Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TALAK MENGGUNAKAN MEDIA ELEKTORNIK MENURUT
ENAKMEN 17 TAHUN 2003 UNDANG-UNDANG
KELUARGA ISLAM NEGERI JOHOR
(Studi Kasus di Mahkamah Syariah
Johor Bahru, Malaysia)
SKRIPSI
ATHIRAH RASYIQAH BINTI RAHMAD
NIM: SHK 101180003
PEMBIMBING :
Dr. H. Umar Yusuf, M.HI
Dr. DI Ansusa, Lc., MA
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
J A M B I
2020 M
ii
iii
Pembimbing I : Dr. H. Umar Yusuf, M.HI
Pembimbing II : Dr. DI Ansusa, Lc., MA Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi,
Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren,
Kab. Muaro Jambi 31346. Telp. (0741) 582021.
Kepada:
Yth. Bapak Dekan Fakultas Syariah Jambi, Maret 2020 UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Di JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudari Athirah Rasyiqah Binti Rahmad, SHK
101180003 yang berjudul: “Talak Menggunakan Media Elektornik Menurut
Enakmen 17 Tahun 2003 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi
Kasus Di Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia)”. Telah dapat di ajukan
untuk di munaqasyahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu (SI) pada Fakultas Syariah Uin
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Maka dengan ini kami ajukan Skripsi tersebut agar dapat di terima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalam,
PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,
Dr. H. Umar Yusuf, M.HI Dr. DI Ansusa, Lc., MA
NIP. 19591231 199203 1 003 NIP. 19861215 201101 1 004
iv
Pembimbing I : Dr. H. Umar Yusuf, M.HI
Pembimbing II : Dr. DI Ansusa, Lc., MA Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi,
Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren, Kab. Muaro Jambi 31346.
Telp. (0741) 582021.
Kepada: Yth. Bapak Dekan Fakultas Syariah Jambi, Maret 2020
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Di
JAMBI
NOTA DINAS
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudari Athirah Rasyiqah Binti Rahmad, SHK
101180003 yang berjudul: “Talak Menggunakan Media Elektornik Menurut
Enakmen 17 Tahun 2003 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi
Kasus Di Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia)”.
Telah dapat di ajukan untuk di munaqasyahkan guna melengkapi tugas-
tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu (SI)
pada Fakultas Syariah Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Maka dengan ini kami ajukan Skripsi tersebut agar dapat di terima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan Terima kasih, semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalam,
PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,
Dr. H. Umar Yusuf, M.HI Dr. DI Ansusa, Lc., MA
NIP. 19591231 199203 1 003 NIP. 19861215 201101 1 004
v
vi
vii
MOTTO
ن أهلها ن أهلهۦ وحكما م حا يوف وإن خفتم شقاق بينهما فٱبعثوا حكما م ق إن يريدا إصل
كان عليما خبيرا بينهما إنه ٱلله ٱلله
Artinya : Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud
mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.1
(Q.S : An-Nisa(4) : 35)
1 An-Nisa (4) : 35
viii
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Talak Menggunakan Media Elektronik Menurut Enakmen 17
Tahun 2003 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi Kasus Di
Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia). Kajian ini adalah untuk mengungkap
persoalan tentang faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya talak
menggunakan media elektronik. Seterusnya, adalah untuk mengetahuai
penyelesaian perkara talak menggunakan media elektronik di Mahkamah Syariah
Johor Bahru, Malaysia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif yang menggunakan metode yuridis empiris. Diharapkan
skripsi ini dapat memberi kontribusi kepada ahli hukum dan mahasiswa
kedepannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh pembahasan dan
kesimpulan sebagai berikut. Skripsi ini memberi penekanan mengenai faktor apa
saja yang melatarbelakangi terjadinya perceraian. Hasil kajian penulis, 3 faktor
memberi impak dalam perceraian menggunakan media elektronik yaitu teknologi
modern, faktor psikologi dan kurangya ilmu agam. Seterusnya, bagi penyelesaian
perkara Talak menggunakan media elektronik Di Mahkamah Syariah Johor Bahru,
Malaysia adalah apabila suami atau pihak isteri mengangkat sumpah dan Hakim
akan memutuskan perceraian itu sah atau tidak dengan melihat bukti yang telah
dikemukakan dan suami yang melafazkan talak di luar mahkamah akan dikenakan
sangsi mngikut seksyen 125.
Kata Kunci : Talak, Media Elektronik, Perceraian Luar Mahkamah, Johor
ix
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan skripsi ini
Untuk orang-orang yang ku sayangi dan cintai
Ayah dan Bonda yang tercinta Encik Rahmad Bin Abu Hassan dan Puan Noor
Arifah Binti Mohamed yang telah mendidik dan mengasuh anakanda dari kecil
hingga dewasa dengan didikan agama dengan penuh kasih sayang, dengan
harapan agar anakanda mereka menjadi anak yang berbakti kepada kedua ibu bapa
dan dapat berbakti buat Agama, Nusa dan Bangsa.
Tidak lupa kepada saudaraku Afiq Rafiqin, Puteri Athirah Raisya, Aishah Zainab,
Aina Zakiah dan Aini Zulaika serta ahli keluarga tercinta. Terima kasih di atas
segala perhatian dan doa yang diberikan, sesungguhnya kalian adalah rahmat dan
anugerah yang terindah.
Tidak lupa kepada kedua-dua pembimbing saya yaitu Bapak Dr. H. Umar Yusuf,
M.HI, dan Bapak Dr. DI Ansusa, Lc., MA karena banyak ilmu yang dicurahkan
dan banyak memberi tunjuk ajar kepada saya serta memimpin perjalanan
penulisan saya dari awal hingga akhir.
Serta tidak akan ku lupa jutaan terima kasih pada sahabat seperjuangan, Nur
Balqis sekeluarga yang sentiasa ada memberi sokongan dan dukungan tanpa
berasa lelah. Tidak lupa juga buat semua sahabat batch 20 yang sentiasa memberi
nasihat dan idea serta teman-temanku yang lain yang terkandung dalam PKPMI
Caw.Jambi, dan tidak lupa teman-teman dari Indonesia, maupun teman-teman
yang berada di Malaysia, semoga persahabatan kita tetap terjalin dengan baik
dan semoga ini semua menjadi kenangan yang terindah dalam hidup.
Terima kasih atas segalanya.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan Salam turut dilimpahkan
kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang sangat dicintai.
Alhamdulillah dalam usaha menyelesaikan skripsi ini penulis senantiasa diberi
nikmat kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul “Talak Menggunakan Media Elektornik Menurut Enakmen 17
Tahun 2003 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi Kasus Di
Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia)”.
Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap pengembangan
ilmu syari’ah dalam bagian ilmu hukum tentang penceraian menggunakan media
elektronik. Juga memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) dalam Jurusan Hukum Keluarga pada Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis akui tidak terlepas dari menerima
hambatan dan halangan baik dalam masa pengumpulan data maupun
penyusunannya. Situasi yang mencabar dari awal hingga ke akhir menambahkan
lagi daya usaha untuk menyelesaikan skripsi ini agar selari dengan penjadualan.
Dan berkat kesabaran dan sokongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat juga
diselesaikan dengan baik seperti yang diharapkan.
xi
Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah jutaan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu sama ada secara langsung maupun secara
tidak langsung menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, M.A., Ph.D Rektor UIN STS Jambi,
Indonesia. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI selaku Wakil Rektor I, Bapak
Dr. As’ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II, dan Bapak Dr. Bahrul Ulum,
S.Ag., MA selaku Wakil Rektor III.
2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag., MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi,
Indonesia.
3. Bapak. Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH, MH Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, Perancangan dan Keuangan dan Bapak Dr. H. Ishaq, SH.,
M.Hum selaku Wakil Dekan Kemahasiswaan dan kerjasama di lingkungan
Fakultas Syariah UIN STS Jambi, Indonesia.
4. Ibu Mustiah, S.Ag., M.sy, selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga dan Bapak
Irsyadunas Noveri, S.H, MH selaku Sekretaris Jurusan Hukum Keluarga
Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. H. Umar Yusuf, M.HI , selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. DI
Ansusa, Lc., MA, selaku pembimbing II skripsi ini yang telah banyak memberi
masukan, tunjuk ajar dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajar sepanjang perkuliahan, asisten dosen
serta seluruh karyawan dan karyawati yang telah banyak membantu
xii
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..i
PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………………...ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………..iii
NOTA DINAS …………………………………………………………………...iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN……………………………………………...v
SURAT PERNYATAAN ……….……………………………………...……….vi
MOTTO ……………………………………………………...…………………vii
ABSTRAK ……………………………………………………………………..viii
PERSEMBAHAN ……………………………………………………………….ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..…….x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...xiii
TRANSLITERASI ……………………………………………………………..xv
DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………...xvii
BAB1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………...1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………8
C. Batasan Masalah……………………………………………………....8
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………………………………..9
E. Kerangka Teori ……………………………………………………...10
F. Tinjauan Pustaka ………………………………………...………….23
BAB II : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ………………………………………………...24
B. Pendekatan Penelitian ……...……………………………………24
C. Jenis Data dan Sumber………….………………………………..25
D. Instrumen Pengumpulan Data …………………………..……….26
E. Teknis Analisis Data …………………………...…………...…...27
F. Sistematika Penulisan ……………………………………………28
G. Jadwal Penelitian ………………………………………………...29
xiv
BAB III : SEJARAH MAJLIS AGAMA ISLAM JOHOR
A. Geografi Dan Struktur Organisasi Mahkamah Syariah Johor
Bahru…………………………………………………………..…30
B. Sejarah Singkat MahkamahSyariah…..………………………….32
C. Lambang Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor………...…..39
D. Visi, Misi, Piagam Pelanggan Dan Bidang Tugas Dan
Wewenang......................................................................................40
E. Objektif Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor……………...42
F. Lokasi Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor………....……..43
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITI
A. Faktor Apa Saja Yang Melatarbelakangi Terjadinya Talak
Menggunakan Media Elektronik……………………………………..44
B. Penyelesaian Perkara Talak Menggunakan Media Elektronik Di
Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia………………………….52
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………64
B. Saran ……………………………………………………………..65
C. Kata Penutup ……………………………………...……………..67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi huruf Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0534b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Keterangan
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا
Bâ‟ B Be ة
Tâ‟ T Te ت
Sâ Ŝ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Hâ‟ ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Khâ‟ Kh ka dan ha خ
Dâl D De د
Zâl ẓ zet (dengan titik di atas) ذ
Râ‟ ȓ Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es ش
Syin Sy es dan ye ش
Sâd ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dâd ḍ de ( dengan titik di bawah) ض
xvi
tâ‟ ṭ te ( dengan titik di طbawah)
za‟ ẓ zet ( dengan titik di ظbawah)
ain „ koma terbalik di atas„ ع
Gain G Ge غ
fâ‟ F Ef ف
Qâf Q Qi ق
Kâf K Ka ك
Lâm L „el ل
Mîm M „em م
Nûn N „en ى
Wâwû W W و
hâ‟ H Ha
Hamzah ʼ Apostrof ء
yâ‟ Y Ya ي
B. Konsonan rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
Ditulis Mutaʻaddidah ةد دتعه
Ditulis ‘iddah ع دة
C. Taʻ Marbūtah di akhir kata
1. Bila dimatikan tulis h
Ditulis Jamāʻah ةوبعج
Ditulis Jizyah ة سج
xvii
( ketentuan ini tidak diperlukan pada kata-kata arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salah, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
2. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bcaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
Ditulis Karāmah al-auliyāʼ االولءة كراه
3. Bila ta’ marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan
dammah ditulis t atau h
Ditulis Zakāh al-fiṭri رطفلا ةبزك
D. Vokal pendek
Ditulis A
Ditulis I
Ditulis U
E. Vokal panjang
1. Fathah + alif
ةجبهل
ditulis
ditulis
Ā
Jāhiliyah
2. Fathah + ya‟ mati
ت سى
ditulis
ditulis
Ā
Tansā
3. Fathah + yā‟ mati
ن كر
ditulis
ditulis
Ī
Karīm
4. Dammah + wāwu mati
ضروف
ditulis
ditulis
Ū
furūd
xvii
DAFTAR SINGKATAN
UIN STS : Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin.
M.R.S.J : Mahkamah Rendah Syariah Johor
SWT : Subhanahuwata ‘ala.
SAW : Sallallahu ‘alaihiwasallam.
ra. : Radiallahu ‘an.
a.s : ‘Alaih as-Salam.
UU : Undang-undang
No. : Nomor.
HR : Hadith Riwayat
Q.H : Al-Quran Dan Hadis.
Q.S : Quran dan Surah
cet. : Cetakan.
Hlm. : Halaman.
1
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang Masalah
Hampir setiap minggu perceraian dibicarakan dan dibincangkan di dada akhbar
(Koran). Masalah perceraian yang dahulunya dianggap sebagai satu musibah yang
memalukan keluarga namun kini, ianya dianggap sebagai perkara biasa dan tidak asing
lagi di kalangan masyarakat Malaysia. Perceraian tidak tertumpu kepada satu golongan
tertentu saja tetapi ianya turut meliputi semua golongan tidak kira kaya, miskin, tua
mahupun muda. Berbagai sebab yang telah diberikan apabila berlakunya perceraian
daripada sekecil-kecil perkara sehinggalah ke perkara yang sebesar-besarnya.2
Menurut kacamata Islam, perceraian dalam bahasa Arab disebut sebagai talak.
Talak menurut bahasa artinya melepaskan atau meleraikan ikatan. Sedangkan, menurut
syarak berarti meleraikan hubungan pernikahan dengan lafaz talak dan sebagainya.3
Disebabkan inilah Islam menanamkan pernikahan sebagai perjanjian yang berat
atau piagam yang suci dan diletakkan beberapa prinsip bagi menjamin pernikahan itu
2 Zulkifli Bin Dahalan, dkk, “Kefahaman Wanita Islam Terhadap Hak -hak Selepas Perceraian
: Kajian Kes Daerah Seberang Prai Tengah”, Makalah Ilmiah, Institut Penyelidikan, Pembangunan dan
Pengkomersilan, Jun 2007, hlm.1. 3 Al Yasak Bin Berhan dan Wan Abdul Fattah Wan Ismail, “Pengetahuan Masyarakat Islam
Terhadap Perceraian Luar Mahkamah Daerah Tampin, Negeri Sembilan”, Malaysian Journal of
Syariah and Law, Vol. 4, (2016), hlm. 2.
2
terus kekal ke akhir hayat. Sungguhpun demikian, kadangkala hubungan suami
isteri ditimpa perkara-perkara yang menyebabkan kehidupan mereka tidak lagi bahagia
bahkan menjadi penyebab berlakunya konflik sehingga tujuan perkawinan itu tidak
tercapai seperti firman Allah SWT dalam surah Ar-Rum ayat 21 :
ة ورحمة ومن آياته أن خلق لكم من أنفسك م أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم موده
لك ليات لقوم يتفكهرون ﴾۱۲﴿إنه في ذ
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”4
Ayat di atas menjelaskan, bahwa bagi umat manusia pernikahan merupakan
suatu bagian masyarakat di mana pun. Dengannya dapat dibentuk keluarga yang
memberikan kasih sayang dan pemeliharaan kepada anak-anaknya, melahirkan
anggota keluarga yang soleh yang mentransfusikan darah baru pada urat nadi
masyarakat sehingga dapat tumbuh, kuat, berkembang dan maju.5
Meskipun begitu, tidak semua pernikahan itu kekal sampai ke akhir hayat.
