24
Sifat Gypsum a. Sifat Fisis Warna : putih,kuning,abu-abu,merah jingga,hitam bila tak murni Massa jenis : 2,31 – 2,35 Keras seperti mutiara terutama permukaannya Bentu mineral : kristalin,serabut dan massif Kilap seperti sutra Konduktivitasnya rendah Sistem kristalin monoklinik b. Sifat kimia Kelarutannya dalam air 2,1 gr tiapm liter air pada suhu 40o C ; 1,8 gr tiap liter air pada suhu 0o C ; 1,9 gr tiap liter pada suhu 70o-90o C. Kelarutannya bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3. Apabila dipanaskan,kalsium sulfat dihidrate,akan kehilangan 1,5 gr mmol H-2O yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihydrates.Hasil yang diperoleh berupa bubuk/powder .Namun,bila kalsium sulfat kemihydrate dicampur dengan air maka akan mengahasilkan panas (proses eksothermis) dan dihasilkan kalsium sulfat dehydrate. Bahan model dan die untuk kedokteran gigi sering terbuat dari gips kapur (Plaster of Paris), atau dari gips keras yang dikenal sebagai dental stone. Kedua bahan ini mengandung Kalsium Sulfat Hemihidrat (CaSO4)2 . H2O (kadang-kadang ditulis CaSO4 . ½ H2O) sebagai konstitusi utamanya dan ditambah dengansenyawa kimia untuk mengontrol waktu setting.

Sumber Yona (Arind)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dcdsdc

Citation preview

Sifat Gypsum1. Sifat FisisWarna : putih,kuning,abu-abu,merah jingga,hitam bila tak murniMassa jenis : 2,31 2,35Keras seperti mutiara terutama permukaannyaBentu mineral : kristalin,serabut dan massif Kilap seperti sutraKonduktivitasnya rendahSistem kristalin monoklinik1. Sifat kimiaKelarutannya dalam air 2,1 gr tiapm liter air pada suhu 40o C ; 1,8 gr tiap liter air pada suhu 0o C ; 1,9 gr tiap liter pada suhu 70o-90o C. Kelarutannya bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3. Apabila dipanaskan,kalsium sulfat dihidrate,akan kehilangan 1,5 gr mmol H-2O yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihydrates.Hasil yang diperoleh berupa bubuk/powder .Namun,bila kalsium sulfat kemihydrate dicampur dengan air maka akan mengahasilkan panas (proses eksothermis) dan dihasilkan kalsium sulfat dehydrate.

Bahan model dan die untuk kedokteran gigi sering terbuat dari gips kapur (Plaster of Paris), atau dari gips keras yang dikenal sebagai dental stone. Kedua bahan ini mengandung Kalsium Sulfat Hemihidrat (CaSO4)2 . H2O (kadang-kadang ditulis CaSO4 . H2O) sebagai konstitusi utamanya dan ditambah dengansenyawa kimia untuk mengontrol waktu setting. Meskipun kedua bahan ini identik secara kimia, namun tetap ada perbedaan-perbedaan antara lain:-hemihidrat

-hemihidrathydrocal

-hemihidrathydrocal

Carapembuatan

ketel terbuka pdsuhu 110o-120oautoclave pd suhu 120o-130odipanaskan pada larutan 30% calcium clorida atau magnesium clorida

W/P ratio50-60 ml air dlm100 gr bubuk22-35 ml air dlm 100 gr bubuk20 ml air dlm 100 gr bubuk

Bentukpartikelbesar,porus danirregularkecil, reguler dan tdk porusLebih kompak dan halus

Sifatmekanissetelah settingCompressive strength( 12 MPa), tensilestrength rendahCompressive strength ( 30 MPa), tensile strength tinggiCompressive strength ( 38 MPa), tensile strength tinggi

PenggunaanModel studi, mounting, packingModel kerjaDiemodel untuk keperluan casting

