Upload
others
View
31
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 35
SURVEY KEPUASAN ANGGOTA GAPOKTAN TERHADAP PERAN PENGURUS
KELOMPOK TANI DI GAMPONG KULAM ARA KECAMATAN MUTIARA TIMUR
KABUPATEN PIDIE
Julia1, Andria Syah Putra2, Nurfadhilah3
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jabal Ghafur
e-mail [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui survey kepuasan anggota gapoktan terhadap peran
pengurus kelompok tani di Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur. Penelitian dimulai dari 25
Juli sampai 15 Agustus 2017. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan populasi adalah seluruh
pengurus kelompok tani di Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie sebanyak
75 orang. Penentuan sampel sebanyak 37 orang dilakukan secara ramdom sampling (pengambilan sampel
secara acak). Dalam hal ini diambil sampel sebanyak 37 orang untuk keperluan penelitian. Data yang
diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: P=F/NX100%. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa survey kepuasan anggota gapoktan terhadap peran pengurus kelompok tani di Gampong Kulam
Ara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie termasuk dalam kategori baik karena dapat
meningkatkan perkembangan kelompok tani ditinjau dari kreatifitas, produksi dan pendapatan petani
melalui musyawarah kelompok tani dan peran pengurus dalam pelaksanaan musyawarah kelompok tani
berupa tentang partisipasi mengikuti kegiatan, partisipasi pada pertemuan dan kegiatan kelompok tani,
partisipasi pada program penyuluhan pertanian dan tingkat kemampuan kinerja kelompok di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie.
Kata Kunci : Gapoktan, Peran Pengurus, Kelompok Tani
ABSTRACT
This study aims to find out the survey of gapoktan members' satisfaction survey on the role of farmer
group members in Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur. The research started from July 25
until August 15, 2017. The research used descriptive method with population is the whole group of
farmer group in Gampong Kulam Ara Sub Mutiara Timur Regency Pidie counted 75 people.
Determination of sample of 37 people done by ramdom sampling (random sampling). In this case taken a
sample of 37 people for research purposes. The data obtained consist of primary data and secondary data,
both qualitative and quantitative data. The analysis used in this research is as follows: P = F / NX100%.
The results of this study indicate that the survey of gapoktan members' satisfaction on the role of farmer
group members in Gampong Kulam Ara Sub-district of Mutiara Timur Pidie District is included in the
good category because it can improve the development of farmer groups in terms of creativity, production
and income of farmers through farmer group meetings and the role of executives in the implementation
deliberation of farmer groups in the form of participation participation, participation in farmer group
meetings and activities, participation in agricultural extension program and group performance capability
level in Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie.
Keywords: Gapoktan, Board Role, Farmer Group
PENDAHULUAN
Sampai saat ini kelompok tani masih
digunakan sebagai pendekatan utama dalam
kegiatan penyuluhan, Pendekatan kelompok
dipandang lebih efesien dan dapat menjadi
media untuk terjadinya proses belajar dan
berinteraksi dari para petani, sehingga
diharapkan terjadi perubahan perilaku petani ke
arah yang lebih baik atau berkualitas. Dengan
demikian kelompok tani memiliki kedudukan
strategis dalam mewujudkan petani yang
berkualitas. Petani yang berkualitas antara lain
dicirikan dengan adanya kemandirian dan
ketangguhan dalam berusaha tani. Untuk
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 36
mencapai petani yang berkualitas tersebut, maka
menjadi suatu keharusan bahwa kelompok tani
yang ada harus memiliki gerak atau kekuatan
yang dapat menentukan dan mempengaruhi
perilaku kelompok dan anggota - anggotanya
dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok.
Dengan kata lain kelompok tersebut harus aktif
melibatkan para anggotanya.
Salah satu faktor penting untuk
terwujudnya kelompok tani yang efektif adalah
berjalannya kepemimpinan dari pengurus
kelompok yang berperan dalam mengurusi kerja
kelompok. Pengurus kelompok dapat dipandang
sebagai agen primer untuk tercapainya dinamika
kelompok, karena peran strategisnya dalam
mempengaruhi atau menggerakan anggota-
anggota kelompoknya dalam mencapai tujuan
kelompok. Agar kelompok tani dapat
berkembang dengan wajar, maka diarahkan agar
perkembangan kelompok dapat berlangsung
secara dinamis dan diarahkan agar kelompok
tani jugamempersiapkan kader-kader pengurus
kelompok yang akan menjadi penerus dari
generasi pengurus yang sekarang demi
kesinambungan eksistensi kelompok tani di
masa yang akan datang (Suhardiyano, 2002).
Kelompok tani sebagai wadah anggota
kelompok untuk berkembang, berinteraksi
dengan para anggotanya dan mengambil
keputusan dalam proses musyawarah merupakan
suatu yang paling nyata dijumpai di masyarakat
sosial. Kelompok tani sebagai wahana kerjasama
hendaknya memiliki kemampuan merencanakan
dan melaksanakan musyawarah agar tercapai
kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota.
Dengan demikian perlu adanya evaluasi anggota
kelompok tani terhadap tugas pengurus dalam
perannya merencanakan pertemuan kelompok
atau mengelola musyawarah kelompok agar
berjalan dengan aktif danterpadu. Sebagaimana
dikatakan Mardikanto (2003) evaluasi sebagai
suatukegiatan, sebenarnya merupakan proses
untuk mengetahui atau memahami dan
memberikan penilaian terhadap suatu keaadaan
tertentu, melalui kegiatan pengumpulan data
atau fakta dengan ukuran serta cara pengukuran
tertentu yang telah diterapkan. Di samping
ketertarikan untuk mengevaluasi bagaimana
petani anggota kelompok tani menilai peran
pengurus dalam mengelola pertemuan
kelompok, terdapat ketertarikan untuk
membandingkan jawaban-jawaban dari anggota
kelompok tani di dua daerah atau kecamatan
yang memiliki populasi yang berbeda dalam
jumlah kelompok tani.
