Upload
yakub-dedy-karyawan
View
61
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Taksim Square is the busiest and most active area of the city, with its hotels, bars, cafes and authentic history.
Citation preview
1 | P a g e
Symbolizes the Heart of Modern Istanbul
Oleh :
Taksim Square is the busiest and most active area of the city, with its hotels, bars, cafes and authentic history.
Menginjak malam kedua di Istanbul, kami mencoba menjelajah sekitaran
Taksim Square dan
seluruh areal Beyoğlu
khususnya di sepanjang
jalan Istiklal yang kanan
kirinya penuh bangunan
kuno yang digunakan
sebagai pusat pertokoan
modern, hotel, bar, cafe,
pub, gereja, masjid , dan
lain-lain.
Saat pertama kali turun dari taxi, tepatnya di seberang Taksim Square, kami
sudah disuguhi dengan pemandangan ratusan manusia yang melakukan
demonstrasi . Lokasi Taksim Square ini konon memang selalu menjadi pusat
konsentrasi massa baik untuk melakukan demonstrasi, parade, konser publik , titik
kumpul perayaan malam tahun baru dan lainnya. Yach ... kalau dibilang Taksim
2 | P a g e
Square sebagai bundaran HI nya Istanbul. Jadi ga afdol rasanya kalau demo di
Jakarta ga mampir dulu di Bundaran HI.
Taksim (dari bahasa Arab : يم س ق Taqsim) berarti "pembagian" atau ت
"distribusi". Alun-alun Taksim pada awalnya digunakan
sebagai titik pusat di mana saluran air utama dari utara
Istanbul dikumpulkan dan bercabang ke bagian lain kota
yang didirikan oleh Sultan Mahmud I .
Taksim sebagai salah satu tujuan populer bagi
wisatawan dan penduduk asli di Istanbul. Taksim Square
juga merupakan lokasi Monumen Republik (Cumhuriyet
Anıtı) yang dibuat oleh pematung terkenal Italia bernama
Pietro Canonica yang diresmikan pada tahun 1928.
Pada monumen sisi selatan yang menghadap ke jalan Siraselviler, ada patung Atatürk , Ismet Inönü dan Fevzi Çakmak . Monumen sisi utara yang menghadap jalan Cumhuriyet, ada patung yang melambangkan perang kemerdekaan. Di timur dan barat, Tentara Turki yang dilambangkan dengan seorang prajurit memegang bendera Turki .
Di seberang monumen di sisi lain alun-alun, ada sebuah bangunan besar yang
dinamai Atatürk Cultural Center. Bangunan Atatürk Cultural Center awalnya adalah
sebuah gedung opera dengan nama
Istanbul Cultural Palace dan dibuka pada
tahun 1969. Pada tahun 1970 mengalami
kerusakan parah akibat kebakaran dan
setelah direnovasi, maka pada tahun 1978
berubah nama menjadi Atatürk Cultural
Center atau lebih dikenal dengan sebutan
AKM. Kegiatan ataupun pertunjukan
konser nasional dan internasional, opera,
pertemuan maupun pameran-pameran besar seringkali diadakan di gedung AKM ini
hingga menarik banyak penonton.
Sambil melihat cara masyarakat
Turki berdemonstrasi, saya dan rekan-
rekan menyempatkan diri kongkow
sambil minum secangkir teh khas
Turki yang terasa pahit di lidah sambil
ngobrol-ngobrol dengan salah satu
warga Turki yang kebetulan juga
minum teh di areal dekat Taksim
Square. Nama orang tersebut adalah Ismed. Dan dia menceritakan bahwa
sebelumnya Taksim Square adalah kuburan besar dan pada jaman Sultan Mahmud
3 | P a g e
I dijadikan sebagai pusat pendistribusian air dan pada masa selanjutnya dibangun
barak tentara yang diberi nama Topcu Barracks, dan pada tahun 1940 dihancurkan
karena kurangnya anggaran restorasi.
