Upload
trantuyen
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SUNTIKAN MOTIVASI UNTUK BERWIRAUSAHA DEMI MENEKAN
ANGKA PENGANGGURAN MELALUI ANIMASI DUA DIMENSI
BERJUDUL “MENUJU SUKSES”
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Moh Yusuf
07.11.1527
Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
ii
INJECTIONS OF ENTERPRENEURSHIP MOTIVATION FOR SUPPRESING UNEMPLOYMENT ON TWO DIMENSIONAL ANIMATION
“MENUJU SUKSES”
SUNTIKAN MOTIVASI UNTUK BERWIRAUSAHA DEMI MENEKAN ANGKA PENGANGGURAN MELALUI ANIMASI DUA DIMENSI BERJUDUL “MENUJU
SUKSES”
Moh Yusuf
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Along the development of technology, the more variety of media to teach and
convey to the public about the existing norms and a variety of positive lessons that can be
taken to the living model. One of them is animated. Current animated film which was
originally hangy become an entertainer media can also be a tool to deliver learning
through meaning, purpose, and inputs that are presented therein. The audience of the
film itself has also expanded, from among the children to adults.
In this case, the film will be made is that animated films can provide a motivation for
entrepreneurship. The content displayed on the storyline of course that can realize up to
provide motivations for entrepreneurship.
By using the cartoons as a medium for the delivery, is expected to further enhance
the sense of interest and increase understanding of the motivations for entrepreneurship
contained therein. Besides the technique used is also quite simple as hybrid techniques.
So in addition we provide an injection of entrepreneurial motivation, we can also provide
knowledge about the technique of making a simple cartoon.
Keywords: Animated Film, Hybrid Techniques, Motivation entrepreneurship
1
1. Pendahuluan Film animasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan yang lebih meningkat dari
sekedar kebutuhan sekunder sebagai media hiburan semata. Fungsi dari film kartun juga
semakin beragam dalam pemanfaatannya. Jika kita mengamati peredaran film animasi
yang ada, masih banyak film-film animasi yang hanya mengutamakan fungsi sebagai
media hiburan semata. Apabila film animasi dapat dipantau serta lebih diperhatikan dari
mulai proses pembuatannya, bukan tidak mungkin film animasi ini akan menjadi suatu
media pembelajaran ataupun media yang memberikan informasi serta motivasi untuk
tujuan yang membangun.
Oleh karena itu disamping dibutuhkan kreativitas, penguasaan teknik yang
menjadi pondasi yang kuat untuk mewujudkan itu, penentuan dampak serta tujuan yang
akan disampaikan dan yang terkandung juga harus lebih diutamakan agar dapat
berdampak positif dimasyarakat.
Tema yang diangkat dalam film animasi ini adalah tentang memberikan suntikan
motivasi untuk berwirausaha khususnya di kalangan remaja. Saat ini kita banyak
menemui para remaja lebih condong ke arah salah pergaulan dengan hanya main-main,
nongkrong di pinggir jalan. Jadi alangkah baiknya jika diberikan suatu suntikan motivasi
untuk berwirausaha demi meberikan suatu bekal untuk masa depannya tentunya melalui
animasi dua dimensi agar bisa terlihat agak santai. Jika kita memberikan suatu motivasi
kepada mereka, cepat atupun lambat mereka akan mulai memikirkan serta
memperhitungkan berwirausaha untuk masa depan mereka.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Animasi
Kata “animasi” itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata “animation” (dalam
bahasa Inggris), yang berasal dari kata “to animate”, dalam kamus umum Inggris-
Indonesia berarti menghidupkan sesuatu.1
2.2 Macam-macam Animasi
2.2.1 Animasi Berdasarakan Media yang Digunakan
Ada dua cara untuk menciptakan animasi tergantung dari media yang digunakan.
Media itu dapat berupa bidang flat (2D) atau dimensional (3D).
