Upload
ratih-as-sudais
View
5.898
Download
122
Embed Size (px)
Citation preview
Definisi syirik
• Syirik adalah mempersekutukan Allah Subhanahu wa ta’ala dengan makhluk-Nya, baik dalam dimensi rububiyah, mulkiyah, ilahiyah, maupun menyembelih (qurban) dan bernadzar kepada selain Allah Subhanahu wa ta’ala secara langsung atau tidak langsung, secara nyata atau terselubung.(Yunahar Ilyas 1992,70)
Dalam dimensi rububiyah misalnya meyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan meraih segala kemanfaatan atau dapat memberi berkat seperti kesaktian, sehingga meminta bantuan kepada jin, kuburan atau pohon yang dianggap keramat untuk menolak petaka atau untuk meraih keuntungan.
• Dalam dimensi mulkiyah misalnya seperti mematuhi sepenuhnya para penguasa non muslim bukan karena terpaksa disamping menyatakan patuh kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, padahal pemimpin non muslim itu menghalalkan apa yang diharapkan Allah Subhanahu wa ta’ala dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah Subhanahu wa ta’ala atau mengajak untuk melakukan kemaksiatan.
• Dalam dimensi uluhiyah misalnya berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala melalui perantara orang yang sudah meninggal dunia.
Hukum Syirik
• Diriwayatkan dari Jundub bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal
lehernya dengan pedang” (HR. Imam Turmudzi,
dan ia berkata : pendapat yang benar ini
perkataan sahabat).
Konsekuensi Syirik
• Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan mengampuni orang musyrik, jika ia meninggal dalam keadaan syirik. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam (QS.An Nisa’ : 48)
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.
• Pelaku syirik telah Allah Subhanahu wa ta’ala haramkan untuk masuk surga dan tempatnya di akhirat adalah neraka. Hal ini sebagaimana firman Allah : (QS. Al Maidah: 72)Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
• Syirik menghapus pahala segala amal kebaikan pelakunya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
65. dan Sesungguhnya telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah kamu Termasuk orang-orang yang
merugi.
• Karena itu syirik adalah dosa yang paling besar, Rasulullah saw bersabda :
“Maukah kalian aku beritahukan tentang
dosa yang paling besar ? kami menjawab,
ya, wahai Rasulullah !”. Beliau bersabda,
berbuat syirik kepada Allah Subhanahu wa
ta‟ala dan durhaka kepada kedua orang tua”.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Jenis dan Macam-Macam Syirik
Syirik ada 2 jenis yaitu syirik besar dan syirik
kecil.
1. Syirik besar
Syirik besar mengeluarkan pelakunya dari dien
Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka,
jika ia meninggal dan belum bertaubat dari
padanya. Syirik besar adalah memalingkan suatu
ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa ta’ala,
• seperti berdoa atau mendekatkan diri dengan menyembelih qurban dan bernadzar untuk selain Allah Subhanahu wa ta’ala, berupa kuburan, jin dan syaitan. Termasuk juga takut kepada orang yang telah mati, jin atau syaitan bahwa mereka bisa membahayakan atau membuatnya sakit, juga mengharapkan sesuatu kepada selain Allah Subhanahu wa ta’ala berupa pemenuhan kebutuhan dan menghilangkan kesusahan (Dr. Shalih bin Fauzan Al-fauzan 2011, 9).
Macam-macam Syirik besar
a. Syirik doa yaitu disamping dia berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala , ia juga berdoa kepada selain Allah seperti dalam (QS.Al-
`Ankabuut : 65)
b. . Syirik niat, keinginan dan tujuan yaitu ia menunjukan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman dalam (QS. Huud : 15-16):
c. Syirik ketaatan yaitu menaati selain Allah Subhanahu wa ta’ala dalam hal bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman :
31. mereka menjadikan orang-orang alimnya
dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan
selain Allah dan (juga mereka
mempertuhankan) Al masih putera Maryam,
Padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-
taubah : 31)
d. Syirik kecintaan (mahabbah) yaitu menyamakan Allah dengan segala sesuatu selain Allah Subhanahu wa ta’ala dalam hal kecintaan. Sebagaimana dalam (QS. Al Baqarah : 165) :
165. dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)
2. Syirik kecil
Syirik kecil tidak menyebabkan pelakunya keluar dari dien Islam, tetapi mengurangi tauhid dan merupakan perantara (wasilah) kepada syirik besar. Jika orang yang melakukan syirik kecil meninggal sebelum bertaubat dan di akhirat ternyata Allah tidak berkenan mengampuninya maka ia akan masuk neraka. (Dr. Shalih bin Fauzan Al-fauzan 2011, 11).Syirik kecil ada 2 macam yaitu syirik nyata (zhahir) dan syirik tersembunyi (khafi)
a. Syirik nyata (zhahir) yaitu syirik dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Contohnya : melakukan sihir, ramalan atau perbintangan, memakai azimat (untuk menolak bahaya dan memurahkan rezeki), (Dr. Shalih bin Fauzan Al-fauzan 2011, 11).
Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :“sesungguhnya mantra, azimat, dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik”. (HR. Ibn Hibban)
“barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik ”.(HR. At-Tirmidzi)
b. Syirik tersembunyi (khafi) yaitu syirik dalam hal keinginan seperti ingin dipuji orang (riya’) dan ingin didengar orang (sum’ah). Seperti melakukan suatu amal perbuatan tidak untuk mendekatkan diri kepada Allah tetapi untuk mendapatkan pujian manusia. Misal dengan memperbagus shalat atau bersedekah agar dipuji dan disanjung, serta melafadzkan dzikir dan memperindah suara dalam melafalkan Al-Quran agar didengar orang lain sehingga mereka menyanjung dan memujinya. Jika riya’ itu mencampuri niat suatu amal, maka amal itu tertolak. Karena itu, ikhlas delam beramal merupakan suatu keharusan. (Dr. Shalih bin Fauzan Al-fauzan 2011, 13)
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“yang paling aku takutkan dari kalian adalah syirik
kecil.”para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah,
apakah syirik kecil itu ?”.Rasul menjawab,”yaitu
riya”. (HR. Ahmad, At-thabrani dan Al-Baghawi
dalam (Syarh-Sunnah)
Contoh syirik di masyarakat
• Perbuatan-perbuatan syirik seperti diatas sangat sering dilakukan oleh sebagian kaum muslimin, bahkan perbuatan syirik yang dilakukan oleh orang-orang di zaman Jahiliyah, sebelum datangnya Islam masih juga sering terjadi di zaman modern ini.
• Beberapa perbuatan syirik yang banyak tersebat di masyarakat muslim zaman modern ini diantaranya :
a. Mempersembahkan bentuk ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti berdoa (memohon) kepada orang-orang shaleh yang telah meninggal, , menghilangkan kesulitan (hidup), atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan, seperti keturunan dan kesembuhan penyakit, kepada orang-orang shalih yang telah meninggal tersebut.
• Mendatangi para dukun, tukang sihir, peramal (paranormal) dan sebagainya, serta membenarkan ucapan mereka. Ini termasuk perbuatan kafir (mendustakan) agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• Dari Abu Hurairah dan Al Hasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau
tukang ramal kemudian membenarkan
ucapannya, maka sungguh dia telah kafir
terhadap apa (Al-Quran) yang diturunkan
kepada nabi Muhammad shallallahu „alaihi
wa sallam”. (H.R Ahmad no. 9171)
• Hal ini dikarenakan para dukun, peramal dan tukang sihir tersebut mengaku-ngaku mengetahui hal-hal yang gaib, padahal ini merupakan kekhususan bagi Allah Subhanahu wa Ta’al :
c. Berlebihan dan melampaui batas dalam mengagungkan kuburan orang-orang shalih, yang terwujud dalam berbagai bentuk di antaranya: Memasukkan kuburan ke dalam masjid dan meyakini adanya keberkahan dengan masuknya kuburan tersebut.
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarangnya. Dan setiap larangan Nabi, hukum asalnya adalah haram. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits di bawah ini :
• “Jika aku menjadikan kekasih di antara umatku, pastilah aku telah menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dahulu telah menjadikan kubur-kubur Nabi-Nabi mereka dan orang-orang sholih mereka sebagai masjid-masjid! Ingatlah, maka janganlah kamu menjadikan kubur-kubur sebagai masjid-masjid, sesungguhnya aku melarang kamu dari hal itu!” (HSR. Muslim no:532)
SEKIAN PRESENTASI KAMI