Supply Chain Management

Embed Size (px)

Citation preview

I.

Pendahuluan Saat ini Supply Chain Management (SCM) menjadi topik yang ramai

diperbincangkan dari kalangan akademisi maupun praktisi. Istilah supply chain dan supply chain management sangat umum dijumpai di berbagai media. Namun tidak jarang kedua istilah diatas di persepsikan secara salah. Supply chain merupakan suatu disiplin ilmu yang terbilang baru, cooper (1997) menyebut istilah Supply Chain Management baru muncul pada awal tahun 90-an, dan istilah ini diperkenalkan oleh para konsultan yang bergerak di bidang manajemen. Sebagai disiplin, SCM merupakan suatu disiplin ilmu yang relative baru. Cooper (1997) bahkan menyebut istilah supply chain management baru muncul di awal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan oleh para konsultan manajemen. Saat ini supply chain management merupakan suatu topic yang hangat, menarik untuk didiskusikan bahkan mengundang daya tarik yang luar biasa baik dari kalangan akademisi maupun praktisi. Hal ini menjadi sangat wajar, karena perusahaan yang memenangi kompetisi persaingan di pasar adalah perusahaan yang SCM-nya baik sehingga operasional perusahaan lebih efisien. Perbedaan yang paling mencolok dapat terlihat pada sektor ritel, yaitu Alfamart dan Indomaret. Seperti kita ketahui bahwa kedua ritel tersebut bersaing secara head to head dengan segmentasi pasar yang sama dan posisi outlet yang hampir selalu berdekatan satu sama lain. Namun meskipun begitu, harga produk yang dijual di Alfamart dan Indomaret bisa berbeda. Hal itu disebabkan karena tingkat efisiensi dan kerjasama jaringan dari pemasok awal hingga end user dengan menggunakan system yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Dalam prakteknya, (SCM) bisa berhasil apabila hal tersebut dipandang sebagai posisi yang strategis bagi suatu perusahaan. Dengan rancangan organisasi yang efektif, hingga model kolaborasi yang tepat, perlu adanya alat pantau untuk mengukur rantai SCM. Pada dasarnya, SCM merupakan pengelolaan informasi. maka teknologi system informasi harus memadahi dan SDM yang terlibat di dalamnya harus

kompeten. Sebagai negara kepulauan yang luas, Indonesia sangat berkepentingan dengan Supply Chain Management.

II.

Supply Chain

II.I Sejarah dan Definisi Supply Chain Forester (1961) mengajukan konsep interaksi antar fungsi dalam perusahaan dan sukses suatu perusahaan didasarkan pada interaksi aliran informasi, material, manusia, dan peralatan. Oliver dan Weber (1982) mencetuskan istilah Supply Chain Management (SCM) pertama kali. SC adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersamasama bekerjasama untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Sedangkan SCM adalah metode, alat, atau pendekatan

pengelolaannya. Selanjutnya Lambert, Cooper, dan Pagh (1998) menyatakan Supply Chain Management is the most teorithical and empirical investigation comencing in 1997 Croom et al. (2000), menyajikan petunjuk yang yang sangat baik tentang Supply Chain Management. In the same breath academics admit their inadequacy in providing suitable guidance via empirical studies, construct development, and theory building in academic publications. Menurut Gunasekaran et al., (2001), beberapa peneliti berargumentasi bahwa kita sekarang berada dalam suatu era baru dimana firm performance and competitive advantage will be linked to supply performance. Mentzer et al (2001) mendifinisikan SC is a sets of three or more entities (organization or individuals) directly involved in the upstream and downstream flows of products, services, finances, and/or information from a source to a customer. SCM is systematic strategic coordination of the traditional business functions within a particular company and across businesses within a supply chain, for the purpose of improving the longterm performance of the individual companies and the supply chain as a whole. Giunipero et al., (2008) menyatakan bahwa ada 5 variabel Supply Chain Management, yaitu : (1) Integration Behavior, (2) Share information, risk, and

reward, (3) Cooperate on activities performed, (4) Active participation, dan (5) Longterm relationship. Supply Chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada end user.

