Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SUSTAINABILITY REPORT DAN KINERJA PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DALAM BURSA EFEK INDONESIA)
Oleh :
Kevin Diaz Prasetyo
NIM : 232011246
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian
dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Put your works into the hands of the Lord, and your purposes will be made
certain”
(Proverb 16 : 3)
“What matters most is not how many times you fail, but that you never stop
trying”
(Abraham Lincoln)
“What would you do if you weren't afraid?”
(Spencer Johnson – Who Moves My Cheese)
vii
ABSTRACT
A concept of sustainability development is used to solve the stagnancy of
corporate economic development’s problem. Sustainability report is conclusive
evidence that used by companies to account their activities which refers to
sustainability development concept. This research attempts to examine the effect
of corporate’s performance in 2012 to sustainability report disclosure in 2013
and also the effect of sustainability report disclosure in 2013 to corporate
performance in 2014. It consists of 26 companies listed on Indonesian Stock
Exchange that published sustainability report in 2013. Sustainability Reporting
Guidelines from Global Reporting Initiative (GRI) is used as the basis of
calculating the index score. The company’s performance is measured using
Return on Assets (ROA) Ratio. This research uses secondary data collected from
company’s website and Indonesian Stock Exchange. This result shows that
company’s performance influences the disclosure of sustainability report.
However, sustainability report disclosure had no effect on the company’s
performance.
Keywords: Sustainability Report, Company’s Performance
viii
SARIPATI
Sustainability development merupakan konsep yang digunakan untuk
mengatasi masalah kemandekan pembangunan ekonomi perusahaan.
Sustainability report merupakan bukti nyata yang dapat digunakan perusahaan
dalam mempertanggungjawabkan aktivitas operasionalnya yang mengacu pada
konsep sustainability development. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh kinerja perusahaan tahun 2012 terhadap pengungkapan sustainability
report tahun 2013 dan pengaruh pengungkapan sustainability report tahun 2013
terhadap kinerja perusahaan tahun 2014. Penelitian ini menggunakan sampel
sebanyak 26 perusahaan yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan
sustainability report pada tahun 2013. Pengungkapan sustainability report
menggunakan panduan yang disediakan oleh Global Reporting Initiatve (GRI)
yang digunakan sebagai dasar perhitungan nilai indeks. Kinerja perusahaan diukur
dengan menggunakan rasio Return on Asset (ROA). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder diperoleh dari website perusahaan dan website
Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan tahun 2012 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report tahun 2013 dan pengungkapan sustainability
report tahun 2013 tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan di masa
mendatang.
Kata kunci: Sustainability Report, Kinerja Perusahaan
ix
KATA PENGANTAR
Sustainability Report adalah laporan yang diungkapkan perusahaan dalam
rangka memberi bukti nyata kepada stakeholder bahwa aktivitas operasional
perusahaan akan terus berlangsung secara berkelanjutan. Sustainability report
menggambarkan dampak positif dan negatif yang ditimbulkan akibat aktivitas
operasional perusahaan. Hal yang dilaporkan dalam sustainability report
diantaranya kinerja ekonomi, kinerja sosial dan kinerja lingkungan. Tujuan
penelitian ini adalah melihat pengaruh antara kinerja perusahaan terhadap
pengungkapan sustainability report dan melihat pengaruh pengungkapan
sustainability report terhadap kinerja perusahaan. Penulis menyadari bahwa
bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan ini, namun demikian penulis
berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada peneliti selanjutnya dan
juga kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih.
Salatiga, 1 November 2015
Penulis
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberi nafas kehidupan dan kekuatan kepada penulis sehingga tugas akhir ini
dapat diselesaikan dengan baik. Peneliti sungguh bersyukur atas rahmat yang
diberikan sehingga penulis mampu menikmati proses selama menempuh
pendidikan di Salatiga hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih juga kepada berbagai pihak yang telah ikut berperan
selama berlangsungnya penelitian hingga tugas akhir ini dapat terselesaikan
dengan baik. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orangtua penulis yang tercinta , Bapak Budi dan Ibu Henny atas cinta
kasih, pengorbanan, serta keras kerasnya dari awal peneliti lahir di di
dunia hingga sekarang. Penulis bersyukur atas kesabaran mereka dan
segala nasihat dan semangat yang diberikan kepada peneliti.
2. Ka Shielly yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada
penulis, serta memberi contoh dan harapan agar penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Om Agung, Tante Evi, Marcel, Bulik Hermin, dan Wawan yang selalu
memperhatikan peneliti selama penulis menempuh pendidikan Salatiga
hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Pakde Edi dan keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat
kepada penulis.
5. Ibu Elisabeth Penti Kurniawati selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu, arahan dan bimbingan selama menyelesaikan
tugas akhir.
6. Sdr. Giovania, SE, yang telah membantu penulis dalam mengolah data.
7. Sdr. Reza Parningotan Malau yang kerap memberikan bantuan
kepada peneliti untuk mengakses internet.
xi
8. Teman-teman seperjuangan selama penulis menempuh perkuliahan
Rio, Haris, Peter, Yosi, Susan, Rabin, Adith, Renhart, Gerrard, Raja
atas dukungan, semangat dan kebersamaan yang diberikan kepada
peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir.
9. Bang Gerald, Bang Mesak, Bang Wempi yang turut memotivasi dan
memberi semangat selama penulis menyelesaikan tugas akhir.
10. Teman-teman pemuda GKI Salatiga Selfi, Amel, Kak Dede atas
semangat dan kebersamaan yang diberikan selama peneliti
menyelesaikan tugas akhir.
11. Elisa Christina yang selalu memberikan perhatian dan doa. Terima
kasih selalu menjadi orang yang mengingatkan dan memberi semangat
kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Teman-teman dari Tangerang Yahya, Anang, Isak, Joeska, Fajar, Restu
yang kerap kali datang mengunjungi peneliti selama menempuh
pendidikan di Salatiga. Terima kasih atas kebersamaan dan dorongan
yang diberikan.
Serta berbagai pihak dan kalangan yang tidak dapat penulis sebutkan secara
khusus yang telah mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Salatiga, 1 November 2015
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Pernyataan Tidak Plagiat..................................................................................... ii
Pernyataan Persetujuan Akses............................................................................iii
Halaman Persetujuan .......................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Karya Tulis ........................................................................ v
Halaman Motto................................................................................................... vi
Abstract ............................................................................................................. vii
Saripati .............................................................................................................viii
Kata Pengantar ................................................................................................... ix
Ucapan Terima Kasih .......................................................................................... x
Daftar Isi............................................................................................................ xii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................... xv
Daftar Rumus ................................................................................................... xvi
BAB I – Pendahuluan ......................................................................................... 1
BAB II – Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis
Teori Stakeholder ............................................................................ 5
Teori Legitimasi .............................................................................. 6
Teori Agensi .................................................................................... 6
Sustainability Report ....................................................................... 7
Kinerja Perusahaan........................................................................ 10
Hubungan Kinerja Perusahaan terhadap Pengungkapan Sustainability
Report ........................................................................................... 11
Hubungan Pengungkapan Sustainability Report terhadap Kinerja
Perusahaan.................................................................................... 11
xiii
BAB III – Metode Penelitian
Populasi dan Sampel .................................................................... 13
Deskripsi Sampel ......................................................................... 14
Definisi Operasional Variabel ...................................................... 14
Metode Analisis Data ................................................................... 15
BAB IV – Hasil dan Pembahasan
Statistik Deskriptif ....................................................................... 17
Uji Hipotesis pertama ................................................................... 23
Uji Hipotesis kedua ..................................................................... 25
BAB V – Kesimpulan, Implikasi dan Saran
Kesimpulan .................................................................................. 27
Implikasi ....................................................................................... 27
Keterbatasan dan Saran ................................................................ 28
Daftar Pustaka ................................................................................................... 29
Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... 32
Lampiran-lampiran ............................................................................................ 33
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ........................................................ 3
Tabel 2. Deskripsi Sampel ............................................................................. 14
Tabel 3. Statistik Deskriptif ........................................................................... 17
Tabel 4. Analisis ROA dan Komponen Sustainability Report ....................... 19
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model Kerangka Pemikiran ........................................................ 12
xvi
DAFTAR RUMUS
Rumus 1. Menghitung ROA .......................................................................... 14
Rumus 2. Menghitung SRDI .......................................................................... 15
Rumus 3. Persamaan Regresi Hipotesis Pertama ........................................... 17
Rumus 4. Persamaan Regresi Hipotesis Kedua ............................................. 17
1
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada
lingkungan pada lingkungan, karena pada dasarnya sumber daya alam dan
lingkungan memiliki kapasitas daya dukung yang terbatas. (Fauzi, 2006). Dengan
kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan kapasitas sumber
daya alam dan lingkungan akan menyebabkan kemandekan pembangunan itu
sendiri.
Untuk mengatasi masalah kemandekan pembangunan, muncul konsep
keberlanjutan (sustainability) atau lebih dikenal sebagai pembangunan
berkelanjutan (sustainability development). Keberlanjutan itu sendiri bukan
merupakan akhir yang harus dicapai, tetapi target yang secara terus-menerus harus
dicapai (Mitchel, Setiawan dan Rahmi, 2010). Konsep sustainability development
diungkapkan oleh Elkington (1997) untuk menyelaraskan profit, people, planet.
Profit di sini lebih dari sekadar keuntungan, dimana profit berarti menciptakan
fair trade dan ethical trade. People lebih menekankan pentingnya praktek bisnis
suatu perusahaan yang mendukung kepentingan tenaga kerja. Planet berarti
mengelola dengan baik penggunaan energi, terutama atas sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui. Dengan kata lain, keseimbangan antara profit, people, dan
planet membawa perusahaan menuju pada sustainability development.
Dalam mengimplementasikan konsep sustainability development,
perusahaan memerlukan sebuah kerangka global dengan bahasa yang konsisten
dan dapat diukur dengan tujuan agar lebih jelas dan mudah dipahami, hal ini
dikenal dengan sebutan laporan keberlanjutan atau sustainability report (Suryono
dan Prastiwi, 2011). Sustainability Report merupakan wujud nyata berupa laporan
yang bersifat sukarela yang memuat konsep yang dikemukakan oleh Elkington
mengenai Triple Bottom Line (TBL). Dalam sustainability report itu sendiri
diharapkan perusahaan mampu mengungkapkan pembangunan berkelanjutan
perusahaan yang tertuang dalam keselarasan aktivitas operasional perusahaan
terhadap profit, people, dan planet. Dengan diterapkannya sustainability report,
2
Daniri (2010) mengungkapkan akan terciptanya lingkungan bisnis yang beretika
dan berkembang secara berkelanjutan (swa.co.id). Sementara, kondisi lingkungan
bisnis yang beretika dan berkembang secara berkelanjutan seperti yang
dikemukakan oleh Daniri merupakan harapan bagi pihak yang terlibat di dalam
lingkungan bisnis, termasuk stakeholder.
Bagi stakeholder, pelaporan merupakan komponen penting untuk
dijadikan dasar pertimbangan dalam menginvestasikan ke dalam perusahaan
dananya maupun untuk menggunakan produk perusahaan baik itu barang maupun
jasa. Sebagai pemakai informasi yang diungkapkan perusahaan, stakeholder
membutuhkan informasi baik berupa laporan keuangan maupun non keuangan,
seperti yang diungkapkan Eipstein dan Freedmen (1994 dalam Marina 2009),
bahwa stakeholder tertarik kepada informasi tambahan yang dilaporkan dalam
laporan tahunan. Menurut Novita dan Djakman (2008), pengungkapan kinerja
lingkungan, sosial dan ekonomi di dalam laporan tahunan atau laporan terpisah
adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibilitas, dan transparansi
perusahaan kepada investor dan stakeholders lainnya. Oleh karena itu,
sustainability report diharapkan mampu mengatasi kebutuhan para stakeholder
sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
stakeholder dalam rangka menselaraskan konsep sustainability development.
