63
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa i

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa i

Page 2: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa ii

KATA PENGANTAR

Pintar dengan Obat

Cerdas Penggunaannya, Cegah Penyalahgunaannya !

Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatu,

Alhamdullillahirabbil‟alamin, puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata‟ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga modul berupa panduan “Pintar dengan Obat,

Cerdas Penggunaannya, Cegah Penyalahgunaannya !” PIANO CEGU ini dapat penulis

selesaikan dengan baik.

Pendidikan obat berbasis sekolah (POS) merupakan kebutuhan penting dan mesti

terintegrasi dalam pendidikan kesehatan di Indonesia. Model Cara Belajar Obat yang Benar

(CBOB) dalam POS ini menggunakan 3 (tiga) prinsip dasar yaitu man, materials dan

methods. Man artinya belajar obat harus dibawah bimbingan ahlinya, materials artinya

belajar obat harus sesuai materinya dengan kebutuhan siswa berdasarkan usianya dan

methods artinya bahwa belajar obat harus menyenangkan dengan metode interaktif.

Modul CBOB ini terdiri dari 3 modul yaitu untuk siswa, orangtua dan guru. Dengan

memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan, sikap dan

perilaku yang baik juga tentang obat. Pada akhirnya, sebagai seorang pengguna obat, siswa

kelak diharapkan dapat menjadi agent of change dalam promosi penggunaan obat yang

rasional bagi keluarga dan masyarakat.

Materi pendidikan obat dalam modul ini disusun dengan memperhatikan masukan

dari sejawat apoteker klinis/komunitas dan literatur lain. Dengan demikian, materi

pendidikan obat ini diharapkan dapat memenuhi apa yang diinginkan oleh anak tentang

obat.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

membantu penulis dalam membuat modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Aamiin ya Rabbal‟alamin.

Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatu.

Padang, Januari 2019

Penulis

Page 3: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa iii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Kompetensi Inti, Tujuan Pembelajaran dan Peta Konsep 1

BAB I Obat, Jenis, Manfaat dan Bahayanya 2

POS 1 Ayo Menyanyi 2

POS 2 Ayo Bercerita 3

POS 3 Ayo Simak 5

3.1 Defenisi obat 5

a. Apakah obat itu? 5

b. Apakah bedanya dengan obat tradisional? 5

c. Apa isi dari obat? 6

d. Bagaimana obat dibuat? 6

3.2 Jenis-jenis obat 7

a. Berdasarkan bentuk/wujud obat 7

b. Berdasarkan nama 8

c. Berdasarkan keamananny 9

3.3 Manfaat obat 11

a. Tujuan penggunaan obat 11

b. Bagaimana obat bekerja dalam tubuh? 11

c. Apakah kerja obat terkait dengan harga, warna, rasa dan ukuran? 14

3.4 Bahaya obat 16

a. Efek samping obat 16

b. Kontraindikasi obat 16

c. Interaksi obat 17

d. Penggunasalahan dan penyalahgunaan obat 17

e. Ketergantungan dan ketagihan 17

Kamus Obat – Obatan 1 18

POS 4 Ayo Latihan 19

4.1. Uji Afektif 19

4.2. Uji Kognitif 19

4.3. Uji Psikomotorik 23

POS 5 Ayo diskusikan dengan orangtua 24

BAB II Membaca Kemasan dan DAGUSIBU Obat 27

POS 1 Ayo menyanyi 27

POS 2 Ayo bercerita 28

POS 3 Ayo simak 30

3.1 Membaca kemasan obat 30

3.2 DAGUSIBU 32

Page 4: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa iv

a. Cara mendapatkan obat 32

b. Cara menggunakan obat 34

c. Cara menyimpan obat 39

d. Cara membuang obat 40

Kamus Obat – Obatan 2 40

POS 4 Ayo latihan 41

4.1 Uji Afektif 41

4.2 Uji Kognitif 41

4.3 Uji Psikomotorik 45

POS 5 Ayo diskusikan dengan orangtua 46

BAB III Bermain Sambil Belajar Obat 49

POS 1 Ayo bentuk kelompok 49

POS 2 Ayo kerja kelompok 50

POS 3 Ayo bermain ABAM 50

POS 4 Ayo bermain PIANO 52

Jawaban ayo latihan 56

Referensi 59

Page 5: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa v

Kompetensi inti

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan

mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat

bermain

Kompetensi dasar:

3.10 Memahami obat-obatan secara umum terutama yang sering digunakan untuk

pengobatan penyakit umum atau pencegahan penyakit

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

4.10 Memaparkan pengertian obat, jenis, manfaat dan bahayanya bagi kesehatan

serta penggunaan obat yang rasional termasuk bagaimana mendapatkan,

menyimpan dan membuang obat dengan benar.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pendidikan obat ini adalah:

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian obat dan jenis - jenis obat yang beredar

2. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat dan bahaya obat bagi kesehatan

3. Peserta didik dapat membaca identitas dan penandaan yang ada pada kemasan obat

seperti pada etiket, kotak dan brosur obat

4. Peserta didik dapat memahami cara menggunakan, mendapatkan, menyimpan dan

membuang (DAGUSIBU) obat yang benar dan sekaligus dapat mencegah

penyalahgunaannya

5. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan orangtua dan tenaga kesehatan seperti

apoteker dan dokter dalam memperoleh informasi obat yang benar

Peta Konsep

TOPIK Ke - 1

OBAT, MANFAAT DAN BAHAYANYA

Obat-obatan

Obat Jenis

Manfaat Bahaya

Membaca Kemasan Mendapatkan Menggunakan Menyimpan Membuang

Page 6: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 1

BAB I

Obat, Jenis, Manfaat dan Bahayanya

Peta Konsep

TOPIK Ke - 1

OBAT, MANFAAT DAN BAHAYANYA

Sebelum memulai pelajaran, ayo kita melakukan yel-yel berikut dengan semangat

dan kemudian dilanjutkan dengan menyanyi bersama. Lagu “obat siap sedia” dinyanyikan

dengan mengikuti irama lagu “aku anak sehat.”

Tepuk Minum Obat ...!

(sambil bertepuk 3 kali)

Ambil obat

Baca label

Kocok dahulu

Tuang ke sendok

Mulai berdoa

Lalu diminum

Teguk air

Aamiiin...!!!

POS 1. Ayo menyanyi

Obat, Jenis, Manfaat dan Bahayanya

Obat

Bahaya Obat

Jenis Obat

Manfaat Obat

Apakah obat itu?

Beda obat dan Obat tradisional

Isi obat

Bagaimana obat dibuat?

Berdasarkan nama

Berdasarkan bentuk obat

Berdasarkan keamanan

Tujuan penggunaan obat

Tidak ada kaitan efek dengan

harga, warna, rasa dan ukuran

Bagaimana obat bekerja?

Efek Samping Obat

Kontraindikasi

Penggunasalahan dan

Penyalahgunaan

Ketergantungan dan ketagihan

Page 7: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 2

Obat siap sedia

Aku anak SD, tubuhku kuat Karena hidupku bersih dan sehat Kalau ku jatuh sakit, ibu memberi obat Bentuknya yang cair, dan juga yang padat Sebelum minum ku cek obatnya Komposisi dan, indikasinya

Baca aturan pakai, sesuaikan dosisnya Waspada efek samping, obat siap sedia

Sekarang, bacalah cerita di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya.

Mengambil Obat di Apotek

Hari itu Apotek Sehat Farma terlihat sangat ramai. Banyak orang yang sedang antri menunggu panggilan untuk berobat ke dokter anak yang letaknya di samping apotek. Sebagian yang lain juga antri di depan apotek menunggu obat disiapkan oleh petugas apotek sesuai resep dokter yang masuk.

Diantara pasien anak tersebut, terlihat tiga orang anak yang sedang duduk bersama ibunya masing-masing. Mereka semuanya seumuran yaitu sekitar 10-11 tahun dan sama-sama duduk di kelas V SD Harapan ibu. Namanya Wawa, Rara dan Naya. Ketiganya sedang menunggu obat.

Wawa sudah lebih 3 hari ini panasnya tidak turun-turun. Menurut dokter Wawa terkena radang amandel, yaitu berupa penyakit peradangan pada tenggorokan (tonsil) yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rara badannya juga panas tapi kata dokter dia hanya demam biasa saja akibat habis kehujanan saat pulang sekolah. Sedangkan Naya malah terlihat sehat tidak seperti orang sakit. Rupanya Naya habis diimunisasi dengan suntikan vaksin campak Rubella.

“Wawa..!” tiba-tiba seseorang memanggi nama Wawa. Orang itu ternyata adalah seorang apoteker. Namanya apoteker Najla.

Mama Wawa lantas beranjak menuju loket. “Wawa mendapat beberapa obat. Yang ini sirup amoksisilin

yang berkhasiat sebagai antibiotik. Cara pakainya dikocok dulu ya bu, baru dituang ke sendok takar ini sampai 10 mL. Pemakaiannya tiap 8 jam atau 3 kali sehari dan harus diminum sampai habis ya bu....” begitu apoteker Najra menjelaskannya kepada mama Wawa.

POS 2. Ayo bercerita

Page 8: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 3

Pertanyaan:

1. Dari cerita di atas, temukanlah 12 kata-kata yang bergaris di atas, pada kotak di bawah

ini. Kata-kata tersebut berhubungan dengan obat. Bisa dibaca mendatar dari kiri ke

kanan atau kanan ke kiri, atau menurun/diagonal dari atas ke bawah atau bawah ke atas.

E F E K S A M P I N G

T E L B A T I A D T K

N S I D E A D P I A O

I I A L L R O O N K D

M R B E T N S T S A N

A O T M I I I E D R E

T P E S E R S K U K S

I U K A P O T E K A S

V A S E G P N R T H I

V A N T I B I O T I K

I A K A P A R A C I K

2. Wawa, Rara dan Naya baru saja mendapatkan obat dari apotek. Kenapa mereka

mendapat obat? Ayo cari tahu alasannya dengan melengkapi isi tabel di bawah ini.

“Apakah ada efek sampingnya bu?” tanya mama Wawa “Efek sampingnya jarang terjadi, biasanya hanya berupa

mual, muntah dan diare. Tapi kalau sampai terjadi ruam kulit atau gatal-gatal di kulit, hentikan menggunakannya karena itu pertanda anak ibu alergi dengan obat ini dan ibu segera lapor ke saya atau dokter ya,” jawab apoteker Najla sambil melanjutkan menjelaskan obat Wawa yang lain.

Berikutnya apoteker Najla memanggil nama Rara. “Rara..!” “Saya bu...” sahut mama Rara. “Ibu, Rara hanya demam biasa. Tidak perlu antibiotik. Ini

tablet Parasetamol untuk menurunkan demamnya. Dosisnya tiga kali setengah tablet ya bu. Kalau panasnya sudah hilang, obatnya boleh dihentikan.....” ucap Apoteker Najla menjelaskan obat-obat yang diterima Rara.

Akhirnya tiba pada giliran Naya. Meski Naya tidak terasa sakit, Naya diberi juga obat oleh dokter. Obatnya berupa sirup yang isinya vitamin. Kata bu apoteker agar daya tahan tubuh Naya tetap terjaga. Dipakainya cukup 2 kali sehari, satu sendok makan saja.

Page 9: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 4

Pertanyaan Wawa Rara Naya

1 Bagaimana keadaan mereka? (pilih salah satu)

a. Sakit (sebutkan sakit apa?)

b. Sehat

2 Apa nama obat yang diterima?

3 Apa kegunaan obat tersebut?

4 Berdasarkan jawaban di atas, apa tujuan obat tersebut bagi mareka? (pilih salah satu)

a. mencegah penyakit b. menghilangkan gejala

penyakit c. mengobati penyakit

a. Apakah obat itu?

Setiap kita pasti pernah menggunakan obat. Obat biasanya identik untuk orang sakit.

Wawa sakit radang amandel dan Rara badannya panas, maka dia diberi obat oleh dokter.

Tapi, obat juga bisa ditujukan untuk orang sehat, seperti Naya. Naya diimunisasi dengan

vaksin dan diberi obat oleh dokter untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Obat yang kita gunakan ini sebenarnya adalah zat kimia yang bersumber dari sintesis

(buatan) atau semisintesis . Karena berupa zat kimia, maka penggunaannya harus hati-hati.

Zat kimia identik dengan “racun”. Dia bisa bermanfaat bagi tubuh jika digunakan pada

jumlah yang tepat. Sebaliknya jika tidak digunakan dengan tepat, maka dapat

membahayakan tubuh.

b. Apakah bedanya dengan obat tradisional?

Apakah semua obat bersumber dari zat kimia buatan? Jawabannya tidak! Kita pasti

sering dengar istilah obat tradisional. Obat tradisional berarti obat yang mengandung zat

kimia alami (bukan buatan) yang bersumber dari bahan alam seperti tumbuhan. Obat

tradisional yang paling banyak digunakan adalah berupa ramuan atau jamu. Obat tradisional

ini biasanya digunakan sebagai pertolongan pertama sebelum ke dokter. Karena berasal dari

bahan alam, maka biasanya obat tradisional lebih aman dari pada obat biasa.

POS 3. Ayo simak

3.1 Defenisi Obat

Obat pada dasarnya adalah zat kimia yang asing bagi tubuh, yang hanya bermanfaat jika dibutuhkan seperti keadaan sakit.

Page 10: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 5

Contoh obat tradisional yang sering kita dengar seperti daun kumis kucing untuk

melancarkan buang air kecil, daun kembang sepatu untuk menurunkan demam, dan lain-

lain.

c. Apa isi dari obat?

Obat yang kita gunakan, isinya secara umum terdiri atas 2 (dua) kompenen penting

yaitu:

1. Zat berkhasiat (zat aktif)

Yaitu zat yang bekerja dalam tubuh dan memberikan efek yang kita inginkan. Contohnya:

- Parasetamol yang berkhasiat sebagai obat penghilang demam yang disebut dengan

antipiretik

- Amoksisilin yang berkhasiat membunuh bakteri/kuman yang disebut dengan

antibiotik.

2. Zat tambahan (zat yang tidak aktif)

Yaitu zat yang hanya mendukung penampilan obat tapi tidak memberikan efek.

Contohnya pada sirup terdapat zat tambahan berupa:

- Pemanis seperti gula, ditambahkan agar obat tidak terasa pahit

- Pengental/pensuspensi agar cairan tidak terlalu encer

- Pewarna agar bentuknya lebih menarik

- Pengaroma agar memberi aroma menyenangkan

- Pengawet agar obat bisa tahan lama

Sedangkan pada tablet terdapat zat tambahan berupa:

- Pengisi sekaligus biasanya sebagai pemanis, seperti laktosa (gula)

- Pengikat agar tablet bisa jadi keras dan padat

- Penghancur agar tablet segera pecah jika kontak dengan cairan di lambung/usus

- Pewarna, pelicin, pengkilat dan lain-lain.

d. Bagaimana obat dibuat?