Dalam kehidupan berumah tangga terkadang muncul persoalan demi persoalan yang
diakibatkan karena tidak terpenuhinya hak yang harus diperoleh atau tidak
4 Ar-Rum(21) : 21 5 Raehana Binti Burhanuddin, “Perceraian Menggunakan SMS Di Mahkamah Syariah Daerah
Pontian Johor Malaysia”, Jurnal Ar-Risalah, Vol. 12 No. 1, (Juni, 2012), hlm. 1.
3
melaksanakan kewajiban oleh salah satu pihak. Sudah merupakan sebagian dari sifat
manusia bahwa sekalipun dia telah mencapai segenap prestasi dan peningkatan
keilmuannya, namun kelemahannya sebagai manusia tetap menonjol. Apabila tidak ada
lagi kesepahaman dalam kehidupan berumahtangga, kata sepakat sudah tidak berlaku
diantara suami isteri dan pertengkaran sering terjadi maka perkawinan tidak dapat
dipertahankan sehingga harus dibubarkan.
Dengan berbekal kecanggihan teknologi di era digital saat ini telah
membolehkan manusia berkomunikasi di antara satu dengan yang lainnya melewati
batas kawasan mahupun Negara. Dahulunya dua pihak yang berjauhan, hanya melalui
surat tetapi kini fungsinya diambil alih oleh sistem media elektronik yang semakin
canggih seperti telefon, faksimili, voice-mail, e-mail, sistem pesanan ringkas (SMS),
WhatsApp dan sebagainya. Akan tetapi, dengan kecanggihannya juga tidak mustahil
jika ianya dapat memutuskan atau memisahkan ikatan yang telah sah disisi hukum
Islam. Dimana, disebabkan dengan adanya elektronik modern ini membuat pasangan
suami isteri lupa akan tanggungjawab mereka didalam sebuah rumah tangga.
Pembangunan dunia modern yang semakin pesat membangun, menyebabkan
cara dan kaedah perceraian juga ikut canggih. Perceraian seperti ini tidak dapat
diterima menurut Undang-undang Keluarga Islam Negeri Johor apabila suami
4
melafazkan cerai melalui teknologi yang ada seperti dengan SMS, Email, Whatsapp,
Faksimili dll.6
Sebuah pernikahan itu pada awalnya dipandang bahagia dan harmoni namun
pada kenyataannya tidak semua pasangan mampu mencapai tujuan bahagia tersebut.
Menjaga keharmonisan dalam rumah tangga ternyata bukan suatu hal yang mudah.
Dewasa ini, perkawinan justru sering diwarnai dengan perselingkuhan, perkelahian dan
pertikaian yang mengakibatkan hilangnya kasih sayang dan kedamaian sehingga
berhujung kepada perceraian.
Walaupun pernikahan tidak selalunya berjalan lancar maka janganlah ianya
diakhiri dengan cara yang tidak baik dan hanya memandang remeh pada cara
melepaskan pernikahan yaitu dengan hanya mengunakan kecanggihan teknologi yang
ada. Berdasarkan firman Allah swt dalam surah At-Talaq ayat 2 :
و فارقوهنه بمعروف وأشهدوا ذوي عدل منكم فإذا بلغن أجلهنه فأمسكوهنه بمعروف أ
وأقيموا الشههادة لله
Artinya : “Kemudian apabila mereka (hampir) habis tempoh idahnya, maka bolehlah
kamu pegang mereka (rujuk) Dengan cara Yang baik, atau lepaskan mereka Dengan cara Yang baik; dan adakanlah dua orang saksi Yang adil di antara
kamu (semasa kamu merujuk atau melepaskannya); dan hendaklah kamu (yang menjadi saksi) menyempurnakan persaksian itu karena Allah semata-mata.”7
6 Zulkifli Bin Dahalan, dkk, “Kefahaman Wanita Islam Terhadap Hak -hak Selepas
Perceraian…, hlm. 1. 7 At-Talaq(28) : 2
5
Menurut ayat di atas, sebuah pernikahan yang di dalamnya terdapat
permasalahan haruslah diselesaikan dengan cara yang baik. Sekiranya pernikahan itu
tidak dapat diselamatkan lagi, seseorang itu harus melepaskan dengan cara yang baik.
Sepertimana sebelum pernikahan dilangsungkan, seseorang itu mesti mengikut proses
pernikahan yang mengikut hukum syarak. Sama seperti talaq atau perceraian juga mesti
mengikut proses yang telah ditetapkan dengan cara yang baik.
Menurut Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal
Agama Islam Malaysia Kali Ke-59 yang bersidang pada 27 Aug 2003 telah
membincangkan Perceraian Melalui Sistem Pesanan Ringkas (SMS).8
Muzakarah telah memutuskan bahwa :
1. Talak dalam bentuk tulisan yang jelas daripada suami yang ditujukan
kepada isterinya secara khusus seperti melalui faks, sms, email dan
sebagainya adalah talak berbentuk kinayah dan sah jika disertai dengan
niat.
2. Semua perceraian perlu dikemukakan ke Mahkamah Syariah untuk
mensabitkan talak tersebut.
8 Tim Penyusun, Fatwa Munakahat Keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Mjlis
Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia, cet. Pertama (Malaysia: Perpustakaan Negara
Malaysia, 2013), hlm.28
6
3. Talak yang dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi modern
adalah kaedah perceraian yang tidak menepati adab perceraian yang
digariskan oleh syarak.
Rapat Jemaah Ulama’ Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu di Kelantan
yang bersidang pada tanggal 25 April 2010 telah membincangkan hukum perceraian
melalui alat-alat media elektronik. Hasil rapat memutuskan fatwa seperti berikut :
1. Talaq dalam bentuk tulisan yang jelas daripada suami yang ditujukan kepada
isterinya secara khusus melalui alat-alat media elektronik seperti SMS, FAKS,
Email dan lain-lain adalah sah sekiranya disertai dengan niat dan hendaklah
dikemukakan ke Mahkamah Syariah untuk mensabitkan talak tersebut.
2. Talaq yang dilakukan melalui alat-alat media elektronik adalah kaedah
perceraian yang tidak mencapai adab perceraian yang digariskan oleh syarak.9
Akta Enakmen atau Ordinan Undang-Undang Keluarga Islam Negeri telah
mengamanatkan bahwa semua lafaz talak hendaklah dilafazkan dihadapan mahkamah
dan dengan izin mahkamah. Adalah menjadi kesalahan sekiranya lafaz talak tersebut
dilafazkan di luar mahkamah dan tanpa kebenaran mahkamah.10
9 Mesyuarat Jemaah Ulama’ Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu di Kelantan http://e-
smaf.islam.gov.my/e-smaf/index.php/main/mainv1/fatwa/pr/10950(terakhir dikinjungi pada 17 April
2019 Jam 9:00). 10 Raehana Binti Burhanuddin, “Perceraian Menggunakan SMS Di Mahkamah Syariah Daerah
Pontian Johor Malaysia”…, hlm 5.
7
Jika dilihat dalam Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Johor 2003 dapat
dilihat bahwa perceraian menggunakan SMS, Email dan Faksimili merupakan
perceraian di luar mahkamah menurut Seksyen 125 Perceraian di Luar Mahkamah dan
tanpa kebenaran mahkamah yang menyebut bahwa jika seseorang lelaki menceraikan
isterinya dengan melafazkan talak dengan apa-apa bentuk di luar mahkamah dan tanpa
kebenaran mahkamah itu maka dia adalah melakukan suatu kesalahan dan hendaklah
dihukum denda tidak melebihi satu ribu ringgit atau penjara tidak melebihi enam bulan
atau kedua-duanya denda dan penjara itu.11
Penulis melihat, kasus perceraian dengan media elektronik terus meningkat tiap
tahun. Pada tahun 2016, terdapat 30 kasus. Kemudian meningkat menjadi 42 kasus
pada tahun 2017. Pada tahun 2018 kembali meningkat hingga 54 kasus. Peningkatan
ini perlu diteliti lebih jauh. Oleh sebab itu, penulis mengangkat sebuah permasalahan
yang dituangkan dalam judul : TALAK MENGGUNAKAN MEDIA
ELEKTRONIK MENURUT ENAKMEN 17 TAHUN 2003 UNDANG-UNDANG
KELUARGA ISLAM NEGERI JOHOR (Studi Kasus di Mahkamah Syariah
Johor Bahru, Malaysia.
11 Undang-Undang Syariah Malaysia Enakmen 17 tahun 2003 Enakmen Undang-Undang
Keluarga Islam Negeri Johor 2003, Fasal 125 : Perceraian Di luar Mahkamah dan Tanpa Keben aran
Mahkamah.
8
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari perbahasan di atas, maka dapat ditegaskan bahwa penulis
mengangkat rumusan masalah sebagai objek pembahasan dalam penyusunan skripsi
ini yaitu seperti berikut:
1. Bagaimana Faktor apa saja Melatarbelakangi Terjadinya Talak Menggunakan
Media Elektronik?
2. Bagaimana Penyelesaian Perkara Talak menggunakan media elektronik Di
Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia?
C. Batasan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan serta tidak menyalahi sistematika penulisan
karya ilmiah sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan, maka penulis membatasi
masalah mengenai perceraian menggunakan media elektronik yang dimaksudkan
seperti SMS, Whatsapp, dan sebagainya. Penulis lebih memfokuskan pada seksyen 125
Perceraian di Luar Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia yang terkait dengan
perceraian menggunakan media elektronik ini yang dihadapi pada tahun 2016 hingga
2019.
9
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Penelitian pada dasarnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan.12 Berdasarkan permasalahan yang dinyatakan
sebelumnya, maka terdapat beberapa tujuan dan kegunaan dalam penelitian ini, yaitu:
1) Tujuan Penelitian
a) Ingin mengetahui Faktor apa saja Melatarbelakangi Terjadinya Talak
Menggunakan Media Elektronik.
b) Ingin mengetahui penyelesaian perkara talak menggunakan media elektronik
di Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia.
2) Kegunaan Penelitian
a) Sebagai salah satu informasi kepada masyarakat dan institusi yang berkaitan,
supaya dapat memperkenalkan faktor yang melatarbelakangi terjadinya talak
menggunakan media elektronik dan prosedurnya.
b) Melalui penelitian yang dilakukan, masyarakat dapat menjadikan ia sebagai
salah satu rujukan ilmiah yang bermanfaat untuk memperkasakan lagi ilmu
pengetahuan.
c) Penelitian ini untuk melengkapi persyaratan gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah di Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
12 Ishaq, Metode Penelitian Hukum Skripsi, Tesis, Disertasi , cet. Pertama, (Bandung:
Penerbitan Alfabeta, Mei 2017), hlm. 25.
10
E. Kerangka Teoritis dan Konseptual
1) Kerangka Teoritis
a. Teori Maqasid Syariah
Maqasid berarti tujuan. Menurut Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, tujuan
bermaksud arah, hala, haluan, yang dituju, matlamat atau tuntutan. (Kamus
Dewan, 2007:1724).
Manakala perkataan syariah berasal daripada perkataan bahasa Arab iaitu
syara’ yang bermaksud undang-undang. Bagi perkataan “syariah” pula bermaksud
suatu atau apa yang disyariatkan oleh Allah S.W.T sama ada pegangan atau
hukum, metode syariah dan undang-undang. Manakala merujuk kepada Kamus
Dewan pula “syariah” adalah bermaksud hukum Islam13.
Terdapat juga yang memberi takrif maqasid syariah sebagai memelihara
maslahat (kepentingan manusia) dunia dan akhirat melalui dua cara iaitu jalb al-
masalih wa daf’ al-mudharrah iaitu membawa maslahatan dan menolak
kemudaratan.
Definisi maqasid syariah dapat dirumuskan seperti berikut yaitu menjana
kebaikan individu, keluarga, masyarakat dan ummah. Seterusnya, memelihara
sistem, memakmurkan dunia dengan cara membawa kepada kebaikan dan
13 Nazihah binti Nasirudin, 2011, Maqasid Syariah Dalam Bab Perkahwinan Dari Segi
Tanggunbgjawab, Universiti Teknologi Malaysia, hlm 10.
11
kesempurnaan manusiawi (sama ada dalam nas ataupun tidak) sehingga dunia ini
menjadi tempat bekalan untuk kita mati, untuk kita hidup di akhirat kelak.14
Cakupan maqasid syariah ada lima bentuk atau yang disebut dengan kulliyat al-
khamsah (lima prinsip umum) yaitu pertama, Hifdzu din (melindungi agama).
Kedua, Hifdzu nafs (melindungi jiwa), ketiga Hifdzu aql (malindungi pikiran).
Keempat pula, Hifdzu mal (melindungi harta) dan terakhir Hifdzu nasab
(melindungi keturunan).15
Seterusnya, terdapat beberapa pembahagian mengenai maqasid syariah yaitu
al-durudiyat, al-hajiyat, al-tahsiniyat. Bagi Al-daruriyat adalah merupakan objektif
yang mana kehidupan agama dan keduniaan manusia tertegak dengannya. Jika
sekiranya ianya tidak ada nescaya hidup manusia di dunia ini akan menghadapi
kesukaran baik di dunia mahupun di akhirat.
Al-durudiyat yang asasi ini ada lima, yaitu memelihara agama, memelihara
nyawa, memelihara akal, memelihara keturunan dan memelihara harta benda.
Setiap urusan agama dibina atas perkara-perkara ini dan hanya memeliharanya
saja maka segala urusan individu dan masyarakat bakal berjalan dengan baik.16
14 Maqasid Syariah, https://www.ikram.org.my/negeri/johor/item/3840-teori-maqasid-
syariah.html (terakhir dikunjungi pada 2 Januari 2020 Jam 10:45) 15 Maqasid Syariah, https://www.kompasiana.com/abqormahir/5a49fbed/maqasid-syari-ah-
fungsi-dan-cara-mengetahuinya (terakhir dikunjungi pada 2 Januari 2020 Jam 09:45) 16 Ibid.
12
Para Ulama’ Islam telah membuat ketetapan wujudnya tertib antara lima jenis
keutamaan tersebut yaitu kepentingan agama diletak pada kedudukan tertinggi
dan lebih utama dari kepentingan nyawa, sementara kepentingan nyawa mestilah
diutamakan dari kepentingan akal, kepentingan akal mestilah diutamakan dari
kepentingan keturunan dan kepentingan keturunan diutamakan dari kepentingan
harta.
Sebagai contoh Allah telah mewajibkan pelaksanaan rukun Islam yang lima.
