17
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

  • Upload
    dothuan

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

Page 2: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

A. Undang-undang Dasar 1945 pasal 28E, 28I, 28JK dan 29 mengamanatkan bahwa setiap warga negara bebas dan berhak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya, namun dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan Undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suasana masyarakat demokratis.

B. Trend / perkembangan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas yang dapat mengakibatkan perpecahan / konflik di tengah masyarakat dan mempengaruhi pembangunan nasional. Adapun aksi-aksi kekerasan yang menonjol, antara lain :

1. Kasus kekerasan terhadap Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI);

2. Penolakan / pembubaran kegiatan ibadah umat beragama oleh Ormas tertentu;

3. Pembubaran kegiatan masyarakat oleh Ormas tertentu;

4. Tuntutan pembongkaran patung / simbol agama.

I. PENDAHULUAN

Page 3: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

A. MASALAH AHMADIYAH

1. tanggal 6 Juni 2009 terjadi Pembakaran Masjid Ahmadiyah Jln Ciputat Raya Gg Sekolah Rt 01/01 No. 18 Kel Kebayoran Lama Jaksel;

2. tanggal 26 Juli 2010 terjadi Penyegelan Oleh Sat Pol Pp Kab. Kuningan Terhadap Masjid An’ Nur dan Mushola Al Hidayah Milik Ahmdiyah;

3. tanggal 29 Juli 2010 Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Desa Manislor Kec Jalaksana Kab Kuningan Oleh Ormas Islam;

4. tanggal 6 Agustus 2010 di Kp Badakpaeh Ds Cipakat Kec Singaparna Kab Tasikmalaya Jabar terjadi Pembakaran Masjid Mahmud Milik Jemaat Ahmadiyah;

5. tanggal 1 Okt 2010 Di Kp Cisalada Rt 001/05 Dsn Ciampea Udik Kec Ciampea Kab Bogor beberapa Warga Masyarakat Melakukan Pengrusakan Masjid Ahmadiyah;

6. tanggal 19 Nop 2010 Warga Ds Gegerung Dsn Ketapang Kab Lombok Barat Ntb Nolak Dan Mengusir 12 Kk Warga JAI;

7. tanggal 3 Des 2010 terjadi Pengrusakan Masjid Al-Hidayah Ahmadiyah Keb Lama Jaksel yang dilakukan Majelis Pembela Rasulullah (MPR);

8. tanggal 29 Jan 2011 terjadi Pengrusakan Markas JAI Oleh FPI Makassar Sulsel;

9. Tanggal 6 Peb 2011 terjadi Penyerangan Pengikut JAI di Kp Pendeuy Rt 02 Rw 02 Ds Umbulan Kec Cikeusik Kab. Pandeglang;

10. tanggal 05 Mei 2013 terjadi Pengrusakan Fasilitas JAI di Wilayah Ds. Tenjowaringin, Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya dan Kp. Babakan Sindang Ds. Cipakat Kec. Singaparna Kab. Tasikmalaya;

11. tanggal 26 Nop 2013 terjadi Penolakan terhadap Pembangunan Masjid Ahmadiyah di Ds. Kragilan Kec. Mojosongo Kab. Boyolali Jawa Tengah;

12. pada hari Senin tanggal 19 Mei 2014, diperoleh informasi bahwa di Masjid Al’misbah Pondok Gede telah dilakukan penyegelan kembali oleh Pemkot Bekasi yang dikarenakan adanya isu bahwa Masjid Al’Misbah adalah milik Ahmadiyah dan akan disegel oleh Ormas Islam Bekasi;

13. pada hari Sabtu tanggal 3 September 2016 Pukul 10.45 WIB di Masjid milik Jemaat Ahmadiyah Indonesia Cabang Telaga Cianjur Jawa Barat, telah terjadi pengusiran anggota Ahmadiyah oleh anggota FPI dan LPI di Masjid Ahmadiyah Indonesia Cabang Telaga Cianjur Jawa Barat.