Bloody Sunday di Taksim Square
Akibat adanya ketegangan tenaga kerja dan sentimen anti-Amerika meningkat,
maka pada tanggal 16
Februari 1969 kerusuhan
memuncak ketika 30.000
orang berbaris di Taksim
Square . Demonstrasi
dibubarkan oleh polisi,
namun beberapa ribu
orang melanjutkan
berbaris menuju Taksim.
Kekuatan kontra-
revolusioner (pemerintah) akhirnya menyerang sekelompok besar para pemrotes
dengan pisau dan tongkat. Selama konfrontasi ini, dua pengunjuk rasa, yaitu Ali
Turgut dan Duran Erdogan, tewas.
Bloody Sunday kedua yang jauh lebih parah dan sampai saat ini masih misteri
jauh lebih parah kondisinya. Pada tanggal 1 Mei 1977 masa yang tergabung dalam
Konfederasi Serikat Buruh Revolusioner Turki (DISK) dengan jumlah massa
diperkirakan lebih dari 500.000 orang berbondong-bondong memadati Alun-alun
Istanbul (Taksim Square) melakukan demonstrasi dalam rangka memperingati hari
buruh internasional. Namun saat sedang berlangsung aksi protes tersebut, tiba-tiba
terdengar bunyi rentetan senjata hingga menimbulkan kepanikan. Akibat dari
tembakan serta adanya kepanikan massa demonstran, jatuh korban jiwa ± 42 orang
dan luka-luka ± 220 orang. Paska kejadian, lebih dari 500 demonstran ditahan, dan
98 didakwa. Di antara 17 terdakwa, yang telah dimasukkan ke dalam penahanan
pra-sidang, tiga yang dirilis sebelum sidang pertama dan sembilan yang dirilis pada
sidang pertama pada tanggal 7 Juli 1977. Para tahanan yang tersisa dibebaskan
segera setelah itu. Sidang berakhir dengan vonis bebas pada tanggal 20 Oktober
1989.
Pedestrianize Taksim Square
Taksim Square adalah sebagai titik transit utama, yang menyediakan koneksi
untuk bus, minibus, taksi dan sistem light metro (kereta bawah tanah) yang
sekaligus sebagai pusat stasiun kereta (jaringan Istanbul Metro).
Topbaş (Walikota Istanbul) mengatakan pada awal Januari 2011 pekerjaan
untuk menutup alun-alun utama di distrik Beyoğlu Istanbul untuk lalu lintas akan
4 | P a g e
dimulai, dengan jalan-jalan banyak di
daerah pindah ke stasiun bawah
tanah dan bus dan pintu masuk
metro akan direlokasi.
Bahkan, Perdana Menteri
Erdogan pada saat kampanye juga
mengutarakan hal yang sama. Yaitu
akan segera melakukan penataan
ulang alun-alun Istanbul (Taksim).
PM berencana untuk pedestrianize
Square, dengan cara memindahkan
lokasi pemberhentian bus, menggeser lalu lintas bawah tanah melalui terowongan,
dan melakukan re-konstruksi Topcu Barracks, yang telah dihancurkan pada tahun
1940.
Rencana penataan ulang Taksim Square menjadi pedestrian square,
menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Beberapa orang yang kontra
menyebutkan bahwa dengan adanya penataan ulang Taksim menjadi wilayah
pedestrian, justru akan mengurangi nilai-nilai sejarah dan semangat perjuangan
masa lalu, serta berdampak terhadap permasalahan bagi keberadaan hotel-hotel,
5 | P a g e
AKM maupun pusat-pusat bisnis dan pertokoan yang ada di sekitaran Taksim. Di
samping itu, rencana ini sebelumnya tidak dilakukan konsultasi dengan publik
terlebih dahulu.
Dengan adanya rencana pedestrianize Taksim, pikiran saya langsung
melayang dan berangan – angan seandainya kawasan Kota di Jakarta di jadikan
kawasan pedestrian. Yaitu dari jalan Hayam Wuruk – Gajah Mada s.d Stasiun Kota
dan sekitarnya (sepertinya indah banget ! anti polusi dan macet serta cagar budaya
dapat dilestarikan) . Apalagi jika MRT dari Lebak Bulus s.d Kp. Bandan nantinya
dibangun dan sungai-sungai di sekitaran kota dimanfaatkan untuk transportasi air
seperti di sungai Seine Paris; Waw .... Hidup Jokowi !
