Upload
akhmad-arafat-m
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Fokus komoditi Tapioka Lampung
Citation preview
Environmental Information Analysis
COMMODITY FOCUS:
TAPIOCAAkhmad Arafat M
Zana Azalia M
Sumber materi 2008, Pemanfaatan Air Limbah Tapioka Sebagai Sumber Bioenergi di
ITTARA
Jurnal, Dr. Ir. Udin Hasanuddin dkk, UNILA, Indonesia
2010, Sustainable Energy Crops: An Analysis of Production from Cassava in Tailand
Dissertation, Aerwadee Ubolsook, Utah State U, USA
2006, Integrated treatment of Tapioca Processing Industrial Wastewater
Ph.D Thesis, Huynh Ngoc Phuong Mai, Van Lang U, Vietnam
And other literatures with mentioned Respects.
Sources
Ubi Kayu
Salah satu jenis umbi-umbian yang penting di daerah tropis.
Berprospek baik di masa depan.
Kelebihannya yaitu dapat tumbuh di tanah yang relatif kurang subur dan kering, mudah dipelihara, mempunyai daya tahan yang relatif tinggi terhadap penyakit, mampu bersaing dengan berbagai tumbuhan pengganggu, produksinya tinggi.
Dapat dimakan sebagai makanan pokok penduduk di beberapa daerah serta dapat digunakan sebagai komoditas ekspor.
Sebagai tanaman rakyat, ubi kayu lebih berperan sebagai pangan penduduk di daerah rawan pangan.
Sumber sampai slide-9: Dr. Ir. Sugiyono, M.AppSc. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fateta IPB
Main Product
Pengolahan Tapioka Pemilihan Bahan Baku Pengupasan dan Pencucian Pemarutan/Penggilingan Penyaringan Pengendapan dan Pemurnian Pati Pengeringan Pengemasan
1 ton singkong >> 400 kg tapioka, 160 kg onggok = Konversi 40%
Production process
Cara tradisional
dilakukan oleh para pengusaha kecil atau pabrik tapioka kasar dengan produk akhir berupa aci kasar yang masih harus diolah lagi menjadi tapioka halus
(2) Cara modern
dilakukan oleh pabrik-pabrik besar dengan peralatan dan mesin yang dapat mengolah ubi kayu dalam skala besar.
Perbedaan utama terletak pada cara penghancuran umbi, pemisahan pati/pengendapan dan pada produk akhir.
Tahapan utama pembuatan tapioka adalah
Pemisahan granula pati yang terperangkap di dalam sel bersama-sama dengan komponen protoplasma lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat dan komponen lainnya.
Pemisahan dilakukan dengan proses purifikasi di dalam fase air.
Pengolahan Tapioka
Tahapan utama pengolahan pati ubi kayu :
Penghancuran sel-sel parenkim dan pemisahan butiran pati dari bahan-bahan lain yang tidak larut. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan pemarutan (tradisional) atau penggilingan dengan mesin crusher(modern). Proses pada tahapan ini meliputi proses pengupasan, pencucian dan pemarutan atau penggilingan.
Ekstraksi dan pemisahan pati dan serat/ampas dengan cara pemerasan dan penyaringan hancuran umbi hasil pemarutan dengan alat penyaring yang biasanya terdiri dari kain tipis atau kawat halus. Untuk melepaskan pati dari jaringan serat, peranan air sangat penting. Jumlah air yang digunakan sangat menentukan rendemen pati yang dihasilkan. Biasanya untuk 1 ton ubi kayu diperlukan sekitar 14.000 18.000 liter air.
Pengolahan Tapioka ctd
Pengendapan butir-butir pati hasil ekstraksi dalam bak pengendap atau lajur-lajur pengendap diikuti dengan pencucian endapan. Pada industri besar pemisahan butiran pati dilakukan dengan sentrifugasi.
Pengurangan kadar air tapioka basah sampai kadar air tertentu sehingga bahan tersebut menjadi awet. Fase ini terdiri dari proses pengeringan dengan cara penjemuran atau dengan pengering buatan (oven). Hasil dari proses ini adalah berupa butiran-butiran tapioka kasar.
Penggilingan tapioka kasar dengan mesin penggiling dilanjutkan pengayakan sampai diperoleh kehalusan tepung dengan ukuran mesh tertentu (60 80 mesh).
Pengolahan Tapioka ctd
End to end [industri menengah]
Mass Balance
Typical Industrial Uses
Produk Olahan Ubi Kayu Konsumen Pengguna
1.Tapioka
2.Onggok
3.Asam Sitrat
4.Single Cell Protein
5.Enzim
6.Tapioka Pearls
7.Dekstrin
8.Pati Modifikasi
9.Glukosa
10.Ethanol
11.Asam-Asam Organik
12.Senyawa Kimia Lain
13.Protein
14.Sirup Fruktosa
15.Glukosa Kristal
16.Gaplek
17.Pellet
18.Tepung Kasava
19.Cassapro
Industri pangan
Industri pakan ternak
Industri pangan atau kimia
Industri pakan ternak
Industri gula atau kimia
Industri pangan
Industri tekstil dan farmasi
Industri pangan
Industri pangan
Industri kimia
Industri kimia dan pangan
Industri kimia/farmasi
Industri pangan
Industri pangan
Industri farmasi/kimia
Industri pangan
Industri pakan ternak
Industri pangan
Industri pakan ternak
Typical Industrial Uses ctd.
Lampiran B-VIII Kepmen LH 51/1995 tentang baku mutu limbah industry tapioka
Dilihat dari aspek ekonomi dan sosial, usaha pengolahan tapioka memiliki dampak yang positif. Banyak pihak yang memperoleh manfaat dari usaha ini, diantaranya adalah petani singkong, masyarakat, dan pengusaha itu sendiri. Pihak-pihak yang terkait tersebut dapat memperoleh kenaikan penghasilan dari usaha tersebut. Dampak lain selain kenaikan pendapatan adalah bahwa usaha pengolahan tapioka mampu menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja pengolahan tapioka diperoleh dari masyarakat sekitar sehingga secara tidak langsung mengurangi jumlah pengangguran.
Recent News : Socio-Economic
Usaha pengolahan tepung tapioka ini menghasilkan limbah padat, cair dan udara. Sebagian limbah ini ada yang dapat dimanfaatkan lagi secara ekonomis. Limbah padat atau sering disebut onggok merupakan bahan baku pembuat saus dan obat nyamuk bakar. Limbah padat yang lain adalah kulit singkong yang banyak dimanfaat untuk pupuk dan pakan ternak. Limbah cair dari usaha ini digunakan untuk mengairi sawah sekitar lokasi pabrik sehingga keberadaan industri tepung tapioka ini sangat bermanfaat bagi petani. Polusi udara yang dihasilkan tidak mengganggu masyarakat karena terletak jauh dari pemukiman masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada limbah dari usaha pengolahan tapioka ini yang merugikan baik makhluk hidup maupun lingkungan yang tinggal di sekitarnya.
Recent News : Environment