Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI
KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Vitalia Ristra Nataline
NIM : 178114055
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI
KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Vitalia Ristra Nataline
NIM : 178114055
HALAMAN JUDUL
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI
KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
Skripsi yang diajukan oleh:
Vitalia Ristra Nataline
NIM: 178114055
telah disetujui oleh
Pembimbing Utama
drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D
tanggal 5 Januari 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI
KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
Oleh:
Vitalia Ristra Nataline
NIM : 178114055
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal: 27 Januari 2021
Mengetahui,
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Dr. apt. Yustina Sri Hartini
Panitia Penguji : Tanda tangan
1. drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D. …………………………
2. Dr. apt. Yustina Sri Hartini …………………………
3. apt. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D. …………………………
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan
sebagaimana layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi
plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 27 Januari 2021
Penulis,
Vitalia Ristra Nataline
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Vitalia Ristra Nataline
Nomor Mahasiswa : 178114055
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Uji Aktivitas Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea
Canephora L.) pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 11 Februari 2021
Yang menyatakan
(Vitalia Ristra Nataline)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Biji kopi Robusta (Coffea canephora) mengandung polifenol salah satunya
flavonoid yang terbukti memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keberadaan aktivitas antiinflamasi dan persentase penghambatan
inflamasi krim ekstrak etanol biji kopi Robusta konsentrasi 0,5%; 1%, dan 2%.
Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan Rancangan Acak
Lengkap pola searah pada mencit jantan galur Swiss. Hewan uji dibagi menjadi 5
kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok krim ekstrak etanol
biji kopi Robusta konsentrasi 0,5; 1; dan 2%. Krim dioleskan pada kulit punggung
mencit yang diinduksi karagenin 4,5% secara subkutan. Tebal lipat kulit diukur
setiap satu jam selama enam jam menggunakan jangka sorong digital. Nilai AUC
dari selisih tebal lipat kulit dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan dengan
One Way ANOVA dan uji Scheffe.
Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta konsentrasi 0,5% dan 1% dapat
memberikan efek antiinflamasi topikal tidak berbeda signifikan dengan kontrol
karagenin. Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta konsentrasi 2% dapat
memberikan efek antiinflamasi topikal secara signifikan dibandingkan dengan
kontrol negatif karagenin. Persen penghambatan inflamasi yang diperoleh dari
krim dengan konsentrasi 0,5; 1; dan 2% secara berturut-turut ialah 19,9; 24,61;
dan 36,58%. Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta memiliki aktivitas
antiinflamasi topikal pada kulit punggung mencit terinduksi karagenin.
Kata kunci : biji kopi Robusta, anti inflamasi topikal, persen penghambatan
inflamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Robusta beans (Coffea canephora) contain polyphenols, such as
flavonoid which have anti-inflammatory effects. Research aims to determine the
presence of anti-inflamatory effect and percentage inflammation inhibition of
ethanolic extract cream of roasted Robusta coffee with a concentration of 0.5%;
1%, and 2%.
This research is a pure experimental with a complete randomized
design using Swiss male mice. The animals were divided into 5 groups; negative
control, positive control, and ethanolic extract cream concentration of 0.5; 1; and
2%. The cream was applied to the back skin of mice induced by 4.5%
carrageenan subcutaneously. Skin fold thickness was measured every one hour
for six hours using a digital caliper. The AUC value of each group was analyzed
by the Shapiro-Wilk test followed by One Way ANOVA and Scheffe test.
The ethanolic extract cream of Robusta coffee concentrations of 0.5%
and 1% can provide topical anti-inflammatory effects not significantly. The
ethanolic extract cream of Robusta coffee concentrations of 2% had a significant
topical anti-inflammatory effect. Percentage inflammation inhibition from the
cream with a concentration of 0.5; 1; and 2% respectively were 19.9; 24.61; and
36.58%. The ethanolic extract cream of Robusta coffee beans has topical anti-
inflammatory activity on carrageenan-induced Swiss male mice.
Key words: Roasted Robusta beans, topical anti-inflammatory effect, percentage
inflammation inhibition
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI ........................................................................................................... 8
DAFTAR TABEL ................................................................................................... 9 DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 10 DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 11
PENDAHULUAN ................................................................................................ 12 METODE PENELITIAN ...................................................................................... 14
Jenis Dan Rancangan Penelitian .................................................................... 14
Alat dan Bahan ............................................................................................... 14 Pengumpulan Bahan ...................................................................................... 14 Determinasi Biji Kopi Robusta ...................................................................... 14
Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ............................................... 15 Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta ....................... 15
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ...................................... 15 Penyiapan Hewan Uji .................................................................................... 15
Pengujian Aktivitas Anti Inflamasi ................................................................ 16 Perhitungan Persentase Penghambatan Inflamasi .......................................... 17
Analisis Statistik ............................................................................................ 17 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 18
Hasil Determinasi Biji Kopi Robusta ............................................................ 18
Hasil Ekstraksi Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) ..................... 18
Hasil Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta .............. 19 Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ...................................... 20 Uji Aktivitas Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ............ 21
KESIMPULAN ..................................................................................................... 25
SARAN ................................................................................................................. 25 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27 LAMPIRAN .......................................................................................................... 30
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ..................................... 19 Tabel II. Rata-rata AUC dan % Penghambatan Inflamasi .............................................. 22 Tabel III. Hasil Analisis Statistik .................................................................................... 24 Tabel IV. Penimbangan Bobot Tetap .............................................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Reaksi Flavonoid dengan Mg dan HCl (Ergina and
Puspitasari, 2014) ............................................................................................................ 20 Gambar 2. Kurva Profil Rata-Rata Selisih Tebal Lipat Kulit ......................................... 21 Gambar 3. Penumbukan Simplisia Biji Kopi Robusta .................................................... 30
Gambar 4. Pengayakan Serbuk Biji Kopi Robusta ......................................................... 30 Gambar 5. Campuran Biji Kopi Robusta dengan Etanol 96% ........................................ 30
Gambar 6. Maserasi dengan Shaker ................................................................................ 31 Gambar 7. Pemekatan Ekstrak dengan Rotary Evaporator ............................................ 31 Gambar 8. Ekstrak Etanol Kental Biji Kopi Robusta ..................................................... 31 Gambar 9. Hasil Uji Flavonoid Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ................................ 33 Gambar 10. Basis Biocream
® .......................................................................................... 34
Gambar 11. Pencampuran Biocream® dengan Ekstrak ................................................... 34
Gambar 12. Hasil Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ............................................ 34
Gambar 13. Hasil Uji Homogenitas Ketiga Konsentrasi Krim ....................................... 35 Gambar 14. Jangka Sorong Hardened
® ........................................................................... 36
Gambar 15. Area Punggung Mencit................................................................................ 36 Gambar 16. Pemberian Krim Ekstrak ............................................................................. 36 Gambar 17. Pengukuran Tebal Udem ............................................................................. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi robusta ............................................. 30 Lampiran 2. Skrining Fitokomia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta .............................. 33 Lampiran 3. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta .................................. 34 Lampiran 4. Uji Aktivitas Antiinflamasi ........................................................................ 36
Lampiran 5. Ethical Clearance ....................................................................................... 38 Lampiran 6. Hasil Uji Determinasi Biji Kopi Robusta ................................................... 39
Lampiran 7. Sertifikat Kalibrasi Jangka Sorong ............................................................. 40 Lampiran 8. Surat Keterangan Analisis Data .................................................................. 41 Lampiran 9. Data AUC Kelompok Perlakuan ................................................................ 42 Lampiran 10. Hasil Uji Statistik Data AUC.................................................................... 44 Lampiran 11. Data Perhitungan Persen Penghambatan Inflamasi .................................. 46
Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik Persen Penghambatan Inflamasi ......................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
PENDAHULUAN
Inflamasi terjadi sebagai bentuk dari respon jaringan tubuh terhadap
adanya rangsangan fisik atau kimiawi yang mengakibatkan lepasnya mediator
inflamasi. Karakterisitik utama dari terjadinya inflamasi yakni panas (calor),
kemerahan (rubor), bengkak (tumor), nyeri (dolor), dan gangguan fungsional
(functio laesa) (Katzung, 2012). Respon inflamasi juga dapat terlihat dari
diproduksinya sitokin proinflamasi seperti Tumor Nekrosis Factor-α (TNF-α)
interleukin (IL)-1α, dan IL-1β (Albrecht et al., 2016). Inflamasi terdiri dari dua
jenis yakni inflamasi akut dan inflamasi kronis. Inflamasi akut hanya terbatas
pada tanda dan gejala lokal yang merupakan respon langsung dan cepat terhadap
agen inflamasi. Pada jaringan yang merespon inflamasi akut akan dapat terjadi
akumulasi sel dan eksudasi leukosit. Eksudasi leukosit ini mengakibatkan
terjadinya pembengkakan karena cairan masuk ke dalam jaringan lunak. Inflamasi
kronis terjadi apabila rangsangan terus ada selama beberapa minggu bahkan
bulan. Inflamasi akut yang tidak kunjung mereda dan tidak tersembuhkan dapat
berubah menjadi inflamasi kronis (Kumar et al., 2009).