Sustainability report dewasa ini telah menjadi tren dan menjadi perhatian
banyak perusahaan, namun belum ada aturan khusus yang dikeluarkan oleh badan
pemerintah dan badan industri yang mengatur bahwa perusahaan harus
mengungkapkan sustainability report. Dalam prakteknya di Indonesia, perusahaan
menggunakan panduan yang disediakan oleh Global Reporting Initiative (GRI).
Global Reporting Initiative ini merupakan organisasi non profit yang berkantor
pusat di Amsterdam, Belanda dimana organisasi ini merangkum dan menyajikan
panduan yang dapat digunakan perusahaan untuk mengungkapkan sustainability
report.
3
Sustainability report merupakan hal yang menarik untuk dicermati lebih
dalam karena pada praktiknya di Indonesia, terdapat puluhan perusahaan yang
telah mengeluarkan sustainability report walaupun belum ada aturan tertulis
bahwa perusahaan harus mempublikasikan sustainability report. Dalam SWA
Online (2013) diinformasikan bahwa pada tahun 2013 terdapat sekitar 40-an
perusahaan yang membuat sustainability report dan menyebutkan bahwa jumlah
perusahaan di Indonesia yang membuat sustainability report paling tinggi di
kawasan Asia Tenggara. Di Malaysia, jumlah perusahaan yang membuat
sustainability report hanya sekitar 10 perusahaan, sementara di Singapura terdapat
15 perusahaan yang membuat sustainability report. Selain itu Indonesia
merupakan negara penggerak sustainability report yang menggelar pemberian
penghargaan pada perusahaan yang mengungkapkan sustainability report terbaik.
Pada tahun 2012 ajang penghargaan tersebut juga mengikutsertakan perusahaan-
perusahaan di Asia Tenggara meliputi Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand
(ncsr-id.org). Tren sustainability report memunculkan dugaan bahwa
pengungkapan sustainability report oleh perusahaan memberikan manfaat positif
terhadap aktivitas perusahaan misalnya kinerja perusahaan, khususnya di
Indonesia, karena akan menjadi sia-sia apabila perusahaan mengungkapkan
informasi yang tidak memberi manfaat bagi kepentingan perusahaan. Dugaan lain
yang muncul bahwa pengungkapan sustainability report dipicu oleh tanggung
jawab perusahaan terhadap kinerjanya yang baik sehingga mendorong perusahaan
memperluas pengungkapan informasi mengenai aktivitasnya. Berkaitan dengan
hal di atas banyak peneliti terdahulu yang meneliti isu mengenai sustainability
report, diantaranya:
Tabel 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Metode
Analisis
Hasil
1 Burhan dan
Rahmanti
(2012)
The Impact of
Sustainablity
Reporting on
Company
Performance
Regresi
berganda
Sustainability
report
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan
4
2 Adhima
(2012)
Pengaruh
Pengungkapan
Sustainability Report
terhadap
Profitabilitas
Perusahaan (Studi
Kasus pada
Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar dalam
Bursa Efek
Indonesia)
Regresi
sederhana
Sustainability
report
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
perusahaan
3 Sari (2013) Pengaruh Kinerja
Keuangan, Ukuran
Perusahaan dan
Corporate
Governance
terhadap
Pengungkapan
Sustainability Report
Regresi
berganda
Kinerja keuangan
berpengaruh
negatif terhadap
pengungkapan
sustainability
report
4 Suryono dan
Prastiwi
(2011)
Pengaruh
Karakteristik
Perusaan dan
Corporate
Governance (CG)
terhadap Praktik
Pengungkapan
Sustainability Report
(SR)
Regresi
Logistik
Kinerja
perusahaan
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
sustainability
report
Sumber: Olahan peneliti dari berbagai jurnal (2015)
Berdasarkan ringkasan penelitian terdahulu, beberapa peneliti memperoleh hasil
bahwa kinerja perusahan berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability
report. Beberapa peneliti lain juga memperoleh hasil bahwa pengungkapan
sustainability report berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang.
Namun, dalam penelitian sebelumnya dilakukan pada objek dan jumlah sampel
yang berbeda beda, misalnya saja Adhima (2012), menggunakan objek pada
sektor manufaktur sedangkan Sari (2013) menggunakan objek seluruh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh sebab itu, belum dapat
ditentukan manakah yang memberikan pengaruh lebih besar antara kinerja
5
perusahaan kepada pengungkapan sustainability report atau pengungkapan
sustainability report kepada kinerja perusahaan.
Pada Penelitian kali ini mencoba melihat pengaruh kinerja perusahaan
terhadap pengungkapan sustainability report dan pengaruh pengungkapan
sustainability report terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan sustainability report pada tahun
2013, sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan
informasi, apakah pengungkapan sustainability report didorong kinerja
perusahaan yang telah meningkat atau pengungkapan sustainability report akan
yang memberikan manfaat terhadap peningkatan kinerja perusahaan di masa
mendatang.
Melalui penelitian ini, perusahaan yang mengungkapkan sustainability
report dapat memperoleh informasi apakah pengungkapan sustainability report
memberikan manfaat terhadap kenaikan kinerja perusahaan satu tahun mendatang
dan bagi perusahaan yang belum mengungkapkan sustainability report dapat
memperoleh informasi apakah kinerja perusahaan yang semakin membaik dapat
menjadi pemicu perusahaan dalam memberikan informasi tambahan berupa
sustainability report sehingga hasil ini berguna bagi pengelola perusahaan dalam
menentukan keputusan internal perusahaan. Bagi investor, banyaknya penelitian
mengenai isu pengungkapan sustainability report, diharapkan laporan ini, yaitu
sustainability report dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menginvestasikan
dananya kepada perusahaan.
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Stakeholder
Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan kapada pihak mana
saja perusahaan bertanggung jawab (Freeman, 2001 dalam Tarigan 2014). Dalam
hal ini stakeholder menjadi fokus perusahaan dalam mengimplementasikan
tanggung jawab perusahaan. Menurut Deegan (2004), manajeman harus
mempunyai pertimbangan yang sama untuk kepentingan stakeholder, dan semua
6
stakeholder memiliki hak minimal yang tidak boleh dilanggar, yaitu memperoleh
informasi tentang bagaimana perusahaan memberi dampak kepada mereka tentang
kesejahteraan, keselamatan, dan keamanan yang berkaitan dengan sosial dan
lingkungan. Perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholder-nya,
terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan sumber daya
yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, misal tenaga kerja, pasar
atas produk perusahaan, dan lain-lain (Chariri dan Ghozali, 2007). Pengungkapan
informasi yang lengkap mengenai aktivitas perusahaan menjadi harapan para
stakeholder sebagai pertimbangan mereka dalam mengambil keputusan
berinvestasi. Melalui pengungkapan aktivitas perusahaan di bidang ekonomi,
sosial, dan lingkungan dalam sustainability report menjadi tanggung jawab
perusahaan dalam memenuhi harapan stakeholder untuk memperoleh informasi
yang lengkap.
Teori Legitimasi
Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk
memastikan bahwa mereka terus beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada
dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, dimana mereka
berusaha untuk memastikan bahwa aktifitas perusahaan diterima oleh pihak luar
sebagai suatu yang “sah” (Deegan, 2004). Sehingga, perusahaan diharapkan
menjelaskan praktik pengungkapan tanggung jawabnya agar aktivitasnya dapat
diterima oleh masyarakat. Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang
melandasi teori legitimasi adalah “kontrak sosial” yang terjadi antara perusahaan
dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber
ekonomi. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mengungkapkan transparansi
kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya dalam bentuk sustainability report
agar tercipta kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.
Teori Agensi
Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual
antara principals dan agents (Scott, 2000 dalam Ahmad, 2008). Pihak principals
7
adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agents, untuk
melakukan semua kegiatan atas nama principals dalam kapasitasnya sebagai
pengambil keputusan. Baik principals maupun agents diasumsikan sebagai pihak
yang memiliki rasionalitas ekonomi, dimana setiap tindakan yang dilakukan
termotivasi oleh kepentingan pribadi atau akan memenuhi kepentingannya
terlebih dahulu sebelum memenuhi kepentingan orang lain. Pada kondisi ini,
pengungkapan informasi kinerja perusahaan yang baik menjadi kepentingan pihak
agent sementara itu, pengelolaan dana yang baik oleh pihak manajemen
perusahaan sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang baik menjadi
kepentingan pihak principal. Hal ini didukung oleh pernyataan Almiyanti (2014)
bahwa apabila perusahaan dapat mencapai rasio kinerja yang tinggi, maka akan
memicu pihak manajemen untuk mengungkapkan informasi sehingga mengurangi
resiko adanya pandangan yang negatif dari stakeholder. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa semakin baik kinerja perusahaan menjadi alasan pihak agent
untuk mengungkapkan informasi yang semakin luas.
Sustainability Report
Sustainability Report menurut Global Reporting Initiative (GRI)
(globalreporting.org) adalah laporan yang dikeluarkan perusahaan mengenai
dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang dihasilkan akibat aktivitas
operasional perusahaan. Sustainability report membentuk perusahaan untuk
mengukur, menjelaskan dan menginformasikan kinerja ekonomi, kinerja
lingkungan dan kinerja sosial perusahaan, menentukan tujuan perusahaan dan
mengelola perusahaan dengan efektif. Komponen dalam sustainability report
yang meliputi pengungkapan kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja
sosial memiliki dasar pengungkapan sebagai berikut: (1) Pengungkapan kinerja
ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi terhadap ekonomi bagi pemangku
kepentingannya dan terhadap system ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan
global. Pengungkapan ini menggambarkan arus modal di antara pemangku
kepentingan yang berbeda, dan dampak ekonomi utama dari organisasi di seluruh
lapisan masyarakat; (2) Pengungkapan kinerja lingkungan berkaitan dengan
8
dampak organisasi pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah,
udara, air, dan ekosistem. Pengungkapan ini meliputi dampak yang terkait dengan
input (seperti energi dan air) dan output (seperti emisi, efluen, dan limbah),
termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang berkaitan
dengan produk dan jasa serta kepatuhan dan biaya lingkungan; (3) Pengungkapan
kinerja sosial membahas dampak yang dimiliki organisasi terhadap sistem sosial
dimana organisasi beroperasi. Kategori sosial terdiri dari empat sub-kategori,
yaitu: praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia,
masyarakat, dan tanggung jawab produk. Sustianability report merupakan laporan
non kauangan yang disusun oleh perusahaan setiap tahun dan dibuat terpisah dari
laporan non keuangan lain seperti annual report dan integrated report. Global
Reporting Initiative (GRI) adalah organisasi internasional non profit yang
berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Organisasi ini yang merangkum,
menyajikan, dan menawarkan panduan pelaporan yang mengacu pada konsep
sustainability development kepada khalayak internasional. National Center for
Sustainability Reporting (NCSR) merupakan organisasi independen di Indonesia
yang terdaftar dalam GRI dan memiliki misi yang mengacu pada GRI, yaitu
berupaya mensosialisasikan pengungkapan sustainability report kepada
perusahaan-perusahaan. NCSR didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi
terkemuka di Indonesia yaitu: Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMII),
Indonesian-Netherlands Association (INA), Forum for Corporate Governance
(KNKG) dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).
Pada bulan Maret 2013, Global Reporting Initiavite (GRI) meluncurkan
pedoman versi terbaru, yaitu versi G4 dimana versi sebelumnya adalah G3.1.
Tahun 2013 merupakan masa transisi dari panduan versi G3.1 menjadi G4,
sehingga belum semua perusahaan yang mempublikasikan sustainability report
menggunakan pedoman G4. Pada pedoman G4 diberi catatan tambahan bahwa
Global Reporting Initiative (GRI) masih mengakui penggunaan pedoman versi
G3.1 dan pelapor yang menggunakan G3.1 diberi keleluasaan untuk memutuskan
sendiri kapan akan beralih ke pedoman G4, namun laporan yang diterbitkan
9
setelah 31 Desember 2015 harus disusun sesuai dengan pedoman G4. Meskipun
terjadi perubahan versi dari G3.1 menjadi G4, kedua pedoman ini tetap berpegang
pada prinsip yang sama untuk menentukan kualitas laporan, diantaranya:
1. Keseimbangan
Melalui prinsip keseimbangan, laporan harus mencerminkan aspek-aspek
positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan
dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara
keseluruhan.
