9
Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri Sebagian orang mengira bahwa belajar mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sendiri. Salah pengertian ini dapat mengacaukan makna dari belajar mandiri itu sendiri. Belajar mandiri dapat belajar dengan orang lain, salah satu contohnya adalah diskusi atau pun belajar kelompok. Hal ini dikarenakan dengan adanya interaksi dengan orang lain maka pembelajar akan lebih termotivasi untuk saling belajar dari informasi yang telah didapat. Selain itu dengan belajar kelompok juga dapat saling melengkapi materi yang dibutuhkan. Belajar mandiri juga memudahkan pembelajar untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya. Sehingga ini akan memudahkannya untuk menyusun strategi belajar. Strategi belajar ini diperlukan untuk memudahkan meraih tujuan belajar. Sebagai contoh, pembelajar yang mempunyai gaya belajar tipe audiotori maka akan memilih strategi belajar dengan mendengarkan musik saat ia belajar. Strategi setiap pembelajar akan berbeda-beda karena mempunyai gaya belajar yang berbeda pula. Belajar mandiri pun bila dilakukan dengan aktif maka akan menjadi belajar yang efektif. Aktif yang dimaksud disini adalah pembelajar mempunyai inisiatif untuk menambah informasi. Pembelajar dapat menggunakan

Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

Sebagian orang mengira bahwa belajar mandiri adalah kegiatan

pembelajaran yang dilakukan sendiri. Salah pengertian ini dapat mengacaukan

makna dari belajar mandiri itu sendiri. Belajar mandiri dapat belajar dengan orang

lain, salah satu contohnya adalah diskusi atau pun belajar kelompok. Hal ini

dikarenakan dengan adanya interaksi dengan orang lain maka pembelajar akan

lebih termotivasi untuk saling belajar dari informasi yang telah didapat. Selain itu

dengan belajar kelompok juga dapat saling melengkapi materi yang dibutuhkan.

Belajar mandiri juga memudahkan pembelajar untuk belajar sesuai dengan

gaya belajarnya. Sehingga ini akan memudahkannya untuk menyusun strategi

belajar. Strategi belajar ini diperlukan untuk memudahkan meraih tujuan belajar.

Sebagai contoh, pembelajar yang mempunyai gaya belajar tipe audiotori maka

akan memilih strategi belajar dengan mendengarkan musik saat ia belajar. Strategi

setiap pembelajar akan berbeda-beda karena mempunyai gaya belajar yang

berbeda pula.

Belajar mandiri pun bila dilakukan dengan aktif maka akan menjadi

belajar yang efektif. Aktif yang dimaksud disini adalah pembelajar mempunyai

inisiatif untuk menambah informasi. Pembelajar dapat menggunakan media-media

belajar untuk memaksimalkan mencari informasi. Pembelajar dapat mencari

informasi-informasi dari buku referensi atau pun dari internet.

Selain itu agar menjadi pembelajar mandiri, pembelajar juga harus dapat

mengevaluasi kegiatan belajar yang telah ia lakukan. Hal ini perlu dilakukan

untuk mengetahui apakah cara dan strategi pembelajar telah sesuai dan benar

untuk dirinya. Evaluasi menjadi sangat penting karena kita akan mengetahui cara

belajar yang sesuai dengan kita. Sehingga dapat merencanakan strategi belajar

yang jitu. Cara belajar dan strategi yang akan digunakan diputuskan oleh

pembelajar itu sendiri. Hal inilah yang akan menentukan kesuksesan kita dalam

belajar.

Page 2: Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

Kesuksesan adalah salah satu tujuan kita hidup di dunia. Agar kita dapat

meraih kesuksesan tersebut, kita harus dapat menjadi pembelajar mandiri yang

dapat belajar seumur hidup. Menurut Mashudi (2008) konsep belajar mandiri itu

sendiri bukan berarti belajar sendiri. Salah pengertian tersebut terjadi karena pada

umumnya mereka yang belajar di sekolah yang gurunya tidak hadir cenderung

untuk belajar sendiri tanpa guru, tutor atau teman sekolah. Akan tetapi siswa lebih

suka belajar karena ada guru dan kalau tidak ada gurunya, maka aktivitas belajar

berhenti. Belajar mandiri menurut Mujiman (2009) adalah motif untuk menambah

kompetensi yang ada pada diri kita sehingga ada suatu belajar yang aktif.