Untuk menjaga agama, Islam telah mewajibkan jihad dan mengenakan siksa ke
atas mereka yang murtad. Oleh yang demikian, terpelihara konsep beragama dan
umat Islam dari kerosakan. Bagi memelihara kesinambungan generasi dan
kewujudan keturunan yang baik maka Islam mensyariatkan perkawinan. Bagi
memelihara manusia pula, maka Allah mewajibkan untuk memakan atau
meminum sesuatu yang asalnya haram dalam keadaan yang memudaratkan
nyawa, bagi menjamin keselamatan nyawa tersebut. Demikian pula halnya Allah
telah mewajibkan hukum qisas atau diat atau kaffarat terhadap pembunuh.
Al-hajiyat ialah kepentingan yang diperlukan oleh manusia bagi memberi
kemudahan kepada mereka dan menghilangkan kesempitan yang membawa
kepada kesulitan dan kesukaran dengan ketiadaanya. Manakala, ketiadaanya pula
tidaklah sehingga membawa kepincangan dalam hidup manusia sebagaimana
13
ketiadaan al-daruriyat, tetapi ianya akan membawa kepada kesukaran dalam
kehidupan mereka.17
Al-tahsiniyat pula merupakan kepentingan yang menghendaki seseorang
berpegang dengan akhlak-akhlak yang baik dan budi pekerti yang mulia.
Ketiadaan al-tahsiniyat tidaklah membawa kepada kesukaran hidup manusia
sebagaimana keadaan al-daruriyat dan al-hajiyat, tetapi ianya membawa kepada
kehidupan yang tidak elok pada pandangan orang-orang yang berakal.18
Pengaturan perceraian melalui media elektronik ini termasuk dalam cakup
hifdzu nasab (memelihara keturunan) yang mana dengan berpandukannya
dapatlah mencegah perceraian. Di sini, tujuan pernikahan adalah bagi menjaga
keturunan dan membina akhlak manusia serta menjauhkan diri daripada zina
serta perceraian. Dengan perkawinan maka tujuan dari Maqasid Syariah itu
sendiri dapat terpenuhi yaitu dapat terjaganya keturunan.
Maqasid syariah dalam Hifdzu nasab (memelihara keturunan) adalah pada
tingkatan hajiyat yaitu hajiyat ialah kebutuhan skunder yang mana tidak
terwujudkan keperluan ini tidak sampai mengancam keselamatan. Dalam hal
perceraian melalui media elektronik ini, adalah tidak menepati adab dan undang-
undang islam. Namun, keberadaan hajiyat ini untuk memberikan kemudahan
17 Maqasid Syariah, http://www.mais.gov.my/maqasid-syariah/ (terakhir dikunjungi pada 2
Januari 2020 Jam 11:00) 18 Ibid.
14
serta menghilangkan kesukaran dan kesulitan dengan adanya undang-undang
mengenai perceraian dengan media elektronik ini termasuk di dalam perceraian
di luar mahkamah tanpa kebenaran mahkamah sebagai panduan.
2) Kerangka Konseptual
a. Definisi Perceraian/Talak
Perceraian menurut bahasa Indonesia membawa arti perpisahan yaitu perihal
bercerai antara suami dan isteri manakala perceraian menurut istilah fiqih adalah
berasal dari kata “talak” berarti “pisah”.19 Maka dengan perceraian, berakhirnya
suatu pernikahan yang mana saat kedua pasangan tidak ingin melanjutkan lagi
pernikahannya.
Istilah perceraian secara yuridis berarti putusnya perkawinan yang
mengakibatkan putusnya hubungan sebagai suami isteri atau berhenti sebagai
suami isteri. Cerai dalam istilah fikih disebuat dengan thalaq yaitu melepaskan
ikatan perkawinan sama ada dengan pilihan suami atau dengan keputusan qadi.
Kata talaq dalam istilah fikih mempunyai arti yang umum ialah “segala
macam bentuk perceraian, baik yang dijatuhkan oleh suami, yang ditetapkan oleh
hakim mahupun perceraian yang jatuh dengan sendirinya atau perceraian
19 Definisi Perceraian, https://kbbi.web.id/cerai (terakhir dikunjungi pada 17 April 2019 Jam
9.10).
15
meninggalnya suami atau isteri. Selain itu thalaq juga mempunyai arti khusus
yaitu “perceraian yang dijatuhkan oleh suami”.20
Walaupun Allah menghalalkan perceraian namun perceraian ini tidak
disenangi oleh Allah swt. Perbuatan ini bertentangan dengan kehendak Allah swt
yang ingin hambanya berada dalam keadaan aman, damai dan kasih sayang.
Berdasarkan hadis :
قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : -رضي الله عنهما -عن ابن عمر
)أبغض الحلا إلى الله تعالى الطلاق(
Artinya : “Dari Ibn Umar RA, ia berkata: Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesuatu
yang halal namun paling dibenci di sisi Allah adalah thalak”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah) serta dinilai shahih oleh Al Hakim dan Abu Hatim.21
Talak menggunakan media elektronik ini termasuk didalam talak
menggunakan tulisan. Jumhur ulama’ fiqih menyatakan bahwa tulisan bukanlah
ungkapan yang jelas. Tidak pula bisa dihukumi sebagai ungkapan yang jelas.
Menurut mereka, andai tulisan sama dengan perkataan tentu Allah telah
menguatkan Nabi-Nya dengan tulisan. Tulisan ini adalah bentuk lain dari
20 Desi Asmaret, “ Perceraian Melalui Media Sosial”, Menara Ilmu, Vol. XIII No. 6, (Juli 2018),
hlm. 67. 21 Abdullah Bin Abdurrahman Al Bassam, ”Taudhih Al Ahkam min Bulugh Al Maram, cet.
Pertama, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006), Ji l id 5, hlm. 557.
16
perkataan yang ada kekurangannya karena terdapat beberapa kemungkinan di
dalamnya.22
Selain itu, tulisan berbeza dengan perkataan dalam hal menyampaikan
pesanan kepada si penerima pesan. Memang benar tulisan itu sebagai pengganti
perkataan, namun seringkali tulisan hanya pesanan saja. Itulah sebabnya jumhur
uama’ ini menetapkan bahwa tulisan dalam hal talak sama dengan ungkapan
kinayah (sindiran). Dalam arti, talak melalui tulisan hanya dihukumi jatuh jika
disertakan dengan niat.
b. Macam-macam Talak
Dalam hukum perkawinan Islam, talak dikelompokkan menurut lafaz yang
digunakan dan ketegasan suami dalam melafazkan talak. Talak yang ditinjau dari
ketegasan kata-kata yang digunakan untuk menjatuhkan talak terbahagi kepada
dua yaitu :
i. Talak Sharih, ialah talak yang apabila seseorang menjatuhkan talak
kepada isterinya dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan tegas,
dapat dipahami sebagai pernyataan talak atau cerai ketika diucapkan,
tidak mungkin dipahami lagi.
22 Talak via Email Sms dll, https//islam.nu.or.id/post/read/10887/jatuh-talak-via-email-sms-
atau-aplikasi-pesan-lainnya, akses pada 15 april 2020.
17
Imam Syafii’I mengatakan bahwa kata-kata yang digunakan untuk talak sarih
ada tiga, yaitu talak, firaq dan sarah, ketiga kata tersebut terdapat dalam Al-
quran dan hadis. Al-Zahiriah berpendapat bahwa talak tidak jatuh kecuali dengan
menggunakan salah satu dari tiga kata tersebut, karena syara’ telah
mempergunakan kata-kata tersebut. Karena talak merupakan ibadah, maka
disyaratkan untuk menggunakan kata-kata yang telah ditentukan oleh syara’.
1) Engkau saya talak sekarang juga. Engkau saya cerai sekarang juga;
2) Engkau saya firaq sekarang juga. Engkau saya pisahkan sekarang juga;
3) Engkau saya sarah sekarang juga. Engkau saya lepaskan sekarang juga.
Apabila suami menjatuhkan talak terhadap isterinya dengan talak sharih,
maka talak itu akan jatuh dengan sendirinya, sepanjang ucapannya itu dinyatakan
dalam keadaan sadar dan atas kemahuan dirinya sendiri.
ii. Talak kinayah, yaitu talak menggunakan dengan kata-kata sindiran atau
samar-samar, seperti ketika suami berkata kepada isterinya:
1) Engkau sekarang telah jauh dari diriku;
2) Selesaikan sendiri segala urusanmu;
3) Jangan dekati aku lagi;
4) Pulanglah kerumah orang tuamu sekarang juga.
18
Ucapan-ucapan tersebut mengandungi kemungkinan untuk cerai atau bisa
juga mengalami kemungkinan lain.
Mengenai kedudukan talak kinayah ini sebagaimana dikemukakan oleh
Taqiyuddin Al- Husaini, tergantung pada niat suami. Jika suami menggunakan
kata-kata tersebut dengan maksud untuk menjatuhkan talak, maka jatuhlah talak
itu.23
c. Definisi Elektronik
Media elektronik sebagai alat canggih pada masa kini. Beberapa alat
elektronik modern yang boleh menyambungkan komunikasi antara beberapa
pihak yang berada di luar atau di dalam Negara seperti dengan menggunakan
internet serta telefon justeru itu telefon terbahagi kepada dua yaitu :
1) Kata telefon berasal dari tele yang artinya jauh dan phone yang berarti
suara. Telefon adalah alat komunikasi jarak jauh yng dapat
mengirimkan suara melalui sinyal listrik.24 Telefon ganggam atau
handphone atau telefon selular (ponsel) adalah sejenis telefon yang
dapat dibawa ke mana-mana sehingga disebut juga telefon portable.
Telefon ganggam yang di Indonesia sering disebut hape (HP – hand
phone) adalah alat komunikasi yang pada dasarnya mempumyai fungsi
23 Muthmainnah Baso,”Dampak Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Peningkatan
Jumlah Kasus Perceraian Di Peradilan Agama, Makassar” 2012, hlm 32. 24 Reynold, “Teknologi Informasi Dan Komunikasi”, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian
Pendidikan Nasional, 2010), Jilid 1, hlm. 11.
19
yang sama dengan telefon rumah. Akan tetapi HP mempunyai
keunggulan, yaitu boleh dibawa ke mana-mana. Hal ini karena HP
menggunakan kaedah wireless dengam menmanfaatkan gelombang
radio. Telefon ganggam juga berfungsi pengiriman dan juga penerimaan
pesanan ringkas ( short massage service : sms ) untuk hanset yang lebih
mahal juga sering menambahkan fitur-fitur lain seperti kamera dan
layanan internet melalui WAP dan GPRS. Namun, pada saat ini ada pula
jasa telefon ganggam yang menyediakan layanan generasi ketiga 3G
yang menambahkan jasa video phone mahupun televise onine ditelefon
ganggam.
2) Telefon tetap (fix phone) yaitu telefon rumah yang dihubungkan dengan
kabel tembaga. Jaringan telefon tetap ini menggunakan jaringan putus
sambung yang disebut PSTN (public switched telephone network)
ataupun yang biasanya disebut adalah telefon jaringan tetap.
Di dalam penggunaan telefon ada alat yang boleh menyambungkan surat atau
dokumen yaitu telefon faksimili. Faksimili yang juga disebut dengan faks
merupakan mesin yang mengerjakan proses pemindaian terhadap sebuah
halaman hasil cetakan dan mengubahnya menjadi sinyal yang ditransmissikan
melalui sebuah saluran telefon menuju ke sebuah mesin penerima faks.25 Alat ini
25 Reynold, ibid, hlm. 13.
20
merupakan alat yang digunakan untuk menyalin, mengirim dan menerima
dokumen melalui telefon.
Selain daripada telefon, yang biasa menjadi penghubung atau menjadi trend
masa kini adalah internet. Alat penghubung ini merupakan singkatan dari
interconnection-networking adalah seluruh jaringan computer yang saling
terhubung menggunakan standar sistem global Transmissin Control Protocol.
Internet Protocol Auit (TCP/IP) sebagai protocol pertukaran paket (packet
switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di
seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara
menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking
(antarjaringan). Pada awalnya merupakan jaringan computer yang dibentuk oleh
Departmen Pertahanan Amerika Syarikat pada tahun 1969, melalui proyek
ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network),
di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software
computer yang berbasis UNIX, kita bias melakukan komunikasi dalam jarak
yang tidak terhingga melalui saluran telepon.26
Saat ini banyak sekali aplikasi-aplikasi di internet dan aplikasi-aplikasi
tersebut akan berkembang seiring mengikut kemajuan teknologi informasi dan
kebutuhan beragam di berbagai bidang. Beberapa aplikasi internet yang sering
digunakan antaranya adalah Word Wide Web (www), E-mail, Internet Relay Chat
26 Pengertian Internet https://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Internet (terakhir kali dikunjungi
pada 7 Januari 2020 Jam 11:50)
21
(IRc), Web Browser, dan aplikasi internet ini semakin berkembang dan tercipta
aplikasi yang dapat menghubungkan antara satu sama yang lain tidak mengira
jarak keberadaan mereka seperti aplikasi Whatsapp, Facebook, Instagram, dan
lain-lain.
3) Electronic Mail (email atau e-mail) adalah metode pertukaran pesan antar
orang yang menggunakan perangkat elektronik.27 Mengirim email sama
persis seperti mengirim surat biasa. Email dikirim akan sampai dalam sesaat
setelah email tersebut dikirim atau dapat dikatakan akan sampai saat itu juga
sekalipun email tersebut dikirimkan ke belahan dunia lain yang sangat jauh.
4) Inetrnet Relay Chat (IRc) adalah aplikasi internet yang digunakan untuk
bercakap-cakap di inernet yang dikenali sebagai istilah chatting.
Komunikator dalam fasilitas IRc dapat mengirimkan pesan yang berlainan
pada komunikan yang lain, yang mungkin berbeda tempat atau channel-nya
dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada komunikasi melalui IRc pesan-
pesan yang disampaikan sekalipun cenderung bersifat personal, namun
privacy yang dimiliki oleh peserta komunikasi tidak ada sama sekali. Hal ini
mengingatkan semua person yang online pada suatu channel IRc dapat
mengetahui setiap pesan yang dikirim dan diterima serta siapa saja person
yang menjadi peserta komunikasi.28
27Pengertian Email http://simulasidigital-muchamadekisa.blogspot.com/2018/01/pengertian-
email-dan-contohnya.html (terakhir kali dikunjungi pada 7 Januari 2020 Jam 12:30) 28 Mukhtar Effendi, “Peran Internet Sebagai Media Komunikasi”, Jurnal Dakwah Dan
Komunikasi, Vol.4 No.1, Januari-Juni 2010, hlm. 6.
