23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sunatullah jika alam menyiapkan segala yang dibutuhkan manusia, terlebih masalah pengobatan. Ditengah gencarnya penawaran therapy medis yang mengakibatkan tenggelamnya obat herbal alami, dengan segala dampak positif negatifnya, orang-orang kembali mengalihkan pengobatan alami yang telah sekian lama tenggelam. Lantas, apa sejatinya pengertian obat herbal? Meskipun telah banyak yang mengonsumsinya, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum tahu apa sih sebenernya pengertian obat herbal itu? Artikel herbal ini akan coba mengulas dengan singkat dan padat masalah pengertian obat herbal itu seperti apa. Pengobatan herbal atau herbalism telah dipraktikkan sejak dulu. Pada zaman Rasulullah SAW, beliau menggunakan obat-obat herbal seperti habbatusaudah untuk mengobati beberapa penyakit. Meskipun saat itu juga belum popular tantang pengertian obat herbal , namun masalah keampuhan obat herbal, masyarakat sangat menyakininya, sejak dulu hingga pada zaman yang sangat moderen seperti sekarang ini. Obat herbal saat ini telah diproduksi mengikuti perkembangan zaman sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi. Banyak sekali artikel herbal yang memaparkan sejarah menkjubkan dalam dunia pengobatan ini. Mengenai pengertian obat herbal sendiri sebenarnya sangat banyak versinya. Namun demikian inilah pengertian obat herbal yang paling sering dipakai. Pengertian obat herbal versi pertama adalah bahwa yang dinamakan obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Seperti dalam pengertian obat herbal, dapat kita ketahui bersama bahwa obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan- bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama. pengertian obat herbal yang mencakup efek samping inilah yang sangat menarik minat masyarakat baru-baru ini. Tentunya hal ini tak lepas banyaknya informasi dalam bentuk artikel herbal di berbagai media terutama dunia maya yang dengan mudah diakses masyarakat.

Tanaman Herbal 14 Jeruk - Krist - Administrator

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tanaman Herbal 14 Jeruk

Citation preview

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Sunatullah jika alam menyiapkan segala yang dibutuhkan manusia, terlebih

    masalah pengobatan. Ditengah gencarnya penawaran therapy medis yang mengakibatkan tenggelamnya obat herbal alami, dengan segala dampak positif

    negatifnya, orang-orang kembali mengalihkan pengobatan alami yang telah sekian lama tenggelam. Lantas, apa sejatinya pengertian obat herbal? Meskipun telah banyak yang mengonsumsinya, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum tahu apa sih sebenernya pengertian obat herbal itu? Artikel herbal ini akan coba mengulas dengan singkat dan padat masalah pengertian obat herbal itu seperti apa.

    Pengobatan herbal atau herbalism telah dipraktikkan sejak dulu. Pada zaman Rasulullah SAW, beliau menggunakan obat-obat herbal seperti habbatusaudah untuk mengobati beberapa penyakit. Meskipun saat itu juga belum popular tantang pengertian obat herbal , namun masalah keampuhan obat herbal, masyarakat sangat menyakininya, sejak dulu hingga pada zaman yang sangat moderen seperti sekarang ini. Obat herbal saat ini telah diproduksi mengikuti perkembangan zaman sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi. Banyak sekali artikel herbal yang memaparkan

    sejarah menkjubkan dalam dunia pengobatan ini. Mengenai pengertian obat herbal sendiri sebenarnya sangat banyak versinya.

    Namun demikian inilah pengertian obat herbal yang paling sering dipakai. Pengertian obat herbal versi pertama adalah bahwa yang dinamakan obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Seperti dalam pengertian obat herbal, dapat kita ketahui bersama bahwa obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan-

    bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama. pengertian obat

    herbal yang mencakup efek samping inilah yang sangat menarik minat masyarakat baru-baru ini. Tentunya hal ini tak lepas banyaknya informasi dalam bentuk artikel herbal di berbagai media terutama dunia maya yang dengan mudah diakses masyarakat.

  • 2

    Pengertian obat herbal versi kedua adalah Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : pengertian obat herbal atau Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. pengertian obat herbal versi

    peraturan menteri ini lebih luas dari pengertian obat herbal yang pertama karena mencakup selain tumbuhan juga.

    Pengertian obat herbal sendiri juga bisa diartikan sebagai tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa, atau untuk pengobatan. Lebih jauh saat ini cakupanya diperluas menjadi binatang ataupun organisme atau bagian dari suatu organisme yang dibunakan untuk tujuan pengobatan.