Beyoğlu
Beyoglu dekat Taksim Square merupakan bagian dari jantung kota Istanbul.
Beyoglu adalah daerah pemukiman, dengan jumlah penduduk sekitar 225.000 jiwa,
dan saat beraktifitas sehari-hari terjadi konsentrasi massa mencapai jutaan orang di
kawasan tersebut. Di sinilah kita bisa menikmati dan
merasakan suasana kehidupan Istanbul yang modern.
Beyoglu memiliki sejumlah besar orang asing dari
semua kebangsaan yang tinggal di lingkungan ini. Daerah ini
juga rumah bagi komunitas Kristen signifikan dan Yahudi
Turki, ada beberapa gereja seperti Sant’Antonio sebagai
gereja katedral
Roman Katolik terbesar di Istanbul.
Beyoglu adalah salah satu titik wisata
paling penting dan salah satu Avenues kota
yang paling terkenal, melayani merek
terkemuka di dunia bisnis, segala rupa jenis
hiburan di
daerah ini juga
ada. Banyak
butik indah,
musik dan Toko Buku, perpustakaan, galeri seni, bioskop,
teater, kafe, bar, restoran, pub, rumah kopi, patisseries,
chocolateries, dan Pusat teknologi yang berjajar di Istiklal
Street (İstiklal Caddesi).
Tak terasa waktu sudah mulai malam. 3 (tiga) orang
rekan saya pamit terlebih dahulu dan ingin segera jalan-
jalan. Akhirnya kami berpisah saat memasuki Jalan
Istiklal (İstiklal Caddesi). Di sepanjang jalan yang
jauhnya ± 2,5 kilometer yaitu dari mulai Taksim Square
6 | P a g e
s.d Menara Galata , kami berdua benar-benar takjub dengan kehidupan modern
yang ada di Istanbul.
Narsis di Istiklal Evenue pada malam hari
Suasana di Istiklal Evenue pada Siang Hari
7 | P a g e
Sistem Transportasi
Di sepanjang Istiklal street kendaraan dilarang melintas karena hanya
dikhususkan bagi para pejalan kaki, kecuali kendaraan dinas Polisi maupun
Pemerintah Kota dan sebuah trem nostalgia yang hanya melintas di tengah jalan
Istiklal sepanjang hampir 3 km, yaitu dimulai di Taksim Square dan berakhir di Tünel.
Trem Nostalgia yang melintasi jalan Istiklal pada Beyoglu distrik.
The Tünel (Inggris: Tunnel) adalah merupakan jalur kereta api bawah tanah di
Istanbul , Turki . Terdapat dua stasiun, yang menghubungkan yaitu Karaköy dan
Beyoğlu . Terowongan kereta api bawah tanah ini diresmikan pada tanggal 17
Januari 1875. Tünel adalah merupakan sistem jalur kereta bawah tanah perkotaan
terrtua kedua di dunia setelah London Underground (1863). Jumlah kereta ada 2
buah dengan memakan waktu ± 1,5 menit antar 2 Stasiun dan berhenti 2 menit
untuk menunggu penumpang naik dan berjalan kembali.
8 | P a g e
The Tünel is a short underground railway line in Istanbul, Turkey
Setelah larut malam dan pertokoan sudah pada tutup, kami berdua bergegas
pulang ke Hotel di mana kami menginap. Karena esok harinya kami harus
berkunjung ke İstanbul Elektrik Tramvay ve Tünel (IETT) İşletmeleri Genel
Müdürlüğü (Kantor Dirjen Perusahaan Pemerintah Kota Metropolitan Istanbul di
bidang Trem listrik dan Kereta Bawah Tanah).
Sesampai di Hotel, kami berdua mencari ketiga rekan yang tadi sempat
bersama-sama berangkat ke Taksim Square. Namun sampai jam 01.00 waktu
Istanbul belum juga kembali ke Hotel. Akhirnya karena tidak kuat menahan kantuk,
kami berdua tertidur pulas dan bangun tepat pada pukul 06.30 WIB.
