tanaman sebagai pemenuhan kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pertanian

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai gudangnya tanaman obat sehingga mendapat julukan live laboratory. Sekitar 30.000 jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan produk herbal yang kualitasnya setara dengan obat modern. Akan tetapi, sumber daya alam tersebut belum dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan masyarakat. Baru sekitar 1200 species tanaman obat yang dimanfaatkan dan diteliti sebagai obat tradisional. Beberapa spesies tanaman obat yang berasal dari hutan tropis Indonesia justru digunakan oleh negara lain.

Sejak dahulu bangsa Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modernnya dikenal masyarakat. Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat tersebut merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun hingga ke generasi sekarang, sehingga tercipta berbagai ramuan tumbuhan obat yang merupakan ciri khas pengobatan tradisional Indonesia. Dengan demikian, selain memiliki kekayaan hayati yang besar, pengetahuan masyarakat lokal tentang pemanfaatan sumber daya hayati tersebut cukup tinggi. Oleh karena itu, tidaklah bijaksana apabila pengobatan penyakit dan pemeliharaan kesehatan dengan pemanfaatan tumbuhan obat tidak diupayakan untuk dikembangkan bagi kepentingan masyarakat dan bangsa.

Dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature), kecenderungan penggunaan bahan obat alam/herbal di dunia semakin meningkat. Gerakan tersebut dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, dan perkembangan pola penyakit. Obat yang berasal dari bahan alam memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat-obatan kimia, karena efek obat herbal bersifat alamiah. Dalam tanaman-tanaman berkhasiat obat yang telah dipelajari dan diteliti secara ilmiah menunjukan bahwa tanaman-tanaman tersebut mengandung zat-zat atau senyawa aktif yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Keadaan inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap tanaman pemenuh kesehatan. 1.2 Rumusan masalah

1. Apakah definisi tanaman sebagai pemenuh kesehetan?

2. Apakah jenis dan manfaat dari tanaman sebagai pemenuh kesehatan?

3. Bagaimanakah cara budidaya tanaman sebagai pemenuh kesehatan?

4. Bagaimanakah kendala pada tanaman sebagai pemenuh kesehatan?

5. Bagaimanakah permintaan pasar pada tanaman sebagai pemenuh kesehatan?

6. Bagaimanakah dampak permintaan pasar tanaman sebagai pemenuhan kesehatan?

7. Bagaimanakah perbandingan dan dampak terhadap pemakaian obat kimia dan obat herbal?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi tanaman sebagai pemenuh kesehatan

2. Untuk mengetahui jenis dan manfaat dari tanaman sebagai pemenuh kesehatan

3. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman sebagai pemenuh kesehatan

4. Untuk mengetahui kendala pada tanaman sebagai pemenuh kesehatan

5. Untuk mengetahui permintaan pasar pada tanaman sebagai pemenuh kesehatan

6. Untuk mengetahui dampak permintaan pasar sebagai pemenuh kesehatan

7. Untuk mengetahui perbandingan dan dampak terhadap pemakaian obat kimia dan obat herbal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tanaman Sebagai Pemenuhan Kesehatan

Pengertian tanaman sebagai pemenuhan kesehatan adalah tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat,dapat dipergunakan untuk penyembuhan maupun mencegah berbagai penyakit, tanaman itu sendiri mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu. Sedangkan, jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu maka tumbuhan itu tidak memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang terkandung dalam tanaman tersebut.

Tanaman obat adalah obat tradisional yang terdiri dari tanaman-tanaman yang mempunyai khasiat untuk obat atau dipercaya mempunyai khasiat sebagai obat. Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit.

Bagian dari tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat antara lain: akar,daun,biji,buah,batang masing masing memiliki fungsi yang berbeda tergantung dari zat yang terkandung dalam tanaman tersebut.2.2Jenis dan Manfaat Tanaman sebagai Pemenuhan Kesehatan

Oleh :SheflyaCandraMaulita

NIM :151510601092Bagian tanaman seperti daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari.2.2.1 Daun1. Lidah buaya

Khasiat dan Manfaat : Meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula penderita diabetes, mengobati ganguan pencernaan, mengatasi luka lebam dan luka dalam, mengatasi ketombe, rambut rontok, dan kebotakan serta menjaga kesehatan mulut2. Daun dewa

Khasiat dan Manfaat : Mengobati muntah darah, mengobati Stroke, mengobati rematik, mengobati diabetes, sakit jantung, hipertensi, kanker, kejang pada anak, dan demam berdarah3. Seledri