    Berdasarkan pengertian obat herbal diatas, dikembangkan pengelompokan tingkat herbal, dimana obat herbal yang saat ini telah diakui oleh ilmu kedokteran

    modern adalah obat herbal yang telah melalui tiga uji penting, yaitu: uji praklinik (uji khasiat dan toksisitas) uji teknologi farmasi untuk menentukan identitas atau bahan berkhasiat

    secara seksama hingga dapat dibuat produk yang terstandardisasi uji klinis kepada pasien. Agar setara dengan obat modern, obat

    tradisional harus melewati berbagai proses tersebut. Apabila telah lulus

    uji klinis, obat herbal tersebut kemudian disebut fitofarmaka yang layak diresepkan oleh dokter dan dapat beredar di pusat pelayanan

    kesehatan.

    Berdasarkan tingkatan uji klinisnya, obat tradisonal dapat digolongkan menjadi:

    Jamu (empirical based herbal medicine) Obat ekstrak alam/obat herbal terstandar (scientific based herbal

    medicine) Fitofarmaka (clinical based herbal medicine). Dari pengertian obat herbal, Jamu merupakan jenis herbal yang belum

    melalui proses uji kelayakan, ia baru berdasarkan pengalaman masyarakat, sementara obat herbal terstandar telah diuji khasiat dan toksisitasnya (kandungan racun), namun belum diujicobakan penggunaannya pada pasien.

  • 3

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah definisi dari tanaman jeruk? 2. Apa saja jenis dari tanaman jeruk? 3. Apakah manfaat jeruk dalam segi kesehatan? 4. Bagaimana cara budidaya tanaman jeruk? 5. Apa saja hama dan penyakit tanaman jeruk? 6. Kapan waktu panen jeruk? 7. Hal apa saja yang dilakukan pascapanen jeruk? 8. Makanan / minuman apa yang dapat dihasilkan dari jenis tanaman obat

    tersebut?

    C. Tujuan 1. Mengetahui definisi dari tanaman jeruk 2. Mengetahui jenis tanaman jeruk 3. Mengetahui manfaat jeruk dalam segi kesehatan 4. Mengetahui cara budidaya tanaman jeruk 5. Mengetahui hama dan penyakit tanaman jeruk 6. Mengetahui waktu panen jeruk 7. Mengetahui hal yang dilakukan pascapanen jeruk 8. Mengetahui makanan / minuman yang dihasilkan dari tanaman jeruk

  • 4

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Kajian Umum Tanaman Jeruk Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yg berasal dari Asia. Cina

    dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yg lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yg ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yg mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.

    B. Jenis Tanaman Jeruk Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:

    Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rutales Keluarga : Rutaceae

    Genus : Citrus Spesies : Citrus sp.

    Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yg terdiri atas Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yg terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk utk bumbu masakan yg terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C. hystix ABC). Jeruk varietas introduksi yg banyak ditanam adalah varitas Lemon dan Grapefruit. Sedangkan varitas lokal adalah jeruk siem, jeruk baby, keprok medan, bali, nipis dan purut.

    C. Manfaat Jeruk Dalam Segi Kesehatan Manfaat medis dari jeruk adalah

    1. Mencegah kanker

    Buah jeruk dipercaya dapat membantu melawan kanker. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa jeruk dapat mengurangi risiko kanker perut,

  • 5

    mulut, serta kanker laring sebesar 40 sampai 50 persen. Jeruk merupakan sumber potensial dari vitamin C, antioksidan yang dikaitkan dengan

    penurunan risiko kanker usus besar dan jenis kanker lainnya. 2. Menjaga kesehatan pernapasan

    Jeruk mengandung karotenoid yang disebut beta-cryptoxanthin. Sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan dalam Cancer Epidemiology Biomarkers and

    Prevention menemukan bahwa makanan yang kaya beta-cryptoxanthin seperti jeruk dapat menjaga kesehatan pernapasan dan bahkan mengurangi risiko kanker paru-paru sebesar 27%.

    3. Mencegah kerusakan sel-sel dari radikal bebas Jeruk mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan sekunder yang bermanfaat untuk mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh akibat radikal bebas. Vitamin C dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C juga diakui dapat menjaga kesehatan mata (mengurangi risiko katarak). Selain itu, antioksidan dalam buah jeruk dapat mencegah stres oksidatif tubuh serta dapat mencegah terjadinya penyakit jantung dan penuaan dini dengan menetralisir radikal bebas.

    4. Meningkatkan imunitas

    Konsentrasi tinggi vitamin C yang ditemukan dalam jeruk diyakini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mempersulit datangnya penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh. Konsumsi buah jeruk secara rutin merupakan cara yang bagus untuk membantu mencegah datangnya flu.