Anti inflamasi digunakan untuk mengatasi maupun menekan respon saat
terjadinya inflamasi. Obat-obatan anti inflamasi terdiri dari golongan steroid dan
golongan non steroid (NSAID). Secara umum, obat-obat antiinflamasi bekerja
menghambat produksi prostaglandin dengan cara mengganggu kerja dari enzim
cyclooxygenase (COX) (Kumar et al., 2009). Obat-obatan anti inflamasi dapat
diberikan melalui beberapa rute antara lain per oral, transdermal, dan intravena.
Rute pemberian yang paling nyaman dan paling disukai adalah peroral
(Thapa et al., 2016). Namun, obat yang diberikan per oral akan mengalami
degradasi enzimatik di saluran penceranaan serta first pass metabolism di hati.
Hal ini mengakibatkan bioavailabilitas obat menjadi rendah. Pemberian obat
secara topikal dapat meminimalisir obat terkena first pass metabolism di hati. Hal
ini dapat meningkatkan ketersediaan hayati obat karena jika diberikan topikal obat
dapat langsung terabsorbsi kulit dan masuk ke pembuluh darah yang berada di
permukaan kulit dan langsung dapat memberikan efek pada daerah lokal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengalami inflamasi (Octasari and Ayuningtyas, 2016). Obat yang diberikan
secara topikal juga dapat meningkatkan kepatuhan pasien karena cara
penggunaannya lebih mudah dan resikonya rendah (Ermawati et al., 2018).
Sediaan topikal terdiri dari krim, lotion, salep, dan gel. Krim merupakan bentuk
emulsi setengah padat baik dalam tipe air dalam minyak (a/m) atau minyak dalam
air (m/a). Kelebihan sediaan krim dibanding sediaan topikal lainnya yakni krim
lebih mudah menyebar rata di permukaan kulit (Ansel, 2012).
Senyawa polifenol merupakan senyawa bioaktif yang banyak terkandung
di tumbuh-tumbuhan dan berkontribusi terhadap warna, rasa, dan aktivitas
farmakologisnya. Polifenol yang berasal dari botani menunjukkan aktivitas anti-
inflamasi baik secara secara in vitro dan in vivo (Yahfoufi et al., 2018). Polifenol
diklasifikasikan menurut struktur kimianya menjadi flavonoid dan nonflavonoid
(Tsao, 2010). Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa polifenol adalah
tanaman kopi.
Tanaman kopi yang tumbuh di Indonesia adalah spesies Cofffea arabica
L., Coffea canephora, Coffea liberica, dan Coffea excels. Jenis spesies Arabika
memiliki nilai produktivitas paling tinggi diantara spesies kopi lainnya. Coffea
canephora atau dikenal dengan kopi Robusta memiliki produktivitas lebih rendah
dibandingkan dengan kopi Arabika namun tetap lebih tinggi dibandingkan dengan
jenis spesies kopi lainnya sehingga tetap lebih mudah untuk diperoleh (Rahardjo,
2012). Biji kopi adalah bagian dari tanaman kopi yang paling kaya akan
kandungan senyawa polifenol (Patay et al., 2016). Menurut penelitian Dybkowska
et al., (2017), kandungan polifenol pada kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan
pada kopi Arabika.
Ektraksi dengan pelarut etanol akan digunakan pada penelitian ini untuk
mengekstrak polifenol dari biji kopi Robusta. Pelarut etanol dipilih karena ekstrak
etanol biji kopi Robusta terbukti mengandung senyawa-senyawa polifenol, salah
satunya flavonoid, yang dapat dapat berperan sebagai anti inflamasi dan
antioksidan (Ermawati et al., 2018). Pada penelitian sebelumnya oleh Ermawati et
al. (2018) yang dilakukan secara in vitro, senyawa-senyawa polifenol dari ekstrak
etanol biji kopi robusta (Coffea canephora L.) terbukti dapat menghambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
produksi TNF-α. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penelitian ini akan dilakukan
untuk melihat aktivitas anti inflamasi dari ekstrak etanol biji kopi Robusta (Coffea
canephora L.) yang dibuat dalam bentuk sediaan krim topikal. Aktivitas anti
inflamasi dilihat dengan cara mengukur udem (skin fold thickness) pada punggung
mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin.
METODE PENELITIAN
Jenis Dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai aktivitas anti inflamasi pada sediaan topikal ekstrak etanol
biji kopi Robusta (Coffea canephora L.) pada mencit jantan galur Swiss
terinduksi karagenin merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat – alat gelas
(PYREX), rotary evaporator vaccuum, corong buchner, mortir dan stamper,
gunting, spuit injeksi 1 mL, neraca analitik, stopwatch, jangka sorong digital
caliper merk Hardened®.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan
galur Swiss usia 2-3 bulan dengan bobot sekitar 20-30 gram, serbuk biji kopi
Robusta, Karagenin (Sigma Chemical Co.), etanol 96%, NaCl 0,9%, Biocream®,
Voltaren®
Gel 1%, dan Veet®.
Pengumpulan Bahan
Serbuk biji kopi Robusta (Coffea canephora) diperoleh dari Balai
Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (BALITTRI) Sukabumi, Jawa Barat.
Determinasi Biji Kopi Robusta
Biji kopi Robusta yang diperoleh dari BALITTRI dideterminasi di
Departemen Biologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
Serbuk simplisia biji kopi Robusta yang sudah diroasting ditimbang
sebanyak 200 gram kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer. Cairan
pengekstraksi etanol 96% sebanyak 200 mL ditambahkan ke dalam erlenmeyer.
Setelah itu, erlenmeyer ditutup rapat dengan alumunium foil sambil dibiarkan
selama 18 jam di atas shaker. Campuran kemudian disaring dengan corong
Buchner. Filtrat dikumpulkan kemudian dikeringkan menggunakan rotary
evaporator vaccum dengan suhu 60°C selama 10 menit kemudian diletakkan di
dalam oven hingga diperoleh ekstrak kental dengan bobot tetap (Wigati et al.,
2018).
Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta
Sebanyak 0,5 g ekstrak etanol biji kopi Robusta ditambahkan 0,1 g
serbuk Mg dan 5 tetes HCl pekat. Adanya Flavonoid ditunjukkan dengan
terbentuknya warna jingga, merah muda atau merah tua yang tidak hilang dalam
waktu 3 menit (Mangiwa and Maryuni, 2019).
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
Konsentrasi sediaan krim ekstrak etanol biji kopi Robusta (Coffea
canephora L.) ditentukan berdasarkan konsentrasi zat aktif pada sediaan topikal
anti inflamasi yang beredar di pasaran yaitu natrium diklofenak 1%. Konsentrasi
ekstrak etanol biji kopi Robusta yang digunakan adalah 0,5% ; 1% ; dan 2% b/b.
Konsentrasi pertama diturunkan 0,5 dari konsentrasi 1% dan konsentrasi ketiga
dinaikkan 1% dari konsentrasi 1%. Setelah itu, ekstrak etanol biji kopi Robusta
sebanyak 0,025 g ; 0,05 g ; dan 0,1 g dilarutkan dalam 5 g basis Biocream®.
Penyiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor mencit jantan galur Swiss,
berumur 2-3 bulan dengan bobot 20-30 gram. Seluruh hewan uji dibagi ke dalam
5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit yang
dipilih secara acak. Kelompok 1 merupakan kontrol negatif (karagenin),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kelompok 2 kontrol positif (Voltaren® gel 1%), dan kelompok 3, 4, dan 5 sebagai
kelompok perlakuan krim ekstrak etanol biji kopi Robusta dengan masing-masing
krim dengan konsentrasi ekstrak (0,5% ; 1% ; dan 2% b/b). Hewan uji dicukur
rambutnya terlebih dahulu di daerah kulit punggung hewan uji menggunakan
gunting, kemudian dioleskan Veet® untuk merontokkan rambut yang belum
tercukur sempurna. Sebelum dilakukan perlakuan, kulit punggung yang telah
dicukur rambutnya dibiarkan selama 24 jam untuk menghindari adanya inflamasi
yang disebabkan oleh pencukuran dan pemberian Veet®. Penelitian dengan hewan
uji coba ini dilengkapi dengan adanya Ethical Clearance (EC) yang diperoleh dari
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Pengujian Aktivitas Anti Inflamasi
Dua puluh empat jam setelah pencukuran, diukur tebal lipat kulit
punggung mencit saat masih dalam keadaan normal (jam ke-0), lalu mencit
diinjeksi dengan 0,1 ml karagenin 4,5% secara subkutan. Kemudian setelah
diinjeksi dengan karagenin, kelompok 2, 3, 4, dan 5 berturut-turut punggungnya
langsung diolesi dengan Voltaren® gel 1%, krim ekstrak etanol biji kopi Robusta
konsentasi berturut-turut 0,5%; 1%; dan 2% b/b, masing-masing sebanyak 0,1
mL. Selanjutnya diukur tebal lipatan kulit punggung mencit dengan jangka sorong
jangka sorong digital caliper merk Hardened®, yang telah dikalibrasi, setiap 1 jam
selama 6 jam.
Hasil dari pengukuran tebal lipat kulit pada jam ke-0 hingga jam ke-6
masing masing perlakuan dicatat kemudian dihitung selisih masing-masing jam
dengan tebal lipat kulit jam ke-0. Data selisih tebal kulit yang didapatkan
dilanjutkan dengan perhitungan AUC dan persen penghambatan inflamasi pada
masing-masing perlakuan. Nilai AUC total masing-masing perlakuan dan persen
penghambatan inflamasi disajikan dalam nilai rata-rata ± standar eror (Mean ±
SE) (Djunarko et al., 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Perhitungan Persentase Penghambatan Inflamasi
Menurut Wulansari et al. (2018), berikut ini adalah tata cara untuk
menghitung persentase penghambatan inflamasi.
Rumus perhitungan AUC :
∑[
]
Keterangan:
0−6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 sampai ke-6 (mm. jam)
𝑛 = selisih tebal lipat kulit pada jam ke n (mm)
𝑛−1 = selisih tebal lipat kulit pada jam ke n-1 (mm)
𝑛 − 𝑛−1 = selisih waktu (jam)
Perhitungan persen penghambatan dengan rumus sebagai berikut:
n a a an n a a n
1
Keterangan :
( − )0 = − rata-rata kelompok kontrol negatif (mm. jam)
( − )𝑛 = − masing-masing mencit pada kelompok perlakuan (mm.
jam)
Analisis Statistik
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk untuk menguji
normalitas data. Apabila data terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji One Way
ANOVA (taraf kepercayaan 95%) sedangkan apabila data tidak terdistribusi
normal dilanjutkan dengan uji Kruskall-Wallis. Analisis dilanjutkan dengan Post
Hoc Test dengan Scheffe tes untuk data terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney
untuk data yang tidak terdistribusi normal. Analisis ini untuk mengetahui apakah
perbedaan yang ditemukan pada perlakuan berbeda bermakna atau berbeda tidak
bermakna. Apabila diperoleh nilai p<0,05 maka diartikan berbeda bermakna dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
jika diperoleh nilai p>0,05 diartikan perbedaan tersebut tidak bermakna secara
statistik (Djunarko et al., 2016).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Determinasi Biji Kopi Robusta
Biji kopi Robusta yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Industri
dan Penyegar (BALITTRI) Sukabumi, Jawa Barat dideterminasi di Departemen
Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Hasil determinasi
(Lampiran 6) menunjukkan bahwa biji kopi yang digunakan pada penelitian ini
adalah benar biji kopi Robusta (Coffea canephora).
Hasil Ekstraksi Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora)
Ekstraksi dilakukan pada serbuk biji kopi Robusta yang sudah diayak
dengan ayakan nomor mesh 60. Menurut Farmakope Herbal Indonesia, untuk
menghasilkan serbuk halus digunakan ayakan dengan nomor mesh 60. Pada
penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi. Maserasi merupakan
salah satu metode ekstraksi tanpa pemanasan dengan beberapa kali pengadukan
pada suhu ruang (Susanty and Bachmid, 2016). Pelarut yang digunakan adalah
etanol 96%. Pemilihan etanol 96% sebagai pelarut karena mengacu dari penelitian
sebelumnya oleh Ermawati et al., (2018) telah membuktikan bahwa dengan etanol
96% dapat mengekstraksi senyawa-senyawa polifenol dari biji kopi Robusta
(Coffea canephora) yang secara in vitro memiliki aktivitas antiinflamasi dengan
menghambat produksi TNF-α.
Sebanyak 200 gram serbuk biji kopi Robusta yang sudah diroasting
ditambahkan dengan pengekstraksi etanol 96% sebanyak 200 mL. Kemudian
erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil dan dibiarkan selama 18 jam di atas
shaker. Setelah 18 jam, campuran kemudian disaring dengan corong Buchner dan
didapatkan filtrat berwarna coklat gelap. Filtrat yang telah dikumpulkan
dikeringkan menggunakan rotary evaporator vaccum pada suhu 60°C hingga
diperoleh ekstrak kental kemudian dimasukkan ke dalam oven hingga bobot tetap
(Lampiran 1). Hasil akhir didapatkan ekstrak etanol biji kopi Robusta sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1,4239 gram. Persen rendemen yang didapat dari pembuatan ekstrak ini adalah
sebesar 0,7120%.