1 G. Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie using 3DstudioMax. Bandung: Informatika, hal 5
2
2.2.2 Animasi Berdasarkan Proses Pembuatan
Animasi berdasarkan proses pembuatannya, animasi sel, animasi frame, animasi
sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vector, animasi karakter, animasi
computational dan morphing.
2.3 Tekhnik Pembuatan Animasi
Untuk teknik pembuatan animasi saat ini sudah banyak sekali macam-
macamnya dari yang mudah hingga yang membutuhkan skill yang mumpuni. Dalam
pembuatan film animasi berjudul “Menuju Sukses” menggunakan teknik Hybrid karena
selain mudah digunakan juga dalam pengadaan peralatan cukup terjangkau bagi
mahasiswa.
2.4 Proses Pembuatan Animasi
11 bagian proses dalam penciptaan sebuah animasi adalah:
a. Pembuatan cerita. Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus jika
cerita yang disuguhkan dalam film tersebut juga tidak bagus.2
b. Perancangan bentuk karakter. Sebelum proses penggambaran karakter
pada setiap frame, diperlukan panduan karkter yang standar yang
dinamakan Standard Character Model Sheet.
3
c. Pembuatan storyboard. Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi
script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah
dipahami.
4
d. Pembuatan gambar karakter. Proses pembuatan gambar atau drawing
merupakan salah satu proses yang menentukan apakah hasil animasi
menjadi lebih abgus atau tidak.
5
e. Pembuatan gambar foreground dan background. Background merupakan
lokasi dan setting di mana animasi itu berada.
6
f. Pewarnaan digital. Pewarnaan atau coloring secara digital adalah pewarnaan
yang dilakukan dengan menggunakan software computer. Color atau warna
2 Suyanto, Yuniawan,Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006, hal 15 3 Ibid 51 4 Ibid 45 5 Ibid 67 6 Ibid 89
3
karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis yaitu warna dasar, shadow, dan
highlight.7
g. Pembuatan efek pada animasi. Pemberian efek pada animasi akan membuat
animasi itu sendiri menjadi lebih hidup. Dan agar terlihat lebih matang
h. Pencarian data suara dan dubbing. Perekaman suara awal dilakukan untuk
menentukan pewaktuan yang nantinya akan dimasukan dalam dope sheet
sebagai panduan untuk membuat frame dan lypsink.8
i. Sinkronisasi animasi. Bagian ini merupakan bagian penggabungan semua
hasil olahan didalam proses pembuatan animasi untuk dijadikan satu file
yang sempurna.
j. Konversi ke VCD
2.5 Software yang Digunakan
2.5.1 Adobe Photoshop
Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor
citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan
pembuatan efek.
2.5.2 Toon Boom Studio 4 Toon Boom Animation Inc adalah pemimpin dunia dalam solusi perangkat lunak
animasi. Toon Boom membawa aplikasi animasi yang user-friendly untuk semua dan
mengembangkan geografi baru untuk membuat animasi sebagai komunitas global.
2.5.3 Adobe Audition Adobe Audition merupakan suatu program yang digunakan untuk merekam,
mengedit suara dalam bentuk digital yang berbasis Windows. Program ini dilengkapi
dengan modul-modul efek suara, seperti Delay, Echo, Pereduksi Noise/Hiss, Reverb,
Pengatur Tempo, Pitch, Graphic Dan Parametric.
2.5.4 Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere Pro CS3 merupakan program untuk mengedit dan mendesain
suatu film atau video. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi maka
dapat diciptakan suatu hasil karya seni berbentuk desain iklan digital dengan animasi-
animasi yang indah dan eksklusif.
7 Ibid 97 8 Ibid 59
4
3. Perancangan
3.1 Ide Cerita
Ide adalah satu hal yang terpenting dalam sebuah film animasi. Karena film
animasi adalah sebuah tontonan yang menghibur para penonton. Dalam film animasi ini,
Ide cerita yang bisa diambil adalah bagaimana membuat suatu karya berupa film
animasi dua dimensi yang berisi tentang motivasi-motivasi untuk berwirausaha. Yang
akan disajikan adalah dari mulai sindiran kalau pengangguran hanya menuh-menuhin
jalanan lalu iyus tamin (tokoh utama) tergugah untuk mulai berwirausaha yang kemudian
mengalami kegagalan dan pada akhirnya sukses setelah mendapat nasehat dari
temannya dan dari pelatian yang di ikutinya di kelurahan.
