20
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FERMENTASI ACARA IV PEMBUATAN TAPE OLEH LALU AHMAD SEPTIAWAN J1A 012 068 VIII (Delapan)

Tape

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tape

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FERMENTASI

ACARA IV

PEMBUATAN TAPE

OLEH

LALU AHMAD SEPTIAWAN

J1A 012 068

VIII (Delapan)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN dan AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2014

HALAMAN PENGESAHAN

Mataram, 4 Desember 2014

Mengetahui,

Co. Ass Teknologi Fermentasi Praktikan

Pia Prameswari Riedwan Lalu Ahmad Septiawan

NIM. C1C 011 067 NIM. J1A 012 068

ACARA IV

PEMBUATAN TAPE

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diubah menjadi makanan khas yang disebut tape. Bahan pangan yang umumnya dibuat tape adalah ubi kayu (singkong), beras ketan putih maupun beras ketan hitam atau sorgum. Singkong dapat disajikan dalam bentuk tape melalui proses fermentasi, yaitu terjadinya perubahan bahan-bahan organik dari senyawa-senyawa komplek menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan kerja enzim. Khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat maka semakin kuat alkoholnya. Pengaruh konsentrasi ragi juga sangat menentukan sifat fisik dan organoleptik tape. Oleh karena itu dalam membuat tape konsentrasi ragi juga harus diperhatikan, agar dapat menghasilkan tape yang berkualitas.

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi ragi terhadap sifat fisik dan organoleptik tape ubi kayu.

TINJAUAN PUSTAKA

Tape adalah suatu produk fermentasi dari bahan-bahan sumber pati, seperti ubi kayu, ubi jalar dan ketan, dengan melibatkan ragi dalam proses pembuatannya. Dalam proses pembuatan tape diharapkan kandungan asam sianida yang beracun akan menurun. Cara pembuatan tape ubi kayu yang dilakukan oleh masyarakat umumnya adalah ubi kayu dikupas, dicuci bersih, dan dikukus selama 30 menit dan setelah dingin ditaburi dengan bubuk ragi sebanyak 1 gram untuk setiap kilogram ubi kayu (Sumanti, 2010).

Fermentasi dilakukan pada keranjang bambu yang diberi alas daun pisang dan dilakukan pada suhu ruang selama 2 hari. Selain menggunakan wadah keranjang bambu, fermentasi dapat dilakukan dengan menggantung tape pada para-para yang dikenal sebagai tape gantung. Lama pengukusan dan lama fermentasi sangat dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat setempat (Deby, 2008).

Kadar asam sianida (HCN) selama fermentasi juga dapat turun, yaitu setelah fermentasi berlangsung selama 3 hari setelah sebelumnya terjadi peningkatan. Peningkatan kadar HCN selama fermentasi dapat terjadi karena kandungan linamarin akan dipecah oleh enzim -glukosidase dan hidroksinitrilliase yang dihasilkan oleh mikroba dari ragi yang ditambahkan selama fermentasi, sehingga dapat melepas HCN. HCN tersebut diduga akan berikatan dengan gugus karbonil dari heksosa yang dihasilkan oleh pemecahan pati dan membentuk siahidrin. Setelah itu, kadar HCN akan turun karena adanya aktivitas khamir yang memecah heksosa menjadi asam, sehingga heksosa tersebut tidak lagi berperan sebagai pengikat. Kemungkinan yang lain adalah adanya aktivitas enzim rhodanase dan mercaptopiruvat sulfur transferase yang akan merubah CN-menjadi SCN (Sumanti, 2010).

Tape dihasilkan melalui proses fermentasi oleh sejenis khamir (yeast) Saccharomyces cerevisae dan kapang Aspergillus sp. Khamir dan kapang tersebut biasanya terdapat di dalam ragi tape. Proses fermentasi merupakan suatu proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang sederhana. Dalam proses mikrobiologi, fermentasi dilakukan oleh mikrobia yang menghasilkan atau mempunyai enzim yang sesuai dengan proses tersebut. Pada proses pembuatan tape, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. Peranan ragi dalam pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi alkohol. Rasa manis pada tape dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut (Sumarman, 2007).