2. Komparabilitas
Dalam prinsip ini organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan
melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus
disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan
menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang
dapat mendukung analisis relative terhadap organisasi lain.
3. Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para
pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja ekonomi.
4. Ketepatan Waktu
Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga
informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk
membuat keputusan yang tepat.
5. Kejelasan
Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat
dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang
menggunakan laporan.
6. Keandalan
Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan
mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan
laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta
materialitas informasi.
10
Oleh sebab itu, pengungkapan sustainability report yang berpedoman pada versi
G4 maupun versi G3.1 dapat diukur dengan cara penghitungan yang sama.
Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas
perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki (Helfert, 1996). Salah satu pengukuran kinerja perusahaan
dapat dilihat dari segi keuangan. Kinerja keuangan adalah hasil keputusan
berdasarkan penilaian terhadap kemapuan perusahaan, baik dari aspek likuiditas,
aktifitas solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan (Tarigan, 2014). Kinerja keuangan dipakai
manajeman sebagai salah satu pedoman untuk mengelola sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental
perusahaan yang akan diukur dengan menggunakan data yang berasal dari laporan
keuangan. Laporan dari kinerja keuangan dibuat untuk menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan masa lalu dan diginakan untuk memprediksi keuangan di
masa yang akan datang. Salah satu cara mengukur kinerja keuangan perusahaan
adalah dengan menilai profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset,
dan modal saham tertentu (Moin, 2007). Profitabilitas suatu perusahaan akan
mempengaruhi kebijakan stakeholder atas investasi yang akan dilakukan. Dalam
penelitian ini, rasio profitabilitas yang akan dipakai adalah Return on Assets
(ROA). ROA merupakan salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas
perusahaan dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aktiva. Rasio
ini melihat seberapa besar efektivitas yang dilakukan manajemen dalam
mengelola aset perusahaan untuk mencapai peningkatan profitabilitas. Menurut
Albahi (dalam Wibowo, 2014) analisis ROA merupakan rasio terpenting diantara
rasio profitabilitas dan merupakan teknik analisis yang lazim digunakan untuk
mengukur tingkat evektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
11
Hubungan Kinerja Perusahaan terhadap Pengungkapan Sustainability
Report
Perusahaan yang memiliki kemampuan kinerja yang baik, akan memiliki
kepercayaan yang tinggi untuk menginformasikan kepada stakeholdernya, karena
perusahaan mampu menunjukkan kepada mereka bahwa perusahaan dapat
memenuhi harapan para stakeholder (Suryono dan Prastiwi, 2011). Dalam hal ini,
teori stakeholder dimana perusahaan berupaya memenuhi harapan stakeholder
menuntut perusahaan mampu mengelola dan fokus terlebih dahulu terhadap
kinerja operasional perusahaan. Setelah perusahaan mampu mempertahankan
kinerjanya dengan baik, perusahaan akan berupaya untuk mengungkapkan hasil
kinerja nya kepada stakeholder. Semakin tinggi rasio profitabilitas, maka semakin
tinggi pula informasi yang diberikan dikarenakan pihak manajemen ingin
meyakinkan stakeholder mengenai profitabilitas dan kompetensi manajer (Sari,
2013). Dalam teori agensi, menunjukkan pihak manajemen perusahaan memiliki
kepentingan untuk mengungkapkan informasi untuk menunjukkan kemampuan
manajemen dalam mengelola perusahaan. Ketika perusahaan mampu menjual
produknya baik itu barang atau jasa kepada stakeholder, hasilnya akan tertuang
dalam kinerja perusahaan, terutama profitabilitas. Dengan memiliki profitabilitas
yang baik perusahaan cenderung mengungkapkannya dalam sustainability report,
karena profitabilitas merupakan salah satu indikator kinerja yang harus
diungkapkan dalam SR. Dalam hal ini, luas pengungkapan yang tekandung dalam
sustainability report dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang semakin baik,
sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Kinerja perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report
Hubungan Pengungkapan Sustainability Report terhadap Kinerja
Perusahaan
Mengelola hubungan dengan stakeholder merupakan tujuan perusahaan
dengan cara mengungkapkan sustainability report. Dalam teori stakeholder,
12
mengelola hubungan antara perusahaan dengan stakeholder merupakan bentuk
tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder-nya. Melalui pengungkapan
sustainability report diharapkan dapat memberikan bukti nyata bahwa aktivitas
operasional yang dilakukan perusahaan tidak hanya berorientasi pada profit
semata, tetapi juga memperhatikan isu sosial dan lingkungan serta
keberlanjutannya di masa depan. Pengungkapan ini juga memberikan nilai lebih
bagi perusahaan untuk memperoleh citra positif perusahaan di kacamata
stakeholder, hal ini disebabkan perusahaan meyakinkan investor bahwa dampak
positif maupun negatif yang disebabkan oleh aktivitas operasional perusahaan
tidak akan mengganggu keberlanjutan stakeholder dalam mempertahankan
kegiatan operasionalnya, akibatnya kepercayaan stakeholder meningkat terhadap
perusahaan sehingga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan menjadi produk
yang terpercaya. Citra positif yang diupayakan perusahaan merupakan usaha
perusahaan untuk memperoleh penerimaan atau legitimasi dari masyarakat seperti
yang tertuang dalam teori legitimasi. Kaitanya dengan teori agensi bahwa
perusahaan memiliki kepentingan untuk mengungkapkan informasi dalam
sustainability report dalam rangka memperoleh image yang baik dari stakeholder.
Hal ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi pelanggan terhadap
barang/jasa yang dihasilkan perusahaan, akibatnya penjualan barang/jasa yang
dilakukan perusahaan dapat meningkat yang berujung pada meningkatnya laba
perusahaan. Peningkatan laba yang diperoleh perusahaan dapat tergambar pada
rasio profitabilitas yang diukur menggunakan ROA. Hubungan antara
pengungkapan sustainability report dengan kinerja perusahaan dapat dirumuskan
dalam hipotesis penelitian sebagai berikut:
H2: Pengungkapan sustainability report berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
Gambar 1. Model Kerangka Penelitian
Sustainability
Report
RRReport
Kinerja
Perusahaan
PerusahaanPeru
Kinerja
Perusahaan
{Perusahaan
13
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
mempublikasikan Sustainability Report pada tahun 2013 dan dapat
diakses melalui website perusahaan atau website BEI (www.idx.co.id). Ini
menunjukkan bahwa informasi yang terdapat dalam Laporan Tahunan
perusahaan dapat diakses oleh publik. Pemilihan tahun pengungkapan
sustainability report pada tahun 2013 berdasarkan pada versi panduan
terbaru mulai Maret 2013 yang disusun oleh Global Reporting Initiative,
yaitu versi G4.
2. Perusahaan yang mempublikasikan sustainability report juga
mengungkapkan laporan tahunan atau laporan keuangan pada tahun 2012
dan 2014 dengan informasi yang lengkap terkait variabel kinerja
keuangan. Pemilihan kinerja perusahaan tahun 2012 dikarenakan
informasi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan di tahun 2012 akan
segera diungkapan oleh pihak manajemen perusahaan pada periode
pengungkapan selanjutnya, yaitu tahun 2013 melalui sustainability report.
Pemilihan tahun kinerja perusahaan di masa mendatang, yaitu tahun 2014
dimana tahun kinerja perusahaan tahun 2014 memiliki rentang waktu satu
tahun sejak dipublikasikannya sustainability report tahun 2013. Alasan
pemilihan tahun tersebut disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi
yang membuat penyebaran informasi dapat diketahui dengan mudah
mengakibatkan stakeholder dapat mengakses dan memperoleh
sustainability report serta mengambil keputusan satu tahun setelah
sustainability report dipublikasikan.
14
Deskripsi Sampel
Berdasarkan hasil seleksi sampel, terdapat 26 perusahaan yang memenuhi
kriteria yang dapat ditindaklanjuti untuk diolah. Adapun sampel yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat dapada tabel berikut ini:
Tabel 2. Deskripsi sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan yang terdaftar di BEI 520
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahun
2012 dan 2014
(0)
Perusahaan yang tidak mempublikasikan sustainability report (487)
Perusahaan yang tidak mempublikasikan sustainability secara
lengkap dan terpisah
(7)
Total sampel 26
Sumber: Hasil Olahan deskripsi sampel (2015)
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu
luas pengungkapan sustainability report dan kinerja perusahaan. Pada hipotesis
pertama dalam penelitian ini variabel independennya adalah kinerja perusahaan,
yang dikerucutkan dalam kinerja keuangan perusahaan, sedangkan variabel
dependennya adalah pengungkapan sustainability report. Dalam hipotesis ke dua,
variabel independennya adalah luas pengungkapan sustainability report,
sedangkan variabel dependennya adalah kinerja keuangan perusahaan.
Definisi Operasional Variabel
ROA
Pada penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan rasio profitabilitas,
yaitu rasio return on assets (ROA). Rumus perhitungan ROA dapat ditulis sebagai
berikut:
………………………………………………………… (1)
15
Pengungkapan sustainability report
Pada penelitian ini pengungkapan sustainability report diukur dengan
menggunakan Sustainability Report Disclosure Index (SRDI). Pada pedoman G4
terdapat 91 item yang diharapkan diungkapkan oleh perusahaan, sementara pada
pedoman G3.1 terdapat 84 item yang diharapkan diungkapkan perusahaan.
Perhitungan SRDI dilakukan dengan memberikan skor 1 jika satu item
diungkapkan dan 0 jika tidak diungkapkan. Setelah dilakukan pemberian skor
pada seluruh item, skor tersebut kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor
setiap perusahaan. Rumus perhitungan SRDI adalah sebagai berikut:
……………………………………………………………………... (2)
Dimana:
SRDI = Sustainability Report Disclosure Index Perusahaan
V = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan
m = Jumlah item yang diharapkan
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif. Analisis ini diolah dalam bentuk angka-angka dan pembahasannya
melalui perhitungan statistik. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear
sederhana untuk melihat pengaruh kinerja perusahaan terhadap pengungkapan
sustainability report dan pengungkapan sustainability report terhadap kinerja
perusahaan. Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis yang
meliputi:
1. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan masalah dalam model regresi, dimana
heteroskedastisitas merupakan pengganggu variabel bebas (Supranto, 2001). Uji
heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians
dari residual satu ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastitas pada penelitian
16
ini menggunakan grafik Scatter plot untuk menentukan model regresi tidak
terdapat heteroskedastisitas. Apabila pada grafik scatter plot tidak membentuk
pola yang teratur, maka hal tersebut dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas,
sebaliknya jika hasil membentuk pola yang teratur, maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji Normalitas
Pengujian normalitas mengunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil
pengujian normalitas tersebut digunakan untuk melihat apakah variabel-variabel
tersebut telah berdistribusi normal. Dalam pengujian ini uji normalitas dilakukan
terhadap nilai eror atau residualnya. Kemudian hasil tersebut dibandingkan
dengan alpha (5%). Jika nilai signifikansinya lebih besar dari alpha (5%) maka
residualnya terdistribusi normal (Ghozali, 2005). Apabila data tersebut
terdistribusi normal, maka dilanjutkan uji hipotesis dengan menggunakan uji
regresi sederhana.
3. Uji Korelasi
Pengujian korelasi menggunakan uji pearson. Hasil pengujian korelasi
digunakan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Apabila hasil korelasi yang ditunjukkan semakin
mendekati angka satu, hal itu menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas
dan variabel terikat semakin kuat. Namun apabila hasil yang ditunjukkan semakin
mendekati angka nol, korelasi yang ditunjukkan antara variabel bebas dan terikat
semakin lemah. Dalam Sarwono (2006) untuk memudahkan melakukan
interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel adalah sebagai
berikut:
- 0 : tidak ada korelasi antara dua variabel.
- 0 – 0,25 : korelasi sangat lemah.
- 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup.
- 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat.
- 0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat.