Manipulasi gypsum dipengaruhi oleh berbagai faktor selama berlangsungnya proses berikut, yaitu: 1. MenakarKarena kekuatan suatu stone secara tidak langsung sebanding dengan rasio W:P adalah sangat penting untuk mempertahankan jumlah air serendah mungkin. Namun, jangan terlalu rendah sehingga adukan tidak mengalir ke dalam setiap detil cetakan. Sekali rasio W:P optimal ditentukan,maksud dari W:P adalah hasil bagi yang diperoleh bila berat (volume) dari air dibagi dengan berat bubuk.,dan biasa disingkat W:P. Diamanaratio optimal dalam penggunaan telah disebutkan pada tabel diatas. Dalam penggunaannya biasanya menggunakan rasio W:P yang dianjurkan pabrik sebagai pedoman, takaran yang sama harus selalu digunakan. Air dan bubuk harus diukur dengan menggunakan silinder pengukur volume air yang akuratdan menimbang kesetaraannya untuk bubuk.1. Pengadukan Bila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk parabolik, halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki bilah yang kaku serta pegangan yang nyaman dipegang. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari untuk mencegah porous yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. Penggunaan vibrator otomatis dengan frekuensi tinggi dan amplitudo rendah adalah membantu. Air yang sudah diukur jumlahnya ditempatkan dalam mangkuk pengaduk, dan bubuk yang sudah ditimbang ditaburkan. Adukan kemudian dengan cepat diputar, dengan secara periodik menyapu spatula kedalam mangkuk pengaduk untuk menjamin pembasahan semua bubuk serta memecahkan endapan, atau gumpalan. Pengadukan harus terus berlangsung sampai diperoleh adukan yang halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin lama waktu pengadukan berarti mengurangi waktu kerja, khususnya untuk menuang model.1. Penyimpanan Stone atau plaster disimpan pada temperature ruang. Penyimpanan baik stone atau plaster pada temperature ruang tidak menimbulkan perubahan dimensi yang bermakna. Namun, bila temperature penyimpanan dinaikkan sampai antara 90o dan 110o (194o-230o),pengerutan terjadi begitu kristalisassi air dikeluarkan dan dihidrat berubah menjadi hemihidrat. Kontarksi plaster pada temperatur tinggi lebih besar dibandingkan dengan stone, dan ini juga mengurangi kekuatannya. Kontarksi tersebut dapat terjadi selama penyimpanan di atas temperatur ruang,begitupun bila model stone sedang dikeringkan.(Anusavice : 172 173)

Komposisi, syarat dan sifat dari gypsum2.1.1 Komposisi gypsumBahan dasar / komposisi utama pembuatan gips adalah Kalsium Sulfat Dihidrat (CaSO4.2H2O) yang dihancurkan, dipanaskan dan diolah hingga menjadi bubuk gips. Gips telah ditemukan dan digunakan sebagai dental cast (bahan cetak) sejak 1756 (Hatrick dkk, 2003). Saat mengeras, dimana suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi kalsium sulfat hemihidrat,(CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi.Saat mengeras, dimana suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi kalsium sulfat hemihidrat,(CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi. Gypsum sendiri dapat dibagi menjadidua jenis secara umum sebelum diklasifikasikan yaitu : Plaster dan stone gigi.Kandungan utama plaster dan stone gigi adalah kalsium sulfat hemihidrat (CaSO4)2.H2O atau CaSO4. . H2O. bergantung pada metode pengapuran bentuk hemihidrat yangberbeda dapat diperoleh. Karena gips adalah bentuk dihidrat dari kalsium sulfat (CaSO4.2H2O), pada saat panas, akan kehilangan 1,5 gr mol dari H2O dan bersifat kalsium sulfat hemihidrat (CaSO4.H2O), atau bisa juga ditulis (CaSO4)2 H2O. Jika kalsium sulfat hemihidrat dicampur dengan air, reaksi berbalik dan kalsium sulfat hemihidrat kembali berubah ke kalsium sulfat dihidrat. Oleh karena itu, dehidrasi parsial dari batu gips dehidrasi dari calsium sulfat hemihidrat tersusun secara reversibel (Robert G. Craig and John M. Power:392). Gips apabila dipanaskan dalam bejana terbuka dengan temperatur 1100 C 1200 C menghasilkan hemihidrat atau gips lunak yang lebih dikenal dengan sebutan Plaster of Paris. Apabila gips dipanaskan dalam autoclaved pada tekanan uap pada temperatur 1200 C - 1300 C menghasilkan hemihidrat atau lebih dikenal dengan sebutan gips keras (Dental Stone) (Combe, 1992 : 320). Saat mengeras, dimana suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi kalsium sulfat hemihidrat, (CaSO4)2.H2O, dan pada temperatur lebih tinggi, anhidrat dibentuk sebagaimana berikut : Gips pada suhu 130 C CaSO4.2H2O Hemihidrat pada suhu 200 C (CaSO4)2.H2O Anhidrat CaSo4 (Richard dkk, 2002)