Seperti apa tablet, sirup atau bentuk lainnya dibuat? Ayo siapa yang pernah melihat

pabrik obat? Ya, obat dibuat di pabrik obat dibawah pengawasan yang sangat ketat dari

pemerintah, yaitu Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM). Sebelum obat diproduksi,

obatnya harus terdaftar dan mendapat izin dulu dari BPOM.

Izin dari BPOM ini ditulis dalam bentuk nomor registrasi yang disingkat dengan “No

Reg”. Adanya “No. Reg” ini sebagai tanda bahwa obatnya adalah resmi atau “legal”. Nomor

ini tercantum di kemasan obat. Obat yang tidak memiliki “No.Reg” berarti adalah obat palsu

atau “ilegal” dan tidak boleh digunakan.

Setelah dapat “No. Reg” ini, maka barulah obat bisa diproduksi oleh pabriknya. Untuk

bisa diproduksi, ruangan dan alat-alatnya harus bersih. Tidak boleh sembarangan orang

masuk ke ruang produksi obat ini. Orang yang bekerja di sana juga harus sehat dan

menggunakan pakaian kerja khusus. Jadi, persyaratan bangunan, ruangan, alat/bahan dan

Page 11: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 6

orangnya sangat ketat. Kenapa demikian? Karena obat yang dibuat ini ditujukan untuk

manusia terutama yang sedang sakit. Jadi, obat harus dibuat dengan baik dengan

menggunakan teknologi yang tinggi/modern sehingga obat yang dihasilkan betul-betul

berkualitas/bermutu, aman dan efektif.

Mari kita contohkan dalam pembuatan tablet parasetamol. Sebelum dicetak, tiap

bahan dari tablet parasetamol ini seperti zat aktif parasetamol, zat tambahan yang lainnya,

ditimbang terlebih dahulu sesuai jumlahnya. Kemudian, tiap bahan tadi diolah dengan cara

dicampur sedemikian rupa sehingga menjadi masa yang siap untuk dicetak menjadi tablet.

Pencetakan menjadi tablet dilakukan secara cepat menggunakan mesin cetak tablet

berteknologi tinggi/modern.

Produk berupa tablet ini kemudian wajib diperiksa mutu atau kualitasnya di

laboratorium pengujian yang ada di pabrik tersebut. Jika tabletnya memenuhi syarat, baru

dilanjutkan ke tahap pengemasan. Tablet dikemas ke dalam bahan pengemasnya berupa

strip atau blister. Tiap 10 strip/blister dimasukkan ke dalam kotak kecil yang disebut dengan

dus. Setelah diperiksa kembali kualitas kemasannya, maka jika memenuhi syarat, baru bisa

dibolehkan untuk diedarkan atau dipasarkan. Jadi, obat yang sampai di tangan kita adalah

obat yang sudah memenuhi semua syarat seperti kadar atau kandungannya, bobotnya,

volumenya dan sebagainya. Jadi, sudah aman digunakan.

Gambar 1. Contoh urutan pembuatan tablet

a. Berdasarkan bentuk/wujud obat

Pada lagu “obat siap sedia” salah satu liriknya menyebutkan “bentuknya yang cair

dan juga yang padat...” Begitu juga dalam cerita “mengambil obat di apotek” juga ada

disebutkan ada bentuk sediaan sirup untuk Wawa dan Naya, serta bentuk tablet untuk Rara.

Itu adalah beberapa bentuk sediaan obat yang ada. Masih banyak bentuk sediaan obat yang

lain.

3. 2 Jenis – jenis obat

Obat bisa digolongkan atas bentuk/wujudnya, nama dan keamanannya

Semua bahan (zat aktif & zat tambahan)

masing-masing ditimbang

Semua bahan diolah dengan cara dicampur

sedemikian rupa

Masa siap untuk dicetak

Proses pencetakan

Proses pengemasan

Page 12: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 7

Bentuk sediaan obat secara umum sebenarnya ada 3 yaitu padat, setengah padat

dan cair. Dari gambar berikut manakah yang tablet/pil, kapsul, krim/salep, sirup,

supositoria, obat tetes mata dan injeksi? Kemudian beri tanda √ jika bentuknya padat, cair

atau setengah padat.

Jenis sediaan Nama sediaan

Bentuk atau wujud Bagaimana cara menggunakannya? Padat Setengah

Padat Cair

b. Berdasarkan nama

Obat yang pertama kali ditemukan disebut dengan istilah OBAT PATEN. Setelah

masa patennya habis, obat tersebut dapat diproduksi oleh pabrik lain yang disebut dengan

OBAT GENERIK. Di negara kita Indonesia, semua obat yang diproduksi adalah berupa obat

generik. Obat generik ini bisa diberi merek atau bisa juga tidak diberi merek.

Obat generik yang diberi merek atau disingkat dengan OGM, sering disebut juga

dengan istilah obat dagang. Agar konsumen bisa mengenal OGM ini, maka pabrik yang

memproduksinya harus mempromosikan obat tersebut. Misalnya melalui iklan di TV, radio,

koran dan lain-lain. Biaya promosi ini cukup mahal sehingga wajar jika obat OGM ini dijual

dengan harga yang mahal juga.

Page 13: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 8

Sebaliknya obat generik yang tidak diberi merek ini diberi nama sesuai dengan

nama umum/lazimnya seperti parasetamol, amoksisilin. Karena tidak bermerek, maka

sebagai penanda bahwa obat ini adalah obat generik, maka obat ini diberi logo tambahan

berupa lingkaran dengan garis-garis hijau. Jadi, obat generik tidak bermerek ini sering

disebut dengan obat generik berlogo yang disingkat dengan OGB. OGB ini karena tidak

dipromosikan seperti halnya OGM, maka harga jualnya sangat murah. Dengan adanya OGB

ini maka masyarakat sangat terbantu sekali karena harganya murah tapi kualitasnya sama

dengan OGM. Makanya, dokter di Puskesmas atau rumah sakit milik pemerintah diwajibkan

meresepkan obat OGB.

Di bawah ini adalah contoh obat OGM dan OGB. OGM dengan merek “Cespleng” ini

isinya adalah parasetamol. Obat yang satu lagi yaitu OGB yang tidak bermerek tapi diberi

nama umumnya yaitu parasetamol. Keduanya sama-sama mengandung parasetamol, yang

berkhasiat sebagai penurun demam atau penghilang rasa sakit. Karena zat aktifnya sama,

maka khasiatnya juga sama, sehingga kualitasnya juga sama.

Sumber: Kemenkes RI, 2016a

Gambar 2. Contoh obat OGM (kiri) dan OGB (kanan)

c. Berdasarkan keamanannya

Obat seperti disebutkan di atas pada hakekatnya adalah zat kimia yang bersifat

racun, yang hanya pada jumlah tertentu saja yang bisa mengobati. Penggunaan yang tidak

tepat dapat membahayakan tubuh. Ada obat yang relatif aman digunakan dan ada juga

obat yang harus sangat hati-hati digunakan karena resiko atau efek racunnya yang tinggi

sehingga tergolong obat yang berbahaya. Artinya tiap obat memiliki tingkat keamanan yang

berbeda-beda.

Berdasarkan keamanannya tersebut, maka obat dikelompokkan atas obat yang bisa

dibeli langsung tanpa resep dokter dan obat yang harus pakai resep dokter untuk

membelinya. Obat yang diperoleh tanpa resep dokter jenisnya ada dua yaitu jenis obat

bebas dan jenis obat bebas terbatas. Obat bebas logonya berupa lingkaran hijau, contohnya

parasetamol. Sedangkan obat bebas terbatas logonya warna biru, contohnya pirantel

pamoat untuk obat cacing.

“Jadi, jangan ragu dengan OGB. Harga murah tapi berkualitas. Kalau ada OGB,

kenapa mesti memilih OGM. Yang penting kan khasiatnya. Kan kita bukan

makan mereknya.”

Page 14: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 9

Sementara obat yang harus diperoleh dengan resep dokter disebut dengan obat

keras yang merupakan kelompok obat berbahaya. Logonya berwarna merah dengan tulian

huruf “K” ditengahnya. Contohnya amoksisilin (antibiotik).

Ayo ! Coba hubungi gambar logo obat sebelah kiri dengan pasangan yang tepat

dengan sebelah kanan.

Sekarang ayo berlatih lagi. Isilah teka - teki silang berikut:

1 2 3

4

5

6

7

8 9 10

11 12

13

14

Mendatar

1. Obat yang diminum sampai habis

5. Logo obat yang berwarna hijau berarti termasuk jenis obat...

6. Jenis obat ini harus dibeli pakai resep dokter

7. Pemakaiannya dioleskan ke kulit

8. Bentuknya cair dan manis dan biasanya digunakan untuk anak-anak

10. Nama lain dari tablet, berbentuk bulat seperti bola-bola kecil

12. Kalau minum obat kita harus....agar cepat sembuh

13. Berupa serbuk yang diperoleh dari tablet yang digerus dan dikemas dalam kertas

perkamen

14. Obat yang namanya sesuai dengan nama umum/lazimnya disebut obat....

Menurun

2. Sediaan padat yang biasanya digunakan untuk dewasa

3. Sediaan padat yang dimasukkan ke dalam cangkang

Page 15: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 10

4. Nama lain dari obat demam

5. Logo obat bebas terbatas berwarna....

9. Permitaan tertulis dari dokter ke apoteker

10. Obat yang pertama kali ditemukan dan didaftarkan disebut dengan obat....

11. Ahli obat (singkatan)

a. Tujuan penggunaan obat

Obat sangat bermanfaat bagi kita jika penggunaannya sesuai dengan yang

ditentukan. Obat tidak hanya digunakan untuk orang sakit, tapi juga untuk orang sehat.

Wawa dan Rara menggunakan obat karena sakit. Sedangkan Naya menggunakan obat

bukan karena sakit, tapi untuk tujuan pencegahan. Jadi obat hanya digunakan jika sakit dan

jika diperlukan saja.

Berikut ini diberikan tabel tujuan kita menggunakan obat

Tabel 1. Tujuan penggunaan obat

No Tujuan penggunaan obat Contoh obat

1 Mencegah penyakit (preventif) Vaksin, Vitamin

2 Mengobati penyakit (kuratif) Antibiotik

3 Menghilangkan gejala (simptomatif)

Obat batuk, Obat demam (antipiretik) Obat sakit kepala (analgetik) Obat alergi

4 Mengontrol gejala penyakit Antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah Antilkolesterol untuk menurunkan kolesterol Antidiabetes untuk menurunkan kadar gula

5 Menetapkan diagnosis Garam Inggris

b. Bagaimana obat bekerja dalam tubuh?

Obat yang kita minum tidak akan langsung terasa efek atau khasiatnya tapi melalui

berbagai proses terlebih dahulu. Seperti halnya makanan yang kita makan, makanan akan

melalui saluran pencernaan terlebih dahulu baru sampai di darah. Begitu juga dengan obat.

Obat dalam bentuk padat seperti tablet atau kapsul akan hancur dulu di lambung,

kemudian terus sampai di usus halus dan akan diserap di usus halus menuju peredaran

darah. Dari darah obat akan dibawa ke tempat kerjanya sehingga terjadi efek obat.

Obat digunakan hanya jika sakit dan jika diperlukan

Obat baru bisa berefek jika sudah menempati tempat kerjanya dalam tubuh baik secara lokal maupun sistemik melalui proses yang panjang

3.3 Manfaat obat

Page 16: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 11

Obat yang mesti masuk ke darah dulu baru bisa bekerja disebut dengan kerja

sistemik. Contohnya obat parasetamol, agar bisa menimbulkan efek maka obat yang

tadinya dari saluran pencernaan mesti masuk ke dalam peredaran darah terlebih dahulu,

kemudian baru didistribusikan oleh darah ke organ target tempat kerjanya.

Tapi ada juga obat yang kerjanya langsung di lambung seperti obat maag atau kerja

di usus seperti obat cacing. Jadi obat yang seperti ini tidak sampai ke darah tapi hanya di

organ tertentu saja. Kerja obat seperti ini disebut kerja lokal. Contoh lainnya adalah obat

salep/krim yang dioleskan ke kulit.

Jadi, obat tidak bisa langsung berefek setelah minum obat seperti pada iklan obat,

karena obat mesti melalui perjalanan yang cukup panjang hingga sampai ke tempat

kerjanya. Obat yang sampai di tempat kerjanya akan menghasilkan efek/khasiat yang

diharapkan.

Tablet umumnya diminum dengan cara ditelan langsung, tapi ada juga yang

dikunyah dulu baru ditelan, seperti tablet antasid untuk gangguan lambung (maag). Selain

melalui mulut (ditelan), ada obat yang diberikan melalui jalur lain. Salep atau krim

digunakan dengan cara diolesi di kulit. Supositoria digunakan dengan cara disisipkan pada

dubur atau anus. Obat tetes mata diteteskan ke mata, obat tetes telinga ke telinga dan obat

tetes hidung ke hidung. Ada juga obat yang diberikan dengan cara disuntik yang disebut

dengan injeksi, dan lain-lain.

Untuk bisa menimbulkan efek, jumlah obat yang digunakan harus tepat. Jumlah

yang digunakan ini disebut dengan istilah dosis. Dosis obat didasarkan atas banyak faktor,

diantaranya umur atau berat badan kita. Oleh karenanya, dosis obat untuk anak dan untuk

dewasa akan jauh berbeda. Anak karena umur atau berat badannya relatif rendah dari

orang dewasa, maka dosis obat untuk anak jauh lebih kecil dibandingkan untuk orang

dewasa. Jadi obat yang sama tidak bisa digunakan untuk semua umur, kecuali dosisnya

dibedakan. Contohnya tablet parasetamol 500 mg ditujukan untuk orang dewasa. Untuk

anak-anak bisa digunakan tablet yang sama tapi harus dengan dosis yang lebih kecil,

misalnya ½ tablet atau ¼ tabet. Obat yang diminum jika tidak sesuai dengan aturannya

seperti dosis berlebih (overdosis), maka dapat menimbulkan keracunan.

Selain dosis yang tepat, obat juga harus rutin digunakan sesuai jadwalnya. Jika

waktu minum obat sudah masuk, maka obat harus segera diminum. Beberapa obat bisa

dihentikan penggunaannya jika gejala sudah hilang, contohnya parasetamol. Beberapa obat

yang lain, harus diminum sampai habis, contohnya antibiotik seperti amoksisilin.