- 1 : Korelasi sempurna
17
4. Uji Regresi Sederhana
Pengujian hipotesis dengan uji regresi sederhana digunakan untuk menguji
pengaruh kinerja perusahaan terhadap pengungkapan sustainability report dan
pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap kinerja perusahaan. Model
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Hipotesis Pertama
Y = a + bX + e …………………………………………………………………. (3)
Dimana:
Y = SRDI (Sustainability Report Disclosure Index) tahun 2013
a = Konstanta persamaan regresi
X = ROA tahun 2012
b. Hipotesis Kedua
Y = a + bX + e …………………………………………………………………. (4)
Dimana:
Y = ROA tahun 2014
A = Konstanta persamaan regresi
X = SRDI (Sustainability Report Disclosure Index) tahun 2013
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3. Statistik Deskriptif
Terendah
(%)
Tertinggi
(%)
Rentang
(%)
Rata-rata
(%)
SRDI 16.48 100 83.52 47.31
Ekonomi 11.11 100 88.89 65.39
Lingkungan 5.88 100 94.12 44.80
Sosial 10.42 100 89.58 45.65
ROA 2012 1.62 23.41 21.79 9.55
ROA 2014 -3.51 18.25 21.76 5.60
Sumber: Data olahan (2015)
18
Tabel 3 menggambarkan deskripsi statistik pada kinerja perusahaan tahun
2012 dan 2014 serta pengungkapan sustainability report berserta komponennya
yang terdiri dari komponen ekonomi, lingkungan dan sosial. Berdasarkan tabel 3,
pengungkapan sustainability report paling rendah di tahun 2013 sebesar 16.48%.
Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya mengungkapkan sebesar 16.48%
item pengungkapan dari total item keseluruhan pada sustainability report. Nilai
tertinggi pada pengungkapan sustainability report tahun 2013 sebesar 100%. Nilai
ini menunjukkan perusahaan telah mengungkapkan seluruh item pengungkapan
pada sustainability report. Rentang menunjukkan selisih antara nilai
pengungkapan sustainability report paling rendah dengan nilai pengungkapan
sustainability report tertinggi. Rentang pengungkapan sustainability report adalah
sebesar 83.52%. Rata-rata perusahaan mengungkapkan sustainability report
sebesar 47.31% dari keseluruhan item pengungkapan sustainability report yang
diharapkan diungkapkan oleh perusahaan.
Pada komponen ekonomi dalam sustainability report, rata-rata perusahaan
mengungkapan sebesar 65% dari kriteria pengungkapan ekonomi. Rentang nilai
pengungkapan kinerja ekonomi adalah sebesar 88.89% dengan nilai
pengungkapan terendah sebesar 11.11% dari kriteria yang diharapkan
diungkapkan perusahaan. Nilai pengungkapan tertinggi adalah sebesar 100%
menunjukkan perusahaan mengungkapkan seluruh item pada komponen ekonomi.
Pada komponen lingkungan, rata-rata perusahaan mengungkapkan 44.80% dari
total item pengungkapan komponen lingkungan. Rentang nilai pengungkapan
kinerja lingkungan adalah sebesar 44.80% dengan nilai pengungkapan terendah
sebesar 5.88% dari kriteria yang diharapkan diungkapkan perusahaan. Nilai
pengungkapan tertinggi sebesar 100%, dengan kata lain perusahaan telah
mengungkapkan seluruh item pengungkapan komponen lingkungan. Pada
komponen sosial, rata-rata perusahaan mengungkapkan sebesar 45.65% dari
kriteria pengungkapan sosial. Rentang nilai pengungkapan kinerja sosial adalah
sebesar 89.58% dengan nilai pengungkapan terendah sebesar 10.42% dari kriteria
yang diharapkan diungkapkan perusahaan. Nilai pengungkapan tertinggi sebesar
19
100% yang artinya seluruh item pengungkapan komponen sosial telah
diungkapkan perusahaan.
Kinerja perusahaan tertinggi pada tahun 2012 adalah 23.41% dan kinerja
perusahaan terendah adalah 1.62%. Rentang kinerja perusahaan tahun 2012 dari
yang terendah ke tertinggi sebesar 21.79%. Rata-rata kinerja perusahaan pada
tahun 2012 adalah sebesar 9.54%. Pada tahun 2014, kinerja perusahaan tertinggi
sebesar 18.25% dan kinerja perusahaan terendah pada -3.51%. Rentang kinerja
perusahaan tahun 2014 dari yang terendah ke tertinggi sebesar 21.76%. Rata-rata
pada tahun 2014 menghasilkan kinerja sebesar 5.60%.
Tabel 4. Analisis ROA dan Komponen Sustainability Report
PERUSAHAAN ROA 12
(%)
ECO
(%)
ENV
(%)
SOC
(%)
SRDI 13
(%)
ROA 14
(%)
Adaro Energy 5.70 100.00 91.18 79.17 85.71 2.86
Adira Dinamika Multi
Finance 5.60 33.33 11.76 35.42 26.37 2.64
Aneka Tambang 15.19 77.78 76.47 31.25 52.75 -3.51
Astra Agro Lestari 20.29 88.89 70.00 64.44 69.05 14.12
Astra Internasional 12.00 44.44 35.29 20.83 28.57 9.37
Bank CIMB Niaga 2.15 44.44 5.88 25.00 19.78 1.00
Bank Danamon
Indonesia 2.64 55.56 14.71 27.08 25.27 1.37
Bank Internasional
Indonesia 1.62 44.44 8.82 25.00 20.88 0.67
Bank Mandiri 3.55 44.44 8.82 16.67 16.48 2.41
Bank Negara
Indonesia 2.11
44.44 8.82 25.00 20.88 3.49
Bank Pembangungan
Daerah Jawa Barat dan
Banten
1.68 100.00 60.00 80.00 75.00 1.47
Bank Rakyat
Indonesia 3.38
77.78 35.29 66.67 56.04 4.70
Express Trasindo
Utama 4.45
11.11 52.94 10.42 26.37 3.92
Holcim Indonesia 11.00 88.89 91.18 77.08 83.52 3.88
Indika Energy 3.69 33.33 29.41 16.67 23.08 -1.33
Indocement 20.93 100.00 100.00 100.00 100 18.25
Jasa Marga 6.47 55.56 11.76 33.33 27.47 4.41
20
Perusahaan Gas
Negara 23.41 55.56 26.47 52.08 42.86 12.02
Petrosea 9.26 77.78 86.67 40.00 60.71 0.49
Semen Indonesia 18.52 66.67 79.41 35.42 54.95 16.24
Tambang Batubara
Bukit Asam 22.85 55.56 44.12 56.25 51.65 13.63
Telekomunikasi
Indonesia 16.48 66.67 14.71 43.75 35.16 15.22
Timah 11.31 100.00 100.00 95.56 97.62 6.94
United Tractors 11.43 66.67 35.29 27.08 34.07 8.02
Wijaya Karya 4.74 66.67 5.88 27.08 23.08 4.71
XL Axiata 7.79 100.00 60.00 75.56 72.62 -1.39
Rata-rata 9.55 65.39 44.80 45.65 47.31 5.60
Sumber: Data diolah (2015)
Tabel 4 menggambarkan kinerja perusahaan tahun 2012 yang ditunjukkan
pada kolom ROA 12 dan komponen pengungkapan sustainability report yang
terdiri dari kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam melakukan olah data,
tabel dirutkan berdasarkan ROA dari yang tertinggi ke ROA terendah (lihat
lampiran 4). Rata-rata kinerja perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 9.55%
dimana terdapat 11 perusahaan yang memiliki nila ROA lebih tinggi dari rata-rata.
Berdasarkan tabel terlihat bahwa rata-rata pengungkapan kinerja ekonomi menjadi
komponen yang paling banyak diungkapkan oleh perusahaan. Hal ini terlihat pada
rata-rata pengungkapan kriteria ekonomi sebesar 65.39% dimana persentasi
tersebut merupakan nilai paling tinggi bila diantara komponen sustainability
report yang lain.
Pengungkapan kriteria lingkungan memiliki angka sebesar 44,80% dan
pengungkapan kriteria sosial sebesar 45.65%. Dari 11 perusahaan dengan ROA di
atas rata-rata, terdapat 8 perusahaan yang mengungkapkan komponen ekonomi
lebih dari 65.39%. Pada pengungkapan komponen lingkungan terdapat 6
perusahaan yang memiliki ROA di atas rata-rata yang mengungkapan komponen
lingkungan lebih besar dari 44.80% yaitu Indocement, Astra Agro Lestari, Semen
Indonesia, Aneka Tambang, Timah, Holcim Indonesia.
21
Pada komponen sosial terdapat 6 perusahaan dengan ROA di atas rata-rata
yang mengungkapan kinerja sosial lebih dari 45.65%, yaitu Perusahaan Gas
Negara, Tambang Batubara Bukit Asam, Indocement, Astra Agro Lestari, Timah,
dan Holceim Indonesia. Berdasarkan tabel tersebut, jumlah perusahaan dengan
ROA tahun 2012 lebih dari 9.55% paling banyak mengungkapkan komponen
ekonomi dibandingkan dengan pengungkapan komponen lingkungan dan sosial.
Hal ini menunjukkan kecenderungan perusahaan yang memiliki ROA tinggi untuk
mengungkapkan informasi perusahaan ke dalam komponen ekonomi lebih besar
dibandingkan kecenderungan perusahaan untuk mengungkapkan informasi
perusahaan ke dalam komponen lingkungan dan sosial.
Pada tabel tersebut juga menunjukkan ketika data diurutkan berdasarkan
ROA tahun 2012 terdapat 7 perusahaan yang mengungkapkan sustainability
report (ditunjukkan pada kolom SRDI 2013) lebih dari angka rata-rata
pengungkapan (lihat lampiran 4). Rata- rata nilai pengungkapan SRDI tahun 2013
adalah 47.31%. Perusahaan yang mengungkapkan lebih dari 47.31% diantaranya
Timah, Bank Pembangungan Daerah Jawa, Adaro Energy, Holcim Indonesia,
Bank Rakyat Indonesia, Perusahaan Gas Negara dan Telekomunikasi Indonesia.
Tabel 4 juga menggambarkan komponen pengungkapan sustainability
report yang terdiri dari kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial dengan kinerja
perusahaan tahun 2014 pada kolom ROA 14. Rata-rata kinerja perusahaan tahun
2014 adalah sebesar 5.60%. Dalam pengolahan data mencoba mengurutkan tabel
berdasarkan komponen pengungkapan sustainability report. Pertama kali tabel
diurutkan berdasarkan komponen ekonomi dari nilai pengungkapan tertinggi
menuju nilai pengungkapan terendah (lihat lampiran 5). Terdapat 14 perusahaan
yang mengungkapkan komponen ekonomi di atas rata-rata, yaitu lebih dari
65.39%. Dari 14 perusahaan yang mengungkapkan komponen ekonomi di atas
rata-rata, terdapat 6 perusahaan yang memiliki kinerja perusahaan lebih dari
5.60% yaitu Indocement, Timah, Astra Agro Lestari, Semen Indonesia, United
Tractors, dan Telekomunikasi Indonesia.
22
Selanjutnya tabel diurutkan berdasarkan komponen lingkungan pada
sustainability report (lihat lampiran 6). Komponen ini memiliki rata-rata sebesar
44.80%. Berdasarkan tabel, terdapat 11 perusahaan yang mengungkapkan
komponen lingkungan lebih tinggi dari rata-rata. Dari 11 perusahaan tersebut,
terdapat 4 perusahaan yang memiliki kinerja perusahaan tahun 2014 di atas 5.60%
yaitu Indocement, Timah, Semen Indonesia dan Astra Agro Lestari.
Setelah tabel diurutkan berdasarkan komponen lingkungan, selanjutnya
tabel diurutkan berdasarkan komponen sosial. Rata-rata pengungkapan komponen
sosial adalah sebesar 45.65% dan terdapat 10 perusahaan yang mengungkapkan
komponen sosial lebih tinggi dari rata-rata pengungkapan (lihat lampiran 7). Dari
10 perusahaan tersebut, terdapat 5 perusahaan dengan kinerja perusahaan tahun
2014 lebih dari 5.60% yaitu Indocement, Timah, Astra Agro Lestari, Tambang
Batubara Bukit Asam dan Perusahaan Gas Negara. Pengolahan dengan
mengurutkan tabel berdasarkan komponen ekonomi, lingkungan dan sosial
menunjukkan bahwa hanya terdapat tiga perusahaan, yaitu Indocement, Timah
dan Astra Agro Lestari yang mengungkapkan komponen ekonomi, lingkungan
dan sosial dalam sustainability report secara luas. Selain mengungkapkan setiap
komponen secara luas, perusahaan tersebut juga memiliki persentase kinerja
perusahaan yang lebih tinggi dari rata-rata.