II. KONFLIK INTERN BERLATAR BELAKANG AGAMA

Page 4: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

B. MASALAH SYIAH

1. tanggal 02 April 2011 Pkl. 14.00 Wib terjadi pemutusan jalan menuju rumah Kyai Tajul Muluq di Dsn. Gua Ds. Karang Ganyam Kec. Omben Kab. Sampang terkait rencana pembangunan Madrasah paham Syiah);

2. tanggal 31 Oktober 2012 pukul 22.00 Wit, terjadi perusakan rumah Sdr. Fahmi Sagaf als Ong, pimpinan Syiah di RT 03 Kelurahan Marikurubu, Kec. Ternate Tengah Kota Ternate dilakukan warga setempat karena ajaran Syiah dianggap sesat;

3. tanggal 11 September 2013 pukul 13.30 Wib terjadi pengrusakan Ponpers Darus Sholihin dan membakar 3 Sepeda motor di Jln. Ds. Mandaran Puger Kilon Kab. Jember oleh warga kelompok Ustad Fauzi (kelompok Suni) sekitar 100 orang;

4. tanggal 26 Oktober 2013 pukul 09.30 Wib dilaksanakan Seminar Internasional Idul Ghadir di Gedung SMESCO (SME) Convention Hall Jln. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta Selatan oleh Ikatan Jamaah Ahlul Bayt Indonesia (IJABI/Pok Syiah) diprotes oleh MMI dengan jalan unjuk rasa karena kegiatannya dianggap sesat dan menyesatkan;

5. tanggal 14 Nopember 2013 pukul 13.30 Wib dilaksanakan kegiatan peringatan mengenang syahidnya Imam Husein As dan Doa Keselamatan Bangsa di Balai Samudera Jl. Boulevard I Kelapa Gading Jakarta Utara yang diselenggarakan oleh Lembaga Komunikasi Ahlul Bait (LKAB)) telah mendapat protes dari MMI karena kelompok tersebut sesat dan meyesatkan;

6. tanggal 8 Nop 2013 pukul 16.30 Wib di Gedung Graha Sucofindo Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34 Ballroom Lt. 3 Pancoran Jaksel telah berlangsung acara Seminar Nasional Peringatan Hari Pahlawan dan Asyura Imam Husain. Giat tersebut di protes oleh 80 orang karyawan;

7. pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2015 di depan Gedung Balai Sudirman Balikpapan Jl. Jenderal Sudirman Kaltim telah berlangsung aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kl. 200 orang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Balikpapan dalam rangka menuntut pembubaran perayaan Khaul Cucu Rasullah (Asyuro) yang digelar oleh pengikut Syiah;

8. pada hari Sabtu tanggal 31 Januari 2015 sekelompok orang yang mengaku berasal dari FBR masuk ke dalam Masjid Jami As Sa’adah Perum Mutiara Sentul Cibinong Bogor Jabar, untuk membatalkan acara tabligh akbar Umat Islam Bersatu Menolak Syiah yang sedianya akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 01 Februari 2015 di masjid tersebut;

9. pada hari Rabu tanggal 11 Februari 2015 sekitar pukul 22.30 WIB, sekelompok massa yang berjumlah 39 orang semuanya laki-laki mendatangi Pemukiman muslim Bukit Az Zikra Jl. Tawadhu No.1 Rt. 1 Rw. 5 Ds. Cipambuan Kec. Babakan Madang Kab. Bogor, bermaksud menanyakan siapa yang memasang spanduk berisi penolakan terhadap aliran Syiah. Kedatangan sekelompok massa tidak dikenal tersebut diterima oleh Faisal Karim selaku petugas keamanan yang sedang bertugas malam. Kemudian massa menanyakan siapa yang telah memasang spanduk yang berisi penolakan terhadap aliran Syiah yang terdapat di lokasi tersebut, dikarenakan jawaban yang diberikan tidak memuaskan terjadilah pengeroyokkan terhadap Faisal Karim yang mengakibatkan luka-luka;

10. pada hari Rabu tanggal 8 Juli 2015 telah terjadi upaya penculikan dan penyiksaan terhadap Ustadz Ali Shafiyurrahman yang diduga dilakukan oleh 4 (empat) orang warga Syi'ah yang terindikasi para pelaku pernah melakukan latihan militer di Leuwiliang Bogor.