Hasil Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta
Senyawa polifenol pada biji kopi Robusta memiliki aktivitas
antiinflamasi yang ditunjukkan dengan penghambatan produksi TNF-α (Ermawati
et al., 2018). Salah satu senyawa polifenol yang terdapat dalam biji kopi Robusta
adalah flavonoid (Tsao, 2010). Pada penelitian ini dilakukan skrining fitokimia
flavonoid secara kualitatif pada ekstrak etanol kental biji kopi Robusta untuk
mendeteksi keberadaan salah satu jenis senyawa polifenol yakni senyawa
flavonoid yang berpotensi sebagai antiinflamasi.
Tabel I. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
Senyawa Hasil Pengamatan Kesimpulan
Flavonoid Warna larutan menjadi
merah jingga.
Positif.
Ekstrak etanol biji kopi Robusta ditambahkan dengan serbuk Mg dan
HCl pekat. Adanya Flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah
jingga, merah muda atau merah tua yang tidak hilang dalam waktu 3 menit
(Mangiwa and Maryuni, 2019). Penambahan logam Mg dan HCl pekat bertujuan
untuk mereduksi inti benzopiron dalam struktur flavonoid sehingga akan
terbentuk garam flavilium berwarna merah atau jingga (Ergina and Puspitasari,
2014). Mekanisme reaksi antara senyawa flavonoid dengan Mg dan HCl dapat
dilihat di Gambar 2. Hasil pengujian flavonoid pada penelitian ini menunjukkan
hasil berwarna merah jingga yang berarti terdapat senyawa flavonoid pada ekstrak
etanol biji kopi Robusta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 1. Mekanisme Reaksi Flavonoid dengan Mg dan HCl (Ergina and
Puspitasari, 2014)
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta dibuat dengan konsentrasi 0,5%,
1%, dan 2%. Ekstrak kental biji kopi Robusta ditimbang sebanyak 0,025 g ; 0,05
g ; dan 0,1 g akan dilarutkan dalam 5 g basis Biocream®. Campuran kemudian
digerus dengan menggunakan mortir dan stamper hingga homogen.
Pengujian organoleptis dan homogenitas dilakukan untuk mengevaluasi
kualitas krim yang dibuat. Evaluasi organoleptis dilakukan dengan cara
mengamati secara visual dari bentuk, bau, dan warna pada sediaan krim yang
dihasilkan. Sedangkan, evaluasi homogenitas yang dilakukan dengan cara
mengoleskan sedikit krim pada kaca preparat dan krim dikatakan homogen
apabila tidak memisah dan tidak telihat bahan padat pada kaca (Mailana et al.,
2016). Uji organoleptis menunjukkan bahwa krim ekstrak etanol biji kopi Robusta
berwarna kecoklatan, bertekstur halus, dan memiliki aroma harum kopi. Uji
homogenitas pada ketiga krim menunjukan bahwa krim yang dibuat homogen
dimana tidak terjadi pemisahan, warna merata, dan tidak terdapat partikel
(Lampiran 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Uji Aktivitas Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan untuk melihat adanya aktivitas
antiinflamasi dari krim ektrak etanol biji kopi Robusta. Aktivitas antiinflamasi
ditunjukkan melalui penurunan tebal lipatan kulit punggung mencit yang
diinduksi dengan 0,1 ml karagenin 4,5% secara subkutan setelah dioleskan dengan
krim ekstrak etanol biji kopi Robusta berbagai konsentrasi. Kurva profil rata-rata
selisih tebal lipat kulit punggung mencit terinduksi karagenin 4,5% dari semua
kelompok perlakuan dapat dilihat di Gambar 3. Pada penelitian ini digunakan
basis Biocream®
karena pada penelitian Cintika (2015) dan didukung juga oleh
penelitian Wulansari et al., (2018) terbukti bahwa basis ini tidak memiliki
aktivitas antiinflamasi.
Gambar 2. Kurva Profil Rata-Rata Selisih Tebal Lipat Kulit
Masing-masing kelompok perlakuan kontrol negatif, kontrol positif, dan
perlakuan krim ekstrak 0,5%; 1%; dan 2% dihitung selisih tebal lipat kulit jam ke
1-6 terhadap tebal lipat kulit awal untuk melihat besar inflamasi. Melalui kurva
terlihat bahwa kelompok kontrol karagenin menunjukkan peningkatan tebal lipat
kulit yang paling tinggi. Kelompok kontrol positif Voltaren® yang mengandung
Na-diklofenak dan kelompok krim 2% ekstrak etanol biji kopi Robusta memiliki
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
0 1 2 3 4 5 6 7
Ra
ta-r
ata
sel
isih
teb
al
lip
at
ku
lit
(mm
)
Waktu (jam)
Kontrol Karagenin Kontrol Voltaren Krim Ekstrak 0,5%
Krim Ekstrak 1% Krim Ekstrak 2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
hasil yang mirip dimana keduanya terlihat menunjukkan peningkatan tebal lipat
kulit yang paling rendah.
Tabel II. Rata-rata AUC dan % Penghambatan Inflamasi
Kelompok Rata-rata AUC ± SE
(mm.jam) Rata-rata %PI ± SE
Kontrol Karagenin 17,28 ± 3,47
Kontrol Voltaren® 10,46 ± 1,44 39,49 ± 8,35
Krim ekstrak etanol biji
kopi robusta 0,5% 13,83 ± 1,33 19,97 ± 7,67
Krim ekstrak etanol biji
kopi robusta 1% 13,03 ± 2,56 24,61 ± 14,84
Krim ekstrak etanol biji
kopi robusta 2% 10,96 ± 3,62 36,58 ± 20,97
Hasil selisih tebal lipatan kulit dari masing-masing kelompok yang
didapatkan dari hasil pengamatan jam ke 1-6 kemudian dihitung nilai AUC dan %
Penghambatan Inflamasi (PI). Data AUC dan % Penghambatan Inflamasi dari
masing-masing kelompok yang disajikan dalam bentuk mean ± standar eror (SE)
dapat dilihat di Tabel II. Pada data di Tabel II terlihat bahwa rata-rata nilai AUC
terbesar ada pada kelompok kontrol negatif karagenin dan rata-rata nilai AUC
terkecil ada pada kelompok kontrol positif Voltaren®. Rata-rata nilai AUC dari
ketiga tingkatan konsentrasi krim ekstrak etanol biji kopi Robusta menurun
dengan semakin bertambahkan konsentrasi ekstrak dengan nilainya berturut-turut
dari konsentrasi 0,5%; 1%; dan 2% adalah 13,83 ± 1,33 mm.jam; 13,03 ± 2,56
mm.jam; dan 10,96 ± 3,62 mm.jam.