Khasiat dan Manfaat : Mengobati tekanan darah tinggi

4. Pacar cina

Khasiat dan Manfaat : Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) 5. Daun bayam duri

Khasiat dan Manfaat : Mengobati kurang darah 6. BelimbingKhasiat dan Manfaat : Mengobati tekanan darah tinggi, obat cacar air, obat sakit kepala, darah tinggi, meningkatkan nafsu makan, dan melancarkan buang air kecil7. Kelor

Khasiat dan Manfaat : Mengobati panas dalam dan demam

8. Kangkung

Khasiat dan Manfaat : Mengobati insomnia

9. Pepaya

Khasiat dan Manfaat : Mengobati demam dan disentri

10. Jintan

Khasiat dan Manfaat : Mengobati batuk, mules, dan sariawan

11. Murbei

Khasiat dan Manfaat : Mengobati demam, malaria, peluruh air seni, perbanyak keluarnya ASI, bisul dan radang kulit12. Kumis kucing

1. ZKhasiat dan Manfaat : Memperlancar pengeluaran air kemih, mengobatirematik, mengobati batuk, mengatasi masuk angin, mengobati asam urat, mengobati kencing batu, dan mengobati sakit pinggang

13. Randu

Khasiat dan Manfaat : Sebagai obat mencret dan kumur

14. Salam

Khasiat dan Manfaat : Pengobatan diabetes, pencegahan kanker, pengobatanbatuk, pengobatangangguan ginjal, dan pengobatan asam urat

15. Sirih

Khasiat dan Manfaat : Mengobati batuk, antiseptik (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur

16. Jambu biji

Khasiat dan Manfaat : Mengobati diare17. Sukun

Khasiat dan Manfaat : Mengobati ginjal, jantung, liver, sakit gigi,pencernaan, menurunkan kolesterol, asam urat

18. SirsakKhasiat dan Manfaat : Obat Kanker, mengobati wasir, atasi asam urat, menurunkan kolesterol2.2.2 Batang

1. Kayu manis

Khasiat dan Manfaat : Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung

2. Dadap ayam Khasiat dan Manfaat : Mengobati asma 3. Pulasari

Khasiat dan Manfaat : Obat perut kembung

4. Brotawali

Khasiat dan Manfaat : Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes

5. Jeruk nipis

Khasiat dan Manfaat : Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur

6. Delima

Khasiat dan Manfaat : Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika) 2.2.3 Buah

1. ManggisKhasiat dan Manfaat : Menghilangkan alergi,dapat mengatasidiare, sembelit, mengatasi katarak, mengurangi kolesterol. Sedangkan kulitnya dapat menggagalkan kerusakan DNA, memelihara fungsi kelenjar gondok, menyembuhkan kerusakan urat saraf, membantu menurunkan kadar gula dalam darah, membantu mencegah penyakit jantung, membantu meringankan penyakit asma, memberantas penyakit TBC.2. Jeruk nipis

Khasiat dan Manfaat : Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil 3. Cabai merah

Khasiat dan Manfaat : Mengobati sariawan, obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin

4. Belimbing wuluh Khasiat dan Manfaat : Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak

5. Mengkudu

Khasiat dan Manfaat : Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit

6. Kapulaga

Khasiat dan Manfaat : Obat antikembung 7. Kemukus

Khasiat dan Manfaat : Obat radang selaput lendir saluran kemih 2.2.4 Biji 1. Kecubung

Khasiat dan Manfaat : Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun

2. Kapur barus

Khasiat dan Manfaat : Mengobati gangguan pencernaan

3. Jamblang

Khasiat dan Manfaat : Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes) 4. Pinang

Khasiat dan Manfaat : Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita

5. Kedawung Khasiat dan Manfaat : Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia 6. Pala

Khasiat dan Manfaat : Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan

2.2.5 Akar 1. Pepaya

Khasiat dan Manfaat : Obat cacing

2. Aren

Khasiat dan Manfaat : Memperlancar buang air kecil

3. Alang-alang

Khasiat dan Manfaat : Obat untuk memperlancar air seni (diuretik)

4. Pule pandak

Khasiat dan Manfaat : Obat antihipertensi dan gangguan neuropsikhiatrik, seperti tekanan darah tinggi

2.2.6 Umbi atau rimpang

1. Bangle

Khasiat dan Manfaat : Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh

2. Jahe

Khasiat dan Manfaat : Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot

3. Kencur

Khasiat dan Manfaat : Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak

4. Temulawak

Khasiat dan Manfaat : Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu, asam urat, kolesterol, kadar gula darah, maag, mencret

5. Kunyit

Khasiat dan Manfaat : Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang 6. Lengkuas