3.1.1 Tema Cerita
Tema adalah suatu pesan yang akan disampaikan kepada penonton ketika
mereka menonton karya kita. Sebuah cerita tanpa tema ibarat “tong kosong”. Tema pada
sebuah film biasanya mengerucut pada satu kalimat. Pada film animasi dua dimensi
“Menuju Sukses” tema yang diambil adalah “suntikan motivasi untuk berwirausaha”.
3.1.2 Logline Logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit kata-kata yang digunakan dalam
menyusun cerita. Cara mudah menulis logline adalah sangat seringnya cerita dimulai
dengan dua kata “Bagaimana Jika?” dan kemudian diikuti kata “Dan Kemudian”.
Adapun logline dari cerita film animasi 2D “Menuju Sukses” adalah “Bagaimana jika
iyus tamin yang suka bermalas-malasan kemudian mencoba berwirausaha dan kemudian dia mengalami kegagalan dan keterpurukan”.
3.1.3 Sinopsis Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk
mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang dijadikan sebagai dasar
pengembangan cerita. 1. Siapakah tokoh utama dalam film itu?
Jawab : Iyus Tamin
2. Apa yang diinginkan/didambakan tokoh utama?
Jawab : Ingin merubah hidupnya menjadi sukses dalam mencari uang melalui
berwirausaha.
3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan yang diinginkan?
Jawab : Dengan kondisi jiwa dan pikiran yang labil dia mengambil keputusan
tanpa pikir panjang dan bertindak tanpa perencanaan yang matang.
5
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-
citakan dengan cara yang luar biasa, menarik, dan unik?
Jawab : Dengan suntikan motivasi yang diberikan oleh Sugeng temannya dia
kemudian berjuang dari awal dan akhirnya Iyus Tamin dapat sukses dibidang
usaha yang sempat gagal dia lakukan.
5. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?
Jawab : Dalam berwirausaha hendaklah pemersiapkan semua dengan baik
tahapan-tahapan yang ada dan juga kita harus lebih kreatif dan inovatif dalam
melakukan suatu usaha.
6. Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda?
Jawab : Dengan sudut pandang orang ketiga (point of view) dan musik yang
digunakan untuk menekankan tema, adegan dan pola.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan
dalam cerita ini?
Jawab : Dalam kehidupannya, Iyus Tamin mendapat cacian serta sindiran-
sindiran karena dia seorang pengangguran yang membuat mentalnya jatuh.
Namun kemudian Iyus Tamin merenungkan nasibnya dan bangkit untuk
berwirausaha.
3.1.4 Diagram Scene DIAGRAM SCENE
Latar Belakang “MENUUJU SUKSES”
OLEH: MOH YUSUF
Babak I. Perkenalan Tokoh Babak II. Berwirausaha Babak III. Sukses
Awal cerita Tema
Gambar 3.1 Diagram Scene “Menuju Sukses”
Iyus dkk adalah
pengangguran Berwirausaha
Mencari makhluk
hidup terakhir di
bumi
Usaha iyus dan
iting berhasil sehingga
bisa mendapat
kan modal untuk iyus
Iyus akhirnya berhasil dalam usaha pembesaran ikan lele yang sempat gagal dilakukan.
setelah berhasil,
iyus mulai
merintis usaha yang
lainnya.