Bila tabel diurutkan berdasarkan pengungkapan sustainability report dari
yang tertinggi ke yang rendah dimana pengungkapan sustainability report
merupakan gabungan dari komponen ekonomi, lingkungan dan sosial, diperoleh
12 perusahaan yang memiliki angka lebih rata-rata pengungkapan sustainability
report (lihat lampiran 8). Rata-rata angka pengungkapan sustainability report
(ditunjukkan pada kolom SRDI 2013) adalah 9.55%. Dari 12 perusahaan tersebut,
terdapat empat perusahaan yang memiliki angka kinerja tahun 2014 lebih dari
9.55%, diantaranya adalah Perusahaan Gas Negara, Telekomunikasi Indonesia,
Semen Indonesia dan Timah.
23
Uji Hipotesis
Hipotesis Pertama
Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji scatter plot.
Hasil pada uji scatter plot menunjukkan bahwa pada hipotesis pertama tidak
terdapat pola, hal ini dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis pertama tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian distribusi normal dilakukan dengan cara melihat besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Jika hasil Kolmogorov-Smirnov dan
Shapiro-Wilk menunjukkan nilai di atas 0.05 maka data residual terdistribusi
normal, sebaliknya jika menunjukkan hasil di bawah 0.05 maka data residual tidak
terdistribusi normal. Pada penelitian ini, nilai signifikasi Kolmogorov-Smirnov
dan Shapiro Wilk menunjukkan nilai masing-masing 0.200 dan 0.547. Kedua alat
uji ini menghasilkan nilai diatas α = 0.05, hal ini menunjukkan bahwa variabel
ROA tahun 2012 dan luas pengungkapan sustainability report tahun 2013 pada
hipotesis pertama terdistribusi normal.
Setelah melakukan uji heterokedastisitas dan uji normalitas pada hipotesis
pertama, menunjukkan hasil bahwa ROA tahun 2012, pengungkapan
sustainability report tahun 2013 layak untuk diuji, maka selanjutnya dilakukan uji
korelasi. Pengujian korelasi pada penelitian ini menggunakan uji Pearson. Uji
korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kinerja perusahaan tahun
2012 dengan luas pengungkapan sustainability report tahun 2013. Setelah
dilakukan uji korelasi, output korelasi menunjukkan angka 0.515. Hasil ini
menunjukkan bahwa antara kinerja perusahaan dengan luas pengungkapan
sustainability report memiliki korelasi yang kuat ditandai dengan nilai r di atas
0,5. Hasil juga menunjukkan korelasi yang positif dimana semakin tinggi kinerja
perusahaan semakin tinggi pula luas pengungkapan sustainability report. Selain
itu, nilai signifikansi menunjukkan menghasilkan angka 0.007, nilai yang
dihasilkan lebih kecil dari 0.05 menunjukkan kedua variabel ini memiliki korelasi
yang signifikan.
24
Setelah diperoleh korelasi yang signifikan antara kinerja dengan luas
pengungkapan sustainability report, selanjutnya dilakukan uji regresi sederhana.
Tabel anova menggambarkan apakah ada pengaruh ROA tahun 2012 terhadap
pengungkapan sustainability report. Apabila signifikansi menghasilkan nilai
dibawah 0.05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh ROA tahun 2012 terhadap
pengungkapan sustainability report, namun apabila nilai yang dihasilkan berada
di atas 0.05, menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh ROA tahun 2012
terhadap pengungkapan sustainability report.
Nilai signifikansi pada tabel anova sebesar 0,007 < alfa (0,05), hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima bahwa kinerja perusahaan
memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Semakin tinggi
kinerja perusahaan, atau semakin tinggi rasio return on asset yang diperoleh
sebuah perusahaan berdampak semakin luas pula tingkat pengungkapan
sustainability report oleh perusahaan.
Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi cenderung untuk
mengungkapkan informasi yang luas pada sustainability report. Mengacu pada
teori agensi, bahwa perusahaan memiliki kepentingan untuk mengungkapkan
untuk mengungkapkan hasil kinerja yang telah dilakukannya. Selain untuk
mengkomunikasikan hasil yang telah dicapai, perusahaan juga cenderung untuk
menunjukkan kemampuan pihak manajemen dalam mengelola perusahaan.
Pencapaian kinerja yang baik, yang diukur melalui profitabilitas menunjukkan
bahwa pihak manajemen memliki tanggung jawab kepada stakeholder untuk
mengelola aktivitas perusahaan, Seperti yang diungkapkan pada teori stakeholder
bahwa perusahaan berupaya melaksanakan tanggung jawab kepada stakeholder,
perusahaan memiliki fokus untuk meningkatkan kinerja sebagai bukti bahwa
perusahaan dapat memenuhi harapan stakeholder sebelum mengungkapkan
sustainability report. Apabila perusahaan telah mencapai kinerja yang baik,
perusahaan akan mengungkapkan tanggung jawab tersebut dalam sustainability
report. Setelah perusahaan mampu mencapai kinerja yang baik, perusahaan akan
berupaya menjadi organisasi yang sah di tengah stakeholder. Untuk mendapatkan
25
kontrak sosial dari stakeholder, perusahaan harus mampu mengelola kinerja
operasionalnya dengan baik. Dalam teori legitimasi dijelaskan bahwa perusahaan
berupaya agar aktivitasnya diterima olah stakeholder. Namun, ada hal terpenting
yang harus dilakukan perusahaan dalam upaya nya menjadi suatu yang sah di
tengah stakeholder, yaitu mencapai kinerja yang baik yang diukur melalui
profitabilitas.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Sari (2013) dimana kinerja
perusahaan memberikan pengaruh negatif terhadap luas pengungkapan kinerja
perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja suatu perusahaan,
keterbukaan terhadap informasi khususnya informasi non keuangan semakin
tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Suryono dan Prastiwi (2011) bahwa
ketika perusahaan mengalami kinerja yang baik yang diukur menggunakan
profitabilitas maka pihak manajemen akan terdorong untuk menyebarluaskan
informasi perusahaan dalam bentuk sustainability report.
Hipotesis Kedua
Hasil uji scatter plot menunjukkan bahwa pada hipotesis kedua tidak
terdapat pola, hal ini dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis kedua tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Nilai signifikasi Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk menunjukkan
nilai masing-masing 0.168 dan 0.180. Kedua alat uji ini menghasilkan nilai diatas
α = 0.05, hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report tahun
2013 dan ROA tahun 2014 pada hipotesis kedua terdistribusi normal.
Setelah melakukan uji heterokedastisitas dan uji normalitas pada hipotesis
pertama, menunjukkan hasil bahwa luas pengungkapan sustainability report tahun
2013 dan kinerja perusahaan tahun 2014 layak untuk diuji, maka selanjutnya
dilakukan uji korelasi. Pengujian korelasi pada penelitian ini menggunakan uji
Pearson. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dengan luas
pengungkapan sustainability report tahun 2013 dan kinerja perusahaan tahun
26
2014. Setelah dilakukan uji korelasi, output korelasi menunjukkan angka 0.261.
Hasil ini menunjukkan bahwa antara kinerja perusahaan dengan luas
pengungkapan sustainability report memiliki korelasi cukup ditandai dengan nilai
r di antara 0.25 – 0.5. Selain itu, nilai signifikansi menunjukkan menghasilkan
angka 0.198, nilai yang dihasilkan lebih besar dari 0.05 menunjukkan korelasi
kedua variabel ini tidak signifikan.
Meskipun tidak terdapat korelasi yang signifikan antara luas
pengungkapan sustainability report tahun 2013 dengan kinerja perusahaan tahun
2014, uji regresi tetap dilakukan untuk melihat pengaruh luas pengungkapan
sustainability report tahun 2013 terhadap kinerja perusahaan tahun 2014. Tabel
anova menggambarkan apakah ada pengaruh pengungkapan sustainability report
terhadap ROA tahun 2014. Nilai signifikansi pada tabel anova sebesar 0,195 >
alfa (0,05), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua ditolak, sehingga
pengungkapan sustainability report tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan di masa mendatang.
Hipotesis kedua dari penelitian ini menyatakan bahwa pengungkapan
sustainability report berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dalam penelitian
ini tidak terbukti bahwa pengungkapan sustainability report memiliki pengaruh
terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang. Bila dikaitkan dengan teori
agensi dimana antara principal dan agents memiliki kepentingan yang berbeda
bahwa ketika pengelola perusahaan berupaya untuk mengungkapkan laporan non
keuangan namun di sisi lain stakeholder beranggapan bahwa laporan non
keuangan belum seperti sustainability belum sepenuhnya dijadikan pertimbangan
stakeholder dalam mengambil keputusan, akibatnya usaha perusahaan dalam
menyelaraskan konsep pembangungan berkelanjutan dengan menyeimbangkan
antara people, profit dan planet belum memberikan pengaruh terhadap
peningkatan laba perusahaan yang tergambar dalam profitabilitas.
Menyinggung teori stakeholder bahwa perusahaan berupaya memenuhi
kebutuhan para pemangku kepentingan dengan mengungkapkan sustainability
27
report, belum mampu digunakan sebagai media dalam memenuhi kebutuhan
stakeholder. Tanggung jawab yang diupayakan perusahaan belum sepenuhnya
tertuang dalam sustainability report. Hal ini membuat perusahaan harus mampu
menganalisa kebutuhan yang menjadi harapan stakeholder. Upaya perusahaan
untuk memperoleh citra positif setelah mengungkapkan sustainability report agar
mendapatkan penerimaan dari masyarakat yang dijelaskan dalam teori legitimasi
pun belum bisa diperoleh oleh perusahaan tidak hanya dari pengungkapan
sustainability report, namun dengan memenuhi kepentingan stakeholder untuk
mempertanggungjawabkan dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan untuk
memperoleh kinerja perusahaan yang baik.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam penelitian tentang pengaruh kinerja perusahaan terhadap
pengungkapan sustainability report dan pengaruh pengungkapan sustainability
report terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang didapatkan hasil bahwa
kinerja perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report,
sedangkan sustainability report tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja
perusahaan di masa mendatang.
Implikasi
Penelitian yang dilakukan pada 26 perusahaan menunjukkan bahwa
sustainability report tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Burhan dan Rahmanti (2012) dan
penelitian Adhima (2012). Penelitian sebelumnya berhasil menunjukkan bahwa
pengungkapan sustainability report berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Hasil dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa belum sepenuhnya stakeholder
menjadikan sustainability report sebagai dasar pengambilan keputusan dan
memberikan manfaat peningkatan laba terhadap perusahaan. Untuk menghasilkan
pengungkapan sustainability report yang baik, perusahaan harus mampu
28
meningkatkan kinerja perusahaan. kinerja perusahaan merupakan dorongan bagi
pengelola perusahaan dalam mengungkapkan informasi yang menyelaraskan
pembangunan berkelanjutan. Selain itu stakeholder yang condong terhadap
perusahaan yang sudah baik dalam mengungkapkan sustainability report akan
melihat bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik. Hal ini
ditunjukkan oleh pengaruh kinerja perusahaan terhadap pengungkapan
sustainability report dimana hasil ini sejalan dengan penelitian dari Suryono dan
Prastiwi (2011) semakin baik pengungkapan ssustainability report merupakan
daya dukung yang diperoleh dari pencapaian kinerja perusahaan yang baik.