Khasiat dan Manfaat : Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri

7. Temu giring

Khasiat dan Manfaat : Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh

2.3 Budidaya Tanaman ManggisOleh :Arganesha Satya AndikaNIM :1515106010892.3.1 Syarat Tumbuh Buah Manggis

Tanah yang disukai tanaman manggis adalah jenis tanah yang gembur yang kaya kandungan bahan organik dengan drainase yang baik. Sebaliknya, tanaman manggis tidak menyukai tanah yang bersifat basa dan rendah kesuburannya. Tanah untuk tanaman manggis harus senantiasa lembap, tetapi tidak menggenang. Air tanah sedalam 2 m dari permukaan tnah cocok untuk tanaman manggis.Curah hujan yang merata dengan sepuluh bulan basah dalam setahun amat disukai tanaman manggis. Sementara udara yang lembap dengan suhu udara 25-32C sangat menunjang pertumbuhannya. Pada masa awal pertubuhan, manggis menyukai naungan. Akan tetapi, menjelang dewasa, sinar matahari penuh apat mempercepat masa awal produksinya. Sejauh ini tanaman manggis yang produktif dijumpai pada ketinggian 5-500 m di atas permukaan laut.Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur & Sulawesi Utara.2.3.2 Pedoman Budidaya Manggis2.3.2.1Pembibitan ManggisPohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk & susuan.Pohon yg ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yg ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun.

1. Persyaratan Beniha. Perbanyakan dengan biji utk batang bawah Biji yg akan dijadikan benih diambil dari buah tua yg berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yg berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram & daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yg berumur sedikitnya 10 tahun.

b. Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang bawah & pucuk (entres) yg sehat. Batang bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm & kulitnya berwarna hijau kecoklatan.

2. Penyiapan Beniha. Perbanyakan dengan biji utk batang bawah utk menghilangkan daging buah, rendam buah dlm air bersih selama 1 minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga lendir & jamur terbuang. Biji akan mengelupas dengan sendirinya & biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji kedalam fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit. Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya 12-14%.

b. Pucuk utk sambungan berupa pucuk (satu buku) yg masih berdaun muda berasal dari pohon induk yg unggul & sehat. Dua minggu sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah & pucuk diolesi zat pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm utk lebih memacu pertumbuhan.

3. Teknik Penyemaian BenihOleh :Hanikka Wedya PrasetiaNIM :151510601091a. Perbanyakan dengan biji dlm bedengan Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah & bahan organik halus (3:2:1) dengan merata. Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm & sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam di dlm lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm & jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah & selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea & SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun, bibit dipindahkan ke dlm polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran tanah & kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun & siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.

b. Penyemaian & pembibitan di dlm polybag berukuran 20 x 30 cm. Satu/dua benih disemai di dlm polybag 20 x 30 cm yg dasarnya dilubangi kecil-kecil pada kedalaman 0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus & pasir (1:1:1). Simpan polybag di bedengan yg sisinya dilingkari papan/bilah bambu agar polybag tidak roboh. Persemaian disiram 1-2 hari sekali & diberi urea & SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun & siap ditanam di lapangan atau dijadikan batang bawah pada penyambungan.

c. Perbanyakan dengan penyambungan pucuk : Adapun cara penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:

1. Potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm.

2. Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.

3. Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dlm celah batang bawah.

4. Balut bidang pertautan batang bawah & atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.

5. Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan & simpan di tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka & bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.

6. Selama penyambungan siram bibit secara rutin & siangi gulma.

d.Perbanyakan dengan penyambungan susuan, adapun cara penyambungan susuan adalah sebagai berikut:

1. Pilih pohon induk yg produktif sebagai batang atas.

2. Siapkan batang bawah di dlm polibag & letakan di atas tempat yg lebih tinggi daripadapohon induk manggis.

3. Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk utk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.

4. Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-8 cm.

5. Sayat pula cabang entres dengan cara yg sama.

6. Satukan bidang sayatan kedua batang & balut dengan tali rafia.

7. Biarkan bibit susuan selama 5 - 6 bulan.

8. Pelihara pohon induk & batang bawah di dlm polibag dengan intensif.

9. Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) & ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.

10. Bibit susuan yg baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan2.3.2.2 Pengolahan Media Tanam Manggis1. Persiapan : Penetapan areal utk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.