Nimoo mencari tahu
penyebab rusaknya
Planet Bumi
Berhasil menemukan
makhluk hidup
tersebut
Iyus Tamin seorang pengangguran yang hanya
malas-malasan
Sedang jalan di
jalankampung
memperkenalkan diri dan kedua
temannya
Muncul tokoh arum yang
menghina iyus
sampai merenung
dan berfikir
untukberwirausaha
Dengan modal
pas-pasan Iyus
beternak lele
namun gagal dan
hampir putus asa
Sugeng membantu
iyus mencari modal
dengan buka usaha
pelayanan jasa apa saja
Sugeng berhasil
memotivasi iyus
dan menyarankan agar iyus ikut pelatian
wirausaha di
kelurahan Tidak
berhasil menyelamatkan makhluk
hidup tersebut
6
3.1.5 Perkembangan Karakter
Berikut adalah salah satu karakter pada film “Meuju Sukses”.
Gambar 3.2 Karakter Iyus Tamin
3.1.6 Sekenario
Penulisan skenario dikerjakan oleh seorang scriptwriter. Skenario berguna dalam
memastikan pengambilan adegan, aksi tokoh, dialog antar tokoh-tokohnya, hingga suara-
suara yang diinginkan dalam film baik suara berupa efek maupun berupa musik ilustrasi.
Berikut ini adalah potongan skenario film “Menuju Sukses”:
TITLE: “Menuju Sukses” SEQUENCE I Opening Cerita
Scene 1: Int. Dalam ruangan kosong dengan sebuah TV Cast: Seorang Pria berpakaian rapi dan berdasi Terlihat seorang pria dengan pakaian rapi dan berdasi sedang duduk didekat sebuah
televisi sambil membaca majalah “Susahnya Cari Duit”.
“emang lucuuu nengeri ini kalo’ dipikir-pikir. Mau kerja ajaa susahnya minta ampun.
Hiiiuuhh. Mending liat dulu lah tayangan berikut ini.
Kamera zoom in kearah TV pria itu. Muncul iyus tamin yang sedang berjalan kedepan
(kamera shoot dari bawah keatas sampai bawah dagu lalu shoot dari belakang kemudian
baru shoot wajah iyus tamin)
Scene 2 Cut 1: Ext. Berjalan di jalanan kampung-pagi hari Cast: Iyus Tamin, Orang menjemur pakaian
(penyampaian seperti seorang narator)
Iyus Tamin Nama saya Iyus Tamin, umur saya 20 tahun, saya adalah seorang lulusan SMA. Sejak
tiga tahun laluu saya berhasil menjadi seorang pengacara. Pengangguran banyak acara
tentunya. Sampai saat ini saya tak pernah tau mengapa saya betah menganggur. Ini
ayah saya. Sejak kecelakaan dua tahun lalu ayah saya sudah tidak bisa bekerja lagi. Dan
ibu saya inilah yang mencari nafkah dengan berjualan kue. Walau begitu saya masih
tetap bahagia. “
7
3.1.7 Storyboard
Storyboard adalah perencanaan dalam bentuk visual. Tujuan penggambaran
storyboard yakni, sebagai visualisasi jalannya alur dan skenario dalam sebuah cerita.
Yang terpenting dalam pembuatan storyboard adalah menterjemahkan script menjadi
wujud visual. Storyboard biasanya berisi visual dari cerita, sound, cara pengambilan
gambar, waktu.
4. Pembahasan
4.1 Produksi Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya. Sekedar ulasan sekilas, berikut adalah yang
termasuk proses produksi, meliputi Menggambar, Scanning / pemindaian gambar,
Membuat Background dan properti pendukung, Clean up gambar, Colouring
(pewarnaan), Perancangan animasi, Composing.
4.1.1 Menggambar Menggambar adalah tahapan awal dalam proses produksi. Media yang
digunakan adalah kertas putih dengan ukuran A4 agar lebih mudah pada proses
scanning.
4.1.2 Scanning Teknik pemindaian gambar sketsa kedalam komputer, yang selanjutnya dapat
berguna pada proses selanjutnya di tahap Post Produksi.