22
5) WhatsApp adalah aplikasi pengiriman pesan dan lain-lain untuk
smartphone. Aplikasi WhatsApp ini bisa untuk mengirimkan gambar,
suara dan video. Fungsi dasar WhatsApp hampir sama dengan Short
Massage Service (SMS) yang mulai jarang dipakai. Namun WhatsApp
tidak menggunakan pulsa, melainkan data internet.29 Bagaimanapun,
aplikasi Whatsapp ini sungguh terkenal pada zaman serba modern ini
dan semakin banyak kemudahan yang ada di dalam WhatsApp seperti
menelepon melalui suara, termasuk mengirim pesan suara yang dapat
didengar penerima setiap saat. Seterusnya pengguna juga bisa berbagi
lokasi memanfaatkan GPS yang ada didalam aplikasi WhatsApp. Inilah
membuatkan masyarakat senang dengan adanya aplikasi WhatsApp
ianya lebih hemat karena tidak menggunakan pulsa asalkan ada jaringan
internet sudah dapat mengakses aplikasi WhatsApp ini dan dapat
berhubung walau jauh berbeda Negara.
29 Sejarah Whatsapp https://www.tagar.id/whatsapp-pengertian-sejarah-dan-keunggulannya
(terakhir kali dikunjungi pada 8 Januari 2020 Jam 10:30)
23
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu (penelitian-
penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek fokus/tema yang
diteliti. Terdapat banyak penelitian ataupun studi yang menjelaskan tentang konflik
perkawinan yang melibatkan permasalahan perceraian yang terjadi di negara Malaysia
maupun di Negara lainnya.
Demikian halnya dengan penelitian berbentuk Jurnal oleh Desi Asmaret, yang
berjudul “Perceraian Melalui Media Sosial (MEDSOS)”. Peneliti telah melakukan
studi yang secara khusus meneliti berkenaan hukum Islam terhadap perceraian melalui
media sosial. Hasil dapatan daripada peneliti ini dapat disimpulkan bahwa talak melalui
media sosial adalah sah dan diqiyaskan kepada talak berbentuk tulisan yang bukannya
verbal (lisan).30
Studi lain yang dilakukan berbentuk Jurnal oleh Alyasak Bin Berhan dan Wan
Abdul Fattah Wan Ismail yang berjudul “Pengetahuan Masyarakat Islam Terhadap
Perceraian Luar Mahkamah Di Daerah Tampin, Negeri Sembilan”. Peneliti lebih
memfokuskan pada aspek pengetahuan masyarakat sehingga terjadinya perceraian di
luar mahkamah dan lebih khusus pada daerah Tampin. Hasil dapatan daripada peneliti
ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat Islam daerah Tampin terhadap
undang-undang perceraian di luar mahkamah pada tahap sederhana. Kajian tersebut
30 Desi Asmaret, “ Perceraian Melalui Media Sosial”, Menara Ilmu, Vol. XIII No. 6, (Juli 2018)
24
menunjukkan bahwa ramai pasangan yang melanggar peraturan tersebut mengakui
bahwa mereka kurang faham tentang undang-undang yang melarang daripada
melakukan perceraian di luar mahkamah.31
Adapun penelitian berbetuk Skripsi dengan tema “Perceraian Menggunakan Sms Di
Mahkamah Syariah Daerah Pontian Johor, Malaysia” oleh Raehana Binti Burhanuddin,
Peneliti lebih memfokuskan pada keabsahan perceraian yang ditinjau dari hukum
Islam. Hasil dapatan daripada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perceraian
menggunakan sms ini adalah sah tetapi ia adalah suatu perbuatan yang dimurkai
Allah.32
Setelah pengkaji melakukan tinjauan, terdapat persamaan perkara yng diteliti yaitu
meneliti perkara yang berkaitan dengan Perceraian Menggunakan Media Elektronik.
Perbezaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang adalah peneliti terdahulu
lebih meneliti mengenai hukum perceraian menggunakan media elektronik. Sedangkan
perbahasan penelitian sendiri memfokus pada faktor-faktor dan penyelesaian Talak
melalui media elektronik. Kajian peneliti telah dikhususkan lagi bertujuan untuk
melengkapkan dan mengutuhkan kajian-kajian terdahulu.
31 Al Yasak Bin Berhan dan Wan Abdul Fattah Wan Ismail, “Pengetahuan Masyarakat Islam
Terhadap Perceraian Luar Mahkamah Daerah Tampin, Negeri Sembilan”, Malaysian Journal of
Syariah and Law, Vol. 4, (2016). 32 Raehana Binti Burhanuddin, “Perceraian Menggunakan SMS Di Mahkamah Syariah Daerah
Pontian Johor Malaysia”, Jurnal Ar-Risalah, Vol. 12 No. 1, (Juni, 2012).
24
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Penelitian ini merupakan sebuah karya ilmiah. Tentu merupakan sebuah
penelitian yang dipertanggung jawabkan dengan baik. Maka dalam penulisan ini
penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:
A. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya penelitian. Dengan
tetapkan lokasi dalam penelitian akan dapat lebih mudah untuk mengetahui tempat
suatu penelitian dilakukan. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di
Mahkamah Syariah Johor Bahru Malaysia
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan menggunakan metode yuridis empiris. Pendekatan kualitatif yang
menggunakan metode yuridis empiris ini adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
memadukan bahan-bahan hukum serta menggambarkan hasil penelitian di lingkungan
penelitian yang diperoleh di lapangan.
25
C. Jenis Data dan Sumber
Jenis Data
Dalam upaya merumuskan skripsi ini, penulis melakukan penelitian
lapangan, maka sumber data atau informasi yang menjadi data baku penelitian,
untuk diolah merupakan data yang berbentuk bahan primer dan bahan skunder.
i. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperoleh daripada buku yang
berkaitan kajian. Seterusnya diperoleh dengan cara melakukan studi lapangan
dengan sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data
hasil penelitian yang diperoleh di lapangan.
ii. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh dengan cara mengutip dari
sumber lain, sehingga tidak bersifat authenatik, karena sudah diperoleh dari
tangan kedua, ketiaga dan seterusnya. Seperti, buku-buku, artikal-artikal, jurnal,
website dan juga berkenaan data-data dokumentasi yang diperolehi di Mahkamah
Rendah Syariah Johor Bahru, Malaysia. Data Sekunder sebagai data pendukung
dalam peroleh informasi yang berkaitan dalam penelitian.
iii. Sumber Data
Informasi juga bersumber dari wawancara bersama Pegawai Mahkamah
Rendah Syariah Johor Bahru, Malaysia. Manakala, data adalah melalui dokumen
izin melakukan research di Mahkama Rendah Syariah, Johor Bahru, Malaysia
adalah senagai sumber data primer.
26
Apabila yang menjadi sumber data skunder dalam penelitian ini berupa
literature-literature yang mendukung penelitian ini baik berupa buku, koran
majalah, jurnal maupun tulisan-tulisan lain yang dianggap penting dalam
mendukung penelitian ini.
D. Instrument Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpul data
dan fakta penelitian. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
I. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi untuk
mendapatkan informasi yang diperoleh dengan cara bertanya lansung kepada
respoden. Wawancara ini dilakukan dengan teknis mewawancarakan pihak
yang terkait seperti, pegawai-pegawai yang bertugas di Mahkamah Syariah
Johor Bahru Malaysia.
II. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data berupa dokumen-
dokumen, catatan, transkrip, buku, surat kabar ataupun majalah.
Metode dokumentasi adalah metode atau teknik pengumpulan data dari
beberapa dokumen yang bersifat resmi dan diakui seperti memo, buku, surat
kabar dan sebagainya. Metode dokumen ini digunakan untuk memperoleh data-
data yang mampu meneliti dan memperkuat penelitian. Dokumentasi juga
berbentuk tulisan, statistik, gambar atau karya seseorang.
27
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari data dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya
sehingga mudah dipahami dan tentinya dapat di informasikan kepada orang lain.
Analisis data dalam penelitian secara teknis dilakukan secara induktif yaitu
analisis yang melalui dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
verifikasi data.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari lapangan baik
berupa arsip-arsip, dokumen, gambar-gambar dan lainnya. Kemudian diperiksa
kembali dan diatur untuk diurutkan.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan, pemutusan perhatian
pada penyederhanaan data yang didapatkan dari catatan tertulis di lapangan.
3. Penyajian Data
Penyajian data ini dapat membantu penulis dalam memahami apa yang sedang
terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman yang penulis dapat
dari penyajian-penyajian tersebut.
4. Verifikasi Data
Dari data-data yang diperoleh hasil wawancara. Study literature kemudian
penelitian mencari makna dari hasil penelitian atau dari hasil yang terkumpul.
28
F. Sistimatika Penulisan
Agar penulis skripsi tidak keluar dari pembahasan, maka penulis membuat
sistematika penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan skripsi ini dan
menjadi ringkasan di dalam pembahasan-pembahasan yang ada di dalam bab nya
sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka.
Bab II : Merupakan bab yang membahaskan mengenai metode penelitian yang
didalamnya membahas tentang pendekatan penelitian, jenis penilitian, jenis dan
sumber data, instrument data, teknik analisis data serta sistematika penulisan.
BAB III : Merupakan bab yang membuat gambaran umum lokasi penelitian yang
memuatkan sejarah dan perkembangan, struktur organisasi, direktori kakitangan, visi,
misi, motto, objektif, Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia.
BAB IV : pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah yang ada dalam
penelitian ini, tentang Status Perceraian Menggunakan Media Elektronik Menurut
Enakmen 17 Tahun 2003 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor Seksyen 125
Perceraian Di Luar Mahkamah, Di Mahkamah Syariah Johor Bahru, Malaysia.
BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saranan
.
29
G. Jadwal Penelitian
Penulisan membuat jadwal penelitian skripsi terencana dengan waktu yang
singkat dan efektif sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Maka, penulis
membagi langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam bentuk jadwal untuk
pedoman. Jadwal penelitian itu tentu saja tidak sekadar pelengkap yang menghiasi
sebuah rancangan proposal skripsi penulis, tapi jauh lebih penting adalah konsisten
berdasarkan jadwal yang sudah dibuat. (Lihat Lampiran)
30
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Geografis dan Struktur Organisasi Mahkamah Rendah Syariah Johor
Bahru
Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru terletak di daerah (Kabupaten) Johor
Bahru yang merupakan tempat tujuan masyarakat untuk menjalankan aktivitas harian.
Kedudukannya secara geografis yang berdekatan dengan bandaraya Johor Bahru,
mempunyai fasilitas lengkap seperti Perpustakaan Wilayah, Bank-bank, Kantor pos,
Masjid, Terminal Bus, TK, SD, SMP, dan Universitas.
Mahkamah Rendah Syariah merupakan Pengadilan kedua setelah Mahkamah
Tinggi Syariah. Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru ini merupakan salah satu
Mahkamah yang terletak di Negeri (Propinsi) Johor. Selain dari Mahkamah Rendah
Syariah Johor Bahru ini, terdapat banyak Mahkamah Rendah Syariah yang berada di
dalam Propinsi Johor Bahru yaitu di Batu Pahat. Kluang, Pontian, Mersing, Kota
Tinggi, Ledang, Segamat, dan Muar.
Struktur Organisasi Mahkamah Syariah ini pula adalah mempunyai 11 jabatan
penting yang terdiri daripada 9 tenaga kerja bagi segala kerja yang hendak dijalankan
di dalam Mahkamah ini. Mahkamah ini mempunyai jabatan Hakim, Pegawai Sulh,
Penolong Pendaftar, Pembantu Syariah Kanan, Pembantu Pendaftar, Pembantu
31
Tadbir, Pembantu Tadbir (SU), Pembantu Tadbir Kewangan, Pembantu Tadbir
Rendah, Pengantar Saman dan Pembantu Am Rendah.
Di bawah ini penulis memaparkan struktur organisasi Mahkamah Rendah Syariah
Johor Bahru Sebagai berikut.
Tabel 1
Struktur Organisasi Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru33
(Struktur Organisasi Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru)
33 Struktur Organisasi Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru
https://syariah.johor.gov.my/mahkamah/johor-bahru/#tab-id-2 (terakhir kali dikunjungi pada 11 Januari 2019 Jam 12:30).
32
B. Sejarah Singkat Mahkamah Syariah
Mahkamah Syariah sebenarnya mempunyai peranan yang penting dalam
menyelesaikan kasus-kasus dan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
Islam, menjalankan dan seterusnya melaksanakan keadilan menurut undang-undang
syarak. Sejauh yang diketahui Mahkamah Syariah Negeri Johor didirikan sejak tahun
1873 sebelum undang-undang Kerajaan Negeri Johor diperkanunkan pada tahun 1895,
yang diperkenal oleh Maharaja Abu Bakar Johor. Cuma ianya mempunyai enakmen
khas.
Sebelum tahun 1895 lagi, telah wujud jawatan mufti dan kadi. Mengikut rekod
separa rasmi yang terawal ditemui menunjukkan jawatan mufti disandang oleh Y.B
Dato’ Syed Halim Al-Attas dan jawatan kadi disandang oleh Dato’ Hj. Abdul Rahman
dalam tahun 1873. Sehingga tahun 1895 agak sukar diterangkan tugas mufti dan kadi
karena tiadanya jabatan agama ketika itu. Tetapi yang jelas, mufti adalah juga sebagai
pengapit hakim dalam perbicaraan di mahkamah-mahkamah sehingga tahun 1909.34
Berdasarkan Penguatkuasaan Undang-Undang Tubuh Kerajaan Johor-Fasal 28,
jemaah menteri telah diinstitusikan secara bertulis dan kekal berlaku rombakan besar-
besaran dalam struktur organisasinya. Antara jabatan baru yang dicipta ialah Jabatan
Agama dan Pelajaran dengan memperkenalkan jawatan Yang Dipertuanya iaitu Yang
Mulia Engku Mohd. Khalid. Pada 20 Agustus 1932 suatu muktamar tahunan kadi-kadi
34 Sejarah Mahkamah Syariah https://syariah.johor.gov.my/profil-jabatan/maklumat-
jabatan/sejarah/ (terakhir kali dikunjungi pada 11 Januari 2019 Jam 12:50).
33
Johor telah diadakan untuk membincangkan mengenai mahkamah kadi, daftar nikah
cerai dan rujuk, pungutan zakat, pembahagian harta-harta zakat dan Baitulmal. Semua
kadi dilantik oleh Duli Yang Maha Mulia Sultan selaku Wali Al-Amar dalam negeri
sebagaimana diwajibkan perlantikannya menurut hukum syarak. Semua keputusan
mahkamah kadi adalah berdasarkan syariah muhammadiah dalam mazhab syafie.
Penubuhan mahkamah di Negeri Johor ini adalah mengikut enakmen pentadbiran
negeri Johor iaitu Enakmen bil 14 pada tahun 1978. Enakmen diwujudkan bagi
menyatukan dan meminda undang-undang yang berkaitan dengan penubuhan,
pentadbiran dan penyusunan semua perkara yang melibatkan dengan Agama Islam dan
mahkamah-mahkamah di negeri Johor. Mahkamah Syariah di Johor telah ditubuhkan
pada 1 Januari 1978 oleh Jabatan Agama Johor dan lebih dikenali pada masa kini
sebagai Mahkamah Kadi. Mahkamahnya dibahagi kepada dua jenis iaitu mahkamah
kadi dan mahkamah rayuan. Pada masa kini, hakim-hakim mahkamah syariah ini
adalah terdiri daripada kadi-kadi daripada daerah itu sendiri.