Keterbatasan dan Saran
Penelitian ini memiliki keterbatasan pada jumlah data, karena hingga
tahun 2013 belum banyak perusahaan di Indonesia yang mengungkapan
sustainability report. Selain itu pertimbangan invetor dalam mengambil keputusan
juga menjadi keterbatasan dalam penelitian ini dikarenakan investor belum tentu
memberikan respon satu tahun setelah sustainability report dipublikasikan. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih dalam tentang praktik
pengungkapan sustainability report dengan melihat kualitas sustainability report,
misalnya mengkaji pengungkapan berdasarkan penilaian dari pihak ketiga yaitu
pihak ekternal perusahaan seperti organisasi National Center for Sustainability
Reporting (NCSR), untuk menghindari penilaian yang dilakukan oleh perusahaan
itu sendiri terhadap pengungkapan sustainability report.
29
DAFTAR PUSTAKA
Adhima, 2012, Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia), Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB
Brawijaya, Vol 1, No 1.
Ahmad, A.W. dan Yossi S., 2008, Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis dan Cara
Menguranginya, Jurnal Akuntansi dan Manajemen Politeknik Negeri
Padang, Vol 3: 47-55.
Almiyanti, Vira, 2014, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
Likuiditas dan Basis Kepemilikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) pada Perusahaan
Telekomunikais yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
Tahun 2009-2012, Umrah e-journal, jurnal.umrah.ac.id, 6 Agustus 2015.
Burhan dan Rahmanti, 2012, The Impact of Sustainability Reporting on Company
Performance, Journal of Economics, Business and Accountancy Ventura,
Vol 15, No 2 : 257 – 272.
Chariri, A. dan Gozali, I, 2007, Teori Akuntansi, Badan Penerbit UNDIP,
Semarang.
Deegan, C., 2004, Financial Accounting Theory, Mc Graw-Hill Book Company,
Sydney.
Elkington, J., 1997, Cannibals with Forks : The Triple Bottom Line of 21st
Century Bussiness, Capstone, Oxford.
Eva, 2013, Perusahaan Pembuat Laporan Keberlanjutan Kian Banyak di
Indonesia, swa.co.id, 6 Agustus 2015.
Fauzi, Akhmad, 2006, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Teori
dan Aplikasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Global Reporting Initiative (GRI), 2011, Sustainability Reporting Guidelines
G3.1, globalreporting.org, 4 Agustus 2015.
Global Reporting Initiavite (GRI), 2013, Sustainability Reporting Guidelines G4,
globalreporting.org, 4 Agustus 2015.
Gozali, H. Imam, 2005, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS,
Universitas Diponegoro, Semarang.
30
Hanafi, M. M., A. Halim, 2012, Analisis Laporan Keuangan, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.
Helfert, E. A., 1996, Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis untuk
mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan, Erlangga, Jakarta.
Marina, Anna, 2009, Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial dalam Praktek di
Perusahaan Go-Public di Indonesia, Jurnal Balance Universitas Petra,
http://puslit2.petra.ac.id, 20 Juli 2015.
Mitchell, B., B. Setiawan dan D. H. Rahmi, 2010, Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Moin, Abdul, 2007, Merger, Akuisisi, & Divestasi, Ekonisia, Yogyakarta.
NCSR, Sewindu Penghargaan “Sustainability Reporting” (Laporan Keberlanjutan)
di Indonesia dan Kini Merambah ke Asia Tenggara, ncsr-id.org, 6 Agustus
2015.
Novita dan Djakman, 2008, Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan
Tahunan Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006, Simposium Nasional Akuntansi XI
Pontianak.
Puspitaningrum, Ayu dan Prastiwi, 2012, Pengaruh Karakterikstik Perusahaan
terhadap Pengungkapan Internet Financial and Sustainability Reporting
(IFRS) (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia),
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Brawijaya, Vol 1, No 2.
Sari, 2013, Pengaruh kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Corporate
Governance terhadap Pengungkapan Sustainability Report, Diponegoro
Journal of Accounting, Vol 2, No 3 : 580 – 589.
Sarwono, J., 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Supranto, J., 2001, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta.
Suryono, H. dan Prastiwi A., 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan
Corporate Governance (CG) terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability
Report (SR) (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan yang Listed (Go-Public) di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2009), Simposium Nasional
Akuntansi XIV Aceh.
31
Tarigan dan Natalia, 2014, Pengaruh Sustainability Reporting terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Publik dari Sisi Profitability Ratio, Business
Accounting Review, Vol 2, No 1.
Turner, R, 1998, Sustainable Environmental Economics and Management
Principle and Practice, Belhaven Press, London.
Wibowo, I dan Faradiza, 2014, Dampak Pengungkapan Sustainability Report
terhadap Kinerja Keuangan dan Pasar Perusahaan, Simposium Nasional
Akuntansi XVII Lombok.
32
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Kevin Diaz Prasetyo
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 12 April 1993
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Poris Indah D/811, Cipondoh, Tangerang
No Telp : 6285715568562
E-mail : [email protected]
Latar Belakang Pendidikan
2011 – sekarang : Universitas Kristen Satya Wacana
2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Tangerang
2005 – 2008 : SMP Permai Jakarta Utara
2001 – 2005 : SD Permai Jakarta Utara
1999 – 2001 : SD Maria Imaculata Tangerang
Pengalaman Kepanitiaan
- Indonesian International Culture Festival (2015)
- Panitia Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (2014)
- Economics Sport Competition (2014)
- Rafting dan Tanam Pohon (2014)
- Natal Pemuda GKI Salatiga (2013)
- Go Ahead (2013)
Pengalaman Organisasi
- Divisi Musik Pengurus Pemuda GKI Salatiga (2013/2014)
Pelatihan dan Kursus
- Pelatihan dan Simulasi Trading (2012)
- Languange Training Center (LTC) UKSW (2013)
- Sekolah Pasar Modal (2014)
33
Lampiran 1. Daftar Perusahaan yang menjadi objek penelitian
Nama Perusahaan ROA
2012 Eco Env Soc
ROA
2014
SRDI
2013
Adaro Energy 0.0570 1.0000 0.9118 0.7917 0.0286 0.8571
Adira Dinamika Multi
Finance 0.0560
0.3333 0.1176 0.3542 0.0264
0.2637
Aneka Tambang 0.1519 0.7778 0.7647 0.3125 -0.0351 0.5275
Astra Agro Lestari 0.2029 0.8889 0.7000 0.6444 0.1412 0.6905
Astra Internasional 0.1200 0.4444 0.3529 0.2083 0.0937 0.2857
Bank CIMB Niaga 0.0215 0.4444 0.0588 0.2500 0.0100 0.1978
Bank Danamon
Indonesia 0.0264
0.5556 0.1471 0.2708 0.0137
0.2527
Bank Internasional
Indonesia 0.0162
0.4444 0.0882 0.2500 0.0067
0.2088
Bank Mandiri 0.0355 0.4444 0.0882 0.1667 0.0241 0.1648
Bank Negara
Indonesia 0.0211
0.4444 0.0882 0.2500 0.0349
0.2088
Bank Pembangungan
Daerah Jawa Barat dan
Banten
0.0168 1.0000 0.6000 0.8000 0.0147 0.7500
Bank Rakyat
Indonesia 0.0338
0.7778 0.3529 0.6667 0.0470
0.5604
Express Trasindo
Utama 0.0445
0.1111 0.5294 0.1042 0.0392
0.2637
Holcim Indonesia 0.1100 0.8889 0.9118 0.7708 0.0388 0.8352
Indika Energy 0.0369 0.3333 0.2941 0.1667 -0.0133 0.2308
Indocement 0.2093 1.0000 1.0000 1.0000 0.1825 1.0000
Jasa Marga 0.0647 0.5556 0.1176 0.3333 0.0441 0.2747
Perusahaan Gas
Negara 0.2341
0.5556 0.2647 0.5208 0.1202
0.4286
Petrosea 0.0926 0.7778 0.8667 0.4000 0.0049 0.6071
Semen Indonesia 0.1852 0.6667 0.7941 0.3542 0.1624 0.5495
Tambang Batubara
Bukit Asam 0.2285 0.5556 0.4412 0.5625 0.1363 0.5165
Telekomunikasi
Indonesia 0.1648
0.6667 0.1471 0.4375 0.1522
0.3516
Timah 0.1131 1.0000 1.0000 0.9556 0.0694 0.9762
United Tractors 0.1143 0.6667 0.3529 0.2708 0.0802 0.3407
Wijaya Karya 0.0474 0.6667 0.0588 0.2708 0.0471 0.2308
XL Axiata 0.0779 1.0000 0.6000 0.7556 -0.0139 0.7262
Rata-rata 0.0955 0.6539 0.4480 0.4565 0.0560 0.4731
34
Lampiran 2. Kriteria pengungkapan sustainability report G4
ECONOMIC
Economic Performance
1 EC1 direct economic value generated and distributed
2 EC2 financial Implication and other risks and appotunities for the
organization's activities due to climate change
3 EC3 coverage of the organization's defined benefit plan obligations
4 EC4 financial assistance received from government
Market Presence
5 EC5 Ratios of standart entry level wage by gender compared to local
minimum wage at significant location of operation
6 EC6 proportion of senior management hired from the local
community at significant location of operation
Indirect Economic Impact
7 EC7 Development and impact of infrastructure investments and
service supported
8 EC8 Significant indirect economic impact, including the extent of
impact
Procurement Practices
9 EC9 proportion of spending on local suppliers at significant locations
of operation
Environmental
Material
10 EN1 Material used by weight or volume
11 EN2 percentage of material used that are recycled input material
Energy
12 EN3 energy consumption within the organization
13 EN4 energy consumption outside of the organization
14 EN5 energy intensity
15 EN6 Reduction of energy consumption
16 EN7 Reduction in energy requirements of products and services
Water
17 EN8 total water withdrawal by source
18 EN9 water sources significantly affected by withdrawal of water
35
19 EN10 percentage and total volume of water recycled and reused
Biodiversity
20 EN11
operational sites owned,leased, managed in, or adjacent to,
protected areas and areas of high biodiversity value outsite
protected areas
21 EN12
description of significant impact of activities, products, and
service on biodiversity in protected areas and areas of high
biodiversity value outsite protected areas
22 EN13 Habitats protected or restored
23 EN14
Total number of IUCN red list species and national conservation
list species with habitats in areas affected by operation, by level
of extinction risk
Emissions
24 EN15 Direct greenhouse gas
25 EN16 Energy indirect greenhouse gas (GHG) emissions
26 EN17 Other indirect greenhouse gas (GHG) emissions
27 EN18 Greenhouse gas (HGH) emissions intensity
28 EN19 Reduction of greenhouse gas (GHG) emissions
29 EN20 Emissions of ozone-Depleting substances (ODS)
30 EN21 Nox,Sox, and other significant airemissions
Effluents and Waste
31 EN22 Total water discharge by quality and destination
32 EN23 Total weight of waste by type and disposal method
33 EN24 Total number and volume of significant spills
36
34 EN25
Weight of transported, imported, exported, or treated waste
deemed hazardous under the terms of the basel convention
annex I,II,III and VIII, and percentage of transported waste
shipped internationally
35 EN26
identity, size, protected status, and biodiversity value of water
bodies and related habitats significantly affected by the
organization's discharged of water and runoff
Product and Service
36 EN27 extent of impact mitigation of environmental impact of product
and service
37 EN28 percentage of products sold and their packaging materials that
are reclaimed by category
Compliance
38 EN29
Monetary value of significant fines and total number of non-
monetary sanctions for non compliance with environmental
laws and regulations
Transport
39 EN30
significant environmental impact of transporting product and
other goods and material for the organization's operations, and
transporting members of the workforce
Overall
40 EN31 total environmental protection expenditures and investments by
type
Supplier Environmental Assessment
41 EN32 percentage of new suppliers that were screened using
environmental criteria
42 EN33 Significant actual and potential negative environmental impacts
in the supply chain and action taken
Environmental Grievance Mechanisms
43 EN34 Number of grievance about environmental impact filed,
addressed, and resolved throught formal grievance mechanisms
SOCIAL
labor Practices and Decent Work
Employment
37
44 LA1 total number and rates of new employee hires and employee
turnover by age group, gender and region
45 LA2
Benerfits provided to full-time employees that are not provided
to temporary of part-time employee, by significant location of
operation
46 LA3 return to work and retention rates after parental leave, by gender
Labor/Management Relation
47 LA4 Minimum notice periods regarding operational changes,
including whether these are specified in collective agreements
Occupational health and safety
48 LA5
percentage of total workforce represented in formal joint