Penggunaan antibiotik harus sampai habis agar kuman atau bakteri dapat dibunuh

sampai tuntas. Jika penggunaannya dihentikan, maka bakteri yang masih hidup akan

menjadi kebal dengan obat. Akibatnya obat tidak mempan lagi membunuh bakteri. Keadaan

dimana bakteri sudah kebal/tidak mempan lagi dengan obat disebut dengan istilah

resistensi.

Obat yang sama tidak bisa digunakan untuk semua umur, kecuali dosisnya dibedakan. Obat yang sama bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang berbeda.

Page 17: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 12

Obat yang diminum, akan dikeluarkan nanti dari tubuh. Umumnya dikeluarkan

melalui urin. Selain itu juga bisa dikeluarkan melalui keringat, feses, air susu ibu (ASI). Jika

dikeluaurkan melalui ASI, maka ibu yang menyusui harus hati-hati menggunakannya karena

dapat terminum oleh bayinya.

Berikut ini diberikan tabel beberapa jenis efek/khasiat obat yang umum digunakan

oleh anak-anak:

Tabel 2. Jenis obat berdasarkan efeknya

Jenis efek Keterangan Contoh obat

Analgetik Meringankan atau menghilangkan rasa

nyeri/sakit tanpa menghilangkan kesadaran

Parasetamol

Asam mefenamat

Antipiretik Menurunkan demam atau panas tubuh Parasetamol Ibuprofen

Antasida Menetralkan asam lambung Kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida

Antelmintik Membunuh atau mengeluarkan cacing di saluran pencernaan

Pirantel pamoat

Antiasma Mecegah atau mengobati gejala asma Salbutamol Teofilin

Antidiare Mengurangi atu menghentikan diare Loperamid Atapulgit

Antiemetik Mencegah atau mengurangi mual dan muntah

Metoklopramid Domperidon

Antifungi Membunuh atau menghambat pertumbuhan jamur

Mikonazol Nistatin

Antihistamin Mengatasi gejala alergi CTM Dimenhidrinat

Antiinflamasi Mengurangi peradangan Deksametason Prednison

Antiseptik Menghamba pertumbuhan atau membunuh nikroorganisme pada jaringan hidup

Alkohol 70% Povidon iodin

Antitusif Mencegah atau meredakan batuk Dekstromethorfan Kodein

Dekongestan Mengurangi penyumbatan atau kelebihan cairan pada saluran pernafasan (hidung)

Pseudoefedrin Fenilefrin

Ekspektoran Memudahkan pengeluaran dahak GG

Sekarang ayo lihat lagi cerita “menunggu obat di apotek” dan tabel 2 di atas. Isilah

kembali tabel berikut.

Pertanyaan Wawa Rara Naya

1 Apa nama obat yang diterima?

2 Apa bentuk sediaannya?

3 Berapa dosisnya

4 Apa efek/khasiatnya?

5 Penggunaannya harus dihabiskan atau boleh dihentikan?

Page 18: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 13

6 Nama obat Nama gejala/penyakit Nama efek/khasiat

Parasetamol

Apakah satu obat bisa digunakan untuk mengobati gejala/penyakit yang berbeda?

............

7 Nama gejala/penyakit Nama obat Nama efek/khasiat

Menurunkan demam

Apakah satu penyakit bisa diobati oleh lebih dari satu obat (obat berbeda)? .............

c. Apakah kerja obat terkait dengan harga, warna, rasa dan ukuran?

Tidak ada pengaruh harga obat dengan kerja obat atau khasiat obat. Obat yang

murah ataupun mahal, kerja/khasiatnya sama saja. Begitu juga dengan warna, rasa dan

ukuran. Warna dan rasa adalah berfungsi sebagai zat tambahan dalam obat yang tidak

memiliki efek/kerja pada tubuh. Warna hanya berfungsi agar kelihatannya lebih menarik,

rasa juga agar menghilangkan kesan pahit dari obat. Ukuran obat baik besar mapun kecil

juga tidak ada hubungannya dengan khasiat obat.

Berikut ini kita coba lagi berlatih. Di bawah ini diberikan tabel obat yang pernah

digunakan oleh beberapa orang teman Wawa di SD Buah Hati Ibu

Nama Keluhan Obat Aturan pakai

Harga Rasa obat

Abe Badan panas, ibu beli obat langsung ke apotek

Obat generik berupa Sirup

parasetamol

3 x 1 sendok

makan

Rp 8.000,-

per botol

Manis

Ori Badan panas, ibu bawa Ori ke dokter dan diberi resep oleh dokter

Sirup dengan marek AKUMOL yang isinya parasetamol

3 x 1 sendok makan

Rp 12.000,- per botol

Manis

Nita Demam, ibu beli langsung ke apotek

Tablet parasetamol generik Warna kekuningan

3 x ½ tablet

Rp 500,- per tablet

Pahit

Sifa Kakak Sifa yang berumur 17 tahun demam, ibu membeli obat langsung di apotek

Tablet parasetamol generik Warna putih

3 x 1 tablet

Rp 500,- per tablet

Pahit

Alan Kakak Alan berumur 16 tahun mengalami sakit kepala. Ibu memberikan obat yang dibeli langsung di toko obat

Tablet parasetamol

3 x 1 tablet

Rp 1.500,- per tablet

Pahit

Kerja obat tidak dipengaruhi oleh harga, warna, rasa dan ukurannya.

Page 19: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 14

Nama Keluhan Obat Warna obat Khasiat obat Pertanyaan

Nita Demam Tablet parasetamol

Samakah khasiat kedua obat ini, meski warna berbeda?

Kakak Sifa

Demam Tablet parasetamol

Nama Keluhan Obat Rasa obat Khasiat obat Pertanyaan

Abe Demam Sirup parasetamol

Samakah khasiat kedua obat ini, meski rasa berbeda?

Nita Demam Tablet parasetamol

Nama Keluhan Obat Aturan pakai Khasiat obat Pertanyaan

Nita Demam Tablet parasetamol

Samakah khasiat kedua obat ini, meski ukuran berbeda?

Kakak Sifa

Demam Tablet parasetamol

Nama Keluhan Obat Harga obat Khasiat obat Pertanyaan

Abe Demam Sirup parasetamol generik

Samakah khasiat kedua obat ini, meski harga berbeda? Ori Demam Sirup

parasetamol generik bermerek AKUMOL

Nama Keluhan Obat Cara mendapatkan obat

Khasiat obat Pertanyaan

Abe Demam Sirup parasetamol

Samakah khasiat kedua obat ini, meski cara medapatkan obat berbeda?

Ori Demam Sirup parasetamol

Nama Keluhan Obat Tempat membeli obat

Khasiat obat Pertanyaan

Kakak Sifa

Demam Tablet parasetamol

Samakah khasiat kedua obat ini, meski tempat membeli obat berbeda?

Kakak Alan

Demam Tablet parasetamol

Page 20: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 15

Nama Keluhan Obat Jenis obat berdasarkan namanya

Khasiat obat Pertanyaan

Abe Demam Sirup parasetamol

generik

Samakah khasiat kedua obat ini,

meski jenis obat berbeda? Ori Demam Sirup

parasetamol generik bermerek AKUMOL

a. Efek Samping Obat

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa pada dasarnya obat merupakan zat

kimia yang bersifat racun sehingga penggunannya harus secara baik dan benar,

sesuai dengan aturan agar memberikan efek yang tepat. Setiap obat yang kita minum

pada dosis normal, selain memberikan efek yang bermanfaat bagi tubuh, ternyata juga

memberikan efek yang merugikan yang tidak kita harapkan. Efek seperti ini disebut dengan

istilah efek samping.

Efek samping obat ini ada yang ringan dan ada juga yang membahayakan tubuh.

Misalnya, habis minum obat antialergi yaitu CTM kita merasa mengantuk, atau habis minum

obat antibiotik rifampisin buang air kecil kita berubah warnanya menjadi merah. Kedua

contoh ini tidak membahayakan tubuh. Yang berbahaya adalah seperti jika habis minum

obat tertentu kita timbul gatal-gatal yang disebut dengan istilah alergi. Jika ini terjadi, obat

harus segera dihentikan meminumnya.

b. Kontraindikasi Obat

Selain adanya efek samping, obat dikatakan berbahaya bagi tubuh karena dapat

menimbulkan resiko yang lebih parah karena kondisi atau alasan tertentu. Beberapa Obat

tidak boleh atau dilarang digunakan karena alasan tertentu ini disebut dengan istilah

kontaindikasi. Misalnya, jika kita ada gangguan fungsi hati, maka ketika demam kita tidak

boleh minum parasetamol karena parasetamol dapat memperparah gangguan fungsi hati.

Kebanyakan obat yang ada dipasaran dibuat khusus untuk orang dewasa saja

sehingga anak-anak tidak boleh menggunakannya sembarangan. Hal ini mungkin karena

keamanan obat untuk anak belum terbukti secara klinis. Contohnya obat asam mefenamat

Obat bisa berbahaya bagi tubuh karena setiap obat memiliki efek samping.

Beberapa obat tidak bisa digunakan pada orang/keadaan tertentu karena

bersifat kontraindikasi. Obat juga bisa bereaksi atau berinteraksi dengan obat

lain atau makanan. Yang paling berbahaya adalah adanya efek ketergantungan

dan ketagihan pada kelompok obat tertentu (narkoba).

3.4 Bahaya obat

Page 21: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 16

yang khasiatnya sebagai penghilang rasa sakit (analgetik) tidak bisa digunakan untuk anak

di bawah umur 14 tahun. Jadi, tetrasiklin kontraindikasi dengan anak di bawah umur 14

tahun. Tetrasiklin juga tidak boleh digunakan oleh anak berusia kecil dari 12 tahun karena

bisa menyebabkan kerusakan gigi seperti gigi berwarna coklat dan menghambat

pertumbuhan tulang.

c. Interaksi Obat

Selain itu, obat juga dapat berinteraksi atau saling mempengaruhi kerjanya satu

sama lain jika diminum bersamaan dengan obat lain atau dengan makanan. Jika obat itu

berinteraksi dengan makanan, maka obat harus diminum saat perut kosong atau tidak

diminum bersamaan dengan makanan tersebut. Tetrasiklin tidak boleh digunakan

bersamaan dengan susu karena obat tidak bisa diserap oleh tubuh.

d. Penggunasalahan dan Penyalahgunaan Obat

Bolehkah kita minum obat dosisnya berlebih (overdosis)? Tentu tidak boleh, karena

bisa menyebutkan keracunan. Penggunaan obat yang tidak tepat baik tidak tepat obatnya

ataupun tidak tepat dosisnya termasuk cara pakainya, dan sebagainya disebut dengan istilah

penggunasalahan obat (drug misuse). Sedangkan jika obat tidak digunakan untuk

tujuan pengobatan tapi untuk tujuan lain seperti untuk efek penenang, danl ain-lain, disebut

dengan istilah penyalahgunaan obat (drug abuse). Contoh penyalahgunaan obat yang

paling sering kita dengar adalah penggunaan obat terlarang dan bahan berbahaya lainnya

seperti Narkoba.

e. Ketergantungan dan Ketagihan

Narkoba harus kita hindari karena ini termasuk jenis kejahatan yang sangat merusak

masa depan anak bangsa. Selain itu, yang paling berbahaya adalah bahwa narkoba bisa

menyebabkan pemakainya jadi ketergantungan dan ketagihan/kecanduan. Istilah

ketergantungan (dependence) lebih mengacu kepada ketergantungan fisik, sedangkan

untuk ketergantungan secara psikis istilahnya adalah ketagihan (addiction).

Sekarang kamu sudah mengertikan kenapa obat itu bisa berbahaya bagi tubuh kita?

Obat yang digunakan pada dosis normal saja bisa menimbulkan efek samping, apalagi obat

digunakan secara sembarangan atau tidak tepat. Rara karena kehujanan badannya jadi

panas. Dia juga bisa terkena flu. Flu disebabkan oleh virus, bukan antibiotik. Apakah tepat

diberikan antibiotik? Pasti jawabannya tidak tepat karena antibiotik gunanya untuk

membunuh bakteri bukan membunuh virus.

Ingat ! Beberapa obat tidak boleh digunakan untuk anak-anak, tapi hanya untuk orang dewasa. Artinya, ada obat yang tidak bisa digunakan untuk semua umur

Page 22: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 17

Kamus Obat - Obatan (1)

Apotek : Tempat praktek kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker, seperti pelayanan obat, pelayanan resep dokter, dan lain-lain

Apoteker : Tenaga profesional kesehatan yang bekerja sebagai ahlinya obat-obatan

Dosis : Takaran atau jumlah obat yang dipakai untuk tiap kali pemakaian

Efek samping : Efek obat yang tidak diingini yang terjadi pada dosis normal

Indikasi : Khasiat atau efek dari obat Injeksi : Bentuk sediaan obat yang diberikan dengan cara

disuntikan ke dalam tubuh Interaksi obat : Antara satu obat dengan obat yang lainnya saling

mempengaruhi kerjanya

Kerja lokal : Kerja obat langsung pada organ tersebut tanpa harus ke peredaran darah

Kerja sistemik : Kerja obat yang mencapai peredaran darah /sirkulasi sistemik terlebih dahulu

Ketagihan : Keadaan dimana orang menjadi tergantung dengan obat secara psikis/emosional

Ketergantungan : Keadaan dimana orang menjadi tergantung

dengan obat secara fisik Kontraindikasi : Keadaan tertentu dari tubuh yang menyebabkan

obat tidak boleh/dilarang digunakan Obat bebas/bebas terbatas

: Obat yang boleh dibeli tanpa resep dokter

Obat generik : Obat dengan zat aktif sama dengan obat paten Obat keras : Obat yang berbahaya dan harus menggunakan

resep dokter untuk memperolehnya Obat paten : Obat yang pertama kali ditemukan dan mendapat

perlindungan oleh negara Penggunasalahan obat

: Obat digunakan tidak sesuai aturan (tidak rasional)

Penyalahgunaan obat

: Obat digunakan bukan untuk tujuan pengobatan tapi untuk tujuan lain seperti penenang

Resep : Permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menyediakan sejumah obat untuk pasien

Resistensi : Keadaan dimana antibiotik tidak mampu lagi membunuh kuman/bakteri

Supositoria : Bentuk sediaan obat yang diberikan dengan cara disisipi melalu anus/dubur

Zat aktif : Zat yang bekerja dalam tubuh dan memberikan efek yang diinginkan

Page 23: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 18

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan baik!

1. Bagaimana menurutmu jika ada seseorang yang tidak dikenal memberimu sesuatu

seperti makanan atau minuman? Apa yang akan kamu lakukan?

2. Badan kamu sedang demam. Ibu memberi kamu obat. Apa seharusnya yang kamu

lakukan?