Dalam proses pembuatan tape, kadang-kadang sering dijumpai adanya tape yang berasa masam. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kontaminasi sejenis bakteri karena proses pembuatan tape yang kurang teliti. Misalnya, penambahan ragi yang berlebihan dan penutupan bahan pada saat fermentasi berlangsung serta waktu fermentasi yang terlalu lama. Kualitas ragi tape sangat mempengaruhi proses pembuatan dan kualitas tape yang dihasilkan. Bila ragi tape berkualitas baik, maka tape yang dihasilkan juga akan baik. Namun sebaliknya, bila kualitas ragi tape yang dipergunakan kurang baik, maka tape yang dihasilkan juga akan berkualitas rendah (Atma Adi, 2008).

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini di laksanakan pada hari Jumat, 14 November 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat-alat praktikum

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau, sendok, baskom plastik, dandang, kompor, kotak plastik, daun pisang dan timbangan analitik.

b. Bahan-bahan praktikum

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ubi kayu dan ragi.

Prosedur Kerja

1. Dikupas ubi kayu dan ditimbang 150 gram.

2. Dipotong-potong seperti ukuran telunjuk.

3. Dikukus selama 30 menit dan didinginkan.

4. Ditambahkan ragi dengan konsentrasi yang berbeda-beda untuk masing-masing kelompok.

5. Dikemas dan diperam serta diamati kelunakan dan airnya selama tiga hari

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Hasil Pengamatan

Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Rasa Tape

Panelis

Kukus

Rebus

2 gr

4 gr

2 gr

4 gr

Fafa

4

5

3

2

Nia

4

5

3

2

Dwi

4

5

3

2

Claudya

4

5

2

1

Oki

4

5

2

1

Dede

4

5

2

1

Elis

3

5

2

2

Indah

3

5

2

2

Rian

4

5

3

2

Neneng

4

5

3

2

Iby

4

5

3

1

Jalal

3

5

3

2

Dini

3

5

3

2

Rudi

3

5

4

2

Riska

3

5

4

2

Laely

3

5

4

2

Tabel 2.2. Hasil Pengamatan Warna Tape

Panelis

Kukus

Rebus

2 gr

4 gr

2 gr

4 gr

Fafa

4

5

3

2

Nia

4

5

3

2

Dwi

4

5

3

2

Claudya

4

5

2

1

Oki

4

5

2

1

Dede

4

5

2

1

Elis

3

5

2

2

Indah

3

5

2

2

Rian

4

5

3

2

Neneng

4

5

3

2

Iby

4

5

3

3

Jalal

4

5

3

3

Dini

4

5

3

3

Rudi

4

5

3

2

Riska

4

5

3

2

Laely

4

5

3

2

Tabel 2.3. Hasil Pengamatan Tekstur Tape

Panelis

Kukus

Rebus

2 gr

4 gr

2 gr

4 gr

Fafa

4

5

3

3

Nia

4

5

3

3

Dwi

4

5

3

2

Claudya

4

5

2

1

Oki

4

5

2

1

Dede

4

5

2

1

Elis

3

5

2

2

Indah

3

5

2

2

Rian

4

5

3

2

Neneng

4

5

3

2

Iby

4

5

3

1

Jalal

3

5

3

2

Dini

3

5

3

2

Rudi

3

5

3

2

Riska

3

5

3

2

Laely

3

5

3

2

Keterangan :

1 = sangat tidak suka

2 = tidak suka

3 = agak suka

4 = suka

5 = sangat suka

Hasil Perhitungan

Tabel 2.4. Tabel ANOVA Rasa Tape

Source df Type III SS MS F P

------------------------- -------- ----------- --------- --------- ----- ---

Blocks 15 3.109375 0.2072917 0.805668 .6656 ns

Main Effects

Jenis Pemasakan 1 62.015625 62.015625 241.03239 .0000 ***

Banyak Inokulum 1 0.390625 0.390625 1.5182186 .2243 ns

Interaction

Jenis Pemasakan x Banyak 1 26.265625 26.265625 102.08502 .0000 ***

Error 45 11.578125 0.2572917