Persen penghambatan inflamasi menunjukkan besar persen kemampuan
suatu senyawa dalam memberikan efek penghambatan inflamasi. Nilai persen
penghambatan inflamasi diperoleh dari selisih antara nilai AUC dari masing-
masing mencit pada setiap kelompok perlakuan dengan rata-rata nilai AUC dari
kelompok kontrol negatif yang dibandingkan dengan nilai AUC kontrol negatif
karagenin. Pada Tabel II kelompok kontrol negatif karagenin tidak memiliki nilai
persen penghambatan inflamasi dikarenakan karagenin tidak memberikan efek
penghambatan inflamasi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh
Indrayani (2020) yang juga membuktikan bahwa karagenin dengan konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4,5% tidak memberikan aktivitas antiinflamasi topikal. Kontrol postif Voltaren®
menunjukkan nilai rata-rata penghambatan inflamasi tertinggi yakni sebesar 39,49
± 8,35%. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan pada penelitian Indrayani
(2020) yang menunjukkan bahwa pemberian Voltaren®
pada mencit jantan galur
Swiss terinduksi karagenin 4,5% memberikan nilai persen penghambatan
inflamasi sebesar 65,26%. Hal ini dapat disebabkan perbedaan kondisi fisiologis
dari mencit yang digunakan sehingga besar efek antiinflamasi yang ditimbulkan
menjadi berbeda. Ketiga konsentrasi krim ekstrak etanol biji kopi Robusta
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin tinggi pula
persen penghambatan inflamasi. Nilai persen penghambatan inflamasi dari ketiga
konsentrasi ekstrak berturut-turut dari konsentrasi 0,5%; 1%; dan 2% adalah 19,97
± 7,67; 24,61 ± 14,84; dan 36,58 ± 20,97%.
Data hasil nilai AUC dan persen penghambatan antiinflamasi
selanjutnya dianalisis secara statistik. Data seluruh kelompok diuji normalitasnya
dengan uji Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data seluruh
kelompok terdistribusi normal (P>0,05). Setelah itu, dilakukan uji one way
ANOVA pada taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan post-hoc test
menggunakan uji Scefffe untuk melihat kebermaknaan perbadaan antar masing-
masing kelompok perlakuan (Lampiran 10 dan 12). Apabila nilai P<0,05 maka
berarti data tersebut dapat dikatakan berbeda secara signifikan atau secara statistik
berbeda bermakna (BB). Hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan antar kelompok (P<0,05). Selanjutnya dilakukan post-hoc test dengan
uji Sceffe yang dapat dilihat di Tabel III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel III. Hasil Analisis Statistik
Kontrol
Karagenin
Kontrol
Voltaren®
Krim
ekstrak
0,5%
Krim
Ekstrak
1%
Krim
Ekstrak
2%
Kontrol
Karagenin BB BTB BTB BB
Kontrol
Voltaren®
BB BTB BTB BTB
Krim
ekstrak
0,5%
BTB BTB BTB BTB
Krim
ekstrak
1%
BTB BTB BTB BTB
Krim
ekstrak
2%
BB BTB BTB BTB
Keterangan :
BB : Berbeda bermakna (P<0,05)
BTB : Berbeda Tidak Bermakna (P>0,05)
Kelompok kontrol positif Voltaren®
menunjukkan persen penghambatan
inflamasi yang berbeda bermakna (P<0,05) dengan kelompok kontrol negatif
karagenin. Voltaren® mengandung Na-diklofenak dan sudah terbukti klinis
sebagai obat antiinflamasi. Pada penelitian ini terlihat bahwa Voltaren®
dapat
memberikan aktivitas antiinflamasi secara topikal walaupun dengan nilai
penghambatan inflamasi yang lebih rendah daripada hasil penelitian Indrayani
(2020). Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa metode yang dilakukan pada
penelitian ini sudah benar. Kelompok perlakuan krim 2% ekstrak etanol biji kopi
Robusta pada Tabel II menunjukkan nilai persen penghambatan inflamasi yang
paling tinggi dibanding kedua variasi konsentrasi lainnya dan secara statistik
berbeda bermakna (P<0,05) dengan kelompok kontrol negatif karagenin dan
berbeda tidak bermakna (P>0,05) dengan kelompok kontrol positif Voltaren®. Hal
ini menunjukkan bahwa krim 2% ekstrak etanol biji kopi Robusta merupakan
konsentrasi optimum karena mampu menurunkan tebal lipat kulit punggung
mencit secara signifikan terhadap kontrol negatif karagenin (P<0,05) dan efek
yang diberikan juga mendekati Voltaren®. Hasil analisis statistik juga
menunjukkan bahwa krim dengan konsentrasi ekstrak etanol biji kopi Robusta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
0,5% dan 1% tidak berbeda signifikan (P>0,05) dengan kontrol negatif karagenin,
namun juga tidak berbeda signifikan (P>0,05) dengan kontrol positif Voltaren®.
Pada tabel II juga terlihat bahwa krim dengan konsentrasi ekstrak etanol biji kopi
Robusta 0,5% dan 1% memiliki nilai persen penghambatan inflamasi berturut-
turut sebesar 19,97 ± 7,67% dan 24,61 ± 14,84%. Hal ini berarti baik krim dengan
konsentrasi ekstrak ekstrak etanol biji kopi Robusta 0,5% dan 1% memiliki
aktivitas antiinflamasi walaupun tidak sebesar krim ekstrak ekstrak etanol biji
kopi Robusta konsentrasi 2% namun sudah dapat memberikan efek antiinflamasi
secara topikal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketiga variasi konsentrasi
krim ekstrak etanol biji kopi Robusta memiliki aktivitas antiinflamasi. Hasil uji
fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kopi Robusta mengandung
flavonoid (Tabel I). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aktivitas antiinflamasi
dari krim ekstrak etanol biji kopi Robusta mungkin berasal dari adanya kandungan
salah satu senyawa polifenol yakni flavonoid yang memberikan aktivitas
antiiflamasi melalui mekanisme penghambatan TNF-α. Hal ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya oleh Ermawati et al., (2018) yang telah membuktikan
secara in vitro bahwa senyawa-senyawa polifenol pada ekstrak etanol biji kopi
Robusta dapat menghambat produksi TNF-α sehingga dapat memberikan efek
antiinflamasi.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa krim ekstrak etanol biji kopi
Robusta (Coffea canephora) memiliki aktivitas antiinflamasi topikal terhadap
mencit jantan galur Swiss teriduksi karagenin 4,5%. Nilai persen penghambatan
inflamasi dari ekstrak etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora) dengan
konsentrasi 0,5%; 1%; dan 2% berturut-turut adalah 19,97 ± 7,67; 24,61 ± 14,84;
dan 36,58 ± 20,97%.
SARAN
Pada penelitian ini mungkin saja ada senyawa golongan polifenol
lainnya selain flavonoid bahkan mungkin juga dari golongan metabolit sekunder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
lainnya selain golongan polifenol dari biji kopi Robusta (Coffea canephora) yang
memiliki aktivitas antiinflamasi. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini tidak
menggunakan senyawa tunggal sehingga diperlukan penelitian lanjutan yang
menguji menggunakan senyawa flavonoid tunggal. Selain itu, karena krim ekstrak
etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora) konsentrasi 2% merupakan
konsentrasi optimum, maka dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk
meningkatkan konsentrasi ekstrak di atas 2% untuk melihat aktivitas
antiinflamasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
DAFTAR PUSTAKA
Akira, S., Uematsu, S., Takeuchi, O., 2006. Pathogen recognition and innate
immunity. Cell, 124(4), 783–801.
Albrecht, L.J., Tauber, S.C., Merres, J., Kress, E., Stope, M.B., Jansen, S., Pufe,
T., Brandenburg, L.O., 2016. Lack of Proinflammatory Cytokine Interleukin-
6 or Tumor Necrosis Factor Receptor-1 Results in a Failure of the Innate
Immune Response after Bacterial Meningitis. Mediators of Inflammation,
2016.