2. Pembukaan LahanLahan pertanian yang belum pernah ditanami palawija biasanya ditumbuhi semak berdaun lebar, alang-alang, atau rerumputan lain. Semua gulma (tumbuhan pengganggu) ini harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum lahan diolah lebih lanjut. Setelah itu, tanah dicangkul dan akar-akar tanaman dikumpulkan, lalu dibakar. Pencangkulan perlu dilakukan supaya tanah menjadi gembur sehingga perakaran tanaman manggis dapat berkembang dengan baik. Untuk lahan yang sangat luas, kurang praktis jika seluruh lahan dicangkul. Disarankan pengolahan terbatas pada titik-titik tertentu dimana bibit akan ditanam.

3. Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m & diatur dengan cara:a) segi tiga sama kaki.

a) diagonal.

a) bujur sangkar (segi empat).

2.3.2.3Teknik Penanaman Manggis1) Pembuatan Lubang TanamBuat lubang tanam ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm & tempatkan tanah galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm & tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15-30 hari sebelum tanam.Kemudian masukkan tanah bagian dlm (galian ke dua) & masukkan kembali lapisan tanah atas yg telah dicampur 20-30 kg pupuk kandang.Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung dari titik tengah lubang.utk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul & saluran drainase utk mencegah erosi.

2) Cara Penanaman

Dengan jarak tanam 10x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit per hektar. Cara menanam bibit yg benar adalah sebagai berikut:

1. Siram bibit di dlm polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan dengan mudah.

2. Buang sebagian akar yg terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.

3. Masukkanbibit manggiske tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan tanah sampai batas akar & padatkan tanah perlahan-lahan.

4. Siram sampai tanah cukup lembab.

5. Beri naungan yg terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika sudah ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi sebagai pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami & mengubah iklim mikro, misalnya tanaman Albisia & Lamtoro.2.3.2.4.PemeliharaanTanamanOleh :Maftuhatul HidayahNIM :1515106010941) PenyianganLakukan penyiangan secara kontinyu & sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan & penggemburanyaitu dua kali dalam setahun2) Perempalan/Pemangkasan

Ranting-ranting yg tumbuh kembar & sudah tidak berbuah perlu dipangkas utk mencegah serangan hama& penyakit. Gunakan gunting pangkas yg bersih & tajam utk menghindari infeksi & lapisi bekas pangkasan dengan teratur.3)Pemupukan ManggisJenis & dosis pemupukan anjuran adalah:

1. Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (3:2:1) sebanyak 200-250 gram/pohon.

2. Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-700 gram SP-36 & 900-1000 gram KCl (3:1:2) yg diberikan dlm dua sampai tiga kali.

3. Pohon berumur 4 tahun & seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk kandang. Pupuk ditaburkan di dlm larikan/di dlm lubang-lubang di sekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. dlm larikan & lubang sekitar 10-20 cm sedangkan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm.

4) Pengairan & Penyiraman

Tanaman yg berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yg cukup & terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali. Sedangkan padapohon manggisyg berumur lebih dari lima tahun, frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi. Penyiraman dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi atau disiram.

5) Pemberian Mulsa

Mulsa jerami dihamparkan setebal 3-5 cm menutupi tanah di sekeliling batang yg masih kecil utk menekan gulma, menjaga kelembaban & aerasi & mengurangi penguapan air

2.3.2.5 PANEN

1.Ciri & Umur Panen ManggisTingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu & daya simpan manggis.Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM). Umur panen & ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :

1. Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter 55-60 mm.

2. Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.

3. Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.

4. Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.

5. Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-65 mm.

Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan utk ekspor pada umur 104-108 SBM.

2. Cara PanenPemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam. utk mencapai buah di tempat yg tinggi dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yg dilengkapi pisau & keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karenamanggisadalah pohon hutan yg umurnya dapat lebih dari 25 tahun.3. Periode Panen

Pohon manggisdi Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret tahun berikutnya.

4.Perkiraan Produksi

Produksi panen pertama hanya 5-10 buah/pohon, kedua rata-rata 30 buah/pohon selanjutnya 600-1.000 buah/pohon sesuai dengan umur pohon.Pada puncak produksi, tanaman yg dipelihara intensif dapat menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton buah

2.3.2.6 PASCAPANEN

4. Pengumpulan : Buah dikumpulkan di dlm wadah & ditempatkan di lokasi yg teduh & nyaman.

5. Penyortiran &Penggolongan : Tempatkan buah yg baik dengan yg rusak & yg busuk dlm wadah yg berbeda. Lakukan penyortiran berdasarkan ukuran buah hasil pengelompokan dari Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok yaitu besar, sedang & kecil.