    5. Menjaga kesehatan sistem pencernaan Buah jeruk menawarkan serat yang dapat membantu mendukung kesehatan sistem pencernaan dan dapat membantu proses penurunan berat badan dengan cara menyeimbangkan metabolisme tubuh. Serat juga membantu menurunkan kadar kolesterol.

    6. Mempertahankan keseimbangan gula darah penderita diabetes Fruktosa alami dalam jeruk diyakini dapat membantu mengatur level gula darah pada orang yang menderita diabetes.

  • 6

    7. Menurunkan tekanan darah dan mencegah osteoporosis Jeruk merupakan sumber kalium (potasium) yang baik. Kalium membantu menurunkan tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. Kalium juga berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Kekurangan kalium berhubungan dengan penyakit tulang seperti osteoporosis.

    8. Sebagai anti-inflamasi

    Studi menunjukkan bahwa jeruk bisa berperan sebagai anti-inflamasi berkat zat kimia dalam jeruk yang disebut hesperidin. Sebuah penelitian telah menemukan bahwa hesperidin dapat mengurangi peradangan. Peradangan kronis dapat berkontribusi pada penyakit jantung, kanker, arthritis, dan kondisi lainnya.

    D. Budidaya Tanaman Jeruk

    1. SENTRA PENANAMAN JERUK Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi yg diperparah lagi oleh sistem monopoli tata niaga jeruk yg saat ini tidak berlaku lagi.

  • 7

    2. SYARAT TUMBUH JERUK a. Iklim

    Kecepatan angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin. Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini

    sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Temperatur optimal antara 25-30C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20C. Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari. Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

    b. Media Tanam Tanah yg baik utk budidaya jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok utk budidaya jeruk. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok utk budidaya jeruk adalah 5,56,5 dgn pH optimum 6. Air tanah yg optimal berada pada kedalaman 150200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yg mengandung garam sekitar 10%. Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30

    c. Ketinggian Tempat Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:

    Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1900 m dpl. Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl. Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300800 m dpl. Jenis Siem: 1700 m dpl. Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1700 m dpl. Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl. Jenis Purut: 1400 m dpl.

  • 8

    E. Pedoman Budidaya Jeruk 1. Pembibitan

    Persyaratan Bibit Bibit jeruk yg biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.

    Penyiapan Bibit Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif dan vegetatif.

    Teknik Penyemaian Bibit a) Cara generative

    Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Areal persemaian

    memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m. Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam

    polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).

    b) Cara Vegetatif Jeruk Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk

    dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese

  • 9

    citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.

    2. Pengolahan Media Tanam Jeruk Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi

    utk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini: Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m Manis : jarak tanam 7 x 7 m Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m Nipis : jarak tanam 4 x 4 m Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m

    Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu

    sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.

    3. Teknik Penanaman Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:

    Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan. Pengurangan akar.

    Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat. Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian

    rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

  • 10

    4. Pemeliharaan Tanaman

    Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh. Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi

    pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan. Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan

    apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.

    Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak

    diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.

    Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:

    1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.

    2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.

  • 11

    3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.

    4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.

    5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.

    6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.

    7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;

    8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.

    >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.

    Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim

    kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.

    Penjarangan Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.

    F. Hama Dan Penyakit 1. Hama Tanaman Jeruk

    Kutu loncat (Diaphorina citri.) Bagian yg diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun

    muda. Gejala: tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate

    (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60

  • 12

    WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, Selain itu buang bagian yg terserang.

    Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.) Bagian yg diserang adalah tunas muda dan bunga. Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa. Pengendalian: menggunakan insektisida dgn bahan aktif

    Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50 EC).

    Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.) Bagian yg diserang adalah daun muda. Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun

    muda mengkerut, menggulung, rontok. Pengendalian: semprotkan insektisida dgn bahan aktif

    Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.

    Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp) Bagian yg diserang adalah tangkai, daun dan buah. Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan

    bercak kuning atau coklat pada daun. Pengendalian: semprotkan insektisida Propargite (Omite),

    Cyhexation (Plictran), Dicofol (Kelthane), Oxythioquimox (Morestan 25 WP, Dicarbam 50 WP).

    Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.) Bagian yg diserang adalah buah.

    Gejala: lubang yg mengeluarkan getah. Pengendalian: memetik buah yg terinfeksi kemudian

    menggunakan insektisida Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin 24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) yg disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.

  • 13

    Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.) Bagian yg diserang Helopeltis antonii.

    Gejala: bercak coklat kehitaman dgn pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yg menjadi nekrosis.