Sejumlah kelompok tani yang tersebar di
berbagai kecamatan di Kabupaten Pidie
dikelompokkan dengan cara-cara tersendiri yaitu
masing-masing berdasarkan laju berdiri, jumlah
anggota, daerah jangkauan dan lainnya. Apakah
perbedaan jumlah populasi kelompok tani di
suatu daerah dengan daerah yang lain
mempunyai evaluasi yang berbeda. Adanya
daerah dengan banyak kelompok tani (KTB)
berbeda dengan daerah Kelompok Tani Sedikit
(KTS) adalah satu kerangka pikiran yang
penulis ingin teliti lebih dalam. Evaluasi ini
terbatas terhadap penilaian anggota terhadap
pelaksanan banyak tugas pengurus kelompok
tani yang mencakup POAC (Planning,
Organizing, Actuating dan Controling) yang
dapat dinilai oleh anggota kelompok tani adalah
pelaksanaan musyawarah kelompok tani.
Berdasarkan uraian di atas, sehingga
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul: “Survey Kepuasan Anggota
Gapoktan Terhadap Peran Pengurus dalam
Pelaksanaan Musyarawah Kelompok Tani di
Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie”.
METODEOLOGI
Lokasi, Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie dengan pertimbangan bahwa
Gampong Kulam Ara merupakan salah satu
Gampong di Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie yang banyak terbentuk anggota
kelompok tani. Untuk keperluan penelitian ini
dipilih 1 Gampong dari seluruh Gampong yang
ada, dengan kriteria bahwa Gampong tersebut
termasuk Gampong yang berkelompok tani
aktif.
Objek penelitian ini hanya terbatas pada
kegaitan kelompok tani. Ruang lingkup
penelitian ini adalah evaluasi kegiatan kelompok
tani terhadap peran pengurus dalam pelaksanaan
musyawarah kelompok tani di Gampong Kulam
Ara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie.
Pelaksanaan penelitian di rencanakan di mulai
dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2017.
Populasi dan Metode Penarikan Sampel
Populasi
Populasi adalah himpunan individu atau
objek yang banyaknya terbatas atau tidak
terbatas. Sesuai dengan permasalahan yang akan
diteliti, populasi dari penelitian ini dibagi
menjadi dua yaitu populasi penduduk. Menurut
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 37
Rafi’i (2006), “populasi adalah sejumlah
variabel penelitian yang menyangkut
permasalahan yang sedang diteliti atau dengan
kata lain populasi identik dengan sampel”.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
populasi wilayah dan penduduk. Populasi
wilayah merupakan wilayah yang terdapat di
daerah penelitian yaitu wilayah Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie yang terdapat kelompok tani.
Populasi penduduk adalah semua petani yang
menjadi anggota kelompok tani di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie. Jumlah anggota kelompok tani
yang ada di Gampong Kulam Ara sebanyak 75
orang.
Sampel
Sampel adalah sebagai dari objek atau
individu-individu yang mewakili suatu
populasi”. Sedangkan menurut suma’atmadja
(2008) mempunyai sampel tidak jauh berbeda,
dimana “sampel merupakan bagian dari populasi
yang mewakili populasi yang bersangkutan”.
Dalam teori sampling dikatakan bahwa yang
terkecil dan dapat mewakili distribusi normal.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 50% yaitu sebanyak 37 responden dari
populasi 75 petani yang bergabung dalam
anggota gapoktan di Gampong Kulam Ara
Kecamatan Mutiara Timur.
Tabel 1. Nama Kelompok, Jumlah Anggota dan
Jumlah Responden Petani yang menjadi anggota
kelompok tani di Gampong Kulam Ara
Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie
Tahun 2017
Sumber: Data Primer (diolah), 2017
Data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh secara
langsung saat observasi di lapangan dengan
responden melalui wawancara langsung dengan
pemilik tanah sedangkan data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari studi
kepustakaan, instansi dan departemen terkait
serta literaturnya
Metode Pengumpulan Data
Metode dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah, dengan menggunakan
Metode Survei. Menurut Daniel (2003) tujuan
dari survei mendapatkan gambaran mewakili
daerah itu dengan benar. Pada metode survei
tidak semua individu di dalam populasi yang
diamati, melainkan hanya suatu bagian dari
populasi yang disebut sebagai contoh (sampel).
Konsep dan Batasan Variabel
Adapun konsep dan batasan terhadap
variable yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi beberapa hal yaitu:
Evaluasi adalah penilaian terhadap tugas
pengurus kelompok tani di daerah penelitian.
Pengurus kelompok tani adalah kontak
tani dan pengurus harian kelompok tani yang
diserahi tanggung jawab jawab oleh anggota
kelompok untuk mengurusi kerja kelompok.
Peranan pengurus kelompok dalam
musyawarah kelompok adalah perangkat
perilaku dari pengurus sebagai pemimpin
kelompok yang diharapkan melalui tolak ukur
penilaian musyawarah kelompok.
Musyawarah kelompok tani adalah suatu
kesepakatan bersama antara anggota kelompok
tani untuk membicarakan ha-hal yang
berhubungan dengan kebutuhan usaha taninya
atau mengatasi hal-hal yang dianggapperlu.
Karakteristik petani meliputi umur,
tingkat pendidikan, lama menjadi anggota
kelompok tani dan luas lahan yang dimiliki oleh
petani responden serta intensitas mengikuti
penyuluhan.
Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan Analisis data
kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah
pendekatan ilmiah terhadap pengambilan
keputusan manajerial dan ekonomi yang
kemudian diproses dan menjadi informasi yang
bermanfaat (Mudrajad Kunoco, 2004).