Page 5: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

C. PENOLAKAN KELOMPOK MTA ( MAJELIS TAFSIR AL QUR’AN ) .

1. tanggal 29 Juni 2013 pukul 12.00 Wib di Rumah Alm H. SAAM Ds. Sungai Tanduk Kec. Kayu Aro Kab.

Kerinci terjadi unras terhadap kegiatan Pok MTA oleh warga setempat karena ajarannya dianggap sesat dan meresahkan warga;

2. tanggal 21 Oktober 2013 pukul 16.00 Wib di rumah Bpk. Subarto Ds. Karangasem Kec. Paliyan Gunung Kidul telah dilaksanakan kegiatan pengajian rutin Tadarusan oleh Pok MTA) dipimpin oleh Ustd. Abdullah Syukur dari Ngawen dan mendapat protes dari warga karena ceramahnya menjelek-jelekan Ormas maupun ajaran Islam yang bukan kelompoknya;

3. tanggal 26 Oktober 2013 pukul 14.00 Wib di Kantor Sekretariat MTS Jln. Lingkar Timur Km. 2,3 Ds. Siwalangpanji Buduran Sidoarjo terjadi pengusiran terhadap Jemaat MTA yang akan menghadiri giat pengajian di alamat tersebut oleh Kepala Desa dan Tokoh Agama, MUI dan warga setempat.

D. PEMBAKARAN SAUNG MAJELIS DZIKIR NURUS SALAM KAB. BONDOWOSO.

Tanggal 25 Sep 2013 pukul 01.30 Wib di Dsn. Mandaran RT. 04/01 Ds. Pesisir Kec. Besuki Kab.

Situbondo terjadi pembakaran Rumah/Saung untuk Jaga Tambak oleh 6 orang yang tidak dikenal karena dianggap rumah tersebut sebagai tempat ibadah pok majlis Dzikir Nurus Salam.

Page 6: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

.A. MASALAH TEMPAT IBADAH

1. tanggal 10 Nop 2009 Penolakan Pendirian Patung Budha Amitabha di Lr. IV Vihara Tri Ratna Kota Tanjung Balai Sumatera Utara;

2. tanggal 18 Juli 2010 Terjadi Aksi Penolakan Terhadap Kebaktian Gereja HKBP Kp. Ciketing Kec. Mustika Jaya Kota Bekasi Oleh Warga setempat;

3. tanggal 14 Nop 2010 Aksi Protes Rumah dijadikan tempat Ibadah di Komp. Perum Kencana Desa Rancaekek Wetan Kec. Rancaekek Kab. Bandung;

4. tanggal 14 Nop 2010 aksi protes rumah dijadikan tempat Ibadah Perum Villa Mutiara Wanajaya Rt 07 Dan Rt 09 Rw 09 Desa Wanajaya Kec. Cibitung;

5. tanggal 13 Nop 2010 terjadi aksi pengrusakan pondasi Masjid Al – Amanah Di Kel Wangurer Timur Lingkungan V Kec. Madidir Kota Bitung Sulut;

6. tanggal 03 Agustus 2011 terjadi Pembakaran 3(tiga) Gereja di Kecamatan Kuantan Tengah Wilayah Propinsi Riau;

7. tanggal 4 Des 2011 Penolakan Pembangunan GKI Taman Yasmin Di Jl. Kh. Abdullah Bin Nuh Kel. Curug Mekar Kec. Bogor Barat Kota Bogor;

8. tanggal 17 Juni 2012 terjadi Aksi Pengrusakan Sebuah Ruko yang dijadikan sebagai tempat Ibadah di Jln. Ht Daut Syah Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh;