3. Wawa didiagnosis oleh dokter mendapat penyakit infeksi amandel. Wawa mendapat obat

berupa antibiotik. Beberapa hari setelah minum obat, Wawa tiba-tiba tidak mau lagi

minum obat yang tersisa karena merasa demamnya sudah hilang. Bagaimana sikap

wawa ini menurut kamu?

4. Rara badannya panas sehingga dokter memberi obat parasetamol dengan aturan pakai 3

x ½ tablet. Keinginan Rara untuk sembuh sangat tinggi. Oleh sebab itu, Rara ingin

minum obat 1 tablet saja sama seperti orang dewasa, biar cepat sembuh pikirnya.

Bagaimana sikap Rara ini menurut kamu?

a. Pilihan ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Manakah pernyataan tentang obat berikut yang benar!

a. Berupa zat kimia yang bersifat seperti racun

b. Digunakan untuk pertolongan pertama

c. Bersumber dari bahan alam

d. Lebih aman daripada obat tradisional

2. Obat yang kita minum sebenarnya isinya mengandung...

a. Zat aktif saja

b. Zat tambahan saja

c. Zat aktif dan zat tambahan

d. Zat aktif, zat tambahan dan kemasan

3. Penderita penyakit gula atau diabetes, harus hati-hati minum obat, karena didalam

obat tersebut terdapat komponen yang dapat meningkatkan kadar gula di dalam

darah. Komponen obat yang dimaksud adalah...

a. Pewarna

POS 4. Ayo Latihan

4.1 Uji Afektif

4.2 Uji Kognitif

Page 24: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 19

b. Pengaroma

c. Pengawet

d. Pemanis

4. Salah satu penanda obat itu asli adalah adanya nomor tertentu pada kemasan obat.

Nomor tersebut adalah:

a. No. Bets

b. No. Reg

c. No. Industri

d. No. Sediaan

5. Obat dibuat di pabrik menggunakan teknologi yang tinggi dan modern serta

persyaratan yang ketat pada bangunan, alat, bahan dan orang yang bekerja.

Tujuannya adalah agar dihasilkan obat yang ...., kecuali...

a. Bermutu

b. Efektif

c. Aman

d. Laku dijual

6. Urutan tahap pembuatan obat seperti tablet yang benar adalah...

a. Bahan dicampur – ditimbang – dicetak – dikemas

b. Bahan dicampur – dicetak– ditimbang – dikemas

c. Bahan ditimbang – dicampur – dicetak – dikemas

d. Bahan ditimbang – dicetak – dicampur – dikemas

7. Di bawah ini adalah bentuk sediaan obat yang wujudnya berupa padatan, kecuali

a. Tablet

b. Kapsul

c. Supositoria

d. Salep

8. Manakah pernyataan tentang OGB berikut yang salah!

a. Harga lebih murah dari OGM

b. Khasiat sama dengan OGM

c. Dibuat dengan teknologi yang modern

d. OGB dikhususkan untuk orang miskin

9. Antibiotik hanya bisa diperoleh dengan menggunakan resep dokter, karena antibiotik

termasuk jenis obat...

a. Bebas

b. Bebas terbatas

c. Keras

d. Keras terbatas

Page 25: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 20

10. Obat yang bisa kita beli langsung di apotek tanpa resep dokter adalah obat yang

pada kemasannya berlogo khusus berupa lingkaran dengan warna...

a. Hijau

b. Biru

c. Merah

d. Hijau atau biru

11. Obat bisa digunakan oleh orang sehat untuk tujuan preventif. Contoh obat tersebut

adalah...

a. Vaksin

b. Antibiotik

c. Obat flu

d. Obat kanker

12. Contoh obat berikut digunakan untuk tujuan mengilangkan gejala penyakit, kecuali..

a. Obat batuk

b. Obat alergi

c. Obat sakit kepala

d. Vitamin

13. Obat dapat masuk ke dalam tubuh kita dengan berbagai cara pemberian. Supositoria

diberikan dengan cara...

a. Ditelan

b. Dilarutkan

c. Dioleskan ke kulit

d. Disisipkan ke dalam dubur

14. Jika dokter meresepkan obat antibiotik untuk anda selama 7 hari, bolehkah

pemakaiannya dihentikan jika merasa sehat sebelum hari ke-7?

a. Ya, jika gejala tidak kelihatan lagi

b. Tidak, karena penghentian menyebabkan pengobatan diulang lagi

c. Ya, karena saya dapat menjual sisa obat kepada orang lain sehingga dapat

sedikit uang

d. Tidak, karena bisa terjadi resistensi

15. Bagi ibu yang sedang menyusui, harus hati-hati mengguakan obat, karena obat yang

diminum oleh ibu dapat sampai ke tubuh bayi, melalui...

a. Urin

b. Keringat

c. Darah

d. ASI

16. Pasetamol banyak digunakan terutama sebagai obat penurun demam dan penghilang

rasa sakit . Parasetamol ini dapat tersedia dipasaran dalam berbagai hal, kecuali...

Page 26: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 21

a. Banyak pilihan bentuk sediaan

b. Banyak pilihan merek

c. Banyak pilihan warna

d. Banyak pilihan efek/khasiat

17. Diketahui karakteristik luar obat sebagai berikut:

No Karakteristik

1 Warna

2 Ukuran

3 Rasa

4 Harga

Dari karakteristik di atas, manakah yang mempengaruhi efek obat?

a. 1 dan 2

b. 3 dan 4

c. 2 dan 3

d. Tidak ada satupun yang mempengaruhi efek obat

18. Pernyataan berikut adalah benar, kecuali...

a. Beberapa obat dapat menyebabkan alergi

b. Obat yang sama dapat digunakan untuk anak-anak dan dewasa

c. Obat yang sama dapat digunakan untuk penyakit/gejala yang berbeda

d. Semua obat dapat digunakan untuk semua umur

19. Apa tindakan yang dilakukan jika terjadi alergi dengan obat?

a. Lanjutkan meminum obat tersebut kemudian segera hubungi dokter

b. Hentikan minum obat tersebut kemudian segera hubungi dokter

c. Buang obat tersebut dan kemudian hubungi apotek

d. Usahakan obat tersebut dimuntahkan

20. Siapakah orang yang paling bertanggungjawab dalam pengelolaan obat (disebut juga

ahlinya obat)?

a. Apoteker

b. Dokter

c. Perawat

d. Bidan

b. Esai singkat

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Obat pada hakekatnya adalah zat kimia yang bersifat sebagai ..................... dan

hanya dapat bermanfaat jika digunakan pada jumlah yang tepat dengan kondisi yang

tertentu.

2. Bagian isi dari obat yang kerjanya hanya mendukung penampilan obat dan tidak

memberikan efek disebut dengan..............................

Page 27: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 22

3. Lembaga pemerintah yang berwenang mengawasi obat di Indonesia adalah............

4. Bentuk sediaan obat yang diberikan dengan cara disuntikan adalah...............

5. Parasetamol boleh dibeli tanpa resep dokter di apotek karena termasuk jenis obat

.............. dengan logonya berupa lingkaran berwarna...........................

6. Obat hanya digunakan jika ................ dan .....................

7. Kerja obat dapat dibagi atas 2 yaitu kerja ..................... dan kerja ......................

8. Obat yang diminum tidak sesuai aturan seperti overdosis dapat menimbulkan

............

9. Amoksisilin penggunaannya harus dihabiskan karena dapat terjadi.....

10. Agar kita ingin cepat sembuh, maka kita harus .....................minum obat

11. Jika kita demam, maka tersedia beberapa pilihan obat yang bisa kita gunakan untuk

menurunkan demam tersebut. Contoh beberapa obat demam

adalah......................... dan ................................

12. Satu obat dapat digunakan untuk menghilangkan gejala/penyakit yang berbeda.

Contohnya adalah obat parasetamol, digunakan untuk menghilangkan

gejala/penyakit ........................... dan ......................................

13. Setiap obat memiliki efek yang merugikan dan tidak diinginkan, yang disebut dengan

istilah..................................

14. Tetrasiklin tidak bisa digunakan untuk anak yang berumur kecil dari 12 tahun karena

dapat menyebabkan ............................................. dan ........................................

15. Obat yang digunakan bukan untuk tujuan pengobatan tapi untuk tujuan lain seperti

memberi efek penenang, seperti narkoba disebut dengan istilah .............................

c. Esai terstruktur

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan tujuan penggunaan obat beserta contohnya!

2. Apa persamaan dan perbedaan obat OGB dengan OGM?

3. Bagaimana caranya obat bisa menimbukan efek?

4. Apa yang dimaksud dengan dosis? Sebutkan contohnya!

5. Kenapa obat bisa berbahaya bagi tubuh?

Praktikkan aktivitas berikut secara individu!

1. Kamu menemukan sebuah obat di meja rumah. Warnanya sangat menarik dan terlihat

seperti permen. Apa yang kamu lakukan?

2. Kamu sedang demam dan harus minum obat. Saat itu jadwal minum obat kamu sudah

masuk. Apa yang akan kamu lakukan?

POS 5. Ayo diskusikan dengan orangtua

4.3 Uji Psikomotorik

Page 28: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 23

Topik: iklan obat di TV

1. Coba amati sebuah iklan obat di televisi.

1. Hasil pengamatan diisikan ke daam LKS dibawah ini.

2. Diskusikan dengan orangtua kamu hasil pengamatan kamu tersebut sesuai dengan

instruksi yang ada pada LKS dan kemudian buatlah kesimpulan dari diskusi tersebut.

Page 29: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 24

POS 5

CARA BELAJAR OBAT YANG BENAR (CBOB) LEMBARAN KERJA SISWA

Nama

Hari/Tanggal

BAB/ Topik I (satu) / Iklan obat di TV

A. INSTRUKSI KERJA

Jika kamu punya TV di rumah, coba tonton sebuah iklan obat dan amati isi iklan tersebut. Hasil pengamatan tersebut, kamu tuangkan ke dalam bagian di bawah ini.

B. KRITERIA DAN HASIL PENGAMATAN

Uraian Kriteria Hasil Pengamatan

1. Apakah khasiat obat yang diiklankan?

-

2. Obatnya untuk orang

dewasa/ anak?

- o Dewasa

o Anak

3. Apa bentuk sediaannya? - o Tablet/Kapsul o Sirup

o Salep/krim

4. Bagaimana cara penggunaannya?

- o Ditelan o Diolesi ke kulit

o ......................................

5. Apakah efek/khasiat

obatnya segera terjadi setelah obat dipakai?

Obat harus digambarkan

melalui beberapa proses untuk bisa menimbulkan efek

o Ya

o Tidak

6. Apakah iklan obatnya utuh ditayangkan atau terpotong?

Iklan obat harus utuh ditayangkan

o Utuh o Tidak utuh

7. Apakah iklan obat tersebut bisa menambah pengetahuan kamu

tentang obat?

Iklan obat harus bersifat mendidik sehingga bisa menambah pengetahuan

penonton tentang obat

o Ya o Tidak

C. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Tulislah kesimpulan kamu dari hasil pengamatan tersebut, yang dibandingkan dengan kriteria yang ada a. Iklan obatnya bisa/tidak bisa *) dipahami informasinya

b. Iklan obatnya ada/tidak ada *) menambah pengetahuan tentang obat *) pilih salah satu

2. Apa saran yang akan kamu sampaikan pada orangtua? a. Jika iklan obatnya bersifat mendidik, maka saran kamu adalah

Page 30: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 25

b. Jika iklan obatnyan bersifat tidak mendidik,maka saran kamu adaah

c. Saran lain:.....................................................................................

D. TINDAK LANJUT

Diskusikan hasil temuan kamu tadi berupa kesimpulan dan saran dengan orangtua. Catat hasil diskusi kamu dengan orangtua, pada kolom di bawah ini.

Nama dan tanda tangan siswa Nama dan tanda tangan orangtua

--------------------------------

------------------------------

Page 31: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 26

BAB II

Membaca Kemasan dan DAGUSIBU Obat

Peta Konsep

TOPIK Ke - 1

OBAT, MANFAAT DAN BAHAYANYA

Sumber: www.josephrathjen.wordpress.com

Sebelum memulai pelajaran, ayo kita kembali menyanyi bersama dengan gembira

dan semangat. Lagu pertama berjudul “obatku” dinyanyikan seperti irama lagu „balonku‟.

Sedangkan lagu kedua dinyanyikan seperti irama lagu “kalau kau senang hati”.

POS 1. Ayo menyanyi

Membaca Kemasan dan DAGUSIBU Obat

Membaca Kemasan obat (KIDS KU)

DAGUSIBU Obat

K = Komposisi

I = Indikasi

D = Dosis (Aturan pakai)

S = Efek samping

U = Umur simpan (Exp Date)

K = Kontra indikasi

DA: Cara mendapatkan obat

SI: Cara menyimpan obat

GU: Cara menggunakan obat

BU: Cara membuang obat

Page 32: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 27

Sekarang, bacalah cerita di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya.

Obatku

Obatku ada tiga Rupa – rupa bentuknya

Ada sirup dan tablet Juga ada yang salep Analgetik antipiretik.... tik! Minum sesuai dosis Kalau antibiotik Diminum sampai habis

Kalau kau DAGUSIBU

Kalau kau sedang sakit, butuh apa? Obat! 2x Kalau kau sedang sakit dan sungguh dapat itu, kalau kau sedang sakit butuh apa? obat Kalau kau beli obat, cari dimana? Apotek! 2x Kalau kau beli obat dan sungguh dapat itu, kalau

kau beli obat cari dimana? Apotek Kalau kau tanya obat, pada siapa? Apoteker! 2x Kalau kau tanya obat dan sungguh dapat itu, kalau kau tanya obat pada siapa? Apoteker Kalau kau minum obat, lihat apa? Cara pakai! 2x

Kalau kau minum obat dan sungguh dapat itu, kalau kau minum obat, lihat apa? Cara pakai Kalau kau dapat obat, beritahu siapa? Orangtua! 2x Kalau kau dapat obat dan sungguh dapat itu, kalau kau dapat obat beritahu siapa? Orangtua Kalau kau simpan obat, tempatnya dimana? Kotak obat! 2x Kalau kau simpan obat dan sungguh dapat itu, kalau kau simpan obat tempatnya dimana? Kotak obat!

POS 2. Ayo bercerita

Page 33: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 28

Pengalaman Minum Obat

Kelas V SD Harapan Ibu hari ini ada pelajaran Bahasa Indonesia. Ibu guru sudah berdiri di depan kelas. Anak – anak juga duduk dengan rapi menunggu pelajaran dimulai.

“Selamat pagi anak-anak...!” Begitu ibu guru memulai berbicara. “Pagi bu..!” Jawab anak-anak serentak. “Anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana mengungkapkan

pengalaman yang pernah terjadi, baik yang terjadi di rumah ataupun di tempat lain.”