Alonso-Salces, R.M., Serra, F., Remero, F., Heberger, K., 2009. Botanical and
geographical characterization of green coffee (Coffea arabica and Coffea
canephora): Chemometric evaluation of phenolic and methylxanthine
contents. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 57(10), 4224–4235.
Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., Young, C., 2015. Advances in
NSAID Development: Evolution of Diclofenac Products Using
Pharmaceutical Technology. Drugs, 75(8), 859–877.
Ansel, H.C., Allen, L. V., Popov c , N.G., 2 12. n ’ p ar ac u ca do a
or and dru d v ry y : N n d on, n ’ ar ac u ca
Dosage Forms and Drug Delivery Systems: Ninth Edition.
Boshtam, M., Asgary, S., Kouhpayeh, S., Shariati, L., Khanahmad, H., 2016.
Aptamers Against Pro- and Anti-Inflammatory Cytokines: A Review.
Inflammation, 40, 340–349.
Cintika, K.D., 2020. Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Trengguli
(Cassia fistula L.) pada Edema Punggung Mencit Terinduksi Karagenin,
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Djunarko, I., Manurung, D.Y.S., Sagala, N., 2016. Efek Antiinflamasi Infusa
Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dan Kombinasi Dengan Infusa Daun
Iler (Coleus atropurpureus L. Benth) Dosis 140 mg/KgBB pada Udema
Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin, in: Prosiding Rakernas
Dan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAI. pp. 6–15.
Dy kow ka, E., Sadow ka, ., Rakow ka, R., Dę ow ka, M., Św d r k , F.,
Św ąd r, K., 2 17. n o yp no on n and n ox dan c v y
in Coffee Beans According to Origin and The Degree of Roasting. Roczniki
Panstwowego Zakladu Higieny, 68(4), 347–353.
Ergina, Nuryanti, S., Pursitasari, I.D., 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit
Sekunder pada Daun Palado (Agave angustifolia) yang Diekstraksi dengan
Pelarut Air dan Etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 165–172.
Erlangga, M.E., Sitanggang, R.H., Bisri, T., 2015. Perbandingan Pemberian
Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik
terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal
Mastektomi Termodifikasi. Jurnal Anestesi Perioperatif, 3(3), 146–154.
Ermawati, T., Meilawaty, Z., Harmono, H., 2018. Inhibition activity of Robusta
coffee beans polyphenol extract on the production of TNF-α n u rop c .
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 4(2), 114.
González, R., Ballester, I., López-Posadas, R., Suárez, M.D., Zarzuelo, A.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Martínez-Augustin, O., Sánchez de Medina, F., 2011. Effects of flavonoids
and other polyphenols on inflammation. Critical Reviews in Food Science
and Nutrition, 51(4), 331–362.
Indrayani, K.E., 2020. Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Bunga Telang
(Clitoria ternatea L.) Pada Kulit Mencit Terinduksi Karagenin, Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Interagency Taxonomic Information System (ITIS), 2020. ITIS Standard Report
Page: Coffea canephora.
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search
_value=506060#null, diakses pada 4 April 2020.
Kasturi, J., Palla, P.R., Bakshi, V., Boggula, N., 2019. Non-steroidal anti-
inflammatory drugs: an overview. Journal of Drug Delivery & Therapeutics,
9(1-s), 442–448.
Katzung, B.G., 2012. Basic & Clinical Pharmacology, 12th Editi. ed, Basic and
clinical Pharmacology. McGraw-Hill Education, USA.
Kemenkes RI, 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi 2.
Kiattisin, K., Nantarat, T., Leelapornpisid, P., 2016. Evaluation of antioxidant and
anti-tyrosinase activities as well as stability of green and roasted coffee bean
extracts from Coffea arabica and Coffea canephora grown in Thailand.
Journal of Pharmacognosy and Phytotherapy, 8(10), 182–192.
Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., Aster, J.C., 2009. Robbins and Cotran
Pathologic Basis of Disease, Professional Edition, 8th ed., Expert Consult -
Online.
Mangiwa, S., Maryuni, A.E., 2019. Skrining Fitokimia dan Uji Antioksidan
Ekstrak Biji Kopi Sangrai Jenis Arabika (Coffea arabica) Asal Wamena dan
Moanemani, Papua 11(2), 103–109.
Medzhitov, R., 2008. Origin and physiological roles of inflammation. Nature,
454(7203), 428–435.
Medzhitov, R., 2010. Inflammation 2010: New Adventures of an Old Flame. Cell,
140(6), 771–776.
Mukhriani, 2014. Esktraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan, VII(2), 361–367.
Necas, J., Bartosikova, L., 2013. Carrageenan: A review. Veterinarni Medicina,
58(4), 187–205.
Octasari, P.M., Ayuningtyas, F., 2016. Efek Antiinflamasi Sediaan Krim dan
Salep Senyawa2,5-Bis-(4- Nitrobenzilidin) Siklopentanonpada Edema
Mencit yang Diinduksi Formalin. JPSCR : Journal of Pharmaceutical
Science and Clinical Research, 1, 102–111.
Osafo, N., Agyare, C., Obiri, D.D., Antwi, A.O., 2017. Mechanism of action of
nonsteroidal antiinflammatory drugs.
Patay, É.B., Bencsik, T., Papp, N., 2016. Phytochemical overview and medicinal
importance of Coffea species from the past until now. Asian Pacific Journal
of Tropical Medicine, 9(12), 1127–1135.
Rahardjo, P., 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika Robusta,
Penebar Swadaya.
Singh, A., Malhotra, S., Subban, R., 2008. Anti-inflammatory and analgesic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
agents from Indian medicinal plants. International Journal of Integrative
Biology,.
Stankov, S., 2012. Definition of Inflammation, Causes of Inflammation and
Possible Anti-inflammatory Strategies. The Open Inflammation Journal,
5(1), 1–9.
Susanty, Bachmid, F., 2016. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan
Refluks terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L.).
KONVERSI, 5(2), 87–93.
Thapa, P., Aryal, K.K., Mehata, S., Vaidya, A., Jha, B.K., Dhimal, M., Pradhan,
S., Dhakal, P., Pandit, A., Pandey, A.R., Bista, B., Pokhrel, A.U., Karki,
K.B., 2016. Oral hygiene practices and their socio-demographic correlates
among Nepalese adult: Evidence from non communicable diseases risk
factors STEPS survey Nepal 2013. BMC Oral Health, 16(1).
Tsao, R., 2010. Chemistry and Biochemistry of Dietary Polyphenols. Nutrients, 2,
1231–1246.
Wigati, E.I., Pratiwi, E., Utami, N.F., Nissa, T.F., 2018. Uji Karakteristik
Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Biji Kopi Robusta (Coffea canephora
Pierre) dari Bogor, Bandung dan Garut Dengan Metode DPPH (1,1-
diphenyl-2-picrylhydrazyl). Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(1), 59–
66.
Wulansari, E.D., Subagus, W., Marchaban, Sitarina, W., 2018. Aktivitas
Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanolik Rimpang Bangle (Zingiber
cassumunar Roxb.) pada Mencit yang terinduksi Karagenin. Traditional
Medicine Journal. 23(2). 123.
