Tantrum Pamflet

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Tantrum Pamflet

    1/1

    Temper tantrum merupakan ledakan kemarahan atau

     perasaan yang terjadi secara tiba-tiba tanpa terencana.

    Sulit bagi seorang anak untuk memendam suatu perasaan

    emosi yang kuat. Ketika merasa frustasi atau marah, anak

     biasanya akan menangis, berteriak, menendang,

    memukul, melompat-lompat hingga menahan nafas. Ini

    disebut sebagai temper

    Apa temper tantrum ?

    Cara mengatasinya- Biarkan anak dengan perilaku tantrumnya

    - Hindari marah apalagi memukul

    - Hindari langsung memenuhi keinginan anak saat

    sedang tantrum.

    - Hindari memberikan imbalan dengan tujuan agar anak

    tidak menangis

    - Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum

    telah selesai pelukan!.

     A P A A P A   T E M P E RT E M P E R

    T A N T R U M  T A N T R U M    D A N D A N 

    B A G A I M A N AB A G A I M A N A

    M E N G A T A S I N Y AM E N G A T A S I N Y A   ? ? 

    Penyebab temper

    tantrum- Frustasi. "isalnya, anak-anak akan menjadi cepat

    marah manakala mereka tidak mencapai sesuatu yang

    sangat mereka inginkan.

    - Lelah. #nak yang kelelahan, akan menjadi mudah

    marah. #kti$itasnya yang padat % sedikit &ajtu

     bermain akan membuat anak cepat marah.

    - Orang tua terlalu mengekang. Sikap orang tua

    yang terlalu banyak mendikte % mengekang anak,

     juga dapat berpengaruh bagi emosinya.

    - Sifat dasar anak yang emosional. Beberapa anak

    me&arisi sifat dasar emosionalnya dari orang tuanya.

    - Keinginan tak dipenuhi. Keinginan anak yang

    terpenuhi. Selain itu, ketika anak menangis, ia diujuk

    dg imbalan agar tidak menangis. Hal tersebut akan

    menjadi kebiasan % anak mengenali pola ini.

    Termper tantrum biasa terjadi pada masa

    kanak-kanan sekitar 1-3 tahun. Anak laki-

    laki dan perempuan sama-sama memiliki

    tabiat temper tantrum ini. Setelah usia 4

    tahun biasanya anak sudah jarang kambuh

    tantrum lagi. Kecapekan, kelaparan atau

    sakit membuat episode tantrum menjadi