Prosentase komposisi kimia dalam kalsium sulfat dihidrate yaitu:Calcium (Ca) = 23,28 %Hidrogen (H) = 2,34 %CalCium Oksida (CaO) = 32,57 %Air (H2O) = 20,93 %Sulfur (S) = 18,62 %

Kompisisi gypsum adalah:1. Calcium sulfate hemihydrat merupakan konstitusi utama dari gypsum.2. Gypsum dicetak dengan bahan tambahan, seperti: natrium sulfate, borax dan zat pewarna.3. Hexagonal calcium sulfate, bila terdapat akan mengalami hydrasi yang cepat.4. Orthorhombic calcium sulfate dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak overheating sewaktu pembuatan, bereaksi sangat lambat dengan air.5. Adanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi selama proses pembuatan.6. Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkan. Akselerator : mempercepat waktu setting, seperti : natrium sulfat mempercepat pembentukan kalsium sulfat hemihidrat. Retardus : memperlambat waktu setting, seperti : natrium citrate mengurangi kecepatan pelarutan hemihydrat dan terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga meracuni inti dan tidak efektif.2.1.2 Persyaratan Gypsum Menghasilkan detail yang jelas dan garis tepi yang tajam. Perubahan dimensi sekecil mungkin. Resisten terhadap kekuatan abrasi. Kekuatan mekanikal tinggi, agar mengurangi resiko pecahnya model. Sesuai dengan bahan cetak. Warna berbeda dengan bahan lain. Murah dan mudah dipergunakan.

