16
THERAPI AKTIFITAS KELOMPOK By. Ns. Ricky, S.Kep Pengertian kelompok : adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain, saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya seperti : agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, menarik. Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, dimana anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok. Tujuan dan fungsi Kelompok : Tujuan : adalah membantu anggota yang berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang lain dan merubah perilaku yang maladaptive. Fungsi : berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain dengan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah. Komponen kelompok 1. Struktur Kelompok Menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok. 2. Besar Kelompok Jumlah yang nyaman pada kelompok kecil adalah 7 – 10 orang (Stuart & laraia, 2001). Jika terlalu besar maka tidak semua anggota mendapatkan kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalaman. Jika terlalu kecil maka tidak cukup variasi dan interaksi yang terjadi. 3. Lamanya Sessi

Tak Hdr

  • Upload
    bi-ly

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tak Hdr

Citation preview

THERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

THERAPI AKTIFITAS KELOMPOKBy. Ns. Ricky, S.KepPengertian kelompok : adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain, saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).

Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya seperti : agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, menarik. Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, dimana anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.

Tujuan dan fungsi Kelompok :

Tujuan : adalah membantu anggota yang berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang lain dan merubah perilaku yang maladaptive.

Fungsi : berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain dengan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah.

Komponen kelompok

1. Struktur Kelompok

Menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok.

2. Besar Kelompok

Jumlah yang nyaman pada kelompok kecil adalah 7 10 orang (Stuart & laraia, 2001). Jika terlalu besar maka tidak semua anggota mendapatkan kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalaman. Jika terlalu kecil maka tidak cukup variasi dan interaksi yang terjadi.

3. Lamanya Sessi

Waktu yang optimal dalam satu sessi adalah 20-40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi.

4. Komunikasi

Salah satu tugas pemimpin kelompok adalah mengobservasi dan menganalisis pola komunikasi dalam kelompok akan dinamika yang terjadi.

Observasi verbal dan non verbal merupakan elemen penting termasuk hal-hal berikut (stuart & laraia, 2001) :

a. Komunikasi tiap peserta

b. Rancangan tempat dan duduk (setting)

c. Tema umum yang diekspresikan

d. Frekuensi komunikasi dan orang yang dituju selama berkomunikasi

e. Kemampuan anggota kelompok sebagai pandangan terhadap kelompok

f. Proses penyelesaian masalah yang terjadi.

5. Peran Kelompok

Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Ada tiga peran yang ditampilkan anggota kelompok (Beme & Sheats, 1948 dalam Stuart & Laraia, 2001), yaitu :

a. Maintenance roles : peran serta aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompokb. Task role : berfokus pada penyelesaian tugasc. Individual role : adalah self-centered dan distraksi pada kelompok.6. Kekuatan (Power) Adalah kemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi kelompok. Untuk menetapkan kekuatan anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian terhadap siapa yang paling banyak menerima perhatian, siapa yang paling banyak mendengarkan, dan siapa yang membuat keputusan untuk kelompok.

7. Norma

Badalah standart perilaku. Pengharapan akan perilaku kelompok pada masa yang akan dating berdasarkan pengalaman masa lalu dan saat ini.

8. Kohesivenes

Adalah kekuatan anggota kelompok bekerja bersama mencapai tujuan.Garis Besar Proposal Kelompok :

1. Judul TAK2. Daftar tujuan : umum dan khusus

3. daftar pemimpin (struktur organisasi) kelompok disertai keahliannya

4. Daftar kerangka teoritis yang akan digunakan pemimpin untuk mencapai tujuan

5. Daftar criteria anggota kelompok

6. Uraian proses seleksi anggota kelompok

7. Uraian struktur kelompok :

a. Tempat sessi

b. Waktu sessi

c. Jumlah anggota

d. Jumlah sessi

e. Perilaku anggota yang diharapkan

f. Perilaku pemimpin yang diharapkan

8. Uraian proses evaluasi anggota kelompok dan kelompok

9. Uraian alat dan sumber yang diperlukan

10. Jika perlu, uraikan dana yang dibutuhkan.

Macam-macam Terapi Kelompok

Rawlins, William dan Beck (1993) membagi kelompok menjadi 3, yaitu :

1. Terapi Kelompok

Adalah metode pengobatan dimana klien ditemui dalam rancangan waktu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan. Focus terapi adalah : self-awareness, peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya

2. Kelompok Terapeutik

Adalah membantu mengatasi stress emosi, penyakit fisik krisis, tumbuh-kembang, atau penyesuaian social.

Tujuan : a. Mencegah masalah kesehatan

b. Mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok

c. Meningkatkan kualitas kelompok

3. Terapi Aktifitas Kelompok

Kelompok dibagi dalam kelompok sesuai dengan kebutuhan yang yang dibagi dalam 4 bagian yaitu :a. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif / persepsi

Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami.