management-worker health and safety committees that help
monitor and advice on occupational health and safety programs
49 LA6
type of injury and rate of injury, occupational diseases, lost
days, and absenteeism, and total number of work-related
fatalities, by region and by gender
50 LA7 workers with high incidence or high risk of diseases related to
their occupation
51 LA8 Health and safety topics covered in formal agreements with
trade unions
Training and Education
52 LA9 average hours of training per year per employee by gender, and
by employee category
53 LA10
programs for skill management and lifelong learning that
support thr continued employability of employees and assist
them in managing career endings
54 LA11 percentage of employees receiving regular performance and
career development reviews, by gender and by category
Diversity and Equal Opportunity
55 LA12
composition of governance bodies and breakdown of employee
category according to gender, age group, minority group
membership, and other indicators of diversity
38
Equal Remuneration for woman and men
56 LA13 Ratio of basic salary and remineration of women ro men by
employee category, by significant locations of operation
Supplier Assessment for Labor Practices
57 LA14 Percentage of new suppliers that were screened using labor
practices criteria
58 LA15 Significant actual and potential negative impact for labor
practices criteria
Labor Practices Grievence Mechanisms
59 LA16 Number of grievances about labor practices filed, addressed,
and resolved through formal grievance mechanisms
HUMAN RIGHTS
Investment
60 HR1
total number and percentage of significant investment
agreement and contracts that include human right clauses or that
underwent human right screening
61 HR2
total hours of employee training on human right policies or
procedures concerning aspects of human right that are relevant
to operations, including the percentage of employees trained
Non-discrimination
62 HR3 total number of incident of discrimination and corrective action
taken
Freedom of association and collective bargaining
63 HR4
operations and suppliers identified in which the right to exercise
freedom of association and collrctive bargaining may be
violated or at significant risk, and measures taken to support
these right
Child Labor
64 HR5
operations and suppliers indentified as having significant risk
for incidents of child labor, and measures taken to contibute to
the effective abolition of child labor
Forced or Compulsory Labor
39
65 HR6
Operations and supplier identified as having significant risk for
incident of forced or compulsory labor, and measured to
contribute to the elimination of all forms of forced or
compulsory labor
Security Practices
66 HR7 percentage of security personnel trained in the organization's
human rights policies or procedure that are relevant to operation
Indigenous rights
67 HR8 total number of incident of violations involving rights of
indigenous people and actions taken
Assessment
68 HR9 total number and percentage of operations that have been
subject to human rights reviews or impact assesment
Supplier Human Rights Assessment
69 HR10 Percentage of new suppliers that were screened using human
right criteria
70 HR11 Significant actual and potential negative impact in the supply
chain and action taken
Human Rights Grievance Mechanisms
71 HR12 Number of grievances about human rights impacts field,
addressed, and resolved through formal grievance mechanisms
SOCIETY
Local Communities
72 SO1 persentage of operations with implemented local community
engagement, impact assessments, and development programs
73 SO2 operations with significant actual and potential negative impacts
on local communities
Anti-Corruption
74 SO3 total number and percentage of operations assessed for risks
related to curruption and the significant risks identified
75 SO4 communication and training on anti-corruption policies and
procedures
76 SO5 confirmed incidents of corruption and action taken
Public Policy
40
77 SO6 total value of political contributions by country and recipient /
benerficiary
Anti-Competitive Behaviour
78 SO7 total numbet of legal actions for anti-competitive behavior, anti-
trust, and monopoly practices and their outcomes
Compliance
79 SO8
monetary value of significant fines and total number of non-
monetary sanctions for non-compliance with laws and
regulations
Supplier Assessment for Impacts on Society
80 SO9 percentage of new suppliers that were screened using criteria for
impacts on society
81 SO10 significant actual and potencial negative impact on society in
the supply chain and action taken
Grievance mechanisms for impacts on society
82 SO11 number of grievances about impacts on society filed, addressed
and resolved through formal grievance mechanisms
Product Responsibility
Customer Health and Safety
83 PR1 percentage of significant product and service categories for
which health and safety impacts are assessed for improvement
84 PR2
total number of incident of non-compliance with regulations and
voluntary codes concerning the health and safety impacts of
products and services during their lifecyle, by type of outcomes
product and service labeling
85 PR3
type of product and service information required by the
organization's procedurs for product and service information
and labeling, and percentage of significant product and service
categories subject to such information requirements
86 PR4
total number of incidents of non-compliance with regulations
and voluntary codes concerning product and service information
and labeling, by type of outcomes
41
87 PR5 result of surveys measuring customer satisfaction
88 PR6 sale of banned or disputed products
Marketing communications
89 PR7
total number of incidents of non-compliance with regulations
and voluntary codes concerning marketing communications,
including advertising, promotion, and sponsorship, by type of
outcomes
Customer Privacy
90 PR8 total number of substantiated complaints regarding breaches of
customer privacy and losses of customer data
Compliance
91 PR9
monetary value of significant fines for non-compliance with
laws and regulations corcerning the provision and use of
products and services
42
Lampiran 3. Kriteria pengungkapan sustainability report G3.1
Economic
Economic Performance
1 EC1
Direct economic value generated and distributed, including
revenues, operating costs, employee compensation, donations,
and other community investments, retained earnings, and
payments to capital providers and governments
2 EC2 Financial implication and other risks and opportunities for the
organization's activities due to climate change
3 EC3 Coverage of the organization's defined benefit plan obligations
4 EC4 Significant financial assistance received from government
5 EC5
Range of ratios of standard entry level wage by gender
compared to local minimum wage at significant locations of
operation
6 EC6 Policy, practices, and proportion of spending on locally-based
suppliers at significant locations of operation
7 EC7
Procedures for local hiring and proportion of senior
management hired from the local community at locations of
significant operation
Indirect Economic Impact
8 EC8
Development and impact of infrastructure investments and
services provided primarily for public benefit through
commercial, inkind, or pro bono engagement
9 EC9 Understanding and describing significant indirect economic
impact, including the extent of impacts
Environment
Materials
10 EN1 Materials used by weight or volume
11 EN2 Percentage of materials used that are recycled input materials
Energy
12 EN3 Direct energy consumption by primary energy source
13 EN4 Indirect energy consumption by primary source
43
14 EN5 Energy saved due to conservation and efficiency improvements
15 EN6
Initiatives to provide energy-efficeient or renewable energy
based products and service, and reductions in energy
requirements as a result of these initiatives
16 EN7 Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions
achieved
Water
17 EN8 Total water withdrawal by source
18 EN9 Water sources significantly affected by withdrawal of water
19 EN10 Percentage and total volume of water recycled and reused
Biodiversity
20 EN11
Location and size of land owned, leased, managed in, or
adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value
outside protected ares
21 EN12
Description of significant impacts of activities, products, and
services on biodiversity in protected areas and areas of high
biodiversity value outside protected areas
22 EN13 Habitats protected or restored
23 EN14 Strategies, current actions, and future plans for managing
impacts on biodiversity
24 EN15
Number of IUCN red list species and national conservation list
species with habitats in areas affected by operations, by level of
extinction risk
Emissions, Effluents, and Waste
25 EN16 Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight
26 EN17 Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight
27 EN18 Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions
achieved
28 EN19 Emmisions of ozone-depleting substances by weight
29 EN20 NO, SO, and other significant air emissions by type and weight
30 EN21 Total water discharge by quality and destination
31 EN22 Total weight of waste by type and disposal method
32 EN23 Total number and volume of significant spills
44
33 EN24
Weight of transported, imported, exported, or treated waste
deemed hazardous under the terms of the Besel Convention
Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste
shipped internationally
34 EN25
Identity, size, protected status, and biodiversity value of water
bodies and related habitats significantly affected by the
reporting organization's discharges of water runoff
Products and Services
35 EN26 Initiatives to mitigate environmental impacts of products and
service and extent of impact mitigation
36 EN27 Percentage of product sold and their packaging materials that
are reclaimed by category
Compliance
37 EN28
Monetary value of significant fines and total number of non
monetary sanctions for non compliance with with environmental
laws and regulations
Overall
38 EN29
Significant environmental impact of transporting products and
other goods and materials used for the organization's operations,
and transporting members of the workforce
38 EN30 Total environmental protection expenditures and investments by
type
SOCIAL
Labor Practices and Decent Work
Employment
40 LA1 Total workforce by employment type, employment contract, and
region, broken down by gender
41 LA2 Total number and rate of new employee hires and employee
turnover by age group, gender, and region
42 LA3
Benefits provided to full-time employees that are not provided
to temporary or part time employees, by significant locations of
operation
43 LA15 Return to work and retention rates after parental leaves, by
gender
Labor / Management Relation
44 LA4 Percentage of employees covered by collective bargaining
agreements
45
45 LA5 Minimum notice period(s) regarding operational changes,
including whether it is specified in collective agreements
Occupational Health and Safety
46 LA6
Percentage of total workforce represented in formal joint
management-worker health and safety committees that help
monitor and advice on occupational health and safety programs
47 LA7
Rates of injury, occupational diseases, lost days, and
absenteeism, and total number of work-related fatalities, by
region and by gender
48 LA8
Education, training, counseling, prevention, and risk-control
programs in place to asssit workforce members, their families,
or community members regarding serious diseases
49 LA9 Health and safety topics covered in formal agreements with
trade unions
Training and Education
50 LA10 Average hours of training peryear per employee by gender, and
by employee category
51 LA11
Programs for skills management and lifelong learning that
support the continued employability of employees and assist
them in managing career endings
52 LA12 Percentage of employees receiving regular performance and
career development review, by gender
Diversity and Equal Opportunity
53 LA13
Composition of governance bodies and breakdown of
employees per employee category according to gender, age
goup, minority group membership, and other indicators of
diversity
Equal Remuneration for Woman and Men