2.1.3 Sifat Gypsum Kimiawi gipsum :Gipsum adalah : Kalsium Sulfat dihidrat ( CaSO4.2H2O)Bila dipanaskan akan kehilangan air menjadi : Kalsium Sulfat hemihidrat(CaSO4)2.H2O.Tiga Cara Pemanasan Gips: Menentukan jenis gips1. Kalsinasi : Dipanaskan pada suhu 110-130 derajat C, pada ketel terbuka = Beta hemihidrat ( Dental Plaster)Ciri-ciri CaSO4 -- hemihidrat:a) molekul besar-besar dan iregulerb) membutuhkan air banyak karena W/P rationya besar2. Autoclave : Alfa hemihidrat (Dental Stone)Ciri-ciri CaSO4 --hemihidrat:a) serbuknya lembut, jenisnya regularb) kekuatan kompresifnya lebih besarc) membutuhkan air sedikit3. Pemanasan dengan kalsium klorida dan magnesium klorida (densite) Water / Powder (W/P) Ratio:Perbedaan diantara model plaster, dental stone dan high-strength dentalstone dalam bentuk dan ukuran kristalDental plaster = 0,5 - 0,6Dental stone = 0,3High strength dental stone = 0,19 - 0,24 Setting Produk GipsSifat reaksi adalah Eksotermis. Reaksi ini tidak pernah bisa 100 persen terjadi konversi Proses Setting terjadi melalui tahap:1. Kalsium sulfat hemihidrat larut dalam air.2. Larutan kalsium sulfat hemihidrat bereaksi dengan air dan terbentuk kalsium sulfat dihidrat.3. Kelarutan kalsium sulfat dihidrat lambat terbentuk supernaturasi (endapan).4. Endapan ini tidak stabil, dan terjadi presipitasi kristal menjadi kalsium sulfat dihidrat yang stabil.5. Setelah presipitasi kalsium sulfat dihidrat stabil terbentuk, lebih banyak kalsium sulfat hemihidrat yang larut dan hal ini berlangsung sampai seluruh hemihidrat terlarut. Retarder dan Accelerator Retarder: Memperlama setting time dengan mengurangi kelarutan dan menghambat pertumbuhan kristal , contohnya : lem, gelatin, garam (borax, potasium sitrat, sodium klorida lebih dari 20% Accelerator: Mengurangi setting time; contoh sodium klorida kurang dari 20% Ekspansi dapat dideteksi selama setting. Terjadi karena kristal yang terbentuk spherulitic, selama pertumbuhan kristal ini akan berdesakan, mendorong satu sama lain. Terdapat ruang-ruang kosong diantara kristal, menyebabkan terjadinya porusitas. Sodium khlorida : bila lebih dari 20 persen akan menghalangi pertumbuhan. Potasium sulfat dapat mengurangi ekspansi. Kalsium Sulfat Dihidrat : Mengurangi setting time, working time, dan ekspansi. Borax : Mengurangi ekspansi dengan menghambat pertumbuhan Kristal. SIFAT GIPSSelain setting time dan setting ekspansi juga: compressive strength, tensile strength, kekerasan, ketahanan abrasi Compressive strength Dalam kondisi gips keras, memperlihatkan kekuatan kompresi yang tinggi. Berhubungan dengan W/P ratio. Lebih banyak air yang dipakai maka kekuatan kompresi lebih rendah. Kelebihan air didistribusi merata dalam campuran dan berhubungan dengan volume tetapi tidak dengan kekuatannya. Dental plaster lebih porus daripada dental stone dan karena densitas dental plaster lebih rendah sehingga kekuatannya rendah. Dalam 1 jam Kek. Kompresi : dental plaster = 12,5 Mpa; dental stone 31 Mpa dan High strength DS = 45 Mpa. Kekuatan dalam kondisi kering ( 7 hari ) = 2x basah. Kekerasan permukaan dan ketahanan abrasi. Berhubungan dengan kekuatan kompresi. Setelah final setting, kekerasan permukaan konstan sampai seluruh kandungan air menguap. Kekerasan permukaan akan tercapai lebih dulu dibanding kekuatan kompresinya. Cara menaikkan kekerasan: impregnasi gips plaster dengan monomer methyl methacrylate; dental stone dengan epoxy resins, mencampur dental stone dengan koloidal silika (30%). Kekuatan Tensile/ Tarik Penting untuk menahan kekuatan lateral seperti pelepasan model. Oleh karena gips mempunyai sifat brittle maka dipakai kekuatan tarik diametral.*** Beberapa hal yang perlu diperhatikan : Pada 1 jam 2,3 Mpa (setengah kering) ; pada 40 jam = 4,1 Mpa. Kekuatan tarik dental plaster = 1/2 dari dental stone. Kekuatan tarik dental plater 1/5 kekuatan kompresinya.

2.2 Tahap-tahap manipulasi gypsumUntuk mengawalinya, harus dilakukan pemilihan bahan gips berdasarkan aplikasi yang akan dibuat. Perbandingan (rasio air/bubuk)Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan juga setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu setting akan lebih lama dan diperoleh hasil gips yang lunak. Pengadukan Pengadukan sebaiknya dilakukan 1 menit sampai halus dan homogen (tercampur semua).Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan porousitas pada hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dahulu menuangkan air ke dalam wadah setelah itu memasukkan powder.Setelah dicampur selama 1 menit, working time dimulai. Selama viskositas dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai mengeruh. Saat mulai mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal campuran dimana bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta terjadi ekspansi termis atau adanya panas. Pada umumnya initial setting terjadi selama 8-10 menit mulai dari awal pengadukan.Finnal setting di capai pada saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat finnal setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat di sentuh, biasanya finnal setting berlangsung selama 1 jam sampai akhirnya bahan bisa dengan aman di lepas dari cetakan. Pemberian bahan separatorSebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi seperti vaselin. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas. Namun tidak boleh berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lunak. Penyimpanan Gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang dekat dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini akan mempengaruhi waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam tempat yang tertutup dan kering. Kebersihan Peralatan manipulasi gips juga harus dijaga kebersihannya. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera dibersihkan sebelum dan setelah manipulasi, sehingga tidak terkontaminasi dengan bahan lain.(Hatrich dkk, 2003).