9. tanggal 24 Des 2012 terjadi penolakan Ibadah Jemaat HKBP Filadelfia di Desa Jejalen Kec. Tambun Bekasi;

10. tanggal 10 Peb 2013 Penolakan Kebaktian Jemaat HKBP di Lokasi Bangunan yang dijadikan tempat Ibadah Kebaktian Jemaat HKBP di Kampung Serang Dusun I Rt.05/02 Desa Taman Sari Kec. Setu Kab. Bekasi;

11. tanggal 07 Mei 2013 terjadi Penolakan Proyek Pembangunan Gereja St. Stanislaus Kostka Kranggan (Kalamiring) Jln. Pasar Kranggan Rt.04/04 Kel. Jatisampurna Kota Bekasi;

12. tanggal 08 Sep 2013 terjadi Penyerangan terhadap Fasilitas Gereja Hkbp Nomensen Pulo Brayan Medan Sumut;

13. tanggal 17 Sep 2013 Penolakan Pembangunan rumah Ibadah Di Dusun Timur Desa Makmur Kec. Kerinci Prov. Riau;

III. KONFLIK ANTAR AGAMA BERLATAR BELAKANG AGAMA

Page 7: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

14. pada tanggal 17 Juli 2015 pukul 07.00 WIT di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga distrik Karubaga,Kabupaten Tolikara, Papua, saat berlangsung kegiatan shalat Idul Fitri 1436 H yang dipimpin oleh Ustad Junaedi dan berujung pada keributan antara Jemaat GIDI yang sedang melaksanakan Seminar Internasional yang dipimpin oleh Pendeta Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (Korlap) dengan Umat muslim yang sedang melaksanakan Shalat Ied;

15. pada hari Senin tanggal 09 Nopember 2015 di daerah Girian Permai Bitung, Sulawesi Utara telah terjadi penolakan pembangunan Musholla yang terbuat dari triplek oleh organisasi massa Kristen yang bergabung dengan Brigade Manguni;

16. pada hari Selasa tanggal 13 Oktober 2015 pukul 12.00 Wib, telah terjadi bentrok antar warga Muslim dan Nasrani di Ds. Dangguran, Kec. Gunung Meriah, Kab. Singkil dan di Dsn. Dangguran, Ds. Kuta Lerangan, Kec. Simpang Kanan, Kab. Aceh Singkil, Prov. Aceh, tidak memiliki IMB;

17. pada hari Senin tanggal 10 Agustus 2015 pukul 07.16 – 12.30 Wib di Kantor Pemkot Bekasi Jln. Jend. Amat Yani No. 01 Kota Bekasi telah terjadi unras dari FUI Kota Bekasi, dengan tuntutan cabut semua rekomendasi perijinan yang berkenaan dengan pembangunan Gereja karena persyaratan IMB belum lengkap;

18. pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016 telah terjadi aksi pembakaran Pondok Pesantren Al-Khairaat di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dan bentrokan antar kelompok pemuda;

19. pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 Ulama dan tokoh masyarakat Jagakarsa mendatangi kantor Kecamatan Jagakarsa, mereka memprotes pembangunan rumah Pastoran di Jalan Sirsak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan mempertanyakan tentang surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

20. pada hari Jum’at tanggal 29 Juli 2016 puku 23.00 Wib, di Kota Tanjung Balai telah terjadi amuk massa umat Islam dengan membakar dan merusak tepat ibadah Pekong dan Vihara, kejadian bermula dari seorang wanita Tionghoa yang memprotes toa masjid yang terlalu keras;

Page 8: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

21. pada hari Rabu tanggal 11 Agustus 2016 pukul 16.00 Wib telah terjadi pengrusakan Relip Bunda Maria di perjalanan salib Tuhan Yesus di lokasi Sendang Sriningsih Gua Bunda Maria Gayamharjo Kec. Prambanan, Sleman, Yogyakarta;

22. pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016 telah terjadi aksi penolakan oleh warga terhadap rencana pembangunan Masjid dan Sekolah dari kelompok Syiah di Desa Mekarsari Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung Jawa Barat, karena tidak dapat memenuhi persyaratan administrasi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);

23. pada hari Sabtu tanggal 17 September 2016 terjadi pelemparan terhadap 2 buah Gereja di Makassar, Sulawesi Selatan (Gereja Katolik Santa Maria Terangkat ke Surga di Jl. Tupai No. 1 Kel. Mandala Kec.Mamajang dan Gereja Toraja Klasis Jemaat Dadi di Jl. Anuang No. 183 Kel. Maricayya Selatan, Kec. Mamajang Kota Makassar, Sulsel);

24. pada hari Minggu tanggal 18 September 2016 terjadi percobaan pembakaran Gereja Hombis di Prov. Sultra yang

dilakukan oleh Sdr. Ahmad Jumadil;

25. pada hari Minggu tanggal 25 September 2016 pukul 18.45 Wita di Gereja Toraja Bawakaraeng Jl. G,

Bawakaraeng, Makassar, Prov. Sulsel telah terjadi pelemparan pagar Gereja yang dilakukan oleh sekelompok

pemuda tidak dikenal;

26. masih adanya permasalahan rumah ibadah yang beluh memiliki IMB yang mendapat penolakan dari Ormas yang

mengatasnamakan masyarakat setempat seperti yang telah terjadi di Wilayah Aceh, Medan, Jambi, Jabar, Sulsel,

Sulut, dan Papua.

Page 9: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

B. KASUS KEKERASAN MASSA ORMAS ISLAM

1. tanggal 30 April 2010, Ormas (FPI) dan (LPI) mendatangi dan membubarkan acara Seminar Waria di hotel Bumi Wiyata di Jl. Margonda Raya Beji Depok Jabar.

2. tanggal 25 Mei 2010, Ormas FPI berupaya untuk membongkar Patung 3 Mojang di Komplek Perumahan Harapan Indah Bekasi Jawa barat secara paksa;

3. tanggal 28 Mei 2010, Ormas FPI membongkar Patung Naga di Kota Singkawang Kalimantan Barat pada saat perayaan Waisak;

4. tanggal 12 Juli 2010, masyarakat Kampung Cisaladah Desa Ciampea Udik Kec Ciampea Kab. Bogor yang dipimpin oleh Ustad Asep Sujai melakukan penghentian pembangunan pondasi renovasi Masjid Ahmadiyah yang akan diperluas.dan pelaksanaan pembongkaran akan dilakukan oleh Muspika;

5. tanggal 18 Juli 2010, massa dari Ormas Islam Mu’minin dipimpin Ustad Akib melakukan kegiatan Subuh Keliling dilanjutkan dengan aksi penolakan terhadap kebaktian Gereja HKBP dilokasi tanah kosong yang akan dibangun Gereja di Kp. Ciketing Kec. Mustika Jaya Kota Bekasi;

6. tanggal 03 Agustus 2011 di wilayah Propinsi Riau terjadi Pembakaran tiga gereja akibat buntut dari konflik Pilkada yang digelar April lalu karena jemaat Gereja tersebut sebagai pendukung pasangan yang menang

7. tanggal 10 Pebruari 2013 pukul 09.30 Wib di Kp Serang Dsn I Rt.05/02 Ds Taman sari Kec. Setu Kab. Bekasi / di lokasi pembangunan Gereja HKBP telah berlangsung giat kebaktian tiba -tiba massa dari Forum Umat Islam Taman Sari (FUIT) datang dan minta kepada Gereja HKBP untuk menghentikan dan membubarkan kegiatan kebaktian sesuai kesepakatan bersama sejak tanggal 21 Januari 2013.dan mendesak Sat Pol PP untuk menindak lanjuti masalah tersebut;

8. tanggal 15 Desember 2011 pengrusakan tempat peribadatan / ritual Goa Maria di Dk. Sendang Rt. 03 / 11 Ds. Sepanjang Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar oleh orang tidak dikenal;