    Pengendalian: semprotkan insektisida Fenitrotionmothion

    (Sumicidine 50 EC), Fenithion (Lebaycid), Metamidofos (Tamaron), Methomil (Lannate 25 WP).

    Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.) Bagian yg diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau

    jeruk bes. Gejala: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga

    mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua. Pengendalian: gunakan insektisida dgn bahan aktif Methomyl

    (Lannate 25 WP) dan Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian buang bagian yg diserang.

    Thrips (Scirtotfrips citri.) Bagian yg diserang adalah tangkai dan daun muda. Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas,

    daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai nekrotis.

    Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif Difocol (Kelthane) atau Z-Propargite (Omite) pada masa bertunas.

    Kutu dompolon (Planococcus citri.) Bagian yg diserang adalah tangkai buah. Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur. Pengendalian: gunakan insektisda Methomyl (Lannate 25 WP),

    Triazophos (Fostathion 40 EC), Carbaryl (Sevin 85 S), Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian cegah datangnya semut yg dapat memindahkan kutu.

  • 14

    Lalat buah (Dacus sp.) Bagian yg diserang adalah buah yg hampir masak.

    Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.

    Pengendalian: gunakan insektisida Fenthion (Lebaycid 550 EC), Dimethoathe (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC) dicampur dgn Feromon Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate.

    Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.) Bagian yg diserang daun, buah dan tangkai. Gejala: daun berwarna kuning, bercak khlorotis dan gugur

    daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang kering dan kulit retak buah gugur.

    Pengendalian: gunakan pestisida Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G, Basazinon 45/30 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Dichlorophos (Nogos 50 EC), Methidhation (Supracide 40 EC).

    Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.) Bagian yg diserang adalah daun tua pada ranting atau dahan

    bagian bawah. Gejala: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati. Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban

    perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85 S) dan Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).

    2. Penyakit Tanaman Jeruk

    CVPD Penyebab: Bacterium like organism dgn vektor kutu loncat

    Diaphorina citri.Bagian yg diserang: silinder pusat (phloem) batang.

    Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.

    Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yg terserang CVPD. Gunakan insektisida utk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yg baik.

  • 15

    Tristeza

    Penyebab: virus Citrus tristeza dgn vektor Toxoptera. Bagian

    yg diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen.

    Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.

    Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yg terserang, kemudian kendalikan vektor dgn

    insektisida Supracide atau Cascade. Woody gall (Vein Enation)

    Penyebab: virus Citrus Vein Enation dgn vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yg diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour

    Orange.

    Gejala: Tonjolan tidak teratur yg tersebar pada tulang daun di permukaan daun.

    Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.

    Blendok Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian yg diserang

    adalah batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yg menarik

    perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.

    Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2

    kali dalam setahun. Embun tepung

    Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian yg diserang adalah daun dan tangkai muda.

    Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda. Pengendalian: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan

    Bupirimate (Nimrot 25 EC).

  • 16

    Kudis Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yg diserang

    adalah daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yg berubah menjadi gabus berwarna

    kuning atau oranye.

    Pengendalian: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan

    Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate). Busuk buah

    Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yg diserang adalah buah.

    Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.

    Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan

    pemangkasan bagian bawah pohon. Busuk akar dan pangkal batang

    Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian yg diserang adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning.

    Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering. Pengendalian: pengolahan dan pengairan yg baik, sterilisasi

    tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum

    20 cm dari permukaan tanah. Buah gugur prematur

    Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yg diserang: buah dan bunga

    Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur. Pengendalian: Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.

    Jamur upas

    Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian yg diserang adalah batang.

    Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.

  • 17

    Pengendalian: kulit yg terinfeksi dikelupas dan disaput fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang yg terinfeksi.

    Kanker

    Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian yg diserang adalah daun, tangkai, buah.

    Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dgn diameter 3-5 mm.

    Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu utk mencegah serangan ulat peliang daun adalah dgn mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.

    G. Panen Jeruk 1. Ciri dan Umur Panen

    Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 2836 minggu, tergantung jenis/varietasnya.

    2. Cara Panen Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.

    3. Perkiraan Produksi

    Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yg dapat mencapai 40 ton/ha.

    H. Pascapanen

    1. Pengumpulan

    Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yg teduh dan bersih. Pisahkan buah yg

    mutunya rendah, memar dan buang buah yg rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yg biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dgn diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.

    2. Penyortiran dan Penggolongan

  • 18

    Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yg busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dgn ukuran dan jenisnya.

    3. Penyimpanan Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yg sehat dan bersih dgn temperatur ruangan 8-10 derajat C.

    4. Pengemasan

    Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yg tidak terlalu berat utk kebutuhan lokal dan kardus utk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah utk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.

