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena
hari-hari ini adalah jahat.” (Efesus 5:15-
16). Mari kita wujudkan apa yang menjadi
harapan Paulus ini.
NYANYIAN PENGUTUSAN: NKB 193:1,3,4 “Aku
Hendak Tetap Berhati Tulus”
Syair: I Would Be True; Howard A. Walter;
Terjemahan: Tim Nyanyian GKI; Lagu: Joseph Y.
Peek
Do = F 4 ketuk
Aku hendak tetap berhati tulus
kar’na teman mempercayaiku.
Aku hendak tetap berjalan lurus,
kar’na teman t’lah mengasihiku;
kar’na teman t’lah mengasihiku.
16
Aku hendak tetap menjadi kawan
bagi yang hatinya penat, sendu.
Dan kasihku ingin t’rus ‘ku bagikan,
serta imbalan tiada ‘ku perlu;
serta imbalan tiada ‘ku perlu.
Aku hendak rendah hati selalu,
kar’na ‘ku tahu betapa ‘ku lemah.
Aku hendak menolong sesamaku;
Allah Esa selalu ‘ku sembah;
Allah Esa selalu ‘ku sembah.
PENGUTUSAN (Berdiri)
PF : Saudaraku dengan tetap beriman kepada
Tuhan, maka sekarang arahkanlah
pandanganmu kepada dunia!
J : Dengan tetap berpegang pada Kristus,
kami mengarahkan pandangan kami
kepada dunia.
PF : Jadilah sahabat sesama!
J : sebab kami rindu mempersaksikan Kristus
17
PF : Terpujilah Allah - Bapa, Anak, dan Roh
Kudus
J : yang tidak pernah memisahkan kami dari
kasihNya sekarang dan selama-lamanya.
BERKAT
PF : Pergilah dalam damai sejahtera dan
terimalah berkat dari Tuhan: “Semoga
Allah, sumber pengharapan, memenuhi
kamu dengan segala sukacita dan damai
sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh
kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-
limpah dalam pengharapan”. (Roma
15:13)
J : (menyanyikan) NKB 224: Haleluya, Amin
18
Selamat Hari Minggu!
Selamat melanjutkan kehidupan!
Stay safe, stay healthy!