Alat analisis yang digunakan untuk
menguji hipotesis yang telah dikemukakan
mengenai jaringan sosial antar gapoktan dalam
upaya meningkatkan pendapatan petani di
Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara
Timur. Penelitian ini untuk menafsirkan data
agar mempermudahkan dalam memperoleh data,
untuk mempermudah dalam mempelajari,
menganalisis dan menarik kesimpulan, data
yang bersifat kualitatif penulis nyatakan dalam
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 38
bentuk pernyataan untuk menjawab persoalan
yang diteliti.
Sedangkan data yang sifatnya kuantitatif,
dianalisis menggunakan rumus statistik
sederhana, yaitu :
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel yang diambil
100% = Angka Konstanta (Sudjana, 2009).
HASIL DAN PEMBEHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian Gampong
Kulam Ara merupakan salah satu gampong yang
tergabung dalam Kemukiman Ujong Rimba
yang terletak di sebelah timur ibu kota
Kecamatan Mutiara Timur kabupaten Pidie yang
jaraknya ± 4,5 km dari pusat kecamatan.
Keadaan geografis Gampong Kulam Ara
terletak di Kecamatan Mutiara Timur,
Kabupaten Pidie, dengan: Luas wilayah : ± 60
H, persawahan 40 H dengan batas-batas
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan
Gampong Ujong Rimba
b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan
Gampong Tring Cudo
c. Sebelah Barat : berbatasan dengan Gampong
Beulangong Basah
d. SebelahTimur : berbatasan dengan
Gampong Didoh
Jarak dari Gampong Kulam Ara ke
Mesjid 50 M dengan jarak Gampong Kulam Ara
ke SD di Gampong Didoh 500 M dan jumlah
jiwa di Gampong Kulam Ara Kecamatan
Mutiara Timur Kabupaten Pidie 420 jiwa
dengan jumlah KK, atau 126 KK. Jarak
Gampong Kulam Ara dari jalan Nasional Lintas
Banda Aceh Medan 5 KM. Gampong Kulam
Ara sudah sejak tahun 1930 dan nama Gampong
itu sudah ada pada saat para luhur (nenek
moyang) dan Bapak Muhammad Gade sebagai
geuchik gampong tersebut juga tidak
mengetahui sejarah nama gampong tersebut.
Kondisi Umum Gampong merupakan suatu
wilayah terkecil dalam stuktur pemerintahan,
yang ditempati oleh sejumlah penduduk
masyarakat, sebagai kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai organisasi pemerintah
di bawah camat dan mempunyai hak otonomi
dalam dalam mengelola gampong sesuai dengan
undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang
gampong dan undang-undang No 11 Tahun 200
tentang Pemerintahan Aceh.
Gampong Kulam Ara merupakan
gampong yang berada di Kecamatan Mutiara
Timur, sumber daya yang ada di Gampong
Kulam Ara memiliki potensi untuk
dikembangkan lebih maju, khususnya dalam
bidang pertanian dimana secara fisik Gampong
Kulam Ara terdiri dari persawahan, dan
perkampungan yang perlu dikembangkan lebih
baik dan modern sesuai dengan khazanah
masyarakat dan adat istiadat yang berlaku
Sumber Daya yang ada merupakan
potensi Gampong Kulam Ara sangat membantu
khususnya dalam mengurangi angka
penganguran dengan memaksimal pengeloaan
bidang pertanian secara terpadu, konsisten dan
berkelanjutan. Salah satu faktor berkembang dan
majunya suatu daerah adalah jika aset yang
terdapat di daerah tersebut dimanfaatkan sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Dengan tetap
memperhatikan kelestarian di masyarakat yang
akan datang. Gampong Kulam Ara merupakan
gampong yang masih terbelakang dalam
pengelolaan sumber daya dimana potensi SDM
nya masih belum maksimal pemanfaatannya.
Dimana hasil dari sawah masih belum mampu
mengangkat kesejahteraan masyarakat yang
lebih baik, dapat disaksikan perumahan masih
ada yang belum layak huni, dan lingkungan
yang tidak sehat. Adapun keterangan di atas
merupakan wawancara dengan masyarakat
setempat dan hasil pengamatan penulis.
Karateristik Responden
Responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini sebanyak 37 pengurus kelompok
tani di Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara
Timur. Untuk mengetahui gambaran yang lebih
jelas tentang karakteristik responden
sebagaimana yang disajikan pada tabel 1 di
bawah ini:
No Uraian Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1. < 30 Tahun 6 16,2
2. 31 Tahun – 40
Tahun
11 29,7
3. 41 Tahun – 50
Tahun
13 35,1
4. > 50 Tahun 7 19
Total 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
sampel yang diambil, terdapat 6 orang
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 39
responden yang berumur 30 tahun (16,2%), yang
berumur antara 31 tahun-40 Tahun sebanyak 11
orang (29,7%), antara 41 tahun-50 sebanyak 13
orang (35,1%) dan berumur lebih dari 50 tahun
sebanyak 7 orang (19%). Untuk mengetahui
pendidikan responden, dapat diperhatikan
berikut:
Tabel 2. Pendidikan Responden di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur, Tahun
2017 No Uraian Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1. SD 7 18,9
2. SMP 17 45,9
3. SMA 13 32,2
4. Perguruan
Tinggi
0 0.0
Total 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka yang
berpendidikan SD sebanyak 7 orang (45,9%),
SMP sebanyak 17 orang (45,9%), SMA
sebanyak 13 orang (32,2%) sehingga dapat
dikatakan bahwa pendidikan responden pada
umumnya berpendidkan SMA. Adapun untuk
mengetahui jumlah tanggungan responden
dalam penelitian, maka dapat diperhatikan pada
tabel berikut:
Tabel 3. Jumlah Tanggungan Responden di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur, Tahun 2017
No Uraian Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1. 1-3
Orang
11 29,7
2. 4-6
Orang
19 51,3
3. 7-9
Orang
7 19
4. > 9
Orang
0 0,0
Total 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Keterangan tabel di atas, maka jumlah
tanggungan antara 1-3 orang sebanyak 11 orang
(29,7%), antara 4-6 orang sebanyak 19 orang
(51,3%) dan antara 7-9 sebanyak 7 orang (19%).