“Pengalaman itu bisa yang menyenangkan dan juga bisa yang menyedihkan. Masing-masing ibu minta tampil ke depan untuk bercerita.”

Anak-anak sangat senang dengan tugas ini. Beberapa anak kemudian dipanggil satu per satu maju ke depan kelas. Wawa, Rara dan Naya termasuk yang ikut bercerita ke depan kelas. Mereka kebetulan habis sakit dan ingin berbagi pengalaman ke teman-temannya.

“Wawa, ayo maju ke depan.” Tiba-tiba bu guru menyebut nama Wawa. Wawa kemudian berjalan ke depan dan dengan semangat dia bercerita

pengalamannya minum obat. “Saya harus minum obat, karena kata dokter saya terkena penyakit tifus

yang disebabkan karena infeksi kuman atau bakteri. Makanya saya diberi antibiotik, namanya amoksisilin sirup. Ibu yang rajin memberi saya obat. Saya ingin sekali cepat sembuh,” tutur Wawa dengan sedikit malu.

“Pada hari ketiga, badan saya tidak panas lagi. Saya berpikir saya tidak perlu minum obat lagi. Saya senang sekali karena sudah merasa sembuh. Tapi saya ingat kata apoteker, bahwa obat antibiotik harus dihabiskan meski sudah merasa baikan. Kumannya sebenarnya masih ada, sehingga kalau minum obatnya dihentikan, kumannya akan jadi kebal atau resisten terhadap obat.”

“Akhirnya saya terus minum obat sampai habis. Alhamdulillah, saya akhirnya sembuh total. Oh ya, saat akan minum obat saya kadang mengingatkan ibu, apakah obatnya sudah dikocok belum atau jumlahnya yang dituang kesendok sudah pas belum. Aku khawatir ibu lupa,” demikian Wawa

mengakhiri ceritanya. Selanjutnya Rara yang bercerita. “Saya juga demam tapi kata dokter hanya demam biasa karena habis

kehujanan. Jadi tidak perlu antibiotik. Dokter memberiku obat berupa tablet parasetamol saja. Hari pertama aku tidak mau minum obat, karena takut. Lagian obatnya kan pahit. Aku terus dibujuk oleh ibu untuk minum obat.” Teman-temanya serius mendengar cerita Rara. Kemudian Rara melanjutkan ceritanya.

“Baru keesokan harinya, aku beranikan minum obat. Aku jadi semangat minum obat karena melihat harapan ibu kepada ku untuk sembuh sangat besar. Saking semangatnya, malah aku yang mengingatkan ibu untuk minum obat ketika waktunya minum obat. Hari kedua, panasku sudah hilang. Obatnya tidak ku minum lagi. Aku berterima kasih sekali pada ibu.” Rara mengakhiri ceritanya dengan terharu.

Page 34: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 29

Perhatikan kalimat yang diberi garis bawah pada cerita di atas. Apakah kamu setuju

atau tidak setuju dengan sikap tersebut? Beri tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai

Contoh sikap Setuju Tidak

setuju

“Pada hari ketiga, badan saya tidak panas lagi. Saya berpikir saya

tidak perlu minum obat lagi.

“...saat akan minum obat saya kadang mengingatkan ibu, apakah obatnya sudah dikocok belum atau jumlahnya yang dituang kesendok sudah pas belum.”

“Hari pertama aku tidak mau minum obat, karena takut.”

“...aku beranikan minum obat. “

“...malah aku yang mengingatkan ibu untuk minum obat ketika

waktunya minum obat.”

“...saya tidak takut meminumnya. “

“Malah saya ingin minum yang banyak.”

Kemasan obat bisa berupa kotak, brosur dan etiket atau label obat. Pada kemasan

tersebut terdapat penandaan yang memuat identitas obat. Identitas obat yang paling

penting kita ketahui adalah KIDS KU. Apakah KIDS KU itu?

K Komposisi

Kandungan zat aktif beserta jumlahnya

I Indikasi

Efek atau khasiat dari obat

D Dosis dan aturan pakai

Jumlah obat yang digunakan untuk tiap kali pakai

S Efek Samping

Efek obat yang merugikan dan tidak kita harapkan

POS 3. Ayo simak

3.1 Membaca kemasan obat

Akhirnya giliran Naya yang berbagi pengalaman. “Saya juga sama dengan Wawa dan Rara. Bedanya, saya cuma diberi vitamin

saja karena saya waktu itu tidak sakit. Saya habis disuntik imunisasi. Karena vitamin, rasanya manis, maka saya tidak takut meminumnya. Malah saya ingin minum yang banyak,”kata Naya sambil sedikit ketawa.

“Ibu melarang, karena kata ibu nanti malah berbahaya bagi tubuh.” Naya mengakhiri ceritanya.

Semua bertepuk tangan mendengar cerita pengalaman teman-temannya.

Siswa kelas V hari itu sangat senang karena bisa berbagi pengalaman.

Page 35: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 30

K Kontraindikasi

Obat yang tidak boleh atau dilarang digunakan karena alasan

tertentu

U Umur Simpan (Tanggal Kadaluarsa)

Tanggal yang menyatakan batas terakhir obat boleh diminum

Sering ditulis dengan singkatan EXP DATE, artinya tanggal

kadaluarsa obat

Contoh brosur obat:

PARASETAMOL SIRUP

KOMPOSISI: Tiap 5 mL mengandung: Parasetamol ....................... 120 mg INDIKASI Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam DOSIS: 0-1 tahun: 2,5 mL, 3 – 4 kali sehari 1-2 tahun: 5 mL, 3 – 4 kali sehari 2-6 tahun: 5 – 10 mL, 3 – 4 kali sehari 6-9 tahun: 10 – 15 mL, 3 – 4 kali sehari 9 – 12 tahun: 15- 20 mL, 3 – 4 kali sehari EFEK SAMPING: Jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan darah (termasuk trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi juga dilaporkan pada infus. PENTING: Penggunaan jangka panjang dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan. KONTRAINDIKASI Gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas INTERAKSI OBAT: - Simpan pada suhu di bawah 30 „C, di tempat yang kering dan

terhindar dari cahaya KEMASAN Botol isi 60 mL. No Reg: GBL 1899900133 A1

Page 36: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 31

Khusus untuk UMUR SIMPAN obat atau EXP DATE dapat dilihat pada kotak obat atau

etiket/label obat. Cara penulisannya seperti:

Artinya, obat hanya boleh digunakan paling lama tanggal 30 Juni 2020. Lewat tanggal ini

tidak boleh dipakai.

a. DA: cara mendapatkan obat

Obat hanya dapat diperoleh pada tempat yang berizin yaitu apotek, rumah sakit,

puskesmas atau toko obat berizin (TOB). Kelompok obat narkotika, psikotropika dan obat

keras hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Resep dokter hanya bisa diberikan ke apotek.

Sementara obat bebas atau bebas terbatas boleh dibeli tanpa resep dokter ke apotek atau

TOB.

Berikut diberikan 5 (lima) langkah dalam mendapatkan obat.

3.2 DAGUSIBU

EXP DATE: JUNI 2020

DAGUSIBU merupakan singkatan dari: DA = Dapatkan, GU = Gunakan, SI = Simpan, BU = Buang

3. Apotek/ TOB Obat bebas / obat bebas

terbatas

4. Cek KIDS KU

5. Pertimbangkan harga: Obat generik / obat generik bermerek?

2. Beli langsung? 2. Melalui dokter?

Resep dokter

3. Apotek Narkotika/ Obat keras / obat bebas / obat

bebas terbatas

Obat memang dibutuhkan? 1. YA, Dapatkan Obatnya!

Page 37: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 32

Langkah 1: Apakah obat memang dibutuhkan?

Langkah pertama untuk mendapatkan obat adalah pertimbangkan bahwa obat

memang dibutuhkan. Untuk itu, kenali gejala-gejala apa yang dirasakan sehingga kita

memang butuh obat. Misalnya gejala demam, sakit kepala, batuk, flu dan lain-lain.

Langkah 2: Putuskan apakah harus ke dokter atau bisa langsung berobat sendiri?

Untuk gejala ringan seperti contoh di atas, maka kita bisa melakukan praktek

mengobati sendiri yang disebut dengan swamedikasi. Tapi jika gejala di atas tidak

berkurang dalam beberapa hari atau untuk penyakit yang cukup serius, maka perlu

pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Dokter akan mengeluarkan resep untuk dibawa ke

apotek.

Langkah 3: Dapatkan obatnya disarana kefarmasian yang resmi

Sarana kefarmasian yang resmi dan boleh melayani obat secara eceran hanyalah

apotek dan toko obat berizin (TOB). Bedanya, apotek dapat melayani semua jenis obat

karena ada apoteker sebagai ahlinya obat yang bekerja sebagai penanggung jawab obat di

sana. Makanya, resep dokter hanya boleh dilayani di apotek. Sedangkan TOB hanya boleh

melayani jenis obat bebas dan bebas terbatas saja karena di sana hanya ada tenaga keknis

kefarmasian seperti asisten apoteker sebagai penanggung jawab TOB.

Obat yang dijual di mal-mal atau warung-warung sebenarnya tidak dibolehkan

menurut peraturan karena tidak ada jaminan mutu obat baik sumber pengadaannya

maupun penyimpanannya, apalagi tenaga kefarmasian yang bertanggung jawab.

Langkah 4: Cek KIDS KU

Jika obat dibeli di apotek tanpa resep dokter, maka mintalah bantuan apotekernya

untuk memilihkan obat sesuai keluhan yang dirasakan. Apoteker akan membantu

memilihkan obat yang tepat sesuai dengan KIDS KU. Jika dibeli di TOB, maka perlu sekali di

cek KIDS KU, terutama sekali komposisi, indikasi, kontraindikasi dan umur simpan (tanggal

kadaluarsa)nya.

Langkah 5: Pertimbangkan harganya (OGB vs OGM)

Harga perlu menjadi pertimbangan sebelum memutuskan membeli obat. Kenapa

demikian? Ingat bahwa harga tidak ada pengaruhnya dengan khasiat obat. Obat generik

berlogo (OGB) lebih murah dari obat generik bermerek (OGM), padahal khasiatnya juga

sama. Jika membeli obat dengan resep dokter, maka pasien boleh meminta mengganti OGM

yang tertulis di resep dengan OGB atau jenis OGM lain yang lebih murah. Di apotek atau

toko obat biasanya tersedia obat dengan berbagai merek, mulai dari harga yang paling

murah hingga yang paing mahal.

Ingat ! Anak-anak tidak boleh membeli obat sendirian tanpa sepengtahuan oragtua

Page 38: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 33

b. GU: Cara menggunakan obat

Coba ingat lagi yel-yel “tepuk minum obat” dan lakukan kembali secara

bersama. Nah, dari „tepuk minum obat” itu, kita dapat mengetahui apa langkah-langkah

yang tepat kalau kita menggunakan obat.

Berikut diberikan 5 (lima) langkah dalam menggunakan obat:

Langkah 1: Apakah waktu minum obat sudah masuk?

Perlu sekali diperhatikan jadwal atau interval minum obat dalam sehari. Untuk

interval penggunaan obat, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Obat antibiotik: 1 hari dihitung 24 jam, sehingga penggunaan obat diatur dengan

jadwal sebagai berikut:

2 x 1: obat wajib diminum tiap 12 jam sehari

3 x 1: obat wajib diminum tiap 8 jam sehari

4 x 1: obat wajib diminum tiap 6 jam sehari

Jadwal minum antibiotik harus betul-betul tepat. Kalau misalnya obat diminum 2 x 1,

maka intervalnya betul-betul tiap 12 jam. Jika obat diminum pagi jam 7.00, maka minum

obat berikutnya harus pada pukul 19.00 malam. Begitu juga jika 3x1, maka intervalnya

harus tiap 8 jam. Misalnya obat diminum jam 06.00, berikutnya harus jam 14.00 dan

terakhir jam 22.00.

Sedangkan obat yang bukan selain antibiotik, penggunaan obat dapat diatur lebih

fleksibel, seperti:

2 x 1: obat dapat diminum tiap 12 jam sehari atau tiap pagi dan malam

3 x 1: obat dapat diminum tiap 8 jam sehari atau tiap pagi, siang dan malam

Waktu minum obat sudah masuk! 1. Ambil Obat dari kotak obat

3. Buka kemasan, kocok dahulu

Ambil sesuai Dosis: 2,5 atau 5 mL, dll

dengan sendok takar

3. Buka Kemasan Ambil sesuai dosis: ½ atau 1 tablet, dll

4. Minumlah dengan segelas air putih

5. Waspada efek samping!!! Jika terjadi alergi seperti gatal-gatal,

HENTIKAN menggunakan obat SEGERA HUBUNGI DOKTER/APOTEKER

2. Baca label:

KIDS KU

Sirup Tablet/Puyer

Page 39: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 34

4 x 1: obat wajib diminum tiap 6 jam sehari atau tiap pagi, siang, sore dan malam

Bagaimana lupa minum obat? Maka ketika ingat harus segera diminum obatnya. Tapi

jika saat ingat tersebut hampir bertepatan dengan jadwal minum obat berikutnya, maka

obat yang lupa tadi tidak perlu diminum. Cukup dilanjutkan saja minum obat pada jadwal

tersebut. Ingat, obat tidak boleh diminum dengan jumlah yang melebihi dosis yang

dianjurkan. Agar kita tidak lupa minum obat, sebaiknya dibuat catatan atau kartu

penggunaan obat (KPO), sehingga bisa diketahui dengan cepat apakah sudah minum obat

atau belum. Yang paling penting adalah dengan KPO ini bisa kita nilai sendiri apakah kita

termasuk yang patuh atau tidak menggunakan obat. Kepatuhan menggunakan obat akan

mempercepat kesembuhan.

Contoh kartu penggunaan obat (KPO) *):

KARTU PENGGUNAAN OBAT (KPO)

Perhatian:

1. Kepatuhan menggunakan obat akan mempercepat

kesembuhan.