( dalam contoh ini digunakan scanner model Canon MP 198):
1. Masukkan gambar pada scanner dengan posisi sesuai yang diinginkan.
2. Kemudian tekan tombol scan.
3. Kemudian muncup pilihan hasil pemindaian dan pilih salah satu.
4. Setting mode professional, biarlah setting dalam kondisi standar.
5. Pilih pindai untuk melakukan proses pemindaian.
6. Lalu setelah pemindaian berhasil simpan file ke folder yang diinginkan.
8
Gambar 4.1 Pilihan Tipe Hasil Pemindaian
4.1.3 Pembuatan Background Dalam perancangan film animasi yang berjudul menuju sukses ini tidak
memerlukan background yang banyak, jadi dapat memangkas proses pembuatan
background. Berikut adalah contoh background yang digunakan:
Gambar 4.2 Gambar Background
Dalam pembuatan background gambar dan properti pendukung kali ini
menggunakan software Adobe Photoshop.
4.1.4 Clean Up gambar Adalah tahap pembersihan gambar manual yang dipindai ke komputer. Sehingga
gambar dasar yang akan diberi pewarnaan nantinya. Masih pada adegan yang sama.
Berikut cara pembuatannya:
1. Buka program Adobe Photoshop, pilih file, open, pilih file gambar sekuen yang
telah di scan sebelumnya. Pilih image, mode, atur grayscale.
9
Gambar 4.3 Hasil Scan Dasar
2. Hilangkan bekas pensil, pilih adjustment, curve, atur seperti gambar dibawah ini.
Dipilih output=70 dan input =40 agar gambar lebih hitam, background kertas
memutih.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Curve
3. Pilih ok, Lalu simpan File, Save As, beri nama sesuai keinginan, save.
Berikut adalah perbedaan kedua gambar sebelum dan sesudah di clean up.
Sebelum Clean up Sesudah Clean up
Gambar 4.5 Gambar Awal dan Hasil Clean Up
10
4.1.5 Colouring
Merupakan proses pewarnaan pada objek yang akan dianimasikan. Berikut
langkah-langkahnya:
1. Buka file gambar sekuen yang telah di clean up, ubah mode menjadi RGB,
melalui image, mode, RGB kemudian beri seleksi dengan bantuan magic wand
tool.
Gambar 4.6 Gambar Awal Sebelum Diberi Warna
2. Beri warna bisa melalui menu edit, fill, foreground, ok. Bisa juga langsung melalui
paint bucket tool.
Gambar 4.7 Gambar Awal Sesudah Diberi Warna
3. Berilah efek dengan blur tool yang ada pada menu disebelah kiri agar garis tepi
dipinggir dan ditengah objek gambar tidak terlalu tajam.
Jika sudah terasa sesuai, simpan File, Save As (bisa dengan type file jpg atau
psd), Save.
4.1.6 Perancangan Animasi Dalam perancangan animasi dengan menggunakan Toon Boom ini kita
dimudahkan dalam pergerakan kamera. Walaupun hampir sama dengan menggunakan
11
Adobe Flash tetapi kita bisa lebih menghemat proses penggambaran jika ditampilkan
variasi kamera.
Berikut adalah langkah awal dalam mempersiapkan lembar kerja menggunakan
Toon Boom Studio 4:
1. Open Toon Boom studio 4
2. Setting animation properties, name = disesuaikan, format = Custom, frame
rate = 24, camera size = 768 x 576
Gambar 4.8 Animation Properties
Setelah masuk pada aplikasi toon boom kita mulai menginputkan gambar seperti pada
adobe flash dengan menekan file, import file, dan kita mulai menganimasikan gambar.
Gambar 4.9 Mengimport Gambar
Setelah kita mengimport gambar-gambar yang dibutuhkan, maka kita sudah dapat
membuat gerakan animasi gambar tersebut.