Aktifitas dapat berupa : baca artikel / majalah / buku / puisi, menonton acara TV (merupakan stimulus yang disediakan); pengalaman masa lalu yang mana proses persepsi klien maladaptive atau destruktif misalnya : kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negative pada orang lain (ini stimulus masa lalu).b. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori

Memberikan stimulasi pada sensori klien. Kemudian diobservasi reaksi klien berupa ekspresi emosi / perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.

Aktifitas dapat berupa : musik, seni, menyanyi, menari. Dapat juga melihat hobi klien digunakan sebagai stimulus.

c. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas

Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu : diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Kegiatan dapat berupa : orientasi orang, waktu, tempat, dan benda yang ada sekitar.

d. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi

Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu dan satu), kelompok dan masa.

Aktifitas dapat berupa : latihan dalam kelompok semua kegiatan sosialisasi

Kualifikasi Terapis :

Rawlin, William dan beck (1993) mengidentifikasi tiga area yang perlu dipersiapkan untuk menjadi terapis atau pemimpin terapi aktifitas kelompok, yaitu :1. Persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literature, bacaan dan lokakarya2. Praktik yang disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin kelompok

3. Pengalaman mengikuti terapi kelompok.TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

PENINGKATAN HARGA DIRI

SESSI I : IDENTIFIKASI HAL POSITIF DIRI

A. Tujuan

1. Klien dapat mengetahui pentingnya menghargai diri

2. Klien dapat mengidentifikasi hal-hal positif diri

B. Setting

1. Klien duduk melingkar

2. Tempat tenang dan nyaman

C. Alat

1. Spidol sebanyak klien yang mengikuti TAK

2. Kertas HVS putih sebanyak klien yang mengikuti TAK

D. Metode

1. Diskusi

2. Permainan

E. Langkah-langkah kegiatan1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi. Klien dengan gangguan konsep diri : Harga diri rendah

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Menyiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam therapeutik : Terapis mengucapkan salam kepada klien

b. Evaluasi / validasi : Terapis menanyakan perasaan hari ini

c. Kontrak :

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan

2) Terapis menjelaskan aturan main, antara lain :

a) Masing-masing klien duduk ditempatnya

b) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada pimpinan TAK

c) Kegiatan akan berlangsung selama 15 menit

3. Kerja

a. Terapis memperkenalkan diri, dan meminta kien secara berurutan searah jarum jam memperkenalkan diri dimulai dari klien yang berada disebelah kiri terapis

b. Terapis menjelaskan bahwa pandangan tentang diri akan sangat mempengaruhi hubungan klien dengan orang lainc. Terapis membagikan kertas HVS, satu kertas untuk satu klien

d. Terapis meminta klien menuliskan tentang dirinya di kertas HVS, tentang kondisi fisik, identitas, peran, cita-cita dan harapan serta penilaian klien tentang dirinyae. Terapis meminta klien membacakan hasil tulisannya dikertas masing-masing searah jarum jam sampai semua peserta membacakan hasil tulisannya

f. Terapis memberi pujian setiap kali klien selesai membacakan hasil tulisannya dan meminta klien lain bertepuk tangan

g. Terapis meminta klien melihat hasil tulisannya masing-masing dan meminta menghapus/mencoret tulisan yang isinya penilaian negative

h. Terapis meminta klien membaca ulang sisa hasil tulisan yang tersisa secara berurutan searah jarum jam sampai semua klien mendapatkan giliran

i. Meminta klien menulis tambahan aspek positif dirinya. Setelah selesai secara bergiliran membaca ulang hasil tulisannya

j. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah berhasil mengidentifikasi aspek positifi diri tersebut.

4. Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Terapis memberikan pujian kepada kelompok atas pencapaian dalam TAK

b. Tindak lanjut : Terapis meminta klien untuk menuliskan aspek positif lainnya yang masih belum tercantumc. Kontrak yang akan datang :1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya Sessi II Peningkatan Harga Diri

2) Terapis menyepakati waktu dan tempat

F. Evaluasi dan Dokumentasi

Format Penilaian Sessi I : Peningkatan Harga DiriNo.Aspek yg dinilaiNama Klien

1.Menuliskan aspek posisif fisik

2.M,enuliskan aspek positif identitas

3.Menuliskan aspek positif peran

4.Menuliskan harapan diri

5. Menuliskan penilaian tentang diri secara positif

Keterangan :1 : Dilakukan

0 : Tidak dilakukan

Evaluasi Jumlah Aspek Positif Yang Diidentifikasi KlienNo.Nama KlienJumlah Aspek PositifKeterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

SESSI II : MENGHARGAI HAL POSITIF ORANG LAIN

A. Tujuan

1. Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain

2. Klien dapat mengidentifikasi hal-hal positif orang lain

3. Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain.

B. Setting

1. Klien duduk melingkar

2. Tempat tenang dan nyaman.C. Alat1. Spidol sejumlah klien yang menjadi peserta TAK2. Kertas sejumlah klien yang menjadi peserta TAK.