2. Antibiotik (AB) harus digunakan sampai habis !

3. Jika obat berlogo N atau K tersisa harap dimusnahkan (tidak boleh disimpan untuk persediaan) !

4. Bagian yang gelap diisi oleh petugas apotek, bagian yang terang diisi oleh pasien: V = obat diminum tepat waktu,

± = obat diminum tidak tepat waktu (tulis jam berapa

obat diminum), X = obat tidak diminum

Nama pasien Wawa (11 tahun)

Nama obat Sirup Amoksisilin 125mg/5mL

Jumlah unit obat 1 botol 120 mL

Dosis 3 x 10 mL

Sebelum/sesudah makan? Sebelum makan

Golongan obat AB / Non AB

Logo obat K T B

Tanggal dapat obat 10 – 12 – 2018

Tanggal daluwarsa obat Juli 2019

Interval penggunaan obat Pagi

06.00

Siang

14.00

Sore

-

Malam

22.00

H

ke

Hari Tanggal

1 Senen 10/12 X V ± 21.00

2 Selasa 11/12 V V ± 22.30

3 Rabu 12/12 ± 05.30

V ± 21.30

4 Kamis 13/12 ± 06.10

V ± 22.45

5 Jumat 14/12 V V V

*) Sumber: didisain sendiri oleh penulis

Page 40: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 35

Langkah 2: Baca label KIDS KU

Setelah obat diambil, pastikan terlebih dahulu bahwa obat tersebut memang benar adalah obat milik kita yang akan diminum. Kadang-kadang obat di rumah disimpan bercampur dengan obat milik orang lain. Setelah itu lihat KIDS KU! Informasi yang paling

penting dilihat adalah dosis (aturan pakai). Berapa dosis yang harus diminum? Apakah ½ atau 1 tablet atau ½ atau 1 sendok takar? Apakah sebelum atau sesudah makan? Kebanyakan kita beranggapan bahwa obat diminum mesti sesudah makan. Padahal

ada obat yang harus diminum sebelum makan. Sebelum makan atau saat perut kosong berarti sekitar ½ - 1 jam sebelum makan atau 2-3 jam sesudah makan terakhir. Contoh obatnya seperti obat maag (antasid), obat antimual, dan lain-lain. Sesudah makan berarti

segera setelah makan sampai dengan ½ - 1 jam sesudah makan. Contohnya adalah obat penghilang rasa sakit. Bahkan ada juga obat yang dianjurkan makan bersama makanan seperti obat diabetes. Jika tidak ada informasi sebelum atau sesudah makan pada label obat, maka obat boleh diminum kapan pun.

Langkah 3: Bukalah kemasan, ambil sesuai dosis.

Khusus untuk obat berupa sirup berupa tidak terlarut maka wajib dikocok dulu

sebelum dituang ke sendok takar. Penggunaan sendok takar tidak boleh digantikan dengan

sendok teh atau sendok makan rumah, karena volumenya tidak standar. Jadi, kita mesti

menggunakan sendok takar dari obatnya langsung.

Dalam dosis tertulis aturan pakai obat. Cara membaca aturan pakai tersebut adalah

sebagai berikut:

1 x 1 sendok teh, artinya obat diminum 1 kali sehari, dimana tiap kalinya 1 sendok

teh

3 – 4 x 2,5 mL, artinya obat diminum 3 - 4 kali sehari, dimana tiap kalinya 2,5 mL

2 x 1 tablet artinya obat diminum 2 kali sehari, dimana tiap kali minum adalah 1

tablet.

3 x ½ tablet artinya obat diminum 3 kali sehari, dimana tiap kali minum adalah ½

tablet.

Langkah 4: Minumlah dengan segelas air putih.

Sebelum minum, perhatikan dulu cara pakainya. Ada obat yang langsung ditelan,

tapi ada juga obat yang harus dikunyah dulu sebelum ditelan. Contohnya, tablet antasid

sebagai obat maag harus dikunyah duu sebelum ditelan. Obat sebaiknya diminum dengan

bantuan segelas air putih. Hindari menggunakan air teh manis atau susu karena bisa jadi

minuman ini akan bereaksi / berinteraksi dengan obatnya.

Langkah 5: Waspada dengan efek samping

Jika terjadi efek samping yang serius seperti gatal-gatal atau alergi, maka segera

hentikan minum obat dan hubungi dokter/apoteker secepatnya.

Ingat ! Anak-anak tidak boleh mengambil sendiri obat yang akan diminumnya dari tempat penyimpanan obat tanpa sepengetahuan orangtua. Anak-anak harus menunggu orangtua ketika akan minum obat

Page 41: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 36

Dalam menggunakan obat, pada prinsipnya harus berpijak kepada penggunaan obat

yang tepat yang sering disebut dengan istilah penggunaan secara rasional. Penggunaan

obat dikatakan rasional minimal memenuhi kriteria 4 TEPAT + 1 WASPADA = TEPAT

PIANO, WES !

Ayo coba kita bahas obat yang diperoleh oleh Abe. Abe umurnya 11 tahun, tidak ada

mengalami gangguan hati. Dia mengalami demam biasa. Obat yang dibelikan oleh ibunya

adalah sirup parasetamol dengan dosis 3 x 10 mL. Apakah sirup parasetamol yang diterima

oleh Abe sudah tepat/rasional?

Tepat Pertanyaan Keterangan

Tepat Pasien Apakah Abe kontraindikasi

dengan parasetamol?

Kontra indikasi parasetamol

adalah pada pasien dengan

gangguan fungsi hati.

Abe tidak ada gangguan fungsi

hati, maka parasetamol TEPAT

PASIEN

Tepat Indikasi Apakah parasetamol ini tepat

indikasinya untuk mengatasi

demam?

Parasetamol indikasinya sebagai

antipiretik sehingga dapat

menurunkan demam

Jadi parasetamol dikatakan

TEPAT INDIKASI

Tepat Aturan

Pakai (Dosis)

Apakah dosis yang diminum Abe sudah tepat?

Dosis untuk sirup parasetamol untuk usia Abe adalah (seperti pada brosur): 9 – 12 tahun: 15- 20 mL, 3 – 4 kali sehari. Abe minum obat 3 x 10mL

Jadi obat Abe TIDAK TEPAT

ATURAN PAKAI (DOSIS)

Tepat Obat Apakah obat yang diminum Abe

sudah tepat?

Abe minum parasetamol.

Parasetamol adalah pilihan

utama untuk demam

Jadi obat Abe TEPAT OBAT

Waspada Efek

Samping

Apakah parasetamol memiliki

efek samping yang

membahayakan?

Efek samping parasetamol ada

sehingga perlu WASPADA

terhadap efek samping

tersebut.

Gunakan obat secara rasional dengan TEPAT PIANO, WES !

Tepat P: Pasiennya Tepat I: Indikasinya

Tepat A: Aturan pakai/ dosisnya, N (dan)

Tepat O: Obatnya Waspada Efek Samping

Page 42: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 37

Sumber: facebook gema cermat

Gambar 3. Poster tentang antibiotik

Apa yang harus dilakukan anak saat obat diminumkan oleh orangtua?

Kenapa anak harus menjadi pengguna obat yang aktif?

Pada saat tertentu anak mungkin harus bisa menggunakan obat sendiri tanpa

adanya orangtua. Keadaan yang mungkin anak harus menggunakan sendiri, adalah seperti:

1. Ketika sedang sendirian di rumah, tiba-tiba anak mengeluh sakit seperti badan

panas, maka anak harus menghubungi orangtua atau orang terdekat lainnya. Anak

dapat minum sesuai instruksi orangtua atau orang terdekat lainnya

2. Anak ikut kegiatan di luar rumah seperti sekolah, camping atau tour, dan lain-lain,

kemudian anak mendadak demam dan lainnya. Anak wajib melapor ke guru atau

pendamping.

Jadilah pengguna obat yang aktif Apa yang harus dilakukan anak saat diminumkan obat oleh orangtua? 1. Cek label obatnya dan tanyakan kepada orangtua:

a. Apakah jadwal/waktu minum obat sudah masuk? b. Obat apa yang diminum dan apakah obatnya benar atas nama

anak? c. Berapa banyak atau dosis yang harus diminum?

½ atau 1 tablet atau ½ atau 1 sendok takar d. Apakah sebelum atau sesudah makan? e. Jika berupa sirup, apakah sudah dikocok dahulu?

2. Perhatikan cara orangtua mengambilkan obatnya 3. Jika ada yang terlupakan atau salah, segera ingatkan orangtua.

Misalnya waktu minum obat sudah masuk, obat yang diambil salah, volume obat kurang tepat, dan lain-lain.

Ingat! Anak-anak dalam menggunakan obat mesti di bawah pengawasan orangtua. Orangtua harus tahu setiap obat yang diminum oleh anak.

Page 43: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 38

3. Anak menggunakan obat wajib yang dibawa terus kemana-kemana, seperti anak

dengan riwayat asma, dan lain-lain.

Agar kita bisa lebih paham dengan obat, jangan malu-malu bertanya kepada

apoteker atau dokter. Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan

kepada apoteker atau dokter.

1. K: Obat ini apa nama dan kandungannya?

2. I: Obat ini apa indikasi/khasiatnya?

3. D: Obat ini bagaimana dosis dan cara menggunakannya?

4. S: Obat ini apa efek sampingnya?

5. Apakah obat ini ada interaksi dengan obat/makanan/minuman lain?

6. Bagaimana penyimpanan obat ini?

c. SI: Cara menyimpan obat

Obat apa yang boleh disimpan?

Obat yang boleh disimpan di rumah hanya terbatas. Obat yang boleh disimpan

adalah:

1. Obat yang sedang digunakan baik yang diperoleh dari resep dokter maupun yang

dibeli langsung tanpa resep dokter. Jika ada sisa dari obat resep dokter tersebut,

maka sebaiknya obat tersebut dibuang, kecuali jenis obat bebas atau bebas terbatas

saja. Itupun jika identitas obatnya masih jelas. Jika ada obat sisa ditemukan berupa

antibiotik di rumah, maka ini adalah indikasi bahwa pasien TIDAK PATUH MINUM

OBAT.

2. Obat untuk persediaan yang diperoleh dengan membeli langsung tanpa resep

dokter. Maksud obat persediaan ini adalah obat-obat untuk mengatasi gejala ringan

suatu penyakit seperti obat demam, sakit kepala, batuk, flu, diare dan lain-lain. Obat

ini harus tersimpan dalam kemasannya yang utuh.

Penyimpanan obat merupakan hal penting dalam menjaga kualitas obat.

Penyimpanan obat yang tidak benar akan dapat menyebabkan kerusakan obat. Cara

penyimpanan obat yang baik adalah :

1. Obat yang selesai dipakai harus segera disimpan. Begitu juga dengan obat sisa dari

golongan obat bebas atau bebas terbatas.

2. Obat sebaiknya disimpan pada kotak obat khusus

3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak

4. Simpan dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat

5. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung

atau ikuti aturan yang tertera dalam kemasan

6. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang

tidak stabil dapat merusak sediaan obat

7. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa

8. Beberapa obat khusus memerlukan penyimpanan yang khusus pula.

Page 44: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 39

1) Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin (freezer) agar

tidak membeku, kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan.

2) Sediaan suppositoria harus disimpan di lemari es supaya tidak meleleh.

3) Sediaan aerosol/spray harus dijauhkan dari panas/suhu tinggi karena dapat

meledak

d. BU: Cara membuang obat

Obat yang sudah rusak harus dibuang. Ciri-ciri obat yang rusak adalah:

1. Batas kadaluarsa dilampaui

2. Kemasan rusak

3. Obat berubah bau, rasa, warna

4. Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan

Obat yang sudah rusak tersebut harus dibuang atau dimusnahkan dengan cara:

1. Hilangkan semua label dari wadah obat

2. Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hacurkan dahulu dan campur obat

tersebut dengan tanah,atau bahan kotor lainnya, masukkan plastik dan buang ke

tempat sampah. Bisa juga ditimbun langsung ke dalam tanah.

3. Untuk cairan, buang pada kloset. Khusus cairan yang berisi antibiotika harus dibuang

bersama wadahnya dengan menghilangkan labelnya terlebih dahulu.

Informasi tentang kondisi penyimpanan obat yang tepat ada pada label obat. Harap dibaca, agar obat dapat disimpan dengan aman.

Kamus Obat-Obatan (2)

Komposisi : Kandungan zat aktif dari obat beserta jumlahnya Exp date : Umur simpan obat atau tanggal batas maskimal

obat masih bisa digunakan Kemasan : Bahan untuk menyimpan obat setelah selesasi

diproduksi seperti botol, strip, blister, dus, dan lain-lain.

Page 45: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 40

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan baik!

1. Kamu tiba-tiba sedang merasa tidak enak badan seperti badan terasa panas. Saat itu,

kamu sedang sendirian di rumah. Apa yang akan kamu lakukan?

2. Kamu sedang minum obat, kemudian tidak lama setelah itu badan kamu terasa gatal-

gatal dan timbul bintik-bintik merah? Apa yang harus kamu lakukan?

3. Dokter memberi kamu obat untuk infeksi telinga. Kamu telah menggunakannya dan

sekarang telingamu tidak sakit lagi. Obat tersebut masih tersisa. Apa yang harus kamu

lakukan?

4. Kamu sedang sakit dan harus minum obat. Ibu akan memberikan obat kepada kamu

untuk diminum. Apa sikap yang akan kamu lakukan ketika obat akan diminumkan oleh

ibu?

a. Pilihan ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Jika kita sakit, maka kita butuh obat. Dimana tempat membeli obat yang paling

tepat?

a. Apotek

b. Klinik/dokter

c. Toko obat

d. Warung-warung

2. Diketahui tulisan seperti contoh berikut:

“Tiap tablet mengandung:

Parasetamol 500 mg

Tulisan di atas, merupakan contoh dari...

a. Komposisi

b. Indikasi

c. Dosis

d. Efek samping

3. Kita ingin membeli obat di apotek. Untuk memastikan bahwa obat yang kita beli itu

sesuai dengan gejala penyakit yang kita rasakan, maka kita perlu mengetahui

kegunaan/khasiat dari obat yang tercantum pada...

a. Komposisi

4.1 Uji Afektif

4.2 Uji Kognitif

POS 4. Ayo latihan

Page 46: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 41

b. Indikasi

c. Dosis

d. Efek samping

4. Jumlah obat yang kita pakai untuk tiap kali pakai dalam sehari disebut dengan isilah..

a. Komposisi

b. Indikasi

c. Dosis

d. Efek samping

5. Berikut ini adalah sifat efek samping obat, kecuali...

a. Efeknya merugikan

b. Bisa membahayakan kesehatan

c. Selalu ada pada tiap obat

d. Mempengaruhi khasiat obat

6. Apa yang dimaksud dengan obat generik berlogo (OGB)?

a. Obat dengan harga yang murah

b. Obat yang ditujukan untuk pasien kurang mampu

c. Obat yang khasiatnya sama dengan obat generik bermerek

d. Obat program pemerintah yang wajib tersedia di Puskesmas

7. Diketahui aturan pakai obat tertulis: 3 x 1. Apa artinya?

a. Minum obat tiga tablet sekali pakai

b. Minum obat satu tablet sehari selama tiga hari

c. Minum obat tiga kali sehari, satu tablet sekali pakai

d. Minum obat satu kali sehari, tiga tablet sekali pakai

8. Jika instruksi penggunaan antibiotik adalah: “ tiga kali sehari satu tablet” maka kita

harus menggunakannyas

a. Tiap 3 jam

b. Tiap 4 jam

c. Tiap 6 jam

d. Tiap 8 jam

9. Kapankah minum obat saat lambung atau perut kosong tersebut?

a. Minum obat sebelum makan, dan kemudian bisa makan segera setelahnya

b. Minum obat 1 jam sebelum makan atau 2-3 jam setelah makan

c. Minum obat 2 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan

d. Kita hanya dapat minum obat pada pagi hari sebelum sarapan

10. Jika instruksi penggunaan obat: “1-2 tablet 3-4 kali sehari” maka dosis yang kita

gunakan untuk tiap kali pakai adalah

a. Selalu 1 tablet

Page 47: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 42

b. 1-4 tablet

c. Boleh lebih dari 2 tablet

d. Tidak lebih dari 2 tablet

11. Jika instruksi penggunaan obat: “1-2 tablet 3-4 kali sehari”, maka berapa jumlah

maksimum obat yang dapat kamu minum sehari?