Belajar mandiri yang kita lakukan akan membantu untuk mencapai tujuan

belajar. Sebaiknya kita mempunyai beberapa tujuan dalam belajar mandiri. Salah

satunya adalah tujuan utama. Untuk mencapai tujuan utama itu kita harus

melewati tujuan-tujuan antara dan juga tujuan akhir yang akan membawa kita

menuju ke tujuan utama. Sebagai contoh, tujuan utama seseorang adalah ingin

menyelesaikan Strata 1 dengan indeks prestasi yang memuaskan. Maka untuk

mencapai tujuan utama itu ia harus menjangkau tujuan antara yang ada, yaitu

ujian-ujian semester/blok yang ia lewati harus mendapatkan nilai yang

memuaskan. Setelah mendapatkan nilai-nilai semester/blok yang ada dengan

memuaskan maka ia harus mempunyai tujuan akhir, dalam hal ini adalah

menyelesaikan skripsi. Setelah menyelesaikan skripsi dengan baik maka tujuan

utama akan tercapai yaitu mendapatkan Strata 1 dengan memuaskan.

Belajar mandiri itu sendiri membutuhkan segala hal yang mendukung.

Karena belajar mandiri tidak sekedar mendengarkan dan membaca tetapi juga

melakukan perbuatan nyata. Hal ini dilakukan agar belajar mandiri lebih efektif.

Berdasarkan hal yang mendukung antara lain adalah motivasi belajar, media

belajar, tujuan belajar, sumber belajar, dan strategi belajar.

Menurut Hamalik (dalam Kurniawan, 2009), motivasi adalah munculnya

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan sehingga menghasilkan suatu

perubahan energi untuk melakukan kegiatan nyata. Motivasi belajar dapat dibagi

menjadi dua berdasarkan asalnya, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.

Motivasi internal adalah dorongan yang timbul dari diri pembelajar itu sendiri.

Page 3: Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

Motivasi internal ini merupakan kesadaran akan belajar dengan sungguh-sungguh.

Sedangkan motivasi eksternal adalah dorongan yang timbul dari luar pembelajar.

Ini dapat berupa keinginan membahagiakan seseorang atau pun keinginan

mendapatkan sesuatu. Tak dipungkiri motivasi internal sangat diperlukan untuk

melandasi pembelajaran mandiri. Motivasi eksternal pun juga diperlukan untuk

menguatkan agar kegiatan belajar mandiri dapat berjalan dengan lancar.

Kekuatan motivasi belajar juga didukung oleh sumber dan media belajar.

Sumber belajar tak selalu dari buku referensi akan tetapi juga dapat dari orang

lain, seperti dosen/ tutor. Teman yang lebih memahami suatu materi belajar pun

dapat dijadikan sumber informasi. Media belajar pun juga membuat belajar

mandiri itu dapat maksimal. Media belajar antara lain adalah tape recorder,

komputer, dan slide presentasi. Media belajar ini dapat membantu pembelajar

mandiri untuk dapat dengan mudah memahami suatu materi. Selain itu dengan

media belajar pula membuat pembelajar lebih menyenangi belajar karena dengan

rasa senang mempelajari suatu hal maka kita akan lebih mudah mengerti.

Belajar mandiri bisa dilakukan dimana pun pembelajar berada, yang

memungkinkan kegiatan belajar itu dapat berlangsung. Pembelajar mandiri harus

memilih tempat belajar yang membuatnya nyaman. Hal ini penting karena dengan

merasa nyaman terhadap suatu tempat maka kegiatan belajar akan lebih mudah

diserap. Tempat belajar yang biasanya digunakan untuk belajar adalah rumah dan

sekolah atau kampus.

Tempat belajar yang nyaman akan semakin mendukung proses belajar

mandiri yang dilakukan pembelajar bila dilakukan dengan suasana dan waktu

yang sesuai. Suasana lingkungan menentukan konsentrasi pembelajar. Baik

suasana tempat maupun hati pembelajar itu sendiri. Bila dalam suasana yang tidak

mendukung dan pembelajar harus melakukan kegiatan belajar, sebaiknya

pembelajar mulai untuk dapat mengalihkan perhatiannya pada hal yang

membuatnya lebih bersemangat. Misalnya dengan mengingat tujuan kita belajar.

Bila perlu membuat atau pun menulis kata-kata motivasi untuk diri sendiri. Selain

suasana, waktu pun juga sangat mempengaruhi kesuksesan belajar mandiri. Maka

Page 4: Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

pembelajar mandiri hendaknya mengetahui jam biologisnya. Pembelajar harus

mengetahui jam-jam dimana ia dapat lebih produktif dalam belajar.