Tahap-tahap manipulasi :1. Menakar dan MenimbangRasio w/p yakni 50ml : 100gr untuk plaster of paris,dental stone 22-35ml : 100gr.Pengukuran dapat menggunakan alat silinder pengukuran.Rasio powder dan air mempengaruhi kekuatan stone sehingga jumlah air harus serendah mungkin.2. PengadukanDalam melakukan pengadukan perlu dihindari terjadinya gelembung karena dapat menyebabkan porous.Dalam melakukan pengadukan menggunakan spatula dan bowl.Air dituangkan dahulu pada bowl lalu disusul dengan powder sedikit demi sedikit sambil diaduk. Bowl yang benar harus lentur sehingga dapat divibrasi dengan tangan. Dari awal pengadukan hingga pengerasan memerlukan waktu.Waktu pengadukan (} 1 menit),dari awal penambahan bubuk + air . Waktu kerja : yaitu waktu menggunakan pengadukan dimana konsistensi yang merata dipertahankan untuk satu atau beberapa manipulasi. Waktu pengerasan : antara pengadukan hingga mengeras.Untuk menguji kekerasan gypsum: Uji Gillmore untuk Pengerasan AwalAdukan gypsum dibentangkan.Jarum direndahkan sampai ke permukaan,dan saat ketika jarum tidak meninggalkan jejas disebut pengerasan awal. Uji Vicat untuk Waktu PengerasanJarum dengan tongkat pluger diperberat,didirikan dan dipegang berkontak dengan adukan.Begitu setelah kilap menghilang, pluger dilepas.Waktu yang terentang sampai jarum tidak lagi menembus sampai dasar adukan dikenal sebagai waktu pengerasan. Dalam beberapa kasus,pengukuran Vicat dan Gillmore awal terjadi bersamaan,sementara pada keadaan lain terdapatb sedikit perbedaan . Uji Gillmore untuk Pengerasan AkhirTahap selanjutnya dalam proses pengerasan dapat diukur dengan penggunaan jarum Gillmore yang lebih berat.Waktu yang terentang sampai hanya meninggalkan sedikit jejas yang masih dapat diamati pada permukaan disebut waktu pengerasan akhir.3. Initial setting timeSetelah dicampur selama 1 menit working time ditandai dengan bahan menjadi keruh.Biasanya bahan menjadi kaku,tetapi tidak keras. Tidak dapat dibentuk (8-10 menit dari awal pengadukan).Reaksi setting :(CaSO4)2.H2O + 3 H2O 2 CaSO4.2 H2O + panas4. Final settingReaksi kimia selesai dan model terasa dingin kemudian dilakukan penanganan model.Jika ingin gips lebih lunak,maka diberi air mengalir dan bukan di rendam.Pemberian air ini bertujuan agar gips tidak menjadi keras,karena pada saat direndam di air terjadi reaksi higroskopik.Pertumbuhan kristal yang terjadi menjadi lebih cepat sehingga ekspansi pengerasan dapat lebih besar bila produk gypsum dibiarkan mengeras di dalam air. MANIPULASI : Spatulasi cukup agar diperoleh camp yang homogeny. Serbuk dimasukkan dalam air, biarkan 30 detik, mengurangi masuknya udara pada pengadukan awal dengan tangan. Vibrasi selama penuangan ke dalam cetakan akan mengurangiterperangkapnya udara. Pengadukan dengan vacum mixing lebih bagus daripada dengan hand. Pengerasan selama 45-60 menit baru dilepas dari cetakan. Penyimpanan harus tertutup rapat untuk menghindari kelembaban udara.