a. 6 tablet

b. 8 tablet

c. 10 tablet

d. 12 tablet

12. Wawa minum obat tiap 6 jam sehari

Rara minum obat tiap 8 jam sehari

Naya minum obat tiap 12 jam sehari

Jika mereka sama-sama minum obat pukul 7.00 pagi pada hari ini, maka kapan

mereka akan minum obat secara bersama lagi?

a. Pukul 12.00 siang hari ini

b. Pukul 19.00 malam hari ini

c. Pukul 07.00 pagi besok

d. Pukul 19.00 malam besok

13. Wawa mendapatkan obat berupa sirup amoksisilin sebagai antibiotik. Diketahui

volume botol sirup itu adalah 120 mL. Aturan pakai sirup ini yang tertulis dietiketnya

4 x 2 sendok teh. Jika 1 sendok teh volumenya 5 mL, untuk berapa hari sirup

tersebut akan habis diminum Wawa?

a. 2 hari

b. 3 hari

c. 4 hari

d. 5 hari

14. Wawa mendapat obat dari dokter berupa sirup amoksisilin. Dari obat tersebut,

pernyataan manakah yang salah?

a. Obat tersebut dapat dihentikan jika gejala sakit hilang

b. Obat tersebut termasuk obat keras

c. Obat tersebut hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter

d. Obat tersebut adalah golongan antibiotik

15. Rara terkena flu karena kehujanan. Ibu Rara ingin diberikan antibiotik untuk Rara.

Menurut kamu, apakah tepat pemberian antibiotik untuk obat sakit flu?

a. Tepat, karena telah terjadi infeksi

b. Tidak tepat, karena infeksi bukan karena bakteri tapi oleh virus

c. Tepat, karena agar cepat sembuh

d. Tidak tepat, karena sebaiknya flu diobati dengan parasetamol saja

Page 48: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 43

16. Obat sebaiknya diminum dengan menggunakan...

a. Air dingin

b. Air putih biasa

c. Air teh manis

d. Susu

17. Penggunaan obat harus tepat atau rasional. Yang manakah dari pernyataan berikut

yang bukan termasuk kriteria obat rasional?

a. Tepat pasien

b. Tepat indikasi

c. Tepat aturan pakai

d. Tepat efek samping

18. Ketika bertemu dengan apoteker di apotek saat dibawa ibu ke apotek, maka

sebaiknya kita mengajukan beberapa pertanyaan tentang obat yang akan kita

gunakan kepada apoteker. Hal yang paling penting ditanyakan adalah, kecuali...

a. Nama dan kandungan obat

b. Indikasi/khasiat obat

c. Dosis dan cara pakai obat

d. Harga obat

19. Obat sebaiknya jangan disimpan di lemari es, kecuali obat-obat tertentu. Contoh

obat yang mesti disimpan di lemari es adalah...

a. Tablet

b. Kapsul

c. Sirup

d. Supositoria

20. Diketahui tanggal daluwarsa obat tertulis Juli 2019, maka kapan obat paling lambat

boleh diminum?

a. 30 Juni 2019

b. 1 Juli 2019

c. 31 Juli 2019

d. 1 Agustus 2019

b. Esai singkat

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Langkah pertama yang kita lakukan untuk mendapatkan atau membeli obat adalah

.................

2. Umur simpan obat atau tanggal kadaluarsa (EXP DATE) biasanya dicantumkan

pada..........................

3. Permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menyediakan obat di apotek

yang ditujukan untuk pasien disebut dengan............................

Page 49: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 44

4. Praktek mengobati diri sendiri tanpa berkonsultasi ke dokter disebut dengan

istilah.......................

5. Untuk penggunaan antibiotik, maka jadwal menggunakannya harus disiplin sesuai

dengan intervalnya. Misalnya obat diminum dengan aturan 3 x 1, maka kita sebaiknya

minum obat tersebut pada jam ................., ...................... dan .....................

6. Di etiket tertulis aturan pakai obat: 3 – 4 kali 1 sendok teh. Artinya adalah

.............................................................

7. Jadwal penggunaan obat saat sebelum makan atau perut kosong adalah ketika

.............................................................

8. Obat sirup yang tidak terlarut wajib ......................... dulu sebelum dipakai

9. Kamu sedang sakit maag. Dokter memberi kamu obat berupa tablet antasid. Untuk

itu, tablet ini harus diminum dengan cara............................

10. Hindari minum obat dengan teh manis atau susu karena bisa terjadi......................

11. Naya berumur 10 tahun. Naya sedang sakit dan perlu antibiotik. Namun, Naya tidak

boleh diberi tetrasiklin sebagai antibiotik, karena umur Naya masih dibawah 12 tahun.

Tetrasiklin ini tidak bisa diberikan pada Naya karena tidak tepat ......................

12. Kalau kita mau minum obat, maka harus sepengetahuan ...........................

13. Untuk mengetahui tempat atau kondisi penyimpanan obat yang tepat, sebaiknya

dilihat informasi yang ada pada.............................................

14. Tempat khusus untuk penyimpanan obat disebut dengan........................

15. Obat harus dijauhkan dari............................... anak-anak

c. Esai terstruktur

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan informasi penting yang harus kita ketahui dari kemasan obat!

2. Sebutkan 5 (lima) langkah mendapatkan obat!

3. Sebutkan 5 (lima) langkah menggunakan obat!

4. Kenapa kita sebagai anak harus menjadi pengguna obat yang aktif?

5. Apa kriteria obat yang boleh disimpan di rumah?

Praktikkan aktivitas berikut secara individu!

1. Kamu disuruh ibu membeli obat ke apotek. Apa tindakan kamu?

2. Di rumah kamu melihat adik sedang bermain dokter-dokteran dengan teman-temannya.

Kamu melihat adik menggunakan obat untuk alat bermainnya. Apa tindakan kamu

sebaiknya?

4.3 Uji Psikomotorik

Page 50: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 45

Topik: obat yang disimpan di rumah

1. Beritahulah kepada orangtua kamu di rumah dan mintalah izin bahwa kamu mendapat

tugas mengamati obat yang disimpan di rumah.

2. Hasil pengamatan diisikan ke daam LKS dibawah ini.

3. Diskusikan dengan orangtua kamu hasil pengamatan kamu tersebut sesuai dengan

instruksi yang ada pada LKS dan kemudian buatlah kesimpulan dari diskusi tersebut.

POS 5. Ayo diskusikan dengan orangtua

Page 51: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 46

POS 5

CARA BELAJAR OBAT YANG BENAR (CBOB) LEMBARAN KERJA SISWA

Nama

Hari/Tanggal

BAB/ Topik II (dua) / Obat yang disimpan di rumah

A. INSTRUKSI KERJA

Dirumah orangtua mungkin ada menyimpan obat. Kita akan mengamati bagaimana obat yang disimpan tersebut, apakah sudah benar atau belum. Sebelum bekerja, beritahukan terlebih dahulu kepada orangtua maksud dari tugas ini dan mintalah

orangtua untuk bisa mengambilkan obat yang disimpan. Dalam bekerja, sebaiknya orangtua ikut mendampingi.

B. KRITERIA DAN HASIL PENGAMATAN

Uraian Kriteria Hasil Pengamatan

1. Apakah ada kotak khusus obat?

Harus ada o Ada o Tidak ada

2. Kalau tidak ada, dimana

obat disimpan di rumah?

Terpisah dengan

makanan/minuman

3. Apakah ada obat yang disimpan di lemari es?

o Ada o Tidak ada

4. Kalau ada, obat apa yang disimpan?

Yang boleh disimpan dilemari es hanya supositoria

5. Apakah mudah dijangkau oleh anak kecil?

Tidak bisa dijangkau oleh anak kecil (< 5 tahun)

o Ya o Tidak

6. Apakah status obat yang disimpan tersebut?

o Obat sedang dipakai o Obat sisa habis

pengobatan

o Obat yang dibeli khusus untuk persediaan

7. Cek obat sisa dan obat untuk persediaan tersebut

8. Apa jenis obat yang

disimpan?

Obat keras baik antibiotik

maupun nonantibiotik tidak boleh disimpan untuk persediaan

o Obat keras antibiotik

o Obat keras nonantibiotik

o Obat bebas terbatas

o Obat bebas

9. Dari mana bisa diperoleh obat keras tersebut?

10. Apakah label/identitas obat yang disimpan masih utuh/jelas dibaca?

Obat harus tersimpan baik dalam kemasannya dan label masih jelas

C. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Tulislah kesimpulan kamu dari hasil pengamatan tersebut, yang dibandingkan

Page 52: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 47

dengan kriteria yang ada a. Di rumah ada/tidak ada *) menyimpan obat keras

b. di rumah ada/tidak ada *) menyimpan obat bebas atau bebas terbatas c. Di rumah ada/tidak ada *) kotak obat khusus *) pilih salah satu

2. Apa saran yang akan kamu sampaikan pada orangtua? a. Jika ada obat sisa berupa jenis obat keras, sarankan untuk dimusnahkan b. Jika ada obat sisa berupa jenis obat bebas atau bebas terbatas, sarankan untuk

disimpan dengan baik sesuai ketentuan penyimpanan obat c. Jika tidakada kotak obat, sarankan agar dibuat kotak obat khusus d. Saran lain:.....................................................................................

D. TINDAK LANJUT

Diskusikan hasil temuan kamu tadi berupa kesimpulan dan saran dengan orangtua. Catat hasil diskusi kamu dengan orangtua, pada kolom di bawah ini.

Nama dan tanda tangan siswa Nama dan tanda tangan orangtua

--------------------------------

------------------------------

Page 53: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 48

BAB III

Bermain Sambil Belajar Obat

Sumber: www.hddfhm.com

Sumber: www.media.giphy.com

Instruksi:

1. Tiap siswa mengambil satu kertas pada kotak yang sudah disediakan

2. Di dalam kertas tersebut tertulis sebuah pertanyaan tentang salah satu bentuk sediaan

obat

3. Jawablah pertanyaan tersebut dan kemudian berkumpulah dengan teman-teman yang

memiliki jawaban yang sama. Misalkan yang mendapat jawaban tablet berkumpul

bersama tablet, dan seterusnya.

4. Berilah nama kelompok dengan nama bentuk sediaan tersebut

5. Lakukan yel-yel dan menyanyilah dengan riang dan gembira.

POS 1. Ayo bentuk kelompok

Page 54: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 49

Instruksi:

1. Tiap kelompok mendapat tugas

2. Tugas tersebut diberikan dalam bentuk sandi

3. Sandi ini harus ditebak dengan cara mengisi kotak-kotak dengan jawaban berdasarkan

pertanyaan yang diberikan.

4. Dari jawaban tersebut, lakukan perintah yang terbaca pada kotak khusus yang ditandai.

Sumber: www.istockphoto.com

Nama permainan : Anak Bertanya, Apoteker Menjawab (ABAM)

Setting : di Apotek

Aturan permainan:

A. Persiapan

1. Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Sampel obat yaitu:

1) Sirup generik parasetamol, 1 botol lengkap dengan kemasan

2) Sirup generik bermerek yang mengandung parasetamol, 1 botol lengkap

dengan kemasan

3) Tablet generik parasetamol (berwarna putih), 1 strip dengan brosur

4) Tablet generik bermerek yang mengandung parasetamol (berwarna selain

putih), 1 strip

5) Suspensi generik antasida, 1 botol lengkap dengan kemasan

6) Tablet generik antasid, 1 strip dengan brosur

7) Suspensi generik amoksisilin, 1 botol lengkap dengan kemasan

8) Tablet generik amoksisilin, 1 strip dengan brosur

POS 2. Ayo kerja kelompok

POS 3. Ayo bermain ABAM

Apotek Sehat Farma

Page 55: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 50

9) Tablet generik asam mefenamat, 1 strip dengan brosur

b. Kartu seperti “lembar resep” sebanyak 6 buah

c. Spanduk sebagai backdrop apotek

2. Personalia

a. Apoteker sebagai narasumber

b. Mahasiswa sebagai pemeran apoteker jika apoteker tidak ada. Jika mahasiswa

juga tidak ada, maka guru bisa menjadi pemeran pengganti.

c. Siswa sebagai pemeran orangtua dan anak

B. Pelaksanaan

1. Tiap kelompok mendapat 1 (satu) buah kasus

2. Tiap kasus menceritakan tentang skenario seperti cerita „menunggu obat di apotek”

tapi dengan kasus yang mirip.

3. Pemeran orang tua dan anak diminta untuk aktif bertanya kepada apoteker.

4. Pertanyaan yang diajukan seputar obat yang akan diperolehnya, seperti:

a. K: Obat ini apa nama dan kandungannya?

b. I: Obat ini apa khasiat/indikasinya?

c. D: Obat ini bagaimana dosis dan cara menggunakannya?

d. S: Obat ini apa efek sampingnya?

e. Apakah obat ini ada interaksi dengan obat/makanan/minuman lain?

f. Bagaimana penyimpanan obat ini?

