tambahan pedoman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RIO

Citation preview

A. Tatalaksana Pemberian Informasi dan Edukasi

Petugas yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan tentang informasi yang akan di sampaikan, memiliki rasa empati dan ketrampilan berkomunikasi secara efektif. Pemberian informasi dan edukasi dilakukan melalui tatap muka dan berjalan secara interaktif, dimana kegiatan ini bisa dilakukan pada saat pasien dirawat, akan pulang atau ketika datang kembali untuk berobat. Kondisi lingkungan perlu diperhatikan untuk membuat pasien/keluarga merasa nyaman dan bebas, antara lain:a. Dilakukan dalam ruang yang dapat menjamin privacy.

b. Ruangan cukup luas bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan mereka.

c. Penempatan meja, kursi atau barang-barang lain hendaknya tidak menghambat komunikasi.

d. Suasana tenang, tidak bising dan tidak sering ada interupsi Pada pasien yang mengalami kendala dalam berkomunikasi, maka pemberian informasi dan edukasi dapat disampaikan kepada keluarga/pendamping pasien. Membina hubungan yang baik dengan pasien/keluarga agar tercipta rasa percaya terhadap peran petugas dalam membantu mereka.

Mendapatkan data yang cukup mengenai masalah medis pasien (termasuk adanya keterbatasan kemampuan fisik maupun mental dalam mematuhi rejimen pengobatan).

Mendapatkan data yang akurat tentang obat-obat yang digunakan pasien, termasuk obat non resep.

Mendapatkan informasi mengenai latar belakang sosial budaya, pendidikan dan tingkat ekonomi pasien/keluarga

Informasi yang dapat diberikan kepada pasien/keluarga adalah yang berkaitan dengan perawatan pasien :

a. Assesment pendidikan pasien dan keluargab. Pendidikan kesehatan pengobatan ; Penggunaan obat-obatan yang aman: kemungkinan nama obat, kegunaan obat, aturan pakai, teknik penggunaan obat obat tertentu (contoh: obat tetes, inhaler), cara penyimpanan, berapa lama obat harus digunakan dan kapan obat harus ditebus lagi, apa yang harus dilakukan terjadinya efek samping yang akan dialami dan Bagaimana cara mencegah atau meminimalkannya, meminta pasien/keluarga untuk melaporkanjika ada keluhan yang dirasakan pasien selama menggunakan.a. Pendidika kesehatan Manajemen nyeri

b. Pendidikan kesehatan dietc. Pendidikan kesehatan penggunaan peralatan medisd. Pendidikan kesehatan proses penyakite. Pendidikan kesehatan rehabilitasi medikf. Pendidikan kesehatan pre operasi (informed consent)Proses komunikasi saat memberikan edukasi kepada pasien & keluarganya berkaitan dengan kondisi kesehatannyaTahap asesmen pasien: Sebelum melakukan edukasi, petugas menilai dulu kebutuhan edukasi pasien & keluarga berdasarkan: (data ini didapatkan dari RM):

1. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga.

2. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan.

3. Hambatan emosional dan motivasi. (emosional: Depresi, senang dan marah)

4. Keterbatasan fisik dan kognitif.

5. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi.

Tahap Cara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif.Setelah melalui tahap asesmen pasien, di temukan :

1. Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka proses komunikasinya mudah disampaikan.

2. Jika pada tahap asesmen pasien di temukan hambatan fisik (tuna rungu dan tuna wicara), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet kepada pasien dan keluarga sekandung (istri,anak, ayah, ibu, atau saudara sekandung) dan menjelaskannya kepada mereka.

3. Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosional pasien (pasien marah atau depresi), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan materi edukasi dan menyarankan pasien membaca leaflet. Apabila pasien tidak mengerti materi edukasi, pasien bisa menghubungi medical information.