9 | P a g e
Pada pukul 08.00 kami semua bergegas menuju Bus yang sudah menunggu di
lobby hotel untuk berangkat menuju kantor IETT.
Sesampai di depan kantor IETT, ketiga rekan kami yang semalam berpisah di
Istiklal Street, tiba-tiba terbahak-bahak. “ Di sekitar sini kami semalam di rampok
sama orang-orang Rusia ?” kata salah seorang rekan saya.
Karena penasaran, kami berdua mencoba bertanya. Dan akhirnya rekan saya
mulai bercerita. Bahwa semalam saat berjalan menyusuri pertokoan, mereka
bertemu dengan dua orang rusia yang sok akrab. Dan pada saat rekan saya
bertanya lokasi hiburan striptease, kedua orang Rusia tersebut dengan sigap
langsung membawa ketiga rekan saya ke salah satu Pub yang ada di dalam gang di
sekitaran Istiklal Street. “Saya hanya pesan wisky-cola bertiga masing-masing dua
gelas dan ada teman wanita yang duduk di samping juga ikut minum , tiba-tiba saya
diingatkan oleh manajer Pub, bahwa tagihan sudah mencapai 2.500 Lira Turki (kalau
dirupiahkan mencapai Rp 16.317.500,-). Kami bertiga terperanjat mendengarnya !” .
“Kok begitu mahal ? Ngga ngapa-ngapain kan sama itu teman wanita ?” kata
saya. “ Jangankan ngapa-ngapain ! baru 25 menit duduk dan minum 2 gelas wisky-
cola sudah diminta tagihan 2.500 Lira ... “ sanggah rekan saya.
Teman saya satunya juga bertanya karena penasaran. “ Terus kalian ga protes
dengan tagihan yang begitu mahal tersebut ?”. Sambil malu-malu, rekan saya
menjawab, “ kita tawar menawar dan akhirnya pihak manajemen hanya memberikan
keringanan 30% saja ! Mau protes terus, di situ sudah banyak orang-orang Rusia
bertubuh seperti Arnold. Ya ... dengan terpaksa kami bertiga patungan dan ludes
semua uang tunai di dompet. Dan pulangnya oleh kedua orang Rusia yang tadi
ngarahkan ke Pub tersebut , kami bertiga diantarkan ke hotel dengan taksi gratis”.
Wkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwk ..... kami semua yang ada dalam Bus tertawa
terpingkal-pingkal dengan pengakuan jujur rekan saya.
Konsentrasi rekan-rekan yang menjadi korban pemerasan sindikat Rusia tidak bisa lagi
konsentrasi saat ada pemaparan tentang transportasi di IETT.
10 | P a g e
Setelah pemaparan selesai, kami di ajak Lunch oleh pihak IETT di sebuah restoran
khas Turki yang ada di sebelah Konak Kebap.
Pemandangan Istiklal Street dari atas restoran (sambil mengawasi siapa tahu orang Rusia
yang semalam telah memeras rekan saya muncul).
Selesai Lunch, kami bergegas turun ke bawah untuk narsis dulu di depan
Konak Kebap. Dan sekaligus ingin bertanya, alasan diberi nama Konak Kebap.
Karena selama Lunch kami semua berdebat tentang arti Konak Kebab tersebut. Ada
salah satu rekan saya yang mengartikan bahwa setelah makan kebap yang berisi
daging kambing Turki maka akan Konak, dll.
11 | P a g e
Belum sempat bertanya ke pemilik Konak Kebap, kami melihat patroli polisi
Turki yang ada di ujung jalan Istiklal. Akhirnya kami buru-buru mendekat untuk
berfoto bersama dengan mereka.
12 | P a g e
Inilah pengalaman nyata di Taksim Square Turki yang penuh pesona dan
sekaligus banyak cerita lucu yang terjadi di sana. Salah satunya tentang adanya
kejadian pemerasan yang dilakukan sindikat Rusia terhadap ketiga rekan saya.
Berhati-hatilah berkunjung ke negara tetangga sebelum paham betul
kondisinya. “OJO ANEH-ANEH dan JANGAN SAMAKAN SEPERTI DI NEGARA SENDIRI !”