6. Penyimpanan : Pada ruangan dengan temperatur 4-6 derajat C buah dapat tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9-12 derajat C tahan sampai 33 hari.2.4 Kendala Pada Tanaman ManggisOleh :Ayu Kharismadani NIM :151510601952.4.1 Faktor Hama dan Penyakit2.4.1.1 Hama pada Tumbuhan Manggis

Beberapa jenis hama yang menyerang tumbuhan manggis antara lain:

1. Penggorok Daun

Hama ini menyerang daun muda yang helaiannya baru membuka. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman tumbuh merana dikarenakan daun tidak bisa melakukan fotosintesis. Pengendaliannya dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan memangkas,mengumpulkan dan membakar daun-daun yang terserang. Pengendalian secara biologis dapat menggunakan musuh alami parasitoid Ageniaspis sp. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan cara kimiawi yaitu dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif betasilfurin, imidakkloprid, diazinon, metidation seperti curacron dengan konsentrasi 2 ml/lt dan volume semprot 7 10 liter per tanaman (disesuaikan dengan keadaan tajuk tanaman).2. Penghisap Daun dan Buah MudaHama ini menyerang daun, tunas muda, bunga dan pentil dengan cara mengisap cairan sehingga pertumbuhan daun, tunas muda, bunga dan pentil buah terhambat yang akhirnya dapat menurunkan produksi buah. Pengendalian secara teknis dilakukan dengan membuat persemaian ditempat yang tidak terlindung atau mengurangi naungan. Pengendalian secara biologi dilakukan dengan memanfaatkan agen hayati seperti Beauveria bassiana. Musuh alami helopeltis diantaranya belalang sembah (Mantis sp), laba-laba, kepik dari famili Reduviidae, dan semut hitam (Dolichoderus thoracicus). Semut hitam aktif bergerak sehingga mengganggu proses peletakan telur helopeltis. Pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan pestisida botani atau pestisida sintetik. Pestisida botani dapat dibuat dari tanaman Tithonia,sp(nama daerahnya kipait atau paitan).

3. Kutu Putih

Kutu putih merusak penampilan buah manggis.Kutu putih yang masih muda hidup dan menghisap cairan kelopak bunga, tunas atau buah muda, sementara kutu dewasa mengeluarkan semacam tepung putih yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Pengendalian secara teknis dengan cara mengurangi kepadatan tajuk, sementara pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan insektisida Dusban 0,2 % yang dilakukan dengan cara menyemprotkan pada tanaman.4. Thrips

Gejala serangan hama thrips dimulai pada fase kuncup, bunga mekar , hingga fase perkembangan buah. Populasi hama ini meningkat pesat bila fase-fase tersebut disertai dengan kondisi lingkungan yang lembab dan suhu tinggi. Pengendalian thrips dapat dilakukan dengan cara mengurangi kerapatan tajuk tanaman dan membersihkan daun-daun yang gugur dibawah pohon. Lakukan penyemprotan saat berbunga hingga buah berdiameter 2 cm dengan menggunakan insektisida Regent 0,3 G dengan dosis 2 ml/ liter air.

5. Tungau

Gejala serangan berupa perubahan warna di tangkai daun, bunga, dan buah menjadi perunggu serta bercak berwarna kekuningan di permukaan daun. Serangan di bagian bawah daun menyebabkan kerusakan jaringan mesofil daun sehingga transpirasi tanaman meningkat. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mekanis melalui pembungkusan buah dan secara biologi menggunakan musuh alami berupa predator dari famili Coccinellidae dan Chrysophidae. Jika serangan tergolong berat, dapat disemprot dengan akarisida Antimit 570 EC dengan bahan aktif progargit 570 g / liter air.

6. Tupai

Tupai sering memakan buah manggis yang hampir masak. Setiap ekor tupai mampu menghabiskan 2 3 buah manggis per hari. Pengendalian secara teknis dilakukan dengan membersihkan pertanaman manggis dari sarang dan tempat persembunyian tupai, menangkap dengan menggunakan perangkap maupun menembak dengan senapan angin. Dapat juga menggunakan bahan kimia dengan cara memasang umpan berupa buah-buahan yang diberi racun. 2.4.1.2 Penyakit pada Tumbuhan ManggisBeberapa penyakit pada tumbuhan manggis antara lain:

a. Bercak Daun

Penyebab: jamur Pestalotia sp., Gloesporium sp. & Helminthosporium sp.

Gejala: bercak pada daun yg tidak beraturan berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) & hitam pada sisi atas & bawah daun (Gloesporium sp.).

Pengendalian: mengurangi kelembaban yg berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yg terserang & menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %b. Jamur Upas

Penyebab: Corticium salmonicolor Berk.et Br.

Gejala: cabang/ranting mati karena jaringan kulit mengering.