II.II Supply Chain Supply chain terdiri dari hulu hingga hilir, dari perusahaan yang mengangkat bahan baku (raw material) dari bumi / alam; perusahaan yang mentransformasikan bahan baku setengah jadi atau komponen; supplier bahan pendukung produk; perusahaan perakitan; distributor; hingga retailer yang menjual produk ke end user. Dari sini supply chain juga banyak dikaitkan dengan suatu jaringan value adding activities. Dalam sebuah supply chain terdapat 3 (tiga) aliran : 1. Material 2. Informasi 3. Uang / dana

Gambar 1. Struktur Supply Chain sederhana

Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional. Strategisy

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat distribusi dan fasilitas

y

Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga

y

Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan/suplai

y y

Taktisy y

Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari inventori Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan definisi proses perencanaan.

y

y y

Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan Gaji berdasarkan pencapaian

y

Operasionaly y

Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke menit)

y

Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok

y

Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok

y y

Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods)

y

Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan

y

Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain

Supply chain tidak hanya melibatkan aliran barang dari hulu ke hilir, namun sebaliknya, yaitu dari end user kembali kepada manufacturer, atau biasa disebut dengan reverse supply chain. Aktivitas dari reverse supply chain meliputi : y y y Pengembalian produk cacat, Services and maintenance, Aktifitas daur ulang

Pengelolaan dan sinkronisasi ketiga aliran inilah yang menjadi ruh dari supply chain management. Perusahaan yang memenangi kompetisi adalah perusahaan yang mempunyai supply chain yang baik sehingga operasional lebih efisien. Perlu ditekankan bahwa supply chain management adalah pengelolaan informasi, maka system teknologi informasi harus mumpuni dan SDM di dalamnya harus berkompeten dalam bersinergi baik internal maupun eksternal. Supply Chain Management adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain.

Gambar 2. Peta Supply Chain Management

Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa Supply Chain Management merupakan suatu rangkaian panjang yang melibatkan internal maupun eksternal perusahaan. Dapat terlihat pula bahwa bagian bawah gambar merupakan reverse supply chain seperti yang telah dijelaskan di halaman sebelumnya.Supply Chain Management mempunyai 2 (dua) fungsi dasar :

y

Mengkonversi raw materials dan komponen-komponennya menjadi produk dan mengantarkannya kepada end user. Fungsi ini lebih mengarah kepada physical costs.

y

Memastikan produk/ jasa dapat memuaskan keinginan pelanggan.

Gambar 3. Fungsi hubungan Supply Chain Management dalam perusahaan manufaktur

Dalam industry manufaktur, supply chain management sangat berperan penting untuk pengefisienan perusahaan. Terkait dengan itu divisi-divisi di dalamnya berintegrasi dalam menggerakkan supply chain. Mulai dari divisi Product Development (Research and Development) yang bertugas melakukan penelitian pasar, serta pengembangan produk yang berhubungan langsung dengan supplier bahan mentah; Divisi Purchasing yang menyeleksi, serta mengevaluasi performa supplier, pembelian raw materials, pemonitoran resiko yang timbul, serta maintaining

supplier. Hingga divisi Planning and Control; Operations and Productions; serta Distribution. Supply Chain Management banyak menimbulkan kompleksitas pula, yaitu penggabungan kepentingan antara satu pihak dengan pihak yang lainnya yang harus diintegrasikan dalam satu kesatuan, hingga perbedaan bahasa, zona, waktu, dan budaya antara perusahaan. Hal lain yang sangat mungkin timbul adalah terdapat ketidakpastian antara pihak satu dengan lainnya, yang diantaranya : y y Ketidakpastian permintaan Ketidakpastian pasokan Lead time pengiriman, harga, dan kualitas bahan baku, dll y Ketidakpastian internal Kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produksi, dll Dalam supply chain management, peran informasi mutlak dibutuhkan, karena informasi menyediakan fakta yang digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan. Dalam hal ini, divisi Informasi dan Teknologi (IT) sangat berperan untuk mengumpulkan berbagai data yang dibutuhkan, dari proses produksi hingga pengiriman maupun pembelian serta pengadaan barang. Selain itu peran IT juga membantu manajer supply chain untuk menganalisa, rencana produksi dan pemilihan keputusan berdasarkan informasi dari data supply chain yang ada. Peran IT lebih kepada bagian hilir supply chain, yang diantaranya adalah : y y y y y Menerima order pelanggan (e-mail, web based ordering) Mengelola transaksi Manajemen gudang Manajemen transportasi (rute dan mode transportasi) Komunikasi dengan pelanggan

Gambar 4. Peran Informasi dalam Supply Chain

Tinpushttp://globalmanagement.wordpress.com/category/management/Produktifitas dan

Efisiensi dengan Supply Chain Manajemen http://id.shvoong.com/business-management/management/1764660-produktifitasdan-efisiensi-dengan-supply/#ixzz1Ir0sdiLshttp://id.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management#Aktivitas.2FFungsi