Enakmen Pentadbiran Negeri Johor menyatakan bahwa bidang kuasa bagi kasus
jenayah seperti kasus-kasus khalwat, minum arak, tidak berpuasa dalam bulan
ramadhan dan lain-lain dan bagi kes mal/sivil iaitu seperti kasus cerai, tuntutan anak,
nafkah dan sebagainya adalah dengan menghukum bagi setiap kesalahan denda
sebanyak tidak kurang dari RM1000 atau hukuman penjara tidak melebihi 6 bulan atau
kedua-duanya sekali. Mahkamah Syariah di Negeri Johor telah wujud sejak tahun 1873
iaitu sebelum Undang-Undang Tubuh Kerajaan Negeri Johor diperkanunkan secara
34
bertulis pada tahun 1895 yang diperk enalkan oleh Maharaja Abu Bakar Johor, tetapi
tidak mempunyai Enakmen Khas ketika itu. 35
Sebelum tahun 1895 dikatakan bahwa telah wujud jawatan Mufti dan Kadi. Data
resmi yang terawal ditemui menunjukkan jawatan Mufti disandang oleh Dato’ Syed
Salim Al-Attas dan jawatan Kadi yang disandang oleh Dato’ Haji Abdul Rahman
dalam tahun 1873. Kedua-dua orang penyandang jawatan ini juga telah dilantik oleh
Maharaja Johor sebagai Ahli Dewan Negeri dan dengan perlaksanaan tradisi
menganugerahkan Pingat Kebesaran Negeri, kepada Penyandang jawatan Mufti dan
Kadi Darjah Mahkota Kelas Pertama iaitu Sri Paduka Mahkota Johor (SPMJ) yang
membawa gelaran Dato’. Sehingga tahun 1895 agak sukar diterangkan tugas Mufti dan
Kadi karena tidak ada Jabatan Agama ketika itu, yang jelas Mufti adalah juga sebagai
Pengapit Hakim dalam perbicaraan di Mahkamah-Mahkamah Negeri Johor iaitu suatu
amalan hingga ke tahun 1909 masihi.
Mahkamah Kadi pada mulanya berada di perkampungan yaitu selain di perkotaan
sebagaimana dinyatakan mengikut fasal 27 Peraturan Mahkamah Kadi Syariah 1934
antara lain dijelaskan.
“Adalah kampung-kampung dalam bahagian daerah tersebut di bawah ini
dipersetujukan bagi kadi-kadi di tiap-tiap daerah mengadakan Mahkamah Kadi
masing-masing bagi menjalankan perbicaraan yang berkenaan dengan Mahkamah
35 Ibid.
35
Kadi. Kadi tiap-tiap daerah bolehlah berbuat ketentuan pada mengadakan bicara di
kampung-kampung yang tersebut di mana tempat yang telah ditentukan maka lebih
dahulu daripada ia menjalankan bicara di dalam Mahkmah kampung itu hendaklah ia
memberi tahu kepada Kepala Polis yang di dalam daerahnya lebih dahulu tiga hari
dengan menyatakan haribulan dan jam serta beberapa kes yang hendak dibicarakan
disitu. Adapun tentang mengadakan bicara Mahkamah Kadi yang ada di dalam bandar-
bandar itu berjalanlah bagaimana biasa hanyalah bila mengadakan Mahkamah di
kampung-kampung saja dikehendaki berbuat seperti di atas.”
Berdasarkan amanat Undang-Undang Tubuh Kerajaan Johor 1895, fasal 28,
Jemaah Menteri telah diinstitusikan secara tertulis dan telah berlaku rombakan besar-
besaran dalam struktur perjawatan Kerajaan Johor dan diantara Jabatan baru yang
dicipta ialah Jabatan Agama dan Pelajaran dengan memperkenalkan penjawat Yang
diPertuanya iaitu Yang Mulia Ungku Mohammad Khalid. Pada 20 Agustus 1932 satu
Muktamar Tahunan Kadi-Kadi Johor telah diadakan untuk membincangkan mengenai
Mahkamah Kadi, Daftar Nikah Cerai, Pungutan Zakat, Pembahagian Harta-harta Zakat
dan Baitul Mal.36
Yang Dipertuan Jabatan Agama Johor ketika menutup muktamar ini menyifatkan
“Inilah satu kumpulan orang yang dipertanggungjawabkan oleh Duli Yang Maha Mulia
Tuanku Sultan yang memelihara Agama Islam bagi orang Johor. Pada 1 Januari 1978
Jabatan Agama Johor telah menubuhkan Mahkamah Syariah yang dikenali dengan
36 Ibid.
36
nama Mahkamah Kadi mengikut peruntukan seksyen 58 ceraian (1) dan (2) Enakmen
Pentadbiran Agama Islam 1978 dengan had bidangkuasa jenayah membicara mana-
mana kesalahan yang dilakukan oleh orang Islam dan yang berhubung dengan
Enakmen ini yang boleh dihukum dengan denda tidak melebihi satu ribu ringgit atau
penjara selama tidak lebih daripada enam bulan atau kedua-duanya sekali. Dalam
bidangkuasa Malnya, mendengar dan memutuskan semua pembicaraan dalam mana
pihak beragama Islam. Perlantikan Kadi Semua kadi-kadi terdiri daripada mereka yang
dilantik oleh Duli Yang Maha Mulia Sultan selaku Wali Al-Amr dalam Negeri
sebagaimana yang diwajibkan perlantikannya itu dibuat menurut Hukum Syarak.
Undang-undang Islam adalah undang-undang yang terbaik dan sesuai untuk kita semua
karena undang-undang itu diwahyukan oleh Allah S.W.T yang disampaikan melalui
Rasul pesuruhNya supaya dijadikan pedoman dan ajaran kepada kita semua dan kita
hendaklah mematuhinya.
Mahkamah Syariah mempunyai peran yang penting dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi oleh masyarakat Islam dari masa ke masa. Menimbal hal tersebut, maka
suatu Jawtankuasa petugas khas peringkat persekutuan telah dibentuk oleh kabinet
dengan dipengerusikan oleh Allahyarham Tan Sri Syed Nasir Ismail dan antara
jawatankuasanya ialah Profesor Tan Sri Ahmad Ibrahim (Sh. Kuliah Undang-undang,
Universiti Islam Antarabangsa sekarang) dan beberapa anggota lain dimana
jawatankuasa ini telah membuat laporan dan cadangan-cadangan suaya mengasingkan
pentadbiran Mahkamah Syariah dari Jabatan Agama Islam negeri-negeri dan
37
menyusun semula sistem kehakimannya dengan member kuasa dan peningkatan taraf
Mahkamah dan hakim-hakimnya.
Untuk mengembalikan Undang-Undang Syarak kepada kedudukan asalnya sebagai
undang-undang negeri dan sebagai langkah awal ke arah menaikkan taraf Mahkamah
Syariah dan mempertahankan kedudukan hakim-hakimnya sebagai pelindung Undang-
undang Syariah maka suatu pindaan kepada Perlembagaan Persekutuan (Pindaan) 1988
(Akta A 704) Perkara 121 (1A) telah diluluskan oleh Parlimen dan seterusnya
berkuatkuasa memperuntukan:-
1. Enakmen Mahkamah Syariah 1993
EMS93 adalah suatu Enakmen bagi menyatu dan meminda undang-undang
berkaitan dengan Penubuhan , Penyusunan dan Pentadbiran Mahkamah Syariah
telah diluluskan oleh Majlis Mesyuarat Kerajaan Negeri Johor pada 22 Disember
1993 dan telah diperkenankan oleh Duli Yang Maha Mulia Baginda Sultan Johor
pada 27 Disember 1993. Sebagai langkah awal kearah melaksanakan tujuan
pengasingan itu suatu pindaan Perlembagaan Persekutuan pada perkara 121 (1A)
telah diluluskan dalam tahun 1984 dan seterusnya berkuatkuasa
memperuntukkan:37
“Bahwa Mahkamah Tinggi Sivil dan Mahkamah-Mahkamah dibawahnya
tidaklah ada bidangkuasa di dalam mana-mana perkara yang termasuk di dalam
bidangkuasa Mahkamah Syariah .”
37 Ibid.
38
2. Perlaksanaan Pengasingan Mahkamah Syariah Dari Jabatan Agama
Seksyen 5 Enakmen Mahkamah Syariah 1993 memperuntukan Penubuhan
Mahkamah Syariah oleh Duli Yang Maha Mulia Sultan atas nasihat Menteri Besar
selepas berunding dengan Majlis dan seksyen 31 Enakmen yang sama
memperuntukan , Mahkamah-Mahkamah Kadi hendaklah dikenali sebagai
Mahkamah Rendah Syariah dan hendaklah disifatkan sebagai Mahkamah Rendah
Syariah yang ditubuhkan di bawah seksyen 5 Enakmen ini . Dengan itu Mahkamah
Syariah telah diasingkan dari Jabatan Agama Islam dengan rasminya pada 1 Januari
1996.
Dengan berlakunya pindaan ini membolehkan pengasingan pentadbirannya dari
Jabatan Agama dilakukan diperingkat Negeri. Mahkamah-mahkamah yang telah
dipersetujui dan diperakukan itu adalah seperti berikut:-
a) 1 buah Mahkamah Rayuan Syariah Johor.
b) 2 buah Mahkamah Tinggi Syariah Johor.
i. Mahkamah Tinggi Syariah Johor Bahru;
ii. Mahkamah Tinggi Syariah Muar.
c) 6 buah Mahkamah Rendah Syariah.
i. Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru;
39
ii. Mahkamah Rendah Syariah Muar;
iii. Mahkamah Rendah Syariah Segamat/Kluang;
iv. Mahkamah Rendah Syariah Batu Pahat;
v. Mahkamah Rendah Syariah Pontian;
vi. Mahkamah Rendah Syariah Mersing/Kota Tinggi.
Adapun jawatan-jawatan yang dipersetujukan maka tarikh berkuatkuasanya
ialah mulai 15 Julai 1994 iaitu sepertimana tarikh berkuatkuasa Enakmen
Mahkamah Syariah 1993.38
C. Lambang Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor
(Lambang Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor)
38 Ibid.
40
D. Visi, Misi, Piagam Pelanggan Dan Bidang Tugas Dan Wewenang
1) Visi
Visi Mahkamah Syariah adalah menjadi Institusi Kehakiman Syariah yang
berwibawa. Ia adalah karena Mahkamah Syariah adalah tempat pengajuan bagi umat
Islam yang mempunyai masalah dalam dal perkawinan, nafkah, penjagaan dan hal lain
yang berkaitan dengan kehidupan keluarga di Daerah Johor Bahru.39
2) Misi
Misi Mahkamah Syariah pula adalah melaksanakan perbicaraan, pengurusan
mahkamah dan perkhidmatan sokongan secara professional, berkesan dan sistematik
berasaskan undang-undang dan Hukum Syarak dan undang-undang secara cekap dan
berkesan.
3) Piagam Pelanggan Mahkamah Syariah
“Memberi keadilan kepada pelanggan yang berteraskan kepada Hukum Syarak
dan undang-undang”.
a. Menetapkan tarikh sebutan / bicara kepada pelanggan pada hari pendaftaran kes
apabila segala dokumen didapati lengkap.
39 Visi dan Misi https://syariah.johor.gov.my/profil-jabatan/maklumat-jabatan/visi-misi/
(terakhir kali dikunjungi pada 11 Januari 2019 Jam 1:00).
41
b. Menyebut / membicarakan sesuatu kes Mal dan Jenayah dalam masa 21 hari
selepas di daftarkan.
c. Menyebut / membicarakan dalam setahun sekurang-kurangnya 70% daripada
kes Mal dan Jenayah yang telah di daftarkan.
d. Menyiasat kes atas setiap aduan pelanggan yang diterima dalam tempoh 14 hari
dari tarikh aduan itu diterima.
e. Mendengar rayuan pertama dalam masa 30 hari selepas rekod rayuan diterima
daripada Mahkamah yang keputusannya dirayu.40
4) Bidang Tugas dan Wewenang Mahkamah Syariah
Mahkamah Syariah Johor Bahru mempunyai bidang kuasa tertentu dalam
menangani permasalahan perundangan keluarga Islam. Bidang kuasa Mahkamah
Syariah diperuntukkan di bawah Pasal 62 nomor 1 yaitu sesuatu Mahkamah Rendah
Syariah hendaklah mempunyai bidang kuasa di seluruh Propinsi Johor dan hendaklah
diketahui oleh seorang Hakim Mahkamah Syariah.
Dalam Pasal 62 nomor 2 dalam akta yang sama menjelaskan bidang kuasa
Mahkamah Rendah Syariah yaitu :
1. Dalam bidang kuasa jenayahnya membicarakan apa-apa kesalahan yang
dilakukan oleh seorang orang Islam di bawah Enakmen Jenayah Syariah
40Piagam Pelanggan https://syariah.johor.gov.my/profil -jabatan/maklumat-jabatan/piagam-
pelanggan/ (terakhir kali dikunjungi pada 11 Januari 2019 Jam 1:05).
42
(Johor) 1995 atau mana-mana undang-undang bertulis lain yang menetapkan
kesalahan-kesalahan terhadap rukun-rukun agama Islam yang baginya hukum
maksimum yang diperuntukkan oleh Enakmen atau mana-mana undang-
undang bertulis itu tidak melebihi tiga ribu ringgit (Sembilan juta rupiah), atau
penjara selama tempoh dua tahun arau kedua-duanya dan boleh mengenakan
mana-mana hukuman yang diperuntukkan bagi kesalahan itu.
2. Dalam bidang kuasa malnya, Mahkamah Tinggi Syariah diberi kuasa untuk
mendengar dan memutuskannya, jika jumlah atau nilai perkara yang
dipertikaikan itu tidak melebihi saratus ribu ringgit (tiga ratus tiga puluh ribu
rupiah) atau tidak dapat dianggarkan dengan wang (tidak termasuk tuntutan
hadhanah atau harta sepencarian).
Kesimpulannya, kesemua tingkat mahkamah di atas mempunyai dua bagian
penting yaitu bagian pengurusan pelaksanaan dan bagian mahkamah atau perundang
undangan yang menjalankan fungsi dan peran pihak masing-masing berdasarkan
Hukum Syarak dan Undang-undang Islam.
5) Objektif Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor
a. Menyedia dan melaksanakan pengurusan dan pengadilan kes-kes syariah
berdasarkan Hukum Syarak dan undang-undang secara cekap dan berkesan.
b. Menyediakan urusan pentadbiran yang cekap dan berkualiti bagi memuaskan
hati pelanggan.
43
c. Menyediakan latihan untuk mempertingkatkan kemahiran pegawai dan
kakitangan.
6) Lokasi Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor
Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor terletak di provinsi Johor, tempatnya do
Kota Johor Bahru yang beralamat di Kabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor, Lot
259, Jalan Abu Bakar, 80000 Johor Bahru, Johor. Bangunan Jabatan Kehakiman
Syariah Negeri Johor ini terletak di Samping Hospital Sultanah Aminah dan Pusat
Iskandar Johor. Juga berdekatan dengan Masjid Negeri Abu Bakar, Pejabat Kadi
Daerah Johor Bahru, Sekolah Menengah Tinggi Arab Johor, Kolej Pengajian Islam dan
Zoo Johor.