Berikut adalah contoh adegan berjalan:
12
1 2 3
Gambar 4.10 Gerakan Berjalan
Berikut adalah contoh cuplikan suntikan motivasi yang disajikan dalam film yang
berjudul “Menuju Sukses”:
Gambar 4.11 Dari Adegan Ejekan, Merenung, Sampai Keinginan Untuk
Berwirausaha
n. Tetapi untuk menutupi agar gambar tidak terlihat diam saja kita gunakan trik
kamera yang ada dalam toon boom. Berikut adalah menu kamera yang tersedia,
langkahnya adalah klik peg yang ada di menu atas element
Gambar 4.12 Penginputan Element Camera
Gambar 4.13 Camera Dilihat Dari Samping
13
Gambar 4.14 Camera Dilihat Dari Atas
5.1 Post Produksi 5.1.1 Dubbing
Dubbing adalah proses pengisian suara pada karakter yang sedang berbicara.
Perangkat lunak yang digunakan untuk proses dubbing dalam pembuatan animasi 2D
yang berjudul “Menuju Sukses” adalah Adobe Audition. Berikut adalah langkah-
langkahnya:
Buka Adobe Audition, lalu pilih file, new, maka akan muncul New WaveForm, lalu tekan
ok.
Gambar 5.1 Adobe Audition Setelah membuat lembar kerja baru, langkah selanjutnya adalah mulai
perekaman suara dengan menekan tombol record yang berwarna merah. Dan
setelah suara direkam kemudian disimpan file, save as, beri nama file (pilih format
wav atau mp3).
Gambar 5.2 Tombol Record
14
5.1.2 Editing Video dan Sound FX Di tahap ini, akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam menggabungkan
potongan adegan kedalam suatu video animasi dengan tata suara dan sound FX. Berikut
pembahasannya:
1. Buka Adobe Premiere Pro. Pilih custom setting.
2. Maka akan tampil seperti dibawah ini, atur editing mode = desktop,
Time base = 24.00 frame/second, pixel ratio = square pixel 1.0.
Gambar 5.3 Pengaturan lainnya pada Adobe Premiere Pro
3. Import file .mov (misal: 8.mov) dan file suara atau sound FX, melalui file,
import..(berlaku untuk semua adegan). Pilih open.
4. Drag file import tersebut (lihat pada dock sebelah kiri) sesuai urutan menuju layer
video berdasarkan storyboard cerita. Untuk suara dan efek suara lainnya
berlaku sama hanya bedanya drag ke layer audionya.
Setelah file di importkan maka selanjutnya kita beri suara-suara meliputi suara dari
proses dubbing, backsound, serta sound efek yang diperlukan.
5.2 Finishing Ini adalah fase terakhir dalam sebuah produksi animasi, di tahap ini adalah tahap
publikasi atau export file kedalam sebuah file video.
Gambar 5.4 Proses Rendering
15
Setelah proses rendering selesai maka jadilah film animasi 2D yang berjudul “Menuju
Sukses” yang dapat segera dinikmati oleh para pemirsa.
5.2.1 Composing Tahapan ini adalah fase dimana gambar sekuen untuk masing-masing adegan,
kemudian dipadukan menjadi satu kesatuan potongan adegan animasi. Pada tahap ini
gambar sekuen yang telah disusun sebelumnya, digabung menjadi satu membentuk
suatu potongan adegan (cut).
5.2.2 Editing & Sound Effect Proses ini merupakan proses finishing project, karena ini adalah tahapan terakhir
yang diambil untuk membuat suatu video animasi. Di tahap ini, akan dijelaskan
bagaimana langkah-langkah dalam menggabungkan potongan adegan kedalam suatu
video animasi dengan tata suara dan sound FX.
5.2.3 Finishing Ini adalah fase terakhir dalam sebuah produksi animasi, di tahap ini adalah tahap
publikasi atau export file kedalam sebuah file video. Hal ini bertujuan agar animasi ini
dapat diputar di berbagai media video digital, tanpa kendala perbedaan sistem operasi
ataupun keterbatasan suatu media video player untuk memainkan film animasi.