Manipulasi Dental Gysum : Finnal setting Finnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat disentuh. Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan. Pemberian bahan separator Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi seperti Vaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas. Namun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik lunak. Hindari terjebaknya udara Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan hasil akhir dari gips. Hal tersebut dapat dihindari dengan menuangkan air terlebih dulu ke dalam wadah setelah itu diikuti dengan memasukkan powder. Penyimpanan Gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang dekat dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini akan mempengaruhi waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup. Namun terkadang diperlukan proses merendam model gipsum dalam air, sebagai persiapan untuk teknik yang lain. Komponen gipsum yang membentuk model umumnya sedikit larut dalam air. Jika model stone direndam dalam air mengalir, dimensi liniernya akan menurun sekitar 0,1% untuk setiap 20 menit perendaman tersebut. Metode teraman untuk merendam model adalah menempatkannya dalam bak berisi air yang khusus untuk tujuan tersebut, dimana debris plaster masih tetap konstan di dasar bak air untuk membentuk larutan jenuh kalsium sulfat.Seperti dijelaskan sebelumnya, penyimpanan baik stone atau plaster pada temperatur ruang tidak menimbulkan perubahan dimensi yang bermakna. Namun, bila temperatur penyimpanan dinaikkan sampai antara 90o dan 110o C (194o-230oF), pengerutan terjadi begitu kristalisasi air dikeluarkan dan dihidrat berubah menjadi hemihidrat. Kontraksi plaster pada temperatur tinggi lebih besar dibandingkan dengan stone, dan ini juga mengurangi kekuatannya.Kontraksi tersebut dapat terjadi selama penyimpanan di atas temperatur ruang, begitupun bila model stone sedang dikeringkan. Barangkali tidaklah aman menyimpan atau memanaskan suatu model stone pada temperatur yang lebih tinggi dari 55oC (130oF). Produk gipsum agak peka terhadap perubahan kelembaban relatif dari lingkungan. Bahkan kekerasan permukaan dari model plaster dan stone mungkin berfluktuasi sedikit dengan kelembaban atmosfer relatif. Permukaan gipsum yang dibuat dengan adukan yang lebih encer nampak terpengaruh lebih banyak dibandingkan dengan rasio W:P yang rendah. Hemihidrat gipsum mengambil air dari udara dengan mudah. Misalnya, bila kelembaban relatif melebihi 70%, plaster mengambil uap air secukupnya untuk memulai reaksi pengerasan. Hidrasi pertama menghasilkan lebih sedikit kristal gipsum pada permukaan kristal hemihidrat. Kristal ini bertindak sebagai nukleus kristalisasi, dan manifestasi pertama dari kerusakan plaster adalah penurunan dalam waktu pengerasan. Begitu kerja higroskopik berlanjut, lebih banyak kristal gipsum terbentuk sampai keseluruhan kristal hemihidrat tertutup. Pada keadaan ini air sulit menembus lapisan dihidrat, dan waktu pengerasan menjadi diperpanjang. Karena itu, adalah penting bahwa semua jenis produk gipsum disimpan dalam atmosfer kering. Cara penyimpanan terbaik adalah menutup produk tersebut dalam wadah logam tahan kelembaban. Bila produk gipsum disimpan dalam tempat tertutup, umumnya waktu pengerasan hanya sedikit dihambat, sekitar 1 atau 2 menit per tahun. Bila perlu hal ini dapat diatasi sengan sedikit meningkatkan waktu pengadukan. Reaksi 1 mengambar urutan pengapuran kalsium sulfat dihidrat untuk membantu kalsium sulfat hemihidrat. Bahan awal yang digunakan untuk membentuk gips cor, model, bahan tanam cor, plaster cetak. (CaSO4)2. H2O + 3H2O 2CaSO4.2 H2O + PanasProduk reaksi tersebut adalah gipsum, dan panas yang terjadi dalam reaksi eksotermik setara dengan panas yang digunakan sebelum dalam pengapuran. semua produk terbentuk selama pengapuran bereaksi dengan air untuk memebentuk gipsum, tetapi dalam tingkat yang berbeda. Reaksi pengerasan adala suatu bahan unik dalam gipsum berbagai hidrat memiliki kelarutan yang relatif rendah dengan perbedaan nyata dalam kelarutan hemihidrat dan dihidrat. dihidrat larut untuk digunakan dalam struktur yang terpapar atmosfer. Reaksi pengerasan dapat dimengerti : 1. Ketika hemihidrat diaduk dengan air, terbentuk suspensi cair dan dapat dimanipulasi. 2. Hemihidrat melarut sampai terbentuk larutan jenuh. 3. Larutan jenuh hemihidrat sangat jenuh dengan dihidrat sehingga dehidrat mengendap. 4. Begitu mengendap, larutan tidak lagi jenuh dengan hemihidrat. jadi terus larut