9. tanggal 17 Juni 2012 pukul 11.00 Wib terjadi pengrusakan dan penyegelan Ruko yang dijadikan tempat Ibadah Umat Kristen Betthel Indonesi dibawah Pimpinan Nico Tarigan yang berada di Jln. HT Daut Syah Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh yang dilakukan oleh warga Pasar Peunayong Banda Aceh karena tidak memiliki izin;

10. tanggal 22 Januari 2012 pukul 08.30 Wib di Bunderan Air Mancur Perumahan Taman Yasmin telah terjadi unras oleh Ormas FORKAMI dan GARRIS dipimpin Sdr. Ahmad Imam terkait masalah pendirian GKI Taman Yasmin, Pada saat itu Ny. Lili Wahid dilokasi mengatas namakan dari Wahid University dan dituduh sebagai provokator;

Page 10: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

11. tanggal 24 Des 2012 pukul 18.00 Wib Jemaat HKBP Filadelfia dipimpin Pendeta Palti Panjaitan akan melakukan

kegiatan kebaktian Natal di lokasi lahan yang akan dibangun Gereja, dalam perjalanan dihadang masyarakat

Jejalen dipimpin Ustd. Abdul Azis bin H. Naimun.

12. tanggal 23 Januari 2013, pukul 10.00 Wib di ruang rapat Bupati Bekasi rapat membahas masalah tempat ibadah

HKBP Filadelfia di Kampung Jejalen Jaya Kec. Tambun Kab. Bekasi, Pemda Bekasi menyelesaikan penolakan

tempat ibadah Jemaat HKBP Filadelfia mempertemukan Jemaat HKBP Filadelfia dengan warga Jejalen serta

memberi solusi dengan menyiapkan tempat sementara untuk beribadah;

13. tanggal 22 Maret 2013 pukul 12.15 Wib, di Masjid Al Misbah (Masjid Ahmadiyah) Jl. Pangrango Terusan No. 4,

Rt. 001/04 Jati Bening Baru, Pondok Gede Kota Bekasi yang disegel Pemkot Bekasi telah berlangsung sholat

Jum’at Jemaat Ahmadiyah dengan cara menjebol pagar BRC sebelah kiri untuk dibuat pintu keluar masuk masjid

dengan cara melepas dan memasang baut pagar;

14. tanggal 18 Juli 2013 pukul 11.00 Wib di Bundaran Desa Sukorejo Kec. Sukorejo Kab. Kendal Prop. Jateng telah

berlangsung kegiatan Show Off Force oleh Ormas FPI Jawa Tengah dengan mengendarai mobil Avanza telah

menabrak beberapa kali sepeda motor hingga korban meninggal, sehingga marah dan membakar mobil yang

dibawa oleh pok FPI tersebut;

15. tanggal 12 Agustus 2013 pukul 01.00 Wib kelompok FPI Kec. Paciran sebanyak + 42 orang dipimpin Faruk

Mubarok telah mendatangi rumah Muklis di Dsn. Dengok Ds. Kandang Semangkon Kec. Paciran Kab.

Lamongan dan selanjutnya melakukan pengrusakan rumahnya dengan cara melempari dengan batu dan juga

melakukan pengrusakan terhadap 6 (enam) unit sepeda motor milik warga sekitarnya;

16. tanggal l 07 Mei 2013 pukul 10.30 Wib di depan Proyek pembangunan Gereja ST. Stanislaus Kostka Kranggan

(Kalamiring) Jln. Pasar Kranggan Rt.04/04 Kel. Jatisampurna Kota Bekasi berlangsung unras oleh FUI

Jatisampurna dipimpin Ust. Athoillah, Ust. Abdul Rokib, Ust. Muspiq dan Cut Ambalike;

17. tanggal 17 Mei 2013 pukul 13.00 Wib telah terjadi Unras di Halaman Kantor Kecamatan Jatisampurna dan di

Lokasi Pembangunan Gereja St. Stanislaus Kostka ( Kalamiring) di Jln. Pasar Krangan Rt.004/04 Kel.