Yahfoufi, N., Alsadi, N., Jambi, M., Matar, C., 2018. The Immunomodulatory and
Anti-inflammatory Role of Polyphenols. Nutrients, 10, 1–23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi robusta
Gambar 3. Penumbukan Simplisia Biji Kopi Robusta
Gambar 4. Pengayakan Serbuk Biji Kopi Robusta
Gambar 5. Campuran Biji Kopi Robusta dengan Etanol 96%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 6. Maserasi dengan Shaker
Gambar 7. Pemekatan Ekstrak dengan Rotary Evaporator
Gambar 8. Ekstrak Etanol Kental Biji Kopi Robusta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel IV. Penimbangan Bobot Tetap
Hari, tgl Berat wadah+isi (g) Berat Isi (g) Selisih (g)
Kamis 18
November 2020
31,4338 6,9081 0,0000
31,3367 6,8110 0,0971
30,9976 6,4719 0,3391
Jumat, 19
November 2020
26,1036 1,5779 4,8940
26,1031 1,5774 0,0005
26,1028 1,5771 0,0003
26,1011 1,5754 0,0017
26,0886 1,5629 0,0125
26,0638 1,5381 0,0248
Sabtu, 20
November 2020
26,0284 1,5027 0,0354
26,0195 1,4938 0,0089
26,0175 1,4918 0,0020
26,0166 1,4909 0,0009
26,0158 1,4901 0,0008
26,0147 1,4890 0,0011
Senin, 22
November 2020
25,9512 1,4255 0,0635
25,9507 1,4250 0,0005
25,9501 1,4244 0,0006
25,9498 1,4241 0,0003
25,9496 1,4239 0,0002
Keterangan :
Berat wadah kosong = 24,5257 gram
Hasil rendemen :
o o ak r
o o r uk awa x 1
1, 2
2 x 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 2. Skrining Fitokomia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
Gambar 9. Hasil Uji Flavonoid Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 3. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
Gambar 10. Basis Biocream®
Gambar 11. Pencampuran Biocream® dengan Ekstrak
Gambar 12. Hasil Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 13. Hasil Uji Homogenitas Ketiga Konsentrasi Krim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 4. Uji Aktivitas Antiinflamasi
Gambar 14. Jangka Sorong Hardened®
Gambar 15. Area Punggung Mencit
Gambar 16. Pemberian Krim Ekstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 17. Pengukuran Tebal Udem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran 5. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Lampiran 6. Hasil Uji Determinasi Biji Kopi Robusta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 7. Sertifikat Kalibrasi Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 8. Surat Keterangan Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 9. Data AUC Kelompok Perlakuan
Kontrol
Karagenin
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC
0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2,6 2,77 2,94 2,68 2,23 1,37 13,91
Mencit 2 0 3,25 3,41 3,52 2,98 2,57 2,19 16,83
Mencit 3 0 2,94 3,04 3,11 2,5 2,11 1,9 14,65
Mencit 4 0 3,99 4,83 4,99 4,04 3,51 2,49 22,61
Mencit 5 0 3,26 3,66 4,14 3,34 2,86 2,31 18,42
Rata-rata 0,00 3,21 3,54 3,74 3,11 2,66 2,05 17,28
SD 0,00 0,51 0,80 0,84 0,61 0,56 0,44 3,47
Kontrol
Voltaren®
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- mm) AUC
0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2,53 2,1 1,81 0,96 0,69 0,41 8,30
Mencit 2 0 2,68 2,28 2,02 1,66 1,29 0,81 10,34
Mencit 3 0 2,37 2,22 2,08 1,67 1,23 1,01 10,08
Mencit 4 0 2,58 2,2 1,73 2,41 2,08 1,75 11,88
Mencit 5 0 2,57 2,39 2,31 2,03 1,76 1,24 11,68
Rata-rata 0,00 2,55 2,24 1,99 1,75 1,41 1,04 10,45
SD 0,00 0,11 0,11 0,23 0,54 0,53 0,50 1,44
Ekstrak
0,5%
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC
0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2,49 2,36 2,36 2,22 2,09 1,35 12,20
Mencit 2 0 2,49 2,81 2,67 2,6 2,45 2,33 14,19
Mencit 3 0 3,43 2,85 2,77 2,70 2,59 2,39 15,54
Mencit 4 0 2,70 2,95 2,83 2,19 1,48 1,36 12,83
Mencit 5 0 2,00 3,03 3,03 2,76 2,40 2,36 14,40
Rata-rata 0,00 2,62 2,80 2,73 2,49 2,20 1,96 13,83
SD 0,00 0,52 0,26 0,25 0,27 0,44 0,55 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Ekstrak
1%
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC
0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2,57 2,74 3,64 2,8 1,74 1,68 14,33
Mencit 2 0 2,21 2,37 1,99 1,92 1,64 1,44 10,85
Mencit 3 0 2,44 2,95 2,87 2,43 2,11 1,92 13,76
Mencit 4 0 3,07 2,66 1,92 1,11 1,03 0,4 9,99
Mencit 5 0 2,58 3,38 3,04 2,96 2,85 2,79 16,21
Rata-rata 0,00 2,57 2,82 2,69 2,24 1,87 1,65 13,03
SD 0,00 0,31 0,38 0,73 0,75 0,67 0,86 2,56
Ekstrak
2%
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC
0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2,6 2,2 2,15 2,07 2,05 1,73 11,94
Mencit 2 0 3,71 2,8 2,57 2,29 1,94 1,78 14,20
Mencit 3 0 3,01 1,71 1,18 0,7 0,51 0,41 7,32
Mencit 4 0 2,58 2,98 2,81 2,59 2,44 1,98 14,39
Mencit 5 0 2,37 2,06 1,54 0,85 0,11 0,05 6,96
Rata-rata 0,00 2,85 2,35 2,05 1,70 1,41 1,19 10,96
SD 0,00 0,53 0,53 0,68 0,87 1,03 0,89 3,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Lampiran 10. Hasil Uji Statistik Data AUC
Oneway
Descriptives
Tebal Udem
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minim
um
Maxi
mum
Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol
Karagenin 5 17.2840 3.47076 1.55217 12.9745 21.5935 13.91 22.61
Kontrol
Voltaren 5 10.4560 1.44301 .64533 8.6643 12.2477 8.30 11.88
Perlakuan
Dosis 0.5% 5 13.8320 1.32622 .59311 12.1853 15.4787 12.20 15.54
Perlakuan
Dosis 1% 5 13.0280 2.56560 1.14737 9.8424 16.2136 9.99 16.21
Perlakuan
Dosis 2% 5 10.9620 3.62189 1.61976 6.4648 15.4592 6.96 14.39
Total 25 13.1124 3.47845 .69569 11.6766 14.5482 6.96 22.61
Test of Homogeneity of Variances Tebal Udem
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.770 4 20 .056
ANOVA Tebal Udem
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 148.039 4 37.010 5.200 .005
Within Groups 142.351 20 7.118
Total 290.390 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Post Hoc Tests Multiple Comparisons
Dependent Variable: Tebal Udem
(I) Kelompok
Vitalia Ristra
(J) Kelompok
Vitalia Ristra
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Scheffe Kontrol
Karagenin
Kontrol Voltaren 6.82800* 1.68731 .014 1.1149 12.5411
Perlakuan Dosis
0.5% 3.45200 1.68731 .408 -2.2611 9.1651