Sedangkan untuk mengetahui luas lahan
pertanian dapat diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 4. Luas Lahan Responden di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur, Tahun
2017 No Uraian Frekuensi
(Orang)
Persentase (%)
1. 0,25 Ha 18 48,6
2. 0,50 Ha 10 27,0
3. > 0, 50 Ha 9 24,4
Total 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka luas
lahan respoden di Gampong Kulam Ara
Kecamatan Mutiara Timur, yang memiliki
luas lahan 0,25 Ha sebanyak 18 orang
(48,6%) dan yang memiliki luas lahan lebih
dari 0,50 Ha sebanyak 10 orang (27,0%)
dan 9 orang (24,4%) memiliki >0,50 Ha.
Dari jumlah responden yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini, sehingga
berdasarkan umur, pendidikan, jumlah
tanggungan dan luas lahan dapat
membentuknya kelompok tani agar
meningkatkan pemberdayaan masyarakat
petani.
Survey Kepuasan Anggota Gapoktan
Terhadap Peran Pengurus dalam
Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di
Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara
Timur Kabupaten Pidie
Berdasarkan hasil penelitian tentang
survey kepuasan anggota gapoktan terhadap
peran pengurus dalam pelaksanaan
musyawarah kelompok tani terdapat
perkembangan kelompok tani di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie dalam hal pertambahan
jumlah anggota kelompok tani, jumlah
kelompok tani dan jumlah penyuluh yang
bertugas adalah relatip tetap. Secara umum
karakteristik petani sampel di daerah
penelitian adalah berumur produktif antara
41 tahun sampai 50 tahun, menempuh
pendidikan sekolah menengah tingkat
pertama, lamanya menjadi anggota adalah 6
tahun dengan luas lahan 0,52 Ha. Penilaian
anggota kelompok tani terhadap peran
pengurus dalam pelaksanaan musyawarah
kelompok tani berada pada kategori sedang
dan sangat baik.
Anggota kelompok tani di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
menilai pelaksanaan musyawarah kelompok
tani baik dan terdapat nilai yang sangat
signifikan antara penilaian anggota
kelompok tani terhadap pelaksanaan
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 40
musyawarah kelompok tani di tiga
kelompok sampel penelitian.
Baik tidaknya peran pengurus dalam
pelaksaan musyawarah kelompok tani di
Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara
Timur Kabupaten Pidie dapat dilihat dari
tingkat kesetujuan responden selaku anggota
gapoktan atas pernyataan yang terdapat di
dapat kuesioner yang telah disebarkan
sebelumnya. Untuk mengetahui sejauh
mana intensitas mengikuti rapat anggota
dalam satu tahun terakhir, dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 5. Intensitas mengikuti rapat anggota
dalam satu tahun terakhir No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. 3 Kali 14 37,8
b. 4 Kali 7 18,9
c. 5 Kali 6 16,2
d. > 5 Kali 10 27,1
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan keterangan di atas, maka
mayoritas menjawab bahwa intensitas mengikuti
rapat anggota dalam satu tahun terakhir tiga kali
sebanyak 14 orang (37,8%) dan sebagian kecil
responden menjawab bahwa intersitas mengikuti
rapat anggota dalam satu tahun terakhir 5 kali
sebanyak 6 orang (16,2%).
Alasan memiliki intensitas mengikuti
rapat anggota dalam satu tahun terakhir
sebanyak 3 kali, karena perlunya mengikuti
rapat anggota untuk meningkatkan kerja sama
antar kelompok tani, dengan meningkatnya kerja
sama dapat meningkatkan mekanisme dalam
bekerja sehingga mampu meningkatkan
produksi petani serta mampu meningkatkan
pendpaatan petani pada umumnya khususnya
dalam kelompok tani di Gampong Kulam Ara
Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie.
Untuk mengetahui paran anggota dalam
mengajukan usul atau pendapat, maka dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 6. Intesitas usul/pendapat tentang
kelompok tani di daerah Penelitian Tahun 2017 No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Selalu 4 10,8
b. Kadang-
kadang
23 62,1
c. Tidak Pernah 10 27,1
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka mayoritas
responden menjawab bahwa kadang-kadang
mengajukan usul/pendapat (62,1%) dan
sebagian kecil menjawab selalu mengajukan
usul/pendapat (10,8%).
Alasan mengajukan usul/pendapat agar
mampu melaksanakan musyawarah kelompok
tani dengan baik berdasarkan hasil ditemukan
dalam sehari-hari, dapat mengetahui maksud
dari ide yang diusulkan oleh masing-masing
kelompok tani secara keseluruhan melalui
usulan pendapat para kelompok tani mampu
mengembangkan usahatani dengan baik, sehingga dapat meningkatkan produksi
usahatani. Untuk mengetahui ada tidaknya
mengikuti rapat kelompok, maka dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 7. Mengikuti rapat kelompok tentang
kelompok tani di daerah Penelitian Tahun 2017
No Alternatif
Jawaban
Frekuensi (F) Persentase
(%)
a. Selalu ikut 15 40,5
b. Kadang-
kadang
19 51,3
c. Tidak pernah
mengikuti
3 8,2
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, dominan
jawaban responden menjawab kadang-kadang
mengikuti rapat kelompok sebanyak 19 orang
(51,3%) dan sebagian kecil responden menjawab
bahwa tidak pernah mengikuti rapat kelompok.