Selain yang telah disebut di atas suatu belajar mandiri dapat optimal bila

melewati tahapan-tahapan dalam belajar. Tahapan-tahapan tersebut dimulai

dengan adanya stimulus/rangsangan yang menarik bagi pembelajar. Setelah ada

rangsangan tersebut, pembelajar akan mempunyai niat untuk belajar. Agar lebih

kuat niatnya harus ditambah dengan suatu motivasi yang timbul naik dari dalam

diri pembelajar maupun dari luar diri pembelajar. Karena niat sudah timbul maka

ia akan melanjutkan dengan melakukan kegiatan belajar itu sendiri. Setelah

pembelajar melakukan belajar maka tahap akhirnya adalah mengevaluasi kegiatan

belajar yang telah dilakukan. Hal ini perlu agar pembelajar dapat menentukan cara

belajar yang tepat.

Cara belajar yang tepat merupakan salah satu strategi agar dapat

memberikan hasil yang memuaskan. Cara belajar berdasarkan indera yang

pembelajar lakukan untuk belajar antara lain adalah tipe visual, tipe audiotori, dan

tipe kinestetik. Tipe visual ini cocok pada pembelajar yang suka melihat gambar

atau warna-warni untuk mempermudah belajar. Tipe audiotori cocok untuk

pembelajar yang suka mendengarkan musik sambil belajar untuk memasukkan

materi yang dipelajari ke otak. Selain itu juga ada tipe kinestetik, dalam tipe ini

pembelajar tidak dapat belajar bila diam. Pembelajar dalam tipe kinestetik akan

belajar di banyak tempat dan berpindah.

Selain itu, kegiatan belajar mandiri ini dapat optimal bila adanya keaktifan

dalam belajar. Hal ini ditandai dengan adanya keterlibatan secara intelektual,

emosional, dan fisik. Ini karena saat belajar jiwa kita tidak begitu saja menerima

informasi yang kita dapatkan secara mentah-mentah. Jiwa kita akan mengolahnya

dahulu sehingga terbentuklah suatu pemahaman terhadap suatu hal yang

dipelajari. Menurut Glasersferld (dalam Aunurrahmann, 2009:120) kemampuan

untuk mengingat dan mengungkapkan kembali untuk membandingkan serta untuk

memutuskan persamaan dan perbedaan suatu hal diperlukan dalam proses

pembentukan pemahaman terhadap suatu hal yang dipelajari. Kemampuan

mengingat dan mengungkapkan kembali biasanya dipengaruhi oleh interaksi

Page 5: Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

pembelajar dengan informasi tersebut. Sedangkan untuk membandingkan dan

memutuskan perbedaan dan persamaan, cenderung agar pembelajar dapat lebih

memahami informasi yang diperoleh.

Oleh karena itu agar kita dapat sukses menjadi pembelajar mandiri, kita

harus mencari sesuatu hal yang dapat membuat kita tertarik atau mencari tujuan

belajar. Ini karena dengan adanya ketertarikan maka akan timbul suatu niat untuk

belajar. Setelah timbul niat pun kita harus mendapatkan motivasi. Ini berguna

untuk memperkuat niat kita sehingga belajar mandiri pun dapat terlaksana. Agar

kesuksesan belajar mandiri dapat diraih diperlukan juga hal-hal pendukung yaitu

strategi belajar, cara belajar, media dan sumber belajar, tempat belajar serta waktu

belajar. Selain itu juga melakukan belajar aktif baik sendiri maupun dengan orang

lain. Setelah kita melakukan kegiatan belajar mandiri, kita pun harus

mengevaluasinya untuk menentukan apakah yang kita lakukan sesuai untuk diri

kita. Karena setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda sehingga cara

belajar yang menentukan strategi belajarnya berbeda pula.

Page 6: Sukses Menjadi Pembelajar Mandiri

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajar. Bandung: Alfabeta.

Kurniawan, O., 2000. Teknologi Informasi Menciptakan Budaya Belajar Mandiri.

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=brsesowse&op=read&id=jkptbinus-

gdl-jou-2000-once-845-belajar&q=Volume. diakses tanggal 21 November

2009.

Mashudi, E., 2008. Konsep Belajar Mandiri.

http://edingulik.wordpress.com/2008/01/10/untuk-teman-teman/. diakses

tanggal 18 November 2009.

Mujiman, H., 2009. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.