5. Apoteker akan menjawab sesuai pertanyaan pasien

C. Penutup

1. Selesai menerima obat, pemeran orangtua dan anak kembali ke kelompok

2. Terakhir dilakukan diskusi kelas

Page 56: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 51

Nama permainan : Pintar dengan Obat (PIANO)

Setting : DAGUSIBU

Aturan permainan:

A. Persiapan

1. Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Lembar permainan PIANO (ukuran 100 cm x 100 cm) berupa rangkaian bangunan

segi enam (heksagonal) yang dalam permainan ini disebut dengan sebutan:

BENZEN. Tiap benzen diberi nomor yaitu 1 s.d. 100, selanjutnya disebut dengan

BENZEN 1, BENZEN 2, dst.

b. Sampel obat yaitu:

1) Sirup parasetamol (generik dan bermerek), @ 1 botol lengkap dengan kemasan

2) Tablet parasetamol (generik dan bermerek), @ 1 strip lengkap dengan brosur

3) Tablet antasid (generik dan bermerek), @ 1 blister dengan brosur

4) Suspensi amoksisilin (generik dan bermerek), @ 1 botol lengkap dengan

kemasan

5) Tablet amoksisilin (generik dan bermerek), @ 1 strip dengan brosur

6) Tablet asam mefenamat (generik dan bermerek), @ 1 strip dengan brosur

7) Obat flu (Tablet bermerek), 1 strip dengan brosur

8) Tablet GG (generik), 1 strip dengan brosur

c. Kartu seperti “lembar resep” sebanyak 6 buah

d. Dadu

2. Pemain

Jumlah pemain adalah 3 – 5 orang. Pemain dalam permainan ini selanjutnya disebut

dengan sebutan PASIEN

3. Fasilitator

Permainan ini wajib didampingi oleh ahli/narasumber sebagai fasilitator yang bisa

diperankan oleh mahasiswa. Fasilitator selanjutnya disebut dengan APOTEKER

B. Keterangan warna

Warna Keterangan

Area pasien, dengan nomor urutan sebagai berikut 1. Pasien demam biasa

2. Pasien flu

3. Pasien batuk

4. Pasien infeksi

5. Pasien maag

6. Pasien sakit kepala

POS 4. Ayo bermain PIANO

Page 57: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 52

Harus berhenti dan ikuti perintah di dalamnya

Waktunya minum obat 4 x 1

Waktunya minum obat 3 x 1

Waktunya minum obat 2 x 1

Sikap/perilaku negatif. Anda diberi sangksi MUNDUR 2 langkah

Sikap/perilaku positif. Anda diberi penghargaan MAJU 2 langkah

Ada perubahan fisik obat/label obat. Obat wajib DIBUANG. Anda mulai lagi dari 0

Menggambarkan organ lambung, tempat obat hancur menjadi partikel halus

Menggambarkan organ usus halus, tempat obat terlarut dan diserap ke peredaran darah

Menggambarkan organ hati, tempat obat di nonaktifkan

Menggabarkan peredaran darah, dimana obat akan didistribusikan ke organ target tempat kerja obat atau organ lain

C. Aturan main

1. Permainan ini terdiri dari 3 tahap yaitu 1) mendapatkan obat, 2)

Menggunakan/menyimpan/membuang obat dan 3) perjalanan obat dalam tubuh

2. Harap patuh dengan instruksi dalam tiap benzen baik warna, tulisan maupun tanda

panah.

D. Pelaksanaan

Tahap I: MENDAPATKAN OBAT

1. Langkah I: Anda butuh obat?

a. Peserta masin-masing mengambil undian pada fasilitator untuk menentukan

nomor urut pasien (P1 s.d. P6)

b. Pasien mendapat skenario gejala/penyakit sesuai nomor urut benzen (B1 s.d. B6)

c. Pasien ditanya fasilitator apakah butuh obat untuk mengatasi gejala/penyakitnya.

Jika YA, pasien lanjut ke sesi II, jika TIDAK pasien tidak ikut PIANO.

2. Langkah II: Berobat ke dokter atau berobat sendiri (swamedikasi)?

a. P1 s.d. P6 (kecuali P4) secara bergantian menggunakan dadu

Page 58: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 53

1) Jika keluar dadu nomor 1 dan 6, pasien wajib ke dokter dulu.

2) Jika yang keluar dadu nomor 2 s.d. 5 maka, pasien langsung beli obat ke

apotek.

3) Misalnya P1 pasien batuk dapat dadu nomor 2, maka P1 langsung beli obat ke

apotek

b. Sedangkan P4 pasien infeksi sudah wajib ke dokter karena menderita infeksi.

3. Langkah III: Dapatkan obatnya di apotek

a. Dimulai dari P1, untuk menuju apotek, P1 perlu 9 langkah. Jika ada berhenti di

B7, tidak ada aktivitas apa-apa selain terus bermain hingga mencapai apotek di

B9.

b. P1 akan menyampikan keluhan ke apoteker (diperankan oleh fasilitator) dan

apoteker akan memberikan beberapa pilihan obat batuk ke P1.

c. Karena obat batuk termasuk golongan bebas terbatas (logo biru), maka P1 akan

menuju B11. Untuk itu P1 perlu paling tinggi dadu nomor 2 untuk sampai di B11.

d. P1 peru mengecek obatnya dan masuk ke tahap IV

4. Langkah IV: Cek KIDS KU

a. P1 wajib berhenti di B14, B16, B19 dan B21 (benzen berwarna merah muda). Jika

berhenti di B14, P1 wajib mengecek komposisi obatnya (baca dengan suara jelas).

b. Begitu seterusnya hingga berakhir di B21

5. Langkah V: OGB atau OGM?

a. P1 saatnya memilih OGB atau OGM, caranya dengan dadu:

1) Jika keluar dadu nomor 1 dan 6, pasien memilih OGM.

2) Jika yang keluar dadu nomor 2 s.d. 5 maka, pasien memilih OGB

b. Setelah diputuskan OGB/OGM, fasilitator memberikan obat serta kartu KPO nya ke

P1

c. P1 kemudian menuju B24 tanpa dadu dan mengisi KPO nya

Tahap II: MENGGUNAKAN, MENYIMPAN & MEMBUANG OBAT

1. Dari B24 tanpa dadu, pasien langsung ke B25 sebagai awal meminum obat

2. Pasien melihat aturan pakai obat masing-masing di etiket/label obat:

a. Jika 4 x 1, tandai kapan minum obat berikutnya dengan hitung tiap 6 jam dari B25

b. Jika 3 x 1, tandai kapan minum obat berikutnya dengan hitung tiap 8 jam dari B25

c. Jika 2 x 1, tandai kapan minum obat berikutnya dengan hitung tiap 12 jam dari B25

3. Di B25, pasien langsung minum obat dengan memperhatikan 5 LANGKAH

menggunakan obat.

4. Begitu seterusnya sampai B48. Jika ada pasien yang berhenti di B44, maka harus

berhenti minum obat dan mengulang lagi dari awal.

Tahap III: Perjalanan obat dalam tubuh

1. Jika ada pasien maag, maka pasien maag wajib mencapai B50 (Efek Obat Lokal)

dan kemudian dinyatakan sembuh.

Page 59: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 54

2. Pasien selain pasien maag, kerja obatnya sistemik, jadi harus masuk ke peredaran

darah dulu, mulai dari B49 s.d. B100.

3. Pada B95 berisi: “panas sudah hilang” berlaku aturan:

a. Untuk pasien infeksi:

1) Jika dadu nomor 6 maka pilihan anda hentikan minum obat. Maka anda dapat

sangksi ulangi lagi dari awal.

2) Jika dadu nomor genap 1 s.d. 5 maka pilihan anda lanjut minum obat, maka

anda bisa terus bermain.

b. Khusus untuk pasien demam biasa, maka obat bisa dihentikan dan anda

dinyatakan sembuh.

3. Secara umum pasien dianggap sembuh jika mencapai B100

Page 60: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 55

Lampiran : Jawaban

BAB I

Uji kognitif

A. Pilihan ganda

1. A 6. C 11. A 16. D

2. C 7. D 12. D 17. D

3. D 8. D 13. D 18. D

4. B 9. C 14. D 19. B

5. D 10. D 15. D 20. A

B. Esai singkat

1. Racun

2. Zat tambahan

3. BPOM

4. Injeksi

5. Bebas, hijau

6. Sakit dan diperlukan

7. Sistemik dan lokal

8. Keracunan

9. Resistensi

10. Patuh

11. Parasetamol dan ibuprofen

12. Demam dan nyeri/sakit

13. Efek samping

14. Gigi berwarna coklat dan menghambat pertumbuhan tulang

15. Penyalahgunaan obat

C. Esai

1. Tujuan penggunaan obat

No Tujuan penggunaan obat Contoh obat

1 Mencegah penyakit (preventif) Vaksin, Vitamin

2 Mengobati penyakit (kuratif) Antibiotik

3 Menghilangkan gejala (simptomatis)

Obat batuk, Obat demam (antipiretik) Obat sakit kepala (analgetik) Obat alergi

4 Mengontrol gejala penyakit Antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah Antilkolesterol untuk menurunkan

kolesterol Antidiabetes untuk menurunkan kadar gula

5 Menetapkan diagnosis Garam Inggris

Page 61: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 56

2. Persamaan OGB dan OGM:

a. Zat aktif sama

b. Bentuk sediaan sama

c. Kualitas sama

d. Khasiat atau efek sama

Perbedaan OGB dan OGM

a. OGB tidak diiklankan, OGM diiklankan

b. OGB tidak bermerek, OGM bermerek

c. OGB harga lebih murah dari OGM

3. Obat bisa menimbulkan efek jika sudah menempati tempat kerjanya dalam tubuh baik

secara lokalmaupun sistemik, melalui proses yang panjang.

Misalnya bentuk tablet: hancur dulu di lambung/usus halus, masuk ke peredaran darah,

kemudian didistribusikan ke organ target tempat kerjanya (kerja sistemik). Sedangkan

untuk kerja lokal, langsung bekerja di tempat kerjanya di lambung atau usus, jadi tidak

masuk keperedaran darah.

4. Dosis adalah jumlah obat yang harus digunakan untuk bisa menimbulkan efek.

Contohnya, 3 x 1 tablet, 3 x ½ tablet, 3 x 1 sendok teh, dan lain-lain

5. Obat bisa berbahaya bagi tubuh karena setiap obat memiliki efek samping, bisabersifat

kontraindikasi dengan tubuh, bisa terjadi interaksi dengan obat lain/makanan dan pada

obat tertentu seperti narkoba bisa timbul ketergantungan dan ketagihan dan jika

overdosis bisa menimbulkan keracunan sampai kematian

BAB II Uji kognitif

A. Pilihan ganda

1. A 6. C 11. B 16. B

2. A 7. C 12. C 17. D

3. B 8. D 13. B 18. D

4. C 9. B 14. A 19. D

5. D 10. D 15. B 20. C

B. Esai singkat

1. Pertibangkan, apakah obat memang dibutuhkan?

2. Kotak atau strip/blister atau label/etiket obat

3. Resep

4. Swamedikasi

5. 06.00, 14.00, 22.00 (tiap 8 jam)

6. Sehari 3-4 kali, dimana tiap kalinya 1 sendok teh

7. 1 jam sebelum makan atau 2-3 jam setelah makan terakhir

8. Dikocok

9. Dikunyah

10. Interaksi obat

Page 62: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 57

11. Pasien

12. Orangtua

13. Brosur obat atau kemasan

14. Kotak obat

15. Jangkauan

C. Esai

1. Identitas obat yang paling penting kita ketahui adalah KIDS KU.

K Komposisi

Kandungan zat aktif beserta jumlahnya

I Indikasi

Efek atau khasiat dari obat

D Dosis dan aturan pakai

Jumlah obat yang digunakan untuk tiap kali pakai

S Efek Samping

Efek obat yang merugikan dan tidak kita harapkan

K Kontraindikasi

Obat yang tidak boleh atau dilarang digunakan karena alasan

tertentu

U Umur Simpan (Tanggal Kadaluarsa)

Tanggal yang menyatakan batas terakhir obat boleh diminum

Sering ditulis dengan singkatan EXP DATE, artinya tanggal

kadaluarsa obat

2. Lima langkah mendapatkan obat;

Langkah 1: Apakah obat memang dibutuhkan?

Langkah 2: Putuskan apakah harus ke dokter atau bisa langsung berobat sendiri?

Langkah 3: Dapatkan obatnya disarana kefarmasian yang resmi

Langkah 4: Cek KIDS KU

Langkah 5: Pertimbangkan harganya (OGB vs OGM)

3. Lima langkah menggunakan obat

Langkah 1: Apakah waktu minum obat sudah masuk?

Langkah 2: Baca label KIDS KU

Langkah 3: Bukalah kemasan, ambil sesuai dosis.

Langkah 4: Minumlah dengan segelas air putih.

Langkah 5: Waspada dengan efek samping

4. Karena pada saat tertentu anak mungkin harus bisa menggunakan obat sendiri tanpa adanya

orangtua. Keadaan yang mungkin anak harus menggunakan sendiri, adalah seperti:

1) Ketika sedang sendirian di rumah, tiba-tiba anak mengeluh sakit seperti badan

panas, maka anak harus menghubungi orangtua atau orang terdekat lainnya. Anak

dapat minum sesuai instruksi orangtua atau orang terdekat lainnya

Page 63: Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk …cbob-piano.com/wp-content/uploads/2019/02/Buku-PINTAR-DENGAN-OBAT.pdf · memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat

Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 58

2) Anak ikut kegiatan di luar rumah seperti sekolah, camping atau tour, dan lain-lain,

kemudian anak mendadak demam dan lainnya. Anak wajib melapor ke guru atau

pendamping.

3) Anak menggunakan obat wajib yang dibawa terus kemana-kemana, seperti anak

dengan riwayat asma, dan lain-lain.

5. Obat yang boleh disimpan di rumah hanya terbatas. Obat yang boleh disimpan adalah:

1) Obat yang sedang digunakan baik yang diperoleh dari resep dokter maupun yang

dibeli langsung tanpa resep dokter.

2) Obat untuk persediaan yang diperoleh dengan membeli langsung tanpa resep

dokter. Maksud obat persediaan ini adalah obat-obat jenis bebas atau bebas

terbatas, untuk mengatasi gejala ringan suatu penyakit seperti obat demam, sakit

kepala, batuk, flu, diare dan lain-lain. Obat ini harus tersimpan dalam kemasannya

yang utuh.

Referensi

Anonim. 2014. Obat Bebas di Apotek, Panduan Saran dan Terapi. Pharmaceutical Society odf

Australia, Terjemahan kerjasama dengan PP IAI, Edisi 1

Depkes RI, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Binfar Komunitas dan Klinik. 2006. Pedoman

Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas

Depkes RI, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Binfar Komunitas dan Klinik. 2008. Pedoman Pelayanan

Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care)

Hartono. 2011. Belajar Obat-obatan Tanpa Guru. ISBN 979-8530-10-1

Kemenkes RI. 2016a. Buku Saku tentang Penggolongan Obat, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Bina

Pelayanan Kefarmasian

Kemenkes RI. 2016b. Buku Saku tentang Cara Penggunaan Obat, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat

Bina Pelayanan Kefarmasian

Kemenkes RI. 2013. Buku Saku tentang Informasi Obat, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Bina

Pelayanan Kefarmasian

Kemenkes RI. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Bina

Pelayanan Kefarmasian

Pusat Informasi Obat, Binfar Kemenkes RI pada laman http://pio.binfar.depkes.go.id/

Pusat Informasi Obat Nasional BB POM pada laman http://pionas.pom.go.id/