Alasan kadang-kadang mengikuti rapat
kelompok karena sibuk dengan pekerjaan lain,
sehingga tidak dapat mengikuti setiap rapat
kelompok tani di Kecamatan Mutiara Timur dan
selalu mengikuti karena merasa rapat salah satu
kegiatan yang penting, agar mengetahui
prosedur dari kinerja kelompok tani di
Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie.
Untuk mengetahui responden bersedia menjadi
pengurus, dapat diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 8. Bersedia menjadi pengurus kelompok
tani di daerah Penelitian Tahun 2017 No Alternatif
Jawaban
Frekue
nsi (F)
Persentase
(%)
a. Selalu bersedia
dengan jabatan
apa saja
10 27,0
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 41
b. Kadang-kadang
bersedia dengan
jabatan tertentu
15 40,5
c. Menjadi anggota
saja
12 32,5
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan keterangan tabel diatas,
mayoritas responden menjawab bahwa kadang-
kadang bersedia dengan jabatan tertentu
sebanyak 15 orang (40,5%) dan sebagian kecil
menjawab selalu bersedia dengan jabatan apa
saja 10 orang (27%) selalu bersedia dengan
jabatan apa saja.
Alasan selalu bersedia dengan jabatan apa
saja karena suka menjadi pengurus dalam setiap
kegiatan dan alasan kadang-kadang bersedia
menjadi pengurus di kelompok tani agar dapat
meningkatkan kegiatan petani dengan
meningkatkan kegiatan maka produksi hasil
pertanian juga bertambah serta alasan menajdi
anggota saja karena tidak suka menjadi pengurus
dan tidak ada kemampuan.
Untuk mengetahui termasuk anggota yang
aktif, maka dapat diperhatikan pada tabel
berikut:
Tabel 9. Termasuk anggota yang aktif
kelompok tani di daerah Penelitian Tahun 2017 No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Ya 20 54,0
b. Biasa saja 15 40,5
c. Tidak 2 5,5
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Keterangan tabel diatas lebih dominan
menjawab ya karena mayoritas responden aktif
dalam kelompok tani sebanyak 20 orang (54%)
dan sebagian kecil responden menjawab tidak
aktif sebanyak 2 orang (5,5%).
Alasan menjawab aktif karena respoden
berprofesi sebagai petani, dan menarik untuk
bergabung dalam kelompok tani dapat
menambah informasi, pengalaman dan wawasan
sehingga memahami tata cara bertani yang baik
dan benar yang mampu meningkatkan produksi
dalam bertani dan ada pula tidak aktif ada
bekerja di tempat lain selain bertani.
Untuk mengetahui kendala selama
mengikuti kegiatan, maka dapat diperhatikan
pada tabel berikut:
Tabel 10. Kendala selama mengikuti kegiatan
tentang kelompok tani di daerah Penelitian
Tahun 2017 No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Ada 20 54,0
b. Kadang-
kadang
15 40,5
c. Tidak ada 2 5,5
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel diatas maka mayoritas
responden dalam penelitian ini menjawab bahwa
ada kendala selama mengikuti kegiatan
sebanyak 20 orang (54%), dan menjawab tidak
ada kendala selama mengikuti kegiatan
sebanyak 2 orang (5,5%).
Alasan menjawab ada kendala selama
mengikuti kegiatan karena mendapatkan tidak
mencukupi modal, kurangnya tenaga kerja, dan
adanya kesibukan lain selain bertani yang
menjawab kadang-kadang beralasan tidak
mencukupi modal dan sarana untuk bekerja dan
menjawab tidak ada karena dapat mencukupi
modal dan tenaga kerja.
Untuk mengetahui intensitas mengikuti
pertemuan kelompok tani, maka dapat
diperhatikan pata tabel berikut:
Tabel 11. Intensitas mengikuti pertemuan
kelompok tani di daerah penelitian
No Alternatif
Jawaban
Frekuensi (F) Persentase
(%)
a. Selalu 10 27,0
b. Kadang-
kadang
27 73
c. Tidak ada 0 0,0
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Keterangan tabel di atas, maka sebagian
besar responden dalam penelitian ini menjawab
bahwa kadang-kadang mengikuti petemuan
kelompok tani sebanyak 27 orang (73%), dan
sebagian kecil menjawab selalu mengikuti
pertemuan kelompok tani sebanyak 10 orang
(27%).
Alasan menjawab kadang-kadang
karena berhalangan atau sibuk dengan kegiatan
lainnya sehingga tidak sempat mengikuti rapat
anggota kelompok tani dan alasan menjawab
selalu karena merasa musyawarah penting untuk
meningkatkan kebersamaan sesama anggota
kelompok tani.
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 42
Untuk mengetahui jumlah kegiatan dalam
setahun, dapat diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 12. Jumlah kegiatan dalam setahun di
kelompok tani Gampong Kulam Ara Kecamatan
Mutiara Timur, Tahun 2017
No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Lebih dari 3
kegiatan
3 8,1
b. Hanya 1- 3
kegiatan
27 72,9
c. Tidak ada 7 19
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel diatas, maka mayoritas
responden menjawab bahwa hanya 1-3 kegiatan
dalam setahun sebanyak 27 orang (72,9%) dan
sebagian kecil menjawab jumlah kegiatan dalam
setahun lebih dari 3 kegiatan sebanyak 3 orang
(8,1%).
Alasan menjawab hanya 1-3 kegiatan
karena yang dikuti hanya 1 sampai 3 kegiatan
dalam setahun dan rata-rata kegiatan petani di
Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
berprofesi sebagai petani padi sawah dan yang
menjawab tidak ada karena tidak pernah
mengikuti kegiatan kelompok tani dan
menjawab lebih dari 3 kegiatan karena sering
mengikuti kegiatan.