Pengendalian: memotong cabang/ranting, mengerok kulit & kayu yg terserang parah & mengolesi bagian yg dipotong dengan cat, atau disemprot dengan Derosal 60 WP 0.1-0.2 %.c. Hawar Benang

Penyebab: jamur Marasmius scandens Mass Dennis et Reid.

Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang & ranting membentuk benang putih yg dapat meluas sampai menutupi permukaan bawah daun. Pengendalian: menjaga kebersihan & memangkas daun yg terserang.

d. Busuk Buah

Penyebab: jamur Botryodiplodia theobromae Penz.

Gejala: diawali dengan dengan membusuknya pangkal buah & meluas ke seluruh bagian buah sehingga kulit buah menjadi suram.

Pengendalian: sama dengan kanker batang.

e. Busuk Akar

Penyebab: jamur Fomes noxious Corner.

Gejala: akar busuk & berwarna coklat.

Pengendalian: sama dengan kanker batang.2.4.2 Faktor CuacaOleh :Wisnu Eko NugrohoNIM :151510601115Curah hujan yang merata dengan sepuluh bulan basah dalam setahun amat disukai tanaman manggis. Sementara udara yang lembap dengan suhu udara 25-32C sangat menunjang pertumbuhannya. Pada masa awal pertubuhan, manggis menyukai naungan. Akan tetapi, menjelang dewasa, sinar matahari penuh apat mempercepat masa awal produksinya. Sejauh ini tanaman manggis yang produktif dijumpai pada ketinggian 5-500 m di atas permukaan laut.

Bibit yang baru dibeli sebaiknya janagn langsung ditanam. Suhu yang panas yang biasanya pada musim kemarau di Indonesia dan adanya goncanagn selama pengangkutan menyebabkan bibit menjadi stress.oleh kareana itu, pemulihan kondisi iklim dilokasi yang baru belum tentu sama dengan iklim ditempat asal bibit sehingga perlu waktu untuk penyesuaian dengan lingkungan yang baru.

Bibit yang dikirim dengan pengepakan segera dikeluarkan dari kemasannya dengan hati-hati dan ditempatkan di tempat yang teduh, tetapi masih cukup menerima sinar matahari (30%cahaya). Penyimpanan bibit diatur sedemikian rupa sehingga antara daun bibit yang satu dengan yang lain tidak bersentuhan.Bila media dalam polybag kering, segera dilakukan penyiraman. Penyiraman selanjutnya bisa dilakukan setiap dua kali sehari.

Waktu yang diperlukan oleh bibit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru bisa bervariasi dari 2 minggu hingga beberapa bulan, tergantung dari kondisi kesegarannya. Ini bisa diamati dari adanya tanda-tanda pertumbuhan pada bibit tersebut.

Pada pertumbuhan awalnya, manggis sangat memerlukan naungan sampai ia bisa beradaptasi dengan lingkungan. Penyebabnya adalah sedikitnya akar yang dimiliki dan biasanya masih lemah dalam menyerap air.Dengan adanya naungan, maka penguapan air menjadi jauh berkurang. Selain itu, bila daunnya terkena sinar matahari langsung bisa terbakar.

Naungan dapat dibuat dari anyaman bambu, alang-alang, atau daun kelapa kering yang dijepit dengan bambu. Selain bahan-bahan tersebut, yang sangat baik digunakan sebagai naungan adalah pohon pelindung. Syaratnya, tidak mengganggu perakaran manggis, tidak bersaing hara dengan manggis, dan tidak mudah roboh. Beberapa jenis tanaman yang disarankan untuk dimanfaatkan sebagai pohon pelindung adalah lamtoro, gamal, atau malah pisang.

Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur & Sulawesi Utara.

1. Dalam budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga utk tumbuhnya buah. Angin yang baik tidak terlalu kencang.

2. Daerah yg cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang memiliki curah hujan tahunan 1.5002.500 mm/tahun & merata sepanjang tahun.

3. Temperatur udara yang ideal berada pada kisaran 22-32C.

Tanaman yang berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yang cukup dan terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali. Sedangkan pada pohon manggis yang berumur lebih dari lima tahun, frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi. Penyiraman dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi atau disiram.