(Lokasi Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Johor)41
41 Lokasi Jabatan Kehakiman Syariah Johor
https://www.google.com/maps/dir//Syariah+Court+Johor+Bahru+Malaysia,+259,+Jalan+Abu+Bakar,
+80000+Johor+Bahru,+Johor,+Malaysia/ (terakhir kali dikunjungi pada 11 Januari 2019 Jam 1:15).
44
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Faktor Apa Saja Yang Melatarbelakangi Terjadinya Talak Menggunakan
Media Elektronik
Perceraian merupakan jalan terakhir didalam sesebuah hubungan perkawinan.
Apabila perangkat perdamaian dan penyatuan tidak ada lagi dan ternyata menurut
kedua mediator bahwa perpisahan adalah jalan terbaik bagi keduanya maka berpisah
adalah di dalam kondisi yang lebih baik. Seperti Firman Allah SWT:
كلا من سعته ۦ قا يغن ٱلله وإن يتفره
Artinya : Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan kurniaNya”.42
Hal ini berarti talak yang dilafazkan oleh suami adalah jalan penyelesaian
terakhir bagi menyelesaikan masalah yang timbul setelah usaha memperbaiki
hubungan perkawinan tetapi tidak dapat diselesaikan. Maka jalan penyelesaian ini
adalah yang terbaik walaupun pada hakikatnya perceraian itu adalah sesuatu perkara
yang dibenci Allah SWT.
42 An-Nisa’(4):130
45
Namun, dikarenakan oleh beberapa faktor, sebuah perceraian yang
sememangnya adalah melalui lafaz suami secara sorih. Namun kini, telah banyak kasus
di mana perceraian telah dilafaz secara kinayah melalui media elektronik.
Setiap pasangan itu menginginkan keutuhan didalam rumah tangga namun
rialitas menunjukkan bahwa angka perceraian semakin meningkat. Banyak perkawinan
mengalami kesulitan didalam hubungan berumah tangga dan ianya sekadar bertahan
karena memikirkan nasib anak-anak dan perkawinan itu dijadikan rutin tanpa rasa
kebahagiaan didalam sesebuah perkawinan. Setelah dikaji, terdapat beberapa faktor
terjadinya perceraian melalui media elektronik.
1. Teknologi Modern
Di era modern masa kini, perceraian tidak lagi dianggap sebagai perkara yang
penting apabila ianya bisa dilafazkan hanya memalui media elektronik. Hal ini karena,
teknologi masa kini membangun dengan begitu maju mengikuti peredaran zaman.
Teknologi masa kini membuktikan bahwa hampir semua pengguna media elektronik
memasuki siber untuk melakukan aktivitas seharian mereka, terutama untuk
bekomunikasi antara satu sama lain.
Data daripada Internet World Stat menunjukkan jumlah penggunaan media
baharu ini meningkat tahun demi tahun. Antara tahun 2000 hingga 2009, statistik
menunjukkan peningkatan penggunaan Internet di seluruh dunia 339.3% dan 42.4%
46
pengguna internet adalah dari Asia. Malaysia tergolong dalam Top 10 di Asia dengan
16.9 juta pengguna pada tahun 2009.43
Dengan meledaknya penggunaan media sosial di seluruh dunia, penggunaan
Internet Malaysia turut terpengaruh. Teknologi komunikasi modern ini membolehkan
orang ramai berurusan dalam jaringan komunikasi dengan bagai cara. Trend kearah
komunikasi berbentuk jaringan boleh dilihat apabila semakin ramai yang
menggunakannya, terutama golongan yang merupakan pengguna yang sentiasa
mencoba sesuatu yang baru. Mereka cenderung menggunakan Internet untuk tujuan
hiburan dan komunikasi dengan keluarga dan rekan-rekan.44
Seiring dengan perkembangan media komunikasi masa kini hubungan antara
sesama manusia mengalami perubahan. Jika dahulu melakukan percakapan melalui
dunia maya masih berupa khayalan, tetapi sekarang sebahagian percakapan bahkan
transaksi akad dan yang lainnya dapat terselesai hanya di hujung jari dengan memencet
tombol-tombol yang ada di alat komunikasi modern seperti telefon genggam (HP),
komputer, tablet dan alat sejenis lainnya dengan memanfaatkan beragam aplikasi yang
ada didalamnya.
Disini dapat dilihat mayoritas masyarakat masa kini kurang mengambil berat
tugas serta tanggungjawab mereka untuk membina dan membentuk keluarga muslim
43 Siti Ezaleila Mustafa dan Azizah Hamzah, “Media sosial: Tinjauan Terhadap Laman
Jaringan Sosial Dalam Talian Tempatan”, Jurnal Pengajian Media Malaysia, Vol.12 No.2, 2010, hlm
40. 44 Ibid.
47
yang sebenarnya. Karena itulah wujud berbagai faktor perceraian yang menyebabkan
mereka lupa dan lalai terhadap tanggungjawab didalam perkawinan. Perkembangan
Teknologi ini telah mempengaruhi masyarakat walaupun ia mempunyai dampak
positif, tetapi juga mempunyai dampak negatif.
Menurut Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru, Puan
Masrita Binti Masbah menyatakan bahwa:
“Terdapat beberapa faktor menyebabkan zaman sekarang ramai yang
menjatuhkan talak melalui media elektronik. Menurut saya, hal ini adalah karena zaman sekarang yang terlalu modern sehingga hampir kesemuanya bisa
diperoleh hanya dihujung jari saja. Justru, teknologi modern ini telah mempengaruhi masyarakat.”45
2. Faktor psikologis
Psikologis merupakan aspek yang mempengaruhi perilaku dan keperibadian
seseorang. Hal ini terkait dengan media elektronik karena apabila seseorang pasangan
itu terlalu terobsesi dalam menggunakan kemudahan yang semakin canggih ini akan
mendatangkan rasa tidak sesai antara pasangannya dan menunjukkan tidak serasi di
dalam rumah tangga sehingga tidak mengambil tahu terhadap perasaan pasangan
sendiri. Timbulnya reaksi dan tindak balas psikologis dalam diri pasangan itu kerana
tiada lagi keharmonisan di dalam rumah tanga tersebut. Hal ini karena apabila pasangan
terlalu obses menggunakan media elektronik akan mengundang pada perbuatan
45 Wawancara dengan Puan Masrita Binti Masbah, Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah
Syariah Johor Bahru, 12 November 2019.
48
selingkuh. Di sini lah dapat dilihat apabila sesuatu hubungan itu tiada jalan
penyelesaiannya apabila pasangan tidak lagi rasa kebahagiaan di dalam rumah tangga
mereka dan merasakan ada yang lebih memahami dengan hanya berkenalan di alam
maya. Ianya terkait rapat dengan kemudahan media elektronik yang mana
menerangkan bahwa kemudahan teknologi seperti media elektronik yang didalamnya
terdapat berbagai aplikasi seperti Whatsapp, Facebook, Instagram dan lainnya yang
dapat menghubungkan Karena ini lah bisa menjadi sebab terjadinya perceraian..
Dengan terlalu bebas menggunakan aplikasi yang ada, masyarakat masa kini
terutama pasangan yang sudah menikah ini lupa akan tanggungjawab mereka sebagai
suami atau isteri sehinggakan bisa menjadi salah faham di dalam rumah tangga apabila
merasakan pasangan mereka mengutamakan media elektronik dibanding hubungan
antara suami isteri itu sendiri sehinggakan bisa terjadinya pertengkaran dan
miskomunikasi.
Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru, Puan Masrita Binti
Masbah menyatakan bahwa :
“Kemudahan bersosial yang terlalu bebas juga adalah faktor yang menyebabkan
perceraian melalui media elektronik karena penggunaan aplikasi seperti Whatsapp dan Facebook boleh mengundang kepada keraguan pasangan secara tidak lansung mendorong perbuatan curang apabila perhubungan tidak mesra
bias bertukar menjadi perhubungan mesra”.46
46 Ibid.
49
Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali bermunculan jejaring sosial. Bukan
hanya orang dewasa saja menggunakan jejaring sosial, bahkan pelajar sekolah dan
anak-anak yang belum cukup umur juga sudah akrab dengan jejaring sosial yang
sekarang berkembang, salah satunya yakni Whatsapp.
Dampak positif dari jejaring sosial tersebut yakni mempererat tali silaturrahim,
sebagai sarana bertukar informasi, mengembangkan ketrampilan sebagai media
promosi dan lain-lain. Tetapi ada beberapa dampak negatif jejaring sosial khususnya
untuk kehidupan rumah tangga yakni berlama-lama bermain jejaring sosial daripada
dengan keluarga, mengumbar masalah rumah tangga dan yang paling mengkuatirkan
ialah menjadi sarana perselingkuhan.47
Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru, Puan Masrita Binti
Masbah menyatakan bahwa :
“Masalah perselingkuhan ini yang menjadi sebab keretakan rumah tangga sehinggakan berlakunya perceraian. Hal ini karena, pasangan yang suka berfoya-
foya dan tidak bertanggungjawab yang terlalu bebas dalam pergaulan di media sosialnya.”48
Wawancara bersama Penolong Pendaftar Mahkamah Syariah Johor Bahru ini
menjelaskan bahwa perselingkuhan antara pasangan merupakan faktor kedua tertinggi
47 Muhammad Lutfi Hakim, “Perselingkuhan Melalui Jejaring Sosial Whatsapp Sebagai
Alasan Perceraian”, 2018, hlm 11. 48 Wawancara dengan Puan Masrita Binti Masbah, Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah
Syariah Johor Bahru, 12 November 2019.
50
direkodkan di dalam aduan menjadi sebab perceraian rumah tangga karena kurangnya
akhlak dan suka berfoya-foya.
3. Kurang Ilmu Agama
Ilmu agama ini sangat penting bagi masyarakat. Dengan adanya ilmu agama
dapat menjadikan panduan terbaik dalam hidup di dunia mahupun di akhirat. Bilamana
seseorang itu menikah tanpa ilmu tentang kekeluargaan, maka sebuah perkawinan itu
akan di ambil mudah sehinggakan mampu ke tahap perceraian. Sedangkan membina
hubungan berumah tangga ini bukan saja atas dasar nafsu semata-mata, tetapi iayanya
adalah sunnah Rasulullah saw dan tujuan sebenar pernikahan adalah untuk
menyambung keturunan agar bisa menjadi khalifah dimuka bumi ini.
Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru, Puan Masrita Binti
Masbah menyatakan bahwa:
“Pada pandangan saya, kenapa mudahnya perceraian itu berlaku pada zaman sekarang dan suami mudah melafazkan talak hanya melalui media eloktronik ini
karena kurangnya Ilmu Agama mengenai perceraian. Dahulu, di setiap program khusus pra-perkawinan, pasti akan ada sesi bersama Jabatan Agama Islam atau
sesi bersama Mahkamah Syariah bagi menerangkan mengenai ilmu perceraian. Tetapi kini, sesi bersama pihak tertentu itu telah dibubarkan dan masyarakat masa kini terutama di kalangan remaja tidak terdedah mengenai ilmu perceraian
tersebut.”49
Penulis difahamkan bahwa di dalam keluarga, bila tidak mengamalkan ilmu agama
dengan segenap ajaran, maka keluarga itu akan kehilangan arah dan pegangan dalam
49 Ibid.
51
membina kehidupan keluarga. Agama merupakan petunjuk jalan yang tepat dalam
segala kegiatan terutama di dalam anggota keluarga. Banyak terjadinya perceraian
karena kurangnya pengajaran terhadap agama karena itu dalam mewujudkan keluarga
yang sakinah, maka agama sangat berperan yang dapat menetralkan keadaan keluarga
adalah agama.
Pendidikan agama harus dimulai sejak dini terutama dalam keluarga, karena anak-
anak di usia tersebut siap untuk menerima ajaran agama berkaitan dengan keimanan
kepada Allah tanpa harus menuntut dalil yang menguatkannya. Pendidikan agama di
lingkungan keluarga yang harus diberi kepada anak-anak tidak terbatas kepada masalah
ibadah seperti solat, zakat puasa, mengaji, tetapi harus mencakup keseluruhan hidup
sehingga menjadi pengendali dalam segala hal. Penanaman jiwa agama adalah di dalam
keluarga dan harus terjadi melalui peengalaman hidup seseorang anak dalam keluarga.
Apabila dilihat, didengar dan dirasakan oleh anak sejak ia kecil akan mempengaruhi
kehidupannya.50
Semua orang yang sudah berkeluarga inginkan keluarga sakinah. Ciri-ciri bagi
membentuk keluarga sakinah adalah rumah tangga yang didirikan berlandaskan Al-
Quran dan Sunnah. Ia menjadi panduan sekiranya suami isteri menghadapi perbagai
masalah yang akan timbul dalam kehidupan berumah tangga. Perkawinan juga perlu
50 Fackrudin “Peran Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Pembentukan
Keperibadian Anaka-anak”, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, Vol.9 No. 1, 2011, hlm 12.
52
berlandaskan kasih sayang (mawaddah wa rahmah), karena masyarakat tidak akan
dapat hidup dengan tenang dan aman terutamanya dalam hubungan kekeluargaan.51
Dari uraian ini dapatlah disimpulkan bahwa semakin jauh seseorang dari agama,
semakin sukarlah kehidupannya. Maka pasangan suami isteri perlulah menitikberatkan
mengenai ilmu agama terutamanya ilmu kekeluargaan di dalam sebuah keluarga.
B. Penyelesaian Perkara Talak Menggunaka Media Eektronik Di Mahkamah
Syariah Johor Bahru, Malaysia
Apabila terjadi perceraian menggunakan media elektronik baik dengan
menggunakan SMS, WhatsApp, Facebook atau apa saja, maka pasangan perlu
menyelesaikan masalah ini dengan pergi ke Mahkamah Syariah bagi mengesahkan
kedudukan lafaz cerai tersebut. Mereka tidak boleh mendiamkan diri atau memutuskan
sendiri kasus itu baik suami melafazkan cerai itu dengan niat atau tiada niat dan
sebagainya. Mereka perlulah merujuk kepada bahagian yang lebih arif mengenai hal
perceraian tersebut.
Seterusnya, pasangan harus melaporkan hal perceraian tersebut kepada
Mahkamah Syariah karena hanya Mahkamah Syariah saja yang berkuasa untuk
mendengar dan memutuskan pertikaian sebegini sekali mensabitkan atau tidak
mensabitkan perceraian antara pasangan tersebut. Talak menggunakan media
51 Peran Agama Dalam Membina Keluarga, https://radsakabumi.com/rubrik/artikel/peran3-
dan-fungsi-penyuluh-agama-islam-dalam-rangka-membina-keluarga-sakinah/ (terakhir kali dikunjungi
pada 11 Maret 2019 Jam 10:30).