Untuk mengetahui kesulitan dalam
mengajak kelompok tani melakukan kegiatan,
maka dapat diketahui pada tabel berikut:
Tabel 13. Kesulitan dalam mengajak kelompok
tani melakukan kegiatan No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase (%)
a. Tidak
pernah
0 0,0
b. Kadang-
kadang
12 32,4
c. Pernah 25 67,6
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel diatas, maka mayoritas
menajwab bahwa kesulitan dalam mengajak
kelompok tani melakukan kegiatan sebanyak 25
orang (67,6%) dan sebagian kecil responden
menjawab bahwa kadang-kadang kesulitan
dalam mengajak kelompok tani melakukan
kegiatan sebanyak 12 orang (32,4%).
Alasan menjawab pernah karena sering
mengalami kesulitan dalam mengajak kelompok
tani melakukan kegiatan mengalami kesulitan
mengajak kelompok tani melakukan kegiatan
karena masing-masing kelompok tani memiliki
kesibukan masing-masing dalam sehari-hari,
sehingga memiliki kesulitan untuk mengajak
kelompok tani melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan kelompok tani.
Untuk mengetahui bentuk kerja sama
dalam melaksanakan kegiatan dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 14. Bentuk kerja sama dalam
melaksanakan kegiatan kelompok tani No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Dilakukan
secara bersama
33 89,1
b. Dilakukan
individual/sen
diri
4 10,9
c. Tidak ada
kerja sama
0 0,0
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka mayoritas
responden menjawab bahwa bentuk kerja sama
dalam melaksanakan kegiatan dilakukan secara
bersama sebanyak 33 orang (89,1%) dan
sebagian kecil menjawab bahwa dilakukan
individual/sendiri sebanyak 4 orang (10,9%).
Alasan melakukan secara bersama karena
dapat meningkatkan kesatuan antar anggota
gapoktan, dengan bekerja sama semua bentuk
pekerjaan yang berat akan terasa ringan akibat
adanya kebersamaan dalam bekerja, melalui
kebersamaan mampu meningkatkan produksi
usahatani di Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie, alasan dilakukan secara
individual/sendiri karena dapat dilakukan sendiri
dalam bentuk kerja yang ringan.
Untuk mengetahui intensitas dalam
sebulan mengikuti program penyuluhan
pertanian, maka dapat diperhatikan pada tabel
berikut:
Tabel 15. Intensitas dalam sebulan mengikuti
program penyuluhan pertanian
No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. 2 kali dalam
satu bulan
3 8,1
b. 1-2 kali satu
bulan
32 86,4
c. Tidak pernah 2 5,5
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 43
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka sebagian
besar responden menjawab bahwa 1-2 kali
dalam satu bulan mengikuti program
penyuluhan pertanian di Gampong Kulam Ara
Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie
(8,1%), dan sebagian kecil menjawab 2 kali
(5,5%) dalam satu bulan mengikuti program
penyuluhan peertanian dan sebagian kecil
menjawab tidak pernah mengikuti.
Alasan 1-2 kali dalam satu bulan
mengikuti program penyuluhan pertanian karena
sering mengikutinya program penyuluhan
pertanian sebanyak 1 samapi 2 kali dalam
sebulan dan alasan tidak pernah karena tidak
pernah mengikutinya disebabkan kurangnya
pengetahuan tentang program penyuluhan
pertanian.
Untuk mengetahui selalu aktif
mengajukan usul atau pertanyaan , dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 16. Selalu aktif mengajukan usul atau
pertanyaan di kelompok tani No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Aktif
mengajukan
usul
7 18,9
b. Kurang aktif
dalam bertanya
26 70,2
c. Aktif (diam
dan
mendengar)
4 10,8
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka mayoritas
responden menjawab bahwa kurang aktif dalam
bertanya sebanyak 26 orang (70,2%) dan
sebagai kecil menjawab bahwa aktif (diam dan
mendengar) sebanyak 4 orang (10,8%).
Alasan banyaknya anggota yang kurang
aktif bertanya karena tidak memiliki keberanian
dalam mengungkapkan pendapat, ide dan
gagasan ketika bermusyawarah, sulit dalam
mengeluarkan ide akibat kekurangan
pengetahuan dan wawasan dari kelompok tani
dalam musyawarah kelompok tani pada
umumnya anggota kelompok tidak aktif dalam
mengajukan usul tidak memiliki keberanian
dalam rapat dan aktif (diam mendengar) karena
yang disampaikan dalam rapat tidap perlu
dikritik dan diberikan usul.
Untuk mengetahui pernah mengikuti
pelatihan demi kemajuan kelompok, maka dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 17. Pernah mengikuti pelatihan demi
kemajuan kelompok tani
No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Ya 15 40,5
b. Kadang-
kadang
20 54,0
c. Tidak pernah 2 5,5
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka mayoritas
responden menjawab bahwa kadang-kadang
pernah mengikuti pelatihan demi kemajuan
kelompok sebanyak (54,0%) dan sebagian kecil
menjawab bahwa tidak pernah mengikuti
pelatihan demi kemajuan kelompok sebanyak 2
orang (5,5%).
Alasan menjawab kadang-kadang karena
tidak sering mengikuti pelatihan demi kemajuan
kelompok untuk meningkatkan pengetahuan
pertanian mengenai program penyuluhan yang
akan dikembangkan oleh gapoktan, oleh sebab
itu pihak kelompok tani tidak sering mengikuti
pelatihan akibat kurangnya program pelatihan
yang diberikan kepada petani di Gampong
Kulam Ara oleh Pemerintah Kabupaten Pidie.