Jatisampurna Kota Bekasi;

18. tanggal 3 Juni 2013 telah berlangsung unras di Pemkot Bekasi oleh Jama’ah DKM dan Majelis Ta’lim dan FUI se

Kec. Jatisampurna dipimpin H. Abdur Rokib Muhabbar, menolak pembangunan gereja tersebut dan mencabut

IMB yang diberikan oleh Pemkot Bekasi karena tidak melibatkan tokoh agama.

Page 11: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

Pada tanggal 19 Januari 2016 pukul 15.30 Wit, pembakaran dan pengusiran oleh warga masyarakat terhadap

pengikut Gafatar yang mendiami kawasan permukiman di Desa Pasiran, Kabupaten Mempawah, bersama sekitar

100 kepala keluarga. Mereka membeli lahan sebelas hektar di tepi Sungai Mempawah, Kalimantan Barat. Modus

Aliran Sesat.

A. Pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016, media elektronik menuliskan bahwa Donald Frans telah mengunggah

penyampaian kebencian terhadap umat Islam melalui Media Youtube. Adapun dalam penyampaiannya

mengandung makna tentang kebencian dan kesesatan terhadap Umat Islam dan diharapkan jangan mempercayai

Kyai, Ustazd maupun para Ulama Indonesia yang dianggap goblok dan sangat tolol.

B. Pada hari Jum’at tanggal 9 September 2016 pukul 09.00 Wib beredarnya nama 70 Ustadz yang suka

menyampaikan ajaran ahlul takfiri, suka mengkafirkan muslim yang lain, seolah-olah telah mendapat rekomendasi

dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

V. PERMASALAHAN GAFATAR

V. PROVOKATIF MELALUI MEDIA SOSIAL

VI. PERCOBAAN BUNUH DIRI DI GEREJA Pada hari Minggu tanggal 28 Agustus 2016 pukul 08.30 Wib di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph Jln. Doktor Mansyur

No. 75 Padang Bulan Medan Sumatera Utara, terjadi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang laki – laki

bernama Ivan Armadi Hasugihan.

Page 12: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

A. Terkait tentang internal keagamaan yaitu adanya perbedaan dalam memahami teks (ayat-ayat

AL-Qur’an dan Hadits) yang selanjutnya berbeda dalam pengamalan dan berkembang merasa

kelompoknya paling benar kemudian menghakimi kelompok lain sebagai sesat, bid’ah, murtad,

kafir dll.

B. Terkait potensi konflik antar umat beragama yang sering terjadi karena adanya aksi penolakan

pendirian tempat ibadah yang dipengaruhi mayoritas dan minoritas, misalnya pendirian Gereja di

Indonesia bagian Barat mendapat resistensi dari mayoritas muslim dengan alasan harus

memenuhi kriteria / persyaratan sesuai SKB 2 Menteri. Sebaliknya pembangunan Masjid di

wilayah Indonesia Timur mendapat resistensi dari non muslim dengan alasan yang sama.

C. Terkait perbedaan kesukuan/ adat, konflik yang terjadi sering dilatarbelakangi adanya fanatisme

kesukuan (Primordialisme) sehingga melahirkan sikap dan perilaku yang merasa suku/adatnya

paling benar dan menganggap suku lainnya yang tidak sesuai dianggap lawan;

D. Kurang pekanya aparat pemerintah terkait dan kegamangan untuk melakukan tindakan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku oleh Ormas keagamaan menjadi faktor keretakan

kerukunan antara penganut agama dgn pemerintah.

VII. FAKTOR-FAKTOR TRIGGER/POTENSI KONFLIK

Page 13: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

A. Pre-emtif.

1. koordinasi lintas sektoral dan melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan Pemda, Kanwil

Agama, Kominda, FKUB, dll.

2. melakukan dialog lintas sektoral dalam penyelesaian masalah terkait kerukunan umat beragama.