6 Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan Setelah penulis menyelesaikan film kartun animasi ‘Menuju Sukses’ ini, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
a. Dalam pembuatan film motivasi terlebih dahulu lakukanlah penelitian serta
pengamatan lebih mendetail tentang seluk-beluk tema yang diangkat.
b. Untuk memberikan suatu masukan agar bisa memotivasi, sebaiknya pelajarilah
ilmu yang ada dalam psikologi agar motivasi yang diberikan dapat berdampak
positif dan lebih mengena tujuannya bagi para pemirsa.
c. Dalam pembuatan film animasi 2D tentunya banyak sekali tekhnik-tekhnik yang
bisa digunakan namun tekhnik hybrid manjadi yang paling sederhana dan yang
paling mudah digunakan karena selain peralatan yang dibutuhkan cukup
sederhana, biaya untuk pengadaan peralatan tersebut juga terjangkau. Tekhnik
ini juga memudahkan dalam proses drawing karena dalam proses drawing disini
masih tergolong sederhana yakni dengan menggunakan kemampuan
menggambar.
16
d. Penguasaan pemahaman tentang perangkat lunak yang digunakan juga sangat
berpengaruh dalam proses pembuatan film animasi 2D, karena jika bisa lebih
memahami fasilitas yang disajikan dari perangkat lunak yang dipakai maka akan
lebih membantu dalam pengerjaan film animasi tersebut dan akan lebih variatif
kualitas film yang dihasilkan.
e. Kesabaran dan ketelitian seorang animator sangat menentukan kualitas film
animasi serta dengan tidak mengurangi sedikitpun daya imajiner seorang
animator tersebut sehingga akan lebih maksimal kualitas film yang dihasilkan dan
tujuan yang diharapkan serta pesan-pesan yang disajikan dari pembuatan film
animasi tersebut dapat dicerna dengan baik oleh para pemirsa sekalian.
6.2 Saran
Berkaitan dengan banyaknya kendala dan kekurangan saat penulis mengerjakan film
kartin animasi ‘Menuju Sukses’ ini, mulai dari proses pra produksi sampai pasca produksi
maka dari pengalaman itulah penulis memberikan saran dengan harapan dapat
dipertimbangkan. Antara lain:
a. Pembuatan film kartun animasi sebaiknya dikerjakan secara tim sesuai dengan
spesifikasi bidang keahlian dan kemampuan masing-masing.
b. Terlebih dahulu memahami tantang proses pembuatan sebuah film kartun
animasi. Pemahaman akan proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi
yang sangat penting sekali, disamping itu juga harus mempertimbangkan
kekuatan cerita serta makna dari film itu sendiri.
c. Dalam penentuan ide icerita sebaiknya dipertimbangkan masak-masak mengenai
tujuan yang akan disampaikan kepada pemirsa agar hasil film animasi yang
dihasilkan dapat bermanfaat.
d. Dikarenakan dalam pembuatan film kartun yang menuntut kita untuk lebih
menguasai software-software yang diperlukan, maka penulis menganjurkan
untuk mata kuliah perancangan film kartun dipelajari dari semester empat.
e. Imajinasi yang tinggi sangatlah diperlukan dalam membangun sebuah film kartun
yang mampu menyuguhkan tontonan terbaik, maka dalam proses pembuatannya
seimbangkanlah antara bekerja dan refresing agar imajinasi yang tak terduga
dapat berjalan lancar.
f. Jika seorang animator yang tidak terlalu trampil dalam menggambar, sebaiknya
gunakan cara-cara lain untuk mengalihkan perhatian penonton agar tidak terlalu
terfokus pada gambar yang hasilnya kurang bagus seperti memberi sisipan teks
gerak atau animasi lain yang menarik.
17
DAFTAR PUSTAKA
G.Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie. Bandung: Informatika.
Soewignjo, “Let’s Animate! Nexx”, Bandung: Media.inc, 2005
Suyanto,M. 2003,2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset.
Suyanto,M., Yuniawan,A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi
Offset.