Memperhatikan penanamanpohonmanggis juga perlu karena daun dari buah ini sangat peka terhadap pancaran sinar matahari yang langsung. Maka dari itutanaman manggisakan lebih baik ditanam di daerah yang iklimnya lembab sampai dengan yang iklimnya agak kering. Tanaman manggis ini juga akan masih mampu untuk hidup asalkan air tanahnya agak dangkal dan cocok untuk iklim yang basah. Perlu diketahui pula bahwa bibit yang baru dipindahkan di kebun juga harus diberi sebuah naungan yang mana akan berfungsi untuk membuat pertumbuhannya semakin baik. Jika tidak perkembangan buah ini akan semakin susah dan daun-daunnya akan terbakar akibat terkena sinar matahari langsung. Selain menggunakan okulasi, anda juga bisa menggunakan kultur jaringan untuk melakukan perbanyakanan tanaman manggis ini.

Pohon manggis harus memiliki daya drainase yang baik dan tidak boleh tergenang, serta memiliki kedalaman sekitar 50 sampai 200 meter. Iklim yang paling cocok bagi tanaman manggis adalah iklim tropis salah satunya adalah Indonesia bersuhu sekitar 22-32C dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Kondisi angin yang terbaik adalah tidak terlalu kencang.2.5 Permintaan PasarOleh :Arfindo Tirta KusumaNIM :151510601052.5.1 PasarDomestikdanEkspor Pada Obat HerbalPengembangan tanaman sebagaiobat tradisional di Indonesia masih mempunyai prospek yang sangat cerah untuk masa depan, jika dilihat dari permintaan pasar baik pasar domestik maupun pasar ekspor, total pasar domestik obat herbal senilai 4 Triliun dan pasar ekspor US $ 30 40 juta pada tahun 2005 (Kimia Farma, 2005). Di Indonesia, terdapat sekitar 31 jenis tanaman obat digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional (jamu), industri non jamu, dan bumbu, serta untuk kebutuhan ekspor, dengan volume permintaan lebih dari 1.000 ton/tahun. Pasokan bahan baku tanaman obat tersebut berasal dari hasil budidaya (18 jenis) dan penambangan (13 jenis)

2.5.1.1 Pasar Ekspor Obat Herbal Nilai ekspor obat herbal Indonesia tahun 2013 mencapai US$ 23,44 juta, sedangkan nilai ekspor pada periode Januari-Juni 2014 sebesar US$ 29,13 juta, mengalami peningkatan 600% dari nilai ekspor pada periode Januari-Juni 2013. Pertumbuhan ekspor obat herbal Indonesia selama periode 2009-2013 mengalami kenaikan sebesar 6,49% per tahun.Produk utama ekspor obat herbal pada periode Januari-Juni 2014 adalah jahe (HS 091010) dengan nilai ekspor sebesar US$ 25,8 juta, dengan pangsa ekspor sebesar 88,58% dari total ekspor obat herbal Indonesia. Rempah-rempah lainnya (HS 091099) dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,84 juta (6,33%), dan curcuma (HS 091030) denga nilai ekspor US$ 699 ribu (2,4%).Negara tujuan ekspor obat herbal Indonesia pada periode Januari-Juni 2014 adalah Bangladesh dengan nilai US$ 10,94 juta (pangsa ekspor obat herbal 37,55%), Pakistan US$ 10,71 juta (36,76%), Malaysia US$ 2,67 juta (9,17%), Vietnam sebesar US$ 1,19 juta (4,12%) dan Jepang sebesar US$ 806 ribu (2,77%).

2.5.1.2 Pasar Impor Obat Herbal

Nilai impor obat herbal Indonesia dari dunia tahun 2013 mencapai US$ 7,26 juta, sedangkan impor pada periode Januari-Juni 2014 sebesar US$ 1,54 negara Tujuan ekspor obat herbal Indonesia Periode Januari-Juni 2014, nilai ini turun 68,65% disbanding nilai impor periode Januari-Juni 2013 sebesar. Sementara, tren pertumbuhan obat herbal pada periode 2009-2013 sebesar 82,23% per tahun.

2.5.2 Permintaan Pasar Pada Tanaman ManggisOleh :Eko Hari CahyoNIM :151510601118Permintaan ekspor buah manggis dari luar negeri dari tahun ke tahun meningkat terus, luas panen dari tahun ke tahun meningkat terus, terbukti pada tahun 2006 luas panen 8285 Ha mengalami peningkatan menjadi 11990 Ha tahun 2009 atau 45%, tetapi pada tahun 2010 luas panen mengalami penurunan hanya 9480 Ha. Begitu juga, produksi manggis terus mengalami peningkatan dari 72634 ton, pada tahun 2006 menjadi 106558 ton. Pada tahun 2010 atau meningkat sekitar 47%. Sedangkan pada tahun 2010 luas panen dan produksi mengalami penurunan, akan tetapi volume ekspor masih tetap meningkat.