Perlakuan Dosis
1% 4.25600 1.68731 .216 -1.4571 9.9691
Perlakuan Dosis
2% 6.32200
* 1.68731 .025 .6089 12.0351
Kontrol
Voltaren
Kontrol
Karagenin -6.82800
* 1.68731 .014 -12.5411 -1.1149
Perlakuan Dosis
0.5% -3.37600 1.68731 .430 -9.0891 2.3371
Perlakuan Dosis
1% -2.57200 1.68731 .680 -8.2851 3.1411
Perlakuan Dosis
2% -.50600 1.68731 .999 -6.2191 5.2071
Perlakuan
Dosis 0.5%
Kontrol
Karagenin -3.45200 1.68731 .408 -9.1651 2.2611
Kontrol Voltaren 3.37600 1.68731 .430 -2.3371 9.0891
Perlakuan Dosis
1% .80400 1.68731 .994 -4.9091 6.5171
Perlakuan Dosis
2% 2.87000 1.68731 .586 -2.8431 8.5831
Perlakuan
Dosis 1%
Kontrol
Karagenin -4.25600 1.68731 .216 -9.9691 1.4571
Kontrol Voltaren 2.57200 1.68731 .680 -3.1411 8.2851
Perlakuan Dosis
0.5% -.80400 1.68731 .994 -6.5171 4.9091
Perlakuan Dosis
2% 2.06600 1.68731 .824 -3.6471 7.7791
Perlakuan
Dosis 2%
Kontrol
Karagenin -6.32200
* 1.68731 .025 -12.0351 -.6089
Kontrol Voltaren .50600 1.68731 .999 -5.2071 6.2191
Perlakuan Dosis
0.5% -2.87000 1.68731 .586 -8.5831 2.8431
Perlakuan Dosis
1% -2.06600 1.68731 .824 -7.7791 3.6471
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran 11. Data Perhitungan Persen Penghambatan Inflamasi
Karagenin
Mencit agenin AUC Karagenin %PI
1 17,28 13,91 19,53
2 17,28 16,83 2,63
3 17,28 14,65 15,22
4 17,28 22,61 -30,82
5 17,28 18,42 -6,57
Voltaren (Na Diklofenak)
Mencit AUC Voltaren %PI
1 17,28 8,30 52,00
2 17,28 10,34 40,19
3 17,28 10,08 41,70
4 17,28 11,88 31,28
5 17,28 11,68 32,41
Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta 0,5%
Mencit AUC 0,5% %PI
1 17,28 12,20 29,43
2 17,28 14,19 17,91
3 17,28 15,54 10,10
4 17,28 12,83 25,75
5 17,28 14,40 16,67
Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta 1%
Mencit AUC 1% %PI
1 17,28 14,33 17,07
2 17,28 10,85 37,21
3 17,28 13,76 20,37
4 17,28 9,99 42,19
5 17,28 16,21 6,22
Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta 2%
Mencit AUC 2% %PI
1 17,28 11,94 30,93
2 17,28 14,20 17,82
3 17,28 7,32 57,67
4 17,28 14,39 16,72
5 17,28 6,96 59,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik Persen Penghambatan Inflamasi
Oneway Descriptives
% Penghambatan Inflamasi
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minim
um
Maxi
mum
Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol
Karagenin 5 -.0180 20.08407 8.98187 -24.9557 24.9197 -30.84 19.50
Kontrol
Voltaren 5 39.4920 8.35128 3.73481 29.1225 49.8615 31.25 51.97
Perlakuan
Dosis 0.5% 5 19.9720 7.67220 3.43111 10.4457 29.4983 10.10 29.43
Perlakuan
Dosis 1% 5 24.6120 14.83945 6.63641 6.1864 43.0376 6.22 42.19
Perlakuan
Dosis 2% 5 36.5780 20.97568 9.38061 10.5333 62.6227 16.72 59.75
Total 25 24.1272 20.13146 4.02629 15.8173 32.4371 -30.84 59.75
Test of Homogeneity of Variances % Penghambatan Inflamasi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.776 4 20 .055
ANOVA % Penghambatan Inflamasi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4957.955 4 1239.489 5.198 .005
Within Groups 4768.660 20 238.433
Total 9726.614 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: % Penghambatan Inflamasi
(I)
Kelompok
Vitalia
Ristra
(J)
Kelompok
Vitalia
Ristra
Mean
Differenc
e (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Scheffe Kontrol
Karagenin
Kontrol
Voltaren
-
39.51000*
9.76592 .014 -72.5764 -6.4436
Perlakuan
Dosis 0.5% -19.99000 9.76592 .408 -53.0564 13.0764
Perlakuan
Dosis 1% -24.63000 9.76592 .216 -57.6964 8.4364
Perlakuan
Dosis 2%
-
36.59600*
9.76592 .025 -69.6624 -3.5296
Kontrol
Voltaren
Kontrol
Karagenin 39.51000
* 9.76592 .014 6.4436 72.5764
Perlakuan
Dosis 0.5% 19.52000 9.76592 .431 -13.5464 52.5864
Perlakuan
Dosis 1% 14.88000 9.76592 .680 -18.1864 47.9464
Perlakuan
Dosis 2% 2.91400 9.76592 .999 -30.1524 35.9804
Perlakuan
Dosis 0.5%
Kontrol
Karagenin 19.99000 9.76592 .408 -13.0764 53.0564
Kontrol
Voltaren -19.52000 9.76592 .431 -52.5864 13.5464
Perlakuan
Dosis 1% -4.64000 9.76592 .994 -37.7064 28.4264
Perlakuan
Dosis 2% -16.60600 9.76592 .587 -49.6724 16.4604
Perlakuan
Dosis 1%
Kontrol
Karagenin 24.63000 9.76592 .216 -8.4364 57.6964
Kontrol
Voltaren -14.88000 9.76592 .680 -47.9464 18.1864
Perlakuan
Dosis 0.5% 4.64000 9.76592 .994 -28.4264 37.7064
Perlakuan
Dosis 2% -11.96600 9.76592 .823 -45.0324 21.1004
Perlakuan
Dosis 2%
Kontrol
Karagenin 36.59600
* 9.76592 .025 3.5296 69.6624
Kontrol
Voltaren -2.91400 9.76592 .999 -35.9804 30.1524
Perlakuan
Dosis 0.5% 16.60600 9.76592 .587 -16.4604 49.6724
Perlakuan
Dosis 1% 11.96600 9.76592 .823 -21.1004 45.0324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas
Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta
(Coffea Canephora L.) pada Mencit Jantan Galur Swiss
T r nduk Kara n n” k na a n kap V a a
Ristra Nataline, lahir di Jakarta pada tanggal 26
Desember 1998, merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara pasangan Vigilius Christian Anthony dan
Veronika Leli Retnowati. Pendidikan formal yang
ditempuh penulis yaitu TK Santa Maria 1 Jakarta Utara
(2002-2004), pendidikan Sekolah Dasar yaitu SD Strada
St. Petrus Jakarta Utara (2004-2010), pendidikan
Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Strada St.
Fransiskus Xaverius II Jakarta Utara (2010-2013),
pendidikan Sekolah Menengah Atas yaitu SMA Pangudi Luhur Van Lith
Muntilan (2013-2016). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2017. Penulis terlibat
dalam organisasi, kepanitiaan, dan asisten praktikum selama berkuliah di Fakultas
Farmasi. Penulis pernah menjadi anggota divisi hubungan masyarakat acara
Osteoday JMKI (2017), divisi lomba cerdas cermat acara FACTION 3 (2018),
sekretaris eksternal Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Farmasi
2018/2019, sekretaris acara Science Competition 2019, dan asisten praktikum
Farmakognosi Fitokimia (2020). Selain itu, penulis pernah mengikuti Student
Exchange Programme (SEP) di Taipei Medical University-Taiwan yang
diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Student Federetion (IPSF)
pada Januari 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI