SURVAI TUTUPAN LAHAN DI DAS DELI

SURVAI TUTUPAN LAHAN DI DAS DELI KABUPATEN KARO DAN DELI SERDANG, KOTA MEDAN, PROPINSI SUMATRA UTARA

MARET 2006

This publication was produced by Development Alternatives, Inc. for the United States Agency for International Development under Contract No. 497-M-00-05-00005-00

Kredit foto: ESP Sumatra Utara Tutupan Lahan di Daerah DAS Deli.

SURVAI TUTUPAN LAHAN DI DAS DELI KABUPATEN KARO DAN DELI SERDANG, KOTA MEDAN, PROPINSI SUMATRA UTARA Title: Survai Tutupan Lahan di DAS Deli Kabupaten Karo dan Deli Serdang,

Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara.

Program, activity, or project number: Environmental Services

Program, DAI Project Number: 5300201.

Strategic objective number: SO No. 2, Higher Quality Basic

Human Services Utilized (BHS).

Sponsoring USAID office and contract number: USAID/Indonesia,

497-M-00-05-00005-00. Contractor name: DAI. Date of publication: March 2006

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ II

DAFTAR TABEL........................................................................................................... III

1. LATAR BELAKANG................................................................................................1

2. LINGKUP PEKERJAAN ...........................................................................................2

3. HASIL YANG DIHARAPKAN .................................................................................2

4. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN SURVEI DAN LOKASI ..............................3

5. PELAKSANA...........................................................................................................3

6. HASIL YANG DIPEROLEH .....................................................................................4

LAMPIRAN – LEMBAR KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DAN FOTO-FOTO SITUS.6

DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1 PETA TUTUPAN LAHAN...................................................................................................................5

DAFTAR TABEL TABEL 1 HASIL SURVEY DAN GROUND TRUTH .................................................................................................4

1. LATAR BELAKANG Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya manusia sebagai pelaku pemanfaat sumberdaya alam tersebut. DAS di beberapa tempat di Indonesia memikul beban amat berat sehubungan dengan tingkat kepadatan penduduknya yang sangat tinggi dan pemanfaatan sumberdaya alamnya yang intensif sehingga terdapat indikasi belakangan ini bahwa kondisi DAS semakin menurun dengan indikasi meningkatnya kejadian tanah longsor, erosi dan sedimentasi, banjir, dan kekeringan. Disisi lain tuntutan terhadap kemampuannya dalam menunjang system kehidupan, baik masyarakat di bagian hulu maupun hilir demikian besarnya. Sebagai suatu kesatuan tata air, DAS dipengaruhi kondisi bagian hulu khususnya kondisi biofisik daerah tangkapan dan daerah resapan air yang di banyak tempat rawan terhadap ancaman gangguan manusia. Hal ini mencerminkan bahwa kelestarian DAS ditentukan oleh pola perilaku, keadaan sosial-ekonomi dan tingkat pengelolaan yang sangat erat kaitannya dengan pengaturan kelembagaan (institutional arrangement). Adapun fungsi DAS memiliki beragam definisi tergantung situasi dan pemangku kepentingan yang terlibat. Walaupun penelitian, proyek dan diskusi tentang pengelolaan DAS telah berlangsung lebih dari satu abad, kriteria dan indikator fungsi hidrologis suatu daerah tangkapan air masih terus diperdebatkan. Fungsi hidrologis DAS sangat dipengaruhi jumlah curah hujan yang diterima, geologi yang mendasari dan bentuk lahan. Fungsi hidrologis yang dimaksud termasuk kapasitas DAS untuk:

1. mengalirkan air; 2. menyangga kejadian puncak hujan; 3. melepas air secara bertahap; 4. memelihara kualitas air dan 5. mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)

Memahami hubungan antara penggunaan lahan dan aliran air ke daerah hilir memiliki arti yang sangat penting karena permintaan air bagi produksi pertanian, industri dan kebutuhan domestik terus meningkat, sementara suplai tetap. Dalam banyak kasus, kekhawatiran akan dampak penggundulan hutan pada kualitas, kuantitas dan keteraturan aliran air dari hulu, merupakan dasar diterapkannya aturan penggunaan lahan. Suatu aturan penggunaan lahan seringkali mengakibatkan makin terbatasnya kesempatan masyarakat hulu untuk hidup sesuai dengan cara yang mereka inginkan atau anggap cocok. Keprihatinan atas hilangnya hutan tropis pada hakikatnya merupakan kekhawatiran atas hilangnya 'nilai intrinsik' hutan dan fungsi jasa lingkungan. Penggunaan lahan di daerah hulu, seperti untuk kawasan hutan, pertanian, dan agroforestri, merupakan bagian penting dari fungsi jasa lingkungan. Masyarakat memperoleh pendapatan (subsisten atau manfaat langsung) dari apa yang mereka panen, tanam, dan ambil dari lanskap daerah hulu. Sayangnya, mereka tidak memperoleh hasil apapun dari usaha memelihara agar lanskap selalu dapat menghasilkan fungsi jasa lingkungan bagi para pengguna di luar kawasan dan di daerah hilir. Dengan demikian, pemeliharaan dan peningkatan fungsi jasa lingkungan masih dianggap sekedar eksternalitas dari keputusan pengelolaan lahan yang diambil.


Untuk itu maka perlu dilakukan identifikasi dan peng-update-tan data untuk melihat tingkat penggunaan lahan, tutupan vegetasi dan lahan kritis/marjinal pada DAS Deli dan Sub-Sub DAS di bagian hulu. Sehingga dalam hal ini ESP-USAID mencoba melihat dan memilah dari berbagai issu dan kasus yang ada yang akan menilai daerah bagian Sub DAS tersebut yang menjadi daerah prioritas pengembangan yang terdapat di DAS Deli yang mendukung kepada Daerah Sub DAS lain di dalam DAS Deli.

2. LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan data-data yang aktual dan penting pada masing-masing daerah sub DAS yang merupakan lahan di dalam kawasan Sub-sub DAS, mencakup :

1. Vegetasi dan tutupan lahan Pada umumnya Tutupan Lahan di daerah hulu didominasi oleh Tanaman Hutan, Kebun Campuran yang berbatang keras seperti Tanaman Buah-buahan (Durian, Duku dan Manggis), Tanaman Kebun (Kemiri dan Karet) Tanaman Lain (Jengkol dan Petai)

2. Luas lahan kritis. 3. Luas kerusakan dan potensi lahan kritis. 4. Gografi termasuk kemiringan kawasan. 5. Pemanfaatan lahan atau kawasan oleh masyarakat setempat.

3. HASIL YANG DIHARAPKAN Dari studi yang dilakukan ini diharapkan akan didapat hasil secara rinci :

1. Letak geografis termasuk elevasi kawasan dan data-data karakteristik lain tentang keadaan tutupan lahan dan lahan kritis pada daerah studi. Keadaan geografis DAS Deli pada umumnya terletak pada daerah pegunungan dan perbukitan dengan beberapa daearah yang memiliki keadaan kemiringan lahan >400.

2. Lokasi tutupan lahan, penggunaan lahan dan lahan kritis. DAS Deli dari hasil survey mengalami kerusakan yang cukup parah pada beberapa titik yang berpotensial dalam menyumbang luas lahan kritis pada daerah resapan air yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah tingkat kebutuhan mayarakat akan kayu dan perluasan lahan pertanian.

3. Kondisi kawasan lahan kritis. Dari hasil survey diperkirakan 15,02% luas lahan DAS Deli yang memiliki tutupan lahan yang baik dan luasan tersebut termasuk kawasan hutan dan kebun campuran dengan tanaman keras, sedangkan kondisi lahan kritis seluas 1,586.76 Ha.

ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM WWW.ESP.OR.ID 2


4. Rekomendasi tentang daerah lahan kritis yang sudah rusak guna memperbaiki daerah tersebut dan menjaganya serta meningkatkan potensi sumber daya air tanah. Direkomendasikan pada daerah yang telah terjadi degradasi dengan menggunakan system pengelolaan pertanian yang berdasarkan kaidah konservasi tanah dan lahan.

5. Photo dan peta lokasi sebagai pendukung untuk memperlihatkan hal-hal tersebut di atas. (Lampiran I).

4. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN SURVEI DAN LOKASI

Kegiatan ground truth ini direncanakan akan menghabiskan waktu selama 5 (lima) hari, dimulai dari tanggal 26 – 31 Maret 2006 di dua Kabupaten yaitu Karo dan Sibolangit.

5. PELAKSANA Kegiatan Ground truth / Survei ini dilaksanakan oleh ESP yang akan dibantu oleh stakeholder sebanyak satu tim (4 personil) dengan rincian yang terdiri dari :

1. Satu orang anggota surveyor, 2. Empat orang guide lokal.



6. HASIL YANG DIPEROLEH Dari hasil Survey dan Ground truth maka di peroleh data : Tabel 1 Hasil Survey dan Ground Truth

No ID GRID CODE

DAS LAND_USE HECTARES (%)

1 111 66 DELI Community Forest (K. Campuran) 4,241.47 7.46

2 111 66 DELI Community Forest (Kemiri) 19.48 0.03

3 111 66 DELI Critical Land 1,586.76 2.79

4 111 66 DELI Cultivation 25,868.81 45.50

5 111 6 DELI Fishpond 2,595.74 4.57

6 111 66 DELI Forest (Recreation Forest) + Community Forest 367.96 0.65

7 111 66 DELI Forest (TAHURA) 2,298.65 4.04

8 111 66 DELI Mangrove tree 1,609.43 2.83

9 111 66 DELI Settlement 17,887.88 31.47

10 111 66 DELI Volcano and Rock 205.31 0.36

11 111 66 DELI Water 167.38 0.29

T o t a l 56,848.88 100.00 Sumber : - Survey and Ground truth, March, 2006, Landsat ETM+7 2002 dan Bakosurtanal Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tutupan lahan yang di anggap baik mencapai 15,02% untuk luasan DAS Deli 56.848,88 Ha.



Gambar 1 Peta Tutupan Lahan



LAMPIRAN – LEMBAR KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DAN FOTO-FOTO SITUS



LEMBAR KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN

TGL. SURVEY: 27 – 03 – 2006 SURVEYOR:

KODE AREA: P 20

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS

L O K A S I: S I T U A S I:

DUSUN: ELEVASI (dpl): M AZIMUTH: °

DESA: Sayum Sabah

L E R E N G:

KECAMATAN: Sibolangit Dominan 15 % Maximum 60 %

KABUPATEN: Deli Serdang

TOPOGRAFI:

PROPINSI: Sumatera Utara Dataran Perbukitan √ Pegunungan

Sub-Sub DAS: Petani JENIS TANAH:

Sub DAS: Petani GEOLOGI:

DAS: Deli KRITIS: Nyata √ Potensi

SWS: Belawan – Beluamai – Ular DAS: Hulu Tengah √ Hilir

GPS KOORDINAT: SISTEM PROYEKSI:

BT: 0456206 LS: 0370963 Geografi UTM √ Zone:

REF. PETA:

STATUS LAHAN: Perorangan √ Perusahaan HGU Tanah Negara Tanah Desa

STATUS PENGELOLA: Pemilik √ Penyewa Penggarap Buruh Tidak dikelola

GUNA LAHAN: PERSENTASI TUTUPAN VEGETASI LAHAN:

Kanopi: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %

Pertanian dan wisata

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

JENIS TANAMAN: KERAS:

Kebun campuran ; kakau, bambu, kelapa, aren dan pinang

JENIS TANAMAN: PANGAN:

TEREROSI: Permukaan Parit Alur Sungai √ Tebing Bahu Jalan Longsor

CATATAN: Areal ini berada di pinggiran sungai Sei Petani



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi kebun campuran yang terdiri dari tanaman kelapa, pinang, bambu, dan pisang yang berada di

tepi sungai.

Tutupan kanopi pada kebun campuran yang banyak

didominasi oleh tanaman pinang dan kelapa

Pengelolaan kebun campuran yang berada di pinggiran

sungai





KODE AREA: P 19

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Sayum Sabah

L E R E N G:



TOPOGRAFI:





SWS: Belawan – Belumai – Ular DAS: Hulu Tengah √ Hilir



REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %

Kebun campuran

Alas: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %


Kebun campuran ; kemiri, pinang, dan tanaman hutan


TEREROSI: Permukaan √ Parit Alur Sungai Tebing Bahu Jalan Longsor

CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi kebun campuran yang berada di daerah

perbukitan.

Tutupan kanopi pada kebun campuran dengan berbagai jenis tanaman diantaranya pinang, kelapa, kemiri dan

tanaman hutan lainnya.

Kebun kemiri yang dikelola oleh masyarakat





KODE AREA: P 18

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Bengkurung

L E R E N G:

KECAMATAN: Sibolangit Dominan 0 - 5 % Maximum 60 %


TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Pertanian

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Durian, mangga, pinang, sagu JENIS TANAMAN: PANGAN:

padi

TEREROSI: Permukaan Parit Alur Sungai Tebing Bahu Jalan Longsor √

CATATAN: Areal berupa dataran yang berada di lembah



FOTO - FOTO SITUS

Areal lembah yang di gunakan oleh masyarakat sebagai areal pertanian.

Longsor yang terjadi pada tebing yang ada di sekitar lembah.

Beberapa tanaman yang keras yang ditanam pada sekitar

areal persawahan mereka.





KODE AREA: P 17

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Sembahe

L E R E N G:



TOPOGRAFI:


Sub-Sub DAS: Betimus JENIS TANAH:

Sub DAS: Betimus GEOLOGI:

DAS: Deli KRITIS: Nyata Potensi √




REF. PETA:

STATUS LAHAN: Perorangan √ Perusahaan HGU Tanah Negara √ Tanah Desa

STATUS PENGELOLA: Pemilik √ Penyewa Penggarap Buruh Tidak dikelola √


Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Objek wisata pemandian Sembahe

Alas: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %


Hutan JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi kanopi yang berada disekitar pemandian Sembahe

Areal parkir yang disediakan pengelola wisata pemandian

Sembahe untuk para pengunjung yang hadir

Gubuk- gubuk tempat bersantai para pengunjung tempat

wisata pemandian Sembahe.





KODE AREA: P 16

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Sibolangit

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:

STATUS LAHAN: Perorangan Perusahaan HGU Tanah Negara √ Tanah Desa

STATUS PENGELOLA: Pemilik Penyewa Penggarap Buruh Tidak dikelola √


Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % < 100 % √ > 100 %

Kawasan Cagar alam Sibolangit

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % < 100 % √ > 100 %



TEREROSI: Permukaan Parit Alur Sungai Tebing Bahu Jalan Longsor

CATATAN: Berada pada kawasan Cagar Alam Sibolangit



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi tutupan lahan yang berupa hutan.

Kondisi hutan yang berada di kawasan Cagar Alam

Sibolangit

Papan informasi yang ada di Taman Wisata Sibolangit





KODE AREA: P 15

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Sibolangit

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Kebun campuran

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Kakau, durian JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kebun kakau milik masyarakat.

Kebun kakau yang diselingi dengan tanaman durian.

Tanaman durian yang berada di kebun masyarakat.





KODE AREA: P 14

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Pongaja

L E R E N G:

KECAMATAN: Sibolangit Dominan 20 - 30 % Maximum 60 %


TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Kebun campuran

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Kakau, durian, kopi, bambu JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi hutan bambu yang ada di desa Pongaja.

Kebun campuran yang di usahakan oleh masyarakat.

Durian, merupakan salah satu hasil pertanian dari kebun

campuran ini.





KODE AREA: P 13

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Batu Layang

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % < 100 % √ > 100 %

Hutan lindung

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % < 100 % √ > 100 %



TEREROSI: Permukaan Parit Alur Sungai Tebing Bahu Jalan √ Longsor

CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Pal batas kawasan hutan lindung.

Kondisi hutan lindung.





KODE AREA: P 13 - 1

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Batu Layang

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % < 100 % √ > 100 %

Hutan lindung

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % < 100 % √ > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi hutan lindung yang merupakan hutan hujan

tropis

Hutan lindung yang merupakan daerah penyangga bagi

keseimbangan ekosistem





KODE AREA: P 12

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Betimus Mbaru

L E R E N G:



TOPOGRAFI:





SWS: Belawan – Belumai – Ular DAS: Hulu √ Tengah Hilir



REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %

Kebun campuran

Alas: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %


Kemiri, aren, durian, bambu, kakau JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi kabun campuran yang di kelola oleh

masyarakat.

Tanaman bambu yang sering di mafaatkan untuk

pembuatan keranjang buah dan tepas.

Kondisi tanaman durian yang di kelola oleh

masyarakat dan di selinga dengan tanaman kakau.





KODE AREA: P 11

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Suka Makmur

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:

STATUS LAHAN: Perorangan Perusahaan √ HGU Tanah Negara Tanah Desa



Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Pertanian

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Kayu manis, pinus, aren, kakau, pinang JENIS TANAMAN: PANGAN:

Padi


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi kebun kakau yang di selingi dengan tanaman

kelapa dan pinang

Tanaman kakau yang di kelola oleh masyarakat dan

lai menghasilkan buah

Kondisi parit aliran air yang ada





KODE AREA: P 10

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Suka Makmur

L E R E N G:



TOPOGRAFI:

PROPINSI: Sumatera Utara Dataran √ Perbukitan Pegunungan



DAS: Deli KRITIS: Nyata Potensi




REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Pertanian

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %



Padi

TEREROSI: Permukaan Parit √ Alur Sungai Tebing Bahu Jalan Longsor

CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Areal persawahan dan sisitem irigasi yang di buat

oleh masyarakat.

Kondisi areal pertanian yang ditanami dengan padi.





KODE AREA: POIN 9-1

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Bandar Baru

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Kebun

Alas: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %


Pinus, kakau JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Tanaman pinus yang ada di arel kebun yang tidak terurus

Tanaman kakau yang baru di tanam oleh msyarakat

Kondisi areal kritis yang kurang di manfaatkan





KODE AREA: PO 9-2

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Bandar Baru

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Tidak dikelola

Alas: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %


Pinus, kayu manis JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Lahan kritis yang tidak begitu dimanfaatkan dengan baik

Tanaman campuran yang tumbuh pada areal-areal kritis





KODE AREA: PO 8

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Bandar Baru

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %

Kebun

Alas: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %


Kayu manis, pinus, kakau JENIS TANAMAN: PANGAN:

Nenas, jeruk, jagung, cabe


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi pemanfaatan lahan yang dilkukan oleh

masyarakat dengan menanami lahan dengan tanaman campuran.

Tanaman kayu manis dan nenas yang di usahakan

oleh masyarakat sekitar

Semak yang tidak di mafaati dengan baik oleh

masyarakat.





KODE AREA: P 7

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Martelu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Hutan dan areal persawahan

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %



Padi


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Tanaman padi yang berada disekitar hutan

Areal persawahan yang sangat mengharapkan air

yang mengalir dari hutan yang ada di atasnya

Padi yang mulai menguning dan siap akan di panen.





KODE AREA: PO 7

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Martelu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %

Lahan kritis (semak)

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi areal kritis yang berbatasan dengan hutan.

Areal lahan kritis yang hanya di tumbuhi oleh semak.




TGL. SURVEY:

26 – 03 – 2006 SURVEYOR:

KODE AREA: PO 7-1

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Martelu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Lahan kritis

Alas: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Lahan yang baru diadakan pembersihan.

Lahan kritis yang di usahakan masyarakat sebagai

kebun




TGL. SURVEY:

26 – 03 – 2006 SURVEYOR:

KODE AREA: PO 7-2

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Sikeben

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:

STATUS LAHAN: Perorangan Perusahaan HGU Tanah Negara Tanah Desa √



Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Tidak dikelola

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Bambu, aren, pinus dan tanaman hutan lainnya JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Areal yang tidak di kelola dan menjadi semak.

Lahan yang tidak di kelola dan terdapat bangunan

Pembangkit ListrikTenaga Air milik desa




TGL. SURVEY:

26 – 03 – 2006 SURVEYOR:

KODE AREA: POIN 6-1

ESP dan FMPS

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar


DUSUN: ELEVASI (dpl): M AZIMUTH:


°

DESA: Bandar Baru

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Tidak dikelola

Alas: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %


Pinus JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:


FOTO - FOTO SITUS

Lahan kritis yang tidak di manfaatkan.

Kondisi lahan yang di penuhi dengan semak.





KODE AREA: P 5

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP dan FMPS



DESA: Martelu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:


Sub-Sub DAS: Simai-mai JENIS TANAH:

Sub DAS: Simai-mai GEOLOGI:





REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %

Pertanian

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %



Padi

TEREROSI: Permukaan Parit √ Alur Sungai Tebing Bahu Jalan Longsor

CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Areal pertanian yang berdampingan dengan hutan

Kondisi hutan yang merupakan sumber air bagi

pertanian yang berada di bawahnya.





KODE AREA: P 4

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP



DESA: Daulu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:


Sub-Sub DAS: Simai-mai JENIS TANAH:

Sub DAS: Simai-mai GEOLOGI:




BT: 3.234685 LS: 98.53893 Geografi √ UTM Zone:

REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Bambu JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi hutan bambu yang bercampur dengan hutan

Hutan bambu yang dimanfaatkan oleh masyarakat

sebagai bahan baku pembuatan keranjang dan tepas





KODE AREA: POIN 3

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP



DESA: Daulu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Bambu JENIS TANAMAN: PANGAN:


CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Tutupan lahan yang ditumbuhi tanaman bambu dan

ada yang dibudidayakan

Sebagian atas tutupan lahan masih ditumbuhi oleh tanaman hutan dan sebagian bawah tutupan lahan

ditumbuhi tanaman bambu dan ada yang dibudidayakan

Sebagian atas tutupan lahan masih ditumbuhi oleh tanaman hutan dan sebagian bawah tutupan lahan

ditumbuhi tanaman bambu dan ada yang dibudidayaka





KODE AREA: P 2

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP



DESA: Daulu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Pertanian

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Bambu, kayu manis JENIS TANAMAN: PANGAN:

Sayur mayur

TEREROSI: Permukaan Parit Alur Sungai Tebing √ Bahu Jalan Longsor

CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Tanaman bambu yang di manfaatkan oleh

masyarakat dengan mangambil batangnya untuk dijadikan keranjang dan tepas

Tanaman bambu yang bercampur dengan tanaman

hutan

Kebun sayur mayur masyarakat yang salah satunya

adalah tanaman tomat





KODE AREA: P 2-1

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP



DESA: Daulu

L E R E N G:



TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %

Pertanian

Alas: < 25 % < 50 % < 75 % √ < 100 % > 100 %


Bambu, kayu manis JENIS TANAMAN: PANGAN:

Sayur mayur

TEREROSI: Permukaan Parit Alur Sungai Tebing √ Bahu Jalan Longsor

CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Areal pertanian sayur-mayur milik masyarakat.

Pola pertanian di daerah perbukitan yang ada di desa

Semangat Gunung





KODE AREA: P 1-1

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP



DESA: Semangat Gunung

L E R E N G:

KECAMATAN: Berastagi Dominan 10 % Maximum 40 %

KABUPATEN: Karo

TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %

Lahan kritis

Alas: < 25 % < 50 % √ < 75 % < 100 % > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Kondisi lahan kritis di desa Semangat Gunung





KODE AREA: P 1-2

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP




L E R E N G:


KABUPATEN: Karo

TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Lahan kritis

Alas: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Lahan kritis milik masyarakat yang tidak di

mafaatkan dengan maksima

Pembersihan areal yang menyebabkan lahan menjadi

kritis





KODE AREA: P 1-3

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP




L E R E N G:


KABUPATEN: Karo

TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Lahan kritis

Alas: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Areal pertanian yang tidak di kelola dengan maksimal

Tanaman kopi yang baru ditanam pada lahan kritis





KODE AREA: P 1-4

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP




L E R E N G:


KABUPATEN: Karo

TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Lahan kritis

Alas: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Lahan kritis yang berada di kaki gunung Sibayak

Kondisi lahan kritis yang berbatasan dengan hutan

bambu.

Lahan kritis yang berbatasan dengan hutan yang berada

di kakia gunung Sibayak





KODE AREA: P 1

NAMA AREA:

LUAS AREA: Hektar

ESP




L E R E N G:


KABUPATEN: Karo

TOPOGRAFI:








REF. PETA:




Kanopi: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %

Lahan kritis

Alas: < 25 % √ < 50 % < 75 % < 100 % > 100 %




CATATAN:



FOTO - FOTO SITUS

Lahan kritis yang ditumbuhi dengan semak

Lahan kritis yang ditumbuhi dengan semak


ENVIRONMENTAL SERVICES PROGRAM Ratu Plaza Building, 17th. Fl.

Jl. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta 10270

Indonesia

Tel. +62-21-720-9594 Fax. +62-21-720-4546

www.esp.or.id

Documents

SURVAI TUTUPAN LAHAN DI DAS DELI