Untuk mengetahui minat mengikuti
program penyuluhan, maka dapat diperhatikan
pada tabel berikut:
Tabel 18. Minat mengikuti program penyuluhan
kelompok tani di daerah penelitian, Tahun 2017 No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Sangat
berminat
8 21,6
b. Kadang-kadang
tergantung
topik
29 78,4
c. Tidak berminat 0 0,0
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Keterangan tabel di atas dapat terlihat
mayoritas minat mengikuti program penyuluhan
kadang-kadang tergantung topik sebanyak 29
orang (78,4%), dan sebagian kecil responden
menjawab bahwa sangat berminat sebanyak 8
orang (21,6%).
Alasan menjawab kadang-kadang
tergantung topik karena jika topiknya tidak
menarik dan sudah memahami maka minat
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 44
untuk mengikuti program penyuluhan tersebut
menjadi berkurang dan pengaruh dari pembawa
materi dari program penyuluhan yang diberikan
kepada petani pada umumnya khususnya di
Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie dan alasan menjawab sangat
berminat karena program penyuluhan sebagai
sumber ilmu pengetahuan bagi petani pada
umumnya.
Untuk mengetahui program yang berjalan
selama ini sudah sesuai kebutuhan, dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 19. Program yang berjalan selama ini
sudah sesuai kebutuhan kelompok tani No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Ya 8 21,6
b. Kadang-
kadang
29 51,4
c. Tidak 0 0,0
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel diatas maka lebih
dominan jawaban responden tentang program
yang berjala selama ini sudah sesuai kebutuhan
sebanyak 29 orang (78,4%) dan sebagain kecil
menjawab bahwa program yang berjalan selama
ini sudah sesuai kebutuhan sebanyak 8 orang
(21,6%).
Alasan responden menjawab kadang-
kadang program yang berjalan ini sudah sesuai
kebutuhan karena berdasarkan hasil
pengamatan peneliti dan wawancara dengan
petani di kelompok tani bawah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat petani di Gampong
Kulam Ara Kecamatan Mutiara Timur dan
alasan menjawab ya karena program yang
dijalankan sesuai kebutuhan.
Untuk mengetahui inisiatif mencari
informasi terbaru, maka dapat diperhatikan pada
tabel berikut:
Tabel 20. Inisiatif mencari informasi terbaru
untuk kelompok tani di daerah penelitian, Tahun
2017
No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Mendatangkan
petugas
penyuluh
13 35,1
b. Bertanya pada
anggota lain
23 62,1
c. Tidak ada
inisiatif
1 2,8
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka sebagian
besar responden dalam penelitian ini menjawab
bahwa inisiatif mencari informasi terbaru
dengan bertanya pada anggota lain sebanyak 23
orang (62,1%) dan sebagian kecil menjawab
bahwa yang tidak memiliki inisiatif hanya 1
orang (2,8%).
Alasan cara atau inisiatif mencari
informasi baru dengan bertanya pada anggota
lain menjadi solusi yang sangat mudah untuk
mencari informasi terbaru, melalui bertanya
petani dapata mengetahui hal-hal baru untuk
meningkatkan program tanam yang baik dan
benar dan meningkatkan produksi petani. Alasan
mendatangkan petugas penyuluh supaya
informasi yang terbaru akan lebih akurat dan
yang tidak memiliki inisiatif disebabkan kurang
aktif di kelompok tani.
Untuk mengetahui yang mencari
informasi dari luar untuk kegiatan kelompok,
dapat diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 21. Mencari informasi dari luar untuk
kegiatan kelompok di daerah penelitian, Tahun
2017
No Alternatif
Jawaban
Frekue
nsi (F)
Persentase
(%)
a. Hanya dilakukan
oleh ketua
21 56,7
b. Dilakukan
bersama
kelompok
16 43,3
c. Tidak dilakukan
sama sekali
0 0,
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, responden lebh
dominan menjawab yang mencari informasi dari
luar untuk kegiatan kelompok hanya dilakukan
oleh ketua sebanyak 21 orang (56,7%) dan
sebagian kecil menjawab kecil menjawab
dilakukan bersama kelompok sebanyak 16 orang
(43,3%).
Alasan yang mencari informasi dari luar
untuk kegiatan kelompok hanya dilakukan oleh
ketua karena ketua banyak mengenai jaringan
sosial di luar kelompok tani, lebih memahami
masalah atau informasi, ketua lebih bertanggung
jawab terhadap program kerja yang dilakukan
oleh kelompok tani pada umumnya dan
khususnya di Gampong Kulam Ara Kecamatan
Mutiara Timur Kabupaten Pidie dan alasan
dilakukan bersama kelompok agar mampu
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 45
meningkatkan kebersamaan antar kelompok tani
di Gampong Kulam Ara Kecamatan Mutiara
Timur Kabupaten Pidie.
Untuk mengetahui cara penyampaian
informasi baru dari PPL kepada petani, dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 22. Cara penyampaian informasi baru dari
PPL kepada petani di daerah penelitian, Tahun
2017 No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Secara lisan 33 89,1
b. Melalui
program
2 5,45
c. Melalui
Selebaran
2 5,45
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, maka mayoritas
responden menjawab bahwa cara penyampaian
informasi baru dari PPL kepada petani sebanyak
33 orang (89,1%) dan sebagian kecil menjawab
bahwa melalui selebaran sebanyak 2 orang
(5,45%).
Alasan menjawab cara penyampaian
informasi baru dari PPL kepada petani secara
lisan karena mudah dalam menyampaikan
kepada petani, alasan melalui program agar
dapat terkumpul semua anggota kelompok tani.
Alasan cara penyampaian informasi baru dari
PPL kepada petani melalui selebaran karena
dapat ditempel di papan informasi.
Untuk mengetahui kesulitan dalam
menerima informasi baru, dapat diperhatikan
pada tabel berikut:
Tabel 23. Kesulitan dalam menerima informasi
baru di kelompok tani di daerah penelitian,
Tahun 2017 No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Tidak
pernah
9 24,3
b. Kadang-
kadang
26 70,2
c. Jarang
sekali
2 5,5
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas, mayoritas
responden dalam penelitian ini menjawab bahwa
kadang-kadang kesulitan dalam menerima
informasi baru (70,2%) dan sebagian kecil
menjawab jarang sekali (5,5%).
Alasan kadang-kadang kesulitan dalam
menerima informasi baru karena informasi baru
belum tentu akurat, atau benar apabila sering
adanya informasi penipuan tidak pernah
mendapatkan kesulitan dalam informasi baru
karena tidak pernah mendapat informasi yang
tidak benar. Informasi yang baru biasanya sering
menimbulkan masalah terhadap kelompok tani
pada umumnya dan khusus di Gampong Kulam
Ara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie,
sedangkan alasan menjawab jarang sekali karena
kurang mendapatkan informasi baru dalam
kelompok tani.
Untuk mengetahui bahasa anggota
penyuluh mudah dipahami, dapat diperhatikan
pada tabel berikut:
Tabel 24. Bahasa anggota penyuluh mudah
dipahami di kalangan kelompok tani No Alternatif
Jawaban
Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
a. Ya 24 64,8
b. Kadang-
kadang
12 32,4
c. Tidak 1 2,8
Jumlah 37 100
Sumber Data Primer, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel diatas, maka sebagai
besar responden dalam penelitian ini menjawab
bahwa bahasa anggota penyuluh mudah
dipahami sebanyak 24 orang (64,8%), dan
sebagian kecil menjawab bahwa tidak dapat
memahami bahasa anggota penyuluh mudah
dipahami sebanyak 1 orang (2,8%).
Alasan menjawab bahasa anggota
penyuluh mudah dipahami karena dalam
penyapaian informasi memiliki kemampuan
menguasai materi yang baik sehingga petani
dapat mengerti, mudah memahami informasi
yang diberikan oleh anggota penyuluh sehingga
petani menjadi menarik perhatian dan semangat
untuk mengikuti program pertanian demi
meningkatkan produksi dan pendapatan
pertanian. Sedangkan yang menjawab kadang-
kadang karena bahasa anggota penyuluhan
karena tidak semua anggota penyuluh dapat
menyapaikan informasi dengan baik dan yang
menjawab tidak karena bahasa anggota
penyuluh tidak dapat dipahami oleh petani.
Sehubungan dengan peran pengurus dalam
pelaksanaan musyawarah kelompok tani yang
menjadi kewajiban dan tanggung jawab setiap
penyuluh, mengenalkan adanya tiga (3) tahapan
peran penyuluh yang terdiri atas kegiatan-
kegiatan:
Jurnal Agroristek | Volume I Nomor I 46
1. Pencairan diri dengan masyarakat penerima
manfaat
2. Menggerakan masyarakat untuk melakukan
perubahan
3. Pemantapan hubungan dengan masyarakat
penerima manfaat
Selaras dengan peran yang harus
dimainkan oleh setiap penyuluh maka
kualifikasi yang harus dimiliki setiap penyuluh
yang mencakup kemampuan berkomunikasi, hal
ini tidak hanya terbatas pada kemampuan
memilih inovasi dan menggunakan media
komunikasi yang efektif, memilih dan
menerapkan metode komunikasi pembangunan
yang efektif dan efisien, memilih dan
menggunakan alat bantu dan peraga yang efektif
tetapi yang lebih penting adalah kemampuan dan
ketrampilan penyuluh untuk berinteraksi dengan
masyarakat penerima manfaatnya.
Sikap penyuluh dapat meenghayati dan bangga
terhadap profesinya, serta merasakan bahwa ke-
hadirannya untuk melaksanakan tugas
komunikasi pembangunan sangat dibutuhkan
masyarakat penerima manfaatnya. Meyakini
bahwa inovasi yang disampaikan itu telah teruji
kemanfaatannya, memiliki peluang keberhasilan
untuk diterapkan pada kondisi alam wilayah
kerjanya memberikan keuntungan dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai social budaya
masyarakat, serta meyakini bahwa inovasi yang
akan disampaikan itu benar-benar merupakan
kebutuhan nyata meskipun sering kali belum
dapat dirasakan masyarakat penerima
manfaatnya.
Menyukai dan mencintai masyarakat
penerima manfaatnya, dalam artian selalu siap
memberikan bantuan atau melaksanakan
kegiatan-kegiatan demi berlangsungnya
perubahan-perubahan usaha tani maupun
perubahan masyarakat penerima manfaatnya.
Karakteristik sosial budaya penyuluh
kualifikasi penyuluh tidak cukup hanya dengan
memenuhi persyaratan ketrampilan, sikap dan
pengetahuan saja, tetapi keadaan latar belakang
sosial budaya (bahasa, agama, kebiasaan-
kebiasaan) seringkali lebih banyak menentukan
keberhasilan penyuluh yang dilaksanakan.
Karena itu, penyuluh yang baik sejauh mungkin
harus memiliki latar belakang social budaya
yang sesuai dengan keadaan sosial budaya
masyarakat penerima manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Suhardiyono., 2002. Penyuluhan, Petunjuk bagi
Penyuluh pertanian, Erlangga, Jakarta.
Mardikanto. T. 2003. Penyuluhan Pembangunan
Pertanian. Sebelas Maret University
Press.
Margono, S., 2009. Membentuk Pola Prilaku
Manusia Pembangunan, IPB
Press,Bogor.
Dewi, Sunarsih dan Hani. 2009. Sosiologi
Komunikasi (Teori, Paradigma, dan
Diskursus.Bina Pustaka. Jakarta.