Pengukuran Setting time 1. Biasanya diukur dengan tes penetrasi menggunakan jarum Gilmore atauVicat. 2. Ada dua tahap yaitu : Initial setting dan final setting. 3. Satu menit untuk waktu pengadukan dan 3 menit untuk working time(menuang dalam cetakan alginat).

Kontrol Setting time Terdapat 3 metode kontrol setting time yaitu : 1. Pelarutan hemihidrat cepat atau lambat. 2. Jumlah nukleus waktu kristalisasi cepat atau lambat, semakin cepat kristalterbentuk maka pengerasan menjadi cepat.3. Setting time dapat dipercepat atau diperlambat dengan menambah ataumengurangi pertumbuhan Kristal.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi manipulasi gypsum, setting time dan setting expantion Faktor-faktor yang mempengaruhi manipulasi gypsum Dalam proses pengadukan perlu dihindari terjebaknya udara dalam adonan sehingga tidak menjadikan porous yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan permukaan.Pengadukan dengan mengguanakn vibrator (yang memiliki amplitude maksimal dan frekuensi maksimal) akan membantu memperoleh hasil yang maksimal karena gelembung udara/udara yang terjebak akan dapat keluar dan hilang. Menghindari kebisaan menambahkan air-bubuk/powder berulang ulang karena dapat menyebabkan ketidakseragaman pengerasan dalam pengadukan.Hal ini juga dapat menyebabkan kekuatan yang rendah / mengalami distorsi. Perbandingan air dan bubuk yang tepat sehingga menentukan manipulasi dan setting reaksi.Apabila terlalu banyak air,maka waktu setting akan semakin lama dan hasil akan menjadi lunak (perbandingan tidak seimbang) Penambahan bahan separator dilakukan sebelum pencetakan dengan tujuan agar hasil lenih mudah dilepas dari cetakan Kebersihan perlu dijaga agar bahan gypsum tidak tekontaminasi dengan bahan lain Faktor-faktor yang mempengaruhi setting time Kemurnian (Impurities) : Jika kalsinasi tidak komplit, ada sisa partikel gipsum, setting time menjadi pendek. Fineness : Semakin lembut ukuran partikelnya maka setting time semakin cepat. W/P ratio : Semakin banyak air, nukleus yang terbentuk semakin sedikit maka setting time lama. Mixing : Semakin cepat dan lama pengadukan maka setting time semakin pendek. Temperatur : Penambahan panas secara umum akan mempercepat kelarutan tapi dalam gips apabila suhu melebihi 50 derajat C reaksi menjadi lambat (berbalik).

Faktor-faktor yang mempengaruhi setting expantion.Semua produk gips mengalami setting expantion 9perubahan dimensi / ekspansi selama proses pengerasan). Setting expantion bias dikontrol dengan memanipulasi variable. Campuran yang kental dan cara pengadukan yang cepat bias meningkatkan jumlah setting expantion, sedangkan campuran yang lebih encer atau cara pengadukan yang lambat dapat mengurangi jumlah setting expantion.

Sumber : Anusavice, Kenneth J. 2004. PHILLIPS Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta : EGC.Combe, E.C. 1992. Sari Dental Material. Jakarta: EGC.