53
elektronik ini termasuk di dalam Seksye 125 Perceraian di Luar Mahkamah dan Tanpa
Kebenaran Mahkamah. Maka proses perceraian di luar Mahkamah adalah pasangan
suami atau isteri perlu mendaftarkan kasus perceraian tersebut di Mahkamah Syariah
mengikut negeri (provisi) masing-masing.52
Di kaunter Pendaftaran tersebut, pasangan suami atau isteri perlu menyerahkan
borang permohonan perceraian yang telah dilengkapkann dan ianya dikenakan bayaran
yuran pendaftaran mengikut kadar harga di negeri (provinsi) masing-masing. Setelah
membuat pendaftaran, pasangan suami atau isteri akan mendapat tarikh dan masa untuk
hadir ke Mahkamah semula bagi membicarakan kasus perceraian tersebut. Tarikh bagi
pasangan tersebut tidaklah melebihi 21 hari.
Selanjutnya, Mahkamah akan mengeluarkan saman kepada pihak suami atau
isteri untuk hadir ke Mahkamah bagi pembicaraan mengenai perceraian tersebut.
Saman tersebut dipanggil sebagai saman kendiri yang mana pihak Mahkamah akan
menulis notis (surat) dan di hantar ke alamat yang telah didaftarkan.
Apabila telah sampai pada tarikh dan waktu yang telah ditetapkan bagi
pembicaraan kasus perceraian di Luar Mahkamah tersebut, pasangan suami isteri itu
perlu hadir dan membawa dokumen asal seperti sijil nikah atau sijil ruju’ dan kad
52 Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia , “Buku Panduan Proses Nikah, Cerai dan Ruji’”.
54
pengenalan atau passport. Maka pembicaraan itu akan diketuai oleh Ketua Hakim
Syari’e bagi mengesahkan lafaz yang telah diucapkan oleh pihak suami.53
Sekiranya semasa pembicaraan berlansung, suami (defenden) tidak mengaku
bahwa dia ada menghantar lafaz talak melalui media elektronik seperti SMS,
WhatsApp, dan Facebook terhadap isteri (plantif) maka Hakim akan memerintahkan
suami untuk mengangkat sumpah untuk membuktikan atau menyatakan bahwa suami
ini memang benar tidak menghantarkan lafaz talak itu.
Apabila suami tidak mahu mengangkat sumpah maka Hakim akan menawarkan
sumpah itu kepada pihak isteri yang dinamakan Yamin Mardhudo yaitu sumpah yang
dipulangkan. Apabila pihak suami atau pihak isteri telah mengangkat sumpah maka
Pihak Mahkamah yaitu Ketua Hakim Syari’e akan mensabitkan pengesahan lafaz talak
tersebut.54
Perceraian menggunakan media elektronik ini adalah suatu kesalahan di sisi
Undang-undang Keluarga Islam di Malaysia. Ia adalah karena perceraian tersebut
berlaku di luar Mahkamah dan tanpa kebenaran Mahkamah yaitu di dalam Undang-
undang Keluarga Islam Negeri Johor tahun 2003 ia termasuk dibawah seksyen 125
Perceraian di luar Mahkamah dan tanpa kebenaran Mahkamah dan terkait dengan
seksyen 57 Pendaftaran Perceraian di luar Mahkamah.
53Ibid. 54 Ibid.
55
Seksyen 57 : Pendaftaran Perceraian di luar Mahkamah
1. Walau apa pun seksyen 55, seseorang yang telah menceraikan isterinya
dengan lafaz talak di luar Mahkamah dan tanpa kebenaran Mahkamah,
hendaklah dalam masa tujuh hari dari pelafazan talak itu melaporkan
kepada Mahkamah.
2. Mahkamah hendaklah mengadakan siasatan untuk memastikan sama ada
talak yang dilafazkan itu adalah sah mengikut Hukum Syarak.
3. Jika Mahkamah berpuas hati bahwa talak yang telah dilafazkan itu adalah
sah mengikut Hukum Syarak, maka Mahkamah hendaklah, tertakluk
kepada seksyen 125:-
a) Membuat perintah membenarkan perceraian dengan talak:
b) Merekodkan cerai itu : dan
c) Menghantar salinan rekod itu kepada Pendaftaran yang berkenaan dan
kepada Ketua Pendaftar bagi pendaftaran.55
Seksyen 125 : Jika seseorang lelaki menceraikan isterinya dengan melafazkan
talak dengan apa-apa bentuk di luar Mahkamah dan tanpa
kebenaran Mahkamah itu maka dia adalah melakukan sesuatu
kesalahan dan hendaklah dihukum denda tidak melebihi satu
55 Undang-Undang Syariah Malaysia Enakmen 17 tahun 2003 Enakmen Undang-Undang
Keluarga Islam Negeri Johor 2003, Fasal 57 :Pendaftaran Perceraian Di Luar Mahkamah.
56
ribu ringgit atau penjara tidak melebihi enam bulan atau kedua-
duanya sekali.56
Jelaslah bahwa bagi pasangan yang melakukan perceraian melalui media
elektronik ini, mereka termasuk dalam perceraian di luar Mahkamah dan tanpa
kebenaran Mahkamah dan perlulah mendaftarkan perceraiannya di Mahkamah untuk
mengesahkan lafaz talak yang digunakan.
1. Talak Menurut Enakmen
Jika dilihat di dalam Enakmen Undang-undang Keluarga Islam Negeri Johor
(2003) dapat dilihat beberapa perceraian yang telah diperuntukkan oleh Undang-
undang Syariah. Bagi pasangan suami isteri yang hendak bercerai, haruslah menjalani
prosedur perceraian yang telah diperuntukkan.
a. Seksyen 47 : Seseorang suami atau isteri yang hendak bercerai hendaklah
menyerahkan satu permohonan untuk bercerai kepada Mahkamah dalam
borang yang ditetapkan, disertai dengan suatu akuan berkanun yang
mengandungi :
i. Butir-butir mengenai perkawinan itu ada nama, umur dan jantina anak-
anak jika ada hasil dari perkawinan;
56 Undang-Undang Syariah Malaysia Enakmen 17 tahun 2003 Enakmen Undang-Undang
Keluarga Islam Negeri Johor 2003, Fasal 125 : Perceraian Di luar Mahkamah dan Tanpa Kebenaran
Mahkamah.
57
ii. Butir-butir mengenai fakta-fakta yang memberi bidang kuasa kepada
Mahkamah di bawah seksyen 45;
iii. Butir-butir mengenai apa-apa prosiding yang dahulu mengenai hal
ehwal suami isteri antara phak-pihak itu twrmasuk tempat prosiding
itu;
iv. Suatu penyataan tentang sebab-sebab hendak bercerai;
v. Suatu penyataan tentang sama ada apa-apa dan jika ada apakah
langkah-langkah yang telah diambil untuk mencapai perdamaian;
vi. Syarat apa-apa perjanjian berkenaan dengan nafkah dan tempat
kediaman bagi isteri dan anak-anak dari perkawinan itu, jika ada
peruntukan bagi pemeliharaan dan penjagaan anak-anak dari
perkawinan itu, jika ada dan pembahagian apa-apa aset yang diperoleh
melalui usaha bersama pihak-pihak itu, jika ada atau jika tiada sesuatu
persetujuan tersebut telah tercapai cadangan pemohonan mengenai
hal-hal itu;
vii. Butir-butir mengenai perintah yang diminta.57
b. Selepas menerima sesuatu permohonan untuk perceraian, Mahkamah
hendaklah menyebabkan satu saman diserahkan kepada pihak yang satu
lagi itu bersama dengan satu salinan pemohonan itu dan akuan berkanon
yang dibuat oleh pemohon, dan saman itu hendaklah mengarahkan pihak
57 Undang-Undang Syariah Malaysia Enakmen 17 tahun 2003 Enakmen Undang-Undang
Keluarga Islam Negeri Johor 2003, Fasal 47: Perceraian dengan talak atau dengan perintah.
58
satu lagi itu hadir di hadapan Mahkamah unutuk membolehkan Mahkamah
menyiasat sama ada pihak yang satu lagi itu bersetuju atau tidak terhadap
perceraian itu ;
c. Jika pihak yang satu lagi bersetuju terhadap perceraian itu dan Mahkamah
berpuas hati selepas penyiasatan yang wajar bahwa perkawinan itu telah
pecah belah dengan tak dapat dipulihkan, maka Mahkamah hendaklah
menasihatkan suami supaya melafazkan satu talak di hadapan Mahkamah.
d. Mahkamah hendaklah merekodkan hal satu talak itu dan hendaklah
menghantar satu salinan rekod yang diperakui kepada Pendaftar yang
berkenaan untuk didaftarkan ;
e. Jika pihak yang satu lagi itu tidak bersetuju terhadap perceraian itu atau
jika Mahkamah berpendapat bahwa ada kemungkinan yang munasabah
bagi suatu perdamaian antara pihak-pihak itu, maka Mahkamah
hendakalah dengan seberapa segera yang boleh melantik suatu
jawatankuasa pendamai terdiri daripada seorang Pegawai Agama sebagai
pengerusi dan dua orang lain, seorang untuk bertindak bagi pihak suami
dan seorang lagi bagi pihak isteri dan merujukkan kes itu kepada
jawatankuasa itu ;
f. Pada melantuk dua orang itu dibawak seksyen (5), Mahkamah hendaklah,
jika boleh memberi keutamaan kepada saudara-saudara karib pihak-pihak
itu yang tahu akan hal keadaan kes itu ;
59
g. Mahkamah boleh memberi arahan-arahan kepada jawatankuasa pendamai
itu tentang hal menjalankan perdamaian itu dan ia hendaklah
menjalankannya mengikut arahan-arahan itu ;
h. Jika jawatankuasa itu tidak dapat bersetuju atau jika Mahkamah tidak
berpuas hati tentang cara ia menjalankan perdamaian itu, Mahkamah boleh
memecat jawatankuasa itu dan melantik jawatankuasa lain bagi
menggantikannya ;
i. Jawatankuasa itu hendaklah berusaha mencapai perdamaian dalam tempoh
enam bulan dari tarikh ia dibentuk atau dalam tempoh yang lebih lama
mengikut sebagaimana yang dibenakan oleh Mahkamah ;
j. Kawatankuasa itu hendaklah meminta pihak-pihak itu hadir dan hendaklah
memberi tiap-tiap seorang dari mereka peluang untuk didengar dan boleh
mendengar mana-mana orang lain dan membuat apa-apa penyiasatan yang
difikirkannya patut dan boleh, jika ia fikir perlu menangguh prosidingnya
dari semasa ke semasa ;
k. Jika kawatankuasa pendamai itu tidak dapat mencapai perdamaian dan
itdak dapat merujuk pihak-pihak lain supaya hidup semula bersama sebagai
suami isteri, jawatankuasa itu hendaklah mengeluarkan suatu perakuan
tentang dal yang demikian itu dan boleh melampirkan pada perakuan itu
apa-apa syor yang difikirkannya patut berkenaan dengan nafkah dan
penjagaan anak-anak belum dewasa dari perkawinan itu, jika ada
60
berkenaan dengan perhubungan harta dan berkenaan dengan hal-hal lain
berhubung dengan perkawinan itu ;
l. Tiada seseorang Peguan Syari’e boleh hadir atau bertindak bagi mana-
mana pihak dalam satu prosiding di hadapan sesuatu jawatankuasa
pendamai dan tiada sesuatu pihak boleh diwakili oleh sesiapa jua, selain
dari seorang ahli keluarganya yang karib, tanpa kebenaran jawatankuasa
pendamai itu ;
m. Jika jawatankuasa itu melaporkan kepada Mahkamah bahwa perdamaian
telah tercapai dan oihak-pihak itu telah hidup semula bersama sebagai
suami isteri, Mahkamah hendaklah menolak permohonan untuk perceraian
itu ;
n. Jika kawatankuasa mengemukakan kepada Mahkamah suatu perakuan
bahwa ia tidak mencapai perdamaian dan tidak dapat memujuk pihak-pihak
itu supaya hidup semula bersama sebagai suami isteri, Mahkamah
hendaklah menasihatikan suami yang berkenaan itu melafazkan satu talak
di hadapan Mahkamah, dan jika Mahkamah tidak dapat mendapatkan
suami itu hadir di adapan mahkamah untuk melafaz satu talak atau jika
suami itu enggan melafazkan satu talak maka Mahkamah hendaklah
merujuk kes itu kepada Hakam untuk tindakan menurut seksyen 48 ;
61
o. Kehendak subseksyen (5) tentang rujuk kepada suatu jawatankuasa
pendamai tidak terpakai dalam sesuatu kes:-58
i. Dimana pemohon mengatakan bahwa dia telah ditinggal langsung oleh
pihak yang satu lagi itu dan tidak tahu dimana pihak yang satu lagi itu
berada;
ii. Di mana pihak yang satu lagi itu bermastautin di luar Malaysia Barat
dan ia tidak mungkin masuk ke dalam bidang kuasa Mahkamah yang
berkenaan itu dalam masa enam bulan selepas tarikh permohonan itu;
iii. Di mana pihak yang satu lagi itu sedang dipenjara selama tempoh tiga
tahun atau lebih;
iv. Di mana pemohon mengatakan bahwa pihak yang satu lagi itu sedang
menghidap penyakit otak yang tak boleh sembuh atau;
v. Di mana Mahkamah berpuas hati bahwa ada hal keadaan yang luar
biasa yang menyebabkan rujukan kepada sesuatu jawatankuasa
pendamai tidak praktik.
p. Sesuatu talak raj’i yang dilafazkan oleh suami melainkan membatalkan
terlebih dahulu, sama ada secara nyata tau tafsiran atau dengan perintah
daripada Mahkamah, tidak boleh berkuat kuasa untuk membubarkan
perkawinan itu sehingga habisnya tempoh ‘iddah ;
58 Ibid.
62
q. Jika isteri hamil pada masa talak itu dilafazkan atau pada masa perintah itu
dibuat, talak atau perintah itu tidak boleh berkuat kuasa untuk
membubarkan perkawinan itu sehingga berakhir kehamilan itu.
2. Jumlah kasus talak di Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru
Statistik perceraian melalui media elektronik di Mahkamah Rendah Syariah
Johor Bahru , Malaysia pada 2016 – 2018.
Tabel 2
Statistik Perceraian Melalui Media Elektronik Di Mahkamah Rendah
Syariah Johor Bahru59
BIL TAHUN JUMLAH
1 2016 30
2 2017 42
3 2018 54
Perceraian menggunakan media elektronik ini telah menjadi trend apabila jumlah
tersebut meningkat tahun demi tahun. Di sini dapat diuraikan bahwa kasus yang
diputuskan adalah setiap kasus yang didaftarkan dan berjaya diputuska dan ianya
merujuk kepada statistik diatas.
Hal ini karena, sekiranya pendaftaran bagi kasus perceraian di luar mahkamah
dan tanpa kebenaran mahkamah menurut Seksyen 125 ini tidak berjaya diputuskan atas
59 Dokumen Dari Mahkamah Syariah Johor Bahru.
63
sebab-sebab yang kuat oleh Ketua Hakim Mahkamah Syariah setelah melakukan
siasatan terhadap kasus tersebut maka, kasus ini tidak lah termasuk didalam kasus yang
telah diputuskan.
