7
PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tata cara ini memuat pengertian dan ketentuan umum dan teknis dan cara perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Sistem Kolam yang meliputi persiapan perencanaan dan perencanaan. 1.2 Pengertian Yang dimaksud dengan: 1) instalasi pengolahan lumpur tinja, yang selanjutnya disebut IPLT adalah instalasi

Tata Cara Pengoperasian Iplt Sistem Kolam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iplt

Citation preview

PETUNJUK TEKNIS

TATA CARA

PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

TATA CARA

PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

BAB I

DESKRIPSI

1.1

Ruang lingkup

Tata cara ini memuat pengertian dan ketentuan umum dan teknis dan cara perencanaan

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Sistem Kolam yang meliputi persiapan perencanaan dan

perencanaan.

1.2

Pengertian

Yang dimaksud dengan:

1)

instalasi pengolahan lumpur tinja, yang selanjutnya disebut IPLT adalah instalasi

pengolahan air limbah yang didesain hanya menerima Lumpur tinja melalui mobil atau

gerobak tinja (tanpa perpipaan);

2)

lumpur tinja adalah seluruh isi tangki septic, cubluk tunggal atau endapan Lumpur dari

underflow unit pengolah air limbah lainnya yang pembersihannya dilakukan dengan

mobil;

3)

tangki imhoff adalah unit pengolah primer yang dipakai pada system kolam. Di dalam

tangki imhoff terjadi proses pengendapan dan pencernaan secara anaerobic, melalui

zona sedimentasi, zona netral dan zona lumpur.

4)

kolam aerasi aerobik ialah unit kolam pengolah air limbah dengan aerasi mekanik

sebagai sumber oksigennya. Intensitas pengadukan tidak menjaga seluruh settleable

solid berada di dalam sispensi;

5)

kolam aerasi fakultatif ialah unit kolam pengolah air limbah dengan aerasi mekanik

sebagai sumber oksigennya. Intensitas pengadukan tidak menjaga seluruh settleable

solid berada di dalam suspensi, Sehingga di sekitar/pada dasar kolam terdapat endapan

lumpur dengan kondisi anaerobik;

6)

kolam stabilisasi anaerobic ialah unit kolam pengolah air limbah tanpa adanya

oksigen;

7)

kolam stabilisasi fakultatif ialah unit kolam pengolah air limbah dengan sumber

oksigen dari fotosintesa algae. Tetapi oksigen yang tersedia hanya terdapat di bagian

permukaan kolam;

8)

kolam maturasi ialah unit kolam pengolah air limbah dengan sumber oksigen dari

fotosintesa algae. Oksigen yang tersedia di seluruh kedalaman kolam;

9)

baku mutu adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen lainnya

yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam air

tertentu sesuai dengan peruntukkannya;

10) baku mutu limbah adalah batas kadar dan jumlah unsur pencemar yang ditenggang

adanya dalam limbah cair untuk dibuang dari suatu jenis kegiatan tertentu;

11) tangki ekualisasi adalah tangki yang didesain untuk menjaga homoginitas debit dan

kualitas ke instalasi pengolahan;

12) kebutuhan oksigen biokimia yang selanjutnya disebut KOB adalah kuantitas oksigen

yang digunakan dalam oksidasi biokimia terhadap substansi organik, dalam waktu,

temperatur dan kondisi spesifik tertentu;

13) kebutuhan oksigen kimia, yang selanjutnya disebut KOK adalah konsumsi oksigen

dari kontaminan organik/anorganik di dalam air limbah;

14) influen adalah aliran air masuk ke suatu sistem pengolahan air limbah;

15) efluen adalah aliran keluar dari suatu sistem pengolahan air limbah;

16) slot adalah lubang keluarnya endapan lumpur dari dasar zona sedimentasi ke zona

lumpur di dalam tangki imhoff;

17) everhang adalah perlengkapan pada dasar zona sedimentasi untuk mencegah

masuknya gas yang terbentuk dari zona lumpur di bawahnya di dalam tangki imhoff;

18) penampung lumpur adalah bagian dasar tangki imhoff yang digunakan untuk

menampung hasil pencernaan lumpur di dalam zona lumpur tangki imhoff;

19) perangkap lemak adalah unit pengolah air limbah untuk memisahkan lemak dan

minyak dari air limbah;

20) peruntukan air adalah status pemanfaatan dan fungsi dari suatu badan air penerima;

21) platform adalah unit bangunan pelengkap untuk menampung lumpur tinja pertama kali

sebelum dialirkan ke unit pengolahan utama. Platform bisa dibuat khusus, atau

merupakan bagian dari perlengkapan inlet atau sumur pompa;

22) bak pengering lumpur adalah bak yang terdiri dari lapisan porous alami atau buatan,

yang menerima lumpur stabil dari underflow unit pengolah air limbah/lumpur tinja untuk

dikeringkan dengan cara drainase dan evaporasi;

23) pencernaan lumpur adalah proses secara biologi, di mana konstituen organik konversi

menjadi bahan organik yang lebih stabil oleh mikroorganisme aerobik atau anaerobik;

24) supernatan adalah cairan di atas endapan;

25) tangki septik adalah bak kedap air untuk mengolah air limbah, berbentuk empat

persegi panjang atau bundar yang dilengkapi tutup, penyekat, pipa masuk/keluar dan

ventilasi. Fungsinya untuk merubah sifat-sifat air limbah, agar curahan ke luar dapat

dibuang ke tanah melalui resapan tanpa mengganggu lingkungan. Pengelolaan

setempat atau komunal banyak menggunakan fasilitas ini;

26) underflow adalah aliran endapan lumpur dari bawah untuk pengolah air limbah atau

lumpur tinja ke unit pengolah selanjutnya;

27) pipa pemberi adalah pipa lumpur dari underflow ke unit bak pengering lumpur;

28) pipa distributor adalah pipa cabang dari pipa pemberi yang disalurkan ke masing-

masing unit bak pengering lumpur;

29) pipa pembuang adalah pipa drainase untuk membuang resapan bak pengering lumpur;

30) waktu detensi adalah waktu tinggal air limbah di dalam unit pengolahan;

31) mobil tinja adalah mobil tangki yang digunakan untu menguras lumpur tinja dari

bangunan pengolahan air limbah rumah tangga yang membawanya ke IPLT untuk

diolah;

32) pengoperasian IPLT adalah serangkaian kegiatan untuk menjalankan fasilitas yang ada

pada IPLT sesuai prosedur manual dari masing-masing unit utama dan pelengkap;

33) pemeliharaan IPLT adalah serangkaian kegiatan untuk menjaga agar setiap fasilitas

yang ada pada IPLT dapat berfungsi sebagaimana mestinya;

34) pengendalian IPLT adalah serangkaian kegiatan untuk menjaga agar proses yang

berlangsung pada IPLT dapat berjalan sebagaimana mestinya.