Upload
sofi-indy
View
29
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sudden Deaffnes ( tuli mendadak )
Citation preview
Sudden Deafnesssudden sensorineural hearing loss (SSNHL)
KEPANITERAAN KLINIK THT – RS. SITI KHODIJAH SEPANJANG –
SIDOARJO2015
Definisi
Kegawatan dibidang otology
sensasi subjektif hilangnya pendengaran pada satu atau kedua telinga
umumnya unilateral,
berlangsung cepat dalam periode 72 jam atau kurang, dengan kehilangan pendengaran lebih dari 30 dB sekurang-kurangnya pada 3 frekuensi audiometri berturut-turut.
Epidemiology
incidence between 5 and 20 per 100,000 persons per year.
Male : female
sudden sensorineural hearing loss typically occurs between 43 years and 53 years of age
Vestibular symptoms are present in 28 to 57% of patients.
Steven D. Rauch, M.D., 2008., Idiopathic Sudden Sensorineural Hearing Loss - From the Department of Otology and Lar- yngology, Harvard Medical School, Bos- ton. N Engl J Med 2008;359:833-40.
Etiologi Idiopatik (85-90%)
Iskemik retrokoklea (1%)
Vestibular schannoma
Infeksi virus (12 %)
Kerusakan membran interkoklea
Penyakit telinga (4,7%)
Trauma (4,2%)
Vaskular dan hematologik (2,8%)
Autoimun
Stroke 10-15%
Neoplasma (2%)
Penyebab lain 2,2% : penyakit Meniere, trauma, sifilis, penyakit Lyme, atau fistula perilimfe
Etiologi
Robert J. Stachler, MD, 2012. Clinical Practice Guideline: Sudden Hearing Loss; Otolaryngology–Head and Neck Surgery146(1S) S1–S35© American Academy of Otolaryngology
Gejala Klinis
hilangnya pendengaran pada satu sisi telinga saat bangun tidur
Unilateral
Bersifat tiba-tiba
sensasi penuh pada telinga dengan atau tanpa tinitus
28-57% pasien dapat ditemukan gangguan vestibular:
vertigo atau disequilibrium
berangsur-angsur hilang secara stabil atau terjadi secara cepat dan progresif
Diagnosis Anamnesis
Informasi mengenai :
onset
Proses kejadian:
berlangsung tiba-tiba, progresif cepat atau lambat, fluktuatif atau stabil
gejala yang menyertai
Pekerjaan dan pajanan terhadap kebisingan
faktor predisposisi lain
riwayat penyakit sebelumnya :
Obat obatan ototoksik R. Op sebelumnya Trauma?
Pemeriksaan Fisik
Cerumen impaction
Middle ear fluid
Otitis media
Foreign bodies
Perforated TM
Canal edema from OE
Cholesteatoma
Stroke symptoms
Hum test
Audiometri nada murni
speech audiometri
audiometri imepdans (timpanometri dan pemeriksaan refleks akustik),
Tes Penala: Weber dan tes Rinne , swabach
audiometry
Pemeriksaan Penunjang
bila curiga kemungkinan infeksi, hiperlipidemia,
autoimun
auditory brainstem response (ABR)
CT Scan
MRI mendeteksi kelainan retrokoklea (Gold
standard mendiagnosis vestibular schwannoma
Diagnosis Banding
Steven D. Rauch, M.D., 2008., Idiopathic Sudden Sensorineural Hearing Loss - From the Department of Otology and Lar- yngology, Harvard Medical School, Bos- ton. N
Engl J Med 2008;359:833-40.
Penatalaksanaan (Guideline AAO-HNS )
Bedrest
orticosteroids (systemic and/or intratympanic)
prednison, metilprednisolon, dan deksametason.
and hyperbaric oxygen
Terapi farmakologi lainnya (TIDAK DIREKOMENDASIKAN) no data support: Antivirals
antibiotics,
diuretics,
vasodilators,
osmotic agents,
anticoagu- lants, mineral supplements
Terapi
Robert J. Stachler, MD, 2012. Clinical Practice Guideline: Sudden Hearing Loss; Otolaryngology–Head and Neck Surgery146(1S) S1–S35© American Academy of Otolaryngology
Intratympanic corticosteroid
Terapi
guideline AAO-HNS
terapi oksigen hiperbarik dilakukan dalam 2 minggu hingga 3 bulan dari saat diagnosis tuli mendadak.
Pasien usia muda memberikan respons lebih baik dibandingkan pasien yang lebih tua (usia bervariasi antara 50-60 tahun
Evaluasi/monitoring
pemeriksaan audiometri ulang dalam waktu 6 bulan setelah diagnosis, untuk menentukan keberhasilan terapi.
Prognosis
Tergantung pada beberapa faktor:
usia, derajat gangguan pendengaran, metode pengobatan yang digunakan, saat memulai pengobatan, ada tidaknya gejala vestibular, dan faktor predisposisi lainnya.