3. pertemuan / silaturahmi secara berkala dan insidentil dengan para toga.

4. membentuk da’i kamtibmas dalam pelaksanaan program polmas.

5. sholat jum’at keliling oleh kasatwil.

6. mengunjungi / bersilaturahmi dengan para pengurus rumah ibadah.

7. ceramah-ceramah keagamaan tentang kerukunan umat beragama.

8. kegiatan lain dalam rangka memelihara kerukunan hidup umat beragama.

9. penanganan konflik sosial dilakukan secara terpadu melibatkan Lembaga / Kementerian terkait melalui

tahapan antara lain pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan pasca konflik,

pencegahan konflik sosial dilakukan dengan upaya memelihara kondisi damai dalam masyarakat,

mengembangkan sistem penyelesaian secara damai, meredam potensi konflik dan membangun

sistem peringatan dini.

10. memetakan wilayah potensi konflik terkait intoleransi di Indonesia.

VIII. UPAYA POLRI DALAM ANTISIPASI DAN PENANGANAN

KONFLIK SOSIAL BERNUANSA SARA

Page 14: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

B. Preventif.

1. Pengamanan di rumah ibadah dan tempat diselenggarakan giat keagamaan.

2. Selalu monitor perkembangan situasi dan kondisi masyarakat terkait masalah kerukunan umat

beragama.

3. Menggelar Operasi Khusus Kepolisian terkait perayaan hari-hari besar keagamaan (Ops lilin dan

Ops Ramadniya).

4. Saat terjadi konflik dilakukan tindakan Kepolisian dan koordinasi dengan aparat lintas sektoral.

C. penegakan hukum.

1. Melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku pelanggaran hukum sesuai dengan Undang -

Undang dan ketentuan yang berlaku.

2. Melakukan penyidikan secara proporsional, profesional dan netral.

Page 15: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

A. Melakukan sosialisasi terhadap pelaksanaan SKB 2 Menteri.

B. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat.

C. Menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat.

D. Menyalurkan aspirasi ormas kegamaan dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi

sebagai bahan kebijakan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.

E. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang

keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan

masyarakat; dan

F. Memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadat.

IX. PERAN FKUB & TIM TERPADU PENANGGULANGAN KONFLIK

Page 16: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

A. Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait di tingkat Provinsi seperti Kemendagri, Kemenag,

Bakorinda, FKUB dalam upaya mengantisipasi munculnya konflik bernuansa Sara serta

merumuskan langkah-langkah antisipasi terjadinya gangguan Keamanan akibat permasalahan

pendirian tempat ibadah.

B. Perlunya sosialisasi SKB 2 Menteri kepada masyarakat terkait pendirian rumah ibadah;

C. Menanamkan wawasan kebangsaan khususnya terhadap umat beragama agar memahami bahwa

Indonesia merupakan Negara bangsa dan bukan Negara agama, namun Negara memberikan

kebebasan untuk memeluk agamanya, sesuai 6 agama yang diakui oleh Pemerintah;

D. Merevitalisasi kembali tentang pengertian, pemahaman dan kesadaran untuk mengamalkan 4 pilar

kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI

E. Perlu lebih ditingkatkan pemberdayaan terhadap Ormas Keagamaan khususnya ormas moderat

agar berperan aktif melakukan pencerahaan kepada umat sehingga tidak mudah terpengaruh

adanya gerakan penyebaran faham keagamaan yang sempit, kaku dan keras (radikal) serta tidak

sesuai dengan konteks Islam Indonesia yang santun dan toleran.

F. Mendorong dan memfasilitasi Pemerintah Daerah untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan

pembangunan tempat ibadah dan tidak berlarut-larut.

G. Membackup kebijakan Pemerintah Daerah dalam upaya penyelesaian permasalahan pendirian

tempat ibadah.

X. REKOMENDASI

Page 17: TANGGAL, 06 OKTOBER 2016

TERIMA KASIH