D. Metode

1. Diskusi

2. Permainan.

E. Langkah-langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat

b. Terapis mengingatkan kontrak kepada klien.

2. Orientasi

a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam

b. Evaluasi / validasi :

1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini

2) Terapis menanyakan apakah apakah klien pernah menghargai orang lain.c. Kontrak

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan TAK

2) Terapis menjelaskan aturan main, yaitu :

a) Masing-masing klien mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai akhir

b) Jika ada klien yang akan keluar dari kelompok, harus meminta izin kepada terapis

c) Kegiatan akan berlangsung selama 60 menit.

3. Kerja

a. Terapis membagikan kertas dan spidol, masing-masing sebuah untuk setiap orang

b. Terapis meminta klien untuk membagi kertas menjadi sejumlah klien yang mengikuti TAK

c. Terapis meminta klien menuliskan nama klien yang lain disudut kanan atas. Satu kertas untuk satu klien

d. Terapis meminta klien menuliskan hal-hal positif temannya, sebanyak-banyaknya yang bisa ditulis

e. Terapis meminta klien menyerahkan hasil tuliannya keklien sesuai nama dimasing-masing kertas

f. Terapis meminta masing-masing klien secara berurutan searah jarum jam untuk mengungkapkan perasaan klien setelah membaca kertas tersebut

g. Terapis memberikan pujian, dan meminta klien bertepuk tangan, setiap satu klien selesai membacakan kertas yang ada ditangannya.4. Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK

2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok.

b. Tindak lanjut

1) Meminta klien untuk menyimpan kertas tersebut dan membaca ulang jika sedang muncul rendah dirinya

c. Kontrak yang akan datang

1) Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya

2) Terapis menyepakati tempat, dan waktu TAK berikutnya.

F. Evaluasi dan Dokumentasi

No.Aspek Yang dinilaiNama Peserta TAK

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2.Membagi kertas menjadi sejumlah klien yang ikut TAK

3.Menuliskan nama klien lain dimasing-masing kertas

4.Menuliskan hal-hal positif klien lain dimasing-masing kertas

5.Menyerahkan kertas yang diisi keteman sesuai namanya

6.Membaca kertas yang telah dibagikan

7.Mengungkapkan perasaan setelah membaca hal-hal positif diri

Keterangan :

1 : dilakukan

0 : tidak dilakukan

SESSI III : MENETAPKAN TUJUAN HIDUP YANG REALISTIS

A. Tujuan

1. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup

2. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis.

B. Setting

1. Klien duduk melingkar

2. Klien berada diruang yang tenang dan nyaman.

C. Alat

1. Spidol sebanyak klien yang ikut TAK

2. Kertas HVS sebanyak klien yang ikut TAK.D. Metode

1. Diskusi

2. Tanya jawab.E. Langkah-langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Terapis menyiapkan alat dan tempatb. Terapis mengingatkan kontrak dengan klien.

2. Orientasi

a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam

b. Evaluasi / validasi : terapis menanyakan perasaan klien hari ini.

c. Kontrak :

1) Terapis menjelaskan tujuan TAK

2) Terapis menjelaskan aturan main TAK, yaitu :

a) Apabila mengikuti kegiatan dari awal sampai akhirb) Apabila klien akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

c) Lama kegiatan 60 menit.

3. Kerja

a. Terapis membagikan kertas HVS dan spidol, masing-masing satu buah untuk setiap klien

b. Terapis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup, agar bersemangat berusaha mewujudkan dan optimistis

c. Terapis meminta klien menuliskan masing-masing tujuan hidup klien dikertas yang telah dibagikand. Terapis meminta klien untuk membacakan tujuan hidup yang telah ditulisnya, berurutan searah jarum jam sampai semua klien mendapakan giliran

e. Terapis memberikan pujian dan mengajak tepuk tangan klien lain jika satu orang klien telah selesai membacakan

f. Terapis meminta klien melihat lagi tujuan hidupnya, mencoret tujuan hidup yang sulit (tidak mungkin) untuk dicapai

g. Terapis meminta klien membaca ulang tujuan hidup yang benar-benar realistis (seperti langkah d)

h. Terapis memberikan pujian kepada klien setiap selesai membacakan tujuan hidupnya.

4. Terminasi

a. Evaluasi :

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai TAK

2) Terapis memberikan pujian pada kelompok.

b. Tindak lanjut : Tarapis menganjurkan klien menuliskan lagi tujuan hidup yang mungkin masih ada.

c. Kontrak yang akan datang

1) Terapis membuat kesepakatan kegiatan TAK berikutnya

2) Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya.

F. Evaluasi dan Dokumentasi

No.Aspek yang dinilaiNama Peserta TAK

1.Menyebutkan pentingnya tujuan hidup

2.Menuliskan tujuan hidup

3.Membacakan tujuan hidup

4.Memilih tujuan hidup yang realistis

Keterangan :

1 : dilakukan

0 : tidak dilakukan