54 LA14 Ratio of basic salary and remuneration of women to men by
employee category, by significant locations of operation
Human Rights
Investment and Procurement Practices
46
55 HR1
Percentage and total number of significant investmeny
agreements and contracts that include clauses incorporating
human rights concerns, or that have undergone human rights
screening
56 HR2
Percentage of significant suppliers, contractors, and other
bussiness partners that have undergone human rights screening,
and actions taken
57 HR3
Total hours of employee training on policies and procedure
corcerning aspects of human rights that are relevant to
operations, including the percentage of employees trained
Non-Discrimination
58 HR4 Total number of incidents of discrimination and corrective
actions taken
Freedom of Association and Collective Bargaining
59 HR5
Operations and significant suppliers identified in which the right
to exercise freedom of association and collective bargaining
maybe violated or at significant risk, and actions taken to
support these rights
Child Labor
60 HR6
Operations and significant suppliers identified as having
significant risk for incidents of child labor, and measures taken
to contribute to the effective abolition of child labor
Forced and Compulsory Labor
61 HR7
Operations and significant suppliers identified as having
significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and
measures to contibute to the elimination of all forms of forced
or compulsory labor
Security Practices
62 HR8
Percentage of security personnel trained in the organizations's
policies or procedures concerning aspects of human rights that
are relevant to operations
Indigenous Rights
63 HR9 Total number of incident of violations involving rights of
indigenous people and actions taken
Assessment
64 HR10 Percentage and total number of operations that have been
subject to human rights reviews and/or impact assessments
47
Remediation
65 HR11 Number of grievances related to human rights filed, addressed
and resolved through formal grievance mechanisms
SOCIETY
Local Communities
66 SO1 Percentage of operations with implemented local community
engagement, impact assessments, and development programs
67 SO9 Operations with significant potential or actual negative impacts
on local communities
68 SO10
Prevention and mitigation measures implemented in operations
with significant potential or actual negative impacts on local
communities
Corruption
69 SO2 Percentage and total number of bussiness units analyzed for
risks related for corruption
70 SO3 Percentage of employees trained in organizations's anti
corruption policies and procedures
71 SO4 Actions taken in response to incidents of corruption
Public Policy
72 SO5 Public policy positions and participations in public policy
development and lobbying
73 SO6 Total value of financial and in-kind contributions to political
parties, politicians, and related institutions by country
Anti-Competitive Behaviour
74 SO7 Total number of legal actions for anti-competitive behavior,
anti-trust, and monopoly practices and their outcomes
Compliance
75 SO8 Monetary value of significant fines and total number of non-
monetary sanction for non compliance with laws and regulation
Product Responsibility
Customer Health and Safety
76 PR1
Life cycle stage in which health and safety impact of product
and service are assessed for improvement, and percentage of
significant products and service categories subject to such
procedures
48
77 PR2
Total number of incident of non-compliance with regulation and
voluntary codes corcerning health and safety impact of products
and services during their life cycle, by type of outcomes
Product and Services Labeling
78 PR3
Type of product and service information required by procedure,
and percentage of significant products and service subject to
such information requirements
79 PR4
Total number of incidents of-compliance with regulations and
voluntary codes concerning product and service information and
labeling, by type of outcomes
80 PR5 Practice related to customer satisfaction, including results of
surveys measuring customer satisfaction
Marketing Communications
81 PR6
Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes
related to marketing communications, including advertising,
promotions, and sponsorship by type of outcomes
82 PR7
Total number of incidents of non-compliance with regulations
and voluntary codes concerning marketing communications,
including advertising, promotion, and sponsorship by type of
outcomes
Customer Privacy
83 PR8 Total number of substantiated complaints regarding breaches of
customer privacy and losses of customer data
Compliance
84 PR9
Monetary value of significant fines for non-compliance with
laws and regulations concerning the provision and use of
products and service
49
Lampiran 4. Komponen Sustainability Report diurutkan berdasarkan ROA 2012
Perusahaan ROA
12 ECO ENV SOC
SRDI
13
Perusahaan Gas Negara 0.2341 0.5556 0.2647 0.5208 0.4286
Tambang Batubara Bukit
Asam 0.2285 0.5556 0.4412 0.5625 0.5165
Indocement 0.2093 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
Astra Agro Lestari 0.2029 0.8889 0.7000 0.6444 0.6905
Semen Indonesia 0.1852 0.6667 0.7941 0.3542 0.5495
Telekomunikasi Indonesia 0.1648 0.6667 0.1471 0.4375 0.3516
Aneka Tambang 0.1519 0.7778 0.7647 0.3125 0.5275
Astra Internasional 0.1200 0.4444 0.3529 0.2083 0.2857
United Tractors 0.1143 0.6667 0.3529 0.2708 0.3407
Timah 0.1131 1.0000 1.0000 0.9556 0.9762
Holcim Indonesia 0.1100 0.8889 0.9118 0.7708 0.8352
Petrosea 0.0926 0.7778 0.8667 0.4000 0.6071
XL Axiata 0.0779 1.0000 0.6000 0.7556 0.7262
Jasa Marga 0.0647 0.5556 0.1176 0.3333 0.2747
Adaro Energy 0.0570 1.0000 0.9118 0.7917 0.8571
Adira Dinamika Multi
Finance 0.0560 0.3333 0.1176 0.3542 0.2637
Wijaya Karya 0.0474 0.6667 0.0588 0.2708 0.2308
Express Trasindo Utama 0.0445 0.1111 0.5294 0.1042 0.2637
Indika Energy 0.0369 0.3333 0.2941 0.1667 0.2308
Bank Mandiri 0.0355 0.4444 0.0882 0.1667 0.1648
Bank Rakyat Indonesia 0.0338 0.7778 0.3529 0.6667 0.5604
Bank Danamon Indonesia 0.0264 0.5556 0.1471 0.2708 0.2527
Bank CIMB Niaga 0.0215 0.4444 0.0588 0.2500 0.1978
Bank Negara Indonesia 0.0211 0.4444 0.0882 0.2500 0.2088
Bank Pembangungan
Daerah Jawa Barat dan
Banten
0.0168 1.0000 0.6000 0.8000 0.7500
Bank Internasional
Indonesia 0.0162 0.4444 0.0882 0.2500 0.2088
Rata-rata 0.0955 0.6539 0.4480 0.4565 0.4731
50
Lampiran 5. ROA 2014 diurutkan berdasarkan komponen ekonomi
Perusahaan ECO ROA 14
Adaro Energy 1.0000 0.0286
Bank Pembangungan Daerah
Jawa Barat dan Banten 1.0000 0.0147
Indocement 1.0000 0.1825
Timah 1.0000 0.0694
XL Axiata 1.0000 -0.0139
Astra Agro Lestari 0.8889 0.1412
Holcim Indonesia 0.8889 0.0388
Aneka Tambang 0.7778 -0.0351
Bank Rakyat Indonesia 0.7778 0.0470
Petrosea 0.7778 0.0049
Semen Indonesia 0.6667 0.1624
Telekomunikasi Indonesia 0.6667 0.1522
United Tractors 0.6667 0.0802
Wijaya Karya 0.6667 0.0471
Bank Danamon Indonesia 0.5556 0.0137
Jasa Marga 0.5556 0.0441
Perusahaan Gas Negara 0.5556 0.1202
Tambang Batubara Bukit Asam 0.5556 0.1363
Astra Internasional 0.4444 0.0937
Bank CIMB Niaga 0.4444 0.0100
Bank Internasional Indonesia 0.4444 0.0067
Bank Mandiri 0.4444 0.0241
Bank Negara Indonesia 0.4444 0.0349
Adira Dinamika Multi Finance 0.3333 0.0264
Indika Energy 0.3333 -0.0133
Express Trasindo Utama 0.1111 0.0392
Rata-rata 0.6539 0.0560
Lampiran 6. ROA 2014 diurutkan berdasarkan komponen lingkungan
Perusahaan ENV ROA 14
Indocement 1.0000 0.1825
Timah 1.0000 0.0694
Adaro Energy 0.9118 0.0286
Holcim Indonesia 0.9118 0.0388
51
Petrosea 0.8667 0.0049
Semen Indonesia 0.7941 0.1624
Aneka Tambang 0.7647 -0.0351
Astra Agro Lestari 0.7000 0.1412
Bank Pembangungan Daerah
Jawa Barat dan Banten 0.6000 0.0147
XL Axiata 0.6000 -0.0139
Express Trasindo Utama 0.5294 0.0392
Tambang Batubara Bukit Asam 0.4412 0.1363
Astra Internasional 0.3529 0.0937
Bank Rakyat Indonesia 0.3529 0.0470
United Tractors 0.3529 0.0802
Indika Energy 0.2941 -0.0133
Perusahaan Gas Negara 0.2647 0.1202
Bank Danamon Indonesia 0.1471 0.0137
Telekomunikasi Indonesia 0.1471 0.1522
Adira Dinamika Multi Finance 0.1176 0.0264
Jasa Marga 0.1176 0.0441
Bank Internasional Indonesia 0.0882 0.0067
Bank Mandiri 0.0882 0.0241
Bank Negara Indonesia 0.0882 0.0349
Bank CIMB Niaga 0.0588 0.0100
Wijaya Karya 0.0588 0.0471
Rata-rata 0.4480 0.0560
Lampiran 7. ROA 2014 diurutkan berdasarkan komponen sosial.
Perusahaan SOC ROA 14
Indocement 1.0000 0.1825
Timah 0.9556 0.0694
Bank Pembangungan Daerah
Jawa Barat dan Banten 0.8000 0.0147
Adaro Energy 0.7917 0.0286
Holcim Indonesia 0.7708 0.0388
XL Axiata 0.7556 -0.0139
Bank Rakyat Indonesia 0.6667 0.0470
Astra Agro Lestari 0.6444 0.1412
Tambang Batubara Bukit Asam 0.5625 0.1363
Perusahaan Gas Negara 0.5208 0.1202
52
Telekomunikasi Indonesia 0.4375 0.1522
Petrosea 0.4000 0.0049
Adira Dinamika Multi Finance 0.3542 0.0264
Semen Indonesia 0.3542 0.1624
Jasa Marga 0.3333 0.0441
Aneka Tambang 0.3125 -0.0351
Bank Danamon Indonesia 0.2708 0.0137
United Tractors 0.2708 0.0802
Wijaya Karya 0.2708 0.0471
Bank CIMB Niaga 0.2500 0.0100
Bank Internasional Indonesia 0.2500 0.0067
Bank Negara Indonesia 0.2500 0.0349
Astra Internasional 0.2083 0.0937
Bank Mandiri 0.1667 0.0241
Indika Energy 0.1667 -0.0133
Express Trasindo Utama 0.1042 0.0392
Rata-rata 0.4565 0.0560
Lampiran 8. ROA 2014 diurutkan berdasarkan pengungkapan sustainability
report
Perusahaan SRDI 13 ROA 14
Adaro Energy 0.8571 0.0286
Adira Dinamika Multi Finance 0.2637 0.0264
Aneka Tambang 0.5275 -0.0351
Astra Agro Lestari 0.6905 0.1412
Astra Internasional 0.2857 0.0937
Bank CIMB Niaga 0.1978 0.0100
Bank Danamon Indonesia 0.2527 0.0137
Bank Internasional Indonesia 0.2088 0.0067
Bank Mandiri 0.1648 0.0241
Bank Negara Indonesia 0.2088 0.0349
Bank Pembangungan Daerah
Jawa Barat dan Banten 0.7500 0.0147
Bank Rakyat Indonesia 0.5604 0.0470
Express Trasindo Utama 0.2637 0.0392
Holcim Indonesia 0.8352 0.0388
Indika Energy 0.2308 -0.0133
Indocement 1.0000 0.1825
53
Jasa Marga 0.2747 0.0441
Perusahaan Gas Negara 0.4286 0.1202
Petrosea 0.6071 0.0049
Semen Indonesia 0.5495 0.1624
Tambang Batubara Bukit Asam 0.5165 0.1363
Telekomunikasi Indonesia 0.3516 0.1522
Timah 0.9762 0.0694
United Tractors 0.3407 0.0802
Wijaya Karya 0.2308 0.0471
XL Axiata 0.7262 -0.0139
Rata-rata 0.4731 0.0560
Lampiran 9. Hasil Ouput SPSS
Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
SRDI 26 .8352 .1648 1.0000 .473054
ROA2012 26 .2179 .0162 .2341 .095477
ROA2014 26 .2176 -.0351 .1825 .056000
Valid N (listwise) 26
Deskriptif statistik komponen sustainability report
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
ECO 26 .8889 .1111 1.0000 .653850
ENV 26 .9412 .0588 1.0000 .448031
SOC 26 .8958 .1042 1.0000 .456465
Valid N (listwise) 26
54
a. Hipotesis Pertama
Uji Heterokedastisitas
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual .106 26 .200* .967 26 .547
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
55
Uji Korelasi
Correlations
SRDI13 ROA12
SRDI13 Pearson Correlation 1 .515**
Sig. (2-tailed) .007
N 26 26
ROA12 Pearson Correlation .515** 1
Sig. (2-tailed) .007
N 26 26
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Regresi Sederhana
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .515a .265 .235 1.30456587
a. Predictors: (Constant), ROA12
b. Dependent Variable: SRDI
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14.749 1 14.749 8.666 .007a
Residual 40.845 24 1.702
Total 55.594 25
a. Predictors: (Constant), ROA12
b. Dependent Variable: SRDI
Coefficientsa
56
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.939 .398 4.865 .000
ROA12 .044 .015 .515 2.944 .007
a. Dependent Variable: SRDI
b. Hipotesis Kedua
Uji Heterokedastisitas
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual .145 26 .168 .945 26 .180
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Korelasi
57
Correlations
ROA14 SRDI_13
ROA14 Pearson Correlation 1 .261
Sig. (2-tailed) .198
N 26 26
SRDI_13 Pearson Correlation .261 1
Sig. (2-tailed) .198
N 26 26
Uji Regresi Sederhana
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .261a .068 .029 .05483
a. Predictors: (Constant), SRDI
b. Dependent Variable: ROA14
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .005 1 .005 1.755 .198a
Residual .072 24 .003
Total .077 25
a. Predictors: (Constant), SRDI
b. Dependent Variable: ROA14
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .021 .026 .820 .420
SRDI .085 .064 .261 1.325 .198