Setiap kasus yang berjaya diputuskan oleh ketua Hakim Mahkamah Syariah ini
akan disabitkan terhadap suami yang melafazkan talak dengan apa-apa bentuk di luar
mahkamah dan tanpa kebenaran mahkamah itu mengikut Seksyen 125 adalah suatu
kesalahan dan hendaklah dihukum denda yaitu tidak melebihi satu ribi ringgit atau
penjara tidak melebihi enam bulan, atau kedua-duanya sekali.60
Tabel 3
Statistik Perceraian Di Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru61
BIL TAHUN JUMLAH
1 2016 104
2 2017 137
3 2018 277
Statistik di atas menunjukkan kasus perceraian yang terdaftar di Mahkamah
Syariah Johor Bahru, Malayisa dari tahun 2016-2018.
60 Ibid. 61Ibid.
64
Contoh Kronologi Kes Perceraian Melalui Media Elektronik di Mahkamah Rendah
Syariah Johor Bahru.62
I. KES MAL : 011001-054-2780-2019
PLANTIF : HELI BIN MOHD YASIN @ TAN SENG TOH
DEFENDAN : ZAWIYAH BINTI MD RAMLI
Tarikh : 18 Julai 2019
Masa : 9.45 malam
Tempat : Melalui WhatsApp
Lafaz : “Saya ceraikan awak dengan talak satu”
Bahwa Mahkamah mensabitkan pengakuan Plantif telah melafazkan talak di
luar Mahkamah dengan menggunakan aplikasi whatsapp serta lafaz tersebut adalah sah
mengikut hukum syara’ dengan sempurna semua rukun dan syarat sah talak.
Mahkamah mensabitkan cerai talak satu raj’i kali pertama berbaki 2 talak ke atas
Defendan pada 18 Julai 2019.
62 Ibid.
65
II. KES MAL : 01001-054-3280-2019
PLANTIF : MOHAMAD AL GHAZALI BIN MOHD ZAKRI
DEFENDAN : NURNATASHAH BINTI JUHAN
Tarikh : 06 September 2019
Masa : 12.02 tengahari (siang)
Tempat : Melalui WhatsApp
Lafaz : “Saya ceraikan awak dengan talak satu”
Bahwa Mahkamah mensabitkan pengakuan Plantif telah melafazkan talak di
luar Mahkamah dengan menggunakan aplikasi whatsapp serta lafaz tersebut adalah sah
mengikut hukum syara’ dengan sempurna semua rukun dan syarat sah talak.
Mahkamah mensabitkan cerai talak satu raj’i kali pertama berbaki 2 talak ke atas
Defendan pada 06 Seeptember 2019.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bahagian akhir penulisan ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa kajian
terkahir daripada uraian permasalahan dan perbahasan terdahulu. Kesimpulan-
kesimpulan yang penulis maksudkan adalah seperti berikut :
1. Terdapat beberapa faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya talak
menggunakan media elektronik. Pertama, teknologi mordern yang mana
mayoritas masyarakat menggunakannya dan teknologi ini telah
mempengaruhi masyarakat walaupun ia mempunyai dampak positif tetapi
juga mempunyai dampak negatif. Kedua, faktor psikologis yaitu yang mana
menunjukkan emosi dan peilaku seseorang dan apabila seseorang terobsesi
menggunakan kemudahan yang makin canggih masa kini sehinggakan
terlalu bebas dalam penggunaan aplikasi dan mengundang kepada keraguan
pasangan secara tidak lansung mendorong perbuatan selingkuh. Ketiga,
kurangnya ilmu agama mengenai perihal rumah tangga sehinggakan bisa
mudah melafazkan talak.
2. Penyelesaian Perkara Talak menggunakan media elektronik Di Mahkamah
Syariah Johor Bahru, Malaysia adalah apabila suami atau pihak isteri
mengangkat sumpah dan Hakim akan memutuskan perceraian itu sah atau
tidak dengan melihat bukti yang telah dikemukakan.
65
B. Saran
Di akhir perbahasan ini, penulis menyampaikan beberapa saran hasil dari
penyelidikan kepada pengguna dan masyarakat, badan agama dan Negara. Antara
saranan yang ingin penulis nyatakanya kepada masyarakat adalah :
1. Zaman terlalu modern ini menyebabkan tidak terluasnya ilmu pengetahuan
mengenai Pernikahan, hidup berumah tangga dan adab perceraian. Justeru
itu, pihak berkuasa seperti Jabatan Agama atau Mahkamah Syariah
perlulah mengadakan sesi khusus bagi pasangan yang ingin berkahwin
seperti khusus Pra-perkawinan dan di dalamnya menerangkan mengenai
pernikahan, tanggungjawab berumah tangga dan adab perceraian. Selain
itu, perlu menerangkan dengan lebih jelas bagi perceraian mengikut
Mahkamah Syariah agar tidak terjadinya perceraian di luar Mahkamah.
2. Selanjutnya, pasangan yang ingin bercerai dinasihatkan supaya menghadiri
sesi kanseling agar rumah tangga yang hampir ke penghujungnya itu dapat
diselamatkan denganm bantuan dan nasihat dari pihak kaunseling keluarga
di Mahkamah Syariah. Disamping itu, memudahkan pihak Mahkamah bagi
menfailkan kasus yang berkaitan dan sekiranya suami melafazkan
perceraian melalui media elektronik, sang isteri perlu melaporkan hal
tersebut ke Mahkamah Syariah secepatnya
66
bagi menentukan lafaz talak itu benar-benar dilakukan oleh suami dan
tanpa orang lain dan suami memang berniat untuk menceraikan isterinya.
3. Seterusnya, dicadangkan agar prosedur perceraian itu diperketatkan
dengan mengambil kira pendekatan yang telah diterima pakai oleh
beberapa Negara Islam yang lain yaitu perceraian hendaklah berlaku di
dalam Mahkamah saja. Ini bermaksud, sekiranya perceraian berlaku di luar
Mahkamah itu tidak dikira
4. Saran pada seksyen 125 adalah memberatkan lagi hukuman penjara. Pada
masa kini, seksyen 125 memperuntukkan penalti (bayaran denda) yang
dikenakan bagi kesalahan melafazkan talak di luar Mahkamah tanpa
kebenaran Mahkamah termasuk melalui media elektronik ialah denda tidak
melebihi RM 1000 (9 juta 3 ratus ribu rupiah) atau 6 bulan penjara atau
kedua-duanya sekali. Bagi membendung perceraian melalui media
elektronik ini, pindaan kepada seksyen 125 perlu dilakukan dengan
menaikkan hukuman penjara sehingga 2 tahun.
67
C. Kata Penutup
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan sekalian alam atas petunjuk dan rahmatNya
dapatlah penulis mengakhiri penulisan skripsi yang sederhana ini, yang berjudul
“Talak Menggunakan Media Elektronik Menurut Enakmen 17 Tahun 2003
Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi Kasus di Mahkamah
Syariah Johor Bahru, Malaysia)”. Skripsi ini dapat disiapkan beserta segenap usaha
yang semampunya meskipun banyak halangan, hambatan, rintangan dan dugaan yang
berliku. Namun, ianya bukanlah menjadi penghalang, malah memotivasikan penulis
agar skripsi ini dapat disiapkan dengan jayanya.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Bahkan masih
banyak kekurangan dan kelemahan yang ada dalam penulisan ini. Maka dari sudut hati
yang paling dalam beserta dengan kerendahan hati, segala kritikan dan saran yang
membina untuk masa yang akan datang amatlah digalakkan dan dihargai.
Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan pahala yang berganda buat pihak
yang telah banyak membantu bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga
Allah SWT memberikan hidayah, petunjuk dan rahmat serta menuntun kita semua ke
jalan yang diredhaiNya serta mengurniakan ganjaran Syurga Firdaus tanpa dihisab buat
kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Abdullah Bin Abdurrahman Al Bassam, ”Taudhih Al Ahkam min Bulugh Al Maram,
cet. Pertama, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006), Jilid 5, hlm. 557.
Ishaq, Metode Penelitian Hukum Skripsi, Tesis, Disertasi, cet. Pertama, (Bandung:
Penerbitan Alfabeta, Mei 2017), hlm. 25.
Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia, “Buku Panduan Proses Nikah, Cerai dan
Ruji’”.
Reynold, “Teknologi Informasi Dan Komunikasi”, (Jakarta: Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), Jilid 1, hlm. 11.
Tim Penyusun, Fatwa Munakahat Keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Mjlis
Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia, cet. Pertama (Malaysia:
Perpustakaan Negara Malaysia, 2013), hlm.28
B. Jurnal, Skripsi, Surat Khabar
Al Yasak Bin Berhan dan Wan Abdul Fattah Wan Ismail, “Pengetahuan Masyarakat
Islam Terhadap Perceraian Luar Mahkamah Daerah Tampin, Negeri Sembilan”, Malaysian Journal of Syariah and Law, Vol. 4, (2016), hlm. 2.
Darmawati H, “Perceraian Dalam Perspektif Sosiologi” , Sulesana Vol 11 Nomor 1,
2017, hlm. 69.
Desi Asmaret, “ Perceraian Melalui Media Sosial”, Menara Ilmu, Vol. XIII No. 6, (Juli
2018), hlm. 67.
Fackrudin “Peran Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Pembentukan
Keperibadian Anaka-anak”, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, Vol.9
No. 1, 2011, hlm 12.
Muhammad Lutfi Hakim, “Perselingkuhan Melalui Jejaring Sosial Whatsapp Sebagai
Alasan Perceraian”, 2018, hlm 11.
Mukhtar Effendi, “Peran Internet Sebagai Media Komunikasi”, Jurnal Dakwah Dan
Komunikasi, Vol.4 No.1, Januari-Juni 2010, hlm. 6.
Muthmainnah Baso,”Dampak Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Peningkatan Jumlah Kasus Perceraian Di Peradilan Agama, Makassar” 2012, hlm 32.
Nazihah binti Nasirudin, 2011, Maqasid Syariah Dalam Bab Perkawinan Dari Segi
Tanggunbgjawab, Universiti Teknologi Malaysia, hlm 10.
Raehana Binti Burhanuddin, “Perceraian Menggunakan SMS Di Mahkamah Syariah
Daerah Pontian Johor Malaysia”, Jurnal Ar-Risalah, Vol. 12 No. 1, (Juni,
2012), hlm. 1.
Siti Ezaleila Mustafa dan Azizah Hamzah, “Media sosial: Tinjauan Terhadap Laman
Jaringan Sosial Dalam Talian Tempatan”, Jurnal Pengajian Media Malaysia,
Vol.12 No.2, 2010, hlm 40.
Zulkifli Bin Dahalan, dkk, “Kefahaman Wanita Islam Terhadap Hak-hak Selepas Perceraian : Kajian Kes Daerah Seberang Prai Tengah”, Makalah Ilmiah, Institut Penyelidikan, Pembangunan dan Pengkomersilan, Jun 2007, hlm.1.
C. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Syariah Malaysia Enakmen 17 tahun 2003 Enakmen Undang-Undang
Keluarga Islam Negeri Johor 2003, Fasal 125 : Perceraian Di luar Mahkamah
dan Tanpa Kebenaran Mahkamah.
Undang-Undang Syariah Malaysia Enakmen 17 tahun 2003 Enakmen Undang-Undang
Keluarga Islam Negeri Johor 2003, Fasal 57 :Pendaftaran Perceraian Di Luar
Mahkamah.
Undang-Undang Syariah Malaysia Enakmen 17 tahun 2003 Enakmen Undang-Undang
Keluarga Islam Negeri Johor 2003, Fasal 47: Perceraian dengan talak atau
dengan perintah.
D. Internet
Definisi Perceraian, https://kbbi.web.id/cerai
Lokasi Jabatan Kehakiman Syariah Johor
https://www.google.com/maps/dir//Syariah+Court+Johor+Bahru+Malaysia,
+259,+Jalan+Abu+Bakar,+80000+Johor+Bahru,+Johor,+Malaysia/
Maqasid Syariah, https://www.ikram.org.my/negeri/johor/item/3840-teori-maqasid-
syariah.html
Maqasid Syariah, http://www.mais.gov.my/maqasid-syariah/
Mesyuarat Jemaah Ulama’ Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu di Kelantan
http://e-smaf.islam.gov.my/e-smaf/index.php/main/mainv1/fatwa/pr/10950
Peran Agama Dalam Membina Keluarga,
https://radsakabumi.com/rubrik/artikel/peran3-dan-fungsi-penyuluh-agama-
islam-dalam-rangka-membina-keluarga-sakinah/
Pengertian Email http://simulasidigital-
muchamadekisa.blogspot.com/2018/01/pengertian-email-dan-
contohnya.html
Pengertian Internet https://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Internet
Piagam Pelanggan https://syariah.johor.gov.my/profil-jabatan/maklumat-
jabatan/piagam-pelanggan/
Sejarah Mahkamah Syariah https://syariah.johor.gov.my/profil-jabatan/maklumat-
jabatan/sejarah/
Struktur Organisasi Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru
https://syariah.johor.gov.my/mahkamah/johor-bahru/#tab-id-2
Sejarah Whatsapp https://www.tagar.id/whatsapp-pengertian-sejarah-dan-
keunggulannya
Visi dan Misi https://syariah.johor.gov.my/profil-jabatan/maklumat-jabatan/visi-misi/
Lampiran
Wawancara bersama Puan Masrita Binti Masbah selaku Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru
Pejabat Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru
Dewan Perbicaraan Mahkamah Rendah Syariah Johor Bahru
Jadwal Penelitian
NO
KEGIATAN
2019
2020
APRIL MEI JULI SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DISEMBER JANUARI FEBRUARI MARET
1 Pengajuan Judul
X
2 Pembuatan Proposal
X
3 Pembaikian Proposal Dan
Seminar
X
X
X
4 Surat Izin Riset
X
5 Pengumpulan
Data
X X X
6 Pengolahan Dan Analisis
Data
X
X
X
7 Pembuatan
Laporan
X
X X X
8 Bimbingan
Dan Pembaikkan
X X X
9 Agenda Dan
Ujian Skripsi
X X
CURRICULUM VITAE
Nama : Athirah Rasyiqah Binti Rahmad
NIM : SHK 101180003
Tempat / Tanggal Lahir : Johor / 26 Dec 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal : No.15 Jalan Serindit, Larkin Jaya 80350
Johor Bahru
Alamat Sekarang : Mess Pelajar Malaysia,
No. 02, Jalan Pakis 03, RT 27, RW 08,
Kelurahan Simpang IV Sipin, Telanaipura
Jambi, 36124 Sumatera Indonesia.
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : -
No. Jenis Pendidikan Tempat Tahun Tamat
1. Sek.Keb (P) Sultan Ibrahim Johor,Malaysia 2009
2. Sek.Men.Keb Tasek Utara 2 Johor,Malaysia 2014
3. Kolej Pengajian Islam Johor
(MARSAH)
Johor,Malaysia 2017
4. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,Indonesia 2020