Berdasarkan data statistik, volume ekspor buah manggis 2006 yaitu 5697 ton mengalami peningkatan menjadi 11388 ton. Tahun 2010 hampir meningkat 100%. (Dikutip www.deptan.co.id). Negara pengekspor buah manggis adalah Hongkong (53%), Taiwan (27%), Malasyia (7%), Perancis (3%), Uni Emirat Arab (3%), dan lain-lain (Sinpura, Jepang, Belanda: 7%)Tabel 1. Luas panen, produktivitas, produksi, dan volume ekspor buah manggis Indonesia (2006-2010)

TAHUNLUAS PANENPRODUKTIVITAS TON/HAPRODUKSI (TON)VOLUME EKSPOR (TON)

20068.2858,7072.6345.697

200711.9649,42112.7229.099

20089.3528,4178.7649.456

200911.9908,80105.55811.319

20109.8508,5687.15411.388

Sumber : Kementerian Pertanian Republik Indonesia 2012 (www.deptan.co.id. Download Maret.2012)2.6 Dampak Permintaan Pasar Tanaman sebagai Pemenuh KesehatanOleh :Syifa Faidatul Ummah NIM :151510601097

Permintaan pasar selalu berubahubah kadang mengalami kenaikan kadang mengalami penurunan. Kondisi ini disebabkan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan pasar tersebut. Berubahnya permintaan pasar ini menyebabkan beberapa dampak sebagai berikut:

1. Dampak terhadap petani manggis

Permintaan pasar berpengaruh besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Jika permintaan pasar tanaman sebagai pemenuhan kesehatan meningkat, maka harga jual produk kesehatan tersebut akan meningkat pula. Peningkatan harga jual produk kesehatan ini menyebabkan harga kulit manggis meningkat seningga pendapatan bersih petani juga meningkat.

Sebaliknya, jika permintaan pasar dan produktivitas produk tanaman sebagai pemenuhan kesehatan menurun, maka permintaan bahan baku akan menurun pula. Hal tersebut menyebabkan penumpukan bahan baku pada petani, sehingga petani akan menjual bakan baku tersebut dengan harga murah dan petani akan mengalami kerugian.

2. Dampak terhadap pemenuhan kebutuhan lainnya.

Bila permintaan pasar tanaman sebagai pemenuh kesehatan meningkat, maka untuk memenuhi bahan baku tersebut petani butuh lebih banyak lahan. Dalam kondisi seperti ini petani akan memperluas lahan garapannya. Perluasan lahan ini dapat memperngaruhi jumlah lahan pertanian untuk kebutuhan lainnya, seperti pemenuhan kebutuhan pangan. Jika jumlah lahan untuk penanaman dan pembudidayaan manggis dan lidah buaya diperluas, maka akan terjadi alih fungsi lahan tanaman padi menjadi perkebunan. Tingginya angka alih fungsi lahan pertanian ini berdampak pada penurunan produksi padi, penurunan itu terjadi akibat berkurangnya lahan pertanian sawah. Hal ini berpengaruh terhadap ketidakseimbangan penyediaan pangan, dikarenakan setiap tahunnya produktivitas lahan pertanian cendrung mengalami penurunan. Jika produktivitas beras menurun, maka pasokan beras akan menurun pula dan mengakibatkan kelangkaan beras.3. Dampak terhadap perekonomian Indonesia

Tanaman obat sebagai sumber PDB dan penyumbang devisa di Indonesia masih relatif kecil. Nilai jual komoditas tanaman obat sampai saat ini sangat rendah bila dibandingkan dengan tanaman komoditas hortikultura atau perkebunan rakyat lainnya. Petani sebagai pelaku usaha primer,sangat dirugikan dengan tidak adanya kepastian pasar dan kepastian harga jual komoditas yang dihasilkannya.

Dibandingkan dengan Cina sebagai negara yang paling maju dalam bidang produk herbal, memiliki 940 perusahaan obat tradisional dengan nilai penjualan domestik mencapai 6 milyar USD dengan pangsa pasar mencapai 33% dari total pasar obat dunia. Di Indonesia volume perdagangan obat tradisional pada tahun 2002 baru mencapai 150 juta USD, padahal kurang lebih 61% penduduk Indonesia diketahui sudah terbiasa mengkonsumsi obat tradisional yang dikenal sebagai jamu. Hal yang memprihatinkan adalah bahwa kebutuhan bahan baku untuk 1.023 buah perusahaan obat tradisional, yang terdiri dari 118 industri obat tradisional (IOT, aset > Rp. 600 juta), dan 905 industri kecil obat tradisional (IKOT, aset