  • 19

    BAB III HASIL OLAHAN

    A. Makanan Resep Kue Kering Jeruk

    Resep Kue Kering Jeruk, Kue kering ini sangat cocok untuk dijadikan antaran, untuk keluarga dan kerabat dekat. hidangan cantik untuk lebaran idul fitri

    Bahan Membuat Kue Kering Jeruk: 100 gram margarin

    1/4 sendok teh garam 125 gram gula tepung 1 kuning telur

    1 bungkus (11 gram) bubuk sari jeruk (misal Nutrisari) 100 gram tepung terigu protein rendah 25 gram maizena 50 gram susu bubuk 15 tetes pewarna merah 10 tetes pewarna kuning 10 tetes pewarna hijau Bahan Glasour Kue Kering Jeruk : 15 gram putih telur

  • 20

    75 gram gula tepung 1/4 sendok teh air jeruk lemon Bahan Pelengkap Kue Kering Jeruk :

    25 gram gula pasir kasar hijau (dari 25 gram gula pasir dan 2 tetes pewarna hijau)

    Cara Membuat Kue Kering Jeruk : Kocok margarin, garam, gula tepung dan sari jeruk instan 2 menit.

    Tambahkan kuning telur sambil di kocok rata. Masukkan tepung terigu, maizena, dan susu bubuk sambil diayak dan

    diaduk rata. Ambil 1/2 bagian tambahkan pewarna merah. Aduk rata. Sisa adonan dibagi lagi jadi 2 bagian. Satu bagian tambahkan pewarna merah. Aduk rata. Sisa adonan dibagi lagi menjadi 2 bagian. Satu bagian ditambahkan pewarna kuning. Aduk rata. Satu bagian lagi di

    tambahkan pewarna hijau. Aduk rata Giling tipis masing masing adonan 1/2 cm. Plong adonan merah

    dengan cetakan bunga tulip besar. plong adonan kuning dengan cetakan tulip sedang. Plong adonan hijau dengan tulip kecil. letakkan loyang yanadonan dengan api dibawah suhu 140 derajat celcius 25 menit sampai matang.

    Glasur, kocok putih telur hingga setengah mengembang. Tabahkan gula tepung. Kocok hingga kental. Masukkan air jeruk lemon. Kocok rata.

    Tempelkan kue kering kuning diatas kue kering merah dengan glasur. Tempelkan kue kering hijau diatas kue kering kuning. Hias dengan glasur dan gula hijau.

    Untuk 390 gram

    B. Minuman RESEP ES JERUK FANTASIA

    Jika sebelumnya saya menuliskan resep-resep minuman yang menghangatkan badan, kali ini saya ingin memberikan resep minuman yang cukup menyegarkan. Nama minuman tersebut adalah es jeruk fantasia, es yang diramu dari bahan-bahan

  • 21

    buah pilihan mampu menciptakan rasa yang spesial. Pengen membuat es jeruk fantasia yang spesial ini? Yuk lihat resepnya di bawah ini. Baca juga : Resep Wedang Cemoe Hangat & Resep Es Setup Buah Segar

    Bahan Es jeruk Fantasia 1 buah apel merah 1 buah apel hijau (granny smith/malang) 1 buah pisang ambon

    1 buah jeruk nipis, ambil airnya 1 liter sari jeruk (dari serbuk minuman rasa jeruk) 1 kaleng jeruk mandarin, pisahkan air dan jeruknya 1sdt biji selasih Es batu secukupnya

    Cara Membuat Es Jeruk Fantasia Potong potong apel merah, hijau dan pisang ambon. Siram dengan air

    buah lemon, aduk sampai rata, sisihkan. Campur sari jeruk dengan air jeruk mandarin. Masukkan irisan apel,

    pisang ambon, jeruk mandarin dan selasih. Aduk sampai rata. Masukkan potongan es batu ke dalam gelas saji. Tuang sari jeruk dan

    beri beberapa potongan buah ke atasnya, sajikan

  • 22

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan

    berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat

    aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang

    mempunyai efek mengobati. Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,

    dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.

    Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat dan manfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai tumbuhan yang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan, sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

    B. Saran Kami menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan

    penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.

  • 23

    DAFTAR PUSTAKA

    http://obatherbalis.com/blog/obat-herbal-tradisional-pengertiannya http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-jeruk-lengkap.html http://tutorialbudidaya.blogspot.com/2013/09/cara-budidaya-jeruk-manis.html http://www.resepkomplit.com/tag/aneka-olahan-jeruk https://kutipanmotivasi.wordpress.com/tag/olahan-jeruk-aneka-olahan-jeruk/